IMAM KEPADA ALLAH SWT DAN PARA MALAIKAT MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tauhid Dan Ilmu Kalam Dosen Pengampu: Miswanto M.H.I
Disusun Oleh :
1. Indah Nurhasanah 2321010027
2. Olyfiah Nazzwa S 2321010043
3. Nabil Mudzaffar 2321010091
Kelompok 3 Kelas B HKI
Progam study Hukum Keluarga Islam (ahwal syakhshiyyah)
FAKULTAS SYAR’YAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG
1445H/2024M
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya makalah ini, walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Makalah Tauhid Dan Ilmu Kalam yang kami buat berisi materi tentang “Iman Kepada Allah Dan Para Malaikat”. Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maupun ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Oleh karena itu, selain menyajikan makalah yang di kehendaki, makalah ini juga menyajikan aplikasi keimanan kita dalam kehidupan sehari- hari, baik dalam bidang IPTEK maupun non IPTEK. Di dalam makalah ini, kita temukan tentang keimanan manusia untuk beribadah kepada Malaikat. Akhir kata, tiada gading yang tak retak, kami juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk kelancaran pembuatan makalah ini. Demikian pula dengan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Bandar Lampung, 29 Februari 2024
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah ... 1
C. Tujuan .... ... 1
BAB II PEMBAHASAN ... 2
A. Iman Kepada Allah SWT ... 2
1. Pengertian Iman Kepada Allah SWT ... 2
2. Sikap Keimanan Kepada Allah SWT ... 3
3. Dasar Beriman Kepada Allah SWT ... 4
B. Iman Kepada Malaikat ... 5
1. Pengertian Iman Kepada Malaikat ... 5
2. Dasar Beriman Kepada Malaikat ... 6
BAB III PENUTUP ... 7
A. Kesimpulan ... 7
B. Saran ... ... 7
DAFTAR PUSTAKA ... 8
1 BAB I PENDAHULUAN
Iman kepada Allah adalah mengakui adanya Allah yang maha pencipta semua makhluk, pada hakikatnya iman kepada Allah bagi manusia sudah terjadi ketika manusia itu dilahirkan, manusia membutuhkan pertolongan dan perlindungan yang sifatnya mutlak.
Malaikat adalah makhluk ghoib yang diciptakan Allah dari cahaya, senantiasa menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah, serta senantiasa melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.
A. Latar Belakang
Di era ini, pengetahuan tentang agama sedikit mulai luntur dari kalangan umat Islam sendiri, khususnya kaula muda. Mereka yang mengaku Islam, justru tidak tau mengenai ajaran (Syari’at) Islam. Hal semacam ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notaben sebagai mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal lebih dalam sebagai pedoman hidup, malah tidak mengerti bahkan tidak peduli sama sekali terhadapnya. Dalam Islam yang memang seharusnya patut untuk untuk kita ketahui. Berkaitan mengenai asanya, agama islam memiliki 2 asas, yaitu Islam dan Iman yang tertuang dalam 5 Rukun Islam dan 6 Rukun Iman.
Dalam bab ini, kita akan membahas tentang Iman kepada Allah dan Malaikat. Rukun akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah iman kepada adanya Malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan daripada iman kepada Nabi dan Rasul, dengan salah satu fungsi utama Malaikat, yaitu sebagai penyampai wahyu dari Allah kepada Nabinya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Iman Kepada Allah dan Iman kepada Malaikat ? 2. Bagaimana Sikap Beriman Kepada Allah ?
3. Apa Dasar Mengimani Allah dan Malaikat ? C. Tujuan
1. Untuk Menambah Pengetahuan Tentang Iman Kepada Allah SWT Dan Malaikat 2. Untuk Mengetahui Contoh Sikap Beriman Kepada Allah
3. Untuk Mengetahui Dasar Mengimani Allah Dan Malaikat
2 BAB II PEMBAHASAN
A. Iman Kepada Allah
Iman berasal dari kata (amana - yu’minu-imanan ) secara harfiyah (Etimologis) artinya percaya dengan yakin. Iman adalah akidah Islamiyah, yakni sistem keyakinan atau kepercayaan dalam Islam. Secara maknawi (terminologis) iman adalah percaya dengan yakin akan adanya Allah SWT, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhirat, serta Qadha dan Qadar. Percaya dengan yakin kepada keenam hal itu disebut Arkanul Iman atau Rukun Iman. Sebutan untuk orang yang percaya dengan yakin atas Arkanul Iman itu disebut mukmin (mu’min, orang beriman). Singkatnya Iman dari segi istilah artinya meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan.1
