PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat merumuskan masalah yaitu “Apakah ada hubungan antara perilaku ibu hamil dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. Untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu hamil dengan terjadinya preeklampsia dan eklamsia selama kehamilan.
Manfaat Penelitian
Kerangka konseptual ini bertujuan untuk mengetahui tindakan ibu hamil terhadap terjadinya preeklamsia dan eklamsia pada masa kehamilan. Ha => terdapat hubungan antara perilaku ibu hamil dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan.
TINJAUAN TEORITIS
Pengetahuan
Alasan dipilihnya tempat ini karena masih banyak ibu hamil yang mengalami preeklampsia dan eklamsia. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai P = 0,001 (P < 0,05) yang berarti Ho ditolak, Ha diterima, terdapat pengaruh sikap terhadap terjadinya preeklamsia dan eklampsia pada kehamilan. Jadi setelah peneliti melakukan penelitian, hasilnya masuk dalam kategori kurang baik, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai terjadinya preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan.
Dari hasil penelitian hubungan perilaku ibu hamil dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia di Desa Tolang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. Diharapkan ibu hamil turut serta dalam penyuluhan dan mencari informasi mengenai preeklamsia dan eklampsia. kejadian Preeklampsia dan eklampsia selama kehamilan. Judul : HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN DAN EKLAMPSI SELAMA KEHAMILAN DI DESA TOLANG KECAMATAN ULUPUNGKUT KABUPATEN MANDAIL NATAL TAHUN 2016.
Paktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Cara Memperoleh Pengetahuan
Metode paling tradisional yang pernah digunakan manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah metode ‘trial and error’, yaitu metode yang sudah digunakan manusia sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pepatah ini mempunyai arti bahwa pengalaman adalah sumber pengetahuan, atau pengalaman adalah cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
Ukuran Pengetahuan
Sikap (attitude)
Sikap positif adalah ketika persepsi positif terhadap suatu stimulus yang diberikan dapat berkembang dengan baik karena seseorang mempunyai pandangan positif terhadap suatu stimulus yang diberikan. Sikap negatif terbentuk bila persepsi negatif terhadap suatu stimulus tertentu dapat ditujukan terhadap objek, orang, serta peristiwa, pandangan, simbol, norma, nilai, dan lain-lain.
Komponen komponen Sikap
Merespon diartikan memberi jawaban ketika ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan suatu tugas yang diberikan sebagai indikasi sikap. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu permasalahan merupakan indikasi sikap tingkat III.
Tindakan Atau Praktek
Bentuk-bentuk Tindakan
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi dan terdiri dari pengetahuan ibu hamil tentang terjadinya preeklampsia dan eklampsia selama kehamilan. Berdasarkan tabel 4.1.6 diatas terlihat bahwa dari 30 responden yang mengalami preeklamsia dan eklampsia sebanyak 26 orang (86,7%), sikap positif sebanyak 3 orang dan sikap negatif sebanyak 23 orang (76,7%). . Berdasarkan tabel 4.1.7 diatas terlihat bahwa dari 30 responden yang mengalami preeklampsia dan eklampsia, sebanyak 26 orang (86,6%), melakukan tindakan suportif sebanyak 4 orang (13,3%), dan non eklampsia sebanyak 22 orang (73%). -tindakan pendukung: 3%).
Berdasarkan Tabel 4.1.5 Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016. Berdasarkan Tabel 4.1.6 diperoleh hasil statistik Hasil pengujian menunjukkan terdapat hubungan antara sikap dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut Tahun 2016. Berdasarkan Tabel 4.1.6 hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan antara tindakan dengan kejadian preeklamsia dan eklampsia pada kehamilan di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut Tahun 2016. kejadian preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan di desa Tolang kecamatan Ulupungkut tahun 2016.
Ktegori Tindakan
Defenisi Kehamilan
- Tanda Dan Gejala Kehamilan
- Pemeriksaan Berkelanjutan Ibu Hamil
Perilaku tersebut antara lain: menyiram toilet, membuang sampah pada tempat sampah, menggunakan air bersih untuk mandi, mencuci, memasak, dan lain-lain. Pemeriksaan fisik (umum, khusus dan tambahan) yaitu dengan pemeriksaan fisik ini kita dapat menarik kesimpulan mengenai keadaan kehamilan. Pada masa ini juga dapat dilakukan pengobatan kehamilan berupa obat simtomatik atau gejala awal kehamilan, penyakit yang berhubungan dengan kehamilan dan pemberian obat penunjang (vitamin, obat khusus) serta vaksinasi tetanus toksoid I.
