• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Hak Asasi Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Hukum Hak Asasi Manusia"

Copied!
430
0
0

Teks penuh

Hak Asasi Manusia ..19 (b) Teori Relativisme Budaya (Cultural Relativism Theory) ..20 (c) Memadukan Universalisme dengan Pluralisme ..23. 4) Hak Perempuan sebagai Hak Asasi Manusia ..24. -Tonggak Sejarah Hak Asasi Manusia Kontemporer ..30 (1) Sebelum Perang Dunia II ..30. a) Hak Asasi Manusia dan Hukum Internasional Tradisional ..31 (b) Intervensi Kemanusiaan ..31. a) Hak Asasi Manusia Internasional Modern ..34 (b) Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa ..35 (c) The International Bill of Human Rights ..36.

MEKANISME PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA NASIONAL

KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI (KKR)

Pengantar Penerbit

Hal lain yang perlu disampaikan adalah bahwa tiga orang pakar hak asasi manusia dari Eropa yaitu Rhona. Terakhir, selaku Direktur Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (PUSHAM UII) Yogyakarta, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Director of Norwegian Centre for Human Rights (NCHR) University of Oslo, Norway sebagai pimpinan institusi yang telah memberikan dukungan yang sedemikian besar sehingga buku ini dapat diterbitkan.

BAGIAN

PENGANTAR

MAKSUD, TUJUAN DAN KERANGKA PENULISAN BUKU

  • Latar Belakang
  • Maksud
  • Tujuan
  • Ruang Lingkup dan Kerangka buku

Hak asasi manusia telah dipahami sebagai hak yang melekat dan tidak dapat dicabut pada setiap individu. Seperti sudah dikemukan di muka, buku ini sengaja dirancang untuk buku teks hak asasi manusia di perguruan tinggi.

BAGIAN PERTAMA

EVOLUSI PEMIKIRAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN

HAK ASASI MANUSIA

Konsep Dasar dan Perkembangan Pemikiran Hak Asasi Manusia

Asal-usul gagasan mengenai hak asasi manusia seperti dipaparkan di atas bersumber dari teori hak kodrati (natural rights theory). Hasilnya adalah suatu faham hak asasi manusia yang ideologis dan interpretasi yang bersifat politis terhadap hak-hak tersebut.

Tonggak-Tonggak Sejarah Hak Asasi Manusia Kontemporer

Perkembangan hukum hak asasi manusia yang dipaparkan di atas bermula dari Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia disahkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pada tahun 1948.

PRINSIP-PRINSIP HAK ASASI MANUSIA DALAM HUKUM HAK ASASI MANUSIA

INTERNASIONAL

Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia

Penekanannya adalah bahwa negara harus bersifat proaktif dalam menghormati hak untuk hidup dan bukan bersikap pasif. Negara tidak boleh mengikuti kesalahan negara lain yang melanggar ketentuan hak untuk hidup atau melanggar larangan penyiksaan.

Sifat Mengikatnya Instrumen Hak Asasi Manusia

Pada umumnya perjanjian internasional memiliki ketentuan tentang derogasi yang sama dengan ketentuan dalam Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik. Posisi yang sama diambil oleh Indonesia selaras dengan ketentuan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional pada waktu mengesahkan Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, 1966 (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005).

Subyek Hukum Hak Asasi Manusia

Hukum humaniter internasional berada berdampingan dengan hukum hak asasi manusia internasional untuk melindungi warga sipil. Walaupun begitu, semua hak asasi manusia bertujuan untuk menciptakan budaya saling menghormati di dalam negara-negara. Negara merupakan subyek utama hukum internasional dan dengan demikian juga merupakan subyek hukum hak asasi manusia.

Selain lembaga dana internasional dan perusahaan multinasional, perkembangan hukum humaniter juga memberikan sumbangan pada meluasnya subyek hukum hak asasi manusia internasional. Selain subyek hukum hak asasi manusia sebagai pemilik wewenang dan tanggung jawab, pemilik hak juga dianggap sebagai subyek dalam hukum hak asasi manusia internasional. Yang dimaksud sebagai kelompok di sini memang bersifat progresif, mengikuti perkembangan wacana hukum hak asasi manusia internasional.

Tetapi setidaknya ada tiga kelompok utama yang diakui sebagai subyek hukum hak asasi manusia internasional, yaitu indigenous people, refugees, dan minorities.

Sumber-Sumber dan Sifat Dasar Hak Asasi Manusia (1) Sumber-Sumber Hukum

Ada juga beberapa perjanjian regional dan organisasi yang mengatur hak asasi manusia seperti Cairo Declaration on Human Rights in Islam;. Yang paling penting di antaranya adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang disahkan secara aklamasi oleh. Dalam praktek, sumber hukum hak asasi manusia internasional yang paling penting dan berguna barangkali adalah perjanjian-perjanjian internasional yang secara langsung menimbulkan kewajiban bagi para negara pihak.

