PENINGKATAN KETERAMPILAN WUDHU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL CTL (Contextual Teaching Learning)
PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 1 MEDANG SARI KECAMATAN ARUT SELATAN KAB. KOTWARINGIN BARAT
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Khusnul Amalah
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]
ABSTRAK
Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Hasil observasi yag ditemukana ada beberapa masalah di lapangan yaitu peserta didik belum mampu memperbaiki cara melakukan praktek wudhu dengan baik dan benar sesuai ketentuan syariat Islam , peserta didik belum mampu mengidentifikasi tata cara berwudhu sesuai dengan syariat Islam, Peserta didik belum bisa mendemonsrasikan praktik wudhu dengan benar sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Maka dari itu dilakukan penelitaian dengan menggunakan model CTL dalam pembelajaran. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: Ingin mengetahui peningkatan keterampilan peserta didik setelah diterapkannya model CTL ( Contextual Teaching Learning ).
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN 1 Medang Sari. Data yang diperoleh berupa hasil praktek peserta didik , lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterampilan peserta didik pada pra siklus adalah 66% sedangkan pada siklus I sebesar 76% dan pada siklus II mengalami peningkatan 93%. Untuk peningkatan praktek peserta didik yang mencapai KKM pada pembelajaran materi praktek wudhu, rata-rata ketuntasan pada siklus I adalah 76% dan pada siklus II mengalami peningkatan menajdi 93
% Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan dan peningkatan keterampilan praktek wudhu siswa ditandai dengan tercapainya kriteria ketuntasan minimum (KKM) dengan rata-rata ketuntasan mencapai 93
% pada pembelajaran materi praktek wudhu.
Kata Kunci : Keterampilan, Praktek, wudhu,CTL (Contextual Teaching Learning ).
PENDAHULUAN
Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membina anak didik agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif dalam menjalani kehidupan. Jadi suatu proses pendidikan dan pembelajaran dikatakan berhasil apabila para peserta didik memperoleh perubahan kearah yang lebih baik dalam penambahan pengetahuan, dan perubahan positif menuju pendewasaan sikap- perilaku. (Daeng 2011: 2)
Menurutt Nana Sudjana (1998:76) model mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan interaksi dengan peserta didik pada saat melakukan pembelajaran. Oleh karena itu, peran metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar peserta didik sehubungan dengan mengajar guru dengan kata lain terciptany Model guru yang kurang baik dalam mengajar akan mempengaruhi belajar peserta didik yang tidak baik pula.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal di SDN 1 Medang Sari Kecamatan Arut Selatan tepatnya kelas IV peneliti menemukan beberapa masalah diantaranya: 1). Peserta didik belum memperbaiki cara berwudhu sesuai dengan syariat islam. 2). Masih banyak peserta didik yang belaum mampu mengidentifikasi tata cara berwudhu sesuai dengan syariat islam. 3) Masih banyak peserta didik yang bisa mendemonstrasikan tata cara berwudhu sesuai dengan syariat islam.
Untuk memperbaiki kualitas pemelajaran PAI dalam materi wudhu, peneliti mencoba menggunakan model CTL ( Contextual Teaching Learning ) untuk menjelaskan tata cara berwudh yang baik dan benar. Dengan menggunakan model CTL (Contextual Teaching learning) diharapkan mampu meningkatkan keterampilan wudhu sebagai bahan penelitian perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas.
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang didasarkan pada latar alamiah sebagai sumber data langsung dan peneliti merupakan instrumen kecil.
Jenis penelitian : jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini menggunakan model penelitian dari Kemmis. Dimana dalam penelitian berbentuk spiral dari satu siklus ke siklus yang berikutnya.
Setiap siklus meliputi : Perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observasi), dan refleksi ( reflection). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi ,tindakan dan pengamatan serta refleksi.
Sebelum siklus 1 dilakukan tindakan pendahulan yang berupa identifikasi permasalahan dan sering disebut dengan pra siklus.
Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian, penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN 1 Medang Sari Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat , beralngsung selama 8 x 35 JP.
Subjek Penelitian, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh peserta didik kelas IV SDN 1 Medang Sari Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat tahun pelajaran 2022/2023.
Sumber Data, pengumpulan sumber data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : (a) Observasi ,Metode observasi adalah pengamatan melalui pemusatan terhadap suatu objek (2) Praktek, Praktek di lakukan untuk melatih peserta didik untuk meningkatkan kemampuan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah dipelajari, dilakukan setelah pembelajaran.