- Patologi
- Perubahan Fisiologi Patologik
- Gambaran Klinik
- Penanganan Pada Pre-eklampsia Ringan
- Penanganan Pre-eklampsia Berat
Preeklamsia melibatkan svasmus arteriol spiral desidua, yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke plasenta. Pada preeklampsia, atrofi syncytium terlihat jelas, sedangkan pada hipertensi kronis, perubahan terutama terjadi pada pembuluh darah dan stoma. Perubahan utama yang ditemukan pada preeklamsia adalah kejang pembuluh darah yang disertai retensi garam dan air.
Namun begitu, aliran darah serebrum dan penggunaan oksigen kekal dalam had normal dalam preeklampsia.
Eklampsia
- Gejala Dan Tanda
- Pencegahan
- Penanggulangan
Berbaring miring menyebabkan sirkulasi darah pada plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga lebih besar, tekanan vena pada ekstremitas bawah menurun dan resorpsi cairan dari darah meningkat. 10 ml (4 gram) larutan magnesium sulfat 40% disuntikkan secara intramuskular pada bokong kiri dan kanan sebagai dosis awal dan dapat diulangi dengan 4 gram setiap 6 jam sesuai situasi. Hentikan kehamilan sesegera mungkin pada minggu ke 37 atau lebih jika tanda-tanda preeklampsia tidak dapat dihilangkan setelah pengobatan.
Pertolongan yang harus diberikan jika terjadi kejang adalah: menjaga jalan napas bebas, mencegah lidah terangkat tinggi, pemberian oksigen, dan memastikan pasien tidak mengalami trauma. Untuk memastikan tidak terjadi serangan lain yang kemudian berdampak. gejala lain, dapat diberikan berbagai obat: 1.
Kerangka Konsep
Koktail litik, terdiri dari petidin 100 mg, dan prometazin 50 mg dilarutkan dalam glukosa 5% 500 ml dan diberikan melalui infus intravena.
Hipotesa Penelitian
Kuesioner variabel pengetahuan menggunakan kuesioner hasil penelitian Kasmita Bara yang berjudul Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklampsia dan Eklampsia Saat Hamil di Desa Patajang Kecamatan Ulupungkut. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai P = 0,003 (P < 0,05) yang berarti Ho ditolak, Ha diterima, terdapat pengaruh pengetahuan tindakan dengan terjadinya preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan. Jadi dari uji statistik diperoleh nilai P=0,003 (P<0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. dan eklampsia selama kehamilan.
Berdasarkan kesimpulan diatas mengenai “Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Kejadian Preeklampsia dan Eklampsia Pada Kehamilan di Desa Tolang Kecamatan Ulu Pungkut Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016”, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.
METODE PENELITIAN
Waktu Dan Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian
- Lokasi Penelitian
Populasi Dan Sampel
- Populasi
- Sampel
Alat Pengumpulan Data
- Data Primer
- Data Skunder
Pada saat pengumpulan data, responden diberikan penjelasan singkat mengenai kuesioner yang harus diisi dan diminta kesediaannya untuk menjadi sampel penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui sekretaris desa desa Tolang dan Puskesmas Ulupungkut Kabupaten Mandailing Natal.
Defenisi Operasional
Sedangkan kuesioner dari penelitian yang sama oleh Kasmita digunakan untuk mengetahui sikap ibu hamil terhadap kejadian preeklampsia dan eklampsia. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai P = 0,001 (P < 0,05) yang berarti H0 ditolak. Ha diterima artinya ada pengaruh pengetahuan terhadap kejadian preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan. Jadi dari uji statistik diperoleh nilai P = 0,001 (P < 0,05) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap kejadian preeklampsia. dan preeklampsia. eklampsia selama kehamilan.
Jika ibu hamil mengalami preeklampsia dan eklamsia, sebaiknya duduk atau berbaring lebih menghadap ke belakang janin.
Tekhnik Pengumpulan Instrumen
- Uji Validitas
Pengolahan Dan Analisa Data
- Pengolahan Data
- Analisa Data
Dari tabel 4.1.1 diatas terlihat bahwa dari 30 responden yang mengalami preeklamsia dan eklampsia mayoritas sebanyak 26 orang (86,7%). Berdasarkan penelitian terlihat bahwa dari 30 responden mayoritas yang mengalami preeklamsia dan eklampsia sebanyak 26 orang (86,7%) dan minoritas yang tidak mengalami preeklamsia dan eklampsia sebanyak 4 orang (13,3%). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapat para ahli sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, karena terdapat dampak terhadap kejadian preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapat para ahli sesuai dengan hasil penelitian, yaitu terdapat pengaruh perilaku terhadap terjadinya preeklamsia dan eklampsia pada kehamilan.
HASIL PENELITIAN
Data Univariat
Kemudian dari 30 responden yang tidak mengalami preeklamsia dan eklampsia terdapat 4 orang (13,3%), melakukan tindakan suportif dan tidak ada (0%) yang tidak melakukan tindakan suportif. Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai P=0,03 P<0,05) artinya Ho – ditolak Ha diterima, terdapat pengaruh tindakan terhadap terjadinya preeklamsia dan eklampsia pada kehamilan. Dari pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapat para ahli sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti karena terdapat pengaruh pengetahuan terhadap terjadinya preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan. Saat ini sedang dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku ibu hamil dengan kejadian preeklamsia dan.
