IMPLEMENTASI NILAI PANCASILA SEBAGAI SOLUSI DAN MENANGGULANGI KASUS PENCURIAN MOTOR DI KALANGAN
MAHASISWA ITERA
Mata Kuliah : Kewarganegaraan R47 Dosen Pengampu : Nur Miswari S.T., M.T.
Disusun Oleh : Kelompok 3
1. Annisa Mediana 122280027
2. Silvia Rachmadani Putri 122270051
3. Tika Muryanti 122270029
4. Muhammad Rafli 122190174
5. Muhamad Nur Hafidz T 122190150 6. Ferdianan Juarta Ginting 122190118
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA LAMPUNG SELATAN
2025
i DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Tujuan Studi Kasus ... 2
1.4 Manfaat Studi kasus ... 2
BAB II KEBIJAKAN ... 4
TABEL KINERJA ... 10
LAMPIRAN... 12
1 BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter, moral, dan perilaku masyarakat. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, seharusnya menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari seluruh warga negara, termasuk generasi muda yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Namun, dalam praktiknya, penerapan nilai-nilai Pancasila masih menghadapi berbagai tantangan, terutama ketika berhadapan dengan persoalan sosial yang nyata di masyarakat.
Salah satu persoalan yang cukup meresahkan dan patut mendapat perhatian adalah maraknya kasus pencurian sepeda motor di lingkungan mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Lingkungan mahasiswa ITERA yang mencakup area kampus dan sekitarnya seharusnya menjadi ruang yang aman, nyaman, dan mendukung proses pendidikan. Namun, fakta bahwa tindakan kriminal seperti pencurian masih kerap terjadi menunjukkan adanya celah dalam sistem keamanan serta lemahnya kesadaran bersama dalam menjaga ketertiban.
Permasalahan ini penting untuk dikaji karena berdampak langsung terhadap kenyamanan dan rasa aman mahasiswa dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Selain itu, hal ini juga mencerminkan adanya krisis nilai, di mana semangat kebersamaan, kepedulian sosial, dan ketaatan terhadap hukum belum sepenuhnya tumbuh di kalangan mahasiswa maupun masyarakat sekitar. Padahal, sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan mampu menjadi contoh dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila secara nyata.
Penerapan nilai-nilai seperti gotong royong, rasa tanggung jawab, keadilan, dan kepatuhan terhadap hukum sangat relevan untuk menanggulangi permasalahan ini. Dengan membangun kesadaran kolektif berdasarkan Pancasila, diharapkan tercipta lingkungan mahasiswa ITERA yang lebih aman, beretika, dan harmonis.
Tidak hanya mengandalkan pengamanan dari pihak tertentu, namun juga dibangun melalui budaya saling menjaga, saling peduli, dan bekerja sama dalam menciptakan ketertiban.
2 Melalui kajian ini, akan dibahas bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dapat menjadi solusi dalam mengatasi kasus pencurian motor di lingkungan mahasiswa ITERA. Kajian ini juga akan mengidentifikasi berbagai tantangan dalam penerapannya serta merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dan pihak terkait dalam membangun lingkungan yang lebih aman dan berlandaskan nilai kebangsaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam upaya menanggulangi kasus pencurian motor di lingkungan mahasiswa ITERA?
2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pencegahan pencurian motor?
3. Bagaimana strategi yang dapat diterapkan oleh mahasiswa dalam membangun lingkungan kampus yang lebih aman berdasarkan prinsip Pancasila?
1.3 Tujuan Studi Kasus
1. Menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam mengatasi pencurian motor di lingkungan mahasiswa ITERA.
2. Mengidentifikasi hambatan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai solusi terhadap masalah pencurian motor.
3. Merumuskan strategi berbasis Pancasila yang dapat diterapkan oleh mahasiswa untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman.
1.4 Manfaat Studi kasus
Project analisis studi kasus ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan kontribusi dalam penguatan wawasan kebangsaan dan nilai- nilai Pancasila, khususnya nilai tanggung jawab, kejujuran, dan kepedulian sosial dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari.
2. Menjadi bahan evaluasi bagi pihak ITERA dalam menyusun kebijakan dan strategi pencegahan tindak pencurian, dengan pendekatan berbasis pembinaan karakter dan nilai-nilai luhur Pancasila.
3. Menjadi media edukatif bagi mahasiswa dalam memahami pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman perilaku yang
3 menjunjung etika, hukum, dan solidaritas sosial.
4. Memberikan rekomendasi solusi yang aplikatif dan humanis dalam menanggulangi kasus pencurian motor, melalui pendekatan preventif berbasis nilai Pancasila dan penguatan kesadaran kolektif di lingkungan kampus.
