Tujuan dari identifikasi adalah untuk mengenali gugus fungsi tertentu yang terdapat dalam suatu senyawa melalui reaksi kimia tertentu yang spesifik, yaitu reaksi kimia yang hanya dapat bereaksi dengan senyawa yang mengandung gugus fungsi tertentu dan tidak dapat bereaksi dengan gugus fungsi yang lain. Masing-masing senyawa organik memiliki sifat tertentu yang bergantung pada gugus fungsional yang dimilikinya. Beberapa senyawa dengan gugus fungsi berbeda dapat memiliki sifat yang sama/mirip (Prasojo, 2010).
Percobaan yang pertama yaitu uji kimia ketidakjenuhan. Uji kimia ketidakjenuhan bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan rangkap atau tidak pada sampel. Sampel yang digunakan ada 3, yaitu minyak, toluena,benzaldehid dan aseton.Uji ini dibagi menjadi 2 perlakuan, yaitu uji reaksi air brom dan uji reaksi oksidasi dengan KMnO4.Uji reaksi air brom menggunakan pelarut etanol.Heksena ditetesi dengan brom sehingga berubah warna menjadi putih keruh, dan hasil yang diperoleh yaitu positif jika minyak merupakan senyawa yang tidak jenuh, artinya di dalam minyak mengandung ikatan rangkap. Percobaan Benzaldehid, aseton, dan toluena tidak mengalami perubahan warna(bening) saat ditetesi brom. Hal ini disebabkan karena benzaldehid tidak memiliki ikatan rangkap,karena benzaldehid merupakan senyawa non polar mempunyai lebih dari 5 atom karbon dalam strukturnya.Aseton memiliki ikatan rangkap C karbonil (C=O), namun bukan gugus alkena. Sedangkan Toluena memiliki ikatan rangkap pada atom C siklik, namun reaksi substitusi brom harus dibantu dengan katalis Fe atau
AlCl3.Benzaldehida dan toluena mengandung karbon tak jenuh, namun mereka tidak
dapatlangsung bereaksi dengan Br 2. Benzaldehida dan toluena membutuhkan katalis agar dapat bereaksi dengan Br 2. Aseton merupakan senyawa jenuh, karena larutan ini tidak memiliki ikatan C dan C rangkap dua.
Menurut literatur, reaksi memberikan hasil positifapabila saat ditetesi dengan brom, larutan menjadi tidak berubah warna.Hidrogen tak jenuh yang direaksikan dengan brom akan
menghasilkan reaksi adisi yaitu pemutusan ikatan rangkap 2 (C=C) atau rangkap 3 (-C≡C-) antar atom C menjadi ikatan tunggal antar atom C (-C-C-) atau senyawa hidrokarbon jenuh. Karbon- karbon yang berikatan tunggal atau hidrokarbon jenuh tidak akan terjadi reaksi apabila
direaksikan dengan brom karena sifat alkana yang kurang reaktif terhadap sebagian besar pereaksi. Brom yang direaksikan dengan senyawa karbon tak jenuh akan menyebabkan warna berubah yang semula berwarna coklat menjadi memudar, hal ini dikarenakan konsentrasi Br2 yang berkurang karena digunakan untuk mengadisi senyawa karbon tak jenuh.
Uji kimia ketidakjenuhan metode oksidasi dengan KMnO4 memberikan hasil positif untuk sampel benzaldehida. Literatur mengatakan, reaksi memberikan hasil positif apabilaterbentuk endapan hitam atau larutan keruh. Pada reaksi oksidasi, senyawa akan kehilanganatom H yang terikat pada atom C karbonilnya (C-O). Namun masing-masing sampel memberikan perubahan yang berbeda. Pada aseton yang tidak berwarna, penambahanKMnO4 yang berwarna ungu membuat larutan menjadi berwarna ungu tua. Namun reaksi ini memberikan hasil negatif karena
keton tidak memiliki atom H yang terikat pada atom C karbonil. Pada etanol, penambahan KMnO4 membuat larutan menjadi berwarna ungu +endapan hitam. Senyawa ini seharusnya memberikan hasil positif, namun dia kurang mudah teroksidasi oleh KMnO4 dibanding aldehid.
Pada benzaldehida, penambahan KMnO4,membuat larutan menjadi berwarna kecoklatan + granul coklat tua dipermukaan. Hal ini memberikan hasil positif. Senyawa toluena tidak memiliki atom O sehingga dia tidak dapat dioksidasi.
Uji selanjutnya yaitu uji halogen. Uji halogen bertujuan untuk mengidentifikasi halogen pada sampel. Reaksi yang terjadi pada percobaan ini yaitu reaksi substitusi. Uji halogen
dilakukandengan menggunakan reagen AgNO3,dilakukan proses pemanasan pada sampel untuk memudahkan sampel dan reagen bereaksi danendapan akan terbentuk pada suhu tinggi. Sampel yang digunakan dalam uji ini yaitu klorobenzena,toluena, dan kloroform. Reaksi positif pada uji halogen ketika menggunakan pereaksi AgNO3 adalah perubahan warna larutan yang awalnya tidak berwarna berubah menjadi larutan berwarna putihkeruh yang artinya terbentuk endapan.