Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk akibat proses pendinginan magma, yaitu dengan penurunan suhu dibawah suhu magma sekitar ±850oC. Concordant: bentuk batuan beku yang penetrasinya sejajar dengan lapisan batuan yang telah terbentuk sebelumnya, contoh: sill, laccolite, lopolite, pacolite. Batuan piroklastik merupakan batuan yang dihasilkan dari proses lisinifikasi material lepas yang dikeluarkan dari pusat gunung berapi pada saat terjadi letusan eksplosif.
Hal ini berbeda dengan batuan epiklastik. Batuan epiklastik sendiri merupakan batuan yang telah mengalami pengangkutan sehingga menyebabkan batuan tersebut terkikis oleh media (air dan angin) yang mengangkutnya. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat proses penimbunan atau kumpulan material batuan yang sudah lapuk atau membusuk dari batuan. Batuan metamorf diartikan sebagai batuan yang terbentuk akibat perubahan suhu dan tekanan dari batuan yang sudah ada sebelumnya (protolit), baik batuan beku, sedimen maupun batuan metamorf itu sendiri (Winter, 2001; Best, 2003).
Mineral antistress merupakan mineral yang jarang ditemukan pada batuan yang mengalami stress, contohnya: olivin dan andalusit. Dengan kata lain batuan metamorf adalah batuan yang merupakan hasil perubahan batuan yang terbentuk sebelumnya karena faktor suhu dan tekanan yang tinggi.
Klasifikasi Batuan Beku
FELSD. = PLAG
Setiap jenis batuan akan memperlihatkan kenampakan batuan beku yang berbeda-beda di lapangan yang disebut struktur batuan beku. Laccolith menggambarkan suatu badan batuan beku yang menyusup ke batuan sedimen disekitarnya dan membentuk kubah menyerupai bentuk jamur. Discordant adalah istilah untuk menggambarkan kumpulan batuan beku intrusif yang ditemukan membelah lapisan batuan di sekitarnya.
Beberapa jenis batuan khas diketahui pada batuan beku, yang tidak ditemukan pada jenis batuan lain, seperti misalnya. Ini adalah struktur batuan beku berupa pori-pori batuan tempat keluarnya gas selama proses pendinginan magma. Artinya, struktur batuan beku hampir sama dengan vesikuler, namun pori-pori batuannya terisi oleh mineral sekunder.
Columnar Joint merupakan suatu struktur batuan beku yang dibentuk membentuk kolom-kolom yang dipotong secara vertikal. Jenis struktur ini terbentuk pada badan lava yang terdapat pada batuan beku ekstrusif.
Klasifikasi Batuan Piroklastik
Pada proses pengendapan, material tektonik yang sangat tebal dan masih panas menyebabkan semua material lepas menyatu sehingga membentuk aliran yang menyerupai aliran lava. Batuan piroklastik berbutir kasar dan berbutir halus mengandung struktur yang biasa ditemukan pada batuan sedimen, seperti lapisan. Batuan piroklastik berbutir halus (tuff) seringkali memiliki tekstur yang mirip dengan batuan beku cair ("aphanitik" dan "piroklastik").
Perbedaannya terletak pada komposisinya, dimana aglomeratnya terdiri dari pecahan vulkanik (lava dan piroklast, di antaranya terdapat kaca). Berdasarkan sebagian besar pecahan kristal/komponen mineral yang dikandungnya, tufa dibedakan menjadi 3 kelompok sebagai berikut.
Kalsifikasi Batuan Sedimen
Golongan ini terbentuk dari proses genesis sedimentasi mekanis yang termasuk dalam golongan ini antara lain breksi, konglomerat dan batupasir, lingkungan pengendapan golongan dentritik kasar mungkin berada pada lingkungan terestrial, dan pada pengendapan ini diendapkan pada arus yang tinggi. kondisi kecepatan. Golongan ini terbentuk sebagai hasil proses genesis sedimentasi mekanis yang diendapkan pada lingkungan pengendapan laut dangkal atau laut dalam, yang termasuk dalam golongan ini antara lain batulanau, serpih, batulempung, dan napal. Atau melalui proses pengendapan yaitu terurainya batuan-batuan yang sebelumnya terbentuk dan terendap di suatu tempat.
