hidrologi
Apllriltdode Statbtik
antuk Analbailata
st\hr.\\
\ II\II
R8
tilid t
; ,;ilafbit 'N O
VA' Soewarno
hidrolo sl
Aplknl
MetodeStatbtlk
untukAnalln
Datarilid t
Soewarno
PEr{ERBIT .N
OVf ilr
xorrx ?os 146!'BAllDUtlOgtlo,r lnff
HAK PENULIS DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG DILARANG MEMPERBANYAK SEBAGIAN
ATAUPUN SELURUHNYA
DARI BUKU
INI
DALAM BENTUK STENSIL, FOTO COPY, ATAU CARA LAINTANPA IJIN PENULIS
I,,{E} Ii.t-
Badan FerPr.rl'':;r''ilaltn
Fropinri ,i r';rr '! rr'lr-lt
T(ATA PEIIICAITTTAN
t'rrii syitkur dipanjatkan kepada Tuhan atas
segalaruhrrrrrl:Nyr, pcnulis
dapat menyusunbuku ini. Disusun
dengan mnksurl ntcngcnalkan aplikasi metodestatistik
dalam analisis datahidrokrgi
pada kegiatanpenelitian yang terkait
denganhidrologi
atau sumber daya air, baik oleh hidrologiwan, dosen dan mahasiswamaupun para
tenagafungsional seperti peneliti,
perekayasa dan litkayasa serta konsultan teknik.Buku
denganjudul HIDROLOGI
-Aplikasi Metode
Statistik untukAnalisa Data, terdiri
dari2
(dua)jilid. Untuk
Bukujilid I di mulai
tentang uraian metode statistik, variabelhidrologi,
pemilihansampel dan data hidrologi pada Bab I, dilanjutkan
tentang pengukuran parameterstatistik, yaitu
pengukuran tendensi sentral dan dispersi pada BabII.
Aplikasi distribusi
peluangdiawali
dengan uraian distribusideskrit, yang meliputi distribusi Binomial dan
Poisson disajikan pada BabIII,
yang kemudiandilanlrtkan
dengan aplikasi distribusikontinyu mpliputi distribusi
: Normal, Gumbel TipeI,
Gumbel TipeIII,
Pearson TipeIII, Log
Pearson TipeIII,
Frechet, log normal dua parameter,log normal tiga
parameterdan distribusi
Goodrich.Analisis distribusi peluang disajikan pada bagian akhir Bab III, yang meliputi :
pengumpulan data, periode ulang, penggambaran,penarikan garis kurva dan uji kecocokan
yaulrgmeliputi uji
chi-kuadrat dan Smirnov Kolmogorov.Dari Bab
IV,
akan diuraikan tentang aplikasi metode statistikuntuk memperkirakan debit puncak banjir dari suatu
daeratr pengaliran sungai(DPS).
disampaikan cara memperkirakan debit puncakbanjir
tahunan rata-rata dengan metode serial data, metodePOT dan metode analisis regional disertai perkiraan
periodeulangnya.
Perbaikan perkiraandebit banjir dan di akhiri
dengan cara memperkirakan debit banjir berdasarkan datatinggi
muka air.Ilct ,i)r I httl \lcl
tt zlru
Untuk buku jilid II, akan diuraikan tentang Aplikasi Uji
Hipotesis,Analisis
Deret Berkala,Aplikasi Model
Regresi danuji
Ketelitian
PengukuranDebit
menggunakanAlat Ukur Arus
dan Ambang.Dengan maksud memudahkan pemahaman
aplikasi
metodestatistik untuk
analisis datahidrologi,
setiap tahapan uraian selaludisajikan contoh
persoalan.Namun demikian hendaknya
hasil perhitungandari
setiapcontoh untuk tidak dijadikan
kesimpulantentang
penomenahidrologi dari pos hidrologi atau DpS
yangbersangkutan. Pada pokoknya contoh-contoh pada buku ini
dimaksudkan hanya sekedar untuk memudahkan pemahaman bukan untuk t rJuan analisis penomenahidrologi
yang sebenarnya.Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Ir.
Joesron
Loebis. M. Eng;
BapakIr. Ali
HamzahLubis,
BapakIr.
Sampudjo
Komara Winata M.Eng, Bapak Ir.
Bambang Kayanto.Dpl. HE, yang telah memberikan
kesempatandan
bimbingan sepenuhnya kepadapenulis untuk
melaksanakanpenelitian
dalam bidanghidrologi
terapan sehingga bermanfaat pada penulisan bukuini.
Kepadapenerbit Nova yang telah
menerbitkanbuku ini
dan kepada semuapihak
yangtelah
membantu,penulis
mengucapkan terima kasih.Kepada istri tercinta Siti Nurhidayatun dan kedua
anak tersayangTeddy Nurhidayat dan Dwiki Nurhidayat, terima
kasih atas kesabaran dan dorongannya.Akhir
kata, penulis menyadari bahwatulisan ini
masihjauh dari
sempurna,oleh
karenaitu kritik
dan sarandari
semua pihakakan penulis terima dengan senang
hati.
2.Bandung,
14April
1995Kata Pengantar Daftar
Isi
1. PENDAHULUAN
Pengertian Umum
l.l.l.
Statistik1.1.2. Metode Statistik Variabel
Hidrologi
Pemilihan Sampel Data
Hidrologi
DataHidrologi,
1.4.1. Pendekatan Proses
Hidrologi
1.4.2. Kualitas Data
Hidrologi
1.4.3. Pengujian Data
Hidrologi
1.4.4. Tipe dan Penyaiian Data
Hidrologi PENGT]KURAN PARAMETER STATISTIK DATA HIDROLOGT
2. 1. Pengukuran Tendensi Sentral 2.1.1. Rata-rata
Hitung
2.1 .2. Rato-rata Timbang 2.1.3. Rata-rata (Ilatr
dafitat isi
tii
v
t.l
.I I I
2 6 T1 18 18 20 23 39
37 38 38 47 50 v
t.2.
1.3.
t.4.
lV
Penulis:
Soewarno2.1.4. Rata-rata Harmonis 2.1.5. Median
2.1.6. Modus 2.1.7.
Kuartil
2.2. Pengukuran Dispersi 2.2.1. Range
2.2.2. Deviasi Rata-Rata
2.2.3. Deviasi Stqndar dan Varion 2.2.4. Koefisien Variasi
2.2.5. Kemencengan 2.2.6. Kesalahan Standar 2.2.7 . Pengukuran Momen 2.2.8. Pengukuran Kurtosis
2.3. Contoh
Aplikasi Awal
Parameter Statistik3. APLIKASI DISTRIBUSI PELUAI\G TINTUK
ANALISIS DATA HIDROLOGI
3.1. Pendatruluan3.2.
Aplikasi
Distribusi Peluang Deskrit 3.2.1. Aplikasi Distribusi Peluang Binomial 3.2.2. AplikasiDistribusi
Peluang Poisson 3.3.Aplikasi
Distribusi PeluangKontinyu
3.3.1
Aplikasi Distribusi Normal 3.3.2. Aplikasi Distribusi Gumbel3.3.2.1 Aplikasi Distribusi Gumbel Tipe
I
3.3.2.2 Aplikasi Distribusi Gumbel Tipe
III
3.3.3. Aplikasi Distribusi Pearson
3.3.3.1 Aplikasi Distribusi Pearson Tipe
III
3.3.3.2 Apt'ikasi Distribusi Log Pearson Tipe
III
Aplikasi
Distribusi FrechetAplikasi
Distribusi Log Normal3.3.5.1 Aplikasi Distribusi Log Normal 2 parameter j.3.5.2 Aplikasi Distribusi Log Normal 3 Parameter
52 57 63 68 69 70
7l
75 80
8t
97 97 99 99 102 106 106 123 123 131 136 138 141 145
3.4.4.
