• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Sifat Kimia Hidrokarbon

N/A
N/A
Bahrull Hikam

Academic year: 2025

Membagikan "Identifikasi Sifat Kimia Hidrokarbon"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN PTAKTIKUM KIMIA ORGANIK IDENTIFIKASI SIFAT KIMIA HIDROKARBON

Kelompok 2 Sesi 1

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITASS SILIWANGI TASIKMALAYA

2024

Muhamad Bahrul Hikam (245021111003)

Seni Meilani (245021111008)

Muhammad Sahid Iskandar (245021111010)

Silmi Nurliani (245021111011)

Khoerunisa Clara Safitri (245021111019)

Reza Yusron M. (245021111021)

Az Zahra Dian Artha (245021111025)

(2)

ii DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Tinjauan Pustaka ... 4

1.3 Tujuan Praktikum ... 5

1.4 Diagram Alir ... 5

BAB II METODE PRAKTIKUM ... 6

2.1 Waktu Pelaksanaan ... 6

2.2 Alat dan Bahan ... 6

2.3 Prosedur Kerja ... 6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 7

3.1 Hasil ... 7

3.2 Pembasan ... 9

BAB IV KESIMPULAN ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

(3)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil pada minyak sawit ... 7 Tabel 2 Hasil pada aseton ... 7 Tabel 3 Hasil pada minyak sawit pada kelompok lain ... 9

(4)

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Hidrokarbon terbagi menjadi dua, yaitu hidrokarbon alifatik (rantai terbuka) dan hidrokarbon siklik (rantai tertutup). Seluruh karbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik. Hidrokarbon alifatik terbagi menjadi dua, yaitu alifatik jenuh (alkana) dan alifatik tidak jenuh (alkena dan alkuna). Hidrokarbon dapat dikelompokkan berdasarkan jenis ikatan antara atom karbon dalam molekulnya.

Hidrokarbon jenuh memiliki ikatan tunggal karbon-karbon yang relatif stabil dan kurang reaktif, sedangkan hidrokarbon tidak jenuh, yang memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga (alkuna), lebih reaktif dan mudah mengalami reaksi kimia seperti adisi dan polimerisasi. Sifat kimia ini menjadi dasar dalam berbagai reaksi industri, seperti reaksi pembakaran yang menghasilkan energi, reaksi substitusi pada alkana, serta reaksi adisi pada alkena dan alkuna.

1.2 Tinjauan Pustaka

Senyawa hidrokarbon jenuh merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal berupa siklik dan asiklik. Sedangkan senyawa hidrokarbon tidak jenuh merupakan senyawa dengan ikaan rangkap dua dan tiga dari molekul kimia dan bahkan dapat membentuk suatu ikatan aromatik. Identifikasi sifat kimia hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh sering dilakukan melalui berbagai uji laboratorium, termasuk uji brominasi, uji asam sulfat, dan uji bayer.

Identifikasi sifat kimia hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan uji asam sulfat (H₂SO₄) bertujuan untuk membedakan reaktivitas kedua jenis hidrokarbon terhadap asam sulfat pekat.

Hidrokarbon tidak jenuh, seperti alkena dan alkuna, cenderung bereaksi dengan asam sulfat melalui reaksi adisi. Sebaliknya, hidrokarbon jenuh, seperti alkana, tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat karena ikatan tunggal antara atom karbon dalam alkana lebih stabil dan tidak rentan terhadap adisi.

Uji brominasi digunakan untuk mengidentifikasi sifat kimia hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan melihat bagaimana senyawa tersebut bereaksi terhadap larutan bromin (Br₂). Uji brominasi menjadi metode sederhana dan efektif untuk membedakan hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh. Kehilangan warna pada larutan bromin menunjukkan adanya ikatan rangkap dalam molekul hidrokarbon tidak jenuh, sedangkan tidak adanya perubahan warna menandakan bahwa senyawa tersebut adalah hidrokarbon jenuh dengan hanya ikatan tunggal yang lebih stabil.

Uji Bayer, atau uji dengan larutan kalium permanganat (KMnO₄). Dalam uji ini, hidrokarbon tidak jenuh seperti alkena dan alkuna bereaksi dengan KMnO₄, yang merupakan oksidator kuat.

Reaksi ini terjadi karena ikatan rangkap dalam hidrokarbon tidak jenuh membuka dan mengoksidasi senyawa tersebut, menyebabkan larutan KMnO₄ yang awalnya berwarna ungu menjadi tidak berwarna atau menghasilkan endapan coklat MnO₂. Hidrokarbon jenuh seperti alkana tidak bereaksi dengan kalium permanganat karena tidak ada ikatan rangkap yang dapat dioksidasi, berbeda dengan hidrokarbon tak jenuh yang lebih reaktif terhadap reaksi oksidasi.

