• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM PERDATA INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL (HPI)

PENGERTIAN HP I 1. VAN BTAKEL

Hukum perdata internasional adalah hukum nasional yang ditulis atau diadakan untuk hubungan2 hukum internasional.

2. SIDARTA GAUTAMA ( GOUW GIOK SIONG )

Hukum perdata internasional adalah keseluruhan peraturan & keputusan hukum yang menunjukan stelsel hukum manakah yang berlaku atau apakah yang merupakan hukum jika hubungan2 & peristiwa2 antara warga ( warga ( negara pada satu waktu tertentu memperlihatkan titik pertalian dengan stelsel2 kaidah2 hukum dari 2 atau lebih negara yang berbeda dalam lingkungan2 ( kuasa, tempat yang pribadi ) soal2

3. MASMUIM

HPS adalah keseluruhan ketentuan2 hukumj yang menentukan hukum perdata dari negara mana harus diterapkan suatu perkara yang berakar didalam lebih dari satu negara

CONTOH2 UNSUR ASING DALAM HPI 1. ORANGNYA YANG ASING

ex : Badu wni melakukan jual beli mobil kepada wna dibukittinggi kemudian timbul sengketa badu mengugat wna itu di PN bkt wna menjawab bahwa jual beli yang telah dilakukanya itu tidak sah dengan alasansewaktu jual beli itu tidak sah menurut hukumnya dia baru dianggap dewasa setelah berumur 20 tahun sedangkan membuat jual beli umur 21 tahun jadi ia tidak berwenang melakukan jual beli

2. TEMPAT DILAKUKANYA TINDAKAN

ex Badu pergi berobat ke jerman barat disana ia membuat surat apakah ia harus memperhatikan hukum2 jerman dalam membuat surat warisan itu ia hanya memerlukan ketentuan2 BW saja dalam hal ini hukum mana yang akan dipakai

3. TEMPAT LETAKNYA BARANG

ex efek2 yang terdapat diparis ditawarkan dibursa efek menurut hukum perancis hak milik serta resiko segera beralih kepada pembeli sesaat setelah adanya kata sepakat masuk resiko setelah barang diserahkan atau diterima oleh pembeli

4. TEMPAT DILANGSUNGKANYA PERBUATAN

(2)

HPI disebut titik pertalian karena mempertalikan fakta2 & keadaan2 atau peristiwa dengan sesuatu sistim tertentu.

Kalau terjadi peristiwa seperti contoh diatas telah ada ketentuan2 yang mengatur cara pemecahan soal2 tsb

HPI Mengenal 2 Macam Titik Taut

a. Titik taut primer ( primary of contact ) Biasa disebut titik taut pembeda

Unsur2 dalam sekumpulan fakta yang menunjukan bahwa suatu peristiwa hukum merupakan peristiwa HPI & bukan peristiwa hukum intern / nasional biasa

b. Titik taut sekunder / second da rary points of contack biasa disebut titik taut penentu

unsur2 dalam sekumpulan fakta yang menentukan hukum manakah yang harus berlaku untuk mengatur peristiwa HPI yang bersangkutan

Jenis2 Titik Taut Yang Dikenal Dalam HPI Adalah 1. Kewarganegraan pihak2 yang bersangkutan

2. Domisili tempat tinggal / tempat asal orang / badan hukum ( zeter ) 3. Tempat ( situs ) suatu benda

4. Bendera kapal

ex : Bendera Indonesia berarti hukum yang berlaku dalam kapal tsb adalah hukum ind walau bisa jadi kapten serta pemilik kapal orang asing

5. Tempat pembuatan hukum dilakukan ( locus actus )

6. Tempat timbulnya akibat perbuatan hukum / tempat pelaksanaan perjanjian ( locus solutionis ) 7. Tempat pelaksanaan perbuatan2 hukum resmi & tempat perkara / gugatan diajukan ( locus forum )

HPI Itu Secara Garis Besar Dibagi Atas 2 Bagian Yaitu 1. HPI substantif ( bisa disebut sebagai hukum materil ) Yang termasuk dalam HPI subsantif adalah

I. Hukum pribadi meliputi - Status personil - Kewarganegaraan - Domisilr

- Pribadi hukum ( recht person / badan hukum ) II. Hukum harta kekayaan meliputi

- Harta kekayaan materil - Harta kekayaan immateril

(3)

