• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR CUSTOM MADE DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG BUSANA SISWA KELAS XI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR CUSTOM MADE DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG BUSANA SISWA KELAS XI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR CUSTOM MADE DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG

BUSANA SISWA KELAS XI

Dany Rahma Anissa danyrahmaanisa@gmail.com Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga

Universitas Sarjanawiata Tamansiswa Jl. Batikan UH III/1043 Yogyakarta

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi belajar custom made siswa kelas XI (2) minat berwirausaha di bidang busana siswa kelas XI (3) hubungan motivasi belajar custom made dengan minat berwirausaha di bidang busana siswa kelas XI SMK Negeri 2 Godean. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi pada penelitian ini seluruh siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 2 Godean sebanyak 109 siswa dengan sampel 52 siswa. Penggumpulan data menggunakan angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa ; 1) motivasi belajar custom made siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 2 Godean dalam kategori cukup dengan frekuensi relatif 53,84%; 2) minat berwirausaha siswa kelas XI dalam kategori cukup frekuensi relatif 55,76%; 3) terdapat hubungan positif dan signifikan motivasi belajar custom made dengan minat berwirausaha di bidang busana siswa kelas XI dengan nilai rhitung 0,618 > rtabel 0,273. Koefisien determinan R2= 0,382, artinya motivasi belajar mempengaruhi minat berwirausaha 38,2%.

Kata Kunci: motivasi belajar, custom made, minat berwirausaha

ABSTRACT

This research aims to (1) learning motivation custom made XI class students (2) interests in entrepreneurship in the field fashion class XI students (3) relationship between custom made learning motivation and interest in entrepreneurship in the field of fashion for class XI studenst at SMK Negeri 2 Godean. This research is quantitative with a correlational method. The populationin this study was all students of class XI fashion at SMK Negeri 2 Godean as many as 109 students with a sample of 52 students. Data collection using questionnaires and interviews. The research results show that 1) motivation to learn custom made in the field of fashion in class XI fashion design students of at SMK Negeri 2 Godean in the moderate category wiht a relative frequency of 53,84%; 2) interest in entrepreneurship class XI students in the category of sufficient relative frequency 55,76%; 3) there is a positive and significant relationship between custom made learning motivation and interest in entrepreneurship in the field of fashion for class XI students with value

(2)

rhitung 0,618 > rtabel 0,273. The coefficient of determination R2= 0,382, meaning that learning motivation affects interest in entrepreneurship 38,2%.

Keywords: motivation to learn, custome made, interest in entrepreneurship.

Naskah diajukan pada tanggal 25 Juli 2023

Naskah revisi diterima pada tanggal 11 Agustus 2023 Naskah diterima pada tanggal 28 Agustus 2023

PENDAHULUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) salah satu bentuk satuan Pendidikan formal yang menyelenggarakan Pendidikan kejuruan sebagai lanjutan dari SMP/MTS. Pendidikan kejuruan memberikan suatu bentuk pengembangan bakat, Pendidikan dasar ketrampilan dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja. Kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolahan, namun kegiatan praktik industri di dunia kerja nyata sangat ditekankan untuk mendapatkan dan meningkatkan pengalaman bekerja di persaingan dunia kerja. SMK Negeri 2 Godean merupakan salah satu sekolah kejuruan di sleman yang termasuk SMK kelompok pariwisata, memiliki beberapa bidang keahlian, salah satunya adalah Tata Busana.

Bidang keahlian Tata Busana terdapat 3 kelas X, kelas XI, dan kelas XII.

Mata pelajaran custom made merupakan salah satu mata pelajaran praktik yang wajib di tempuh oleh siswa kelas XI tata busana, dengan adanya pembelajaran custom made diharapkan siswa tata busana dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri berdasarkan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya, dalam upaya peningkatan kualitas belajar setelah pandemi khususnya mata pelajaran custom made dibutuhkan motivasi belajar dari dalam diri siswa maupun dorongan dari luar.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 2 Godean permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran custom made yaitu kurang disiplinnya siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, hal tersebut membuat guru dituntut untuk terus memaksimalkan proses belajar mengajar.

