MODUL AJAR
INFORMASI UMUM PERANGKAT AJAR
1. Nama Penulis : YOSEF ABEL, S.Pd Instansi : SD INPRES WAIRKLAU.
Tahun : 2022
2. Jenjang Sekolah : SD
3. Kelas : IV
4. Alokasi Waktu : 4 x 35 Menit ( 4 JP ) KOMPONEN INTI
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mendeskripsikan kearifan local dan Upaya pelestariannya KOMPETENSI AWAL
Siswa pada awalnya belum bisa menunjukan kebinekaan dalam bentuk kearifan lokal, Setelah pembelajaran siswa dapat menunjukan jenis-jenis kearifan lokal yang ada di lingkungan siswa.
1. Siswa pada awalnya belum menunjukan sikap menghargai kearifan lokal, setelah pembelajaran siswa akan mampuh minilai, mengevaluasi, serta mampuh melestarikan kearipan lokal Indonesia khususnya kearifan local Masyarakat Kab.
Sukabumi.
2. Sebelum pembelajaran siswa belum bisa memberikan apresiasi berkaitan kearifan lokal. Setelah pembelajaran siswa akan mampuh mengafresiasikan bentuk kepedulian terhadap kearifan lokal, berupa kampanye pelestarian kearifan lokal dalam bentuk foster, vidio yang di publikasikan ke media sosial.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Takwa kepada Tuhan YME, Mandiri, berkebinekaan Global, Gotong Royong, kretif, Bernalar Kritis.
SARANA DAN PRASARANA o Handout materi
p Infocus/ proyektor
o Laptop/ komputer PC o Papan Tulis/White Board.
TARGET PESERTA DIDIK Siswa Reguler Biasa
MODEL PEMBELAJARAN:
Project based Learning (PjBL ) METODE PEMBELAJARAN:
Ceramah, Diskusi Kelompok, ceramah, presentasi, project MODA PEMBELAJARAN : (LURING)
Tatap Muka ( Luring ) KOMPONEN INTI
PEMAHAMAN BERMAKNA
Siswa dapat memahami pentingnya melestarikan keberagaman budaya ( kearifan lokal ) sebagai bentuk kebhinekaan Indonesia.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana kearifan dan tradisi lokal itu kita kenali dan rawat sehingga ia bisa menjadi pandangan hidup masyarakat kita ?.
2. Sebagai generasi muda, bagaimana sikap serta Tindakan yang harus kita lakukan dalam melestarikan tradisi lokal yang begitu beragam ?.
3. Karya apa yang bisa kita sumbangkan untuk menjaga tradisi lokal selaku siswa SMK yang berjiwa produktif sebagai bentuk kepedulian terhadap kbhinekaan budaya indonesia.
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Ke-1 ( 2x 40 menit ) 2 JP
Kegiatan Awal Pertemuan Ke-1 (10 Menit )
Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama siswa dengan melakukan :
• Mengucap salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional.
• Menginformasikan tentang tujuan pembelajaran pada pertemuan yang sedang berlangsung
• Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu dengan diskusi kelompok untuk membangun kesadaran terhadap kesepakatan untuk bisa
saling menghormati, menghargai, memakai bahasa Indonesia/Bahasa Sunda yang baik dan benar, penuh kesantunan dan kekeluargaan.
Kegiatan inti Pertemuan Ke-1 ( 60 Menit )
Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok heterogen yang terdiri dari 5 orang siswa.Masing- masing kelompok di tugaskan mengeksplorasi masalah berkaitan dengan eksistensi kearifan budaya lokal Indonesia khususnya yang ada di Kab.
Sukabumi.
1. menentukan pertanyaan atau masalah utama
a. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran pada topik yang di pelajari dan bentuk evaluasi/ atau penilaian yang akan di lakukan.
b. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan;
• Bagaimana kearifan dan tradisi lokal itu kita kenali dan rawat sehingga ia bisa menjadi pandangan hidup masyarakat kita?
• Sebagai generasi muda, bagaimana sikap serta Tindakan yang harus kita lakukan dalam melestarikan tradisi lokal yang begitu beragam?
• Karya apa yang bisa kita sumbangkan untuk menjaga tradisi lokal sebagai siswa SMK yang produktif.
c. Guru membagikan LKPD sesuai dengan masalah di masing-masing kelompok.