- Perkawinan

- Hubungan orang tua & anak - Adopsi

- Perceraian - Harta perkawinan

IV Hukum waris

2. HPI Objektif ( bisa disebut sebagai hukum formil ) meliputi 1. Kualifikasi ( prakteknya termasuk hukum acara )

2. Persoalan pendahuluan 3. Penyelundupan hukum

4. Pengakuan hak yang telah diperoleh 5. Ketertiban umum

6. Asar timbal balik 7. Penyesuaian

1. Pemakaian hukum asing 2. Renvoi

3. Pelaksanaan keputusan hakim asing

RENVOI ( PENUNJUKAN KEMBALI )

Bila sistim perdata internasional suatu negara menunjuk berlakunya suatu hukum asing hal tersebut dapat diartikan bahwa yang dimaksud sebagai hukum asing tersebut adalah

1. Ketentuan hukum intern negara yng bersangkutan yaitu sachnormen di jerman disebut sachnorm verweisung

2. Seluruh sistim hukum negara tersebut termasuk kaidah HPI nya yaitukollisionsnormen dijerman disebut gesam ver weisung

Contoh : Renvoi ( penunjukan kembali )

Berdasarkan ketentuan HPI harus berlaku hukum negara Y, X =Y apabila kaidah HPI negara Y ini menunjuk kembali hukum negara X maka terjadilah apa yang dinamakan penunjukan kembali . X Y

Contoh kasus The Forgo Case ( 1883 )

1. Forgo adalah warga negara bawasia ( jerman )

(4)

3. Forgo meninggal dunia di perancis secara ab intestatis ( tanpa meninggalkan testemen ) 4. Forgo sebenarnya adalah seorang anak luar kawin

5. Forgo meninggalkan sejumlah barang2 bergerak diperancis

6. Perkara pembagian harta warisan forgo diajukkan didepan pengadilan perancis

Dari kasus tersebut diatas melahirkan pertanyyan berdasarkan hukum mana pembagian harta warisan forgo diselesaikan berdasarkan hukum jerman atau hukum perancis

Ketentuan HPI Perancis Menyatakan Bahwa

Terhadap pewarisan benda2 bergerak harus diatur berdasarkan hukum dari tempat dimana pewaris menjadi warga negara

Ketentuan HPI Bararia ( Jerman )

Pengaturan harta warisan dari pewaris diatur berdasarkan hukum dimana pewaris bertempat tinggal sehari-hari

Proses Penyelesaian Perkara

1. Hakim perancis melakukan penunjukan kearah hukum jerman sesuai dengan kaidah HPI perancis 2. Hakim perancis menganggap penunjukan itu sebagai besom tverweisung sehingga meliputi pula

ketentuan HPI jerman

3. Ketentuan HPI Bavaria ( jerman ) bahwa dalam kasus tersebut HPI Bavaria ( jerman ) menunjuk kembali kepada hukum perancis ( hukum dimana pewaris bertempat tinggal sehari hari )

Pada tahap ini terjadilah apa yang disebut renvoi ( penunjukan kembali ) kalau hakim perancis menerima ketentuan hukum jerman tadi artinya memutuskan kasus yang dihadapinya itu berdasarkan kepada hukum jerman dikatakanlah hakim perancismenerima renvoi

Perbedaan antara pemberlakuan hukum perancis atau hukum jerman untuk

memutuskan perkara bukanlah sekedar merupakan masalah teoritis saja tetapi juga dapat menghasilkan keputusan yang berlainan

Menurut Hukum Perdata Bavaria ( Jerman )

Saudara2 kandung dari seorang anak luar kawin tetap berhak untuk menerima harta warisan dari anak luar kawin tsb

Menurut Hukum Perdata Perancis

Harta peninggalan dari seorang anak luar kawin akan jatuh ketangan negara

Dalam kasus diatas hakim perancis menerima renvoi berarti hakim perancis menyelesaikan kasus perkara berdasarkan hukum perancis maka putusanya harta peninggalan forgo jatuh ketangan pemerintah perancis

PENUNJUKAN LEBIH LANJUT

Kasus Patino Tahun 1950

(5)

3. Permohonan perceraian diajukan ke pengadilan perancis

Persoalanya

Berdasarkan hukum mana pemenuhan / penolakan atas permohonan perceraian itu harus dilakukan

Proses Penyelesian Perkara

- Hakim perancis melihat kepada kaidah HPI perancis karena ia menyadari perkara yang dihadapinya adalah termasuk kedalam perkara HPI