Kemudian, kurang minatnya siswa untuk membuka usaha diakibatkan siswa lebih tertarik dengan pekerjaan dibidang lain. Tidak hanya itu saja, siswa juga masih merasa kurang percaya diri akan kemampuan yang dimiliki, terlihat ketika proses praktikum berlangsung.

Motivasi belajar merupakan dorongan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan, melakukan usaha-usaha untuk dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar siswa melakukan aktivitasnya belajar. Sedangkam minat berwirausaha berkaitan dengan jiwa entrepreneur yang memiliki daya kreavifitas dan inovatif dalam menanggapi potensi lingkungan, sehingga mampu menghasilkan pola pikir kewirausahaan [1]. Latar belakang lahirnya wirausaha diawali dengan minat individu dalam mengasah peluang dan pengambilan resiko [2]. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa masalah, diantaranya rendahnya motivasi belajar siswa tentang menjahit dikarenakan kurangnya dukungan dari orang tua, kurangnya disiplin siswa dalam mengerjakan tugas custom made, kurangnya minat siswa dalam membuka usaha busana dikarenakan siswa lebih tertarik dengan pekerjaan di bidang yang lain, siswa

(3)

merasa kurang percaya diri terhadap hasil menjahit yang dimiliki untuk membuka usaha busana dikarenakan rasa takut jika mengecewakan pelanggan.

Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pengelola Usaha Boga terdapat kesiapan berwirausaha siswa XII Program Keahlian Jasa Boga di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan mempunyai hubungan positif sebesar 45,7% [3].

Relevansi dengan penelitian tersebut terletak pada jenis penelitian kuantitatif dan pengambilan data menggunakan angket. Perbedaan dalam penelitian ini terletak pada bidang mata pelajaran yang akan diteliti. Selain itu penelitian lain menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam [4]. Relevansi dengan penelitian tersebut terletak pada jenis penelitian kuantitatif deskriptif dan pengumpulan data yang digunakan yaitu angket (kuesioner). Perbedaan di dalam penelitian ini juga terletak pada bidang mata pelajaran yang akan diteliti. Beberapa permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui (1) motivasi belajar custom made siswa kelas XI (2) minat berwirausaha di bidang busana siswa kelas XI (3) hubungan motivasi belajar custom made dengan minat berwirausaha di bidang busana siswa kelas XI SMK Negeri 2 Godean.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode penelitian korelasi untuk mengetahui seberapa besar hubungan motivasi belajar custom made dengan minat berwirausaha di bidang busana. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI Tata Busana SMK Negeri 2 Godean Yogyakarta yaitu sebanyak 109 siswa.

Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan rumus slovin dengan jumlah 52 responden. Penelitian berlokasi di SMK Negeri 2 Godean Sleman Yogyakarta.

Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket. Hasil uji validitas data instrumen angket penelitian pada variabel motivasi belajar terdapat 17 item dinyatakan valid dan 1 item dinyatakan gugur, sedangkan keseluruhan instrumen minat berwirausaha dinyatakan valid. Seluruh item yang valid memiliki koefisien korelasi diatas 0,599 (N = 30, 𝑎́ = 5 %) dan dinyatakan reliabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode exposfacto. Teknik analisis menggunakan deskriptif statistik untuk mendeskripsika motivasi dan minat belajar, sedangkan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar terhadap minat berwirausaha melalui korelasi Product Moment yang didahului uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan linieritas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil distribusi frekuensi motivasi belajar custom made (X) selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.

(4)

Tabel 1. Distribus Frekuensi Motivasi Belajar Custom Made

Interval F Relatif

% 43 – 46 4 7,69 % 47 – 50 6 11,53%

51 – 54 14 26,92%

55 – 58 11 21,15%

59 – 62 11 21,15%

63 – 67 5 9,61%

68 – 72 1 1,92%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel 1, distribusi frekuensi data variabel motivasi belajar custom made di atas, diperoleh frekuensi tertinggi 14 terdapat pada Interval 51–54 dengan relatif 26,92%, sedangkan frekuensi terendah terdapat 1 pada kelas 68-72 dengan relatif 1,92%. Data tersebut menunjukan hanya 1 siswa yang memiliki nilai rentan 68-72.

