• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informasi Umum dan Profil Pelajar dalam Pembelajaran Gelombang Bunyi di SMA Negeri 1 Cimanggu

N/A
N/A
Sultan

Academic year: 2025

Membagikan "Informasi Umum dan Profil Pelajar dalam Pembelajaran Gelombang Bunyi di SMA Negeri 1 Cimanggu"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : Muhammad Sultan Sofi Alif

Institusi : SMA Negeri 1 Cimanggu

Tahun Penyusunan 2025

Jenjang Sekolah : SMA

Kelas/Semester : XI/Genap

Fase : F

Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)

Kompetensi Awal : Efek Doppler, Resonansi dan Pelayangan Bunyi Profil Pelajar Pancasila

Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar menjadi pribadi yang memiliki profil pelajar pancasila sebagai berikut:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

Melalui pembelajaran mengenai gelombang bunyi, peserta didik dapat menyadari bahwa Tuhan menciptakan kehidupan dengan segala keteraturan dan dapat dipahami dengan logika berpikir ilmiah.

2. Bernalar kritis

Melalui berbagai pendekatan dan model pembelajaran, peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dengan didorong agar peserta didik untuk menjadi literat melalui pembentukan budaya literasi.

3. Mandiri

Melalui pembelajaran gelombang bunyi, peserta didik dapat menganalisis berbagai p eristiwa alam dan kehidupan dengan pengetahuannya sehingga memberikan manfaat dan bermakna dalam menunjang kehidupan.

4. Bergotong Royong

Melalui kegiatan diskusi dalam menyelesaikan persoalan gelombang bunyi peserta didik dapat berkerjasama sehingga peserta didik mampu berkerjasama dan saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama

(3)

Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin

Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin yang ingin dicapai sebagai berikut:

1. Berkeadaban (Ta’addub)

Mendorong sikap sopan santun dalam berinteraksi dengan lingkungan belajar.

2. Toleransi (Tasāmuh)

Mendorong peserta didik untuk menghargai perbedaan pendapat dalam pemahaman konsep-konsep fisika.

3. Keteladanan (Qudwah)

Menunjukkan contoh yang baik dalam ucapan, perilaku dan tindakan.

4. Musyawarah (syura’)

Mengajarkan kepada peserta didik untuk melakukan diskusi dalam menyikapi permasalahan fenomena/konsep fisika.

Capaian Pembelajaran

Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor, gelombang bunyi dan dinamika gerak, fluida, gejala gelombang bunyi dan gelombang cahaya dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep kalor dan termodinamika, dengan berbagai perubahannya dalam mesin kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan masalah. Peserta didik mampu memahami prinsip-prinsip gerbang logika dan pemanfaatannya dalam sistem komputer dan perhitungan digital lainnya. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai besaran fisis pada teori relativitas khusus, gejala kuantum dan menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam kehidupan sehari- hari dan teknologi.

Sarana dan Prasarana

Pembelajaran gelombang bunyi yang ada di modul ini didampingi dengan berbagai gambar yang dapat menjadi stimulus pada materi gelombang bunyi. Akan ditampilkan dalam power point canva dengan menggunakan laptop/computer/smartphone, jaringan in ternet, proyektor dan speaker. Selain itu penjelasan lebih lanjut tentunya memerlukan papan tulis dan spidol serta buku paket pendamping modul bila dibutuhkan.

(4)

B. KOMPETENSI INTI Model Pembelajaran

Model Pembelajaran yang dipakai oleh modul ini adalah Problem based Learning (PBL) Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan pada modul ini yakni diskusi, eksperimen, tanya jawab dan presentasi kelompok.

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu memahami konsep efek Doppler, resonansi dan pelayangan bunyi

2. Peserta didik mampu menggunakan konsep efek Doppler, resonansi dan pelayangan bunyi

3. Peserta didik mampu memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan konsep efek Doppler, resonansi dan pelayangan bunyi.

4. Peserta didik mampu mengevaluasi masalah yang berkaitan dengan konsep efek Doppler.

5. Peserta didik mampu mendesain solusi dari permasalahan yang berkaitan dengan konsep resonansi

Pertanyaan Pemantik

1. Pernahkah kalian melihat karnaval kebudayaan di daerah kalian? Jika iya mengapa ketika menonton karnaval kebudayaan bunyi yang didengar saat iringan pawai mendekat dan menjauh dari pengamat berbeda?