Tekhik Analisis Data, kemampuan BerfikirKualitas pertanyaan dan jawaban siswa dianalisis dengan rubrik. Kemudian untuk mengetahui peningkatan skor kemampuan praktek, pertanyaan yang telah dinilai dengan rubrik pada siklus I dibandingkan dengan pertanyaan dan jawaban yang telah dinilai dengan rubrik pada siklus II. Rumus untuk mencari skor klasikal kemampuan praktek wudhu Nilai = (skor yang diperoleh)/(skor maksimum)×100
Keterangan:
Skor Riil : skor total yang diperoleh siswa
Skor maksimal : Skor total yang seharusnya diperoleh siswa 4: Skor maksimal dari tiap jawaban
HASIL PENELITIAN
1. Kondisi Awal/ Pra Siklus
Penelitian ini didasarkan pada hasil pengamatan di kelas IV SD Negeri 2 Medang Sari, dimana peneliti menemukan beberapa identifikasi masalah diantaranya yaitu Peserta didik belum mampu memperbaiaki tata cara wudhu sesuai dengan syariat islam, peserat didik belum mamou mengidentifikasi tat cara berwudhu sesuai dengan sayriat islam, dan peserta didik belum mampu mendemonstarsikan cara wudhu dengan baik dan benar sesuai ketentuan syariat Islam.
Tabel 4. 1 Hasil Praktek Pra Siklus
NO NAMA ASPEK YANG DINILAI
JUMLAH RUKUN TERTIB DOA
1 - 3 1 - 3 1 - 3
1 Alesha Kireyna
Gifaanny 2 3 2 7
2 Alya Yasmin Al Afifi 2 3 2 6
3 Difa Celsi Olivia 3 2 2 7
4 Dimas Putra Raditya 2 3 2 7
5 Evania Elma Shula 2 3 3 8
6 Fajar Muslimin 2 1 2 5
7 Hanania Kamlai M 2 3 1 6
8 Latifatul Alisa 2 2 2 6
9 M. Nizam Risqiawan 1 2 1 4
10 Rayhan Riskiansyah 2 3 2 7
11 Sabila 2 3 2 7
12 Shandy Ramadika 1 2 2 5
13 Wahyu Afandi 2 3 2 7
14 Yulia Rahmawati 2 2 3 7
15 Zahra Selviana Putri 1 2 1 4
Jumlah 28 37 29 93
Prosentasi 74% 82% 64% 66%
Kualifikasi Cukup Baik Cukup Kurang
Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal (9)
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik adalah 66% dan ketuntasan belajar mencapai 34 % atau ada 7 peserta didik dari 15 peserta didik sudah tuntas belajar. Dari hasil pengamatan pembelajaran pra siklus ini masih sangat jauh dari yang diharapkan peneliti sebab masih banyak peserta didik yang belum mampu melafalkan niat berwudhu’ dan belum bisa mengurutkan dan mempraktikkan tata cara wudhu’. Maka dari itu peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I.
Rumus ;
Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal (9)
2. Pelaksanaan Siklus I
a) Tahap Perencanaan, Sebelum melaksankan kegiatan pembelajaran dengan model CTL ( Contextual Teaching Learning ) dilakukan tentu banyak persiapan yang dilakukan diantaranya: Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan (silabus, RPP dan materi pembelajaran).
Mempersiapkan sumber, bahan, dan media pembelajaran yang diperlukan.
Mempersiapkan lembar pengamatan (observasi) kegiatan pembelajaran. Dan mempersiapkan tes praktek.
b) Pelaksanaan Tindakan
(1) Kegiatan awal Kegiatan awal terdiri dari membuka pembelajaran, melakukan apersepsi dan motivasi yaitu dimulai dari pendidik mengkondisikan kesiapan peserta didik dan penataan kelas sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, mengajak berdoa bersama, melakukan absensi kehadiran peserta didik. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai.
Setelah itu pendidik melakukan pre-test kemampuan yang dimiliki peserta didik sebelum melakukan pembelajaran.
(2) Kegiatan Inti ,Dalam kegiatan inti pendidik memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik, menggunakan media buku peserta didik dan vidio dan gambar Wudhu’. Guru mengajak peserta didik untuk membaca dan mengamati materi Aku Senang Berwudhu’ serta memperhatikan ilustrasi berupa gambar tentang tatacara berwudhu, yang selanjutnya guru memberikan quis atau soal kepada setiap individu, tujuan dari quis tersebut adalah agar pendidik mengetahui hasil belajar setiap individu peserta didik yang kemudian hasil tersebut sebagai acuan untuk melaksanakan uji kemampuan pada tahap selanjutnya. Selain itu pendidik meminta beberapa peserta didik untuk memperagakan atau mempraktikkan tata cara berwudhu’. Tujuannya adalah memastikan agar setiap peserta didik dapat menguasai konsep dan materi tentang Aku Senang Berwudhu’ sebelum dilakukan model CTL ( Contextual Teaching Learning ).