Distribusi frekuensi data motivasi belajar custom made dikategorikan kedalam tiga kategori, yaitu tinggi, cukup, dan rendah. Hasil motivasi belajar custom made 9 responden dalam kategori tinggi dengan relatif 18%, 29 responden dalam kategori cukup dengan relatif 55,76%, 14 responden dalam kategori rendah dengan relatif 26,92%. Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar custom made berada dalam kategori cukup dengan relatif 55,76%. Kategori motivasi belajar custom made dijelaskan melalui histogram pada gambar 1.

Gambar 1. Histogram Kategori Motivasi Belajar Custom Made

Hasil analisis data menjukkan siswa mempunyai motivasi mengikuti kegiatan ekstrakulikuler membatik yang cukup, motivasi sebagian besar dalam kategori cukup[6]. Motivasi belajar merupakan dorongan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan, melakukan usaha-usaha dapat menumbuhkan dan memberikan motivasi agar siswa melakukan aktivitasnya belajar [7]. Motivasi belajar bisa tumbuh seperti

26 92 , %

76 , 55 %

0 , 18 % ,00

0 00 10 , 20 , 00

, 00 30

, 00 40

00 , 50

00 , 60

43-51 52-51 62-72

Rendah Cukup Tinggi

INTERVAL

Motivasi Belajar Custom Made

(5)

kemauan untuk maju dari dalam diri sedangkan lingkungan belajar dan bermain merupakan motivasi belajar dari luar.

Hasil distribusi frekuensi minat berwirausaha (Y) selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel. 2. Distribusi Frekuensi Minat Berwirausaha

Interval F Relatif

% 43 -46 3 5,76 % 47 – 51 7 13,46%

52 – 56 16 30,76%

57 – 60 11 21,15%

61 – 64 11 21,15%

65 – 68 0 0 69 – 72 4 7,66%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel 2, distribusi frekuensi data variabel minat berwirausaha siswa, diperoleh frekuensi tertinggi 16 terdapat pada Interval 52–56 dengan relatif 30,76%, sedangkan frekuensi terendah terdapat pada kelas 65-68 dengan relatif 0%.

Rangkuman hasil distribusi frekuensi minat berwirausaha dijelaskan melalui histogram pada gambar 3.

Hasil distribusi frekuensi minat berwirausaha dikategorikan kedalam tiga kategori, yaitu tinggi, cukup, dan rendah. Berdasarkan gambar 2, hasil minat berwirausaha 14 responden dalam kategori tinggi dengan relatif 26,92%. 28 responden yang berada dalam kategori cukup dengan relatif 53,84% dan 10 responden berkategori rendah dengan relatif 19,23%.

Gambar 2. Histogram Kategori Hasil Minat Berwirausaha

Berdasarkan minat gambar 2, dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha dalam kategori cukup yang menunjukkan bahwa motivasi belajar sangatlah berpengaruh terhadap minat berwirausaha siswa. Motivasi sangat berpengaruh terhadap minat berwirausaha, salah satunya diperlukan dalam menyiapkan siswa dalam

1923 %

5384 %

%

2692

0 %

1000 %

2000 %

3000 %

4000 %

5000 %

6000 %

62-72 52-61 43-51

Rendah Cukup Tinggi RELATIF

Minat Berwirausaha

(6)

berwirausaha. Kurangnya minat siswa dalam berwirausaha dikarenakan kesiapan dalam berwirausaha yang kurang. Faktor tersebut dilatarbelakangi dari rasa percaya diri yang kurang, mental yang belum matang, modal, motivasi maupun peranan orangtua dan keluarga yang kurang [8]. Hal ini dapat dijelaskan bahwa minat merupakan faktor pendorong yang menjadikan seseorang giat bekerja dan memanfaatkan setiap peluang yang ada dengan mengoptimalkan potensi yang tersedia[9]. Semakin meningkatnya kualitas belajar siswa harus diimbangi dengan minat dan motivasi siswa dalam mempersiapkan diri untuk masuk kedalam dunia kerja atau dunia berwirausaha, SMK merupakan lembaga pendidikan yang menyiapkan siswa untuk siap bekerja.