- Perkara dimaksud termasuk kedalam kelompok status personal seseorang maka perkara ini harus diselesaikan berdasarkan prinsip kewarganegaraan para pihak

- Ternyata para pihak adalah kewarganegaraan Bolivia maka perkara ini harus diselesaikan berdasarkan hukum bolovia sebagai lex patria para pihak

- Pemikiran hakim seperti dimaksud menunjukan bahwa hakim perancis telah menunjuk kearah hukum bolovia oleh karena itu hakim perancis melihat kaidah2 HPI bolovia

- Kaidah HPI bolovia ternyata menetapkan bahwa perkara tentang pemenuhan atau penolakan terhadap permohonan ceraiharus didasarkan dimana perkawinan dilangsungkan maka dengan itulah perceraian dilaksanakan

- Jadi kaidah HPI Bolivia tidak menunjuk kembali kearah hukum perancis melainkan kepada hukum spanyol ( menunjuk lebih lanjut ) disinilah terjadi penunjukan lebih lanjut

STATUS PERSONIL

Pasal 16 AB

Status personil adalah

Keadaan / kondisi seseorabg dalam hukum yang diberikan / diakui oleh negara untuk mengamankan & melindungi masyarakat & lembaga2nya

Status Personil Ini Meliputi

Hak & kewajiban kemampuan & ketidak mampuan bersikap / bertindak dibidang hukum yang unsur2nya tidak dapat diubah / kemauan pemiliknya

Isi & Jangkauan Status Personil

Secara garis besarnya isi & raung lingkup status personal dapat dibagi atas 2 yaitu 1. Dalam artim luas

Status personil meliputi berbagai hak dimulai sejak lahir & berhentinya setelah mati kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum perlindungan kepentingan pribadi hal2 yang berhubungan dengan hukum keluarga & waris

2. Dalam arti sempit

(6)

Dalam hal kasus misalnya dokter tidak diperkenankan memperoleh sesuatu hak yang timbul dari testemen pasienya ( hal ini dianut diprancis )

Konsep lebih lanju yaitu sama sekali tidak memasukan hukum keluarga & waris dalam ruang lingkup status personil

Cara menentukan Status Personil

Secara garis besarnya untuk menentukan status personil 1. Asas kewarganegaraan / personalitas ( lex patria )

Aliran personalitas menyatakan bahwa untuk status personil seseorang berlaku hukum nasionalnya 2. Asas teritorialitas / domisili ( lex domicilie )

Menyatakan bahwa status personil seseorang tunduk pada hukum dinegara mana ia berdomisili

Asas Kewarganegaraan

Yang menetapkan seseorang itu adalah warga negara dari suatu negara adalah negara yang bersangkutan & itu hak mutlak dari negara tersebut

Prinsip2 Umum Kewarganegaraan

Kebebasan suatu negara untuk menentukan siapa warga negaranya dibatasi oleh prinsip2umum hukum internasional tentang kewarganegaraan . pembatasan2 itu dapat dilihat pada konvensi2 internasional kebiasaan2 internasional & prinsip2 yang secara internasional diterima berkenaan hal kewarganegaraan

Pembatasan Terhadap Kebebasan Dalam Menentukan Warga Negara adalah

1. Orang2 yang dulu tidak mempunyai hubungan apapun dengan suatu negara tidak boleh dimasukan sebagai warga negara yang bersangkutan

2. Suatu negara tidak boleh menentukan siapa2 yang merupakan warga negara suatu negara lain

Cara Menentukan Kewarganegaran

Ada 2 asas utama dalam menentukan kewarganegaraanya yaitu

1. Asas keturunan ( ius sanguinis )

Maksudnya menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunanya seseorang yang lahir / terlahir dari ortu tsb merupakan warga negara dari negara Indonesia

2. Asas tempat kelahiran ( ius soli )

Kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh tempat kelahiranya bila seseorang dilahirkan diwilayah negara x maka ia merupakan warga negara x tsb

Cara menentukan kewarganegaraan antara berbagai negara mengakibatkan bahwa dalam keadaan tertentu seseorang dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan dengan kedudukan bipatride / multi patride tetapi dapat juga terjadi seseorang tidak memiliki kewarganegaraan sama sekali yang disebut apatriadi

UU KEWARGANEGARAAN RI

Secara garis besar uu kewarganegaraan KI No 62 / 1968 mengatur 3 yaitu 1. Orang2 yang dianggap sebagai warga negara RI

