PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Adanya permasalahan terkait dengan kurangnya kemampuan membaca Al-Qur'an dapat berdampak negatif bagi orang dewasa. Pertama, kemampuan membaca Al-Qur'an orang dewasa belum lancar huruf Makharijul dan Tajwid. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan metode TARSANA dalam pembelajaran membaca Al Quran untuk orang dewasa.
Fokus Penelitian
Dimana ajaran ini ada merupakan inisiatif pemuda setempat yang ingin belajar membaca Al-Qur'an dengan benar. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam dan melakukan penelitian tentang “Penerapan Metode TARSANA Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Quran Orang Dewasa Di Yayasan Darul Muhtadyn Wungu Kabupaten Madiun”.
Rumusan Masalah
Bagaimana implikasi metode TARSANA dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an bagi orang dewasa di Yayasan Darul Muhtadyn Wungu Kabupaten Madiun.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk dapat dijadikan masukan dan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan yang terkait dengan penerapan metode TARSANA dan peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan pertimbangan serta acuan dalam mengatasi permasalahan terkait penerapan metode TARSANA dan peningkatan kemampuan membaca Al-Qur'an.
Sistematika Penelitian
Bab ini akan membahas beberapa teori yang dapat mendukung penerapan metode TARSANA dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Quran di Yayasan Darul Muhtadyn Wungu Kabupaten Madiun yang meliputi: kajian teori, kajian penelitian terdahulu dan kerangka. Bab lima, bab ini merupakan bab terakhir yang berisi rangkuman dari bab 1 sampai dengan bab 4. Bab ini bertujuan untuk memudahkan pembaca memahami pokok-pokok penelitian yang tercakup dalam kesimpulan dan saran.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
- Metode TARSANA
- Kemampuan Membaca al-Qur’an
- Orang Dewasa
4 Sjamsudin Mustaqim, Bimbingan Baca Al-Qur'an TARSANA (Tartil-Sari'-Nagham) Sistem 7 Jam (Ngawi: Mahandhika, 2005). Tartil adalah aturan membaca Alquran tanpa tergesa-gesa agar tajwidnya jelas. Diketahui bahwa kemampuan membaca Al-Quran berbeda-beda pada setiap orang.
Kajian Penelitian Terdahulu
Pembahasan utamanya tentang latar belakang pembelajaran, permasalahan pembelajaran dan peningkatan kualitas bacaan Al-Qur'an. Pembahasan utamanya adalah tentang kemampuan membaca Al-Qur'an, proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan membaca Al-Qur'an. Penerapan Metode TARSANA dalam Pengajaran Al-Qur'an (Studi Kasus TPA Nurul Falah, Desa Pattiro, Kec.
Kedua, ada tahap evaluasi dan penutup dimana siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuannya dalam membaca Al-Qur’an untuk mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan oleh guru. Persamaan penelitian ini dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan jenis penelitian kualitatif yang membahas tentang penggunaan metode TARSANA dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an. 27 Andi Rahmatiah, “Penerapan Metode Tarsana dalam Pembelajaran Al-Qur'an (Studi Kasus TPA Nurul Falah Desa Pattiro, Kec.
Skripsi yang disusun oleh Nur Afni Rachmawati pada tahun 2022 berjudul “Al-Qur’an pada Birokrasi Pemerintahan (Studi Analisis Penerapan Metode Bacaan Al-Qur’an TARSANA pada Birokrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi)”. 28 Nur Afni Rachmawati, “Al-Qur’an pada Birokrasi Pemerintahan (Studi Analisis Penerapan Metode Bacaan Al-Qur’an Tarsana Pada Birokrasi Pemerintahan Daerah di Kabupaten Ngawi)” (Disertasi, Universitas Negeri Sunan Ampel, Surabaya. Utama subjek penelitian tentang strategi pemasaran lembaga pengajaran al-Qur'an TARSANA.
Sedangkan objek penelitian ini adalah pemuda dan laki-laki yang mengikuti pembelajaran membaca Al-Qur'an.
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Data dan Sumber Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Pengecekan Keabsahan Data
- Tahap Penelitian
Data kemampuan membaca Al-Qur'an untuk dewasa di Yayasan Darul Muhtadyn Wungu Yayasan Darul Muhtadyn Wungu. Kemampuan membaca Al-Qur'an orang dewasa berbeda-beda dan berbeda satu sama lain. Data kemampuan membaca Al-Qur’an orang dewasa di Yayasan Darul Muhtadyn berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut.
