HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum kimia dasar dengan judul “Identifikasi Gugus Fungsi” yang disusun oleh :
Nama : Ahmad Bazzal NIM : 230111512013 Kelas : Pendidikan IPA ICP
Kelompok : V (Lima)
Telah diperiksa dan dikonsultasikan dengan Asisten dan Koordintor Asisten maka laporan ini dinyatakan diterima :
Makassar, 03 November 2023 Koordinator Asisten Asisten
Firmansyah Andi Tahta Perlawanan,S.Pd
NIM : 200105502014
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Fandi Ahmad, S.Pd, M.Pd NIP : 198906052023211028
IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI Ahmad Bazzal
ABSTRAK
Gugus fungsional merupakan bagian yang reaktif dari struktur molekul senyawa karbon. Penggantian atom-atom H oleh unsur halo- gen atau oksigen akan menghasilkan senyawa turunan hidrokarbon antara lain haloalkana, alkohol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, alkanoat, dan alkil alkanoat.
Gugus asam mengandung sebuah proton yang dapat berdisosiasi, meninggalkan mo- lekul sisa dengan muatan negatif. Senyawa asam yang utama dalam tu- buh mengandung gugus karboksil, gugus fosfat, atau gugus sulfat.
Senyawa yang mengandung nitrogen biasanya bersifat basa dan dapat menerima muatan positif. Nitrogen memiliki 5 elektron dalam kerangka valensinya. Apabila hanya 3 dari 5 elektron tersebut yang membentuk ikatan kovalen dengan atom lain, nitrogen tidak memiliki muatan. Apabila 2 elektron sisanya membentuk suatu ikatan (misalnya, dengan sebuah proton atau sebuah atom karbon), nitrogen memiliki muat- an positif.
Kata kanci : Identifikasi gugus fungsi, Senyawa organik, hidrokarbon, Alkohol, fenol, keton, asam karboksilat
ABSTRACT
Functional groups are the reactive part of the molecular structure of carbon compounds. Replacement of H atoms by halogen or oxygen elements will produce hydrocarbon derivative compounds including haloalkanes, alcohols, alkoxy alkanes, alkanals, alkanones, alkanoates and alkyl alkanoates.
The acid group contains a proton that can dissociate, leaving a
remaining molecule with a negative charge. The main acid compounds in the body contain carboxyl groups, phosphate groups, or sulfate groups. Compounds containing nitrogen are usually basic and can accept a positive charge. Nitrogen has 5 electrons in its valence frame. If only 3 of the 5 electrons form covalent bonds with other atoms, nitrogen has no charge. If the remaining 2 electrons form a bond (for example, with a proton or a carbon atom), nitrogen has a positive charge.
Key words: identification of functional groups, organic compounds, hydrocarbons, alcohols, phenols, aldehydes, ketones, carboxylic acids.
A. LATAR BELAKANG
Gugus fungsional utama pada molekul dalam tubuh manusia. Gugus tersebut bertanggung jawab banyak sifat biomolekul, tersebut kelarutan dan reaktivitasnya Gugus tersebut adalah gugus hidroksil (kadang-kadang disebut alkohol aldehida keton asam karboksilat eter anhidrida asam gugus sulfhidril amina gugus karbonil ester tioester fosfoester dan amida. Gugus fungsional sering merupakan bagian dari nama umum senyawa misalnya,suatu katon mungkin memeliki Nama akhiran "on" misalnya aseton.
Penggantian satu atau lebih atom-atom H dalam hidrokarbon akan menghasilkan senyawa turunannya yang memiliki sifat-sifat fisika maupun sifat kimia yang berbeda. Atom atau gugus atom pengganti hidrogen dapat menentukan sifat senyawanya, disebut gugus fung- sional. Gugus fungsional merupakan bagian yang reaktif dari struktur molekul senyawa karbon.
Penggantian atom-atom H oleh unsur halo- gen atau oksigen akan menghasilkan senyawa turunan hidrokarbon antara lain haloalkana, alkohol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, alkanoat, dan alkil alkanoat.
Gugus asam mengandung sebuah proton yang dapat berdisosiasi, meninggalkan mo- lekul sisa dengan muatan negatif. Senyawa asam yang utama dalam tu- buh mengandung gugus karboksil, gugus fosfat, atau gugus sulfat.