(7)

3. Pencegahan terjadinya bipatride

Domosili

Yaitu negara / tempat menetap yang menurut hukum dianggap sebagai pusat dari pada kehidupan seseorang

Domisili di inggris memiliki 3 macam pengertian yaitu 1. Domisili Of Origin

Diperoleh seseorang pada waktu kelahiranya bagi anak yang sah domisili og originya

adalah negara dimana ayahnya berdomisili pada saat ia dilahirkan sedangkan bagi anak tidak sah domisili ibunyalah yang menjadi domisili of originya

Bila ayahnya memiliki domisili of choice maka yang merupakan domisili anak adalah domisili of choice anaknya tersebut

Konsep domisili of origin yang dianut di inggris ini dalam hal memberlaku hukum bagi status personi

Pribadi yang tidak mampu bersikap / bertindak dalam hukum tidak dapat memperoleh domisili of choise sendiri juga pribadi tersebut harus mempunyai tempat kediaman sehari hari pada suatu tempat tertentu.Disamping itu harus ada keinginanya untuk tetap tinggal pada tempat kediaman tersebut

Bagi negara2 eropa continental istilah domisili cukup memenuhi 2 syarat saja yaitu a. Adanya kemampuan

b. dan tempat kediaman

Pengertian semacam ini di inggris diartikan sebagai Habitual Recidenci untuk mendapat meningkat menjadi domisili of choice masih perlu ditambahkan adanya keinginan untuk menetap ditempat yang baru di inggris dianut pula suatu ketentuan yang disebut dengan Doktrin Of Revival yang artinya

Bahwa bila seseorang melepaskan domisili semula tetapi tidak mendapatkan domisili lainya maka domisili of originyalah yang hidup kembali

3. Domisili By Operation Of The Taw

Domisili yang dimiliki oleh pribadi2 yang domisilinya tergantung pada domisili orang lain mereka ini adalah anak2 yang belum dewasa wanita yang bersuami & orang2 yang berada dibawah pengampuan

Diinggris ada ketentuan bahwa

a. Setiap orang harus mempunyai domisili

b. Setiap orang hanya diperbolehkan mempunyai 1 domisili

a. Penentuan domisili seseorang menurut HPI di inggris ditentukan oleh kaum inggris

Pribadi Hukum ( Badan Hukum )

Yaitu suatu badan yang memiliki harta kekayaan terlepas dari angota2nya dianggap sebagai subjek hukum mempunyai kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum mempunyai tanggung jawab & memiliki hak2 serta kewajiban2 seperti yang dimiliki oleh seseorang

Pribadi hukum ini memilki kekayaan tersendiri mempunyai pengurus / pengelola & dapat bertindak sendiri sebagai pihak didalam suatu perjanjian

Status Personil Pribadi Hukum

Sebagai suatu badan yang disamakan sebagai perseorangan pribadi hukumpun memiliki status personil yaitu

Hukum Yang Dipakai Untuk Menentukan

(8)

c. Hukum yang mengatur organisasi intrn & hubungan2 hukum dengan pihak ketiga d. Cara2 perubahan dalam anggaran dasar

e. Terhentinya pribadi hukum sebagai subjek hukum

Hukum Yang Berlaku Untuk Pribadi Hukum

Negara2 anglo section ( Common law = gabungan dari negara2 yang dijajah inggris ) mengangap bahwa hukum yang berlaku untuk pribadi hukum adalah hukum negara tempat pribadi hukum tersebut didirikan / dibentuk ( State Of Incorporation ),

sedangkan bagi negara2 eropa continental ( sistim civil law ) hukum yang berlaku untuk pribadi hukum di tentukan oleh hukum negara dimana pusat kegiatan menejemenya berada ( central of choice )

Kemampuan Bersikap / Bertindak

Batas2 kemampuan bersikap / bertindak dalam hukum & melakukan perbuatan hukum ditentukan didalam anggaran dasar badan hukum / pribadi hukum yang bersangkutan tindakan2 yang menyimpang / melampui apa yang tercantum didalam anggaran dasar tsb dapat mengakibatkan pembatalanya / batal demi hukum

Ketentuan Hukum Di Indonesia

Suatu badan hukum ( pribadi hukum ) yang akan melakukan kegiatan diwilayah

Indonesia harus didirikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia & berkedudukan di Indonesia ketentuan seperti ini merupakan ketentuan gabungan antara teori I