Data Bivariat
PEMBAHASAN
Berdasarkan Karakteristik Responden
Menurut teori behavioral, tindakan atau aktivitas manusia itu sendiri sangatlah luas, antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, belajar, menulis, membaca, dan lain-lain. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah setiap aktivitas atau aktivitas manusia, baik yang diamati secara langsung maupun tidak oleh pihak luar (Notoadmodjo, 2007). Berdasarkan hasil survei, perilaku ibu hamil dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia di Desa Tolang Kecamatan Ulupungkut termasuk dalam kategori tidak mendukung. Hal ini berdampak langsung terhadap terjadinya preeklamsia, karena ibu hamil menganggap bahwa itu adalah preeklamsia dan eklamsia adalah penyakit buatan atau penyakit menular.
Dan sebagian ibu hamil berperilaku suportif karena beranggapan ada hubungan antara perilaku ibu hamil dengan kejadian preeklampsia dan eklampsia pada masa kehamilan, ibu hamil beranggapan bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan dapat menurunkan kejadian preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan. .
Berdasarkan Pengetahuan
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendapat para ahli sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti karena terdapat pengaruh pengetahuan terhadap terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan bahan perbandingan serta dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai kejadian preeklamsia dan eklampsia pada kehamilan. Diharapkan kepada kepala desa agar mengarahkan bidan desa untuk memberikan penyuluhan dan penjelasan mengenai kejadian preeklamsia dan eklampsia pada kehamilan.
Dengan memberikan izin untuk mengisi kuesioner yang diberikan peneliti, saya memahami bahwa sebagai responden saya mencoba mencari tahu apa hubungan antara perilaku ibu hamil dengan terjadinya preeklampsia dan.
Berdasarkan Sikap
Berdasarkan Tindakan
Menurut peneliti, ibu hamil mengalami preeklampsia dan eklamsia karena mereka percaya bahwa penyakit tersebut tidak ada hubungannya dengan tindakan yang dilakukan selama kehamilannya. Menurut peneliti, ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami preeklampsia dan eklampsia, begitu pula sebaliknya, ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang akan lebih besar kemungkinannya untuk mengalami preeklamsia dan eklampsia. Maka dari uji statistik diperoleh nilai P = 0,001 (P < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh sikap ibu hamil terhadap terjadinya preeklampsia. dan eklampsia selama kehamilan.
Edukasi tersebut diharapkan dapat melengkapi atau melengkapi bahan bacaan yang ada di perpustakaan sehingga memudahkan siswa dalam mencari materi terkait kejadian preeklamsia dan eklampsia pada kehamilan.
Hubungan Pengetahuan Dengan Terjadinya Pre-eklampsia dan Eklampsia
Hubungan Sikap Dengan Terjadinya Pre-eklampsia dan Eklampsia pada masa
Menurut Notoadmodjo (2010), pemberian pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh sikap masyarakat, semakin baik sikap seseorang maka semakin besar pula perhatian dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang diberikannya, namun apabila sikap seseorang buruk maka akses terhadap kesehatan akan menurun. sangat sulit. jasa.
Hubungan Tindakan Dengan Terjadinya Pre-eklampsia dan Eklampsia pada
Ibu hamil akan mendapat istirahat yang cukup jika mengalami sakit kepala yang umum dialami ibu saat hamil. Jika ibu hamil menderita darah tinggi saat hamil, maka ibu akan mengurangi penggunaan garam pada makanannya. Jika seorang ibu hamil menderita darah tinggi, keluarga selalu memantau dan mengontrol aktivitasnya.
Jika seorang ibu hamil diketahui menderita tekanan darah tinggi, maka keluarga harus merawat dan memantaunya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Penelitian ini merupakan salah satu syarat penyelesaian tugas akhir di Stikes Aufa Royhan Padangsidimpuan. Peneliti menjamin identitas dan kerahasiaan jawaban yang Anda berikan dan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, apabila ibu tidak bersedia menjadi responden saya tidak akan memaksa dan tetap menghormati keputusan ibu.
mengendalikan aktivitas dan menjaga pola makan c. Melarang melakukan pekerjaan apapun yang dilakukan ibu hamil. Jika terdapat riwayat darah tinggi sebelum hamil, ibu akan lebih berhati-hati dalam makan atau istirahat. Jika ibu sering mengeluh sakit kepala yang parah, ibu hamil akan beristirahat dengan baik. Jika ibu hamil mengalami penglihatan kabur, maka tekanan darahnya akan diperiksakan ke petugas kesehatan.