Kolam evaporasi biasanya terbentuk pada air yang terperangkap pada cekungan non-drainase, sehingga mengakibatkan terbentuknya pengayaan unsur-unsur tertentu yang mengendap menjadi suatu larutan di dalam cekungan tersebut kemudian mengalami proses evaporasi yang mengubah larutan menjadi gas dan meninggalkan di dalamnya. mengendap. Golongan batubara merupakan batuan sedimen yang terbentuk melalui genesis organik, yaitu dari tumbuhan yang terkubur pada lapisan tebal di atasnya. Pengepakan adalah sifat hubungan antar butiran, kesatuannya dalam suatu massa dasar atau antar semen.
Semen terbentuk pada saat pembentukan batuan dan dapat berbentuk; silika, karbonat, oksida besi atau mineral lempung; Massa dasar terbentuk selama sedimentasi dengan fragmen, yang dapat berupa bahan penyemen atau butiran yang lebih halus. Struktur sedimen termasuk dalam struktur primer, yaitu struktur yang terbentuk pada saat pembentukan batuan (pada saat sedimentasi).
Klasifikasi Batuan Metamorf
Strain metamorf yang dipengaruhi oleh proses regangan suatu massa sedimen yang sangat tebal pada suatu cekungan yang sangat luas (cekungan geosinklin). Batuan metamorf termal merupakan batuan yang mengalami metamorfosis yang disebabkan oleh pengaruh suhu (T) yang lebih dominan dibandingkan tekanan (P) dengan suhu antara 400ºC – 800ºC. Batuan metamorf regional merupakan batuan yang disebabkan oleh pengaruh tekanan (P) dan suhu (T) yang keduanya sangat dominan terhadap terjadinya batuan tersebut.
Struktur Masif (kadang-kadang nampak sedikit paralel) Mineral Penyusun Contoh Batuan Metamorf
Menunjukkan orientasi yang dibentuk oleh keselarasan mineral tabular, prismatik, meniang dan lainnya, seperti: Sillimanite-pyroxene, amphibole dan lain-lain. Pada batuan metamorf tidak hanya terdapat tekstur umum saja, namun terdapat tekstur khusus pada batuan tersebut. Menunjukkan adanya butiran kristal besar (Porphyroblast) di massa dasar yang terdiri dari kristal yang lebih halus.
Tekstur khusus untuk batuan yang mempunyai butiran kristal euhedral yang terbentuk akibat proses metamorfosis. Tekstur khusus untuk batuan yang mempunyai butiran kristal anhedral yang terbentuk akibat proses metamorfosis. Tekstur khusus untuk batuan yang mempunyai butiran kristal subsudut yang terbentuk akibat proses metamorfosis.
Foliasi: Ini adalah struktur paralel yang terbentuk dari mineral datar sebagai hasil proses metamorf. Non-Foliasi: yaitu struktur yang dibentuk oleh mineral-mineral berdimensi sama, terdiri dari butiran-butiran (granular) yang terdapat pada batuan metamorf Hornfels hasil metamorfisme termal. Mineral terkait: Altaite, coloradoite, krennerite, rickardite, telluride, pyrite, arsenopyrite, tetrahedrite, tennantite, sphalerite, stibnite, sulfida lainnya.
Mineral Pembawa Fe 1. Magnetite
Mineral Pembawa Timbal (Lead) 1. Galena
Mineral Pembawa Seng (Zinc) 1. Sphalerite
Mineral-Mineral Pembawa Chromium Chromite
Mineral-Mineral Pembawa Manganese (Mangan) 1. Pyrolusite
Mineral-Mineral Pembawa Aluminum (Alumunium) Bauxite
Mineral-Mineral Pembawa Mercury (Air Raksa) Cinnabar
Keterdapatan: Tungsten deposits composed of high- and medium-temperature quartz hydrothermal veins; even in granite pegmatites. Mineral association: Quartz, Muscovite, Oligoclase, Beryl, Dolomite, Grossular, Epidote, Cassiterite, Wolframite, Apatite Commodity containing: calcium.
Mineral-Mineral Pembawa Uranium 1. Uraninite
Warna : Tidak berwarna, putih, kuning, coklat, orange, merah, hijau, abu-abu, hitam, ungu biru dan pink. Mineral ikutan: Sulfida, Kuarsa, Fluorit, Barit, Dolomit, Siderit Komoditas utama: Batu kapur, pualam atau marmer.
Sulfates 1. Barite
Silicates 1. Feldspar/Albite
Adi Maulana, 2019 Petrologi, Daerah Istimewa Yogyakarta