(3) Kegiatan Akhir ,Pendidik dan peserta didik bertanya jawab mengenai hal yang belum jelas terkait materi yang telah di sampaikan. Pendidik memberikan kesimpulan pada akhir pembelajaran dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah. selanjutnya, salam dan doa penutup dipimpin oleh ketua kelas.
Tabel 4. 2 indikator dan aspek Yang diamati Dalam Praktek No Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Membaca basmalah
Membasuh telapak tangan sampai pergelangan tangan
Berkumur-kumur sambilmenggosok – gosok gigi dengan jari 3x Membasuh hidung menghirup air kemudian dikeluarkan lagi 3x Membasuh muka dari tumbuhnya rambut sampai ke dagu 3 x Membasuh kedua tangan sampai siku 3x
Mengusap kepala dari depan hingga ke belakang 3x
Mengusap kedua telinga secara bersamaan telinga luar dan dalam 3x Membasuh kedua kaki sampai mata kaki 3x
Tertib
Doa setelah wudhu
Dalam pemberian nilai, indikator penilaian yaitu :
- Dilakukan dengan sempurna (Rukun, Tertib, Doa) skor 3 jika 3 unsur dilakukan denga 3 basuhan dengan 3 kriteria.
- Dilakukan dengan kurang sempurna ( Rukun, Tertib, Doa ) skor 2 jika 3 unsur dilakukan 1 atau 2 saja dengan 2 basuhan
- Dilakukan dengan tidak sempura ( Rukun, Tertib,Doa ) skor 1 jika hanya dilakukan 1 basuhan dan 1 kriteria.
Tabel 4. 3 Hasil Praktek Siklus I
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
JUMLAH RUKUN TERTIB DOA
1 - 3 1 - 3 1 - 3
1 Alesha Kireyna
Gifaanny 2 3 2 7
2 Alya Yasmin Al Afifi 2 3 2 6
3 Difa Celsi Olivia 3 2 2 7
4 Dimas Putra Raditya 3 3 2 8
5 Evania Elma Shula 3 3 3 9
6 Fajar Muslimin 2 1 2 5
7 Hanania Kamlai M 3 3 1 7
8 Latifatul Alisa 3 2 2 7
9 M. Nizam Risqiawan 3 2 1 6
10 Rayhan Riskiansyah 3 3 2 8
11 Sabila 3 3 2 8
12 Shandy Ramadika 2 2 2 6
13 Wahyu Afandi 3 3 2 8
14 Yulia Rahmawati 2 2 3 7
15 Zahra Selviana Putri 1 2 1 4
Jumlah 38 37 29 103
Prosentasi 84% 82% 64% 76%
Kualifikasi Baik Baik Cukup Cukup Baik
Rumus : Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal (9)
c. Refleksi
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi praktek peserta didik adalah 76,33 dan ketuntasan belajar mencapai 33,33% atau ada 5 peserta didik dari 15 peserta didik sudah tuntas belajar. Dari hasil pengamatan pembelajaran siklus I ini masih sangat jauh dari yang diharapkan peneliti sebab masih banyak peserta didik yang belum mampu melafalkan niat berwudhu’ disebabkan masih ada peserta didik yang belum lancar membaca Al-Qur’an serta belum bisa mengurutkan dan mempraktikkan tata cara wudhu’. Maka dari itu peneliti melakukan perbaikan
3. Pelaksanaan Siklus II
a. Tahap perencanaan. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes praktek2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan model CTL ( Contextual Teaching Learning ) dan lembar observasi guru dan peserta didik.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah Kepala SDN 1 Medang Sari Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Arut selatan dan Wali Kelas IV. Pada akhir proses belajar mengajar peserta didik diberi praktek II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes praktek II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 4 Pengelolaan Kelas Siklus II
No Aspek yang Diamati Kemunculan
Ya Tidak
1. Guru memotivasi belajar siswa √
2. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan √ 3. Mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam
praktek
√ 4. Memberikan penjelasan tentang tat cara berwudhu
sesuai dengan syariat islam
√ 5. Pelaksanaan simulasi mendapat pengarahan dan
bimbingan
√
6. Penguatan (tanya jawab dan latihan) terhadap hasil praktek
√
7. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran √
8 Memberikan tes akhir √
Berdasarkan tabel 4.6 tentang pengelolaan kelas, semua aspek yang diamati menyatakan 100% dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan memperbaiki kelurangan-kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I
Tabel 4. 5 Keaktifan Kelas siklus II
No Instrumen
Kriteria
Baik Cukup Kurang
1. Daya tarik siswa √
2. Kemampuan siswa hasil praktek √ 3. Kemampuan siswa membuat
kesimpulan hasil praktek
√
Tabel menjelaskan bahwa instrumen penilaian keaktivan siswa mencapai hasil yang mamksimal. Instrumen penilaian keaktivan siswa memperoleh kriteria baik.Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dalam penerapan model CTL ( Contextual Teaching Learning ) diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa yang telah mereka laku