Yang mana cara cepat belajar membaca Al Quran adalah tujuan dari TARSANA itu sendiri. Siswa memiliki kemampuan membaca Alquran yang jauh lebih baik dibandingkan sebelum belajar TARSANA. Menurut saya, belajar membaca Al Quran sangat bermanfaat, khususnya bagi saya.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa implikasi metode TARSANA dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an orang dewasa. Kemampuan membaca Al Quran untuk orang dewasa di Yayasan Darul Muhtadyn tergolong belum lancar huruf makharijul dan tajwid. Implikasi dari metode TARSANA di Yayasan Darul Muhtadyn adalah dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa.
Penerapan metode Ummi dalam rangka peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi ibu rumah tangga.”
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Latar Penelitian
- Sejarah Berdirinya Yayasan Darul Muhtadyn Wungu
- Letak Geografis Yayasan Darul Muhtadyn Wungu
- Struktur Organisasi Yayasan Darul Muhtadyn Wungu
- Keadaan Tenaga Pengajar di Yayasan Darul Muhtadyn Wungu
- Sarana dan Prasarana Yayasan Darul Muhtadyn Wungu
- Kegiatan-kegiatan di Yayasan Darul Muhtadyn Wungu
Yayasan Darul Muhtadyn resmi terdaftar secara hukum pada tahun 2016 sesuai keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0004483.AH.01.04. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 1992 Yayasan Darul Muhtadyn sudah berdiri, namun belum resmi didaftarkan oleh Menkumham. Pada saat itulah Yayasan Darul Muhtadyn berdiri sebagai lembaga, namun belum resmi didaftarkan oleh Menkumham hingga tahun 2016.
Lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Darul Muhtadyn antara lain Madrasah Diniyah Taufiqul Amri, TPA al-Fattah, Majlis Ta'lim Putra, Majlis Ta'lim Wanita, Majlis Ta'lim Putra dan Wanita, Majlis Dzikir dan Majlis Sholawat 1 Kegiatan rutin keagamaan yang dilaksanakan di Yayasan Darul Muhtadyn antara lain shalat berjamaah lima waktu, shalat Tarawih di bulan Ramadhan, Pondok Pesantren Kilat di bulan Ramadhan, Istighotsah Ratib Al Haddad, Aurad Syadziliyah, Majlis Maulid, Majlis Dzikir dan kegiatan lainnya yang terkait dengan peringatan hari besar Islam . Kegiatan pendidikan di Yayasan Darul Muhtadyn merupakan bagian dari pendidikan non formal yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut.
Kegiatan pendidikan non formal di Yayasan Darul Muhtadyn meliputi Taman Pendidikan Al-Qur'an, Madrasah Diniyah, Tahfid al-Qur'an, Belajar Dewasa, Majlis Ta'lim khusus laki-laki, Majlis Ta'lim khusus perempuan, Majlis Ta 'lim Laki-Laki dan Perempuan.6.
Deskripsi Data
- Data tentang Kemampuan Membaca al-Qur’an Orang Dewasa
- Data tentang Implementasi Metode TARSANA
- Data tentang Implikasi Metode TARSANA
Hal inilah yang mengakibatkan belajar membaca Al-Qur'an pada usia dewasa bahkan usia lanjut. Yang saya sudah tahu tapi tidak mengerti tentang tajwid atau cara membaca Al Quran yang baik dan benar. Pembelajaran membaca Al Quran dicapai melalui kerjasama yang baik antara guru dan siswa.
Alasan memilih TARSANA, karena menurut saya pribadi TARSANA merupakan metode belajar membaca Al Quran yang sangat cocok dan mudah untuk orang dewasa. Mengenai penerapan metode TARSANA dalam proses pengajaran, dalam setiap pertemuan sebelum belajar membaca Al-Qur'an, kita harus berdoa terlebih dahulu. Penerapan metode TARSANA dalam pengajaran membaca Alquran kepada orang dewasa tentu memiliki implikasi, terutama bagi orang dewasa yang mengikuti pembelajaran.
Alhamdulillah, di antara mereka yang sudah selesai khatamnya tetap aktif mengaji setelah Maghrib. Alhamdulillah, saya sudah dipastikan bisa membaca Alquran selama kurang lebih satu tahun ini. Menurut saya pembelajaran ini akan memudahkan orang yang ingin belajar membaca Al Quran dengan baik dan benar.