3.4.5.
3.4.6.
3.3.6.
Aplikasi
Distrihusi Grtodrich 'fahapanAplikasi I)istribusi
Peluang 3.4.1. Pengumpulun l)ulu3.4.2.
l'criodc Ilhug
3.4,3. I'tngl4nthurun Kurva Distribusi Peluang J.1.3.1. Kcrtas Grafik Peluang
3.4.3.2. Penggambaran Posisi Data
Penentuan Kurva Persamaan Distribusi Peluang ...
Batas Daerah Kepercayaan Periode Uang Uji.Kecocokan
3. 4. 6. 1. Uj i Chi-Kuadrat
3. 4. 6. 2. Uj i Smirnov - Ko lmo gorov
3.4.7. Pemilihan Persamaan Distribusi yang sesuai ...
4. APLIKASI METODE STATISTIK UNTUK MEMPERKIRAKAN DEBIT BANJIR 4.1.
Pendahuluan4.2.
MemperkirakanMAF 4.2.I.
Metode Serial Data 4.2.2. MetodePOT
4.2.3. Metode Regresi4.3.
PerbaikanNilai
Perkiraan DebitBanjir
4.3.1. Membandingkan metode4.3.2. Membandinglcan pengamatan yang lebih lama 4.3.3. Membandingkan data
dari
tempatlain
Memperkirakan Debit
Banjir
Berdasarkan DataTinggi
MukaAir
Dafior
Bacaan 3.4./.t8 t6J
163 169
t7t
17t 173 173 177 r93 194 198 207
227 227 229 229 235 242 250 250 2s3 258
261
265 83
85 89 92
4.4.
3.3.4.
3.3.5. 148
149 154
vl vll
bab t
pendohluluan
I.1. PENGEBTIAN
UMUTIT1.1.1. Statirtik
Data hidrologi adalah kumpulan keterangan atau
faktamengenai penomena hidrologi (hydrologic phenomena).
Datahidrologi
merupakan bahaninformasi yang
sangatpenting
dalam pelaksanaan inventarisasi potensi sumber-sumberair,
pemanfaatandan
pengelolaan sumber-sumberair
y.angtepat dan
rehabilitasi sumber-sumber alam sepertiair,
tanah dan hutan yang telah rusak.Penomena
hidrologi seperti
besarnya: curah hujan,
temperatur,penguapan, lama penyinaran matahari, kecepatan angin,
debitsungai, tinggi muka air sungai, kecepatan aliran,
konsentrasisedimen sungai akan selalu berubah menurut waktu.
Dengandemikian
suatunilai dari
sebuahdata hidrologi itu hanya
dapatdiukur
satukali
dan nilainyatidak
akan sema atautidak
akan dapatterjadi lagi
padawaktu yang
berlainan sesuai dengan penomena pada saat pengukurannilai itu
dilaksanakan.Kumpulan data
hidrologi
dapat disusun dalam bentuk daftaratau tabel. Sering pula daftar
atautabel
tersebutdisertai
dengan gambar-gambar yang biasa disebut diagram ataugrafik,
sering pula disajikan dalam bcntuk peta tematik, seperti peta curah hujan, petatinggi muka air
dengan maksud supayalebih
dapat menjelaskantcntang pcrsoalan yang
dipelajari.
Kata statistik telah umum untuk menyatakan kumpulan keterangan atau faktadari
suatu penomena, yang biasanya berbentuk angka yang disusun dalam tabel dan ataudiagram.
Sembarangnilai yang dihitung dari suatu
data sampel (sample) disebut denganstatistik
(statistics),nilai yang
dimaksudmisal
rata-rata,deviasi, maksimum, minimum dari data
sampel.Statistik yang menunjukkan
nilai
sesuatu data biasanya diberi nama sesuai dengandata yang disajikan, misal statistik curah
hujan, statistik penduduk, statistik pendidikan, statistikproduksi,
statistikpertanian dan sebagainya. Statistik data hidrologi umunnya disajikan dalam bentuk tabel dan diagram dan dihimpun
dalam suatu buku publikasi datahidrologi
tahunan, misal"Buku publikasi Data Debit
SungaiTahun
1993".(Bagi
para pembacayang ingin
mendapatkandata debit sungai dari suatu pos duga air
dapat menghubungiBalai
PenyelidikanHidrologi,
PusatPenelitian
danPengembangan Pengairan, dari Badan Litbang
Departemen PekerjaanUmum di
Bandung).Tabel
1.1, menunjukkan salahjatu
contohstatistik
datahidrologi, yaitu
tabel yang menunjukkan data curah hujan rata-rata daerah pengaliran sungai (DPS) Citarum.1.1.2. Itfetode statistih
Keterangan atau
fakta
mengenai penomenahidrologi
dapatdikumpulkan, dihitung, disajikan dan ditafsirkan
dengan menggunakan prosedur tertentu, metodestatistik
dapat digunakanuntuk melaksanakan penggunaan prosedur tersebut.
Dengandemikian
secaraumum dapat dikatakan bahwa metode
statistik adalah prosedur yang digunakan dalam pengumpulan, perhitungan,penyajian, analisis dan penafsiran data. Metode tersebut
dapat dibedakan menjadi dua,yaitu
:l).
statistika deskriptip(desuiptive
statistics),2).
statistika penafsiran (s tatis tical
infere nce).Statistika deskriptip (descriptive
statistics) adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan,perhitungan
danil pcltyrtiintt rlttlrt 'ir'lttttlipirt rlrtltttl nr('nrl)(:riktut irrlirrrrrirsi yirng bcrgrlrrr.
l)t'ttgtttt rh'ttrtLtiln (llrlimr slirlrslikir
tlcskriptip
nrclrrbcrikan inlirrrrrasiIutttyl trrlrirt.r\ rliur
lrirrllrrlirrl ylng
disa.iikan dan sanrasekali
titlaktt tc I irh r th irr r I rt'r r r lrr Irllrrr k csr rrr pulirn atau penafsiran.
lnbcl l.l.
('urah tlujan Rata-Rata DPS Citarum (dalam mm).lJulun
Sub. DPS
. Nanjung (luas ; 1718 km'1)
Sub. DPS Nanjung - Palumbon (luas ; 2j43 km'1)
Sub. DPS Palumbon Jatiluhur (luas
:
5j9 km')) JanuariFebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
289 262 308 26'l
185 98 73 64 83 177 276 302
283 260 307 294 219 128 99 101
t34
237 306 290
325 306 338 308 223 148 108 98 123 283 337 325
Tahunan 2.384 2.6s8 2.877
Sumber
:
UNDP/WMO project INS/78I03g Data tahun lt79 - 1979.Data
yang disajikan
padatabel l.l,
menunjukkan besarnya curahhujan
rata-ratadari
daerah pengaliran sungai(Dps) citarum Hulu dari
dam Jatiluhur, merupakan contoh tabel statistik datahidrologi.