Coporation dengan teori Control Office

Hukum Harta Kekayaan

Harta kekayaan adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan seseorang Bila orang yang berkedudukan sebagai subjek hukum maka harta kekayaan merupakan objek hukum, harta kekayaan itu secara garis besarnya meliputi

1. Harta kekayaan materil ( harta / benda2 tetap & benda2 bergerak ) 2. Harta kekayaan immaterial ( hak )

3. Perikatan ( perjanjian, perbuatan melanggar hukum )

Hukum Benda

Semenjak berkembangnya paham / teori / ajaran / doktrin / mazhab yang menganut teori statuta benda2 tetap yang termasuk dalam statuta realita tunduk kepada hukum ditempat / dimana letaknya benda2 tersebut ( lex rae sital ) pasal 17 B

Bagi benda bergerak semula berlaku asas mobilla seguntuur personam yaitu bahwa benda2 bergerak mengikuti status orang yang menguasinya, tetapi semenjak runtuhnya sistim feodalisme yang disusul dengan munculnya sistim kapitalisme yang kegiatan ekonomi & keuanganya sering melampaui batas kenegaraanya maka asa lex

raesitas berlaku juga bagi benda2 bergerak maka dengan ini demikian hukum yang

berlaku untuk harta kekayaan in materil adalah hukum benda bergerak ( berlaku hukum benda tetap )

Diinidonesia berdasarkan pasal 17 AB bagi benda2 tidak bergerak berlaku hukum dari tempat dimana benda2 itu terletak terhadap benda in materil juga berlaku hukum benda bergerak sama dengan di inggris

Hukum Perjanjian

Perjanjian Perdata Internasional

Adalah suatu perjanjian yang mengandung nilai ekonomis & mempunyai unsur2 asing

Unsur2 Asing Tsb Misalnya

- Subjek Hukum

- Objek yang diperjanjikan dipilihnya suatu hukum lain oleh kedua belah pihak yang keduanya sam2 tunduk dibawah suatu sistim hukum yang sama / dilaksanakanya perjanjian dinegara lain dari negara tempal dibuatnya perjanjian tersebut

Example

- Seorang pedagang ( importir ) warga negara Indonesia mengadakan perjanjian dengan

(9)

- Pemerintah Indonesia mengadakan perjanjian peminjaman uang kepada pemerintah amerika serikat hukum yang dipakai………

Dalam suatu perjanjian perdata internasional terlebih dahulu harus dilihat apakah kedua belah pihak telah memilih suatu sistim hukum tertentu yang menguasai perjanjian tersebut dan pilihan hukum itu dapat

1. Dilakukan secara tegas / nyata

Caranya : dengan menyatakanya dalam kata2 yang tercantum didalam perjanjian yang dibuat tersebut

2. Dilakukan secara diam diam

Pilihan hukum secara ini disimpulkan dari ketentuan2 fakta2 yang ada perjanjian tersebut

Bila ada pilihan hukum maka yang berlaku bagi perjanjian tersebut adalah hukum yang telah dipilih oleh para pihak yang dimaksud

Namun demikian terhadap perkara hukum ini berlaku pembatasan2

1. Tidak berlaku mengangu ketertiban umum

2. Bila penguasa mengadakan peraturan khusus yang bersifat memaksa tentang apa yang diperjanjikan tersebut

umpamanya adanya larangan import kendaraan bermotor dalam keadaan siap ke Indonesia

3. Pilihan hukum ini hanya diperbolehkan dalam bidang hukum perjanjian dalam hal inipun ada pengecualian yaitu tidak diperbolehkan pilihan hukum dalam hal suatu perjanjian kerja

Pada umunya telah diterima suatu prinsip bahwa para pihak diperolehkan memilih hukum negara ketiga asalkan yang dipilih bukan merupakan hukum yang sama sekali tidak ada hubunganya dengan perjanjian yang bersangkutan

Hukum Penyelewengan Data

Penyelewengan perdata mungkin timbul karena kesengajaan / hanya karena kelalaian apabila perbuatan seseorang mengakibatkan menimbulkan kerugian pada orang lain maka perbuatan tersebut dapat dikatakan sebagai penyelewengan

perdata, penyelewengan perdata yang mempunyai unsur2 asing di inggris dibedakan

2 golongan yaitu

1. PMH yang terjadi diluar inggris 2. PMH yang terjadi diwilayah inggris

Terhadap PMH yang terjadi di inggris meskipun kedua bela pihak ( yang dirugikan & yang kerugian ) adalah orang asing selalu dipergunakan lex fori ( hukum yang

mengadili perkara ) apabila PMH itu terjadi diluar inggris maka dimungkinkan untuk menerapkan hukum asing ( hukum dari pada terjadi & diadili )

Berbagai Teori Tentang Hukum Yang Di Pergunakan

Ada 3 kemungkinan mengenai hukum yang dipergunakan untuk menyelesaikan perkara tentang penyelewengan perdata.