2. Ketika Karnaval budaya yang melewati perumahan, jika diperhatikan suara yang dihasilkan dari karnaval budaya dapat membuat jendela rumah getar bahkan pecah, mengapa hal demikian dapat terjadi?

3. Suara yang didengar oleh penonton saat karnaval budaya daerah adalah suara dari banyak sumber bunyi, tak jarang suara tersebut sampai ada yang membuat telinga kesakitan, mengapa hal demikian dapat terjadi?

Pemahaman Bermakna

1. Peserta didik memahami konsep efek doppler

2. Peserta didik memahami konsep resonansi bunyi dalam kehidupan sehari-hari 3. Peserta didik memahami konsep pelayangan bunyi dalam kehidupan sehari-hari

(5)

Kegiatan Pembelajaran

Langkah Aktivitas Pendidik Aktivitas Peserta

Didik Alokasi

Waktu Pendahuluan (Pertemuan 1)

Pendahuluan Mengucapkan Salam Membimbing berdoa dan membaca alfatihah bersama- sama.

Memeriksa kehadiran peserta didik.

Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

Menjawab salam

Berdoa dan membaca membaca alfatihah bersama-sama yang dipimpin oleh ketua kelas

Peserta didik

mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan Pendidik.

5 menit

Kegiatan Inti Fase 1

Orientasi Masalah Pendidik mengemukakan

pertanyaan mengapa suara yang dihasilkan oleh karnaval budaya daerah berbeda saat iringan karnaval mendekat dan menjauhi pendengar/penonton?

Pendidik mengemukakan

pertanyaan mengapa suara yang dihasilkan oleh karnaval budaya daerah dapat membuat jendela rumah bergetar bahkan pecah?

Pendidik

mengemukakan konsep materi tentang efek doppler, resonansi dan pelayangan bunyi Peserta didik untuk

membaca dan

memperhatikan soal cerita pada sintaks orientasi masalah yang ada di LKPD

Peserta didik

mendengarkan penjelasan guru sambil diharapkan peserta didik memberikan feedback seperti bertanya sehingga menjadi pembelajaran 2 arah Peserta didik menyimak video yang diberikan pendidik di LKPD

10 menit

(6)

Langkah Aktivitas Pendidik Aktivitas Peserta

Didik Alokasi

Waktu Fase 2

Mengorganisasikan peserta didik

Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok secara heterogen.

Setiap kelompok berjumlah 3 peserta didik.

Pendidik mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan LPKD sintaks

mengorganisasikan peserta didik.

Peserta didik membentuk kelompok heterogen sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Pendidik

Pendidik mulai

mengerjakan LKPD sintaks

mengorganisasikan peserta didik

15 menit

Fase 3

Membimbing penyelidikan

Pendidik mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan LKPD sintak membimbing penyelidikan.

Pendidik mulai

mengerjakan LKPD sintaks membimbing penyelidikan

15 menit

Fase 4

Mengembangkan dan menyajikan hasil

Pendidik mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan LKPD sintak mengembangkan dan menyajikan hasil.

Pendidik

mempersilahkan tiap

kelompok untuk

mempresentasikan hasil mengerjakan

LKPD sintaks

mengembangkan dan menyajikan hasil.

Pendidik

mempersilahkan peserta didik untuk Menyimpulkan hasil presentasi pengerjaan

LKPD sintaks

mengembangkan dan menyajikan hasil.

Pendidik mulai

mengerjakan LKPD sintaks mengembangkan dan menyajikan hasil.

Peserta didik mulai mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang

LKPD sintaks

mengembangkan dan menyajikan hasil

Peserta didik mulai menyimpulkan hasil presentasi LKPD sintaks mengembangkan dan menyajikan hasil

30 menit

Fase 5:

Analisis dan Evaluasi

Memberikan apresiasi kepada kelompok yang telah

mempresentasikan hasil pengerjaan LKPD

Peserta didik memberikan apresiasi berupa tepuk tangan

10 menit

(7)

Langkah Aktivitas Pendidik Aktivitas Peserta

Didik Alokasi

Waktu Memberikan

konfirmasi dan

feedback dari hasil analisis peserta didik.

Memberikan penguatan

materi dan

membimbing peserta

didik untuk

memperoleh persamaan persepsi pemecahan masalah.

Menyajikan soal evaluasi menggunakan g-form

Peserta didik

mendengarkan penguatan materi gelombang bunyi yang disampaikan oleh pendidik.