1. Pengertian Iman Kepada Allah SWT.
Iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tercantum dalam rukun iman dimana posisi iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala berada pada urutan pertama, karna pada dasarnya tidak ada yang lebih agung dari pada Allah sang Pencipta alam semesta.2
Meyakini bahwa hanya Allah SWT satu-satu-Nya pencipta alam semesta ini, menguasai, mengatur, mengurus segala sesuatu di dalamnya, memberi rizki, kuasa, menjadikan, mematikan, menghidupkan dan yang mendatangkan manfaat serta madharat. Dia berbuat segala esuatu sesuai dengan kehendak-Nya, menghukum sesuai dengan kehendak-Nya, memuliakan siapa yang dikendaki-Nya dan menghinakan siapa saja yang dikendaki-Nya, ditangan-Nya semua kekuasaan langit dan bumi, Maha Kuasa atas segala sesuatu, Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak butuh kepada siapapun, bagi-Nya segala urusan, di tangan-Nya semua kebaikan, tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak satupun yang bisa menghalangi-Nya.3
1 Nurhayati Ekasari. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Iman
Kepada Malaikat-Malaikat Allah Swt Melalui Metode Cooperative Script Dan Make A Match Pada Siswa
Kelas VII G SMP Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Institut Agama Islam Negeri Salatiga hal 37
2 DetikNews. 2020. “Iman Kepa Allah”. Diakses pada 2 September 2021
3 Erwandi Tarmizi, Universitas Islam Madinah Bidang Riset dan Kajian Ilmiah, Rukun Iman, 2007, hal. 12.
3
Iman kepada Allah SWT menjadi modal paling pokok dalam diri seorang muslim. Jika seseorang tidak beriman kepada Allah, maka akidahnya benar-benar rusak. Orang tersebut bisa dikatakan sebagai musuh Allah karna ia terang-terangan tidak mengakui adanya Allah dan melanggar larangan-Nya.
2. Sikap Keimanan Kepada Allah SWT
Sebagai umat yang memeluk ajaran Islam kita harus meyakini akan keberadaan Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Kita sebagai manusia dimana makhluk paling sempurna memiliki kelebihan untuk berfikir dengan akal yang diberikan Allah kepada kita umatnya. Beberapa contoh Sikap Keimanan orang beriman kepada Allah SWT :
a) Takut kepada Allah
Ketakutan kepada Allah SWT merupakan salah satu ciri beriman kepada Allah, ketakutan yang dimaksud kan yaitu menyadari bahwa Allah merupakan zat yang maha Agung dan maha menguasai apapun yang ada didunia ini. Dengan rasa takut yang terus kita pupuk didalam hati kita maka diri dan pikiran kita hanya akan tertuju kepada Allah SWT.
b) Mendirikan Sholat
Selalu mendirikan sholat dengan tepat waktu dan khusuk merupakan ciri umat yang beriman kepada Allah, karena saat melakukan sholat secara tidak langsung kita sejenak meninggal kan urusan dunia dan hanya teringat kepada Allah SWT.
c) Selalu bersyukur
Sikap Bersyukur menjadi salah satu rasa cinta kita kepada Allah SWT karena pada dasarnya saat kita sedang bersyukur berartikan kita mengingat Allah Tuhan sang Pencipta alam semesta atas segala karunia yang telah Allah berikan kepada kita.
d) Berakhlak baik
Pada dasarnya seseorang yang beriman akan selalu berjalan dijalan kebaikan untuk mendapat ridho dari Allah SWT. Orang yang beriman akan senantiasa berbuat baik dalam hal apapun karana mereka sadar bahwa setiap apa yang diperbuat sesungguhnya dalam pantauan Allah.
e) Bersikap sabar
Kita semua pasti tidak asing dengan kata sabar, pada dasarnya iman dan sabar merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Untuk mengetahui
4
tingkat keimanan umatnya Allah terkadang memberi kita cobaan dimana saat menerima cobaan kita harus bersabar untuk mengubah tingkat keimanan kita menjadi lebih tinggi.
f) Tawakal
Tawakkal bukanlah sifat pasrah, melainkan menyandarkan diri kepada Allah saat sedang susah, berteguh hati saat ditimpa kesukaran dalam kondisi hati yang tenangdan tenteram. Tawakkal harus disertai dengan usaha sayangnya, konsep tawakal sering diartikan hanya sebagai kepasrahan tanpa usaha.
