Penelitian ini merupakan pengembangan media pembelajaran finger painting WABERIN sebagai media pembelajaran dengan tujuan: 1) Mengembangkan media pembelajaran finger painting WABERIN untuk meningkatkan keterampilan motorik halus siswa di PAUD Al Padilah Kota Bengkulu. Hasil penilaian uji coba yang dilakukan oleh guru PAUD Al Padilah memperoleh P-value sebesar 94,64% dengan kategori “sangat praktis”, sehingga aplikasi WABERIN layak digunakan sebagai media pembelajaran finger painting. PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN FINGER PAINTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK DINI DI PAUD.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini dengan judul “PEMBANGUNAN APLIKASI MEDIA LUKISAN JARI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK DINI DI KOTA PAUD AL PADILAH BENGKULU”. Media finger painting belum diwujudkan sebagai alat permainan edukatif (APE) dalam proses pembelajaran khususnya di PAUD. Penelitian ini dibatasi pada media finger painting untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak di PAUD Al Padilah kota Bengkulu.
Untuk mengetahui cara meningkatkan perkembangan kecerdasan motorik halus anak melalui kegiatan pembelajaran dengan mengembangkan media aplikasi finger painting. ii. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang pengembangan motorik halus pada anak dengan menggunakan media finger painting.
PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
KERANGKA TEORI
Finger Painting
Keterampilan
Kecerdasan
Kelompok Bermain
Penelitian Terdahulu
METODE PENELITIAN
Rencana Penelitian
Jenis Penelitian
Subjek Dan Objek Dan Partisipan Dalam Penelitian
Peranan dan Posisi Penelitian dalam Penelitian
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Tujuan dari splash screen adalah untuk memberikan kesan menarik pada media pembelajaran berbasis Android sehingga pengguna tertarik dengan media pembelajaran yang ada. Tampilan menu pengaturan berisi informasi aplikasi dan versi yang digunakan dalam pembentukan media pembelajaran berbasis finger painting bernama WABERIN, dapat dilihat pada Gambar 4.3. Pada fitur tema warna, penulis menyajikan berbagai macam warna yang dapat dipilih siswa untuk mewarnai gambar yang disukainya, yang dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Aplikasi ini dapat dibagikan melalui media sosial dan platform lain seperti Facebook, Whatsapp, Twitter, Instagram dan lain sebagainya, seperti terlihat pada Gambar 4-5. Fungsi uji validasi adalah untuk mengetahui kelayakan suatu produk baik oleh ahli materi maupun ahli media. Uji validasi penelitian ini dilibatkan oleh 2 orang ahli yaitu 1 ahli materi dan 1 ahli media.
Hasil validasi menghasilkan evaluasi, saran, dan perbaikan terhadap produk yang dikembangkan, yang kemudian disempurnakan untuk diuji cobakan kepada pengguna akhir atau siswa. Uji validitas ahli materi berfungsi untuk mengetahui kelayakan materi suatu media pembelajaran. Setelah melakukan uji validasi terhadap ahli materi pelajaran juga menghasilkan data deskriptif berupa saran dan perbaikan penerapan media pembelajaran berbasis finger painting.
Uji validasi ahli media telah dilakukan yaitu menilai desain produk yang dikembangkan dan menilai kelayakan desain produk. Setelah melakukan uji validasi pada ahli media juga menghasilkan data deskriptif berupa saran dan perbaikan pada aplikasi media pembelajaran berbasis Android. Data yang diperoleh siswa tersebut dari penilaian produk berupa angket yang terdiri dari dua puluh pernyataan dengan empat pilihan jawaban.
Aspek penilaian siswa yaitu aspek perangkat lunak, aspek desain pembelajaran, dan aspek komunikasi visual. Aplikasi ini telah diuji coba pada media siswa dan telah melalui tahap validasi ahli. Uji end-user juga dilakukan terhadap guru PAUD guna memperoleh informasi dari guru sebagai pengguna tentang media pembelajaran yang dikembangkan berbasis Android berupa finger painting.
Analisis Data
Aspek yang dinilai ahli media dalam validasi media pembelajaran finger painting adalah aspek kenampakan umum, kenampakan khusus, penyajian media dan umpan balik media kepada siswa. Tabel 4.5 menunjukkan konversi total skor materi media yang digunakan untuk menilai validitas suatu perangkat pembelajaran finger painting. Subyek dalam penelitian Waberin terhadap media pembelajaran finger painting adalah siswa PAUD Al Padilah Kota Bengkulu yang menjadi penentu hasil uji pengguna media pembelajaran tersebut.