4 BAB II
KEBIJAKAN
❖ MENILAI KEBIJAKAN ALNTERNATIF YANG DISARANKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH
Dalam rangka menyikapi maraknya pencurian kendaraan bermotor di lingkungan mahasiswa ITERA, penting untuk merumuskan kebijakan alternatif yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berakar pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang lebih berkelanjutan dan menyentuh aspek moral, etika, serta kesadaran kolektif.
1. Program Edukasi dan Sosialisasi Keamanan Berbasis Nilai Pancasila
• Landasan Nilai: Sila kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradab) dan sila kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).
• Rincian Kebijakan:
o Mengadakan seminar dan pelatihan yang tidak hanya menyampaikan tips keamanan, tetapi juga menanamkan pentingnya sikap tanggung jawab terhadap milik pribadi dan lingkungan.
o Materi pelatihan dikaitkan dengan nilai gotong royong, rasa saling menjaga, dan kepedulian sosial sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Evaluasi:
o Dilakukan melalui survei pemahaman nilai Pancasila dalam konteks tindakan preventif terhadap kriminalitas.
o Indikator keberhasilan termasuk meningkatnya kesadaran moral mahasiswa terhadap hak milik orang lain dan penurunan kasus kehilangan.
2. Penetapan Standar Keamanan Minimum dengan Pendekatan Keadilan Sosial
• Landasan Nilai: Sila kelima (Keadilan sosial) dan sila keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan...).
• Rincian Kebijakan:
o Mengatur standar minimum keamanan yang wajib diterapkan di
5 tempat kos mahasiswa, dengan memperhatikan aspek keadilan bagi pemilik dan penyewa.
o Pemilik kos dilibatkan secara aktif dalam forum musyawarah untuk menyepakati protokol keamanan yang adil dan dapat diterapkan bersama.
• Evaluasi:
o Pemantauan berkala oleh RT atau kelurahan terhadap kepatuhan pemilik kos terhadap standar keamanan.
o Survei tingkat kenyamanan dan keamanan mahasiswa setelah kebijakan diterapkan.
3. Penguatan Sistem Keamanan Lingkungan melalui Partisipasi Aktif
• Landasan Nilai: Sila ketiga (Persatuan Indonesia) dan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa).
• Rincian Kebijakan:
o Mendorong terbentuknya sistem keamanan lingkungan seperti ronda malam, komunikasi grup cepat, dan pelaporan terpusat.
o Partisipasi aktif semua elemen (mahasiswa, warga, aparat) diwujudkan dalam semangat persatuan dan tanggung jawab kolektif.
o Nilai spiritualitas dan moralitas juga ditanamkan sebagai pengingat bahwa mencuri adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama dan norma masyarakat.
• Evaluasi:
o Menilai efektivitas sistem keamanan melalui data pelaporan insiden dan intensitas partisipasi warga.
o Analisis terhadap perubahan perilaku mahasiswa dalam menjaga kendaraan.
❖ MENGEMBANGKAN KEBIJAKAN PUBLIK KELOMPOK
Dalam upaya mengatasi peningkatan kasus pencurian sepeda motor yang terjadi di lingkungan mahasiswa sekitar tempat tinggal dan kampus ITERA, kelompok kami merancang sebuah kebijakan publik yang ditujukan pada aspek kesadaran individu, lingkungan tempat tinggal, serta kerja sama dengan pihak-
6 pihak terkait. Rancangan kebijakan ini difokuskan untuk mendorong partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, terutama mahasiswa sebagai bagian dari warga negara.
1. Membangun Kesadaran Individu
Tahapan awal yang krusial dalam mencegah tindakan kriminal adalah menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan secara pribadi, terutama bagi mahasiswa yang tinggal di rumah kos atau kontrakan. Banyak di antara mereka yang belum menyadari pentingnya tindakan preventif seperti penggunaan kunci pengaman ganda, memarkir kendaraan di lokasi terang atau terpantau, serta tidak mudah mempercayakan kendaraannya kepada orang yang belum dikenal.
Tingginya tingkat kesadaran dari setiap individu menjadi langkah awal yang efektif dalam mencegah peluang terjadinya pencurian. Pelaku akan cenderung bertindak apabila ada kesempatan yang terbuka. Oleh karena itu, sebagai pemilik kendaraan, kita perlu menutup celah tersebut melalui upaya pengamanan yang memadai.