Data dikumpulkan dan dihitung dari
Il0 pos
curahhujan,
yang sebagian besar dibangun setelah tahun 1940, sebagian datadihitung
berdasarkan pencatatan curah hujan sejak tahun 1g79.Dari
Il0
poscurah hujan
tersebut8
diantaranya merupakanpos curah
hujanotomatik. Dari tabel l.l dapat
memberikan.informasi
yangTabel
1.2
Debit Aliran Sungai Serayu-Mrica (m7det.) TahunJanFeb.Mar.Apr.MeiJun.Jul.Agt.Sep.Okt.NopDes.Tahunanl/atrirc.a lt-.e;rcn set@ ,eearr 197 4 197 5 1976 1977 l 978 191970,4 146,0 91,6 90,8 97,9 I 14,0 I 15,0 106,0 76,4 I13,0 92,4 I14,0 I14,0 185,0 123,0 103,0 l16,0 103,0 134,0 133,0 90,9 104,0 65,2 133,0 84,2 l2l,0 37,7 63,9 68,3 I12,0 31,I 46,0 20,6 65,9 7t,3 5 1,8 23,4 25,7 9,72 25,6 75,8 23,6 38,6 18,6 8,75 18,0 41,8 16,7 53,7 60,6 8,14 19,8 89,4 24,2
r 56,0 182,0 45,0 t2,t 74,9 36,1 168,0 226,0 r30,0 3 1,0 84,5 58,7 105,0 138,0 I12,0 87,1 I13,0 86,1
9l,l I16,0 63,4 61,2 84,2 72,8
l.2to.u
:i
-2.440.0
I -: .-< l.t5o.oi :
s I r.240.0i t t
li r.450,0I ,:-i
ee7.oI
t.6{ I Rata-rata102,7102,8t24,0r 10.08l, r47,730,623,742,684,5I15,4106,981,4 Malcsimum146,0I 15,0185,0134,0121,071,375,84l,E89,4182,0226,0138,0I16,0 Minimum70,416,4103,065,231,720,69,128,758, l4t2,l31,086,16t,2 Sumber : Puslitbang Pengiran, Laporan No. 90/HI - 18/1989.rn'/tlet/bulan. Scdangkan debit rata-ratanya adalah
81,4 rnr/det/bulan. Dari tabel I .2 juga dapat diketahui bahwa debitbanjir
terbesar adalah 2.440 m3ldet, dan debit terkecil yang pernah terjadi adalah 5,8 m3ldet.Informasi hidrologi
yangditunjukkan
padatabel
1.2 sangat bermanfaatbagi
perencanaan sebelumwaduk
tersebutdi
bangun dan pengoperasianwaduk PLTA. pB.
Sudirman.Dari
uraian tabel 1.2 tersebutkita
membicarakan suatunilai yang
termasuk dalamstatistika deskriptip. Akan tetapi kalau kita
berbicaradebit banjir
sama atau lebih dari 2.440 m3/det, rata-rata akanterjadi
berapakali
dalam sekian tahun, atau debitminimumnya
sama atau kurang dari5,8
m3/det, rata-rata akanterjadi
berapakali dalam
sekian tahunmaka kita telah
membuat suatu penafsiran,ini berarti kita
telah berada dalam statistika penafsiran.Penarikan kesimpulan
yang
berhubungan dengan statislika penafsiran selalu mempunyaisifat tidak pasti,
karena analisisnyahanya berdasarkan sebagian data. Untuk
memperhitungkan ketidakpastianini diperlukan
pengetahuantentang teori
peluang(probability). Teori peluang sangat bermanfaat
dalammemperkirakan frekuensi banjir, kekeringan, tampungan,
curah hujan, dan sebagainya. Prosedurnya dapat dilakukan dengan analisisfrekuensi (frequency analysis),
berdasarkandata hidrologi
yangtelah dikumpulkan, selama kurun waktu yarrg cukup
lama, umumnyaminimal
selama 30 tahun dipandang cukup.Statistika penafsiran sering
dipakai dalam
setiap penelitianhidrologi,
karena dalam setiap penelitianhidrologi
harus diperoleh suatu kesimpulan.Untuk
melakukan penaf-siran diperlukan analisisdeskriptip yang
benar, sedanguntuk analisis statistika
deskriptipyang
benardiperlukan
prosedur pengukuran dan pengolahan data lapangan yang benar.1.2. VARIABEL HIDROLOGI
Penomena
hidrologi,
sepertitinggi
mukaair,
debit, angkutanI sedimen. curah hujan. penguapan, masing-masing ttapat
ttirryallktrr
dengan sebuah
simbol,
misal debit dinyatakan dengansimbol (e), curah hujan dengan simbol (R) dan
sebagainya.Simbol
yang menyatakan sebuah penomenahidrologi disebut
dengan variabel(vuriahlc). I)alam statistika suatu variabel dinyatakan
dengansinrbol : X, Y dan
scbagainya.Variabel hidrologi (hydrologic wtriuhlc)
rncrrcrangkan ukuran dari pada penomenahidrologi,
misaldchit rata-rata harian, curah hujan rata-rata jam-jaman
dan scbagainya. Sebuahnilai numprrk (numerical value) dari
sebuah variabel disebut dengan variat (variate), pengamatan (obs ervat i on),pengukuran
(measurement),misalnya saja X : 130,0
m3/det.Pengukuran dapat mempunyai
nilai positip, misal tinggi muka
air sungai, debit, dan dapat pula mempunyainilai
negatip, misaltinggi muka air sumur, temperatur. Untuk nilai negatip
umumnya disesuaikan menjadinilai
positip.Didalam statistika, variabel dibedakan menjadi 2,
yaituvariabel kontinyu
(continuousvariable)
danvariabel deskrit
atauvariabel terputus (discrete varioble or discontinuous
variable).Sebagai contoh, dari suatu pos duga air sungai
dilakukan pengukurantinggi
mukaair,
menggunakan alat dugaair
otomatik,atau logger, maka grafik tinggi muka air yang dihasilkan
dapatdisebut
sebagaivariabel kontinyu,
sedangkanpengukuran
debit yang dilakukan sebulan sekali disebut dengan variabel deskrit atau variabel terputus.Gambar l.l,
menunjukkancontoh variabel.kontinyu,
datahidrograp debit
sungaiyang dihasilkan dari
pencatatan fluktuasi muka air sungai, setelah dialihragamkan menjadi data debit.Tabel 1.3, menyajikan data pengukuran debit
sungai cikapundung-Gandok, menunjukkan contoh variabeldeskrit.
Datatinggi
muka air dan debit setiap tanggal pengukuran dapat dianggap sebagai variabel deskrit.Dalam suatu penelitian hidrologi untuk
mendapatkan:
a;
! F!
I
t
lrcrkrrlrr krrrrtinyu (cttnl inuous I
imt
.rcric.r. tnisal gunttritrl.l) dan apabila di susun
scoarakronologis
dcnganinterval waktu
yangtidak
sama makadi
sebut dengan deret berkalatidak kontinyu
(discontinuoustime
series) misal data tabel 1.3.Tabel
1.3.
Variabel Deskrit Data Pengukuran Debit Sungai Cikapundung - Gandok.Sumber
:
Data pengukuran Debit, Puslitbang Pengairan.Keterangan
:
H:
tinggi muka air (m)Q:
debit 1mr/det)Gambar I.
l.
Contoh Variabel Kontinyu Hidrograf Debit Bengawan Solo'- Bojonegoro 1992 ( Puslitbang Pengairan, 199i).kesimpulan yang baik, maka data hidrologi dapat
dinyatakan sebagaivariabel statistik (stqtistical variable).
Sembarangnilai yang dapat menunjukkan ciri dari suatu
susunandata
disebut dengan parameter Qtarameters). Parameter yang digunakan dalam analisis susunan datadari
suatu variabel disebut dengan parameterstatistik (statistical porameters)
seperti:
rata-rata,nlode,
median,koefisien
kemencengan (skewnesscofficient), dan
sebagainya(lihat
babII).
Dalam metode statistik, susunan data
hidrologi
dapat disebut dengandistribusi (distribution)
atauseri (serles). Ada
beberapapengertian yang
berhubungandengan
susunandata dari
suatu variabelhidrologi,
antaralain
:l).