1. Hukum dari tempat terjadinya p[enyelewengan perdata 1. hukum dari tempat dimana perbuatan tersebut diadili

2. dipakai teori the profer law of the tort

yang menyatakan bahwa bilmana timbul pertentangan mengenai pemilihan lex loci/lex fori dalam mengadili PMH sebaiknya hakim memilih lex fori

Pemakaian lex loci delicti commisi memiliki kelemahan yaitu bilamana tempat dimulainya penyelewengan perdata ternyata berbeda dengan tempat timbulnya kerugian.

Contoh :

Seorang warga negara Malaysia berwisata di hutan yang berbatasan dengan wilayah Thailand, secara tidak hati2 (sembrono) membuang puntung rokoknya yang

(10)

Dalam menghadapi perkara tersebut diatas ada 3 kemungkinan cara penyelesaiannya :

1. dipergunakan hukum yang sesuai/relevan dengan peristiwa tersebut. Dalam hal ini

pihak yang dirugikan dapat memilih hukum mana yang paling menguntungkan baginya. Cara penyelesaian seperti ini dipraktek kan di jerman.

2. Dipergunakan hukum dari negara dimana perbuatan itu dimulai (yang menimbulkan

kerugian). Pendapat seperti diatas di praktekkan di beberapa negara eropah continental.

3. Dipergunakan hukum dari negara dimana akibat dari perbuatan tersebut menimbulkan

kerugian (negara tempat terjadinya kerugian) ketentuan seperti di atas dipraktekkan di Amerika.

Walaupun memiliki kelemahan teori lex fori delicti ini tetap berguna dalam hal tergugat dan penggugat sama kewarganegaraannya

Pemakaian dari The Profer law of the troth adalah sebagai contoh kasus

Bablock versus Jacson

1. Suami istri wiliam jacson pada suatu akhir minggu piknik ke Canada dengan

mempergunakan mobilnya, yang bernomor New york, diasuransikan di New york dan garansinya di New york.

2. ikut menumpang dalam mobil itu Miss Georgia Bablock, mereka ini semuanya adalah

penduduk New york. Diontario terjadi kecelakaan dan Miss Bablock luka berat

3. beberapa waktu kemudian Miss Bablock menuntut Jacson melalui negara bagian New

York unuk mendapatkan ganti rugi

4. berdasarkan ketentuan di Ontario seorang yang menumpang gratis tidak berhak

menuntut ganti rugi bila terjadi kecelakaan tetapi ketentuan seperti tersebut tidak terdapat di New york.

Keputusan/kesimpulan

Dipergunakan hukum New york (lex fori) karena kepentingan New york lebih erat hubungan dari pada Ontario karena penggugat, tergugat, no mobil, asuransi mobil dan jaminan semuanya mempunyai hubungan yang nyata dengan new york (sesuai cara ni 1 penyelesaiannya)

HUKUM KELUARGA Perkawinan

Pengertian perkawinan menurut UU No 1 tahun 1974 adalah ikatan lahir batin

antara seorang pria dan wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.

Selanjutnya dalam penjelasan UU tersebut diuraikan bahwa membentuk keluarga yang bahagia rapat hubungan dengan keturunan yang juga merupakan tujuan perkawinan. Pemeliharaan dan pendidikan menjadi hak dan kewajiban orang tua.

Perkawinan Internasional

Adalah suatu perkawinan yang mengandung unsur2 asing. Unsur2 asing tersebut dapat berupa :

1. salah seorang mempelai mempunyai kewarganegaraan yang berbeda dengan mempelai lainnya.

