MODUL
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
& PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
Nama Madrasah : MI NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Fase / Kelas : Fase C / V ( lima)
Tema : Berkarya dan Bertekhnologi untuk Membangun NKRI Topik : Seni Kaligrafi Arab Islami Karyaku
Projek Profil : Mandiri, kreatif, dinasmis dan inovatif ( tatawwur wa ibtikar ) Alokasi Waktu : 120 meni x 39 JTM
Dimensi Elemen Sub Elemen Akhir Fase
Mandiri Regulasi diri Regulasi Emosi
Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri m mengembangkan
pengendalian dan disiplin diri
Memahami perbedaan emosi yang dirasakan dan dampaknya terhadap proses belajar dan interaksinya dengan orang lain;
serta mencoba caracara yang sesuai untuk mengelola emosi agar dapat menunjang aktivitas belajar dan interaksinya dengan orang lain serta Memahami arti penting bekerja secara mandiri serta inisiatif untuk
melakukannya dalam
menunjang pembelajaran dan pengembangan dirinya Kreatif Menghasilkan
Gagasan yang orisinal
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan
Menghasilkan Gagasan yang orisinal
Menghasilkankarya dan tindakan yang orisinal serta
Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk membuat
kombinasi hal yang baru dan imajinatif untuk
mengekspresikan pikiran an/atau perasaannya, serta Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/ atau tindakan serta mengapresiasi dan mengkritisi karya dan indakan yang dihasilkan
Nilai Profil Pelajar Rahmatan Lil
Alamin Sub Nilai Profil Pelajar
Rahmatan Lil Alamin
Capaian Perkembangan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Dinamis dan inovatif ( tatawwur wa ibtikar )
Kritis, kreatif, inovatif, dan mandiri
Berfikir sistematis, berani mengambil keputusan, serta mengembangkan gagasan baru yang berdaya saing untuk kemanfaatan yang lebih tinggi
Petunjuk LK-10b:
Nama Madrasah : MI NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Fase / Kelas : Fase C / V ( lima)
Tema : Berkarya dan Bertekhnologi untuk Membangun NKRI Topik : Seni Kaligrafi Arab Islami Karyaku
Projek Profil : Mandiri, kreatif, dinasmis dan inovatif ( tatawwur wa ibtikar ) Alokasi Waktu : 120 meni x 39 JTM
Alu
r Aktivit
as
Pengenalan 3 JTM
Penelusuran tentang Seni Kaligrafi Arab Islami
Melakukan literasi jenis jenis kaligrafi arab islami
melakukan literasi tentang konsep dan kaidah seni kaligrafi arab islami
Mengidentifikasi proses Pembuatan Seni Kaligrafi Arab Islami
Memilih bahan dan alat yang akan digunakan
Kontekstualisasi 3 JTM
Siswa diajak untuk memahami ideataukonsep .
Siswa diajak untuk memahami bahan dan alat yang akan dijadikan proyek karya seni kaligrafi arab islami
Siswa di ajak untuk memahami pengerjaan dan langkah langkah
Siswa diajak memahami tahapan finising
Aksi 27 JTM
Perencanaan dan persiapan :
1.Pengumpulan bahan dan peralatan yang menjadi alternative untuk karya seni kaligrafi
2. Guru menyiapkan beberapa jenis kaligrafi arab islami 3.Guru menyiapkan artikel tentang Kaligrafi Arab Islami
4.siswa menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan , seperti pensil khat, kertas, penggaris, setip, styrofoam, karter, pewarna, kayu lis.
Pelaksanaan:
5.Guru mengajak siswa berdiskusi mengenai jenis dan kaidah penulisan seni kaligrafi.