Peningkatan kesadaran individu juga bisa didorong melalui sikap saling mengingatkan antar penghuni. Teman satu kos atau sesama warga dapat menegur apabila melihat tindakan lalai dalam menjaga kendaraan. Kesadaran yang tumbuh dari komunitas akan memunculkan kewaspadaan yang menyebar, sehingga secara tidak langsung membentuk kedisiplinan individu.
2. Peningkatan Keamanan di Lingkungan Kos
Tidak sedikit kasus pencurian yang justru terjadi di tempat tinggal mahasiswa sendiri. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa para pelaku seringkali menyamar sebagai mahasiswa atau tetangga kos. Bahkan ada juga yang berpura-pura menjadi pengemudi ojek daring demi menghindari kecurigaan.
Kondisi fisik tempat tinggal mahasiswa perlu dilengkapi dengan sarana keamanan yang layak. Dalam kebijakan ini, kelompok kami mengusulkan agar diberlakukan standar minimal keamanan bagi pemilik kos, seperti:
• Tersedianya pencahayaan yang cukup di area parkir dan jalan masuk, terutama di malam hari.
7
• Penggunaan pagar atau gerbang yang bisa dikunci saat malam untuk membatasi keluar masuk.
• Pemasangan kamera pengawas (CCTV) di area strategis seperti pintu masuk, area parkir, dan lorong-lorong utama.
• Penyediaan tempat parkir khusus yang dapat dikunci agar kendaraan tidak ditaruh sembarangan.
Diperlukan kerja sama antara pemilik kos, RT, dan warga setempat untuk merespons maraknya kasus pencurian ini. Bentuk kerja sama tersebut bisa berupa kesepakatan mengenai protokol keamanan, seperti batas waktu kunjungan, sistem ronda malam, serta pembagian tugas pengawasan.
Pencatatan tamu atau pengunjung juga menjadi penting untuk mencegah pelaku yang menyamar sebagai penghuni atau tamu. Hal ini dapat dilakukan melalui log buku atau sistem pelaporan kepada pemilik kos. Pendekatan ini juga menunjukkan bentuk tanggung jawab sosial dari pemilik kos terhadap keselamatan penyewa, dan bisa memperkuat kepercayaan mahasiswa serta orang tua terhadap lingkungan tempat tinggal.
3. Peningkatan Patroli oleh Pemangku Wilayah
Kebijakan ini mencakup pula perlunya keterlibatan lebih aktif dari para pemangku kepentingan dalam menjaga keamanan, seperti ketua RT, Linmas, Bhabinkamtibmas, serta perangkat kelurahan. Patroli yang dilakukan secara rutin, khususnya pada malam hari dan saat jam rawan, sangat diperlukan untuk memberikan efek jera serta mencegah potensi kejahatan.
Pemangku wilayah, dalam konteks penelitian ini seperti ketua RT atau tokoh masyarakat, tidak hanya bertugas melakukan patroli, tetapi juga menciptakan situasi lingkungan yang menyulitkan pelaku untuk beraksi.
Koordinasi dengan warga tentang adanya rumor atau tanda-tanda aktivitas mencurigakan, menjalin komunikasi dengan kepolisian, serta keterlibatan seluruh warga lingkungan akan menciptakan sistem perlindungan yang efektif.
Di samping itu, penting untuk dibangun sistem pelaporan dan komunikasi cepat antar warga dan pemangku wilayah. Ini bisa dilakukan dengan membentuk grup komunikasi seperti WhatsApp lingkungan atau memanfaatkan aplikasi pelaporan masyarakat, agar peristiwa mencurigakan dapat segera dilaporkan
8 secara real-time. Mahasiswa sebagai penghuni kos juga bisa dilibatkan dalam kegiatan keamanan seperti ronda malam atau forum warga, untuk mendukung program keamanan lingkungan. Dengan adanya sinergi antara warga dan aparat, maka potensi tindak kriminal seperti pencurian sepeda motor dapat ditekan dan direspons lebih cepat.
❖ MENGEMBANGKAN SUATU RENCANA TINDAKAN
Agar kebijakan publik yang telah dikembangkan dapat diimplementasikan secara efektif, berikut adalah rencana tindakan konkret yang dapat dilakukan:
1. Membangun Forum Komunikasi Mahasiswa dan Warga (FKMW)
Tujuan: Mewujudkan wadah koordinasi antara mahasiswa, pemilik kos, warga sekitar, dan pemangku wilayah seperti RT/RW dan Linmas.
Langkah Tindakan:
• Membentuk forum ini melalui musyawarah antara BEM/KM ITERA, ketua RT, dan perwakilan pemilik kos.
• Menyusun agenda pertemuan rutin setiap bulan untuk membahas permasalahan keamanan dan mengevaluasi situasi terkini.