Deret berkala (time series), susunan data disebut denganderet berkala apabila data tersebut disusun
menurutwaktu. Apabila
disusun denganinterval waktu
yang sama,misal : hidrograp debit, di sebut
dengan deretI\,I Badan Propinsi
Tanggal Jam H
o
26-0t-76 t9-06-76
05-ll-76
20-12-76 20-01-77 t3-02-77 0t-03-77 t6-04-77 t7-05-77
05 - 07 -77
t2-07
-7720-tt-77
08-08-78 08-
12-7E 19-01 -79 19-06-8014 - 08. 80
24-l0-80
t7 - I I - 80
04-12-80
13-12-8012.30 10.15 16.10 17.00 09.30 10.15 12.10 10.30
1 3.10
14.15
r 5.00
t6.l0 08.r0
r
l.t5
t 0.40 10.r5 12.00 t2.15 12.40 13.00 t2.50
0,480 0,300 0,340 0,550 0,460 0,920 0,510 0,600 0,480 0,430 0,390 0,290 0,400 0,810 0,710 0,600 0,460 0,460 0,470 0,570 0,460
3,1 30 1,150 1,670 3,830 2,760 8,220 3,080 4,250 2,850 2,740 2,120 1,270 2,340 8,310 4,940 4,350 2,900 2,130 2,660 3,440 2,260
10
2). Distribusi (distribution),
susunan datadisebut
dengandistribusi apabila data tersebut disusun
menurut besarnya,misal :
kumpulan data debitbanjir
diurutkanmenurut besarnya, dimulai dari debit banjir
yang terbesardan berakhir pada debit banjir yang
terkecil atau sebaliknyadimulai dari debit banjir
yang terkecil dan berakhir pada debitbanjir
yang terbesar(lihat
tabel 2.19, BabII).
3). Distribusi peluang (probability distribution) :
Jumlah kejadian dari pada sebuah variate deskrit dibagi denganjumlah total kejadian
adalah sebuah peluang(P)
dari pada variate tersebut. Jumlahtotal
peluangdari
seluruh variate adalah 1.0, distribusi dari peluang semua variate disebut dengan distribusi peluang (Tabel 2.14B).4).
Peluangkumulatip
(cumulativeprobabilifl) :
Jumlah peluang dari pada variate acak yang mempunyai sebuahnilai
sama atau kurang, sama ataulebih dari
padanilai
tertentu.
5). Frekuensi (frequency) :
adalahjumlah kejadian
dari pada sebuah variate dari variabel deskrit (Tabel 2.14F).6).
Interval kelas (c/assintervals):
ukuran pembagian kelas dari suatu variabel (Tabel 2.148).7).
Data kelompok (groupeddata):
data yang dikelompok-kan
dalam beberapainterval
kelasdari
suatu distribusi frekuensi (Tabel2.4).8). Distribusi frekuensi
(frequencydistribution) :
adalahsuatu
distribusi atau tabel frekuensi yang
mengelom- pokkan data yang belum terkelompok (ungrouped data) menj adi data kelompok (groupe d data).Pengelompokkan secara
umum dari pada variabel
daerah pengaliran sungai (DPS) dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) katagori,yaitu:
l).
Variabeliklim (climatic
variables)11 rata, curah hujan bulanan.
b) variabel meteorologi, misal :
temperatur, kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi'B).
Variabel fisik
permukaantanah (land
surfacephysical
variables)a).variabel morfometri, misal : luas DPS,
panjang sungai, kerapatan aliran.b).variabel
vegetasi dan penggunaan tanah,misal
: luas hutanjati,luas
sawah.c).variabel
tanah, misal : porositas tanah.C;. Variabel keluaran (output variables)
a).variabel aliran permukaan, misal : banjir
tahunanrata-rata, debit minimum, debit harian.
b).variabel keluaran lainnya, misal :
penguapan,sedimen, erosi.
1.3. PEIITIL,IIAN
SATITPELDATA III/DROLOG,
Kesimpulan yang dibuat dari suatu penelitian hidrologi
diharapkan dapatberlaku untuk
persoalanitu
secara keseluruhan dan bukan sebagian saja.Akan
tetapi dalam pelaksanaan penelitian tersebuthampir tidak mungkin untuk
melaksanakan pengukuranatau
pengumpulandari seluruh variabel
secarakomplit.
Faktorwaktu,
tenaga, dan biaya umumnya menjadi faktor pembatas. Padakenyataannya penelitian dilakukan dengan mengamati
ataumengukur sarhpel (sample) yang dapat mewakili
populasi Qtopulation) yangditeliti.
Misalnya untuk mengetahuijumlah
totaldari debit
yang mengalirdari
suatu pos dugaair
dalam satu tahun adalahtidak mungkin
dilaksanakan dengan mengukurdebit
setiap saat selama satu tahun, akan tetapi dengan melakukan pengamatantinggi
muka air dalam satu tahun dengan menggunakan alat duga airotomatik
dan melakukan pengukurandebit
secaraperiodik.
misal satukali
setiap 15 hari. dan kcmudian mclakuknn pcngolahnn tlnlrra)
variabel presipitasi,mishl
: curah hujan tahunan rato-l2
dengan prosedur yang
telah
ditentukan sehinggadebit dalam
satu tahun dapatdihitung. (Bagi
para pembaca yangingin
mengetahui cara pengukuran dan pengolahan data aliran sungai dapat membacapada tulisan : Soewarno, 1991, Hidrologi - Pengukuron
danPengolahan Data Aliran Sungai, penerbit Nova). Dari
uraian tersebut maka yang disebut dengan sampel (sample) adalah satu set pengamatan/pengukuran, sedangkanpopulasi Qtopulation)
adalah keseluruhan pengamatan/pengukurandari
suatuvariabel
tertentu.Atau
dengan katalain
sampel adalah suatu himpunan bagian dari keseluruhan pengamatanvariabel yang menjadi obyek
penelitiankita
(populasi).Dalam suatu penelitian sampel yang dikumpulkan harus data yang benar, dan cara pengumpulan
(sampling)
data torscbut harusdilakukan
dengan benar danmengikuti
metode dan tata cara yangbenar sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat
dipercaya.Dengan kata lain sampel itu harus dapat mewakili
segalakarakteristik populasi,
sehingga kesimpulandari
sampel terhadappopulasi menjadi sah,
sesuai dengan keadaanyang
sebenarnya.Kesimpulan yang demikian berarti bersifat tak bias
(unbias).Prosedur pengambilan sampel yang menghasilkan
kesimpulanterhadap populasi yang tidak sesuai dengan keadaan
yangsebenarnya dikatakan berbias (bias). Untuk
menghilangkankemungkinan bias ini maka sampel harus diambil
berdasarkan prosedur khusus (spesific procedures). Ada berbagai prosedur untukmemilih
sampel, antaralain
:l). pemilihan
acak (rondom selection)2).
pemilihan sengaja Qturposive selection), Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :d. Penilihan Acah
Pemilihan sampel data
hidrologi
yang dilakukan secara acak berdasarkan ketentuan bahwa setiap pengukurandilakukan
seciua terpisah dan masing-masing data yangdiukur
mempunyai peluang13
ylng, riilnrir rrnttrk dipilih menjadi sampel. Prosedur
pemilihan s:urrgrr'l s('L:ara acak adalah yangpaling
seringdilakukan oleh
para pcrrcliti
dibidang hidrologi.Ada
beberapatipe
pemilihan acak, empat diantaranya disampaikan secara ringkas sebagai berikut :l).
Pemilihan Acak Sederhana (simple random sampling) Pemilihan sejumlah sampel(n)
buahdilakukan
dengan menggunakan suatualat mekanik (misal :
mata uang, dadu, kartu) atau dengan menggunakan tabelyaitu
tabel bilangan random(random digit table).
