Nama : Intan Permata Sari
NIM : 03021382126120
Mata Kuliah : Sumber daya Mineral dan Energi
A. Silahkan membuat analisis sederhana berdasarkan referensi yang ada mengenai :
1. Jelaskan siklus perubahan bentuk dan nama dari batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf (disertai gambar) dan juga proses pemanfaatanya dalam skala kecil maupun skala besar.
2. Berikan ciri-ciri secara umum dan spesifik terhadap batuan peubah dengan batuan asalnya tersebut.
3. Buatkan dalam bentuk paper dan selipkan poster ukuran A4 di dalam paper tersebut mengenai tugas saudara.
B. Silahkan membuat analisis sederhana mengenai asal mula proses pembentukan energi (batubara, migas, panas bumi) di alam hingga proses pemanfaatannya . Buatkan dalam bentuk poster ukuran A4 setiap proses pembentukan energi tersebut.
JAWAB
1. Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.
Pada awalnya batuan beku terbentuk dari proses proses pembekuan magma atau yang dikenal dengan Differensiasi magma, batuan beku yang tersingkap di permukaan bumi selanjutnya terkena panas matahari, hujan dan angin mengalami proses pelapukan (weathering), tererosi dan tertransport kedalam tempat yang lebih rendah yang disebut sebagai cekungan , menjadi endapan sedimen ( deposition of sediment ), selanjutnya akibat tekanan dan kompaksi (burial and compaction ) maka endapan sedimen ini mengeras atau disebut mengalami lithifikasi menjadi batu, yaitu batuan sedimen. Batuan sedimen dan batuan beku itersebut apabila terkena proses deformasi dan metamorphisme (terbentuknya kembali suatu batuan akibat proses metamorfisme) akibat adanya tekanan dan temperatur (pressure and temperature) yang relatif tinggi
maka batuan sedimen dan batuan beku ini akan terubah menjadi batuan metamorf.
Berikutnya batuan sedimen dan batuan metamorf yang terdapat pada kedalaman sangat besar akan meleleh lagi (partial melting) menjadi magma, selanjutnya magma membeku lagi menjadi batuan beku, begitu seterusnya ber ulang seperti keterangan sebelumnya, sehingga membentuk suatu jentera atau siklus batuan.
Dari kesimpulan diatas, jika kita hubungkan siklus batuan dengan sedimentologi, maka batuan sedimen itu bisa berasal dari batuan apa saja, baik itu batuan beku, batuan metamorf, ataupun batuan sedimen itu sendiri
Batuan Beku
Tak semua batuan beku mempunyai nilai ekonomis, hal ini tergantung pada sifat, komposisi mineral, kekeutan fisik, daya tahan, cara penggalianya, dan lain-lain.
Tiap jenis mineral mempunyai sifat dan komposisi mineral tertentu, tidak semua jenis batuan dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan.
Batuan mempunyai kegunaan sendiri tergantung sifatnya, misalnya:
Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik untuk keperluan pekerjaan di laut.
Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan didaerah industri.
Batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai untuk digunakan sebagai fondasi bangunan pengeras jalan juga bahan lantai.
Batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk pelapis dinding atau lantai.
Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis ± 2,6, baik untuk digunakan sebagai bahan pekerjaan teknik berat.
Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, walaupun volumenya hanya sekitar 5%
dari volum kerak bumi.
Batuan sedimen bisa di manfaatkan untuk:
Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)
Untuk bahan bakar (batu bara)
Untuk Pengeras jalan (batu gamping)
Untuk Pondasi rumah (batu gamping) Batuan Metamorf
Adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan metamorf yang lain.
Terjadinya secara fisik dan kimiawi sehingga berbeda dengan batuan induknya.
Perubahan tersebut sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran panas baik cair maupun gas.