2. kedua mempelai berkewarganegaraan yang sama tetapi perkawinannya dilangsungkan di negara lain

3. gabungan dari keduannya

Asas perkawinan

Pada dasarnya terdapat 2 asas perkawinan yaitu : 1. Monogami

(11)

Menurut sistim HPI Inggris. Seorang pribadi/seseorang yang berdomisili di negara yang menganut asas monogamy secara hukum tidak akan dapat melakukan perkawinan poligami secara sah.

Hukum yang mengatur perkawinan internasional

Diindonesia sebelum berlakunya UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan, perkawinan internasional diatur melalui stablat No 158/1998 yang disebut sebagai peraturan perkawinan campuran/GHR.

Yang diatur melalui GHR adalah perkawinan antara orang2 yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berbeda. Dengan demikian GHR tidak hanya berlaku untuk

perkawinan internasional saja tetapi berlaku juga untuk perkawinan antar golongan

Perkawinan y6ang diatur dalam GHR adalah :

1. Perkawinan antar sesama WNI yang tunduk pada hukum adat yang berbeda baik perkawinan itu dilangsungkan di Indonesia maupun dari luar negeri.

2. Perkawinan sesama WNI antara seorang wanita yang tunduk pada hukum adat dengan pria yang tunduk pada BW atau sebaliknya, baik perkawinan tersebut dilangsungkan di Indonesia maupun luar negeri.

3. Perkawinan sesama WNI yang berbeda agama baik perkawinan itu dilangsungkan di Indonesia maupun luar negeri

4. Perkawinan seorang WNI dengan seorang WNA yang dilangsungkan di Indonesia maupun di Luar negeri

5. Perkawinan antara sesama WNA yang tunduk pada hukum yang berbeda dan dilangsungkan di Indonesia

Dari berbagai jenis perkawinan tersebut diatas yang termasuk sebagai perkawinan Internasional adalah perkawinan2 yang dilangsungkan di luar negeri, perkawinan antara seorang WNI dengan seorang WNA dan perkawinan antara WNA yang dilangsungkan di Indonesia.

Ketentuan2 terpenting dalam GHR adalah :

1. Formalitas perkawinan dilangsungkan menurut hukum si suami, dengan syarat hal ini disetujui oleh kedua belah pihak. Dalam masyarakat yang mengakui persamaan hak maka persetujuan kedua belah pihak perkawinan dapat juga dilangsungkan menurut hukum istri.

2. Untuk perkawinan yang dilangsungkan diluar Indonesia. Formalitasdilangsungkan perkawinan dilakukan sesuai dengan bentuk menurut hukum yang berlaku di tempat dilangsungkannya perkawinan tersebut (pasal 10).

3. seorang istri dalam perkawinan campuran selalu mengikuti kedudukan hukum

suaminya, baik dalam hukum publik maupun perdata (pasal 2 GHR). Dilihat dari sudut

emansipasi ketentuan ini kurang menghargai wanita karena dalam perkawinan wanita

akan selalu mengikuti kedudukan suaminya. Untuk menutupi hal ini UU no 62

tahun 1998 tentang kewarganegaraan telah menetapkan bahwa bagi seorang wanita

yang menikah dengan pria yang berbeda kewarganegaraan kepada si wanita diberi kesempatan utnuk tetap mempertahankan kewarganegaraannya sendiri, baik wanita itu WNI atau WNA.

4. Perbedaan agama, golongan raktyat, ataupun keturunan (ras) tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk menghalang2i suatu perkawinan Pasal 7 sub 2 GHR.

Semenjak berlakunya UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan bahwa

berdasarkanPasal 66 dari UU yang dimaksud. Segala peraturan yang mengatur

tentang perkawinan tersebut, maka mengenai perkawinan Internasional yang dilakukan di Indonesia yang salah seorang mempelainya WNI harus tunduk pada UU No 1 tahun 1974. Pasal 57 UU tersebut menyatakan bahwa yang di maksud dengan perkawinan campuran menurut UU ini adalah perkawinan antara dua orang Indonesia, yang

masing2 tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dari salah satu pihak WNA dan salah satu pihak WNI.

(12)

Dalam melangsungkan perkawinan campuran diatur dalam pasal 59 yang menyatakan bahwa perkawinan campuran yang dilangsungkan di Indonesia dilakukan menurut UU perkawinan ini.

Untuk materinya

Ditetapkan pada pasal 60 yaitu perkawinan campuran tidak dapat dilangsungkan sebelum terbukti bahwa syarat2 perkawinan yang ditentukan oleh hukum yang berlaku bagi masing2 pihak telah dipenuhi.