Senyawa yang mengandung nitrogen biasanya bersifat basa dan dapat menerima muatan positif. Nitrogen memiliki 5 elektron dalam kerangka valensinya. Apabila hanya 3 dari 5 elektron tersebut yang membentuk ikatan kovalen dengan atom lain, nitrogen tidak memiliki muatan. Apabila 2 elektron sisanya membentuk suatu ikatan (misalnya, dengan sebuah proton atau sebuah atom karbon), nitrogen memiliki muat- an positif.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang sulit bereaksi, tetapi kebanyakan keturunannya bersifat relaktif karena gugus H- nya mengandung atom yang mempuyai pesangan elektron bebas, seperti hidrogen,oksigen,nitrogen dan belarang Sifat kimia senyawa organik banyak di tentukan oleh gugus fungsional. Mengatahui gugus fungsional sangat penting. Karen penggolongan
dan pemberian nama turunan hidrokarbon di dasarkan pada jenis gugus tersebut.
Gugus fungsional tidak banyak jumlahnya dan tidak.sulit untuk diingat.kerena perbedaan satu dengan yang lain hanya sedikit Semua senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh suatu sumber tetapi tidak dihasilkan oleh sumber lain dengan kontrol yang berbeda, misalnya dua jenis dalam marga yang sama atau jenis yang sama tetapi berada dalam kondisi yang berbeda. Identifikasi seluruh metabolit sekunder yang ada pada suatu organisme untuk studi sidik jari kimiawi dan studi metabolomik. Badan keton yang disintesis di dalam hati adalah asam asetoasetat dan asam B- hidroksibutirat. Pada pH faali, senyawa- senyawa ini membentuk basa konjugat- nya, asetoasetat dan -hidroksibutirat.Badan ketonẞ yang disintesis di dalam hati adalah asam asetoasetat dan asam B- hidroksibutirat.
Pada pH faali, senyawa- senyawa ini membentuk basa konjugat- nya, asetoasetat dan -hidroksibutirat. Asetoasetat mengandung sebuah gugus keton dan sebuahẞ gugus karboksil; B-hidroksibu- tirat mengandung sebuah gugus hidroksil dan sebuah gugus karboksil; dan aseton mengandung sebuah gugus keton. Karena B- hidroksibutirat tidak mengandung gugus keton, nama umum untuk senyawa terse- but, badan keton, sebenarnya merupakan istilah yang tidak tepat.
Ikatan kovalen terbentuk dari pemakaian bersama elektron antara 2 atom untuk melengkapi kerangka elektron mereka. Pada ikatan karbon-karbon dan karbon-hidrogen, elektron dimiliki bersama hampir setara antara atom-atom karbon, atau antara atom karbon dan hidrogen. Dengan demikian, ikatan tersebut nonpolar. Ikatan polar terjadiapabila awan elektron lebih padat mengelilingi 1 atom, atom dengan elektronegativitas yang lebih besar. Oksigen lebih elektronegatif dibandingkan karbon, dan padaikatan karbon-oksigen (-C-O), awan elektron berpusat di atom oksigen.
molekul etanol sama dengan molekul etena kecuali atom H diganti oleh gugus OH. Gugus pengganti ini ternyata berdampak besar terdapat sifat senyawa yang bersangkutan, baik bersifat fisis maupun sifat kimia etanol (C2H2).
Sementara itu etanol ternyata mempunyai sifat-sifat yang bermiripan dengan metanol (CH3OH), senyawa dengan jumlah atom karbon berbeda tetapi
mempunyai gugus pengganti yang sama (lihat tabel). itulah sebabnya gugus pengganti itu juga disebut gugus fungsi yang artinya gugus penentu sifat.
Macam-macam Gugus Fungsi, Beberapa Gugus fungsi yang perlu kita kenal adalah:
a. Gugus Fungsi-OH (alkohol)
Senyawa dengan gugus fungsi-OH disebut alkohol. Alkohol dapat dinyatakan dengan rumus R-OH, dengan R mewakili ranyai karbon. Berikut beberapa contoh alkohol.Etanol adalah alkohol biasa, yaitu yang terdapat dalam spritus dan minuman beralkohol (minuman keras)
b. Gugus Fungsi-0-(Eter)
Senyawa dengan gugus fungsi-0-disebut eter. Eter mempunyai struktur R- 0-R' salah satu eter, yaitu dieter eter (CzHs-0-C2H5), digunakan sebagai obat bius. Penggunaan lain dari eter adalah sebagai pelarut.
c. Gugus Fungsi -C-H atau -CHO (aldehida)
Senyawa dengan gugus fungsi -CHO disebut aldehida. Aldehida mempunyai struktur: Contohnya adalah metanal atau formaldehida. (H-CHO) yang terdapat dalam formalin, bahan pengawet yang biasa digunakan untuk mengawetkan preparat biologi atau mayat.
d. Gugus fungsi -C- atau -CO (keton)
Senyawa dengan gugus fungsi-CO-disebut keton dengan struktur R-CO-R'.
