• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Internasional Publik dan Hukum Perdata Internasional

Jean Valois

Academic year: 2023

Membagikan "Hukum Internasional Publik dan Hukum Perdata Internasional"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Hukum Internasional Publik dan Hukum Perdata Internasional Pengantar Hukum Indonesia

Disusun Oleh:

Amrin fa’tu as-sidiqi 010002300017

Bintang aprilianda 010002300031

Christian Jeafers 010002300039

Christiforus Listo Varanie 010002300040

Kelas A

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TRISAKTI

(2)

Jakarta 2023/2024 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya serta petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dan sesuai harapan.

Di dalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang disajikan dengan judul Perbandingan Hukum Internasional Publik dan Hukum Perdata Internasional dan kami ucapkan terima kasih kami kepada Bapak Dr. Sugeng Supartono, S.H., M.H sebagai dosen mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia yang telah membantu dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Bagi kami penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembaca agar mampu membangun kesempurnaan pada tugas-tugas berikutnya.

Jakarta, 2 Desember 2023

Perwakilan Kelompok

(3)

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hukum Internasional (hukum publik internasional) yaitu hukum yang mengatur hubungan antara subyek hukum internasional yang satu dengan subyek hukum internasional yang lainnya. Hukum Internasional merupakan hukum yang paling tua usianya. Pada jaman Romawi Hukum Internasional disebut disebut dengan lus Gentium (hukum antar bangsa) yang mengatur mengenai:

1. lus Gentium : hukum yang mengatur antara warga kota Roma dengan orang asing

2. lus Gentium : hukum yang diturunkan dari tata tertib alam yang mengatur masyarakat sebagai bangsa yaitu hukum alam.

Beberapa sarjana memberikan pengertian tentang Hukum Internasional. Pengertian Hukum Internasional tersebut adalah:

1. Pendapat Bellefroid : Hukum Internasional ialah hukum yang mengatur tatanan dari masyarakat Internasional dan hubungan-hubungan hukum antara anggota dari masyarakat itu yang satu dengan yang lain.

2. Pendapat JG Starke : Hukum Internasional dapat dirumuskan sebagai sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan peraturan-peraturan tingkah laku yang mengikat negara-negara dan karenanya ditaati dalam hubungan negara-negara.

Untuk memperoleh suatu gambaran yang utuh meriganial pengertian HPI, maka perlu diperhatikan beberapa batasan atau definisi HPI yang dikemukakan oleh beberapa ahli dibawah ini :

1. Menurut Prof. Van Brakel pengertian hukum perdata internasional adalah, hukum nasional yang ditulis (diadakan) untuk hubungan-hubungan hukum internasional.

(4)

2. Menurut Mr. Sauveplane pengertian hukum perdata internasional adalah, keseluruhan aturan-aturan yang merigatur hubungan-hubungan hukum privat yang mengandung elemen internasional dan hubungan hukum yang memiliki kaitan dengan negara-negara asing, sehingga dapat menimbulkan pertanyaan, apakah penundukkan langsung kearah hukum nasional dapat selalu dibenarkan.

3. Menurut Prof Sudargo Gautama pengertian hukum perdata internasional adalah, keseluruhan peraturan dan keputusan hukum yang menunjukan stelsel hukum manakah yang berlaku atau apakah yang merupakan hukum, jika hubungan-hubungan dan peristiwa- peristiwa antara warga (warga) negara pada suatu waktu tertentu memperlihatkan titik pertalian dengan stelsel- stelsel dan kaidah-kaidah hukum dari dua atau lebih negara, yang berbeda dalam lingkungan kuasa, tempat, pribadi dan soal-soal.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Hukum Perdata Internasional bukan hukum internasional, tetapi hukum nasional Istilah internasional pada HPI bukan berarti bersumber pada hukum Internasional, tetapi merujuk pada sifat hubungannya atau materinya yang ada unsur- unsur asingnya (foreign elements), sedangkan hukum yang dipergunakan adalah hukum nasional dari masing-masing negara, sehingga dikenal dengan HPI Indonesia, HPI Perancis, HPI Belanda dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa dasar hukum internasional publik?

2. Apa subjek hukum internasional publik?

3. Apa asas-asas hukum internasional publik?

4. Apa dasar hukum perdata internasional?

5. Apa asas-asas hukum perdata internasional?

6. Apa perbedaan hukum internasional publik dan hukum perdata internasional?

(5)

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dasar hukum internasional publik.

2. Untuk mengetahui subjek hukum internasional publik.

3. Untuk mengetahui asas-asas hukum internasional publik.

4. Untuk mengetahui dasar hukum perdata internasional.

5. Untuk mengetahui asas-asas hukum perdata internasional.

6. Untuk mengetahui perbedaan hukum internasional publik dan hukum perdata internasional.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Dasar hukum internasional publik

Umar Said Sugianto memberikan penjelasan tentang sumber hukum internasional publik sebagai berikut :

1. Perjanjian internasional (international conventions atau treaty), adalah perjanjian internasional yang bersifat umum maupun khusus yang mengandung ketentuan hukum yang diakui secara tegas oleh negara-negara yang bersengketa, misal:

a. perjanjian yang diciptakan oleh banyak negara yang mengadakan perjanjian (perjanjian kolektif atau millateral), contohnya: Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Konvensi tentang hak-hak sipil dan politik.

b. perjanjian yang diadakan oleh dua negara (perjanjian bilateral).

