• Tidak ada hasil yang ditemukan

128400166 Hendri Syahputra (1)

N/A
N/A
Fawaidil Ilmiah

Academic year: 2023

Membagikan "128400166 Hendri Syahputra (1)"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agunan yang tidak dimiliki secara sah oleh debitur akan menimbulkan kesulitan bagi bank untuk mengeksekusi apabila kredit yang diterima debitur kemudian berubah menjadi kredit macet. Apabila kredit yang diterima debitur macet dan bank terpaksa menggunakan agunan tersebut sebagai jaminan, maka nilai penjualan aset tersebut sekurang-kurangnya harus sama dengan jumlah saldo kredit dan bunga keterlambatan pembayaran. Evaluasi terhadap prospek perekonomian, pasar, dan dunia usaha ke depan dilakukan melalui analisis data primer dan sekunder, tergantung pada jumlah kredit yang diminta calon debitur.

Pada umumnya dalam memberikan pinjaman, bank harus melakukan analisa kredit agar kredit yang diberikan oleh bank tidak menjadi kredit macet atau kredit bermasalah di kemudian hari akibat wanprestasi debitur, karena jika kredit yang diberikan bank buruk atau bermasalah maka bank harus melakukan analisa kredit agar kredit yang diberikan bank tidak menjadi kredit macet atau kredit bermasalah. debitur, hal ini akan menyebabkan bank tidak mampu menyelesaikan kewajibannya kepada nasabah penyimpan. Untuk menjamin pelunasan kredit macet yang disebabkan oleh wanprestasi atau kebangkrutan debitur, maka kreditur dalam perjanjian kredit biasanya mewajibkan debitur untuk memberikan jaminan berupa sejumlah harta kekayaan tertentu, yang ditetapkan sebagai jaminan kredit, yang akan memberikan jaminan kepada debitur. adanya kepastian hukum dari kreditur (perbankan) bahwa kreditnya tetap dikembalikan dengan dilaksanakannya subjek asuransi kredit. Bank yang berkedudukan sebagai kreditur konkuren tidak mempunyai kepastian pengembalian dana yang disalurkan melalui kredit yang diberikannya, sedangkan dana yang dihimpun bank dari masyarakat wajib dikembalikan kepada nasabah sewaktu-waktu. .

Penyaluran kredit perbankan mengandung risiko, oleh karena itu bank harus memperhatikan prinsip-prinsip perkreditan yang sehat dalam pelaksanaannya. Mengingat agunan merupakan salah satu unsur jaminan dalam pemberian kredit, maka agunan tersebut hanya dapat berupa barang, proyek, atau tagihan yang dibiayai dengan kredit yang bersangkutan.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Uraian Teori

Keadilan hukum terwujud bila warga negara melaksanakan hukum dan penguasa setia melaksanakan hukum. Namun gugatan tersebut dibatalkan karena tidak ada pasal khusus dalam undang-undang yang memerintahkan pengguna rumahan di atas untuk mematikan keran. Awalnya Cohen dikalahkan, di tingkat banding Lindenbaum dikalahkan dengan alasan bahwa tindakan Cohen tidak dianggap sebagai tindakan ilegal karena tidak dapat ditunjukkan bahwa ada bagian hukum yang dilanggar oleh Cohen.

Bagi Indonesia, hal ini tidak begitu sulit karena dalam common law sebaliknya terdapat kesamaan antara aturan moral, agama, dan sopan santun, yaitu tidak semua aturan tersebut tertuang dalam undang-undang. Sehingga penguasa dan hakim tidak begitu terikat dengan perkataan yang tertera dalam undang-undang. Lain halnya dengan Pasal 1365 KUH Perdata (Onrechtmatigedaad), justru karena pasal ini dimuat dalam undang-undang yang berlaku umum bagi orang-orang yang langsung dikenakan KUH Perdata, berlaku hukum perdata tertulis: “Pada mulanya onrechtmatigedaad diartikan secara sempit. yaitu hanya mencakup tindakan langsung.

Hal ini seolah memberikan kesan bahwa hukum memaksa seseorang untuk berbuat buruk. Namun yang jelas, tidak ada satu pun undang-undang yang dimaksudkan untuk memaksa siapa pun melakukan tindakan buruk. Lain halnya jika seluruh anggota masyarakat menyetujui pengaduan tersebut, maka tentu ada yang janggal dalam peraturan perundang-undangan yang diadukan.

Jika penafsirannya terlalu sulit dibayangkan, ada cara lain yakni mengubah undang-undang itu sendiri. Dengan menuntut kekeliruan Pasal 1365 KUH Perdata, pembuat undang-undang ingin menegaskan bahwa pelaku perbuatan melawan hukum hanya bertanggung jawab atas kerugian yang didakwakan kepadanya.” 22. Tidak halnya seorang anak kecil, misalnya yang memecahkan jendela rumah tetangganya, misalnya, tidak dapat dimintai pertanggungjawaban, karena menurut undang-undang Pasal 1367 KUH Perdata, orang tuanyalah yang bertanggung jawab. atas tindakan anak di bawah umur tersebut.

Meskipun Pasal 1365 KUH Perdata menentukan kewajiban ganti rugi bagi pelaku, namun undang-undang tidak mengatur secara rinci ganti rugi yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum. Perjanjian atau perjanjian merupakan terjemahan dari vermejningen, Pasal 1313 KUH Perdata (KUH Perdata) mengatakan “perjanjian adalah suatu perbuatan yang didalamnya seorang atau lebih mengikatkan dirinya pada satu orang atau lebih”. Dari pengertian kredit yang tercantum dalam Undang-Undang Perbankan, unsur-unsur perjanjian kredit adalah:

Undang-Undang Perbankan mengatur bahwa bunga dapat diminta untuk perjanjian kredit ini, namun tidak ada persyaratan bunga. Undang-Undang Perbankan mengatur bahwa yang dapat dijadikan jaminan adalah kelayakan proyek dan pemberian jaminan serta tagihan yang dibiayai dengan kredit yang bersangkutan.

