• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Hukum Perdata Internasional DPS

N/A
N/A
Rifan Adhia P

Academic year: 2024

Membagikan " Tugas Hukum Perdata Internasional DPS"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

DOSEN PENGAMPU

Muhammad Bagus Adi Wicaksono, S.H., M.H.

DISUSUN OLEH

Rifan Adhia Pasona (E3121147)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SEKOLAH VOKASI

DEMOGRAFI DAN PENCATATAN SIPL 2021

(2)

1

TUGAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

1. Jelaskan Persamaan dan Perbedaan Hukum Internasional, Hukum Perdata dengan Hukum Perdata Internasional!

2. Jelaskan pertimbangan-pertimbangan para ahli memilih istilah Hukum Perdata Internasional dibandingkan Hukum Perselisihan atau Hukum Antar Tata Hukum (HATAH)!

3. Jelaskan apa yang menjadi masalah pokok dalam Hukum Perdata Internasional!

JAWAB

1. Persamaan dan Perbedaan Hukum Internasional, Hukum Perdata dengan Hukum Perdata Internasional!

Persamaan

Mengatur para pelaku hukum pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara,sedangkan perbedaanya adalah sifat aturan atau masalah atau objek yang diaturnya.

Perbedaan

Hukum Internasional berbeda dengan Hukum Perdata Internasional dikarenakan adanya perbedaan mendasar yang terletak pada subjek hukumya

- Hukum Internasional yang menjadi subyek hukumnya adalah subjek hukum hukum internasional , sedangkan

- Hukum Perdata Internasional karena merupakan bagian dari Hukum Perdata maka yang menjadi subyeknya adalah Hukum Perdata

Kemudian Hukum Internasional mengatur hubungan yang melintasi batas negara dan sifatnya bukan perdata. Hubungan itu dapat dilakukan oleh : Negara dengan Negara, dan Organisasi Internasional, lalu Hukum Perdata Internasonal hanya mengatur hubungan perdata antara para pelaku hukum

(3)

2

yang masing masing tunduk pada hukum perdata nasionalnya. Kalau Hukum perdata pada dasarnya melindungi kepentingan umum.

2. Pertimbangan-pertimbangan para ahli memilih istilah Hukum Perdata Internasional dibandingkan Hukum Perselisihan atau Hukum Antar Tata Hukum (HATAH)!

- Istilah hukum perselisihan memberi kesan seolah-olah dalam HPI terdapat perselisihan, pertikaian atau pertentangan di antara berbagai sistem hukum. Padahal, yang dihadapi sematamata suatu pertemuan atau pertautan berbagai sistem hukum. Tugas utama HPI justru untuk menghindari bentrokan atau pertentangan atau perselisihan di antara berbagai sistem hukum yang bersangkutan untuk diberlakukan dalam suatu peristiwa hukum tertentu. Apabila suatu sistem hukum tertentu digunakan hakim, ini semata-mata karena ditentukan oleh hukum nasional hakim tersebut (lex fori); dan

- Dalam istilah ini juga ada kesan seolah-olah kedaulatan negara sedang berkonflik, hingga hakim dalam memilih hukum yang harus dipakainya (lex causae) terpengaruh untuk selalu menggunakan hukumnya sendiri (lex fori). Kedaulatan negaranya turut berbicara. Kedaulatan negara mensyaratkan agar hakim selalu memakai hukumnya sendiri yang harus selalu dipakai. Padahal, sebenarnya tidak ada sama sekali konflik kedaulatan negara, karena HPI merupakan bagian dari sistem hukum nasional. Jika menurut kaidah HPI harus digunakan hukum asing, hal ini semata-mata didasarkan pada hukum nasional hakim sendiri.

Menurut Bayu Seto, dalam konteks teori dan hukum positif Indonesia berada dalam satu kelas dengan Hukum Perselisihan. Hukum Perselisihan adalah sekumpulan kaidah hukum yang mengatur hubungan atau peristiwa hukum yang melibatkan dua atau lebih aturan, kaidah, sistem, subsistem hukum yang berbeda, dan sub-sub bidang hukum yang termasuk di dalamnya misalnya Hukum Antar Golongan, Hukum Antar Adat, Hukum

(4)

3

Antar Waktu, Hukum Antar Wewenang, dan bahkan juga Hukum Pidana Internasional.

3. Masalah pokok dalam Hukum Perdata Internasional!

Hukum Perdata Internasional terdiri atas 3 kasus yang berbeda-beda, tetapi terkait satu sama lain: yurisdiksi, pilihan hukum, dan pengakuan putusan- putusan hukum. Pembedaan ke pada 3 bagian ini mencerminkan dilema- duduk perkara yang dihadapi seseorang penasihat hukum yang menghadapi transaksi-transaksi yang melampaui batas-batas yurisdiksi pengadilan: pada hal terjadinya sengketa, pada manakah somasi aturan wajib diajukan, aturan apa yang akan diberlakukan sang pengadilan pada tempat kasus diajukan, dan apakah putusan kasus yang dijatuhkan sang pengadilan tadi akan dihormati pada lembaga-lembaga pengadilan.

Referensi

Dokumen terkait

Jika ditinjau dari asas lex locus , atau tempat perbuatan hukum dilakukan maka hukum perdata yang digunakan adalah Hukum Perdata Indonesia, karena

Hukum perdata internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang melintasi negara, sedangkan hukum internasional publik adalah

Perdata Internasional (disingkat: HPI)—yaitu keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang dilakukan oleh subjek hukum, yang masing-masing

Jika kita melihat kenyataan ini, bisa kita simpulkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan Hukum Perdata Internasional (HPI). Hukum perdata internasional merupakan

Hukum Perdata Internasional (privat international law), keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang dilakukan oleh subjek hukum, yang

KATA PENGANTAR Buku Hukum Perdata Internasional ini disusun sebagai pelengkap dari buku-buku referensi yang telah ada dari mata kuliah Hukum Perdata Internasional di mana mata kuliah

2 2.3 Teori yang mengatur perjanjian atau kontrak hukum perdata internasional Dalam melakukan perjanjian atau hubungan keperdataan dengan warga Negara asing, perusahaan asing, atau

1 RINGKASAN Identifikasi Ruang Lingkup Hukum Perdata Internasional Hukum Perdata International atau Private International Law atau sering kali juga bahkan hingga saat ini