Hubungan Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
Tugas Kelompok :
Yunandar Mahanafi (2312009) Adrian Suparta (2312008) Muhamad Efendi (2312010)
VAN VOLLEN HOVEN
bahwa badan pemerintah tanpa aturan hukum, negara akan lumpuh oleh karena badannya tidak mempunyai wewenang apapun atau wewenangnya tidak berketentuan dan badan pemerintah tambah Hukum Administrasi Negara akan bebas sepenuhnya oleh badan ini dapat menjalankan wewenangnya menurut kehendaknya sendiri
jika kita merujuk pendapat dari Van Hoven ini bisa dikatakan bahwa hukum tata negara itu merupakan hukum yang menentukan kewenangan hukum yang menentukan kewenangan apa saja yang diberikan kepada badan pemerintah. Adapun untuk hukum administrasi negara merupakan hukum yang mengatur atau menentukan batasan-batasan kepada badan pemerintah dalam melaksanakan kewenangannya . Jadi secara sederhana bisa dipahami bahwa hukum tata negara menurut Van VAN HOLEN Merupakan pemberian kewenangan, Adapun hukum administrasi negara merupakan pembatasan kewenangan.
Menurut beberapa pendapat para ahli tentang hubungan HTN dan HAN
• Menurut J.B.J.M. ten Berge HAN adalah kepanjangan dari hukum tatanegara atau sebagai hukum sekunder yang berkenaan dengan keanekaragaman lebih mendalam dari tatanan hukum public sebagai akibat pelaksanaan tugas oleh penguasa.
• Menurut Bahsan Mustafa HTN dan HAN merupakan dua jenis hukum yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dari satu dan lainnya.
• Menurut W.F. Prins tidak mungkin untuk menarik garis batas yang tegas antara kedua jenis hukum ini karena memiliki keterkaitan yang erat.
• Menurut Kranenburg kedua bidang hukum ini memiliki keterkaitan yang sangat erat “kita tidak mungkin mempelajari HAN tanpa didahului dengan mempelajari HTN”.
• Menurut F.A.M. Stroink dan J.G. steenbeek “keseluruhan peraturan tertulis dan tidak tertulis dalam satu negara disebut hukum konstitusi (Konstitusi = Hukum tata negara dalam arti sempit). HTN dalam arti sempit Bersama-sama dengan HAN dinamakan HTN (dalam arti luas).
Selanjutnya dikatakan bahwa membedakan HTN (dalam arti sempit) dengan HAN tidak menimbulkan akibat-akibat hukum tertentu. Kedua bagian hukum (HTN dan HAN) saling berhubungan erat. Hukum tata negara (dalam arti sempit) tanpa bantuan HAN tidak dapat dipahami, begitu pula sebalik nya.
• Menurut C.J.N. Versteden mengutip pendapat Oppenheim yang menggunakan perumpamaan mengenai negara dalam keadaan diam dan negara dalam keadaan bergerak. HTN mengkaji dalam keadaan diam (staat in rust). HTN dibentuk melalui peraturan hukum dimana organ-organ itu dibentuk dan diberi kewenangan. HAN berkenaan dengan negara dalam keadaan bergerak (Staat in Beweging). HAN membuat peraturan hukum yang mengikat organ-organ dan kapan organ-organ inI menggunakan kewenagannya.
Hubungan HAN dan HTN
oppenheim
• HTN mempunyai sifat statis sedangkan HAN bersifat dinamis
• Bersifat statis yaitu mempunyai berbentuk Keputusan => Contohnya adalah kekuasaan /wewenang.
• Sedangkan bersifat dinamis yaitu berbentuk Tindakan
=> Contohnya adalah seorang kepala daerah mengintruksikan kepada pegawainya.
Yang membedakanya disini adalah statis berbentuk suatu Keputusan, sedangkan dinamis bentuk tindakan tidak dalam suatu Keputusan.
Logemann
Logemann menyebutkan bahwa Hukum Tata Negara memelajari:
(a) jabatan-jabatan apa yang ada di dalam susunan suatu negara, (b) siapakah yang mengadakan jabatan-jabatan itu, (
(c) cara bagaimanakah jabatan-jabatan itu ditempati oleh pejabat, (d) fungsi jabatan itu,
(e) kekuasaan hukum jabatan-jabatan itu,
(f) hubungan antara masing-masing jabatan itu, dan
(g) dalam batas-batas manakah organisasi kenegaraan dapat melakukan tugasnya. Hukum Administrasi Negara memelajari sifat, bentuk, dan akibat perbuatan hukum istimewa dan
sekaligus yang dilakukan para pejabat dalam menjalankan tugas mereka