2. merencanakan proyek
a. Siswa mengekplorasi berkaitan denngan tema masalah di masing-masing kelompok menggunakan Smartphone.
b. Siswa berdiskusi berkaitan dengan solusi pemecahan masalah sesuai dengan tema di masing-masing kelompok.
c. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil temuan masalah serta alternatif solusi penyelesaian masalah sesuai tema kelompok masing-masing.
d. Setelah Presentasi masalah masing-masing kelompok memilih satu masalah berkaitan dengan tema di masing-masing kelompok untuk di angkat menjadi sebuah kajian yang nantinya jadi sebuah proyek.
e. Siswa berdiskusi berkaitan dengan media / platform yang di gunakan dalam merancang prodak poster/video sebagai alat kampanye pelestarian kearifan lokal.
3. membuat jadwal penyelesaian proyek
a. Siswa membuat kesepakatan terkait pembagian tugas dengan anggota kelompok masing-masing.
b. Siswa membuat jadwal penyelesaian proyek.
4. memonitor kemajuan penyelesaian proyek
a. Guru memonitoring masing-masing kelompok serta memberikan pendampingan kepada kelompok yang mempunyai kesulitan.
b. Siswa mengkomunikasikan setiap kemajuan proyek kepada Guru c. Guru memberikan apresiasi kepada masing-masing kelompok.
Kegiatan Penutup Pertemuan Ke- 1 (10 menit )
a. Guru memberikan apresiasi kepada siswa berkaitan dengan capaian pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menginformasikan berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung di pertemuan berikutnya.
c. Siswa bersama Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan salam.
Pertemuan Ke-2 ( 2x 35 menit ) 2 JP Kegiatan Awal (10 Menit )
Guru membuka kegiatan pembelajaran bersama siswa dengan melakukan :
• Mengucap salam pembuka dan berdo’a untuk memulai pembelajaran
• Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
• Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional.
• Menginformasikan tentang tujuan pembelajaran pada pertemuan yang akan berlangsung
• Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu masing- masing kelompok mempresentasikan hasil penyelesaian proyek dengan
membangun kesepakatan untuk bisa saling menghormati, menghargai, memakai bahasa Indonesia/Bahasa Sunda yang baik dan benar, penuh kesantunan dan kekeluargaan.
Kegiatan inti Pertemuan Ke-2 ( 70 menit )
5. mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek a. Masing-masing Kelompok mempresentasikan hasil proyek
b. Masing -masing kelompok melakukan tanya jawab serta memberi kesempatan untuk saling berkomentar berkaitan dengan hasil proyek masing-masing kelompok.
6. mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek
Siswa Bersama guru mengevaluasi berkaitan dengan kekurangan proyek yang di hasilkan oleh masing-masing kelompok.
Kegiatan Akhir ( 10 menit )
a. Guru membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dilakukan
b. Siswa melakukan refleksi berkaitan dengan pembelajaran yang telah di lakukan c. Guru melakukan evaluasi pembelajaran
d. Siswa bersama Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan salam.
REFLEKSI PENDIDIK
a. Hal menarik apakah yang saya temui selama pembelajaran?
b. Apa pertanyaan yang muncul selama pembelajaran?
c. Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini?
d. Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini?
e. Pelajaran apa yang saya dapatkan selama proses pembelajaran?
f. Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan hasil pembelajaran?
LAMPIRAN-LAMPIRAN Terlampir
1. Bahan ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 3. Media pembelajaran
4. Alat evaluasi (beserta kisi-kisinya)
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
• Pengayaan
o Mencari informasi secara online tentang kearifan teradisi local di indonesia
o Mengamati langsung tentang kearifan teradisi lokal yang ada di lingkungan sekitar.
Dan menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakannya di depan kelas.
• Remedial
o Siswa mendapatkan penguatan ulang oleh guru mengenai materi kearifan teradisi lokal
o Penguatan dilakukan hanya untuk indikator yang belum dikuasai siswa.
BAHAN BACAAN PENDIDIK
Buku Guru dan Buku Siswa IPAS BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK
• BSE Pendidikan Pancasila
• Artikel di internet
• Yootube DAFTAR PUSTAKA
o Kholiludin. Tedi dkk, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kemenristek RI, 2021.
o Gazali. Hatim dkk, Buku panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kemenristek RI 2021.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
A. Lampiran Bahan Ajar
Masyarakat Kampung Naga Menjaga Kelestarian Alam
Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai petani. Diluar itu, masyarakat Kampung Naga bermatapencaharian sebagai perajin anyaman bambu, pun yang kerajinan rumah tangga atau industri kecil lainnya.
Publik mengenal kampung masyarakat Sunda ini sebagai kampung adat. Penduduk Kampung Naga baik yang masih tinggal di sana atau di luar, menganggap tempat
kelahirannya tersebut sebagai warisan leluhur untuk anak cucunya sehingga harus dijaga.
Cara untuk menunjukkan hal tersebut ada dalam prilaku maupun upacara ritual yang diselenggarakan secara rutin. Mereka juga memberlakukan semacam tabu yang harus dihindari.
Salah satu ciri yang melekat pada masyarakat adat Kampung Naga adalah konsistensinya untuk menjaga lingkungan agar tetap lestari. Mereka melihat
alamsebagaimana manusia, yang harus diperlakukan dengan baik. Tidak dieksploitasi, ditebangi pohonnya semena-mena tanpa ditanami kembali.
Aktivitas untuk melindungi hutan mereka tunjukkan dengan menetapkan sebuah kawasan yang suci. Pada Kawasan tersebut ada yang disebut leuweung larangan (hutan larangan) dan leuweung tutupan (hutan tutupan). Disebut sebagai hutan
larangan, karena disana ada pantangan. Di tempat itu pulalah, leluhur Kampung Naga dimakamkan.
Selain leuweung larangan, ada juga leuweung tutupan, tempat dimana tumbuh tanaman keras yang usianya sudah mencapai puluhan atau bahkan mungkin ratusan tahun. Hutan tutupan merupakan sumber kehidupan masyarakat adat Kampung Naga.
Harmonisasi dengan lingkungan juga dilakukan dengan cara membuat séngkédan. Melihat topografi wilayahnya yang berbukit-bukit, cara itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya longsor atau erosi. Tanah séngkédan tersebut kemudian diperkuat dengan susunan batu kali sehingga terlihat seperti teras.
Karena tidak menggunakan campuran pasir dan semen untuk penguat, air
dari daerah yang lebih tinggi masih bisa mengalir ke daerah lebih rendah melalui batu- batu tersebut.
1. Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Secara etimologi atau asal-usul bahasa, kata-kata ''Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno. Jika diartikan secara harfiah: Bhinneka = beragam atau bermacam-macam, Tunggal = satu, Ika = itu. Kesimpulannya, Bhinneka Tunggal Ika secara harfiah memiliki arti 'beraneka satu itu'. Maknanya, bisa dikatakan bahwa beraneka ragam, tetapi masih satu jua.
Semoboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M. Melalui semboyan ini, Indonesia bisa dipersatukan dan semua keberagaman tersebut menjadi satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini menggambarkan persatuan dan kesatuan yang terjadi di wilayah Indonesia, dengan keberagaman penduduk Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, bahasa daerah, ras, agama, dan kepercayaan, tidak membuat Indonesia menjadi terpecah. Atas segala macam perbedaan inilah kemudian Bhinneka Tunggal Ika dibentuk.
2. Sejarah Bhineka Tunggal Ika
Mengetahui sejarah terbentuknya Bhinneka Tunggal Ika jelas penting sekali.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dikenal untuk kali pertama pada masa Majapahit era
kepemimpinan Wisnuwardhana sekitar abad ke-14 M. Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno, yang lebih dikenal sebagai kitab Sutasoma. Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5.
Baitnya secara lengkap sebagai berikut:
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma
mangrwa.
Artinya:
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal.
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Terjemahan: teks oleh Dr. Soewito Santoso.
Hal tersebut memberi makna inspiratif bagi bangsa Indonesia. Indonesia ketika itu masih memegang kuat kepercayaan Hindu dan Budha serta menggunakan bahasa Sanskerta dalam penulisan.
Perumusan semboyan ini didasari keberagaman di berbagai pulau dan wilayah yang tersebar di Indonesia. Seluruh perbedaan budaya, suku, kepercayaan dan masih banyak lagi, semuanya mengarah pada persatuan.
Semangat toleransi dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk sikap menghargai setiap perbedaan. Sebelumnya, semboyan yang dijadikan semboyan resmi Negara Indonesia sangat panjang yaitu Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
3. Fungsi Bhinneka Tunggal Ika
Bangsa Indonesia sudah lama hidup di dalam keanekaragaman. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang besar dan berdaulat.
Adapun beberapa fungsi dari Bhinneka Tunggal Ika dalam berbangsa maupun bermasyarakat, yaitu :
a. Menciptakan dan menjaga kesatuan Republik Indonesia.
b. Membangun kehidupan nasional yang toleran.
c. Sebagai rambu-rambu peraturan dan kebijakan negara.
d. membantu mewujudkan cita-cita leluhur bangsa.
e. Membentengi perdamaian Indonesia.
Itulah mengapa, Bhinneka Tunggal Ika patut dijadikan sebagai landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan di dalam bangsa Indonesia. Kita sebagai generasi selanjutnya yang bisa menikmati kemerdekaan dengan mudah, harus bersungguh-sungguh untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Makna Bhinneka Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia. Sesuai dengan artinya, yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu, hal tersebut sangat menggambarkan keadaan Indonesia.
Di mana Indonesia memiliki banyak pulau yang terpisah, memiliki warga yang berbeda-beda dalam kepercayaan, ras, suku dan bahasa, tetapi tetap satu Indonesia.
5. Tradisi Lokal
Tradisi menurut bahasa latin yaitu tradition yang berarti adalah sesuatu kebiasaan yang kembang di masyarakat baik yang menjadi adat kebiasaan atau yang diasimilasikan dengan ritual adat atau agama.Ada juga yang mengartikan tradisi adalah sebagai sesuatu yang dilakukan dalam waktu yang lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Bahkan sebuah tradisi bisa juga dilakukan dalam lingkup suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.
Jadi sebuah tradisi lokal bisa diartikan sebagai kebiasaan yang dilakukan suatu lingkup masyarakat tertentu. Tradisi lokal juga merupakan sebuah kebiasaan-
kebiasaan yang terkait dengan siklus kehidupan maupun maupun kegiatan bersama masyarakat.
PERHATIKAN GAMBAR DI BAWAH INI
BAGAIMANA EKSISTENSINYA SAAT
INI ?
Jurnal Harian Praktik diskusi kelompok Menjaga kearifan lokal
: ………
Hari /Tanggal
: ………
Tempat
:
Deskrifsi Kegiatan
Anggota Kelompok
1. ………2. ………
3. ………
4. ………
5. ………
6. ………
Hasil Eksplorasi Masalah
Fokus Masalah yang di ambil
Solusi Alternatif Masalah
Tindak Lanjut Penyelesaian masalah
Rencana pembuatan media
kampanye penyelesaian
masalah kearifan lokal
Kajembaran hiji bangsa ebreh kacida,
ku akal, budi, budaya, sarta panemu na
“ Ilang budaya na, ilang
bangsa na”
C. LKPD dan Lembar Penilaian ( Evaluasi )
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
2
IDENTITAS KELOMPOK
………
Nama Anggota Kelompok
1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
5. ………
6. ………
7. ………
3
LKPD
Langkah Pengerjaan 1. Perhatikan Gambar di bawah ini
2. Carilah beberapa contoh masalah terkait tradisi lokal .khas Jawa Barat seperti gambar di atas.
3. Apa penyebab masalah dari masalah-masalah tersebut serta berikanlah solusi penyelesaiannya.
4. Setiap kelompok masing- menuliskan masalah berkaitan dengan tradisi lokal .khas Jawa Barat pada format LKPD di bawah ini.
4
5
PENILAIAN 1. Penilaian Sikap
Indikator Tujuan Pembelajaran
o Siswa mampuh ber sikap Menghargai (A3 ) Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup Bangsa dalam realita kehidupan sehari-hari.
1) Observasi
FORMAT PENILAIAN OBSERVASI
SIKAP SPRITUAL DAN SOSIAL PESERTA DIDIK Petunjuk
Lembaran ini diisi oleh guru pada saat dan setelah pelaksanaan pembelajaran.
Pada kolom sikap spiritual dan sosial, tuliskan skor angka 1-4. Kemudian, tuliskan jumlah dan rata-rata skor pada kolom yang tersedia. Konversikan rata- rata skor tersebut tersebut ke dalam nilai kualitatif berikut ini
Interval Nilai Kualitatif 3,66 – 4,00 SB (Sangat Baik)
2,66 – 3,33 B (Baik)
1,66 – 2,33 C (Cukup)
< 1,33 K (Kurang)
Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikap Sikap Spiritual dan sosial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Total Skor Nilai Kumulatif
No Nama Siswa
Tanggung jawab Bergotong Royong Rta-rata
Deskrifsi
Taatmenjalankan agama Jujur Disiplin kreatif BernalarKritis Mandiri Responsif Proaktif
1 2 3 4 dst
6
RUBRIK PENSKORAN 1. Aspek : Taat Menjalankan Agama
No Indikator Ketaatan Menjalankan Penilaian Ketaatan Menjalankan Agama Agama
1 Disiplin (selalu tepat waktu) dalam
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator menjalankan agamanya
2 Teratur dalam menjalankan agamanya Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator 3 Bersungguh-sungguh menjalankan ajaran
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator agama
4 Berakhlak/berperilaku santun dan
Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator menghargai orang lain
2. Aspek : Jujur
No Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1 Tidak menyontek dalam mengerjakan
Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul tugas
2 Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) Skor 2 jika 3 sampai 4 indikator muncul dalam mengerjakan setiap tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu Skor 3 jika 5 indikator muncul apa adanya
4 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang Skor 4 jika 6 indikator muncul dimiliki
3. Aspek : Disiplin
No Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
1 sama sekali tidak bersikap disiplin selama Kurang (1) proses pembelajaran
2 menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran tetapi Cukup (2) masih belum ajeg/konsisten
3 menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran tetapi Baik (3) masih belum ajeg/konsisten
4 menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
disiplin selama proses pembelajaran secara Sangat baik (4) terus menerus dan ajeg/konsisten
4. Aspek : Tanggungjawab
No Indikator Tanggung jawab Penilaian Tanggung jawab
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten ditunjukkan peserta didik 2 Menerima resiko dari Tindakan yang dilakukan Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
peserta didik
3 Mengembalikan barang yang dipinjam Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta didik
7
4. Aspek : Tanggungjawab
No Indikator Tanggung jawab Penilaian Tanggung jawab
4 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik
5. Aspek : Kreatif
No Indikator Penilaian
1. Tidak memiliki ide dalam penyusunan sebuah
Skor 1 jika terpenuhi satu indikator solusi
2. Hanya memiliki ide namun belum menjawab
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator sebuah solusi
3. Hanya memiliki ide dan dapat menjawab Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator sebuah solusi
4. Hanya memiliki banyak ide dan dapat
Skor 4 jika terpenuhi semua indikator menjawab sebuah solusi
6. Aspek : Gotong Royong No
1 Saling membantu dalam mengerjakan tugas Skor 1 jika terpenuhi satu indikator kelompok
2 Bersama-sama dalam mengerjakan tugas
Skor 2 jika terpenuhi dua indikator kelompok
3 Mengajak teman untuk membantu teman lain
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator yang mengalami kesulitan
4 Membagi pekerjaan/tugas berdasarkan job Skor 4 jika terpenuhi semua indikator description yang telah disepakati
7. Aspek : Kerjasama
No Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1. Terlibat aktif dalam bekerja kelompok Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten ditunjukkan peserta didik 2. Kesediaan melakukan tugas sesuai Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan
kesepakatan peserta didik
3. Bersedia membantu orang lain dalam satu Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan kelompok yang mengalami kesulitan peserta didik
4. Rela berkorban untuk teman lain Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan peserta didik
8 Aspek : Mandiri
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu indikator 2. mampu menggunakan kesempatan Skor 2 jika terpenuhi dua indikator 3. memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut-
Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator ikutan)
4. bertindak dengan penuh tanggung jawab Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
8
9. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Acuh (tidak merespon) 1(Kurang)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon 2(Cukup) 3. Lamban memberikan respon/tanggapan 3(Baik)
4. Cepat merespon/menanggapi 4(Sangat Baik)
10.Aspek : Proaktif
No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 Mampu berdiskusi dengan teman Skor 1 jika terpenuhi satu indikator 2 mampu mempresentasikan Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator 3 memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut- Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
ikutan)
4 bertindak dengan penuh tanggung jawab Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
9
2. Penilaian Diri
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
“PENILAIAN DIRI”
Nama Siswa Kelas/Semester Materi
:
...
...
:
...
...
:
...
...
Indikator :
1) Memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan menjelang ulangan harian 2) Penguasaan Materi yang akan diujikan
3) bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
4) menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok 5) menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya, atau
menyajikan hasil diskusi
6) Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 6, tulis masing-masing huruf (A/B/C/D) sesuai dengan pendapatmu !, jika :
•A = Selalu
•B = Sering
•C = Jarang
•D = Tidak pernah
NO JAWABAN PERTANYAAN
1 Saya memiliki motivasi selama proses pembelajaran dan kesiapan
menjelang Penilaian Harian
2 Saya menguasai materi yang akan diujikan dalam penilaian harian nanti
3 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok 4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas
individu maupun kelompok
5 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan,
bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
6 Menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
10
Pedoman Penskoran:
Skor 4, jika A = Selalu Skor 2, jika C = Jarang Skor 3, jika B = Sering Skor 1, jika D = Tidak pernah
Jumlah perolehan Sekor Perolehan =
24
11
3. Penilaian Pengetahuan
Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran Format Kisi – kisi
o Siswa mampu (memberi contoh C2 ) tentang kearifan teradisi lokal yang ada di Indonesia saat ini.
o Siswa mampu menelaah ( C4 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di Indonesia saat ini.
o Siswa Mampuh menilai ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di
o Siswa Mampuh mengevaluasi ( C5 ) Realitas kondisi kearifan Tradisi lokal yang ada di Indonesia saat ini.
o Siswa mampuh memberi Argumentasi ( C5 ) berkaitan dengan kearifan Tradisi lokal yang ideal untuk di peraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
o Siswa mampuh ( menciptakan C6) media dalam bentuk poster atau video berupa kampanye pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam masarakat Kab. Sukabumi.
4. Penilaian Keterampilan
Siswa mampuh hasil karya siswa dalam bentuk poster kampanye pentingnya melestarikan kearifan Tradisi lokal dalam masarakat Kab. Sukabumi.
INDIKATOR
INDIKATOR NO PENCAPAIAN
SOAL SOAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
(memberi contoh Siswa mampu 1 tentang (memberi
kearifan teradisi contoh C2 ) lokal yang ada di tentang
Indonesia saat ini. kearifan
teradisi lokal yang ada i
12
INDIKATOR INDIKATOR NO LEVEL TINGKAT
PENCAPAIAN SOAL SOAL KOGNITIF KESUKARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
untuk di peraktikan dengan
dalam kehidupan kearifan Tradisi sehari-hari. lokal yang ideal
untuk di
peraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
( menciptakan Siswa mampuh Penugasan C6 HOT C6) media dalam ( menciptakan
bentuk poster atau C6) media video berupa dalam bentuk
kampanye poster atau
pentingnya video berupa melestarikan kampanye kearifan Tradisi pentingnya lokal dalam melestarikan masarakat Kab. kearifan Tradisi
Sukabumi. lokal dalam
masarakat Kab.
Sukabumi.
(menunjukan P5) Siswa mampuh Penugasan P 5 HOT
hasil karya siswa (menunjukan dalam bentuk P5) hasil karya poster atau video siswa dalam berupa kampanye bentuk poster
pentingnya atau video
melestarikan berupa kearifan Tradisi kampanye lokal dalam pentingnya
14
INDIKATOR INDIKATOR NO LEVEL TINGKAT
PENCAPAIAN SOAL SOAL KOGNITIF KESUKARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
masarakatKab. melestarikan Sukabumi. kearifan Tradisi
lokal dalam masarakat Kab.
Sukabumi.
A. Tes Tertulis Esai
1. Berikan beberapa contoh kearifan teradisi lokal yang ada di Indonesia saat ini.
2. Apa tantangan yang dihadapi oleh generasi muda dalam upayanya melestarikan tradisi lokal ?.
3. Menurut penilaian kalian, di era globalisasi saat ini .sejauh mana upaya generasi muda dalam melestarikan kearifan tradisi lokal Indonesia.
4. Menurut kalian, masuknya berbagai kebudayaan asing ke Indonesia, apakah menjadi sebab lunturnya kecintaan generasi muda terhadap kebudayaan nusantara? Berikan penjelasan!
5. Sebagai jati diri bangsa Indonesia, bagaimana caranya agar Pancasila bisa menjadi pegangan untuk berkolaborasi dengan tradisi atau budaya dari bangsa lain?
B. Penugasan dalam bentuk keterampilan
Penilaian Keterampilan yang dilakukan dalam bentuk penugasan secara berkelompok, siswa diminta untuk menciptakan sebuah karya baik itu dalam bentuk karya tulisan/sastra, poster, video, podcast dan media lainnya, kemudian bisa menunjukan kepada public sebagai upaya bentuk promosi dari kearifan tradisi lokal yang ada di Nusantara, khususnya di Kab. Sukabumi.
15
Lembar Penilaian Ketrampilan Diskusi Kelompok dan hasil karya siswa
No Nama Aspek yang di nialai Jumlah Nilai
Kelompok Kerjasama Kolaboratif Bernalar Hasil kritis Karya 1
2 3 4 5
Pedoman penskoran:
Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik
Skor 2 = cukup Skor 1 = kurang
Rumus Penilaian:= ℎ 100
16
16