Selanjutnya mereka yang awalnya tidak membaca Al-Qur'an, karena mengikuti pengajian, mampu membaca Al-Qur'an.
Pembahasan
- Kemampuan Membaca al-Qur’an Orang Dewasa
- Implementasi Metode TARSANA
- Implikasi Metode TARSANA
Hadar, yaitu tingkat membaca Al-Qur'an dengan cepat namun tetap mempertahankan hukum-hukum tajwid 33. Menurut penjelasan informan, rata-rata orang dewasa yang mengikuti pelajaran belum memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an. Jika melihat huruf makharijul dan tajwid, bisa dibilang kemampuan membaca Al-Qur'an kurang lancar.
Belajar membaca Al Quran untuk orang dewasa tidak banyak dijumpai di masyarakat khususnya di Desa Wungu Kabupaten Madiun. Untuk belajar membaca Al Quran, ada banyak metode yang bisa digunakan, salah satunya adalah metode TARSANA. Siswa juga merasakan hal yang sama, bahwa kemampuan membaca Al Quran mereka jauh lebih baik dari sebelumnya.
Hal ini dikarenakan ada siswa yang aktif dan kurang aktif mengikuti pembelajaran membaca Al Quran. Jika kita mengklasifikasikannya berdasarkan empat tingkatan kemampuan membaca Al-Qur'an, maka kemampuan membaca Al-Qur'an orang dewasa berada pada tingkat tartil. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tujuan belajar membaca Al-Qur'an tercapai dengan sangat baik.
Adanya pembelajaran membaca Al Quran untuk orang dewasa tentunya membawa konsekuensi yang berbeda bagi siswa dan masyarakat sekitar.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hal ini dibuktikan dengan adanya sebagian orang dewasa yang baru mengenal huruf hijaiyah, sementara sebagian lainnya sudah lupa atau tidak mengetahuinya sama sekali dan tergolong pemula dalam belajar tajwid. Jika dilihat dari empat tingkatan kemampuan membaca Al-Qur'an, yang meliputi tahqiq, tartil, tadwir, dan hadar, maka kemampuan membaca Al-Qur'an orang dewasa berada pada tingkatan tahqiq. Pelaksanaan metode TARSANA di Yayasan Darul Muhtadyn meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan pondasi dan kegiatan akhir.
Banyaknya siswa yang fasih membaca Al-Qur’an sesuai kaidah makharijul dan tajwid serta aktif mengikuti kegiatan membaca Al-Qur’an secara berjamaah merupakan indikator meningkatnya kemampuan membaca Al-Qur’an. Jika dilihat dari empat tingkatan kemampuan membaca Al-Qur'an yang meliputi tahqiq, tartil, tadwir dan hadar, maka kemampuan membaca Al-Qur'an orang dewasa berada pada tingkatan tartil.
Saran
Peran Guru Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Melalui Penerapan Program Rilis Al-Qur’an 6.5 Plus Di SMP Plus Darus Sholah Jember. , Sambirejo, Wonosalam, Jombang.” Disunting oleh Siti Zahara Nasution, Rina Amelia, Fajar Amanah Ariga dan Selviani Ariga. https://books.google.co.id/books?id=ZYqKEAAAQBAJ&pg, diakses 16 Maret 2023).
Diedit oleh Ruslan dan Moch. https://books.google.co.id/books?id=UVRtDwAAQBAJ&pg, diakses 19 November 2022). Pelaksanaan pembelajaran membaca Al-Quran dengan metode Tarsana dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran di Masjid Al-Ikhlas Desa Karangmojo Kecamatan Kartoharjo Kabupaten Magetan. Filsafat Iman dan Filsafat Ilmu Manajemen. https://books.google.co.id/books?id=BbPvDwAAQBAJ&pg, diakses 6 November 2022).
Menyelesaikan Pelatihan Baca Tulis Al-Qur'an (TBTQ) Lengkap Bagi Guru Pendidikan Agama Islam Tingkat Dasar." Kabupaten Madiun: Kelompok Kerja Guru Pendidikan Islam Kabupaten Madiun, 2016. Al-Qur'an di Kalangan Birokrat Pemerintah (Aplikasi Kajian Analisis tentang metode pembacaan Al-Qur'an Tarsana dikalangan Birokrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi." Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2022. Penerapan Metode Tarsana dalam Pengajaran Al-Qur'an (Studi Kasus TPA Nurul Falah, Desa Pattiro, Kecamatan Dua Boccoe, Kab.