Tahapan selanjutnya untuk mengetahui hubungan motivasi belajar terhadap minat berwirausaha dilakukan uji hipoteis yang diawali dengan uji prasyarat penelitian, yaitu uji normalitas dan linearitas. Hasil uji normalitas variabel X dan Y dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel. 3. Hasil Uji Normalitas

Variabel Signifikan Nilai Kriteria X-Y 0,948 0,05 Normal

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kedua variabel motivasi belajar custom made dan minat berwirausaha siswa adalah normal, kedua variabel dikatakan normal karena nilai signifikasi variable X dan Y lebih besar dari nilai 0,05.

Sedangkan hasil dari uji linieritas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat linier atau tidak. Hasil uji linieritas variable X dan Y dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji Linieritas Variabel Dk

Fhitung Ftabel 5%

Kriteria X-Y 1/52 1,499 4,03 Linier

Tabel 4, hasil perhitungan uji F diperoleh harga Fhitung = 1,499, Ftabel = 4,03, dapat diinterprestasikan bahwa harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikan di bawah 5% sehingga kedua variabel tersebut dinyatakan linier.

Setelah data dikatakan normal dan linier langkah selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Hasil Korelasi Product Moment

Variabel rhitung

(rxy) rtabel

(N= 52, α

=5%)

Koefisien Determinan

(R2 )

Keterangan

X-Y 0,618 0,273 0,382 Terdapat hubungan

(rxy > rtabel)

(7)

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment, diperoleh nilai koefisien korelasi rhitung sebesar 0,618 untuk menguji signifikan nilai tersebut harus dikonsultasikan pada tabel nilai-nilai rxy dengan N = 52 pada taraf signifikan 5% adalah 0,273. Nilai rhitung yang diperoleh di atas nilai rtabel, yaitu 0,618

> 0,273. Perhitungan tersebut dapat diinterprestasikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar custom made dan minat berwirausaha karena rhitung yang diperoleh lebih besar dari pada rtabel pada taraf signifikan 5%. Banyak hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa SMK Negeri 2 Godean Sleman yaitu salah satunya kemampuan, siswa yang perlu dilandasi dengan kecakapan dalam menggikuti proses belajar. Kondisi lingkungan siswa, juga mempengaruhi faktor motivasi belajar siswa yang berasal dari lingkungan eksternal mencakup lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat.

Kondisi siswa, terdapat pada faktor jasmani dan faktor rohani yang memengaruhi tingkat produktifitas siswa dalam mengikuti belajar mengajar.

Besarnya sumbangan yang diberikan motivasi belajar dengan minat berwirausaha dapat diketahui dari harga koefesian determinan. Koefisien determinan (R2) sebesar 0,382 artinya sumbangan yang diberikan oleh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 38,2%, sedangkan sisanya 61,8% dipengaruhi oleh faktor yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menjelaskan bahwa motivasi merupakan salah satu aspek dalam meningkatkan minat berwirausaha selain dari peranan orangtua/ keluarga, self efficacy maupun ketrampilan pada siswa [8]. Adanya hubungan antara minat dengan prestasi belajar dalam pembelajaran praktikum akan mempengaruhi kesiapan siswa dalam berwirausaha [10][11].

SIMPULAN DAN SARAN

Bedasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkasn hasil sebagai berikut : (1) motivasi belajar custom made pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 2 Godean Sleman dalam kategori cukup dengan presentase 55,76%, (2) minat berwirausaha pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 2 Godean Sleman dalam kategori cukup dengan presentase 53,84%, (3) ada hubungan positif antara motivasi belajar custom made dengan minat berwirausaha di bidang busana pada siswa kelas XI Tata Busana di SMK Negeri 2 Godean Sleman.