Peserta didik menjawab soal evalusi yang ada di g-form

Kegiatan Penutup Penutup Pendidik memberikan

penguatan materi gelombang bunyi setelah presentasi kelompok

Menutup pembelajaran dengan hamdalah dan membaca doa majlis dan salam

Peserta didik mendengarkan penguatan materi gelombang bunyi yang disampaikan oleh pendidik.

Peserta didik bersama-

sama membaca

hamdalah, doa majlis dan salam

5 menit

Sumedang,.………

Guru Mata Pelajaran Peneliti,

………... ………..

Kepala Sekolah

………

(8)

Refleksi Pembelajaran A. Refleksi Pendidik

No Kegiatan Pertanyaan Refleksi

1

Awal

Pembelajaran

a. Bagaimana kesiapan sarana prasarana, modul, media dan sumber belajar?

b. Sudah sejauh mana kemampuan awal peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran?

c. Apa strategi, metode dan model yang akan diterapkan?

2

Proses pembelajaran

a. Apakah ada peserta didik yang mengalami kesulitan selama pembelajaran?

b. Apakah pelaksanaan berlangsung sesuai yang direncanakan?

c. Bagaimana kondisi kelas selama pembelajaran berlangsung?

d. Apakah murid memahami pembelajaran ini?

3

Akhir

Pembelajaran

a. Peristiwa apa yang terjadi pada pembelajaran hari ini?

b. Perasaan apa yang muncul pada pembelajaran hari ini?

c. Apakah ada kesulitan pada pembelajaran hari ini?

d. Apakesalahan yang pada pembelajaran hari ini?

e. Bagaimana upaya memperbaiki kesalahan tersebut?

f. Apa kendala yang dihadapi selama kegiatan pembelajaran?

g. Bagaimana pembelajaran dapat digunakan di masa depan?

B. Refleksi Peserta Didik

1.

Apakah saya dapat memahami materi pembelajaran hari ini?

2. Apakah petunjuk pembelajaran jelas untuk diikuti?

3. Apa saja yang belum dipahami atau masih membutuhkan penjelasan lebih lanjut?

4. Apakah ada kesulitan yang dialami saat mengikuti pembelajaran?

5. Apa langkah yang bisa saya ambil untuk meningkatkan cara belajar saya?

Pengayaan dan Remedial a. Aktivitas Pengayaan

Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang sudah memahami konsep yang sudah dipelajari (nilai asesmen 76 dan bias melanjutkan pembelajaran berikutnya (Belajar mandiri atau berkelompok)

b. Aktivitas Remedial

Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memahami konsep yang sudah dipelajari (skor asesmen < 76) dengan pemberian bimbingan secara khusus dari pendidik.

(9)

Glosarium

Tari emprak : Merupakan kesenian daerah yang memadukan tarian dengan instrument musik yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah Gel. Bunyi : Cabang ilmu fisika yang mempelajari fenomena bunyi Efek Doppler : Perubahan frekuensi yang terjadi akibat pergerakan sumber

` bunyi atau pengamat terhadap sumber bunyi tersebut.

Resonansi bunyi : Proses ikut bergetarnya suatu benda karena frekuensi alaminya sama dengan frekuensi dari suatu sumber bunyi Pelayangan bunyi : 2 bunyi keras atau 2 bunyi lemah yang terjadi secara

berurutan Daftar Pustaka

Anissa, I. (2020). Gelombang Bunyi dan Cahaya Fisika Kelas XI. Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas XIII, 51, 9.

Radjawane, M. M., Tinambunan, A., & Jono, S. (2022). Fisika untuk SMA/MA Kelas XI .

Ummah, M. S. (2019). Bahan Ajar Gelombang Bunyi. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.

http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng 8ene.pdf?

sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.

005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/

305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTA RI

(10)

Lampiran 1

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/Genap

Topik : Efek doppler, resonansi dan pelayangan bunyi

Jumlah Soal : 8

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Pertemuan II Soal

1. Di sebuah desa di Sumatera Barat, suara tabuhan gendang terdengar lebih cepat dan lebih tinggi saat seorang penabuh mendekat dan lebih lambat serta lebih rendah saat penabuh menjauh. Apa yang menyebabkan perubahan suara gendang yang didengar oleh warga desa?

