• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Locus of Control dengan Resiliensi pada Remaja yang Orang Tuanya Bercerai

N/A
N/A
Afra Fairuz Alfisri

Academic year: 2024

Membagikan " Hubungan Locus of Control dengan Resiliensi pada Remaja yang Orang Tuanya Bercerai"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Afra Fairuz Alfisri Nim : 20011180

Bahasa Indonesia

1. https://drive.google.com/file/d/1-I_7oCRU8406cSrtItCO1gdufPQxMohR/view?usp=drivesdk http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/viewFile/179/167

2. Ringkasan poin poin penting

 Abstrak : penelitian terhadap 60 remaja yang orang tuanya bercerai, hasil analisis data, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan antara locus of control dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai. Artinya semakin semakin internal locus of control remaja yang memiliki orang tua yang bercerai maka semakin baik resiliensi yang dimiliki oleh remaja tersebut dan sebaliknya semakin eksternal locus of control yang dimiliki oleh remaja maka semakin buruk resiliensi yang dimiliki remaja dalam menghadapi perceraian orang tua.

 Pendahuluan : Adanya masalah dalam perekonomian atau psikologis rumah tangga berupa disorganisasi keluarga dapat menjadi andil bagi keadaan yang tidak menguntungkan untuk proses tumbuh kembang anak, khususnya remaja. Salah satu permasalahan disorganisasi keluarga tersebut adalah perceraian. Salah satu factor resiko, perceraian menimbulkan dampak-dampak negative tertentu bagi anggota keluarga terutama bagi remaja yang sedang mengalami masa pubertas.

Dampak negatif itu antara lain remaja cenderung menunjukkan perilaku agresif, rentan terkena depresi,menunjukkan interaksi yang kurang positif karena sering terlibat konflik dengan orang tua, performa skolastik yang buruk, serta cenderung tidak terpantau, dalam hal akademik 88% remaja yang orang tuanya bercerai mengalami kemunduran dan cenderung berperilaku agresif terhadap siswa lain.

Hipotesis penelitian adalah “terdapat hubungan yang postif antara locus of control dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai”. Artinya, semakin internal locus of control remaja yang memiliki orang tua yang bercerai maka semakin baik resiliensi yang dimiliki oleh remaja tersebut dan sebaliknya semakin eksternal locus of control yang dimiliki oleh remaja maka semakin buruk resiliensi yang dimiliki remaja dalam menghadapi perceraian orang tua.

 Metode Penelitian :

(2)

Variabel Penelitian

Penelitian ini menguji hubungan antara dua variable, yaitu locus of control sebagai variabel bebas dan resiliensi sebagai variabel terikat.

Subjek

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang orang tuanya bercerai di Desa Perawang Kec. Tualang Kab. Siak. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 60 orang remaja yang orang tuanya bercerai dan berusia 13-17 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik Purposive Sampling.

Alat ukur

Variabel locus of control diungkap dengan menggunakan skala locus of control yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Levenson (1972). Skala locus of control terdiri dari 30 item dengan lima alternative jawaban. Diungkap melalui dua indicator yaitu pernyataan yang mencerminkan locus of control internal dengan sub indicator internality, dan pernyataan yang mencerminkan locus of control eksternal dengan sub indicator chance dan powerful others. Hasil uji reliabilitas terhadap item locus of control diperoleh sebesar 0,842 yang berada pada kategori cukup memuaskan.

 Hasil : Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi ( r ) sebesar 0,4555 ( p= 0,000). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang positif antara locus of control dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai terbukti dan dapat diterima.

 Pembahasan : Berdasarkan analisa korelasi antara dimensi locus of control dengan resiliensi yang dimiliki. Sementara locus of control eksternal memiliki korelasi yang negative dengan resiliensi, artinya semakin internal locus of control maka semakin baik resiliensi yang dimiliki. Sementara locus of control eksternal memiliki korelasi yang negative dengan resiliensi, artinya semakin eksternal locus of control maka semakin buruk resiliensi yang dimiliki remaja dalam menghadapi masalah perceraian orang tuanya.

 Penutup : Kesimpulan, yaitu : terdapat hubungan yang positif antara locus of control dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai di Desa Perawang Kabupaten

(3)

Siak. Dalam hal ini jika remaja yang orang tuanya bercerai memiliki locus of control internal maka ia akan memiliki resiliensi yang baik dalam menghadapi masalah terutama yang terkait dengan perceraian kedua orang tuanya. locus of control internal berkorelasi positif dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai. locus of control eksternal berkorelasi negative dengan resiliensi pada remaja yang orang tuanya bercerai.

1. Struktur Jurnal :

 Judul : Jurnal yang saya baca memenuhi karena memiliki judul yaitu,

“Locus Of Control dan Resiliensi Pada Remaja Yang Orang Tuanya Bercerai”

 Nama : Jurnal yang saya baca memenuhi Karena terdapat nama penulis,nama pembimbing , dan juga nama fakultas. Yaitu,

Stefani Dipayanti, Lisya Chairani, Fakultas Psikologi UIN Sutan Syarif kasim Riau.

 Abstrak : Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Pada jurnal ini, abstrak nya telah memenuhi.

 Kata kunci : diambil dari inti yang akan dibahas dalam penelitian. Terdapat di jurnal ini yaitu, locus of control, resiliensi, remaja,orangtua bercerai.

 Pendahuluan : Pendahuluan berisi latar belakang mengapa penelitian dilakukan, uraian permasalahan yang akan diteliti, dikaitkan dengan teori, dan diakhiri dengan tujuan dilaksanakan penelitian tersebut. Pada jurnal ini, pendahuluan nya telah memenuhi dan memenuhi konsep.

 Metode Penelitian : Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Terlihat di jurnal ini pada metode penelitian terdapat semua nya dan memenuhi konsep.

 Hasil : digunakan untuk hasil penelitian kuantitatif dan terdapat pada jurnal ini.

 Pembahasan : Pembahasan digunakan untuk hasil penelitian kualitatif. Telah memenuhi konsep

 Penutup : mencakup kesimpulan terhadap penelitian, telah memenuhi konsep.

Daftar pusaka : penulis telah mencantumkan berbagai macam daftar pusaka, telah memenuhi konsep.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Kristen Maranatha Remaja dalam masa emerging adulthood yang orang tuanya bercerai saat mereka berada pada rentang usia sekolah dasar cenderung memiliki self esteem

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi coping remaja yang orang tuanya mengalami perceraian dalam mengatasi permasalahan akademiknya. Penelitian ini

Dampak negatif perceraian orang tua pada remaja dikatakan bahwa remaja yang orang tuanya bercerai akan cenderung memiliki perasaan dan perilaku misalnya: tidak mampu

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran orientasi masa depan bidang pernikahan pada mahasiswa yang orang tuanya bercerai di Universitas “X” Bandung.. Rancangan

Hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini yaitu : ada hubungan positif yang sangat signifikan dengan resiliensi remaja pada keluarga orang tua

Penelitian korelasional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas kelompok teman sebaya dengan resiliensi pada remaja awal. Subjek penelitian

Penelitian korelasional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas kelompok teman sebaya dengan resiliensi pada remaja awal.. Subjek penelitian

ANF mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin jika nanti mengalami apa yang dialami kedua orang tuanya (perceraian) karena selain berdampak pada pasangan yang bercerai