Sebuah sampel yangterdiri dari
unsur-unsur yangdipilih dari
populasi dianggapacak,
dengan ketentuanbahwa setiap
unsuryang terdapat dalam populasi tersebut
mempunyaipeluang yang sama untuk dipilih. Pemilihan
yangbersifat acak
akan dapatmemberikan hasil
yangmemuaskan bila populasi dari mana asal
sampel tersebutdipilih
benar-benarbersifat
samajenis
atau homogen (homogeneous). Contoh : dua pos hujan yang berdekatandan
dioperasikan dengancara yang
samadapat
dipandang sebagaisatu pos untuk
menghitung curah hujan, akan tetapi temperatur udarayang diukur
di tempat terbuka dan yang satu didalam
bangunantertutup walaupun tempatnya
berdekatantidak
dapat dirata-ratakan.2.
Pemilihan Acak Berangkai (random serial sampling).Pemilihan sampel ditentukan dengan cara
membagi populasi berdasarkaninterval
tertentu.Contoh :
dalam melaksanakan pengukurandebit
sungaidari
suatu pos dugaair dilakukan
pengukuran kedalamanaliran
pada.iarak tertentu dari titik tetap
berdasarkan pembagian lchar penampang basah sesuai dengan besarnya aliran.l)rrta
padatabel L4 diperoleh
denganpemilihan
acaklrt'r
rrng,kai dari pengukuran debit S.
Glagahl4 llr
St'lrl1p,,;1i
(:onl()ll : lltcncntukan porositas
penampang\crtikill tlari suatu lapisan batuan yang terdiri
dari lrcrblgai .lcnis batuan, maka setiapjenis
batuan tersebuttlianalisa porositasnya secara acak.
Umumnya pcnrilihan acak bertingkatlebih
representatipdari
padasampel yang diperoleh dengan pemilihan
acak sederhana.R.ctongulor
lrctoaguloi fHoneulor
Gambar 1.2. Pemilihan Sampel Sistim Kisi-Kisi
Kedungsari, setiap pertambahan rai
menunjukkan pemilihan acak berangkai.3. Pemilihan Acak bertingkat (stratifeid
random sampling).Apabila
dalampemilihan
sampel ternyata populasinyaterdiri dari
bermacam-macamjenis
(heterogen), makapopulasi tersebut harus dibagi kedalam
beberapastratum dan
sampelnyadipilih
secaraacak dari
tiap stratum. Hal tersebut dilakukan dengantduan
untuk :.
menganalisasetiap populasi yang lebih
homogen secara terpisah.. meningkatkan ketelitian dalam pengambilan
ke- putusan seluruh populasi.Tabel 1.4. Pemilihan Sampel Acak Berangkai Pada Pengukuran Debit
Sungai - tempat '. K Glagah - Kedungsari Rumus :
Tanggal
: 30 Agustus1985
NS 294 Y = 0,1327 N + 0,018Jam :6.20-'7.02
N>294V=0,1310N+0,023Tinggi
MA
: 0,54 m No*)
Rai Dalam Titik Pularon 50 detik
Kecepatan di vertikal
Bagian Penampang
Titik Rala- Rata
Lebar Luas Debit
0 I 2
I
3 56 1
8 9
l0 0,00 0.50 1,00 1.50 1.00 2.5 0 -l,00 1.50 4,00 4,50 4.80
0.00n))
0.26 0.50 0.82 1.06
I.l0
0.84 0,62 0,5 s 0.00
MA 0,60 0.60 0.60 0.20 0,80 0.20 0.80 0.20 0,80 0.20 0.80 0,60 0.60 M.A
Kiri
100 t4'7 r48 182
t23 221 148 238 188 260 r58 173 123 Kanan
0.283 0,408 0.41 l 0,500 0,344 0,604 0,410 0,649 0.5 l6 0.707 0.435 0,47 6 0.144
0,283 0,408 0,41 I 0.422 0,507 0,5 83 0,572 0,476 0,344
0,50 0,50 050 o;50 0,50 0,50 0,50 0,50 o,:o
0,1 l0 0,130 0,250 0.410 0,530 0,550 0,420 0,3 l0 0,220
0,031 0,053 0,r03 0,1 73 0,269 0,321 0,240 0,148 0.076
Kecepatan aliran rata-rata = 0.445 m/detik Total = 2,93 1,414 Sumber : Soervarno I99l
r) Jarali dari titik tetap pcngukuran di tepi aliran
nodtol Looorl?irnl.
l(;
'l'ahcl I .5 I)crrrilihan Sarnpel Sistem Kisi Pada Pengukuran Diameter Median Ukuran Butir Di S. Cikondang - Cihaur Tanggal 30 Januari 1985.
Ukuran Material Dasar Sungai (mm) Ukuran (mm) Jumlah Kumulatil.
120 93 645 138 37 80
4l
77 106 67
900 74 68 99
ll0
638
700 98 169 80
179 I .410 87
6l 59 73 805 143
9l
62
73
t92
107 62 102 80
198 830 2fi00 96
99 39
l4l
t.27 5 62 92 t20
166 57 802
75
471 69 900 93 9'10
90 425 66 610
86
8l
138 82 161 774 87 726 19 180
54
196 60 76 83 95
l6l
665 50 680
68
583 87 763 103 74 266 76 85 105
890
42s 68
t74 99 67
120 76 435 925
30-
3535-
4040-
4545-
5050-
6060-
7070-
8080-
90 90-
100100
-
120120
-
140140
-
160160
-
180180
-
200 200-
240240
-
280280
-
320 320 340 400-
480 480-
560 560-
640640
-
720 720-
800 800-
960 960 - I 120 I 120 - 1280 1280 - 1440 1440 - 1600 1600 - 1920 1920 -2240 2240 - 2560 360 400)0 I I 4
II
2t
9
l0
9 2)
7 3 0 I 0 n 0 4 0 3 4 3 7 I I 7 0 0 I 0
0)
3 4 8
l9 l2 4t 5l 60 62 64 7t
74 75
,,
82 86 89 96 97 98 99
r00
Sumber : Soewarno, 1991.
dengan
kesengajaanoleh
pengamhi'"i."n
t7 ,1.
l'crrrililran SistcmKisi
(systematicgrid
system)l'cnrilihan
sampel ditentukan dengan membagi populasi dalam sistemkisi (grid
system). Pertemuankisi
ataupunruang kisi dapat dipakai
sebagaitempat
pengambilan sampel. Gambar 1.2, menunjukkan contohdari kisi-kisi
pemilihan acak. Contoh :kita
akan menghitung debit dari suatu pos dugaair
sungai dengan menggunakan rumus Darcy-Weisbach, diperlukan data diameter material dasarsungai untuk
menentukankoefisien
kekasaran sungai.Pengukuran
diameter material dasar sungai
dilakukan pada alur sungaimisal
100 m ke arahhilir
dan 100m
ke arahhulu
pos dugaair,
makaalur
sungai sepanjang 200m dibagi-bagi dalam sistem kisi. Data pada tabel
1.5diperoleh dengan pemilihan acak sistem kisi,
daripemilihan
sampelukuran material
dasaralur
sungai di pos duga air sungai Cikondang - Cihaur.Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa pemilihan sampel dari suatu populasi harus bersifat :1. acak artinya mempunyai peluang yang sama
untukdipilih.