a. Efek Doppler menyebabkan suara gendang lebih cepat dan lebih tinggi saat penabuh mendekat dan lebih lambat saat menjauh

b. Suhu udara yang lebih dingin menyebabkan suara gendang lebih rendah c. Gendang menghasilkan suara yang lebih keras saat penabuh mendekat

d. Kecepatan penabuh yang lebih cepat menyebabkan suara gendang lebih keras 2. Dalam pertunjukan tari Emprak, alat musik seperti gong dan kendang dimainkan

secara bersamaan. Ketika sebuah gong dipukul, alat musik lain di dekatnya terkadang ikut bergetar tanpa disentuh. Fenomena ini terjadi karena adanya resonansi. Faktor apa yang paling mempengaruhi terjadinya resonansi pada alat musik tersebut?

a. Kesamaan frekuensi alami antara gong dan alat musik lain di dekatnya.

b. Kekuatan pukulan yang diberikan pada gong saat dimainkan.

c. Jarak antara gong dan alat musik lain yang cukup jauh.

d. Jenis bahan yang digunakan untuk membuat alat musik tersebut

3. Suku Bugis dikenal sebagai pelaut ulung dengan perahu layar tradisional Phinisi.

Dalam latihan navigasi, mereka kadang menggunakan peluit kapal untuk berkomunikasi antar perahu di tengah laut. Suatu hari, perahu Phinisi A meniup peluit dengan frekuensi 400 Hz. Perahu Phinisi B yang sedang berlayar menuju perahu A dengan kecepatan 10 m/s mendengar suara peluit tersebut. Kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s. apakah suara peluit yang didengar oleh pelaut perahu b lebih kencang?

a. Tidak, suara yang didengar lebih samar dengan frekuensi 388, 2 Hz b. Ya, suara yang didengar lebih jelas dengan frekuensi 412.5 Hz c. Tidak ada perubahan suara peluit karena frekuensi nya sama 400 Hz d. Ya, suara yang didengar lebih jelas dengan frekuensi 411,8 Hz

4. Seorang pengrajin Gamelan di Yogyakarta sedang menyetel dua bilah saron agar menghasilkan nada yang harmonis. Ia membunyikan dua bilah saron secara bersamaan dan mendengar 5 pelayangan setiap detik. Bilah pertama sudah diketahui menghasilkan nada 256 Hz. Agar bunyi terdengar harmonis tanpa pelayangan, berapa frekuensi yang seharusnya dihasilkan oleh bilah saron kedua?

a. Saron kedua harus diantara 261 Hz atau 267 Hz b. Saron kedua harus diantara 256 Hz atau 266 Hz c. Saron kedua harus diantara 251 Hz atau 261 Hz d. Saron kedua harus diantara 246 Hz atau 251 Hz

(11)

5. Dalam upacara adat Ngaben di Bali, iring-iringan Gamelan mengiringi prosesi sambil berjalan perlahan di jalan desa. Seorang warga berdiri di pinggir jalan dan mendengar suara Gamelan menjadi sedikit lebih nyaring (frekuensinya lebih tinggi) ketika rombongan mendekat, lalu perlahan menjadi lebih rendah saat rombongan menjauh. Jika kecepatan iring-iringan adalah 2 m/s, frekuensi suara gong yang dipukul adalah 500 Hz, dan kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s.

Berapa besar perubahan frekuensi yang dirasakan oleh warga tersebut antara saat Gamelan mendekat dan saat menjauh?

a. Sekitar 8 Hz b. Sekitar 6 Hz c. Sekitar 4 Hz

d. Tidak ada perubahan frekuensi

6. Dalam sebuah pertunjukan budaya Toraja, seorang pemain seruling bambu ingin membuat nada dasar C4 (frekuensi 256 Hz). Ia tahu bahwa nada tersebut dapat dihasilkan jika panjang kolom udara pada seruling sesuai dengan frekuensi resonansi. Jika kecepatan bunyi di udara adalah 340 m/s, dan seruling diasumsikan sebagai pipa terbuka di kedua ujungnya. Berapakah panjang minimum seruling yang harus dibuat agar bisa menghasilkan nada dasar C4?

a. Panjang seruling minimal senilai 0,33 m b. Panjang seruling minimal senilai 1,30 m c. Panjang seruling minimal senilai 0,66 m d. Panjang seruling minimal senilai 0,50 m

7. Dalam tradisi Minangkabau, iring-iringan pengantin sering menggunakan mobil hias yang dikawal oleh kendaraan bermotor. Pada sebuah perayaan, mobil pengiring menggunakan sirine modern yang keras saat melintasi jalan sempit kampung. Beberapa warga mengeluhkan suara sirine terasa menusuk dan tidak nyaman, terutama saat kendaraan mendekat cepat. Jika dikaitkan dengan efek Doppler, evaluasi apa yang paling tepat terhadap penggunaan sirine dalam konteks budaya lokal tersebut?