3. Dasar Beriman Kepada Allah SWT Allah SWT berfirman :
ن م نا ك ا ًّۭ وُد ع َّ ّللِّ
ّهّت كّئٰٓ ـ ل م و ّهّلُس ُر و ۦ
لي ّرْب ّج و ۦ ل ى كي ّم و
َنّإ ف َلِّ ٱ ًّۭ وُد ع ني ّرّف ـ كْلّلل ٩٨
Artinya : “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul- rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir” (Q.S al-Baqarah : 98).
Orang-orang kafir tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kebencian dari Allah SWT.
نْي ّرّف كْلا ب ّحُي ل ٰاللّ َنّا ف ا ْوَل و ت ْنّا ف ل ْوُس َرلا و ٰاللّ اوُعْيّط ا ْلُق
Artinya : Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir" (Q.S ali-Imran : 32)
ْمُك بَل ق تُم ُم لْع ي ُٰاللّ و ّت نّم ْؤُمْلا و نْيّن ّم ْؤُمْلّل و كّب ْْۢن ذّل ْرّفْغ تْسا و ُٰاللّ َلّا ه لّا ٰٓ ل هَن ا ْم لْعا ف 19 ࣖ ْمُكى وْث م و.
Arinya : “ Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.” (Q.S Muhammad :19)
۞ ْن م َرّبْلا َن ّك ل و ّب ّرْغ مْلا و ّق ّرْش مْلا ل بّق ْمُك هوُج ُو او ل وُت ْن أ َرّبْلا سْي ل
لا مْلا ى تآ و نيّليّبَنلا و ّبا ت ّكْلا و ّة كّئ لَ مْلا و ّر ّخ ْلْا ّم ْو يْلا و َّلِّاّب ن مآ
5
نيّلّئاَسلا و ّليّبَسلا نْبا و ني ّكا س مْلا و ى ما ت يْلا و ى ب ْرُقْلا ي ّو ذ ّهّلبُح ى ل ع ا ذّإ ْمّهّد ْه عّب نوُفوُمْلا و ةا ك َزلا ى تآ و ة لََصلا ما ق أ و ّبا ق ّلرلا يّف و ني ّذَلا كّئ لوُأ ّسْأ بْلا ني ّح و ّءا َرَضلا و ّءا سْأ بْلا يّف ني ّرّباَصلا و اوُد ها ع نوُقَت ُمْلا ُمُه كّئ لوُأ و اوُق د ص
Artinya : “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat -malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang - orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang -orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang -orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang -orang yang bertakwa.” ( Q.S al-Baqarah : 177 )
B. Iman Kepada Malaikat
1. Pengertian Iman Kepada Malaikat
Malaikat (bahasa Arab: ةكئلاملا (jamak); tunggal: ةكلم) menurut agama Islam adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Swt tidak makan dan tidak minum dan juga tidak mempunyai nafsu seperti manusia. Malaikat merupakan makhluk yang selalu taat kepada Allah Swt dan tidak pernah membangkang kepada-Nya. Menurut bahasa Arab, kata “Malaikat” merupakan kata jamak dari kata malak yang berarti kekuatan. Kata ini bentuk mashdar (infinitif) al-alukah yang berarti risalah atau misi.
Sedangkan sang pembawa misi biasanya disebut dengan Rasul.4
Menurut M. Quraish Shihab, kata malaikat berasal dari bahasa Arab yaitu mala’ikah yang merupakan bentuk jamak dari kata malak yang terambil dari kata la’aka yang berarti menyampaikan sesuatu (Khairiyah dan Zen, 2016: 108).5
4 Malaikat (Islam). https://id.wikipedia.org/wiki/Malaikat_(Islam) (dikonversi dalam bentuk PDF ukuran Tabloid). hal 1 (diakses tanggal 25 Oktober 2022, 7:57 AM).