2.
bebas (independent).Disamping
itu
sampel harusdiambil
dari populasi yang sama jenrs (homogeen),itu
semua untuk mendapatkan sampel yang dapatmewakili karakteristik populasi, sehingga kesimpulan
yang diperoleh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan bersifat tak bias (unbias).b. Pemilihon {fengaia
Pemilihan sampel data hidrologi yang
dilakukan secarasengaja adalah pemilihan sampel
yang dilakukan hnyaPe rPusta'kaao
I.wn
TirnUfIri
nrcnganalisa curah hujan
dari
luas daerah pengaliran sungai denganluas 2.000
km2,hanya
dengansatu pos curah hujan.
Pemilihansampel yang dilakukan dengan cara pemilihan sengaja
jarang
yang dapatmewakili
karakteristik yang sebenarnya dari populasi.Contoh yang lain. misalnya *enga*bil sampel
sedimen melayangdari
suatu pos dugaair
sungai dilakukan dengan sengajatidak
menggunakanalat pengambil
sampelyang telah
ditentukandan mengambilnya hanya dibagian tepi aliran saja
tanpa menggunakanmetode pengambilan sampel sedimen yang
telahditentukan.
Sampelyang diambil
sudah barangtentu tidak
dapatmewakili karakteristik populasinya, bila dapat mewakili
hanya faktor kebetulan saja.1.4. DATA HIDROLOC'
1.4.1. Pendchatrrn hoses ltidtologi
Proses adalah uraian
sembarangpenomena yang
secarakontinyu
selalu berubah menurut waktu. Telah disebutkan pada sub bab 1.1, bahwa penomenahidrologi
selalu berubah menurut waktu,karena itu perubahan penomena hidrologi tersebut
dinamakansebagai proses hidrologi. Dalam
menganalisaproses hidrologi
umumnya dapat didekati dengan 3 (tiga) konsep pendekatan,yaitu
:1).
deterministik (deterministic).2).
stokastik (stochastic).3).
peluang Qtrobabilistic).Pada pendekatan deterministik, variabel
hidrologi
dipandangsebagai suatu variabel yang tidak berubah menurut
waktu.Perubahan
variabel
selama prosesdikaitkan
dengan suatu hukum tertentu yang sridah pasti dan tidak tergantung dari peluang. Sebagaicontoh : Dalam
perhitungan ketersediaanair
menggunakan data debit rata-rata harian yang telah tercatat selama 50 tahun yanglalu dan dianggap bahwa debit tidak berubah dimasa
mendatang.Kenyataan dilapangan adalah sangat
sulit
untuk menentukan proses19
hidrologi yang betul-betul deterministik. Contoh yang
lain, pencntuandebit dari
suatupos duga air sungai
secara langsungmenggunakan lengkung debit (grafik yang
menggambarkan hubungan antaratinggi
muka air dan debit) dengan anggapan bahwa dasarsungai tidak
berubah, padahal kenyataan dilapangan dasar sungai umumnya selalu berubah, terutama sungai aluvium.Apabila
perubahanvariabel hidrologi merupakan faktor
peluang, maka prosesnya disebut stokastik (stochastic) atau peluang(probabilisllc).
Proseshidrologi
umumnya selalu.berubah menurutwaktu, apabila kita menganalisis proses hidrologi
dengan memperhatikan perubahan variabelhidrologi
menurut fungsi waktumaka pendekatan yang kita lakukan dapat disebut
sebagai pendekatanstokastik.
Prosesstokastik
dipandang sebagai proses yang tergantung waktu (time-dependent). Umumnya pendekatanini sulit
dilaksanakan danjarang
digunakan dalam pekerjaan analisishidrologi yang sifatnya
sederhanadan praktis.
Sebagaicontoh
: angkutan sedimen dan debit aliran dapat dipandang sebagai proses stokastik, dimana variabel turbulensi aliran selalu berubah dansulit diukur, bentuk dan ukuran
sedimenjuga selalu
berubah karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Walaupun demikian karena penomenahidrologi
adalah stokastik,maka
sangatpenting
untukmengembangkannya, minimal mempertimbangkan
pendekatan stokastik dalam analisis hidrologi.Penggunaan
konsep pendekatan peluang
Qtrobabilistic)dalam
menganalisis proseshidrologi adalah
dengan pendekatanbahwa perubahan variabel hidrologi mempunyai
berbagai kemungkinan(tidak
dapat dipastikan 100%),
dantidak
tergantungwaktu
(time-independent). Sebagaicontoh
penggunaan analisisdebit banjir
menggunakandistribusi
peluang,untuk
menentukan prosentase peluangdebit banjir
pada periode ulang (returnperiod)
tenentu. 'l'abelL6
dapat digunakan sebagai contoh. Analisa peluang didasarkan pada datahidrologi
yang telah dicatat pada masa yanglalu
untuk analisis besarnya prosentase peluang kejadiannya dimasa mendatang sehingga dapat diperkirakan nilainya pada periode ulangtertentu. Konsep peluang banyak digunakan dalam
pekerjaan20
praktis analisis
hidrologi.
Dalam analisis dari suatu modelhidrologi
ada kemungkinan komponendeterministik,
stokastik dan peluang digunakan bersama-sama.Tabel 1.6. Debit Maksimum Sungai Cikapundung - Gandok Pada Berbagai Periode Ulang.
1.4.2. Kuolitas dota Hidrologi
Analisis statistik dilaksanakan
berdasarkansampel
yangdikumpulkan dilapangan dan
merupakanfungsi dari
kebenaran (:kehandalan)(reability)
dari data yang dikumpulkan.Nilai
(value)dari
variabelhidrologi
dapat diperoleh dengan pengukuran tunggal padasetiap waktu tertentu (discrete time intervals) atau
denganpencatatan yang kontinyu (continuous time intervals).
Untuk keperluan analisisstatistik
umumnya datakontinyu
diubah dahulu menjadi data deskrit, misal datatinggi
mukaair
yang tercatat padagrafik alat duga air otomatik (automatic woterlevel recorder
=AWLR)
yang merupakan datakontinyu
diubah menjadi datatinggi
rnuka air rata-rata jam-jaman atau harian sebagai data deskrit.Periode Ulang
Debit Maksimum perkiraan
(m3/det)
Interval debit untuk Peluang = 0,95 (m3/de) t,43
2 5
l0
20 50 100
43,23 51,94 66,01 73,38 79,41 86,27 90,96
34,40
-
51,5544,10
-
59,7556,92
-
75,09 62,84-
83,84 67,44-
91,3',772,51 - 100,03 75,89 - 106,02 Sumber: Soewano l99l
2L
l)rrlir lrrrlrokrgi yung diukur atau nilai yang
diperolehnya srrtlrrlr hirrrurp,tcnlu
r)lcngandung kesalahan(error). Dalam
analisishitlrokrpr (nrt'skipun
menggunakanmodel) dapat
menghasilkan orrlgrrrtyrnll nlcmpunyai
kesalahanbesar karena input
datanyar r rcr r l | )r r r ry ir
i
kcsalahan. Kualitas data sangat menentukan kebenarantlrrrr lursil analisis.
Sebagaicontoh : perhitungan debit
rata-rata Irrri:rrr Lcrgantung dariketepatan:
akura.si (accuracy) dan ketelitianpresisi Qtrecision) data tinggi muka air, pengukuran
debit, pcmbuatanlengkung debit.
Ketepatan berhubunganerat
dengannilai yang
sebenarnya, sedangkanketelitian
berhubungan dengan kecocokansuatu
pengukuran dengan pengukuranlainnya
dalam satupopulasi.