Contohnya adalah aseton (CH3-CO-CH3), suatu cairan yang digunakan para wanita untukmembersihkan cat kuku.
e. Gugus fungsi -C- OH atau - COOH (asam karboksilat)
Senyawa dengan gugus fungsi-COOH disebut asam karboksilat. Asam karboksilat mempunyai struktur R-COOH. Contohnya adalah asam asetat (CH3COOH), yang terdapat dalam cuka makanan
f. Gugus fungsi-C-R atau-COOR (Ester)
Senyawa dengan gugus fungsi-COOR disebut ester. Ester sederhana banyak digunakan sebagai essen. Lemak dan minyak tergolong ester.
g. Gugus fungsi - X (halogen)
Senyawa dengan gugus fungsi X disebut haloalkana. Gugus X adalah atom halogen, yaitu F, Cl, Br atau I. Monohaloalkana disebut juga alkil halida.
Haloalkana mempunyai arti penting dalam industri di antaranya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik dan sebagai pelarut. Sebagai contoh freon yang digunakan sebagai fluida kerja (refrigerant) dalam mesin pendingin.
Reaktivitas golongan halogen begitu tinggi sehingga unsur-unsur halogen hampir dapat bersenyawa dengan unsur apapun termasuk dan senyawa karbon.
Alkana merupakan senyawa karbon jenuh yang membentuk persenyawaan dengan unsur-unsur halogen. Haloalkana merupakan senyawa turunan alkana yang satu atau lebih atom H-nya diganti oleh atom halogen.
GO yang disiapkan dengan proses Hummer yang dimodifikasi dibeli dari Graphene Supermarket. Prosesnya biasanya melibatkan penggunaan KMnO4 (kalium permanganat), NaNO3 (natrium nitrat) dan H2SO4 pekat (asam sulfat) dalam reaksi oksidasi bejana tunggal multi-langkah [12]. Penambahan gugus fungsi oksigen ke permukaan lapisan karbon dalam bubuk grafit curah menghasilkan pengelupasan lapisan ini dan pembentukan GO. Suspensi ini kemudian didialisis untuk menghilangkan ion logam,NaOH konsentrasi 0,10 M dicampurkan ke dalam GO dengan perbandingan 3:1 dan disemprotkan ke panel kaca. Sampel kemudian dipotong menjadi dua dan dianil pada suhu 573 K selama 1 atau 15 jam dalam lingkungan nitrogen sebelum dipindahkan ke ruang XPS untuk karakterisasi. Spektrum sampel C 1s dan O 1s ditunjukkan pada Gambar. 1 (a) dan (b) masing-masing. Seperti yang dapat dilihat, perubahan komposisi gugus fungsi lebih mudah dilihat bila menggunakan spektrum O 1s.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat senyawa organik melalui identifikasi gugus fungsinya.
C. ALAT DAN BAHAN o Alat
No Nama Alat Jumlah Fungsi
1 Tabung reaksi sedang
13 buah Untuk mencampur, menampung, dan memanaskan bahan kimia dalam jumlah kecil.
2 Rak tabung reaksi
1 buah Untuk menyimpan atau menata beberapa tabung reaksi.
3 Pipet tetes 4 buah Untuk memindahkan larutan dari suatu wadah ke wadah lain dengan jumlah yang sangat sedikit dan dengan tingkat ketelitian pengukuran volume yang sangat rendah
.
4 Pembakar spiritus, kaki tiga, kasa
1 buah Sebagai alat untuk menguapkan arti bahan kimia dengan menggunakan cawan petri porselin.
5 Gelas kimia 500 mL
1 buah Sebagai tempat mereaksikan bahan, tempat menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun
tepung, tempat melarutkan bahan dan tempat memanaskan bahan
.