a. Sirine sebaiknya diganti dengan suara yang lebih tinggi agar jelas b. Sirine tidak perlu digunakan karena tidak berpengaruh terhadap budaya c. Perubahan frekuensi akibat efek Doppler menyebabkan suara lebih tajam saat

mendekat, sehingga perlu diatur kecepatannya

d. Efek Doppler tidak terjadi jika kendaraan melaju pelan

8. Seorang pengrajin Gamelan di Solo sedang menyetel dua bilah saron yang seharusnya menghasilkan nada yang sama. Saat dibunyikan bersama, terdengar pelayangan sebanyak 6 kali per detik. Bilah pertama sudah menghasilkan nada 440 Hz (nada A), sedangkan bilah kedua belum disesuaikan. Jika Anda diminta membantu pengrajin tersebut mendesain solusi untuk menghilangkan pelayangan, tindakan mana yang paling tepat?

a. Menurunkan frekuensi bilah kedua menjadi 434 Hz

b. Menyesuaikan panjang bilah kedua agar frekuensinya mendekati 440 Hz c. Menambah kekuatan pukulan saat memainkan bilah kedua

d. Mengganti bilah pertama dengan bilah yang lebih tinggi nadanya

Nilai Asesment= Jumlah Jawaban Benar x 12,5 =100

(12)

Mata Pelajaran : Fisika

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF (OBSERVASI)

Kelas/Semester : XI/Genap

Fase : F

Topik : Gelombang bunyi Terbarukan dan tak terbarukan No Nama Peserta

Didik

Aspek yang Diamati

Jumlah

Skor Nilai Disiplin Kerjasama Toleransi Sopan

Santun 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst

Jumlah Skor

Keterangan:

Petunjuk skor: 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100% = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

12

81%-100% = Baik Sekali 61%-80% = Baik 41%-60% = Cukup

< 41% = Kurang

(13)

Rubrik Penilaian Afektif No Aspek yang

Diamati Indikator Kriteria

1 Disiplin  Datang tepat waktu

 Mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan

 Tidak membuat keributan pada saat pembelajaran berlangsung

3=3 aspek terpenuhi 2=2 aspek terpenuhi 1=1 aspek terpenuhi 2 Kerjasama  Berpartisipasi dalam setiap kegiatan pada

kelompok

 Memberikan ide masukan terhadap kelompok

 Mendukung setiap keputusan kelompok

3=3 aspek terpenuhi 2=2 aspek terpenuhi

1=1 aspek terpenuhi 3 Toleransi  Mampu dan mau bekerja sama dengan siapapun

yang memiliki keberagaman latar belakang pandangan dan keyakinan

 Kesediaan untuk menerima gagasan orang lain

 Dapat menerima kekurangan orang lain

3=3 aspek terpenuhi 2=2 aspek terpenuhi

1=1 aspek terpenuhi 4 Sopan santun  Berbicara dengan tutur kata yang halus dan

tidak berkata kotor atau kasar

 Tidak bercanda pada saat pembelajaran berlangsung

 Berpakaian rapi dan pantas

3=3 aspek terpenuhi 2=2 aspek terpenuhi

1=1 aspek terpenuhi

refrensi : https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/87211-1673364860.pdf

Referensi

Dokumen terkait

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA SAMBOLA SAMPAH AMBIL OLAH SMA NEGERI 8 MAKASAR Makassar, 2 Desember

Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SMA Negeri 1 Jasinga Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SMA Negeri 1 Jasinga dibagi menjadi dua kategori yaitu;

Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SMA Negeri 1 Jasinga Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SMA Negeri 1 Jasinga dibagi menjadi dua kategori yaitu;

2 Tantangan yang dihadapi oleh sekolah terkait pelaksanaan pada projek untuk Penguatan pada Profil peserta didik sebagai Pelajar yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila Pelaksanaan

Fokus Penelitian Adapun fokus penelitian yang diselidiki dalam penelitian ini adalah implementasi pendidikan karakter yang mengacu pada profil pelajar pancasila di sekolah SMA Perintis

Analisis Penerapan Profil Pelajar Pancasila di SD Negeri 1

iii PENGEMBANGAN E-MODUL 3D MATERI GELOMBANG BUNYI PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Asesmen Observasi Penilaian Sikap mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatal lil alamin yang dilaksanakan melalui observasi secara langsung dan tidak langsung