5 Op. Cit Nurhayati Ekasari. Hal 37
6
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah tidak makan dan minum dan juga tiak mempunyai nafsu seperti manusia. Malaikat merupakan makhluk yang selalu taat kepada Allah dan tidak pernah membangkang kepada-Nya. Malaikat selalu beribadah kepada Allah tiada henti dan mereka senang mencari dan mengelilingi majlis dzikir. Malaikat mempunyai kemampuan yang diberikan oleh Allah yaitu mereka dapat mengubah bentknya seperti manusia atau yang lainnya.6
Maka, dapat disimpulkan bahwa pengertian iman kepada malaikat adalah meyakini dengan hati bahwasanya malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang bertugas sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
2. Dasar Keimanan Kepada Malaikat Allah SWT berfirman :
َِِللّاِب َِن َمآ ِ لُك ِ ۚ َِنوُن ِم ْؤُمْلا َو ِِهِ ب َر ِْن ِم ِِهْيَلِإ َِل ِزْنُأ ِاَمِب ُِلوُس َرلا َِن َمآ
ِاوُلاَق َو ِ ۚ ِِهِلُس ُر ِْن ِم ِ د َحَأ َِنْيَب ُِق ِ رَفُن َِل ِِهِلُس ُر َو ِِهِبُتُك َو ِِهِتَكِئ َلََم َو
ُِري ِصَمْلا َِكْيَلِإ َو ِاَنَب َر َِكَنا َرْفُغ ِ ۚ ِاَنْعَطَأ َو ِاَنْع ِمَس
Artinya :Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat".
(Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”. (Q.S al-Baqarah :285)
Rasulullah SAW juga bersabda “Iman itu percaya kepada Allah, Para Maalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dam para Rasul-Nya, serta kepada hari akhir dan kepastian yang baik dan buruk daripada -Nya”. (HR. Bukhari, Muslim).7
6 Muhamad Fadli Mukhtar. 2018. Pengaruh Metode Make A Match Terhadap Pemahaman Anak Pada Pembelajaran Tentang Malaikat (Studi Pada TPQ Al-Barkah Jakarta). Universitas Muhammadiyah Malang hal 11
7 Ipnu R. Noegroho. 2019. Dasar-Dasar Memahami Iman, Islam dan Ihsan. Anak Hebat Indonesia hal.35
7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tercantum dalam rukun iman dimana posisi iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala berada pada urutan pertama, karna pada dasarnya tidak ada yang lebih agung dari pada Allah sang Pencipta alam semesta. Percaya sepenuh hati akan eksistensi Allah dan
keEsaannya dan mengikuti sesuai dengan tuntutan atau bimbingan Tuhan dan Rasulnya yang tersebut di dalam Al Qur’an dan Hadits Nabi, dan menjalankan ibadah amal sesuai dengan tuntunan al qur’an dan al sunnah.
Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan hati bahwasanya malaikat adalah makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang bertugas sesuai dengan ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
B. Saran
Sebagai umat yang memeluk ajaran Islam kita harus meyakini akan keberadaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Orang yang beriman akan senantiasa berbuat baik dalam hal apapun karana mereka sadar bahwa setiap apa yang diperbuat sesungguhnya dalam pantauan Allah. Maka dari itu kita sebagai makhluk ciptaan Allah harus patuh dan taat kepada perintahnya dan menjauhi larangannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Dasar-dasar Memahami Iman, Islam, dan ihsan. (2019). (n.p.): Anak Hebat Indonesia.
DetikNews. 2020. “Iman Kepa Allah”.Diakses pada 2 September 2021
Erwandi Tarmizi, Universitas Islam Madinah Bidang Riset dan Kajian Ilmiah, Rukun Iman, 2007.
Nurhayati Ekasari. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah Swt Melalui Metode Cooperative Script Dan Make A Match Pada Siswa Kelas VII G SMP Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020. Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Ipnu R. Noegroho. 2019. Dasar-Dasar Memahami Iman, Islam dan Ihsan. Anak Hebat Indonesia
Malaikat (Islam). https://id.wikipedia.org/wiki/Malaikat_(Islam) (dikonversi dalam bentuk PDF ukuran Tabloid). (diakses tanggal 25 Oktober 2022, 7:57 AM).
Muhamad Fadli Mukhtar. 2018. Pengaruh Metode Make A Match Terhadap Pemahaman Anak Pada Pembelajaran Tentang Malaikat (Studi Pada TPQ Al-Barkah Jakarta).
Universitas Muhammadiyah Malang