• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Penelitian beban kerja dan kinerja dilakukan oleh Febri Yana (2021) yang meneliti pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara. Permasalahan menurunnya kinerja pegawai banyak ditemui pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumut yang mempunyai visi. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Beban Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara”.

Penelitian yang dilakukan hanya mencakup masalah beban kerja dan kepuasan kerja mengenai kinerja pegawai pada Badan Penelitian dan Pengembangan Sumut (BALITBANG). Apakah terdapat pengaruh beban kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara (BALITBANG). Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Utara (BALITBANG).

Apakah terdapat pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG) Provinsi Sumatera Utara. Keunggulan penelitian yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumut (BALITBANG) adalah sebagai berikut: . a) Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG) Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh beban kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Badan Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG) Provinsi Sumatera Utara. c) Bagi peneliti perpustakaan.

Indikator Kinerja

Menurut para ahli, indikator penilaian kinerja pegawai ini berlaku di semua sektor pekerjaan. Cara seorang karyawan membuat rencana dan jadwal dalam menyelesaikan pekerjaannya akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugasnya. Kerjasama antar pegawai dalam satu tim untuk menyelesaikan tugas memberikan manfaat seperti bekerjasama dengan rekan kerja, menerima perintah dari atasan, dan menjalankan perintah atasan secara bersama-sama.

Fleksibilitas, menurut para ahli, diperlukan sebagai indikator kinerja untuk mengetahui seberapa baik karyawan mampu menyesuaikan tugasnya untuk mencapai tujuan perusahaan. Pemenuhan tanggung jawab atas peran yang dilakukan di tempat kerja, menurut para ahli, merupakan salah satu indikator dalam menilai kinerja karyawan. Biasanya penilaian ini dilakukan terhadap pegawai baru, yaitu pada masa percobaan (pelatihan), guna menentukan calon pegawai yang sesuai dengan peran atau jabatan yang akan ditugaskan.

Menurut para ahli, sikap pribadi pegawai di lingkungan kerja sangat diperhitungkan dalam penilaian kinerja pegawai. Bagaimana sikap karyawannya, apakah mempunyai sikap rajin dan disiplin serta motivasi yang tinggi dalam bekerja? Perilaku atau sikap karyawan dapat dilihat dari cara mereka bekerja dengan rekan-rekannya dan cara mereka menyelesaikan pekerjaannya setiap hari.

Indikator ini sangat penting bagi beberapa perusahaan, karena karyawan yang berperilaku atau bersikap baik pasti akan meningkatkan citra perusahaan. Karena kelancaran komunikasi dalam perusahaan tentu akan mempengaruhi kelancaran arus kerja.

Beban Kerja

Pengertian Beban Kerja

Untuk menghindari masalah beban kerja ini, analisis pekerjaan biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah suatu beban kerja berdampak buruk atau baik terhadap tingkat produktivitas atau kinerja sumber daya. Dapat disimpulkan bahwa beban kerja adalah sekumpulan tugas yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, dimana apabila kumpulan tugas tersebut dapat diselesaikan dalam jangka waktu tersebut maka keseimbangan kerja akan tetap terjaga dan berdampak pada produktivitas yang efisien. , sehingga analisis dan proses penentuan sumber daya dan sumber daya harus dilakukan secara seimbang waktu untuk menentukannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Beban Kerja

Faktor eksternal

Tugas mental, di sisi lain, mencakup tingkat kesulitan pekerjaan, tanggung jawab terhadap pekerjaan, dll. Organisasi kerja yang dapat mempengaruhi beban kerja, seperti lamanya jam kerja, waktu istirahat, shift kerja, kerja malam, model struktur organisasi, sistem pendelegasian tugas dan wewenang. Lingkungan kerja yang dapat memberikan tekanan tambahan pada pekerja adalah lingkungan fisik, seperti intensitas pencahayaan, kebisingan, suhu ruangan, getaran, dan lain-lain.

Faktor internal

Dimensi Beban Kerja

Secara umum, pekerjaan yang berlebihan menimbulkan stres dan dapat menimbulkan ketegangan. Keterbatasan waktu atau urgensi dalam menyelesaikan suatu tugas merupakan permasalahan stres yang dapat menimbulkan ketegangan. Jika pekerjaan dilakukan dengan tergesa-gesa, kemungkinan besar akan terjadi kesalahan dan hal ini dapat merugikan.

Sistem pengendalian yang tidak efektif atau buruk dapat menyebabkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja, karena salah satu harapan pegawai dalam memenuhi kebutuhan kerjanya adalah bimbingan dan pengendalian yang baik dan obyektif dari atasannya. Kekuasaan yang tidak memadai untuk mematuhi tanggung jawab yang diberikan (Kekuasaan yang tidak memadai untuk mematuhi tanggung jawab). Konsekuensi dari sistem pengendalian yang buruk akan mengakibatkan pemberian wewenang yang tidak sesuai dengan tanggung jawab yang disyaratkan pekerja.

Pekerja yang tanggung jawabnya lebih besar dari wewenang yang diberikan akan mudah mengalami rasa tidak mampu, yang pada akhirnya berdampak pada kinerjanya. Perubahan lingkungan kerja dapat berupa perubahan cara kerja, perubahan organisasi, perubahan kepengurusan atau perubahan kebijakan kepemilikan perusahaan. Ketidakstabilan politik dapat terjadi di lingkungan kerja maupun di lingkungan yang lebih luas.

Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan. Hal ini merupakan suatu hal yang wajar, karena pada dasarnya perusahaan lebih berorientasi pada keuntungan. Penilaian seorang pegawai terhadap besar kecilnya target pekerjaan yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaannya dan juga penilaian terhadap hasil pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pegawai tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Mencakup bagaimana karyawan memandang atau memahami kondisi kerjanya dengan baik, misalnya untuk mengambil keputusan cepat saat bekerja melayani pelanggan dan menghadapi kejadian tidak diinginkan yang mengharuskan mereka bekerja di luar jam kerja untuk melayani pelanggan dan menyelesaikan pekerjaan lainnya. Pemanfaatan waktu menjadi landasan bagaimana seorang pegawai menggunakan waktunya dalam bekerja, waktu kerja yang sesuai SOP dapat mengurangi beban kerja pegawai.

Pengukuran Beban Kerja

Ukuran subyektif adalah ukuran yang didasarkan pada penilaian dan pelaporan oleh pekerja mengenai beban kerja yang mereka rasakan dalam menjalankan suatu tugas. Pengukuran kinerja merupakan pengukuran yang diperoleh dengan mengamati aspek perilaku/aktivitas yang ditunjukkan oleh pekerja. Pengukuran kinerja dengan menggunakan waktu merupakan suatu metode untuk menentukan waktu penyelesaian suatu pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dengan keterampilan tertentu, dalam suasana kerja yang telah ditentukan, dan dilakukan pada kecepatan kerja tertentu.

Pengukuran fisiologis merupakan pengukuran yang mengukur tingkat beban kerja dengan mengetahui berbagai aspek respon fisiologis karyawan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan/tugas tertentu. Pengukuran biasanya dilakukan terhadap refleks pupil, gerakan mata, aktivitas otot dan reaksi tubuh lainnya. Cain (2007:84) menjelaskan bahwa alasan mendasar untuk mengukur beban kerja adalah untuk mengukur biaya mental yang dikeluarkan dalam melakukan suatu pekerjaan untuk memprediksi sistem dan kinerja pekerja.

Tujuan akhir dari langkah-langkah ini adalah untuk memperbaiki kondisi kerja, memperbaiki desain lingkungan kerja, atau menghasilkan prosedur kerja yang lebih efektif. Menteri Dalam Negeri dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Pada Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah di Universitas Muskamal Sumatera Utara Tahun 2010 menjelaskan bahwa pengukuran beban kerja memberikan beberapa manfaat bagi organisasi, yaitu Penyusunan standar beban kerja jabatan institusi, penyusunan daftar komposisi pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan struktural.

Kepuasan Kerja

  • Pengertian Kepuasaan Kerja
  • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
  • Dimensi Kepuasan Kerja
  • Indikator Kepuasan Kerja
  • Pengukuran Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja juga mewakili perbedaan antara harapan karyawan dan pengalaman yang diperolehnya dari pekerjaannya. Menurut Susilo Martoyo, kepuasan kerja merupakan aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, mereka akan merasa puas atas kesesuaian kemampuan, keterampilan dan harapannya sehubungan dengan pekerjaan yang dihadapinya. Sedangkan menurut Handoko, kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang dialami pegawai dalam memandang pekerjaannya.

Kepuasan setiap individu pegawai mempunyai tingkat yang berbeda-beda, karena faktor-faktor yang mempengaruhinya juga bisa berbeda-beda. Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah penghargaan, promosi, rekan kerja, pengawasan dan pekerjaan itu sendiri. Sedangkan faktor kepuasan kerja adalah karakteristik pekerjaan yang intrinsik, penghargaan, pengawasan, rekan kerja dan kondisi kerja yang mendukung.

Johan (2002:7) juga pernah mengutarakan pandangan yang mendukung bahwa terdapat faktor ekstrinsik dan intrinsik yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang. Kondisi kerja, artinya ketika seluruh kebutuhan kerja seseorang terpenuhi, baik melalui bahan-bahan yang diperlukan maupun lingkungan yang mendukung, maka timbullah kepuasan kerja. Peraturan, budaya dan karakteristik yang ada pada organisasi, apabila peraturan dalam melaksanakan pekerjaannya dapat menunjang pekerjaannya maka pegawai atau pegawai akan merasakan kepuasan kerja.

Efisiensi kerja dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam pekerjaannya, sehingga apabila terdapat kepuasan kerja maka salah satu caranya adalah dengan bekerja sesuai kemampuan. Promosi jabatan ini mempunyai dampak yang besar terhadap kepuasan kerja dan dapat dibalas dengan kenaikan jabatan serta gaji yang akan diterima. Rekan kerja atau rekan kerja, kepuasan kerja akan timbul apabila terjalin hubungan yang baik dalam suatu organisasi.

Keanekaragaman keterampilan Keanekaragaman keterampilan adalah sejauh mana suatu pekerjaan memerlukan jenis aktivitas berbeda dalam menyelesaikan pekerjaan, yang melibatkan penggunaan banyak jenis keterampilan dan bakat pekerja. Cara yang dilakukan atasan bisa jadi tidak menyenangkan atau menyenangkan bagi seseorang dan hal ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

Pengukuran kepuasan kerja dengan skala Job Description Index

Pengukuran Kepuasan Kerja dengan Minnesota Satisfaction Questionaire

Pengukuran Kepuasan Kerja Berdasarkan Gambar Ekspresi Wajah

Penelitian Terdahulu

Dari hasil analisis penelitian dibawah ini dapat disimpulkan bahwa variabel beban kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara. Variabel Beban Kerja dan Lingkungan Kerja secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

Variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi Ampla. Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai di kantor PDAM Tirtanadi.

Table 2.1  Penelitian Terdahulu  No  Nama
Table 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama

Kerangka Konseptual

Hipotesis

Gambar

Table 2.1  Penelitian Terdahulu  No  Nama
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN TESIS

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TESIS