6 Korek gas 1 buah Untuk membakar spiritus.
7 Lap kasar 1 buah Untuk mengeringkan alatalat laboratorium yang telah dibersihkan.
o Bahan
No Nama Bahan Rumus Kimia
Jumlah (mL/mg)
Fungsi
1 Larutan kalium permanganat 1%
KMnO4 Untuk mengoksidasi
senyawa organik, membantu mengubah gugus fungsi tertentu menjadi gugus fungsi yang lebih mudah dikenali
2 Sikoheksana C6H12 Sebagai pelarut dalam reaksi kimia yang
digunakan dalam praktikum identifikasi gugus fungsi.
3 Etanol 95% C2H5OH Digunakan sebagai pelarut uji, yang membantu memisahkan atau mengidentifikasi gugus fungsi dalam senyawa kimia.
4 Fenol pekat 5% C6H6O Untuk mngidentifikasi gugus fungsi hidroksi (OH) dalam senyawa organik, membantu membedakan
antara alkohol dan fenol.
5 Natrium hidroksida
NaOH Sebagai pelarut, menguji
senyawa organik dan mengidentifikasi gugus fungsi tertentu berdasarkan reaksi kimia yang terjadi.
6 Asam klorida pekat
HCl Sebagai pelarut atau bagian
dari pelarut untuk
mencampur senyawa yang akan diuji, membantu melarutkan senyawa organik..
7 Besi(III) klorida FeCl3 Untuk membantu
mengidentifikasi gugus fungsi tertentu, terutama gugus fenol dan gugus hidroksil.
8 Reagen benedict/
fehling A dan B
CuSO4 dan KOH
Untuk mengidentifikasi keberadaan gugus fungsi aldehida atau gugus fungsi keton dalam senyawa organic.
9 Formaldehid/
asetat dehid
CH2O Untuk memberikan
indikasi keberadaan gugus aldehida dalam senyawa organic.
1 0
Aseton C3H60 Membantu dalam
memahami dan mengkonfirmasi
keberadaan gugus keton dalam senyawa organik lain.
D. PROSEDUR KERJA
1. Hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
Masukkan 5 tetes sikloheksana ke tabung reaksi, tambah 7 tetes larutan KMnO4, goyangkan tabung reaksi selama 2 menit, amati dan catat apa yang terjadi. 2. Alkohol dan Fenol
a. Reaksi dengan NaOH
Sediakan 2 tabung reaksi, masukkan etanol ke tabung 1 dan fenol pekat ke tabung 2. Tambahkan masing-masing 10 tetes larutan NaOH (goyang setiap penambahan 1 tetes), amati peristiwa yang terjadi. Kedalam tabung 2 tambahkan 5 tetes HCI pekat, amati dan catat apa yang terjadi.
b. Reaksi dengan larutan FeCl3
Sediakan 2 tabung reaksi, masukkan 1 mL etanol ke tabung (1) dan 1 ml.
fenol 5% ke tabung 2, tambahkan masing-masing 5 tetes larutan FeCl3 0,2 M.
Bandingkan warna dari kedua larutan dan catat apa yang terjadi.
3. Aldehid dan keton
Pipet 2 ml. reagen Benedict/Fehling dan masukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes formaldehid/asetaldehid ke tabung 1 dan 5 tetes aseton ke tabung 2. Panaskan kedua tabung dalam penangas air, amati dan catat apa yang terjadi.
4. Asam karboksilat
Masukkan 5 mL asam asetat 0,1 M, tambahkan 5 mL etanol 95%. Amati apa yang terjadi. Tambahkan 5 mL NaOH 2 M. amati dan catat perubahan yang terjadi.
11 Asam asetat CH3COOH Berperan dalam
mengidentifikasi gugus asam karboksilat dan gugus asam lainnya, serta sebagai pelarut yang umum
digunakan.
E. HASIL PENGAMATAN
A. Hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
Tabung Perlakuan Hasil
1 5 tetes sikloleksana (bening) + 7 tetes larutan KMnO4 (ungu)
Coklat tua
B. Alkohol dan Fenol a. Reaksi dengan NaOH
Tabung Perlakuan Hasil
1 Etanol (bening) + 10 tetes NaOH (bening) Bening 2 Fenol pekat (coklat pekat) + 10 tetes NaOH
(bening) + HCl (bening)
bening
b. Reaksi dengan larutan FeCl3
Tabung Perlakuan Hasil
1 1 mL etanol (bening) + 5 tetes FeCl3 (kuning) Kuning 2 1 mL fenol pekat (coklat pekat) + 5 tetes FeCl3
(kuning)
Hitam
C. Aldehid dan Keton
Tabung Perlakuan Hasil
1 2 mL benedict (biru tua) + 5 tetes formaldehid (bening)
Biru kehijauan
2 2 mL benedict (biru tua) + 5 tetes aseton (bening)
Biru
3 2 mL fehling A (biru muda) + 5 tetes formaldehid (bening)
Biru pekat
4 2 mL fehling A (biru muda) + 5 tetes aseton (bening)
Biru muda
5 2 mL fehling B (bening) + 5 tetes formaldehid (bening)
Kuning pekat
6 2 mL fehling B (bening) + 5 tetes aseton Bening
(bening) D. Asam Karboksilat
Tabung Perlakuan Hasil
1 5 mL asam asetat (bening) + 5 mL etanol (bening) + 5 NaOH (bening)
Bening agak keruh
F. PEMBAHASAN
1. Hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang hanya karbon dan hidrogenyang dapat dibedakan atas hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh.