Hukum internasional, termasuk hukum hak asasi manusia, terutama bisa diterapkan pada negara-negara (nations) ketimbang pada pribadi- pribadi (individuals). Dengan cara inilah, sebuah instrumen hukum internasional yang mengandung norma-norma hak asasi manusia yang tadinya tidak secara langsung mengikat, seperti misalnya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dibuat mengikat dalam yurisdiksi hukum domestik negara-negara. Secara umum, sebuah norma hak asasi manusia dibuat menjadi mengikat secara hukum melalui dua cara:.

Standar hak asasi manusia yang dicerminkan dalam hukum kebiasaan internasional juga dapat dimasukkan ke dalam hukum nasional (sekurang-kurangnya dengan menghilangkan peraturan perundangan yang bertentangan atau melalui praktek/kebijakan pemerintah) sebagai bagian dari “hukum negara”.

Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Jadi sebetulnya yang menjadi titik tekan dalam pelanggaran hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara (state responsibility). Pelanggaran hak asasi manusia yang dipaparkan di atas jangan diidentikkan dengan “kejahatan internasional paling serius” (the most serious international crimes). Tanggung jawab negara merupakan suatu prinsip fundamental dalam hukum internasional yang bersumber dari doktrin kedaulatan dan persamaan hak antar negara.

Penyalahgunaan kedaulatan berupa tindakan salah secara internasional merupakan tindakan melanggar hukum internasional dan hal tersebut menimbulkan tanggung jawab negara. Tanggung jawab negara menurut hukum internasional juga memiliki perbedaan dengan tanggung jawab negara menurut hukum nasional. Dengan demikian dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam hal menentukan adanya tanggung jawab negara hukum internasional mengatasi (mengesampingkan) hukum nasional.

Sedangkan perlindungan hak asasi manusia bagi warga negaranya belum diatur oleh hukum internasional dan hal ini masih diangggap sebagai yurisdiksi domestik (domestic jurisdiction) negara.131.

INSTRUMEN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM)

Ini semualah yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan Hak Asasi Manusia I nternasional, suatu cetak biru konstitusional untuk Tata Dunia Baru yang menentukan hak dan kebebasan yang disepakati dan dapat ditegakkan secara u niversal. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) adalah elemen pertama dari Peraturan Perundang-Undangan Hak Asasi Manusia Internasional (International Bill of Rights), yakni suatu tabulasi hak dan kebebasan f undamental. Semua anggota PBB sepakat untuk menghormati hak asasi manusia ketika mereka masuk ke dalam organisasi ini.

146 Namun patut dicatat ada bagian khusus tentang kewajiban dalam Piagam Afrika tentang Hak Asasi Manusia dan Rakyat. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) tetap menjadi akar dari kebanyakan instrumen hak asasi manusia internasional, bahkan 60 tahun setelah penetapanya. Preambul dari hampir semua instrumen hak asasi manusia yang diterima PBB juga memberi penghormatan kepada DUHAM.

Tidak satu negara pun dapat menanggung k erugian yang dapat timbul dari pengabaian hak asasi manusia.

Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (KIHSP)

Kebanyakan hak dalam Kovenan tersebut dapat juga ditemukan dalam Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia dan Konvensi Inter Amerika. Piagam Afrika tentang Hak Asasi Manusia dan Rakyat mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban tambahan. Mungkin penggunaan panentuan nasib sendiri yang lebih jauh dapat ditemukan di Piagam Afrika tentang Hak Asasi Manusia dan Rakyat.

Namun hak untuk hidup tidak selalu dianggap yang paling penting, sehingga tetap tidak ada hirarki dalam hak asasi manusia. Namun Komite Hak Asasi Manusia merujuknya sebagai “Hak tertinggi yang tidak boleh diderogasi pada saat keadaan darurat publik“.164 Tidak ada instrumen yang membolehkan derogasi terhadap hak untuk hidup. Di Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, pada kasus Osman v Inggris, 165 tidak ada pertanggungjawaban negara di bawah hak untuk hidup.

Tidak dapat dikatakan bahwa dengan mencapai hak-hak yang tercantum di dalam kedua Kovenan tersebut berarti sebuah negara telah memenuhi semua hak asasi manusia.

Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (KIHESB)

Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (KIHESB). lainnya dan tidak dapat ditegakkan dengan cara yang sama. Karena perbedaan kekuasaan komite-komite PBB, komunikasi individual tentang hak ekonomi, sosial dan budaya berjumlah lebih sedikit. Patut dicatat bahwa ”dipandang dari segi sistem politik dan ekonomi, Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (KIHESB) bersifat netral dan prinsip-prinsipnya tidak dapat secara memadai digambarkan sebagai didasarkan semata-mata pada kebutuhan dan keinginan akan sistem sosialis atau kapitalis, atau ekonomi campuran, terencana yang terpusat atau bebas (laissez-faire) atau pendekatan tertentu.

Komentar Umum yang dikeluarkan oleh Komite mengenai Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya menguraikan hak dan kebebasan yang dibahas. Hak atas pendidikan tercantum dalam Pasal 13 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (KIHESB). Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (KIHESB) menentukan lebih jauh lagi dari sekedar mensyaratkan liburan tahunan.

