Wanda Rahma Syanti, M.Psi., Psikolog Kepribadian Isi: Tim Pers Universitas Hang Tuah Desain Sampul: Tim Pers Universitas Hang Tuah. 5 Wakil Presiden Wanda Rahma Syanti, M.Psi., Psikolog 6 Sekretaris Andi Maulida Rahmania, M.Psi., Psikolog 7 Bendahara I Gartinia Nurcholis, M.Psi., Psikolog 8 Bendahara II Rinda Dian Putri, S.Psi.
DAFTAR ISI
DINAMIKA PSIKOLOGI KESEHATAN (MAKNA HIDUP) PADA PASIEN KANKER DI YAYASAN KANKER SURABAYA — Windah Riskasari 165, Puri Aquarisnawati. Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah) 12. PENERAPAN TERAPI TERBARUKAN MANIPULASI HOLOMERISPOT (TTMH) DAN TERAPI ANALISIS TRANSAKSI TERHADAP PENYEMBUHAN PENYAKIT KOMORBIDITAS — 189. Fakultas Psikologi Wisnu).
PSYCHOLOGICAL WELL BEING PELAUT
APAKAH BERBEDA JIKA DITINJAU DARI USIA?
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat Psychological Well-being pelaut jika dilihat dari sudut pandang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat Psychological Well-being pelaut jika dilihat dari kelompok umurnya.
ANALISIS PENGALAMAN TRAUMATIS PELAKU KEKERASAN
Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurul Huda yang menyatakan bahwa pelaku kekerasan mempunyai masa lalu yang penuh dengan kekerasan sehingga mengakibatkan mereka meniru kejadian yang dialaminya. Salah satu cara mengatasi trauma yang dialami adalah dengan menarik diri dari lingkungan sosial agar tidak menimbulkan masalah baru jika terjadi kejadian yang mengarah pada pengalaman masa lalu.
PERBEDAAN TINGKAT STRES IBU HAMIL SELAMA PERIODE PERAWATAN ANTENANTAL ANTARA
TRISEMESTER I, II, DAN III
Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat perbedaan tingkat stres pada ibu hamil antara trimester pertama, kedua, dan ketiga. Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil yang mengalami kehamilan pada trimester I mempunyai tingkat stres sedang (64,2%).
PERCEIVED AUTONOMY SUPPORT DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA TARUNA
PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara kuantitatif mengenai persepsi dukungan otonomi yang dirasakan taruna Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah dalam proses pembelajarannya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu persepsi dukungan otonomi taruna Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah dalam proses pembelajarannya. Adanya dukungan otonomi yang dirasakan positif membuat siswa merasa memiliki kemampuan untuk mempengaruhi hasil sosialnya.
Namun sebanyak 11 subjek pada penelitian ini atau sebesar 11,46% masih mengalami dukungan otonomi yang masuk dalam kategori rendah. Memiliki persepsi positif terhadap dukungan otonomi juga memungkinkan taruna untuk memiliki keterlibatan siswa yang lebih besar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dukungan otonomi taruna berada pada kategori sedang dan masih perlu ditingkatkan.
Sedangkan subindikator yang paling dominan dalam pembentukan persepsi dukungan otonomi adalah subindikator menikmati topik pembelajaran.
KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS PADA MAHASISWA
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara. Artinya, semakin tinggi rasa percaya diri Anda, maka semakin sedikit pula kecemasan yang Anda rasakan saat berbicara di depan umum. Berdasarkan hal tersebut, rendahnya rasa percaya diri menjadi salah satu faktor kecemasan siswa dalam berbicara di kelas.
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa semester II STAKN Kupang tahun ajaran 2017/2018. Artinya jika indikator kepercayaan diri meningkat sebesar 1 poin, maka kecemasan berbicara di depan umum akan menurun sebesar 0,870 kali lipat. Dengan demikian hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya yaitu terdapat pengaruh rasa percaya diri terhadap kecemasan berbicara di depan kelas pada mahasiswa semester II STAKN Kupang 2017-2018/ telah terbukti dan diterima.
Dengan melihat hasil pengaruh kepercayaan diri terhadap kecemasan berbicara di depan kelas pada mahasiswa semester genap STAKN Kupang tahun 2017-2018/.