Kerangka Pemikiran

Tetapi ia adalah kes antara persembahan dan pemulangan persembahan ada masa yang memisahkannya, jadi ada tempoh penangguhan tertentu. Akibat daripada keadaan ini ialah risiko dalam bentuk ketidakpastian mengenai pemulangan prestasi yang diberikan, itulah sebabnya jaminan diperlukan apabila memberikan kredit. Menurut Gatot Wardoy dalam tulisannya mengenai klausa perjanjian kredit bank, perjanjian kredit mempunyai beberapa fungsi antara lain.

Perjanjian kredit berfungsi sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit merupakan sesuatu yang menentukan batal atau tidaknya perjanjian-perjanjian lain yang mengikutinya, misalnya perjanjian jaminan. Perjanjian kredit berfungsi sebagai bukti mengenai batasan hak dan kewajiban antara kreditur dan debitur. Bahwa pembentuk undang-undang bermaksud menegaskan bahwa hubungan perkreditan bank adalah suatu hubungan kontraktual antara bank dengan nasabah debitur dalam bentuk pinjam meminjam.

Dengan demikian, Buku Ketiga (tentang perikatan) secara umum dan bab ketigabelas (tentang pinjam-meminjam) KUH Perdata berlaku untuk hubungan kredit perbankan. Bahwa pembentuk undang-undang bermaksud mewajibkan agar hubungan perkreditan bank harus didasarkan pada perjanjian kredit tertulis. Namun jika hanya didasarkan pada susunan kata pada ketentuan pasal ini, maka akan sulit untuk menafsirkan bahwa ketentuan tersebut memerlukan persetujuan kredit bank berdasarkan suatu kontrak tertulis.

Ketentuan dalam undang-undang ini akan dihubungkan dengan Instruksi Presedium Kabinet No.15/EK/IN/10/1966 tanggal 3 Oktober 1966 juncto Surat Edaran Bank Negara Indonesia Unit I No.2/539/UPK/Pemb. 10/EK/IN/2/1967 tanggal 6 Februari 1967 yang mengatur bahwa bank wajib menggunakan atau membuat perjanjian kredit tertulis pada saat memberikan kredit dalam bentuk apapun. Sebagaimana disebutkan di atas, penelitian ini berjudul “Peninjauan Kembali Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Dalam Perjanjian Kredit Bank (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 540/Pdt.G/2014/Pn.Mdn)”.

Agar tidak terjadi perbedaan penafsiran terhadap judul, berikut akan kami berikan kerangka berpikir mengenai judul tersebut. Perbuatan melawan hukum menurut Pasal 1365 KUH Perdata adalah perbuatan yang bersifat positif dan negatif, artinya setiap perbuatan kelalaian, perbuatan itu harus melawan hukum, harus ada kerusakan dan harus ada kekeliruannya49. Perjanjian kredit bank merupakan suatu perjanjian antara nasabah dengan bank mengenai perjanjian pinjam meminjam uang antara bank dengan nasabah.

Hipotesis

Akibat hukum perbuatan melawan hukum dalam hal perjanjian pinjam meminjam bank adalah pihak yang melakukan perbuatan melawan hukum tersebut dapat dikenakan ganti rugi kepada pihak yang dirugikan. Mdn terkait dengan perbuatan melawan hukum dalam perjanjian pinjaman bank, dimana pengadilan telah benar dalam memberikan putusannya yang menyatakan bahwa bank telah melakukan pelanggaran kontrak dan telah menghukumnya dengan membayar ganti rugi kepada klien.

METODE PENELITIAN

Jenis, Sifat, Lokasi Dan Waktu Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Bahan hukum primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah KUHPerdata, KUH Perdata, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 No.

Analisis Data

Metode penarikan kesimpulan dilakukan secara deduktif, dimana kesimpulan diambil dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus. 8 Metode deduktif adalah metode yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (kesimpulan) berdasarkan serangkaian premis yang diberikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Akibat Hukum Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Dalam Peristiwa

Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa berdasarkan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata penghinaan merupakan perbuatan melawan hukum karena

Berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata pasien bisa menggugat seorang dokter oleh karena telah melakukan perbuatan yang mel- anggar hukum, seperti yang diatur di dalam Pasal 1365

Berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata pasien bisa menggugat seorang dokter oleh karena telah melakukan perbuatan yang mel- anggar hukum, seperti yang diatur di dalam Pasal 1365

Berdasarkan bunyi Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan uraian unsur-unsur tentang perbuatan melawan hukum, jika dikaitkan dengan permasalahan isi

Di dalam hukum perdata, hukumannya berupa ganti rugi, sebagaimana tercantum dalam pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang menyatakan bahwa ”Tiap-tiap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan yuridis atas perbuatan melawan hukum atas jaminan fidusia yang bersifat perdata menjadi tindak pidana penggelapan

Berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata pasien bisa menggugat seorang dokter oleh karena telah melakukan perbuatan yang mel- anggar hukum, seperti yang diatur di dalam Pasal 1365

Dari surat kuasa khusus Kejaksaan dapat mengajukan gugatan perdata dengan dasar hukum Pasal 1365 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Perbuatan Melawan Hukum)