Batuan metamorf dapat digunakan sebagai:
untuk alat menulis(batu sabak)
Untuk Lantai (marmer)
Untuk Dekorasi bangunan (marmer)
Untuk Batu Nisan (marmer)
2. A. batuan beku ( igneous rock )
Batuan beku atau batuan igneus adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik yang ada di bawah
permukaan bumi maupun di atas permukaan bumi. Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair maupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi.
ciri – ciri batuan beku :
Memiliki sifat yang keras, yang dapat dilihat dari bentuk fisiknya
Berbentuk sangat padat
Tidak mempunyai stratifikasi dan pelapisan
Tidak mengandung fosil, kecuali telah tertimbun oleh material piroklatik
Homogen dan kompak B. Batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari proses pelapukan yang dibawa oleh angin atau air, kemudian mengendap dan memadat.
Ciri – ciri Batuan Sedimen
Struktur batuan sedimen umumnya berlapis – lapis
Sebagian besar batuan sedimen berwarna terang, kayak putih, abu-abu terang, atau kuning. Namun, ada juga batuan sedimen yang berwarna gelap, seperti hitam, coklat, dan merah. Semua itu tergantung sama komposisi penyusunnya.
Bentuk batuan sedimen bermacam-macam, dari yang bundar banget, bundar Biasa, rada bundar, rada runcing, runcing Biasa saja, sampai runcing banget.
Semua itu tergantung sama komponen, tingkat kebundaran atau tingkat keruncingan material penyusun batuan.
Permukaan batuan sedimen terbagi menjadi tiga macam, yaitu kasar, sedang, dan halus. Permukaan yang kasar cenderung meruncing, dipenuhi butiran yang nggak halus. Sementara itu, permukaan yang sedang nggak terlalu meruncing dan nggak terlalu halus. Sedangkan, permukaan halus cenderung rata, nggak ada butirannya.
C. Batuan Metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan beku atau batuan sedimen yang berubah bentuk karena suhu atau tekanan. Disebut sebagai batuan metamorf karena dalam proses pembentukannya batuan ini mengalami proses metamorfosis atau proses perubahan bentuk.
Ciri – ciri Batuan Metamorf
Warna pada batuan metamorf umumnya mika, feldspar dan kuarsa
Terdapat dua struktur dalam batuan ini, yaitu foliasi dan non-foliasi.
Jika dilihat dari bentuk kristal yang ada dalam kandungan batuan ini, maka akan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu euhedral, subhedral, dan anhedral.
Tekstur nya ada dua yaitu, relik dan kristaloblastik
JAWABAN B
1. A. Batubara
Batubara adalah akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang mati dan tidak sempat mengalami pembusukan secara sempurna, yang kemudian terpreservasi dengan baik dalam kondisi bebas oksigen (anaerobic) misalnya pada bagian bawah dari suatu danau atau pada endapan/sedimen berbutir sangat halus. Proses penimbunan tersebut terjadi bersamaan dengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) yang memungkinkan sisa-sisa tumbuhan terakumulasi hingga sangat dalam. Akibat penimbunan, material tumbuhan terkena suhu dan tekanan tinggi yang menyebabkan perubahan fisika dan kimiawi. Selama tahap tersebut persentase hidrogen dan oksigen akan berkurang, sedangkan persentase karbon akan meningkat. Hasil akhirnya adalah suatu material yang mengandung karbon lebih dari 50%
berdasarkan berat dan 70% berdasarkan volume, yang kita sebut sebagai batubara.
B. MIGAS
Menurut teori tersebut, minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang sudah mati. Jasad renik tersebut kemudian terbawa air sungai bersama lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, temperatur tinggi, dan tekanan oleh lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen yang berpori, sedangkan bintik minyak dan gas bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap (trap) yang merupakan batuan kedap.
Pada daerah perangkap tersebut, gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air.
C. Panas Bumi
Proses terbentuknya energi panas bumi (geothermal) dipicu oleh aktivitas tektonik di dalam perut bumi. Inti bumi memiliki magma yang temperaturnya mencapai 5.400 derajat celcius.
Magma ini membuat lapisan bumi di sebelah atasnya mengalami peningkatan temperatur. Ketika lapisan ini bersentuhan dengan air maka akan menjadi uap panas bertekanan tinggi. Inilah energi potensial yang kemudian dikenal sebagai energi panas bumi atau geothermal energy.