Alkanadigolongkan sebagai hidrokarbon jenuh, sedangkan alkena, alkuna dan senyawaaromatik termasuk senyawa tak jenuh. Pada percobaan kali ini kita menggunakanlarutan alkana, sikloheksena, dan benzena untuk menguji ketidakjenuhan suatusenyawa. Larutan penguji yang digunakan adalah KMnO4.
KMnO4 digunakansebagai larutan penguji karena merupakan agen pengiksidasi yang mampumengoksidasi ikatan rangkap karbon-karbon, dan berlangsung melalui perubahanwarna larutan. Pada tabung pertama terdapat sikloheksena yang berupa larutan bening, tidak berwarna. Sikloheksena adalah salah satu senyawa alkena berbentuksiklik atau rantai tertutup yang memiliki enam atom karbon. Percobaan inidilakukan dengan mereaksikan sikloheksena (larutan tidak berwarna) denganlarutan KMnO4(larutan berwarna ungu)
2. Alkohol dan Fenol
Alkohol dan fenol adalah senyawa yang tergolong dalam senyawa organik.Alkohol memiliki sifat fisika berupa makin tinggi berat molekul alkohol makamakin tinggi pula titik didih dan viskositasnya. Alkohol yang mengandung 12atau lebih atom C berupa zat padat yang tidak berwarna. Alkohol monohidroksisuku rendah (1 sampai 4 atom C) berupa cairan yang tidak berwarna dan dapatlarut dalam air dengan segala perbandingan. Kelarutan alkohol dalam air makinrendah bila rantai hidrokarbonnya makin panjang.a. Reaksi dengan NaOH Adapun tujuan dari percobaan ini untuk mengidentifikasi gugus fungsialkohol dan fenol. Pada
gambar tabung pertama terdapat etanol yang berupalarutan bening. Etanol merupakan salah satu senyawa alkohol yang memiliki bentuk ikatan rantai terbuka. Saat etanol direaksikan dengan NaOH, larutan etanolyang semula bening setelah ditambahkan dengan larutan NaOH tidak mengalami perubahan warna atau larutannya tetap bening. Hal tersebut menunjukkan bahwaetanol tidak bereaksi dengan NaOH karena proton pada alkohol sulit dilepaskansehingga tidak memungkinkan reaksi terjadi. Alkohol termasuk asam yang sangatlemah bahkan lebih lemah daripada air (alkoksida lebih basa dibandingkan denganhidroksida) sehingga saat alkoksida ditambahkan ke dalam air maka akanterhidrolisis menjadi alkohol. Hal tersebut mengakibatkan alkohol tidak mudah berubah menjadi alkoksidanya melalui reaksi dengan NaOH (Rasyid, 2009: 155).Adapun persamaan reaksinya:
3.Aldehid dan keton
Aldehid dan keton memiliki struktur dan reaksi yang menyangkut gugusfungsi penting dalam kimia organik yaitu gugus karbonil (C=O). Aldehidmempunyai paling sedikit satu atom hidrogen yang melekat pada gugus karbonildan gugus lain dapat berupa gugus hidrogen, alkil atau aril. Pada keton, karbonatom karbonil dihubungkan dengan dua atom karbon lain.