• Membuat laporan hasil forum sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang dapat dijadikan acuan kebijakan bagi pihak kelurahan atau kepolisian.
2. Penyusunan Petisi dan Audiensi dengan Pemerintah Setempat
Tujuan: Memberikan dorongan moral dan hukum agar pihak kelurahan serta kepolisian lebih aktif dalam patroli dan mendukung upaya peningkatan keamanan lingkungan kos mahasiswa.
Langkah Tindakan:
• Menggalang tanda tangan dari mahasiswa, pemilik kos, dan warga sekitar yang setuju terhadap kebijakan keamanan lingkungan kos.
• Mengajukan surat resmi dan melakukan audiensi langsung dengan lurah, RW, dan pihak Polsek guna membicarakan peningkatan patroli, pemasangan CCTV, serta perbaikan penerangan umum.
• Melampirkan dokumentasi seperti data kasus pencurian, testimoni warga, serta bukti rekaman CCTV sebagai bahan pendukung petisi.
3. Kampanye Edukasi Keamanan Mandiri “Mahasiswa Sadar Aman”
9 Tujuan: Menumbuhkan kesadaran personal mengenai pentingnya mencegah pencurian sepeda motor.
Langkah Tindakan:
• Melakukan penyuluhan rutin di lingkungan kos atau kontrakan tentang tips menjaga keamanan kendaraan, penggunaan kunci ganda, serta mengenali modus pelaku kejahatan.
• Membuat konten edukatif dalam bentuk video singkat, infografis, dan poster yang dibagikan melalui media sosial kampus dan grup kos.
• Menginisiasi sistem “Teman Pengingat Aman (TPA)” di mana sesama penghuni kos saling mengingatkan untuk memastikan keamanan kendaraannya setiap malam.
4. Kolaborasi dengan ITERA dan Kepolisian untuk Pemasangan Fasilitas Keamanan
Tujuan: Mendukung pelaksanaan standar minimal keamanan di lingkungan tempat tinggal mahasiswa.
Langkah Tindakan:
• Mengajukan proposal kerja sama antara pihak ITERA, pemilik kos, dan kepolisian terkait bantuan atau subsidi pemasangan CCTV, penerangan jalan, dan pagar keamanan.
• Mengusulkan program insentif dari kampus atau pemerintah daerah bagi tempat kos yang menerapkan sistem keamanan yang direkomendasikan.
• Menyediakan sistem penilaian keamanan tempat kos oleh mahasiswa guna mendorong transparansi dan meningkatkan kualitas lingkungan tinggal.
5. Penerapan Sistem Pelaporan Cepat Keamanan (SPeKaM)
Tujuan: Meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam pelaporan kejadian mencurigakan.
Langkah Tindakan:
• Membuat grup WhatsApp/Telegram untuk tiap lingkungan kos yang dikelola bersama RT, pemilik kos, dan mahasiswa.
• Menyusun prosedur pelaporan cepat (contoh: mengirim foto, lokasi, dan waktu kejadian) yang langsung diteruskan ke pihak berwenang.
• Memberikan pelatihan singkat kepada anggota forum untuk merespons
10 laporan dengan sigap serta menghubungi call center kepolisian bila diperlukan.
TABEL KINERJA
Nama Anggota Pembagian Tugas
Tika Muryanti Menjelaskan masalah
Annisa Mediana Menilai kebijakan alnternatif yang disarankan untuk memecahkan masalah
Silvia Rachmadani Putri Mengembangkan kebijakan publik kelompok Ferdinan Juarta Ginting Mengembangkan suatu rencana tindakan Muhammad Nur Hafidz
Thamrin
Mencari sumber informasi di internet
Muhammad Rafli Mencari narasumber
11 PENUTUP
❖ KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila memiliki peran penting dalam menanggulangi kasus pencurian motor di lingkungan mahasiswa ITERA.
Nilai-nilai seperti gotong royong, kepedulian sosial, keadilan, serta tanggung jawab bersama, jika diterapkan secara konsisten, mampu membentuk kesadaran kolektif dan memperkuat ketahanan sosial terhadap tindakan kriminal.
Upaya pencegahan tidak cukup hanya dengan pendekatan teknis, tetapi juga harus disertai pembinaan karakter dan edukasi moral. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa perlu menjadi teladan dalam menjaga ketertiban dan keamanan dengan cara meningkatkan kewaspadaan pribadi, saling mengingatkan, serta aktif terlibat dalam upaya kolektif seperti forum warga, sistem pelaporan cepat, dan ronda malam.