STUDI DESKRIPTIF TENTANG KEMATANGAN PERSEPSI VISUAL MOTORIK ANAK USIA PRASEKOLAH
DI PESISIR KENJERAN SURABAYA
Berkaitan dengan hal tersebut, kematangan persepsi visual-motorik sangat diperlukan untuk mempersiapkan anak memasuki sekolah dasar. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui kematangan persepsi visual motorik pada anak prasekolah khususnya di wilayah pesisir Kenjeran Surabaya. Penelitian ini akan menggunakan salah satu alat tes untuk melihat kematangan persepsi motorik visual anak yaitu Bender Gestalt versi pertama.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui kematangan persepsi visual-motorik pada anak guna melihat kesiapan anak memasuki pendidikan sekolah dasar. Artinya 17 dari 18 siswa mempunyai kemampuan persepsi motorik visual yang tergolong matang untuk usianya, dengan kata lain 17 siswa tersebut dapat dikatakan matang. Artinya 9 siswa atau seluruh siswa tingkat B di TK Baiturrahim mempunyai kemampuan persepsi visual motorik yang tergolong matang untuk usianya, dengan kata lain 9 siswa tersebut dapat dikatakan cukup siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, begitu pula sebaliknya sekolah. .Dasar, sehingga diasumsikan mampu sepenuhnya mengikuti proses pembelajaran seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Artinya sebanyak 31 orang siswa atau seluruh siswa tingkat B di TK Ar-Ramah mempunyai kemampuan persepsi visual motorik yang tergolong matang menurut umurnya, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa ke-31 siswa tersebut mempunyai kesiapan yang cukup untuk melewati tingkat selanjutnya. pendidikan yaitu sekolah dasar.
PERSEPSI TARUNA PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN TERHADAP LINGKUNGAN BELAJAR
Lingkungan belajar adalah keadaan psikologis dan hubungan sosial yang timbul akibat adanya hubungan antara dosen dan mahasiswa atau hubungan antar mahasiswa yang menjadi ciri khas suatu kelas dan mempengaruhi proses belajar mengajar. Lingkungan belajar adalah keadaan psikologis dan hubungan sosial yang timbul sebagai akibat adanya hubungan antara dosen dan mahasiswa atau hubungan antar mahasiswa yang menjadi ciri khusus suatu kelas dan mempengaruhi proses belajar mengajar (Fisher & Rawnsley, dalam Khine. & Fischer, 2011). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu persepsi lingkungan belajar taruna Program Diploma Pelayaran Universitas Hang Tuah dalam proses pembelajarannya.
Persepsi terhadap lingkungan belajar dalam penelitian ini didefinisikan secara operasional berdasarkan persepsi taruna terhadap lingkungan belajarnya. Dari Tabel 1 terlihat bahwa dari 96 subjek penelitian ini, 16 subjek atau 16,67% mempunyai persepsi terhadap lingkungan belajar yang berada pada kategori tinggi. Sedangkan persepsi lingkungan belajarnya berada pada kategori rendah sebanyak 19 subjek atau sebesar 19,79% dari total subjek penelitian.
Namun sebanyak 19 subjek pada penelitian ini (19,79%) masih mempunyai persepsi terhadap lingkungan belajar yang berada pada kategori rendah.
ANALISA KESEHATAN MENTAL MANTAN PEROKOK AKTIF PADA MASA DEWASA AWAL
Kriteria subjek adalah perokok yang telah mampu berhenti merokok minimal dua tahun dan telah memasuki usia dewasa awal. Dari segi faktor, iklan dan gambar larangan merokok tidak mempengaruhi empat orang untuk berhenti merokok. Meski harga rokok selalu naik, namun hal tersebut tidak mempengaruhi keinginan setiap individu untuk berhenti merokok.
Sedangkan subjek 1 dan subjek 4 cenderung tidak mendengarkan instruksi atau larangan keluarga untuk berhenti merokok. Namun jika lingkungan sosialnya hanya perokok maka akan semakin sulit bagi subjek untuk berhenti merokok. Ketika setiap subjek berinteraksi dengan teman yang juga merokok dan mabuk, mereka menjadi semakin sulit untuk berhenti merokok.
Khususnya pada subjek 2 dan subjek 4 yang mempunyai niat internal untuk berhenti merokok.
STUDI EKSPLORASI IKLIM ORGANISASI PADA UNIT LAYANAN JASA PENYEBERANGAN LAUT KMP X
Dr. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengeksplorasi lebih jauh pentingnya iklim organisasi di KMP. Penelitian ini melibatkan 9 informan penelitian dari masing-masing divisi kerja KMP.
Fungsi proteksi tersebut diwujudkan dalam bentuk perhatian terhadap perlindungan finansial yang berkaitan dengan kesejahteraan awak kapal, yang dicapai melalui upah, tunjangan dan usaha bersama dari awak kapal, yaitu dengan membuka usaha kantin. Interaksi sosial yang saling mendukung dan menghargai perbedaan serta lingkungan kerja di perairan short track menjadi faktor yang menimbulkan kepuasan di kalangan awak kapal KMP. X Hal ini menjadikan organisasi efisien karena karyawannya merasakan kepuasan kerja dan tidak adanya konflik yang timbul, sehingga segala macam tugas di KMP.
