PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan umum
- Tujuan Khusus
Mengetahui hubungan asupan zat besi dengan prevalensi anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Hubungan siklus menstruasi dengan prevalensi anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan prevalensi anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman. Barat pada tahun 2020.
Manfaat
Hubungan asupan protein dengan kejadian anemia teridentifikasi pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020. Hubungan asupan vitamin C dengan kejadian anemia ditemukan pada siswi MTs IB Batahan Pasaman Barat Kabupaten. , Kabupaten Pasaman, Tahun 2020. Barat Tahun 2020.
Ruang Lingkup Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa Universitas Perintis Indonesia yang akan melakukan penelitian selanjutnya dengan mengembangkan variabel penelitian. Data dan hasil yang diperoleh dapat dijadikan bahan evaluasi bagi MTs Islamiyah Batahan dan pemegang Program Gizi Puskesmas Silaping untuk meningkatkan pelayanan kesehatan remaja.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Remaja
Menurut undang-undang no. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, remaja adalah individu yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah. Anak di bawah umur dipertimbangkan jika dia berusia 16-18 tahun, sudah menikah atau memiliki rumah atau apartemen, menurut UU Ketenagakerjaan. UU perkawinan no. 1 Tahun 1974 mengatur bahwa remaja sudah cukup umur untuk menikah, yaitu 19 tahun (untuk laki-laki) dan 16 tahun (untuk perempuan*).
Anemia
- Pengertian Anemia
- Patofisiologi Anemia
- Hemoglobin
- Penyebab Anemia
- Jenis-jenis Anemia
- Penyebab Anemia Pada Remaja Putri
- Dampak Anemia Pada Remaja Putri
- Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri
- Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri
Pada umumnya anemia yang paling banyak dialami oleh remaja putri adalah anemia defisiensi besi. Selain itu hampir semua kasus anemia di Indonesia disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh dimana zat besi merupakan komponen pembentuk sel darah merah atau hemoglobin. Saran untuk membantu memilih makanan yang mengandung kadar zat besi yang cukup, di usia muda.
Asupan Zat Gizi
- Zat Besi (Fe)
- Vitamin C
- Protein
- Metode Food Recall 24 jam
Ada hubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Asupan zat besi total kurang pada 85,1% siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020. tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan zat besi dengan kejadian anemia pada siswa MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020.
Menstruasi
- Fisiologi Menstruasi
Pengetahuan
Ada hubungan asupan protein dengan kejadian anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Ada hubungan asupan vitamin C dengan kejadian anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi di MTs Islamiyah Kabupaten Batahan. Pasaman Barat 2020.
Ada hubungan periode menstruasi dengan prevalensi anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Ada hubungan pengetahuan dengan prevalensi anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat di 2020. Ada hubungan yang bermakna antara asupan protein dengan prevalensi anemia pada siswa MTs Islamiyah Kabupaten Batahan. Pasaman Barat 2020.
Ada hubungan yang signifikan antara asupan vitamin C dengan prevalensi anemia pada siswa MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara siklus menstruasi dengan prevalensi anemia pada siswa MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020. Terdapat hubungan yang signifikan antara lama menstruasi dengan prevalensi anemia pada siswa di MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020.
Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada siswa MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020.
Kerangka Teori
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat dan dilaksanakan pada bulan September 2020 – Januari 2021.
Teknik Pengumpulan Data
- Data Primer
- Data Sekunder
Data konsumsi makanan diperoleh dengan menggunakan metode Food Reacall 2x 24 jam yang diminta langsung dari responden. Pengumpulan data Food Reacall 24 jam dilakukan oleh peneliti dan beberapa tenaga kesehatan yang berbagi persepsi sebelum melakukan wawancara. Ketika ditanya tentang makanan dan minuman, termasuk suplemen, yang dikonsumsi responden untuk sarapan pagi kemarin hingga hari ini, beserta ukuran rumah tangga.