2. Kebiasaan internasional (international custom atau international convention) adalah kebiasaan internasional yang merupakan bukti dari adanya praktik atau perilaku yang berlaku umum dan diakui atau diterima sebagai hukum.

3. Asas hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab (the general principle of law recognized by civilized nations), misalnya: pacta sunt servanda (tiap-tiap perjanjian harus ditepati).

4. Keputusan pengadilan (judicial decisions/yurisprudensi) dan ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara.

2.2 Subjek hukum internasional publik

(7)

Subjek hukum internasional menurut C.S.T. Kansil adalah pihak-pihak yang ikut serta dalam perjanjian internasional, yang tunduk pada hukum inter- nasional. Pihak-pihak ini merupakan pendukung hak dan kewajiban dalam hubungan internasional.

1. Negara

Negara yang diakui sebagai subjek hukum internasional hanyalah negara yang berdaulat, negara yang tidak tergantung kepada negara lain.

2. Gabungan Negara

Gabungan negara-negara ini bertindak dalam pergaulan antarnegara-negara sebagai kesatuan, seperti dulu ada Duitse Bond.

3. Organisasi Organisasi Internasional

Liga Bangsa-Bangsa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah contoh organisasi internasional.

4. Kursi Suci Heilige Stoel (Tahta Suci Vatikan)

Yang dimaksud dengan Kursi Suci adalah Gereja Katolik Roma yang diwakili oleh Paus.

Walaupun Kursi Suci bukanlah suatu negara namun dianggap sebagai negara.

5. Manusia (Individu)

Mengenai manusia sebagai subjek hukum dalam Hukum Internasional di samping negara, masih banyak yang belum bisa menerima ini makin lama makin bisa diterima umum.

2.3 Asas hukum internasional publik

Asas-asas hukum internasional publik yakni sebagai berikut : 1. Asas Pacta sund Servanda: asas perjanjian sebagai hukum 2. Asas Bonafides: Asas itikad baik

(8)

3. Asas Abus de Droit: Asas penyalahgunaan wewenang.

4. Asas Reciprocity: Asas timbal balik 5. Asas Immunity: Asas kekebalan 6. Asas Universal

2.4 Dasar hukum perdata internasional

Sumber Hukum Perdata Internasional adalah hukum nasional dari masing-masing negara. Dalam sistem hukum negara-negara civil law sumber hukum utama dari Hukum Perdata Internasional adalah undang-undang, perjanjian-perjanjian, hukum kebiasaan dan yurisprudensi. Selain itu peranan hakim sangat penting mengingat bahwa peraturan-peraturan yang diadakan oleh pembuat undang- undang dibidang HPI sangat sedikit serta tidak jelasnya perumusan dari peraturan perundang-undangan tersebut.

Peraturan hukum yang menjadi sumber hukum dari Hukum Perdata Internasional di Indonesia terdapat di dalam Pasal 16, 17 dan 18 Algemene Bepalingen van Wetgeving. Ketiga pasal ini merupakan sisa dari ajaran (teori) statute yang diciptakan oleh Bartolus de Saxoferato.

1. Statuta personalia (Pasal 16 AB)

Pasal 16 AB menyatakan bahwa "Ketentuan-ketentuan perundangan tentang kedudukan hukum dan kewenangan Individu bertindak tetap mengikat warga negara Indonesia walaupun berada di luar negeri

Ketentuan ini menyatakan bahwa mengenai status dan wewenang seseorang dimanapun dia berada tetap berlaku hukum negara asalnya.

2. Statuta Realia (Pasal 17 AB)

Pasal 17 AB menyatakan bahwa ”Mengenai benda tidak bergerak berlaku hukum dari negara dimana tempat benda itu terletak".

3. Statuta Mixta (Pasal 18 AB)

(9)

Pasal 18 AB menyatakan bahwa "bentuk suatu tindakan hukum mengikuti bentuk hukum yang ditentukan oleh hukum negara atau tempat dilakukannya tindakan itu". Ketentuan ini menyatakan bahwa mengenai perbuatan hukum berlaku hukum dari negara dimana perbuatan hukum tersebut dilakukan.

2.5 Asas-asas hukum perdata internasional

Dalam perkembangannya telah tumbuh berbagai asas HPI, untuk memberikan jalan keluar pada masalah yang timbul, asas tersebut adalah:

1. Asas Nasional (kewarganegaraan) Berdasarkan asas ini, statuta personal seseorang ditetapkan berdasarkan hukum kewarganegaraan orang itu. Asas ini juga digunakan dalam Pasal 16 Algemene Bepalingen Van Wetgeving (AB) yang secara teoritis masih berlaku di Indonesia.