(5)

5 1.3 Tujuan Praktikum

 Mengidentifikasi secara kualitatif sifat kimia senyawa hidro karbon berdasarkan keberadaan ikatan jenuh dan tidak jenuh

 Mengamati dan menuliskan reaksi dan perubahan-perubahan yang terjadi 1.4 Diagram Alir

Start

Pengecekan jurnal dan absensi Pemaparan Materi Identifikasi Sifat Kimia

Memulai Paktikum Sesuai Kelompok Pemberian Tugas Laporan

Finish

(6)

6 BAB II

METODE PRAKTIKUM 2.1 Waktu Pelaksanaan

Dalam melakukan Praktikum Identifikasi Sifat Kimia Hidrokarbon akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2024 Waktu : 08.00-10.00 WIB

Tempat : Laboratorium Dasar Lantai 2 Kampus 2 Universitas Siliwangi 2.2 Alat dan Bahan

Alat :

1. Gelas beaker 2. Pipet tetes

3. Rak Tabung Reaksi 4. Tabung reaksi Bahan :

1. Air brom (Br2)

2. Asam sulfate (H2SO4) 3. Aseton

4. Beyer (KMnO4) 5. Minyak Sawit 2.3 Prosedur Kerja :

1. Uji Asam Sulfat

 Masukkan 20 tetes sampel ke dalam tabung reaksi

 Tambahkan secara perlahan H2SO4 pekat sambil diaduk perlahan

 Amati, catat, dan dokumentasikan 2. Uji Brom

 Masukkan 20 tetes sampel ke dalam tabung reaksi

 Tambahkan satu tetes demi tetes air brom sambil diaduk perlahan

 Amati, catat,dan dokumentasikan

 Catat berapa banyak air brom yang digunakan sampai perubahan warna 3. Uji Bayer

 Masukkan 20 tetes sampel ke dalam tabung reaksi

 Tambahkan 30 tetes KMNO4

 Amati, catat, dan dokumentasikan perubahan yang terjadi

(7)

7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

3.1.1 Uji asam sulfat, brom, dan bayer pada minyak sawit dan aseton

No Nama Uji Lapisan Warna Hasil

Pengamatan

Ketera ngan Sebelum Sesudah

1 Uji asam sulfat

Ada Kuning Kuning dan putih

Tidak larut -

2 Uji brom Ada Kuning Kuning

dan putih

Tidak larut dan ada

lapisan

-

3 Uji bayer Ada Kuning Ungu Tidak

terlarut dan ada cincin

-

Tabel 1 Hasil pada minyak sawit

No Nama Uji Lapisan Warna Hasil

Pengamatan Ketera ngan Sebelum Sesudah

1 Uji asam sulfat

Tidak ada Bening Putih buram

Terlarut dan ada cincin

+ 2 Uji brom Tidak ada Bening Putih

buram Terlarut dan tidak ada

cincin

-

3 Uji bayer Tidak ada Bening Ungu Terlarut dan tidak ada

cincin

-

Tabel 2 Hasil pada aseton

3.1.2 Uji asam sulfat, brom, dan bayer pada minyak sawit dan aseton pada kelompok lain

N o

Nama Uji Lapisan Warna Hasil

Pengamatan

Keteranga n Sebelu

m

Sesudah 1 Uji asam

sulfat (Minyak

zaitun)

Ada Bening Bening Ada lapisan +

2 Uji brom (Minyak zaitun)

Ada Bening Bening Ada lapisan dan tidak berwarna

+

3 Uji bayer (Minyak

zaitun)

Tidak Ada

Ungu Hitam pekat

Ada endapan dan lapisan

-

4 Uji asam sulfat (Etanol)

Ada Bening Bening Ada lapisan tipis dan tidak

berubah

+

(8)

8

menjadi hangat 5 Uji brom

(Etanol)

Ada Bening Bening Ada lapisan dan tidak berwarna

+

6 Uji bayer (Etanol)

Tidak Ada

Ungu Coklat kehitama

n

Tidak ada endapan

-

7 Uji asam sulfat (Minyak

kelapa)

Ada lapisan

Bening Bening Terdapat lapisan tapi tidak panas

+

8 Uji brom (Minyak kelapa)

Ada lapisan

Bening Keruh Terdapat lapisan dan warna bening

+

9 Uji bayer (Minyak

kelapa)

Ada lapisan

dan endapa

n

Bening Ungu dan bening

Terdapat endapan,cinci

n, dan warna pudar

+

10 Uji asam sulfat (Propanol

)

Ada Endapa

n

Bening Keruh Terdapat endapan dan

cincin berwarna keruh tetapi

tidak panas

+

11 Uji brom (Propanol

)

Ada endapa

n

Bening Keruh Terdapat dan warna keruh

+

12 Uji bayer (Propanol

)

Ada lapisan

dan endapa

n

Bening Coklat dan bening

Terdapat endapan berwarna

coklat

+

13 Uji asam sulfat (Minyak

kedelai)

Ada cincin

Kuning Bening Terdapat 3 lapisan (cincin,minya k, dan H2SO4)

+

14 Uji brom (Minyak kedelai)

Ada cincin

Kuning Bening Terdapat 3 lapisan (cincin,minya k, dan H2SO4)

+

15 Uji bayer (Minyak

kedelai)