Percobaan pada aldehiddan keton dilakukan dengan cara mereaksikan fehling dengan asetaldehid yangtermasuk golongan aldehid dan mereaksikan fehling dengan aseton yang termasukgolongan keton. Tujuan percobaan ini adalah untuk membedakan antara senyawaaldehid dan keton melalui proses pembentukan endapan merah bata dan untukdapat membedakan gugus karbonil keton dan aldehida.Pada tabung pertama terdapat formaldehid yang telah dicampurkan denganfehling yang berupa larutan berwarna biru. Formaldehid merupakan senyawaaldehid dengan rumus senyawa CH\2O. Saat larutan fehling yang telahditambahkan dengan asetaldehid dipanaskan, larutan yang semula berwarna biruteatap berwarna biru atau tidak mengalami perubahan warna. Berdasarkan hasil percobaan ini nerarti ada kesalahn dimana sebenarnya warna biru berubahmenjadi larutan berwarna cokelat pekat yang pada bagian bawahnya terdapatendapan merah bata.
Hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa percobaan inisesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa aldehid akan mereduksi tembagadalam kompleks Cu (II) (reagen fehling)
berwarna biru menghasilkan endapantembaga (I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah bata. Aldehid dapat bereaksidengan fehling biru karena atom H pada gugus aldehid dapat dengan mudahterlepas sehingga memungkinkan terjadinya reaksi (Fessendden 1992:
89).Adapun persamaan reaksinya
G. KESIMPULAN
a. sikroheksana adalah senyawa alkena dengan struktur rantai tertutup atau berbentuk siklik dan benzena tergolong senyawa aromatik atau senyawa yang mengandung orbital yang berbentuk cincin.
b. sifat-sifat senyawa organik seperti etanol dan fenol dapat di ketahui melalui proses mereaksilkan etanol dsn fenol NaOH dan FeC13. Etanol tidak bereaksi dengam NaOH dan FeC13 sehingga tingkat keasamaannya lebih rendah di banding fenol dan kereaktifannya juga rendah fenol.
c. sifat-sifat senyawa organik seperti aldehid dan katon dapat di ketahui melalui proses reaksi dangan fehling biru. Aldehid dapat bereaksi dengan fehling hidrolisis yang ester tersebut direaksikan endepan merah bata sedangkan aseton tidak dapar bereaksi dengan fehling biru
H. SARAN
a.saat melakukan kegiatan percobaan mahasiswa perlu memastikan kelengkapan alat dan bahan serta menganali fungsi alat dan bahan yang akan digunakan
b.saat melakukan kegiatam percobaan mahasiswa perlu secara teliti mengukur atau menakar jumlah zat yang di gunakan dan diperlukan keterampilan dalam penggunaan alat untuk mencegah kegagalan dan kecacatan dalam hasil pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tidak jenuh. Berikan contoh masing masing dua contoh dengan nama IUPAC.
Jawab : Hidrokarbon jenuh adalah senyawa karbon dan hidrogen yang hanya mengandung ikatan tunggal antara atom karbon. Contoh dua hidrokarbon jenuh adalah:
Etana (IUPAC: Etilana) - CH3-CH3
Butana (IUPAC: Butilana) - CH3-CH2-CH2-CH3
Hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa karbon dan hidrogen yang mengandung setidaknya satu ikatan rangkap antara atom karbon. Contoh dua hidrokarbon tidak jenuh adalah: Etilena (IUPAC: Etena) - H2C=CH2
Propena (IUPAC: Prop-1-ena) - CH3-CH=CH2
2. Tuliskan gugus fungsi alkohol, aldehid, keton, dan asam karboksilat dan berikan nama IUPAC.
Jawab : Gugus fungsi adalah bagian dari senyawa kimia yang memiliki sifatsifat khusus. Berikut adalah gugus fungsi untuk alkohol, aldehid, keton, dan asam karboksilat beserta contoh nama IUPAC: Alkohol: Gugus fungsi alkohol adalah -OH (hidroksil). Contoh nama IUPAC: Metanol (IUPAC:
Metanaol) - CH3OH Etanol (IUPAC: Etanaol) - CH3CH2OH
Aldehid: Gugus fungsi aldehid adalah -CHO (aldehida). Contoh nama IUPAC:
Metanal (IUPAC: Metanal) - HCHO Etanal (IUPAC: Etanal) - CH3CHO
Keton: Gugus fungsi keton adalah >C=O (keto). Contoh nama IUPAC:
Propanon (IUPAC: Propan-2-on) - CH3COCH3 Butanon (IUPAC: Butan-2-on) - CH3COCH2CH3
Asam Karboksilat: Gugus fungsi asam karboksilat adalah -COOH (karboksilat). Contoh nama IUPAC:
Asam Asetat (IUPAC: Etanoat) - CH3COOH
Asam Propanoat (IUPAC: Propanoat) - CH3CH2COOH