Hak atas perumahan yang layak dituangkan dalam Pasal 11 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (KIHESB).

Instrumen-Instrumen Internasional Lainnya

Konvensi tentang Hak Anak adalah instrumen paling kompherensif yang berlaku berdasarkan rezim hak asasi manusia. Dalam hal ini, kesuksesan usaha untuk mendorong pengesahan Konvensi tentang Hak Anak mengindikasikan bahwa tidak ada (setidaknya tidak ada lagi) penentangan yang berakar dalam terhadap prisip partisipasi dalam pengaturan pengawasan hak asasi manusia. 2287 tentang peran institusi hak asasi manusia nasional yang independen dalam pemajuan dan perlindungan hak anak dan Komentar Umum No.

Nondiskriminasi dalam penikmatan hak dan kebebasan adalah hal yang m endasar bagi rezim hak asasi manusia modern. Bagi ahli hukum hak asasi manusia, penyebab utama k eprihatinan mengenai Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan adalah jumlah reservasi oleh negara-negara. Instrumen yang paling progresif tentang hak perempuan adalah Protokol Piagam Afrika tentang Hak Asasi Manusia dan Rakyat tentang Hak Perempuan di Afrika.

Ada delapan konvensi hak asasi manusia dasar yang dibentuk di bawah naungan Organisasi Perburuhan Internasional.

Penutup

Meskipun demikian, pembacaan DUHAM secara teliti menunjukkan bahwa bahkan setelah 60 tahun berlalu, hak dan kebebasan yang dinyatakan dengan demikian jelas dalam instrumen tersebut tetap menjadi standar bersama pencapaian bagi manusia. Daripada mendiskusikan perlunya instrumen lebih lanjut, mungkin fokus seyogyanya diarahkan pada bagaimana membuat hak-hak yang ada lebih efektif, yakni dengan mengetatkan mekanisme penegakan dan pelaksanaan, sehingga individu dapat menegakkan haknya pada tingkat n asional, regional dan internasional. Hanya apabila hak-hak yang sudah ada dan dinikmati oleh semua manusia dan penghormatan martabat manusia bersifat mutlak, barulah pencarian hak dan kebebasan baru dapat benar-benar dijustifikasi.

MEKANISME PEMANTAUAN HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL

Pendahuluan

Sistem pemantauan hak asasi manusia terbagi ke dalam dua mekanisme yaitu: mekanisme berdasarkan piagam (the charter based mechanism) dan mekanisme berdasarkan perjanjian (the treaty based mechanism). Selain itu terdapat Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai bagian dari sekretariat PBB. Komisi inilah yang menegosiasikan Deklarasi Univesal Hak Asasi Manusia (DUHAM) dan diterima oleh Majelis Umum PBB pada 1948.

Sejumlah besar perjanjian dan dokumen lain hak asasi manusia telah dibuat kemudahan oleh bantuan Komisi tersebut. Dengan demikian prosedur khusus ini masih memainkan peran penting dalam pemantauan hak asasi manusia di negara-negara anggota PBB. Seperti halnya dengan mekanisme pemantauan lainnya, kelompok kerja dibentuk oleh Komisi Hak Asasi Manusia dan diterima oleh Dewan Hak Asasi Manusia.

Jika ditemukan pelanggaran berat hak asasi manusia, maka kasus ini akan dibawa ke Dewan Hak Asasi Manusia.

Referensi

Dokumen terkait

Hak-hak yang tidak dapat dikurangi tersebut meliputi hak hidup, perlakuan non diskriminasi, larangan penyiksaan (torture), larangan berlaku surutnya hukum pidana yang ditetapkan,

 Hak atas kebebasan dan keamanan Hak atas kebebasan dan keamanan  Hak atas kesamaan di muka hukum Hak atas kesamaan di muka hukum  Hak atas kebebasan berpikir, hati Hak

Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum dalam.. Deklarasi ini tanpa pembedaan dalam bentuk apapun, seperti ras, warna

Tidah boleh ada pembebasan atau pengurangan apapun atas setiap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental yang diakui atau ada disetiap negara pihak terhadap konvensi

Menimbang bahwa pengertian umum tentang hak-hak dan kebebasan-kebebasan tersebut sangat penting untuk pelaksanaan yang sungguh-sungguh dari janji ini, maka, Majelis

kebebasan, hak milik dan hak-hak dasar yang melekat pada diri pribadi manusia dan tidak dapat diganggu gugat oleh orang lain.. • Jan Materson, hak asasi manusia adalah hak-hak

Harus dibentuk Komite Hak Asasi Manusia (dalam Kovenan ini selanjutnya akan disebut sebagai Komite). Komite harus terdiri dari delapan belas anggota dan bertugas

(Negara-Negara Pihak mengakui bahwa penyandang disabilitas memiliki hak untuk menikmati standar kesehatan tertinggi yang.. tersedia tanpa diskriminasi atas dasar disabilitas