Ada endapa

n dan cincin

Kuning Coklat Terdapat endapan berwarna

coklat

+

16 Uji asam sulfat (Tollens)

Ada cincin

Bening Kekuning - kuningan

Terdapat cincin diatas

larutan

+

(9)

9 17 Uji brom

(Tollens)

Ada cincin

Being Keruh Terdapat cincin dan menjadi keruh

+

18 Uji bayer

(Tollens) Tidak

ada Bening Ungu Tidak ada

perubahan -

Tabel 3 Hasil pada minyak sawit pada kelompok lain

3.2 Pembasan

Ketika diuji dengan asam sulfat, larutan bromin, dan kalium permanganat (KMnO4), hasil praktikum menunjukkan perbedaan reaktivitas yang signifikan antara hidrokarbon jenuh (seperti minyak sawit) dan hidrokarbon tidak jenuh (seperti aseton dan etanol).

1. Uji untuk Asam Sulfat:

Minyak sawit (hidrokarbon jenuh) tidak mengalami reaksi yang signifikan, tetap berwarna kuning, menunjukkan bahwa senyawa ini stabil dan tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat.

Sebaliknya, aseton (hidrokarbon tidak jenuh) mengalami perubahan, menunjukkan reaksi dengan H2SO4, membentuk cincin yang menunjukkan reaksi adisi.

2. Uji Brom:

Tidak ada perubahan warna pada larutan minyak sawit dengan bromin, menunjukkan bahwa minyak sawit adalah hidrokarbon jenuh, tetapi larutan berubah menjadi putih buram pada aseton, menunjukkan bahwa senyawa tersebut bereaksi dengan brom, menunjukkan adanya ikatan rangkap.

3. Uji Bayer:

Minyak sawit tidak berreaksi dengan KMnO4, tetapi aseton menghasilkan larutan ungu yang tidak berubah, yang menunjukkan bahwa aseton tidak memiliki ikatan rangkap yang dapat teroksidasi. Ini berbeda dengan reaksi dari kelompok lain, di mana minyak zaitun dan minyak kelapa menghasilkan endapan dan perubahan warna.

(10)

10 BAB IV KESIMPULAN

Hidrokarbon jenuh, seperti minyak sawit, tidak bereaksi dengan uji asam sulfat, bromin, atau KMnO4, menunjukkan stabilitas struktur molekulnya. Hidrokarbon tidak jenuh, seperti aseton, bereaksi dengan asam sulfat dan bromin, menunjukkan adanya ikatan rangkap, dan hasil reaksi yang berbeda menunjukkan kompleksitas struktur senyawa ini.

Uji laboratorium digunakan untuk mengidentifikasi sifat kimia hidrokarbon. Ini memungkinkan untuk membedakan reaktivitas dan jenis ikatan dalam molekul hidrokarbon.

(11)

11

DAFTAR PUSTAKA

Aprimaryan, P., Arida, A. A. N., & Wulandari, L. (2023). Analisis Hasil Laporan Praktikum Uji Hidrokarbon Menggunakan Asam Sulfat oleh Mahasiswa Biologi Murni. Indonesian Journal of Conservation, 12(1), 33-38.

Giovany, A. a. A., Sutadiwiria, Y., Syavitri, D., Cahyaningratri, P.R, & Rendy. (2022). Studi Karakteristik Senyawa Hidrokarbon

dengan Metode Ekstraksi Geokimia Biomarker

pada Cekungan Jawa Barat Utara. Lembaga Publikasi Minyak Dan Gas Bumi, 56(3), 181-180.

https://doi.org/10.26016/LPMGB.77.3.719

Pebrianti, S. A., Sudartini, T., Rahmat, B., & hakim, A. (2023). Petunjuk Praktikum Kimia Organik.

Tasikmalaya: Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi.

Referensi

Dokumen terkait

- Siswa dapat memahami dan menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai

Buku penuntun Inovatif dari Persepsi dosen kimia dan guru kimia pada penuntun praktikum Inovatif yang terintegrasi Proyek dan Inquiry pada materi Hidrokarbon

Penleitian mengenai “Analisis Domain Kognitif Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Bahasan Sifat Koloid Melalui Praktikum Kimia Skala Kecil” bertujuan untuk mengetahui

Materi workshop pembelajaran kimia meliputi identifikasi materi kimia yang dianggap sulit di SMA/SMK, alternatif alat peraga kimia pada proses pembelajaran kimia di kelas dan

Sumber belajar novel kimia pada Materi Pokok Hidrokarbon untuk SMA/MA yang telah dikembangkan dapat diperbanyak agar dapat digunakan oleh guru kimia SMA/MA dan peserta

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pelaksanaan praktikum kimia secara daring kelas XII MIPA 2 di SMAN 6 Kota Serang pada materi pokok Sifat Koligatif Larutan

Hasil dan Pembahasan Hubungan perlakuan mulsa dan tanpa mulsa dengan ketersediaan hara sifat kimia tanah Hasil analisis kimia tanah menunjukkan bahwa antara lahan yang menggunakan

Rangkuman senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi sifat, jenis, dan tata