2. Asas Domicile

Berdasarkan asas ini status dan kewenangan personal seseorang ditentukan berdasarkan hukum domicile (hukum tempat kediaman permanen) orang itu.

A. Hukum Benda

Dalam menyelesaikan masalah Hukum perdata internasional yang berkaitan dengan hukum benda digunakan asas Lex Rei Sitae atau Lex Situs atau hukum tempat benda tersebut berada /terletak. Asas ini sesuai Pasal 17 AB. Sedangkan untuk benda bergerak, ditentukan berdasarkan hukum dari pemegang atau pemilik yang menguasi benda bergerak tersebut, sesuai dengan asas Mobilia Sequntuur Personam.

B. Hukum Perjanjian

Asas Lex Loci Contractus merupakan asas tertua yang dilandasi prinsip Locus Regit Actum. Lex Loci Contractus yaitu hukum dari tempat pembuatan kontrak. Sekarang ini hukum dari tempat pembuatan kontrak agak sulit ditentukan, karena semakin banyak berkembangnya teknologi maju seperti telex, telegram, facsimile dan sebagainya. Untuk mempermudah, maka dialihkan keseimbangan hukum dari tempat pelaksanaan kontrak, yang dikenal dengan asas Lex Loci Solutionis.

(10)

Asas kebebasan para pihak (Party Autonomy) merupakan perkembangan apresiasi terhadap asas utama dalam perjanjian yaitu asas bahwa "Setiap orang pada dasarnya memiliki kebebasan untuk mengikatkan diri pada perjanjian ( Party Autonomy).

2.6 Perbedaan hukum internasional publik dan hukum perdata internasional

Perbedaan antara hukum internasional publik dan hukum perdata internasional yakni sebagai berikut :

1. Hukum perdata internasional merupakan keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi batas negara atau hukum yang dalam aturannya terdapat hubungan hukum perdata antara para pelaku hukum yang masing- masing tunduk pada hukum perdata (nasional) yang berlainan sedangkan Hukum Internasional (HI) merupakan keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara (hubungan internasional) yang bukan bersifat perdata.

2. Sumber HPI adalah sumber hukum nasional negara yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan sedangkan Sumber Hukum internasional, sesuai Pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional, yaitu Perjanjian Internasional (traktat), Kebiasaan-kebiasaan internasional, asas umum hukum yang diakui bangsa-bangsa beradab, yurisprudensi dan doktrin (pendapat ahli hukum).

(11)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum Internasional ialah hukum yang mengatur tatanan dari masyarakat Internasional dan hubungan-hubungan hukum antara anggota dari masyarakat itu yang satu dengan yang lain. Hukum perdata internasional adalah, keseluruhan aturan-aturan yang merigatur hubungan-hubungan hukum privat yang mengandung elemen internasional dan hubungan hukum yang memiliki kaitan dengan negara-negara asing, sehingga dapat menimbulkan pertanyaan, apakah penundukan langsung kearah hukum nasional dapat selalu dibenarkan.

Perbedaan hukum internasional publik dan hukum perdata internasional adalah subjek hukum internasional publik adalahh negara atau badan hukum publik sedangkan hukum perdata internasional adalah perorangan (individu) atau badan hukum perdata.

3.2 Saran

Penulis berharap agar pembaca dapat mengkritik jika terdapat suatu kesalahan kata yang dapat berakibat kesalahpahaman. Penulis juga menyarankan pembaca agar membaca buku–buku yang menyangkut hukum internasional publik dan hukum perdata internasional karena materi dalam makalah ini tidak mencakup keseluruhan informasi pada materi hukum internasional publik dan hukum perdata internasional.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Panji adam, S.Sy.,M.H. (2019). Pengantar Hukum Indonesia, Sejarah dan Pokok – pokok hukum di Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika.

M. Syukran Yamin Lubis (2021). Buku ajar Hukum Perdata Internasional. Medan : UMSUPress.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hukum perdata internasional terdapat yang namanya status personal, yaitu penyelesaian suatu kasus HPI dengan menganut prinsip kewarganegaraan.. Status

 Hukum perdata Internasional , yaitu hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antar warga negara suatu negara dan warga negara dari negara lain (antar bangsa).. 

Jika kita melihat kenyataan ini, bisa kita simpulkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan Hukum Perdata Internasional (HPI). Hukum perdata internasional merupakan

Tugas membuat makalah dengan topik Hukum Islam dan Hukum Adat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengantar Hukum

1 RINGKASAN Identifikasi Ruang Lingkup Hukum Perdata Internasional Hukum Perdata International atau Private International Law atau sering kali juga bahkan hingga saat ini

Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini membahas tentang Pengertian Hukum Perdata Internasional, Titik-Titik Pertalian, Status Personal, Kualifikasi dalam HPI, Renvoi, Persoalan

Kuliah ini membahas tentang Titik Pertalian Primer, yaitu petunjuk yang membedakan peristiwa hukum yang termasuk dalam Hukum Perdata Internasional atau

Makalah ini membahas tentang prosedur hukum yang berlaku dalam persidangan kasus perdata di