Sebagaicontoh :
pembacaantinggi muka air
pada alat dugaair
papan tegak(vertical
staff gauge) dari suatu pos dugaair
sungaiyang baru
dipasang mempunyai kesalahan2 mm
darinilai
yang sebenarnya, maka dapat dikatakan bahwa pembacaannya mempunyaiketelitian yang tinggi,
akantetapi apabila
ketinggiantitik nol pada papan duga mempunyai
kesalahan pemasangan sebesar 10 cm terhadaptitik nol
sebelumnya, maka dapat dikatakan ketepatannya rendah.Data
lapanganyang
berupadata
sampel .ataupun populasi sebagai data mentah (raw data) harus sekecil mungkin mengandungkesalahan (eruor). Dengan demikian kesalahan adalah nilai
perbedaanantara sampel yang diukur
dengannilai
sebenarnya.Interval
kepercayaan (confidenceinterval : uncerlainty)
adalahinterval dari nilai yang
sebenamya(true value)
dapat diharapkanterjadi pada tingkat peluang tertentu.
Padaumumnya
kesalahan dapat dibedakan menjadi 3 jenis,yaitu
:a.
kesalahan fatal (spurious errors)b.
kesalahan acak(randomerrors\
c.
kesalahan sistematik (systematic eruors) Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :Kesalahan fatal (spurious errors), disebabkan oleh kesalahan manusia
dan atau alat
pengukurantidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Jenis kesalahanini tidak
dapat diperbaiki dengan analisa22
statistik. Hasil
pengukurantidak dapat digunakan
sebagai datahidrologi,
sehinggaperlu
pengukurandiulang lagi
agar hasilnya benar. Pengukuranulang
sebaiknyadilakukan oleh
petugas yang berbeda dengan menggunakan alat pengukuran yang berbeda pula.Kesalahan acak
(random errors),
kesalahanini
merupakanhasil dari ketelitian pengukuran. Besarnya kesalahan
acak merupakannilai
pengukuran suatu variabelhidrologi
terhadapnilai
rata-ratanya. Jika prosedur pengukuran
dikurangi
makanilai
setiap pengukuran beradadisekitar nilai yang
sebenarnyadan
apabilajumlah
pengukuran ditambah makadistribusi dari
pada data yangdiukur akan mendekati distribusi normal. Jenis
kesalahan acak dapat dikurangi dengan cara memperbanyakjumlah
pengukuran.Kesalahan sistematik (sy,stcmatics errrtr.s),
disebabkanterutama oleh karena ketelitian dari
peralatanyang
digunakan,misalnya alat
dugaairnya
ataualat ukur
arusdalam
pelaksanaan pengukurandebit dari
suatupos duga air.
Kesalahan sistematik tidak dapat dikurangi dengan menambahjumlah
pengukuran selama pengukuranmasih
dilaksanakan dengan menggunakanalat
yang sama danbelum diperbaiki
ataudikalibrasi.
Kesalahan sistematik dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok,yaitu
:1).
kesalahan sistematik kbnstan (constant systematic errors).2).
kesalahan sistematiktidak
konstan (variable systematic errors).Kesalahan sistematik konstan, disebabkan oleh faktor alatnya sendiri,
kesalahanini konstan menurut waktu.
Misalnya penggunuuulmmus alat ukur arus pada saat
melaksanakanpengukuran debit, nunus itu sendiri mempunyai batas
interval kepercayaan, contohlain
: kesalahan pemasangantitik nol
alat dugaair, tidak
tepatnya pengguniuutlengkung debit untuk
menghitung debit rata-rata harian, dan sebagainya.Kesalahan
sistimatik tidak
konstan,umumnya
disebabkanoleh
karenakurangnya kontrol
selama pengukuran berlangsung, yang disebabkan penggunaan alat yang tidak tepat atautidak
sesuai.Sebagai contoh salah
memilih
rumus kecepatandari nomor kincir
23 alat ukur arus yang digunakan untuk mengukur debit.
Kesalahan sistematik dapat
diperbaiki
dengan berbagai cara, misal menggunakan alat yang berbeda, mengulangi pengukuran dan mengganti tenaga pengukur.1.4.3. Penguiiar lrotq flidtologi
Setelah pengukuran selesai dilaksanakan umumnya
datahidrologi dikirim ke
Pusat PengolahanData untuk
dikumpulkan,dicek dan disimpan serta diolah menjadi data siap
pakai.Pengiriman data tersebut dapat dilaksanakan dengan
cara konvensional,misalnya
datadikirim melalui
pos, atau dengan caramodern, misalnya data dikirim melalui telpon, radio,
telex, facsimile, satelite atau fasilitas lainnya.Data yang telah diterima di Pusat Pengolahan
Datakemudian diurutkan menurut.fungsi waktu
sehingga merupakandata deret berkala. Data deret berkala tersebut kemudian dilakukan pengetesan/penguj ian tentang :
1).
konsistensi (consistency), dan2).
kesamaan j enis (homogeneity).Uji konsistensi berarti menguji
kebenarandata
lapangan yangtidak
dipengaruhioleh
kesalahan pada saatpengiriman
atau saat pengukuran, data tersebut harusbetul-betul
menggambarkanpenomena hidrologi seperti keadaan sebenarnya
dilapangan.Dengan
kata lain data hidrologi disebut tidak konsisten
apabila terdapat perbedaan antaranilai
pengukuran dannilai
sebenarnya.Sebagai contoh :
I
).
selama pengukuran debit sungai dari suatu pos duga atr terjadi perubahantinggi
muka air lebih dari 3,00 cm dantidak dilakukan
perhitungankoreksi tinggi muka
air,maka data yang diperoleh dapat dikatakan tidak
konsisten (inc o ns i st e ncy),24
2).
pada suatu posiklim
dilakukan pengukuran penguapandengan panci penguapan kelas A,
rumput-rumputdisekitar panci
tersebut secara perlahan-lahan tumbuh subur oleh karenatidak
dilakukan pembersihan rumputdi sekitar panci penguapan maka akan
dapatmempengaruhi keseimbangan radiasi (radiation
balance) dan akan dapat
mempengaruhi konsistensihasil pengukuran penguapan, sehingga data
yangdiperoleh dapat dikatakan sebagai data yang tidak
konsisten.Beberapa
uji
konsistensi yang perlu dilakukan terhadap data debit sungai dari suatu pos duga air adalah :l).
pengecekan perubahantitik nol alat duga air
(datum Point).2).
pengecekan perubahantitik
nol aliran (zeroflow).
3).
pengecekan pengukuran debit.4). koreksi
pembacaantinggi muka air dari grafik AWLR
terhadap pembacaantinggi muka air dari
papan duga air.5).
pengecekandebit yang diukur
selain metodealat
ukur arus dengan metode alat ukur arus.6). kalibrasi lengkung debit
dengan melaksanakan peng-ukuran debit menggunakan alat ukur arus
secara berkala.7).
pengecekan perhitungan debit rata-rata harian.Pengecekan
kualitas
data(data quality contro[)
merupakan keharusan sebelum datahidrologi
diproses untuk diolah dan disebarluaskan. Pengecekan dapqt dilakukan dengan berbagai
ceira, misalnya dengan :1).
inspeksi ke lapangan,2).
perbandingan hidrograp,3). analisis kurva masa ganda (double mass
curve analysis).26
UJIKESAMAANJEMS TAHAPKEII
Gambar 1.3. Diagram Alir Tahapan Pengujian Data Hidrologi'
Sekumpulan data
dari
suatu variabelhidrologi
sebagai hasil pengamatan atau pengukuran dapat disebut samajenis
(homogeen)2$
apabila data tersebut
diukur dari
suaturesim (regime)
yangtidak
berubah. Perubahanresim dari
penomenahidrologi
dapat terjadi karena banyak sebab, misal :perubahan alam,
misal
perubahaniklim,
bencana alam, banjir besar, hujan lebat.perubahan karena
ulah
manusia,misalnya
pembuatan bendung pada alur sungai, penggundulan hutan.Gambar 1.3, menunjukkan tahapan dari pada pengujian data
hidrologi. Apabila
data telahdikumpulkan
dandiurutkan
menurutwaktu maka harus dilakukan pengujian konsistensi dan uji
kesamaan jenis.