Perkawinan antara 2 orang WNI/ seorang WNI dengan seorang WNA yang

dilangsungkan di luar Indonesia diatur oleh pasal 56 yang menyatakan perkawinan tersebut sah bilamana dilakukan menurut hukum yang berlaku di negara dimana perkawinan itu dilangsungkan dan bagi WNI tidak melanggar ketentuan2 UU No 1 tahun 1974

Di Inggris syarat suatu perkawinan harus sesuai dengan ketentuan hukum dari

domisili para mempelai. Mengenai pengertian domisili menurut para sarjana Inggris terbagi 2 yaitu :

1. Domisili Pihak suami waktu perkawinan dilangsungkan

2. tempat yang dipilih oleh kedua mempelai untuk berdomisili segera setelah perkawinan mereka.

Sedangkan untuk formalitas berlangsungnya perkawinan berlaku hukum dari tempat dilangsungkan perkawinan lex loci celebration).

Di USA dan negara2 amerika latin hukum yang berlaku bagi suatu perkawinan baik

mengenai formalitas maupun untuk syarat Materinya adalah hukum dari tempat dilangsungkannya perkawinan tersebut

Disebagian besar negara2 eropah continental syarat materil suatu perkawinan ditentukan oleh hukum nasional masing2 pihak, (pasal 16

AB) sedangkanformalitas dilangsungkan perkawinan mengikuti kaidah locus rebit atum (pasal 18 AB)

ADOPSI

Adopsi diartikansebagai suatu tindakan untuk menciptakan hubungan keturunan buatan tanpa hubungan keturunan biologis, sehingga hubungan antara sang

anak(adoptandus) dan orang tua (adoptan) harus dianggap sebagai pertalian darah.

Fungsi adopsi

Ada 2 pendapat yaitu : 1. Pendapat kuno

Adopsi itu berfungsi untuk malanjutkan atau menjamin kelanjutan keturunan keluarga yang mengangkat (adoptan)

2. Pendapat modern

fungsi adopsi untuk melindungi kesejahteraan anak

pendapat2 lain

1. Burahim esde

untuk kebahagian batin orang tua yang mengangkat 2. Pendapat lain

adalah penggabungan dari 3 pendapat diatas

Macam2 adopsi

Secara garis besar adopsi dapat dibagi atas 2 bagian ayitu :

1. Adoptio Plena

Adalah adopsi yang sempurna yang berakibat hubungan sang anak dengan orang tua biologisnya putus sama sekali (ini yang haram bagi umat islam)

2. Adoptio Minus Plena

(13)

Syarat2 adopsi

Syarat metrial untuk adopsi ada beberapa macam dan tidak sama satu negara dengan negara lainnya, syarat2 itu antara lain :

1. adoptan harus telah mempunyai usia tertentu

adoptandus harus mempunyai usia tertentu, dengan selisih umur antara adoptan dan adoptandus di tentukan.

2. harus ada persetujuan dari pihak wali adoptandus.

3. larangan adopsi bagi adoptan yang sudah punya anak

4. larangan adopsi bagi adoptan yang sudah mengadopsi anak lain.

Referensi

Dokumen terkait

Kredit foto Khairul Hezry “The Malaysian Reader”.. Kredit foto Khairul Hezry “The

Mempelajari sistem packing hingga cara menimbang kain dengan tujuan untuk mendapatkan berat bersih di bagian verpacking PT.Daya Manunggal. Minggu

Masyarakat ilmiah telah lama tahu kalau bias dapat ditemukan dalam literatur ilmiah baik karena tidak sengaja atau karena niat tertentu sang ilmuan agar hasil yang ditemukan

Penyampaian Rencana Umum Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah Tahun Anggaran 2012 pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Tulang Bawang. 1 (satu) lembar Untuk dapat

Saya yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan pada Dinas Peternakan dan Perikanan dengan ini menetapkan calon pemenang penyedia barang untuk pekerjaan Pengadaan

Penggunaan Media Pembelajaran Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Aryojeding. Pengaruh ( Contextual

Berfikir mensyaratkan adanya pengetahuan ( Knowledge ) atau sesuatu yang diketahui agar pencapaian pengetahuan baru lainnya dapat berproses dengan benar, sekarang apa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapas varietas Kanesia 8 dan 13 yang ditanam di lahan sawah sesudah padi mempunyai pertumbuhan vegetatif dan generatif optimal, kemudian