Tunjukkan model makanan kepada responden atau lihat daftar URT yang ada untuk memperkirakan URT. Meminta jajan setelah sarapan kemarin sampai sebelum sarapan hari ini dengan URT dan dibantu model makanan/tampilan URT yang ada. Melakukan pengolahan data konversi berat pangan menjadi zat gizi menggunakan Daftar Komposisi Pangan (DKBM).
Responden mengisi kuisioner dan kalender haid selama 3 bulan berturut-turut terhitung sejak September-Desember 2020. Untuk mengetahui apakah siklus haid normal atau tidak, hal yang paling penting untuk diketahui adalah hari pertama haid setiap bulannya. Untuk siklus haid kemudian dihitung jarak hari pertama haid sampai hari pertama haid bulan berikutnya kemudian dikategorikan.
Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh peneliti mengenai data gambaran umum siswa MTs Islamiyah Batahan yang diperoleh meliputi identitas anak yang terdiri dari jumlah siswa, nama, umur yang diperoleh peneliti dari pihak sekolah.
Pengolahan Data
Analisis Data
Kerangka Konsep
Hipotesa
Definisi Operasional
3 Asupan zat besi Jumlah makanan kaya zat besi yang dikonsumsi setiap hari dibandingkan dengan nilai gizi yang dianjurkan. 4 Asupan vitamin C Jumlah harian makanan yang mengandung vitamin C dibandingkan dengan nilai gizi yang dianjurkan.
Gambaran Umum
- Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Gambaran Umum Siswa
Hubungan asupan protein dengan kejadian anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut. Hubungan asupan vitamin C dengan kejadian anemia pada siswa MTs Islamiyah Kabupaten Pasaman Barat ditunjukkan pada Tabel 4.11 berikut ini. Hubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia pada siswa MTs Islamiyah Kabupaten Pasaman Barat ditunjukkan pada Tabel 4.12 berikut ini.
Berdasarkan uji statistik dapat diketahui nilai P value sebesar 0,655 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat besi dengan kejadian anemia pada siswa MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020. Hubungan siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada siswa MTs Islamiyah Batahan wilayah Pasaman Barat ditunjukkan pada Tabel 4.13 berikut ini. Hubungan menstruasi dengan kejadian anemia pada siswa MTs Islamiyah Kabupaten Pasaman Barat ditunjukkan pada Tabel 4.14 berikut.
Hubungan pengetahuan dengan kejadian anemia pada siswi MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut. Hal ini juga sejalan dengan penelitian (Lewa, 2016) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri MAN 2 Model Palu. HUBUNGAN ANTARA ASUPAN GIZI, SIKLUS MENSTRUASI, LAMA MENSTRUASI DENGAN PENGETAHUAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWA MTs ISLAM BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020.
Hubungan Asupan Gizi, Siklus Menstruasi, Lama Menstruasi Dan Pengetahuan Dengan Kejadian Anemia Pada Siswa MTs Islamiyah Batahan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020.
Analisis Univariat
- Anemia
- Asupan Zat Gizi
- Siklus Menstruasi
- Lama Menstruasi
- Pengetahuan
Analisis Bivariat
- Hubungan Asupan Potein dengan Anemia
- Hubungan Asupan Vitamin C dengan Anemia
- Hubungan Asupan Zat Besi dengan Anemia
- Hubungan Siklus Menstruasi dengan Anemia
- Hubungan Lama Menstruasi dengan Anemia
- Hubungan Pengetahuan dengan Anemia
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
- Anemia
- Asupan Zat Gizi
- Siklus Menstruasi
- Lama Menstruasi
- Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ternyata rata-rata kadar protein siswa MT Islamiyah Batahan adalah 79,2% atau 51,5 gram. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa setengah (55,3%) mahasiswi memiliki asupan vitamin C kurang dari 80% Angka Kecukupan Gizi (AKG). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ternyata rata-rata asupan Vitamin C siswa MTs Islamiyah Batahan adalah 74,1% atau 48,2 gram.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Narima, 2016) dimana jumlah asupan vitamin C yang kurang pada siswi SMP N 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan adalah 52,9. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seluruh (85,1%) mahasiswi memiliki asupan zat besi kurang dari 80% AKG, sedangkan asupan zat besi yang cukup hanya 14,9. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata pemenuhan asupan zat besi siswa MTs Islamiyah Batahan hanya sebesar 46,1% atau 6,9 mg.