Data hidrologi disebut tak sama lenis
(rutn-homogeneous)apabila dalam setiap sub kelompok populasi ditandai
dengan perbedaannilai
rata-rata (mean) dan perbedaanvarian
(variance) terhadap sub kelompok yang lain dalam populasi tersebut.Data hidrologi tak
samajenis dapat terjadi karena
perubahan penomenahidrologi
yang disebabkan oleh karena perubahan alam atau karena ulah manusia, contoh :l).
angkutan sedimendari
suatu pos dugaair
sebelum dan sesudah dibuat bendung disebelahhulu
lokasi pos duga air tersebut, maka data kedua resimitu
tak sama jenis.2).
hidrograp debit sebelum dan sesudah daerah pengaliransungai (DPS) dihutankan kembali, data dari
kedua resim tersebut tentu tak sama jenis.Banyak cara untuk menguji
kesamaanjenis dari
datahidrologi,
diantaranya adalahanalisis
:l).
grafis2).
kurva masa ganda3).
statistikSecara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
l ).
2).
E
o
u,l
o
1
27
Anolisis Gtalis
Analisis grafis
dengan menggunakanderet berkala
dapat untuk mengetahui kesamaanjenis
data yang diurutkan. Gambar 1.4, menunjukan sketsa perubahannilai
rata-rata dariX,
pada periode keI menjadi X, pada perioile II. Gambar 1.5 menunjukkan
sketsa perubahannilai
varian yang semakinkecil.
Batas antara samajenis
dan tidak samajenis
dilakukan secara empiris.---{- WAKTU
Gambar 1.4. Sketsa Perubahan Nilai Rata-Rata Yang Bertambah.
- rt--- - -
---, WAKTU
Canrbar I . 5
.
Sketso Perubahan N ilai Varian yang Berkurang.E
o
lrl
o
1
ztl
Analisls Kutaa llfa,sq Gsnda
Kurva masa ganda adalah salah satu metode grafis untuk alat
identifikasi
atau untuk menguji konsistensi dan kesamaanjenis
datahidrologi dari
suatupos hidrologi.
Perubahankemiringan
kurva masa ganda disebabkan oleh banyak hal, misalnya :l)"
prosedur pengukuran atau pengamatan2).
metode pengolahan3).
perubahan lokasi posDEEIT TAHUI{A'{ FOs IrrcA AIR (X'
Gambar 1.6. Sketsa Analisa Kurva Masa Ganda Debit Tahunan dari
Pos Duga Air x dan y.
Gambar 1.6 menunjukkan sketsa
dari
contoh analisis kurva masa ganda. Datadebit
tahunankumulatip pos
dugaair x dan
y digambarkan pada kertasgrafik aritmatik dari tahun
1950-
1980.=
E (,3o o o
G-,
Ag
F
ID
H
1
/
2t,
Dari tahun
1950-
1965 metode pengolahan datanya (pembuatanlengkung debit)
sama, akantetapi data tahun
1966untuk pos y metode
pembuatanlengkung debitnya tidak
sama dengan tahun sebelumnya sehingga diperoleh kurva masa gandaABC' tidak
lagiABC. Untuk analisis data debit
sebelumtahun 1966
agar dapat dibandingkan dcngan data debit setelah tahun 1966 maka data debit pos dugaair y
sctclahtahun
1966 harus disesuaikan dengannilai banding dari dua bagian kurva masa gandanya sebesar 9/a.
Perubahan tcrsebut
bukan
disebabkan karena perubahan keadaanhidrologis
lainnya akan tetapi karena perubahan metode pembuatan lengkung debit dari pos duga air y.Analisis Starfutik
Analisis statistik
dapat memberikanhasil yang lebih
pastidalam
menentukan kesamaanjenis. Dalam
analisisstatistik
dapat menggunakanuji non parametrik (non-parametric test) atau uji
parametrik Qtarametric
test). Umumnya penerapanuji
parametrik menggunakanuji-F dan ujit (t-test). Uji ini akan
dibahas lebih lanjut pada bukujilid II.
1.4.4. Tipe dan Penyaiian Data Hidtologi
Data
hidrologi
dapat diperoleh dengan berbagai macam cara, diantaranya :l). mengumpulkan data yang telah dilaporkan
ataudipublikasi
oleh kantor pemerintah atau swasta ataupun pbrorangan sebagai data sekunder.2)
melaksanakan pengukurandi
lapangan ataudi
labora-torium terhadap penomena hidrologi yang diteliti dengan ciua-cara pemilihan sampel yang
telatrditentukan sehingga memperoleh data yang
dapat menggambarkan populasi yang sebenamya.Setelah
dikumpulkan maka
sebelum data digunakan untuk:r0
analisis
hidrologi
harusdilakukan
pengujian data seperti cara-cara yang telah ditentukan. Menurut tipenya maka datahidrologi
dapat dibedakan menjadi 4 (empat)tipe, yaitu
:1).
data historis(historic
data).2).
datalapangm(field
collected data).3).
data hasil percobaan (experimental data).4).
data hasil pengukuran serempaklebih
dari dua variabel (simultaneous data).Apabila data yang digunakan untuk analisis hidrologi merupakan data tidak benar maka jangan diharapkan
dapat memperolehkesimpulan yang
sesuai dengankondisi
sebenarnya dilapangan. Berdasarkantingkat
kebenaran datanya(reliability of
data), maka data hidrologi dapat
dibedakanmenjadi 4
(empat) kelas,yaitu
:1).
kelasI,
datahidrologi
yang diperolehdari
pengamatan dan pengukuran langsung.2). kelas II, data hidrologi yang
diekstrapolasidari
datakelas I,
dengan mempertimbangkan berbagai kondisi,misal : luas DPS, geologi, iklim, dan
geomorfologi, penampang sungai, kekasaran alur sungai.3). kelas III,
datahidrologi yang
diekstrapolasidari
data kelasI,
tetapitidak
mempertimbangkan satu atau lebih kondisi yang mempengaruhinya.4). kelas IV, data hidrologi yang dihitung
dengan persamium empiris (empiricalformula).
Data hidrologi yang telah dikumpulkan baik dari
sampel ataupun popula'si setelahdiuji
konsistensi dan kesamaan jenisnya menjadi data yang benar, kemudian diolah dan dipublikasikan yang umurnnyadisajikan
dalambentuk : tabel,
diagram, atau peta agar lebihjelas.
Data yang disajikan menurut kepentingannya dan dapat dibedakan menjadi 2 (dua),yaitu
:l).
data siap pakai bagi parapelaksana.2).
data informasi bagi para pengambil keputusan.31
Purvuliln
data dalam bentuk tabel umumnyadijumpai
padabuku prrhliklsi hidrologi, misal Publikasi Debit Sungai
TahunanQteur luxtk), bagi para
pembacayang ingin
mendapatkan datapuhlikasi dcbit sungai tahunan dapat menghubungi
Balail'cnyclirlikan Hidrologi, .Pusat Litbang Pengairan,
Departemen l)ckcrjaan Umum. Contoh data statistikhidrologi
tentang publikasidcbit
dapatdilihat
pada bagian halaman terakhir BabI ini.
Dataitu di
salindari
bukupublikasi Debit
SungaiTahun
1990,dari
Pusat Litbang Pengairan.Penyajian data dalam bentuk diagram antara lain dapat
berupa
:l).
diagram batang2).
diagram garisDiagron batang menunjuklan Curah Hujan