Tabel 4. 6 Rekapitulasi Hasil praktek siklus II
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
JUMLAH RUKUN TERTIB DOA
1 - 3 1 - 3 1 - 3
1 Alesha Kireyna Gifaanny 3 3 3 9
2 Alya Yasmin Al Afifi 3 3 3 9
3 Difa Celsi Olivia 3 3 3 9
4 Dimas Putra Raditya 3 3 2 8
5 Evania Elma Shula 3 3 3 9
6 Fajar Muslimin 2 3 2 7
7 Hanania Kamlai M 3 3 3 9
8 Latifatul Alisa 3 3 3 9
9 M. Nizam Risqiawan 3 3 3 8
10 Rayhan Riskiansyah 3 3 3 9
11 Sabila 3 3 2 8
12 Shandy Ramadika 2 3 2 7
13 Wahyu Afandi 3 3 2 8
14 Yulia Rahmawati 3 3 3 9
15 Zahra Selviana Putri 3 3 2 8
Jumlah 43 45 39 126
Prosentasi 96% 100% 87% 93%
Kualifikasi Istimewa Istimewa Baik Baik
Rumus : Nilai Akhir = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal (9)
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik adalah 93,33 dan ketuntasan belajar mencapai 93% atau ada 14 peserta didik dari 15 peserta didik sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Selain itu peserta didik juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan model CTL ( Contextual Teaching Learning ).
Tabel 4. 7 Rekapitulasi Hasil Siklus I
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
JUMLAH RUKUN TERTIB DOA
1 - 3 1 - 3 1 - 3
Jumlah 38 37 29 103
Prosentasi 84% 82% 64% 76%
Kualifikasi Baik Baik Cukup Cukup Baik
Tabel 4. 8 Rekapitulasi hasil siklus II
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
JUMLAH RUKUN TERTIB DOA
1 - 3 1 - 3 1 - 3
Jumlah 43 45 39 126
Prosentasi 96% 100% 87% 93%
Kualifikasi Istimewa Istimewa Baik Baik
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar peserta didik adalah pada siklus I 76,33% dan pada Siklus II 93,33% sehinggah ketuntasan belajar mencapai 93,3%.
c. Refleksi, data dari hasil perbaikkan pembelajaran pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan, dalam praktek telah mencapai 93 % .Dalam hal ini, berarti siswa berhasil memenuhi standart ketuntasan sekolah, yaitu 70 dan memenuhi kriteria keberhasilan perbaikkan sehingga penelitian di hentikan dan tidak lanjut ke siklus selanjutnya. Hasil tersebut bisa dilihar dalam daftar diagram berikut :
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada pelajaran PAI tentang tata cara berwudhu, maka dapat disimpulkan, bahwa :
Model CTL ( Contextual Teaching Learning ) sangat berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, karena dengan CTL, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Hai ini, ditunjukkan dari hasil perbaikkan pada siklus I dan II yang mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa mencapai 76 % pada siklus II mencapai 93 % ketuntasan dalam praktek.
Pada pelajaran PAI materi tata cara berwudhu dengan dengan model CTL, materi yang disampaikan oleh guru dapat terselesaikan dengan dua siklus, hal ini ditunjukkan dari hasil praktek yang diperoleh siswa, pada siklus 1 dapat mencapai 76 % dan pada siklus II 93% dalam praktek siswa telah mencapai standat ketuntasan belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Di SD Negeri 1 Medang Sari, standar ketuntasan untuk pelajaran PAI adalah 75.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki wibawa, 2003 , Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebuayaan
Daryanto, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inofatif Teori dan Praktik Dalam Pengembangan Profesionalisme Bagi Guru. (Jakarta: AV Publisher, 2009).
Hadi, Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia. 2005).
Jamra, Syaiful Bahri dkk, Strategi belajar mengajar, (Jakarta; Rineka cipta. 2000).
Kurikulum PAI, 2002.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Bandung: Alfabeta. 2012).
Sukmadinata, Nana Syaodih , Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung:
Remaja Rosdikarya,2011).
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif erorientasi Konstruktivisme, Jakarta:Grasindo.2007
Sanjaya , W, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada,2006
Zuhairini,, Matodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya : Usaha Nasional , 1983).
Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Sugiyanto, Model-model Pembelajaran Inovatif, Surakarta: Yuma Pustaka,2010.