Profesi whistleblower yang memilih karir sebagai pelaut merupakan profesi yang unik, khususnya di KMP.
PSYCHOLOGICAL WELL BEING DAN BEBAN KERJA MENTAL PADA KARYAWAN PT. XYZ
Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui seperti apa beban kerja mental dan kondisi Psychological Wellbeing pekerja PT. Sehubungan dengan hal-hal yang telah diuraikan, peneliti mencoba menghubungkan konsep Psychological Well-being dengan beban mental. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara Psychological Well-Being dengan beban kerja mental pada karyawan di perusahaan outsourcing PT.
Hasil analisis korelasi Spearman pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kesejahteraan psikologis dengan variabel beban kerja mental. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada faktor lain yang lebih berkontribusi terhadap beban kerja mental dibandingkan kesejahteraan psikologis. Sejalan dengan pembahasan, penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesejahteraan psikologis dengan beban kerja mental pada karyawan PT.
Penelitian ini hanya menekankan pada variabel Kesejahteraan Psikologis yang mempengaruhi beban mental.
DINAMIKA PSYCHOLOGICAL WELL BEING (KEBERMAKNAAN HIDUP) PADA PENDERITA
KANKER DI YAYASAN KANKER SURABAYA
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana dinamika kesejahteraan psikologis pada pasien kanker di Yayasan Kanker Surabaya. Sedangkan manfaat praktisnya diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai kesejahteraan psikologis pasien kanker di Surabaya. Uji validitas item pada skala Psychological Wellbeing dilakukan kembali untuk memperoleh nilai korelasi item yang valid.
Dengan dukungan tersebut, secara tidak langsung kesejahteraan psikologis pasien kanker dapat terbentuk. Sehingga pasien kanker merasa bahwa Kesejahteraan Psikologis yang ada dalam dirinya memberikan pengaruh positif terhadap penafsiran tujuan hidupnya di masa depan. Kesejahteraan psikologis pada pasien kanker pada dimensi: Penerimaan diri, Hubungan positif dengan orang lain, Otonomi, Penguasaan lingkungan, Tujuan hidup, Pertumbuhan pribadi (personal growth).
Didapatkan 8 pasien (16%) berada pada kategori rendah yang berarti pasien mempunyai kesejahteraan psikologis yang rendah.
PENERAPAN TERAPI TERBARUKAN MANIPULASI HOLOMERISPOT (TTMH) DAN TRANSACTIONAL
ANALYSIS THERAPY TERHADAP KESEMBUHAN PENYAKIT KOMORBIDITAS
Terapi manipulasi Holomerispot dan Terapi Analisis Transaksional (TA) merupakan metode pengobatan komplementer yang aman dan tanpa efek samping yang diharapkan dapat meningkatkan kesembuhan penyakit komorbid yang terlihat melalui peningkatan nilai Interleukin 6 (IL-6). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa terapi manipulasi holomerispot dan terapi analisis transaksional yang dilakukan efektif dan berpotensi mengurangi gejala/keluhan penyakit penyerta fisik-psikologis. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis penelitiannya adalah terdapat pengaruh Renewable Holomerispot Manipulation Therapy (TTMH) dan Transactional Analysis Therapy terhadap penyembuhan penyakit komorbid.
Penerapan Terapi Manipulasi Holomerispot Terbarukan (TTMH) dapat dilakukan secara mandiri di rumah oleh masing-masing peserta. Nilai selisih rata-rata antara kelompok perlakuan Renewable Holomerispot Manipulation Therapy (TTMH) dengan kelompok perlakuan Renewable Holomerispot Manipulation Therapy (TTMH) dan Transactional Analysis Therapy (TA) sebesar 7,99180 dan kelompok kontrol -1,42620. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengobatan dengan Renewable Holomerispot Manipulation Therapy (TTMH) dan Transactional Analysis Therapy (TA) memberikan efek yang lebih baik dalam meningkatkan pemulihan penyakit komorbid dibandingkan pengobatan dengan Renewable Holomerispot Manipulation Therapy (TTMH) saja.
Hasil perhitungan statistik dengan metode one way Anova menunjukkan bahwa pengobatan Renewable Holomerispot Manipulation Therapy (TTMH) dan Transactional Analysis Therapy (TA) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kesembuhan penyakit komorbid.