• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi SOP dan Akad Murabahah pada Pembiayaan Mikro di BNI Syariah KC. Parepare

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi SOP dan Akad Murabahah pada Pembiayaan Mikro di BNI Syariah KC. Parepare"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

71 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pembiayaan Mikro 3 dengan Akad Murabahah di BNI Syariah KC. Parepare, standar prosedur pembiayaan mikro 3 dengan murabahah di BNI Syariah KC. Parepare sudah berjalan sesuai dengan acuan ataupun ketetapan Fatwa DSN MUI No: 04/DSN- MUI/IV/2000 tentang Murabahah dengan prinsip jual beli, dimana pihak bank selaku penjual dan nasabah adalah pembeli dengan menjalankan akad murabahah yang di ikuti dengan akad wakalah (perwakilan) sehingga proses atau prinsip jual beli berjalan sesuai syariat dan fatwa. Menurut peneliti sudah berjalan dengan baik dengan terjadinya kerjasama antara pihak bank dan nasabahnnya.

5.1.2. Implementasi Akad Murabahah Pada Pembiayaan Mikro 3 di BNI Syariah KC. Parepare, sudah berjalan dengan baik sesuai dengan ketetapan Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No: 04/DSN- MUI/IV/2000 Tentang akad Murabahah karena pembiayaan mikro 3 dengan akad murabahah berjalan berdasarkan prosedur-prosedur, ketentuan-ketentuan, dan syarat-syarat yang ada. Pihak bank berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan yang terbaik kepada nasabah dan bank itu sendiri, menjalankan prosedur-prosedur yang telah ditentukan dan sesuai Fatwa DSN MUI . Dan nasabah juga memenuhi syarat-syarat dari pihak bank ketika ingin mengajukan pembiayaan mikro 3 dengan akad murabahah sehingga tercipta hubungan dan kerjasama

(2)

72

yang baik antara kedua belah pihak. Syarat- syarat tersebut di antaranya kelayakan calon nasabah, sumber pendapatan yang jelas.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang penulis kemukakan dalam skripsi ini diharapkan bermanfaat dan berguna khususnya bagi pegawai bank dan nasabah.

5.2.1. Pihak bank, diharapkan senantiasa meningkatkan pelayanan dalam menghadapi nasabah dan senantiasa pula menjalankan wewenang sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh pihak bank.

5.2.2. Nasabah, diharapkan mematuhi aturan-aturan dan memenuhi syarat-syarat yang ada pada bank yang bersangkutan dan menepati perjanjian yang telah disepakati sebelumnya dalam akad murabahah.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan di sini bahwa pelaksanaan prinsip syariah dalam akad murabahah sudah sesuai dengan fatwa MUI, walaupun harga jual objek akad yang merupakan harga

6/552/DIR tertanggal 21 September 2004 kepada DSN-MUI untuk mengeluarkan fatwa DSN No.49/DSM-MUI/II/2005 tentang Konversi Akad Murabahah dapat menjadi pedoman bagi Bank Syariah

04/DSN-MUI/IV/2000 pasal 1 ayat 9: “jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli Murabahah harus dilakukan setelah barang,

FATWA DSN-MUI No.04/DSN-MUI/IV/2000.. AKAD Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang

Dengan demikian, dapat disimpulkan di sini bahwa pelaksanaan prinsip syariah dalam akad murabahah sudah sesuai dengan fatwa MUI, walaupun harga jual objek akad yang merupakan harga

Murabahah adalah istilah dalam fiqh islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 06/DSN-MUI/VI/2000 tentang Jual Beli Istishna’ adalah akad jual beli dalam aplikasi pembuatan barang sesuai

PRAKTIK PEMBIAYAAN MURABAHAH BIL WAKALAH DITINJAU DARI FATWA DSN MUI NO.04/DSN-MUI/IV/2000 STUDI KASUS BMT ISTIQOMAH TULUNGAGUNG SKRIPSI Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian