• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA BANGSA CIREBON

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA BANGSA CIREBON "

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Hal ini perlu diteliti sebagai bukti bahwa komunikasi interpersonal dari guru PAI dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Komunikasi interpersonal guru PAI tidak berpengaruh terhadap tingkat kedisiplinan siswa kelas X OTKP 2 SMKN 1 Cilimus.

Identifikasi Masalah

Oleh karena itu, penulis berpendapat perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Disiplin Siswa Kelas X OTKP 2 SMK Negeri 1 Cilimus Kabupaten Kuningan”.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Komunikasi interpersonal

Glueck dikutip oleh A.W. Widjaja (1993: 8) komunikasi interpersonal, yaitu proses pertukaran informasi dan transfer pengertian antara 2 orang atau lebih dalam sekelompok kecil orang. Akhirnya, bentuk komunikasi antarpribadi umumnya diatur, dengan sejumlah aturan yang mengatur frekuensi, bentuk, atau isi pesan antarpribadi.

Guru Pendidikan Agama Islam

Sedangkan pengertian pendidikan agama islam adalah usaha yang ditujukan untuk membentuk kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran islam, atau usaha dengan ajaran islam untuk berpikir, memutuskan dan bertindak berdasarkan nilai islam dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai islam. Dalam bukunya, Nur Ahid menyatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah proses penggalian, pembentukan, pemanfaatan dan pengembangan alam, zikir dan ciptaan serta potensi manusia melalui pengajaran, bimbingan, pelatihan dan pelayanan berdasarkan dan dijiwai oleh nilai-nilai. Ajaran Islam, agar terbentuk seseorang menjadi seorang muslim sejati yang mampu mengendalikan, mengatur dan membentuk kehidupan dengan penuh tanggung jawab, berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam.12.

Kedisiplinan

Menurut Musrofi, cara yang digunakan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa antara lain dengan meningkatkan kedisiplinan anak. Pendidikan dan pelatihan merupakan suatu proses dimana terdapat beberapa aturan atau tata cara yang harus diikuti oleh peserta didik. Selain itu, Anda juga harus menjaga rasa cinta kepada siswa, bukan karena kebencian atau emosi.

Dengan teknik ini pembinaan disiplin kelas dilakukan dengan cara bekerjasama dengan guru dan siswa untuk mengendalikan situasi kelas menuju terwujudnya tujuan kelas masing-masing. Hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam proses peningkatan kedisiplinan kelas adalah adanya perbedaan individu siswa dalam kemampuannya melakukan introspeksi diri dan pengendalian diri.

Hasil Penelitian yang relevan

Kerangka Berpikir

Asumsi dasar dari komunikasi antarpribadi adalah bahwa setiap orang yang berkomunikasi dapat membuat prediksi data psikologis tentang efek atau perilaku komunikasi, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan akan bereaksi. Jika menurut komunikator reaksi terhadap komunikasi itu menyenangkan, ia akan mengatakan bahwa komunikasinya berhasil, setiap komunikasi dengan orang lain memberikan prediksi tidak langsung tentang efek dan perilaku komunikasinya. Menurut Suharsimi Arikunto, disiplin adalah ketaatan seseorang untuk mengikuti aturan dan tata tertib karena didorong oleh kesadaran yang ada dalam hati nuraninya tanpa adanya paksaan dari pihak luar.

Menurut Thomas Gordon (1996:3), disiplin adalah tingkah laku dan ketertiban yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan, atau tingkah laku yang dicapai dengan latihan terus menerus. Jadi, jika suatu saat tidak ada pengawasan dari pihak luar, maka dia akan sadar bahwa dia akan selalu bertindak sesuai dengan norma dan aturan yang tertulis dengan baik (ketetapan, aturan, peraturan).

Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyon (2008:7), pendekatan kuantitatif disebut metode tradisional karena sudah cukup lama digunakan hingga menjadi tradisi sebagai metode penelitian, dan metode ini disebut positivis karena berpijak pada filosofi positivisme. Metode ini merupakan metode saintifik/ilmiah karena memenuhi prinsip-prinsip keilmuan yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan dalam penelitian untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji ketelitian data statistik. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur pengaruh komunikasi interpersonal guru PAI terhadap kedisiplinan siswa kelas X OTKP 2.

Waktu dan Tempat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan, dimana peneliti terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan terhadap suatu fenomena dalam keadaan ilmiah, utuh apa adanya tanpa ada perubahan atau intervensi dari peneliti. Jadi yang dimaksud dengan jenis penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang mendeskripsikan atau mendeskripsikan data yang diperoleh peneliti mengenai pengaruh komunikasi interpersonal guru PAI terhadap kedisiplinan siswa SMK Negeri 1 Cilimus. Berdasarkan uraian di atas, penggunaan metode kualitatif dapat memberikan data deskriptif tentang pengaruh komunikasi interpersonal guru PAI terhadap disiplin siswa di SMK Negeri 1 Cilimus.

Penelitian ini bertempat di SMK Negeri 1 Cilimus yang terletak di jalan lingkar baru Caracas-Cilimus, sekolah ini dianggap strategis karena letaknya di pusat kecamatan Cilimus. Supranto, MA menyatakan bahwa “Populasi adalah kumpulan dari semua unsur yang sejenis, tetapi dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan ciri-cirinya”.27 Populasi yang digunakan dalam penelitian terdiri dari siswa kelas X OTKP 2 SMK Negeri 1 Cilimus dengan jumlah populasi sebanyak 35 siswa. 2) Sampel penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Sanafiah Faisal mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipan (participant observation), observasi terbuka dan terselubung (overt observation and covert observation) dan observasi tidak terstruktur. a) Observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau dijadikan sumber penelitian. Namun pada suatu saat, peneliti juga tidak terbuka atau terselubung dalam pengamatannya, yaitu jika data yang dicari adalah data yang masih bersifat rahasia. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan menyeluruh untuk pengumpulan data.

Menurut Djumhur dan Muhammad Surya metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang telah didokumentasikan dalam buku-buku tertulis seperti buku induk, buku pribadi, sertifikat dan sebagainya. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data terkait: (1) sarana dan prasarana; 2) otoritas masyarakat atau orang tua; (3) faktor pendukung dan penghambat.

Teknik Analisis Data

Metode dokumentasi merupakan metode penelitian untuk memperoleh informasi dengan cara mengkaji dan mencatat laporan dokumen yang ada. Setelah membaca, mempelajari, dan mengkaji, langkah selanjutnya adalah reduksi data yang dilakukan melalui abstraksi.

Pemeriksaan Keabsahan Data

Tahap terakhir adalah mengecek keabsahan data. lagi di lapangan, agar data memiliki tingkat validitas yang tinggi. Dalam hal ini berkaitan dengan pengaruh komunikasi interpersonal guru PAI terhadap disiplin siswa di SMK Negeri 1 Cilimus. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data dengan cara membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan informasi yang diperoleh pada waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif. Maka perbandingan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tentang komunikasi interpersonal guru PAI dan disiplin siswa di SMK Negeri 1 Cilimus.

Hipotesis Statistik

Deskripsi Variabel x (Komunikasi Interpersonal Guru Pendidikan Agama Islam)

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa mayoritas responden menyatakan selalu mengunjungi rekan/. Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa mayoritas responden menyatakan selalu mengucapkan selamat kepada siswa yang berprestasi dengan persentase 100%. Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu menegur siswa yang terlambat masuk sekolah dengan persentase 100%.

Dari tabel di atas terlihat bahwa mayoritas responden menyatakan selalu diingatkan akan kewajiban membayar SPP dengan persentase sebesar 66,67%. Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa mayoritas responden menyatakan selalu mengemukakan pendapatnya saat berdiskusi dengan persentase sebesar 66,67%.

Tabel 4.5  Skala Persentase
Tabel 4.5 Skala Persentase

Deskripsi hasil penelitian Variabel Y tentang kedisiplinan siswa

Hasil uji normalitas variabel X dengan SPSS 17. a) Uji normalitas variabel X. One-sample Kolmogorov-Smirnov test. 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X (komunikasi interpersonal guru PAI) dan variabel Y (disiplin siswa) memiliki hubungan yang linier. b) Uji regresi. Koefisien regresi variabel X (komunikasi interpersonal guru PAI) sebesar -0,11 yang berarti terdapat hubungan negatif antara komunikasi interpersonal dengan disiplin siswa.

Untuk mengetahui seberapa besar komunikasi interpersonal guru PAI terhadap kedisiplinan siswa dapat dilihat pada tabel 4.27. Artinya variabel komunikasi interpersonal guru PAI meningkatkan kedisiplinan siswa sebesar 0,0529% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Tabel 4.24  Tests of Normality
Tabel 4.24 Tests of Normality

Pengujian Hipotesis

Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung < t tabel yaitu -1,369 < 1,69236, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara komunikasi interpersonal guru PAI terhadap disiplin siswa OTKP kelas X pada SMK Negeri 1 Cilimus Kabupaten Kuningan.

Pembahasan hasil penelitian

Untuk variabel Y diketahui nilai signifikansi pada tabel Kolmogorov Sminov sebesar 0,330 lebih besar dari 0,05 atau 0,330 > 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Karena nilai signifikansinya lebih dari a atau 0,179 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X (komunikasi interpersonal guru PAI) dengan variabel Y (disiplin siswa) memiliki hubungan yang linier. Kemudian pada uji regresi yang digunakan untuk memprediksi pengaruh komunikasi interpersonal guru PAI terhadap disiplin siswa diperoleh konstanta sebesar 2,685 artinya konsisten variabel X (komunikasi interpersonal guru PAI) sebesar -0,11 yang berarti jika meningkat sebesar 1%. , maka pengalaman kedisiplinan siswa (Y) akan meningkat -0,11.

Koefisien regresi bernilai positif jika terdapat hubungan yang positif antara komunikasi interpersonal guru PAI terhadap kedisiplinan siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh komunikasi interpersonal guru PAI terhadap kedisiplinan siswa kelas X OTKP 2 SMK Negeri 1 Cilimus tidak signifikan.

Keterbatasan Penelitian

Hal ini terlihat dari hasil pengiriman angket komunikasi interpersonal kepada ustadz sebagai variabel (x) kepada 3 responden dengan 15 item pertanyaan dengan nilai mean 71,33% dan standar deviasi 2,309. Hal ini dibuktikan dengan hasil penyebaran angket akademik siswa sebagai variabel (Y) dengan jumlah 35 siswa dengan 15 item pertanyaan dengan rata-rata 66,97% dan standar deviasi 5,420. 0,179 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X (komunikasi interpersonal guru PAI) dengan variabel Y (disiplin siswa) memiliki hubungan yang linier.

Artinya variabel X (komunikasi interpersonal guru PAI) memberikan kontribusi sebesar 0,0529% terhadap variabel Y (disiplin siswa). Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung < t tabel yaitu - 1,369 < 1,69236 Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya ada pengaruh komunikasi interpersonal guru PAI terhadap kedisiplinan siswa kelas X OTKP SMK Negeri 1 Cilimus, Kabupaten Kuningan tidak signifikan.

Saran

Saran untuk peneliti selanjutnya sebaiknya mencari topik lain agar dapat menyumbangkan informasi yang lebih luas kepada guru dan sekolah dalam bentuk ide kreatif lainnya. Saran Bagi Guru Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat terus memberikan motivasi dan teladan yang baik kepada siswa mengenai kedisiplinan yaitu disiplin dalam belajar, disiplin dalam beribadah, disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah dan disiplin dalam lingkungan keluarga. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Kepribadian Remaja Dini Di Desa Caracas Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.

Pengaruh Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Sikap Kecerdasan Emosi Siswa SDIT As-Sunnah Karyamulya Kesambi Kota Cirebon. Pengaruh Disiplin Siswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMK Ponpes Abu Mansur.

Gambar

Tabel 4.5  Skala Persentase
Tabel 4.24  Tests of Normality
Tabel 4.25  Tests of Normality
Tabel 4.26  Tabel Anova

Referensi

Dokumen terkait

Penulis menempuh program Pendidikan Sastra Satu (S-1) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Jurusan Perbankan