6. Guru menentukan jenis kaligrafi arab islami
7. Guru menyajikan jenis dan kaidah penulisan kaligrafi arab islami 8.Siswa mulai mengolah dan membuat desain kaligrafi arab islami
sesuai jenis dan kaidahnya Penutup
9. Siswa mempresentasikan hasil karya masing masing
10. Guru dan siswa bersama sama mengevaluasi hasil yang sudah dilakukan siswa
11. Menarik kesimpulan dari hasil yang sudah dilakukan siswa 12. Guru Menyampaikan jenis dan meteri yang akan dilakukan
pada pertemuan yang akan datang
Refleksi 3 JTM
Sudah terjadi kerasama yang baik dalam pembuatan karya Seni Kaligrafi Arab islami
Sudah terlihat memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Sudah memahami arti penting bekerja secara mandiri serta inisiatif untuk melakukannya dalam menunjang pembelajaran dan
pengembangan dirinya
Menunjukkan hasil karya berupa Seni Kaligrafi Arab Islami
Mengevaluasi hasil karya agar lebih bernilai Tindak Lanjut
3 JTM
Menyusun langkah selanjutnya agar hasil proyek dapat dikenal masyarakat banyak
Menyusun strategi untuk project selanjutnya
Rubrik Penilaian
Subelemen Katego
ri Mulai
Berkemba ng
Sedang Berkemba ng
Berkemban g Sesuai Harapan
Sangat Berkemba ng
Menunjukkan Mulai berkembang Sedang Berkembang Sangat
inisiatif dan dalam berkembang sesuai harapan berkembang
bekerja secara Menunjukkan dalam dalam dalam
mandiri inisiatif dan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
bekerja secara inisiatif dan inisiatif dan inisiatif dan mandiri bekerja secara
mandiri bekerja secara
mandiri bekerja secara mandiri
Menghasilkan Mulai berkembang Sedang Berkembang Sangat
Gagasan yang dalam berkembang sesuai harapan berkembang
orisinal Menghasilkan dalam dalam dalam
Gagasan yang Menghasilkan Menghasilkan Menghasilkan orisinall Gagasan yang Gagasan yang Gagasan yang
orisinal orisinal orisinal
Kritis, kreatif, Mulai berkembang Sedang Berkembang Sangat inovatif, dan dalam berfikir berkembang sesuai harapan berkembang mandiri Kritis, kreatif, dalam berfikir dalam berfikir dalam berfikir
inovatif, dan Kritis, kreatif, Kritis, kreatif, Kritis, kreatif, mandiri inovatif, dan inovatif, dan inovatif, dan
mandiri mandiri mandiri
Muhammad Ulil Albab
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Fase / Kelas : Fase C / V ( lima)
Tema : Berkarya dan Bertekhnologi untuk Membangun NKRI Topik : Seni Kaligrafi Arab Islami Karyaku
Projek Profil : Mandiri, kreatif, dinasmis dan inovatif ( tatawwur wa ibtikar ) Durasi Waktu : 1 tahun Pelajaran 120 menit x 40 Jam Tatap Muka
Latar Belakang dan Tujuan :
Dalam membangun kemandirian ekonomi seorang individu ditunjukkan oleh adanya kepercayaan diri. Sebagaimana yang dikatakan oleh Iswidharmanjaya dan Agung, bahwa dengan kepercayaan diri yang cukup, seorang individu akan dapat mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya dengan penuh keyakinan. Kepercayaan diri yang tinggi sangat berperan dalam memberikan sumbangan yang bermakna dalam proses kehidupan seseorang, karena apabila individu memiliki kepercayaan diri yang tinggi, maka akan timbul motivasi pada diri individu untuk melakukan hal-hal dalam hidupnya
Al-Qur’an merupakan sumber segala inspirasi yangtelah menjadi suatu ajang perburuan kreasi yang tiada habisnya, baik dari segi sastra, bacaan, hingga tulisan dan sebagainya. Lebih dari 1000 tahun sebelum Islam, perjalanan kaligrafi Arab sangat tersendat, dan tidak memunculkan ranting-ranting yang kukuh. Hanya beberapa puluh tahun setelah kemunculan Islam, terjadi lompatan besar. Akar-akar tulisan pecah menjadi 400 aliran. Sikap para ulama terhadap seni kaligrafi yang bertolak belakang dengan sikap mereka terhadap seni menggambar makhluk bernyawa, dan sambutan pundi-pundi dinar para sultan atas karya kaligrafi yang indah, telah melahirkan banyak maestro kaligrafi dan menempatkan kaligrafi ke dalam puncak seni yang mengandung halawah (gula-gula) Kaligrafi memiliki tujuan dan fungsi ekonomis yang tinggi, sehingga semakin menarik banyak kalangan yang mengangkat kaligrafi sebagai sarana serta sumber usaha dalam mencari uang. Seperti para kaligrafer pada umumnya dan terlebih para peserta Musabaqah Kaligrafi Al-Qur’an (MKQ) yang membuat lukisan kaligrafi, dekorasi, dan arsitektur masjid, iklan, teks buku, kitab dan mushaf, atau bisnis pigura, kanvas, tinta, cat, kuas, serta pena kaligrafi hingga pedagang kaligrafi dari kalangan pengusaha yang bukan kaligrafer
Namun, menumbuhkan kemandirian ekonomi dengan menjadi kaligrafer profesional tidak semudah yang dibayangkan. Mereka harus menempuh perjalanan yang tidak mudah dan meyusuri waktu yang tidak bisa diburu-buru. Hal tersebut dapat diraih dengan tekad bulat dan kesungguhan belajar, berlatih, bereksperimen dan selalu berusaha.13 Berawal dari mengikuti berbagai perlombaan hingga mampu menciptakan kepercayaan diri sehingga menjadi peluang usaha untuk menciptakan kemandirian ekonomi. Menurut data yang diperoleh dari hasil observasi peneliti terhadap kaligrafer di Kudus bahwasanya mereka memiliki pengalaman yang berbeda-beda dari mulai menekuni kaligrafi hingga dapat menumbuhkan kemandirian ekonomi melalui kaligrafi.
Dari sinilah kemudian MI NU TBS menerapkan pembelajaran Karya Seni Kaligrafi dan sudah menjadi tradisi sejak berdirinya Madrasah TBS Kudus tahun 1928 M.