Selain itu, kolaborasi antara mahasiswa, pemilik kos, masyarakat sekitar, dan aparat keamanan menjadi kunci penting dalam membentuk lingkungan yang aman dan beretika. Kebijakan publik yang berlandaskan Pancasila harus dikembangkan secara sistematis melalui edukasi, penyusunan standar keamanan kos, patroli wilayah, serta pemanfaatan teknologi pengawasan. Dengan demikian, penerapan nilai Pancasila tidak hanya bersifat normatif, tetapi dapat menjadi solusi nyata dalam menghadapi persoalan sosial di lingkungan kampus.
❖ SARAN
1. Mahasiswa diharapkan lebih waspada dan aktif menjaga keamanan pribadi, seperti menggunakan kunci ganda dan tidak parkir sembarangan.
2. Pemilik kos perlu menyediakan fasilitas keamanan seperti CCTV, pagar, dan pencahayaan yang baik.
3. Pihak kampus dan aparat setempat sebaiknya mendukung kebijakan keamanan berbasis nilai Pancasila.
4. Warga sekitar kampus diajak turut serta dalam sistem keamanan lingkungan secara kolektif.
12 LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar sumber-sumber informasi
13 Lampiran 2. Wawancara terkait studi kasus yang dinalisis
14 BUKTI WAWANCARA DENGAN KORBAN KEHILANGAN MOTOR
Berikut salah satu bukti wawancara kelompok kami dengan korban kehilangan motor di sekitar lingkungan ITERA. Bertempat di Kini Kost (daerah Belwis, dekat lingkungan mahasiswa ITERA).
Kelompok 3 : Selamat malam, kak. Terima kasih sebelumnya sudah bersedia kami wawancarai. Kami dari Kelompok 3 Mata Kuliah Kewarganegaraan R47. Kakak merupakan korban kehilangan motor di sekitar kosan, ya?
Korban : Iya, malam juga. Betul, motor saya hilang sekitar bulan November tahun lalu saat saya sedang tidur di kost.
Kelompok 3 : Bisa diceritakan, bagaimana kronologinya?
Korban : Waktu itu sekitar jam 7 malam, saya parkir motor di depan kos, seperti biasa. Saya ketiduran sepulang dari luar. Tapi pas saya bangun mau cari makan dengan teman saya, motor sudah tidak ada.
Saya sempat tanya ke tetangga kos, tapi tidak ada yang lihat jelas siapa yang ambil bahkan di cctv wajah pelaku tidak terlihat jelas.
Kelompok 3 : Wah, turut prihatin ya, kak. Apakah saat itu motor dikunci ganda?
Korban : Sayangnya tidak. Hanya kunci stang biasa, karena saya pikir di depan kost bakal aman. Tapi ternyata pelaku cerdik sekali aksinya.
Kelompok 3 : Apakah kakak sempat melapor ke pihak berwajib?
Korban : Iya, saya lapor ke Polsek dan juga ke pemilik kos. Tapi sampai sekarang belum ada kabar perkembangan.
Kelompok 3 : Menurut kakak, apakah kejadian ini mencerminkan lemahnya sistem keamanan di lingkungan tempat tinggal mahasiswa?
Korban : Sangat. Banyak kos yang pagarnya terbuka, dan tidak ada satpam atau sistem pengawasan. Pelaku mudah saja keluar masuk tanpa diawasi.
Kelompok 3 : Kalau boleh tahu, apakah ini kejadian pertama di lingkungan kakak, atau sudah pernah terjadi sebelumnya?
Korban : Di lingkungan saya bukan yang pertama, namun di kost saya inia
15 dalah yang pertama. Beberapa bulan sebelumnya juga ada kejadian serupa di kost sekitar. Tapi kayaknya mahasiswa belum terlalu sadar pentingnya keamanan, termasuk saya.
Kelompok 3 : Kalau boleh tahu, apa saran kakak untuk mencegah kejadian serupa di masa depan?
Korban : Pertama, mahasiswa harus lebih sadar pentingnya keamanan, misalnya selalu kunci ganda, jangan parkir sembarangan. Kedua, pemilik kos perlu pasang CCTV di sudut yang strategis dan pagar yang selalu di tutup. Dan ketiga, harus ada kerja sama antara mahasiswa, pemilik kos, dan aparat, misalnya bikin grup ronda malam atau sistem laporan cepat.
Kelompok 3 : Terima kasih banyak atas waktunya dan kesediaannya berbagi, kak. Semoga motor kakak bisa ditemukan, dan semoga pengalaman ini bisa jadi pelajaran untuk kita semua.
Korban : Amin, terima kasih juga. Semoga tugas kalian lancar.