Subyek dalam penelitian ini melibatkan 10 orang siswa dan tiga orang guru PAUD. Produk yang dihasilkan dalam format aplikasi media pembelajaran finger painting dikemas dalam file Apk. Media pembelajaran ini dapat diunduh kemudian diinstal pada ponsel Android dan kemudian dijalankan sesuai dengan kegunaannya sebagai media pembelajaran.
Penerapan aplikasi media edukasi ini dilakukan dengan menggunakan Bluetooth atau aplikasi pengirim data lainnya yang tersedia pada perangkat Android. Memiliki fungsi konversi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan interaksi antara media pembelajaran dan pengguna. Tampilan media pembelajaran yang tidak penuh warna menyebabkan kurang menariknya siswa dalam menggunakan aplikasi media untuk belajar.
Media pembelajaran finger painting ini dapat dikembangkan lebih luas dengan kapasitas file yang besar dan koneksi internet.
Pembahasan
Dengan adanya gerakan jari dan tangan siswa yang berperan aktif dalam penggunaan media pembelajaran finger painting menunjukkan adanya rangsangan yang kuat terhadap motorik halus siswa. Alasan penggunaan model pengembangan menggunakan Appsgeyser adalah selaras dengan pengembangan media pembelajaran berupa perangkat lunak. Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan ahli dan uji coba dengan siswa.
Responden ahli media yaitu dosen yang mempunyai keahlian di bidang media pembelajaran dan responden ahli materi yaitu dosen yang mempunyai keahlian di bidang materi finger painting dan guru PAUD. Berdasarkan hasil penilaian ahli materi dan analisis kualitas produk secara keseluruhan yang dilakukan dan dibagi pada masing-masing kriteria, maka diperoleh data penilaian ideal ahli materi terhadap media pembelajaran finger painting yaitu pada kategori sangat valid dengan nilai validitas ideal. sebesar 3,20, dan berdasarkan hasil alat penilaian ahli media dan dilakukan analisis terhadap kualitas produk secara keseluruhan. Tes akhir bagi siswa PAUD Al Padilah untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran finger painting yang dikembangkan.
Hasil yang diperoleh dari penilaian respon 3 orang siswa menunjukkan bahwa media pembelajaran finger painting praktis digunakan sebagai media pembelajaran, dan 7 orang siswa menyatakan bahwa media pembelajaran finger painting baik untuk melatih motorik halus. Hasil dari empat tahap diatas, pengembangan media pembelajaran melukis jari Waberin pada siswa PAUD Al Padilah di kota Bengkulu, disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran 4.0 sebagai bentuk dukungan terhadap revolusi 4.0. Kesimpulannya, pengembangan media pembelajaran ini dikembangkan melalui beberapa proses desain penelitian yang dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu; potensi dan permasalahan, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, pengujian produk, revisi produk, teknik analisis data dan dibatasi dengan uji tuntas kepada pengguna akhir yaitu mahasiswa.
Penerapan media pembelajaran finger painting dilakukan dalam beberapa proses kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan motorik halus anak. Media pembelajaran finger painting Waberin dikembangkan menggunakan Four D Model Thiagarajan. Hasil yang diperoleh setelah melalui 4 tahap diatas menunjukkan bahwa aplikasi finger painting Waberin dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak di PAUD Al Padilah Bengkulu.
Pengembangan media pembelajaran finger painting penting untuk ditindaklanjuti oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut siswa untuk segera beradaptasi dengan perubahan yang terjadi terutama dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran finger painting ini perlu dikembangkan lebih lanjut dalam tampilan gambar yang lebih jelas. Eksperimen tidak hanya dilakukan pada satu sekolah dan satu kelas lagi saja, namun hendaknya eksperimen dilakukan pada lebih dari satu kelas atau lebih dari satu sekolah sehingga dapat menghasilkan media pembelajaran yang dapat digunakan secara luas.
Lin Marlin, Mengembangkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan finger painting pada Anak Kelompok A PAUD Mutiara Bangsa Sambirejo Kec. Analisis Perkembangan Motorik Halus Melalui Kegiatan Finger Painting Pada Anak Kelompok B Di RA Karakter Semarang Seminar Nasional PAUD 2019.