Alur dan Target
Dengan mengangkat Tema “Kewirausahaan” dan mengacu pada dimensi profil pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan lil Alamin, projek “ Seni Kaligrafi Arab Islami Karyaku” bertujuan untuk membekali dan mewujudkan peserta didik yang mandiri, kretaif, inovatif yang menghasilkan karya seni islami bernilai estetik di kancah dunia.
Selanjutnya pada tahap kontekstualisasi peserta didik mengamati dan mempelajari apa itu kaligrafi arab islami, dan bagaimana kaidah kaidah penulisannya, dan apa saja jenis jenis kaligrafi, serta apa saja alat dan bahannya. Dalam Tahap aksi, membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan penguasaan mendesain dan atau menulis langsung sesuai kaidah kaidah penulisan kaligrafi arab islami melalui latihan- latihan setiap satu minggu sekali selama 2 jam hingga akhir tahapan peserta didik memiliki kemampuan mendesain dan membuat karya seni kaligrafi arab islami yang riil dan di sosialisasikan didepan para guru.
Materi Kaligrafi adalah seni rupa atau visual ataupun seni Tulis yang berhubungan dengan memperindah sevuah Tulisan atau Tipografi dengan kuas, tinta ataupun alat tulis lainnya.
Dalam prakteknya, kaligrafi bisa diaplikasikan pada berbagai media seperti kertas, keramik, atau bahkan pada bangunan dan kain
.
Seni kaligrafi merupakan bagian penting dari seni dan budaya Islam. Seni kaligrafi dianggap sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan keindahan dan keagungan dari ajaran Islam.
K al ig r a fi bi a s a n y a m e
nggunakan aksara Arab dan bertujuan untuk menghasilkan bentuk-bentuk tulisan yang estetik dan bermakna.
Kaligrafi merupakan serapan kata dari bahasa inggris calligraphy yang berarti tulisan indah, kata tersebut diambil dari bahasa yunani yang berarti indah
dan graphyang berarti tulisan. Selain kata kaligrafi, di Indonesia juga mengenal kosa kata lain yang sama dengan kaligrafi yaitu khat.Kata tersebut merupakan kosa kata dari bahasa arab. Lebih spesifiknya khat bukan sekedar tulisan indah, didalamnya terdapat disiplin ilmu yang mempelajari tentang anatomi huruf cara merangkai tiap huruf, cara menata tiap kalimat, dan cara memilih huruf. Kaligrafi atau khat merupakan salah satu hasil dari peradapan Islam. Pengaplikasian kaligrafi dapat dijumpai di berbagai dinding-dinding masjid, istana, kramik, dan lain lain sebagai hiasan. Selain itu lebih dalam lagi kaligrafi digunakan juga pada manuskrip/ teks dan mushafAl-Qur’an sehingga keberadaannya sangat penting bagi Islam.
Terdapat dua jenis kaligrafi arab/ khat yaitu kaligrafi kontemporer dan kaligrafi klasik.
Kaligrafi klasik adalah kaligrafi yang taat dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.
Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : Khat Naskhi
Khat Riq’ah
Khat Diwani
Khat Diwani Jali
Khat Diwani dan Khat Diwani Jali
Khat Diwani Jali dan khat Diwani adalah gaya kaligrafi yang lahir di Turki era kekhalifahan Turki Utsmani.
Khat ini diciptakan oleh orang Turki sebagai tulisan resmi kerajaan, adapun orang pertama yang membuat dasar kaidah huruf-huruf khat Diwani adalah Ibrahim Munif. Kemudian di era selanjutnya Syahlan Pasha menciptakan khat Diwani Jali. Dari segi gaya penulisan khat Diwani Jali dan khat Diwani memang bisa dikatakan satu keluarga atau memiliki kemiripan satu sama lain.
Khat Farisi
Khat Khufi
Khat Kufi atau kaligrafi Arab dengan gaya Kufi merupakan gaya kaligrafi yang dikenal paling tua dalam peradaban Islam.
Dari segi zaman pemakaian, gaya ini sudah dipakai sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu tulisan bergaya Kufi telah dipakai oleh para sahabat untuk merekam ayat-ayat Al-Qur’an yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga surat-surat yang dikirimkan kepada para penguasa yang berisi ajakan untuk masuk agama Islam. Bahkan dalam usaha pengumpulan mushaf Al-Qur’an pada masa khalifah Abu Bakar sampai pada penyalinan mushaf pada masa khalifah Utsman bin Affan, mushaf tersebut juga menggunakan khat Kufi. Sampai pada era berikutnya selain pada mushaf Al-Qur’an khat ini juga digunakan untuk menghias bangunan dan tembikar. Melalui fungsi menghias tersebut, akhirnya khat Kufi dikembangkan terus menerus oleh penduduk Kuffah. Dari tempat ini seni kaligrafi mulai berkembang dengan pesat dengan gaya Kufinya. Bahkan nama Kufi sendiri diambil dari tempat ia berkembang yaitu Kuffah
Khat Tsuluts