Terdapat saran yang diajukan oleh peneliti, diantaranya siswa diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran agar hasil pembelajaran semakin meningkat serta meningkatkan kepercayaan dirinya terhadap kompetensi yang dimiliki. Guru diharapkan lebih kreatif dalam proses pembelajaran di kelas misalnya dengan media pembelajaran yang menarik serta memberikan informasi mengenai prospek bidang keahlian yang dimiliki siswa, sehingga siswa merasa termotivasi untuk menekuni bidang keahlian. Sekolah diharapkan lebih maksimal dalam memberikan fasilitas, sarana dan prasarana agar siswa lebih maksimal dalam belajar serta meningkatkan kompetensi guru misalnya dengan memberikan workshop atau training. Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian tentang hubungan motivasi belajar dengan minat berwirausaha siswa disarankan untuk menggunakan perspektif yang berbeda, sehingga peneliti akan lebih baik.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Monika, M., dan Adman, A. 2017. “Peran Efikasi Diri dan Motivasi Belajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.” Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. (Vol. 1 Nomor 1). Hlm. 110-117.

[2] Budiati & Yuli et al. 2012. “Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.” Jurnal Dinamika Sosbud. (Vol. 14 Nomor 1). Hlm. 89-100.

[3] Ade Tri Ayu Dasetiyani. 2018. “Hubungan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pengelolaan Usaha Boga Terhadap Kesiapan Berwirausaha Siswa Kelas XII Program Keahlian Jasa Boga di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Tahun Ajaran 2018,” Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta : UNY.

[4] Erni Dwi Kurniawati dkk. 2022. ”Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 01 Lalung.” Jurnal Edumaspul. (Vol. 6 Nomor 1). Hlm. 1-3.

[5] Ria Novita. 2020. “Hubungan Employability Skills dan Motivasi Bekerja di Industri Dengan Hasil Belajar di Pusat Pelatihan Kerja Daerah.” Jurnal Keluarga (Vol. 6, Nomor 2). Hlm. 189-201.

[6] Titah Nalarrani. 2020. ”Motivasi Siswa Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Membatik.” Jurnal Keluarga (Vol. Nomor 2). Hlm. 170- 177

[7] Mahavira Almaida Prameswari dan Siti Mariah. “Kontribusi penggunaan media video terhadap motivasi belajar siswa pada mata Pelajaran boga dasar di Sekolah Menengah Kejuruan.” Jurnal Taman Vokasi (Vol. 9 Nomor 1). Hlm. 56-62.

[8] A. S. Sari, “Kesiapan Berwirausaha Pada Siswa SMK Kompetensi Keahlian Jasa Boga.” J. Pendidik. Vokasi, vol 2, no 2, pp. 154-168, 2013, doi: 10.21831/jpv.v2i2.1025.

[9] Cicilia Ristina. 2019. “Pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Di Bidang Jasa Boga Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.” Jurnal Keluarga (Vol. 5 Nomor 2).

Hlm. 342349.

[10] Nurul Hidayati. 2021. “Hubungan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Praktik dengan Hasil Belajar Dasar Teknologi Menjahit di Sekolah Menengah Kejuruan.” Jurnal Keluarga (Vol. 7, Nomor 2). Hlm. 143-151.

[11] Tin Dels Marce Ndawu. 2018. “Hubungan Minat Membatik dengan Prestasi Belajar Batik Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.”

Jurnal Keluarga (Vol. 4, Nomor 1). Hlm. 143-147.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Pelaksanaan pembelajaran busana wanita di SMK N 4 Yogyakarta secara keseluruhan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Praktik Industri yang dilakukan oleh siswa kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMK Negeri 6 Yogyakarta yang termasuk dalam

Berwirausaha dan Kreatifitas Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pendingin pada siswa kelas XI Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Multi Karya Tahun

Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu hubungan prestasi belajar kewirausahaan dengan minat berwirausaha siswa kelas XI SMK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara dukungan orangtua siswa dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha siswa kelas XI SMK.

Secara keseluruhan fasilitas belajar siswa Jurusan Tata Busana kelas XI di SMK Negeri 3 Sungai Penuh termasuk kategori sedang yaitu 43,3%, itu artinya fasilitas

Penelitian yang dilakukan di SMK Unggulan An-Nur Bululawang Malang bertujuan untuk 1 mengetahui upaya guru dalam menumbuhkan minat berwirausaha siswa jurusan tata busana SMK

proporsional random sampling. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 196 siswa. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 132 siswa kelas XI SMK Negeri 1 Kraksaan. Analisis data