Hasil penelitian ini lebih tinggi dari hasil penelitian (Narima, 2016) tentang hubungan asupan zat besi dengan kadar hemoglobin remaja putri di SMP N 2 Tawangharjo yaitu 67,1% asupan zat besi siswi hilang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa rata-rata siklus menstruasi siswa MTs Islamiyah Batahan adalah 29 hari. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 40,4% siswa MTs Islamiyah Batahan memiliki pengetahuan kurang baik, sedangkan 59,6% siswa memiliki pengetahuan cukup baik.
Hasil penelitian ini sedikit lebih tinggi dibandingkan penelitian Yunita et al (2020) tentang hubungan pengetahuan gizi remaja putri dengan kejadian anemia pada remaja putri SMPN 18 Surakarta yaitu 33,3% siswa memiliki pengetahuan kurang.
Analisis Bivariat
- Hubungan Asupan Potein dengan Anemia
- Hubungan Asupan Vitamin C dengan Anemia
- Hubungan Asupan Zat Besi dengan Anemia
- Hubungan Siklus Menstruasi dengan Anemia
- Hubungan Lama Menstruasi dengan Anemia
Penelitian yang dilakukan (Trisnawati, 2014) menunjukkan bahwa ada hubungan asupan vitamin C dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Negeri 4 Batang dengan p-value 0,011. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, asupan zat besi dengan kejadian anemia menunjukkan hasil uji statistik dengan chi test. Sejalan dengan penelitian (Lestari, dkk 2018) menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada siswa SMP Negeri 27 Padang.
Penelitian (Gunatmaningsih, 2007) juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes dengan nilai P sebesar 0,592. Pada umumnya zat besi yang diperoleh dari sumber pangan nabati non heme seperti kacang-kacangan dan sayur-sayuran memiliki tingkat penyerapan yang lebih rendah dibandingkan dengan zat besi yang diperoleh dari sumber pangan hewani (heme) seperti daging, telur dan ikan (Almatsier, 2009). . Jumlah zat besi yang hilang saat menstruasi tergantung dari jumlah darah yang keluar saat menstruasi.
Pada penelitian yang dilakukan (Rahmi, 2019) juga menunjukkan adanya hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Muhammadiyah 6 Banjarmasin. 2018) 'Hubungan konsumsi zat besi dengan kejadian anemia pada 27 siswa SMA Negeri Padang', Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), hlm. 2016) 'Hubungan Asupan Protein, Zat Besi dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di MAN 2 Model Palu', Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3 (1), hlm. Lorencya Aprellyia (2015) 'Hubungan Tingkat Asupan Zat Besi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA Kristen 1 Surakara'. 2008) 'Prevalensi Anemia dan Tingkat Kecukupan Zat Besi Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Minaesa Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara', Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, hal.
2017) 'Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 3 Tangerang Selatan Tahun 2017', hlm. 2011) 'Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 1 Lubuk Attitude Kabupaten Pasaman Tahun 2011', Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, hlm. 2016) 'Hubungan Asupan Zat Besi dan Protein Dengan Kejadian Anemia Pada Siswa Kelas VIII dan IX SMP Negeri 8 Manado', 5(1), hlm. 2009) Anatomi dan Fisiologi Paramedis. 2016) 'Hubungan status gizi, siklus dan lama menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMA Negeri 3 Surabaya', Perpustakaan Universitas Airlangga, hlm. 2015) 'Hubungan Asupan Zat Besi (Fe) dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Brebes', Jurnal.Unimus.Ac.Id, 4(1), hlm. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/1414. 2015) 'Hubungan Asupan Zat Besi dan Protein Dengan Kejadian Anemia Pada 10 Siswa SMP Negeri Manado', 4(4), hlm.