Dalam Kerangka NKRI
Secara etimologi
integrasi nasional terdiri dari
dua suku kata yaitu integrasi dan
nasional.
Integrasi berasal dari bahasa Latin yaitu integrate yang artinya
memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan kata Nasional berasal dari bahasa Inggris yaitu nation yang artinya bangsa..
istilah "Nasional"
mengandung pengertian
( 1)kebangsaan
(2) bersifat bangsa sendiri;
Jadi Integrasi nasional adalah pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai
kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu
kesatuan wilayah (Arfani,2001)
INTEGRASI NASIONAL
PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL
NAMA DEFINISI INTEGRASI NASIONAL
Saafroedin
Bahar (1996) Upaya menyatukan seluruh unsur suatu
bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.
Riza Noer Arfani
(2001) Pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah.
Djuliati Suroyo
(2002) Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat.
Ramlan
Surbakti (2010) Proses penyatuan berbagai kelompok sosial
budaya dalam satu kesatuan wilayah dan
dalam suatu identitas nasional
PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional.
HUBUNGAN INTEGRASI NASIONAL DAN IDENTITAS NASIONAL
• Banyaknya suku di Indonesia. Ikatan terhadap sukunya lebih kuat ketimbang ikatan terhadap negara
• Integrasi diperlukan guna menciptakan kesetiaan baru
terhadap identitas baru yang diciptakan (identitas nasional), misal, bahasa nasional, simbol negara, semboyan nasional, ideologi nasional, dan sebagainya.
• Di satu sisi, integrasi nasional dapat menguatkan akar dari
Identitas Nasional yang sedang dibangun. Di sisi lain, identitas
nasional juga merupakan alat pemersatu bangsa.
Integrasi Nasional
Dapat Dilihat Dari Tiga Aspek
1.Integrasi Politik
2. Integrasi ekonomi 2. Integrasi ekonomi
3. Integrasi Sosiologi Budaya
Dimensi vertikal dan horisontal
• Dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politik dengan massa pengikut
• Dimensi horisontal menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial, Dimensi vertikal dan horisontal
• Dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politik dengan massa pengikut
• Dimensi horisontal menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial, Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling
ketergantungan antardaerah dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Adanya saling
ketergantungan menjadikan wilayah dan orang-orang dari berbagai latar akan mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dan sinergis,
Integrasi sosial budaya merupakan proses
penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-
unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis,
agama bahasa,
1.4.3. Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
1. Rasa Senasib Seperjuangan
Rasa senasib seperjuangan di masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang menjadi salah satu faktor
pendorong untuk mewujudkan integrasi nasional. Jika di masa lalu rasa senasib seperjuangan digunakan untuk
memujudkan kemerdekaan Indonesia, di era sekarang ini rasa senasib
seperjuangan digunakan untuk
memperkuat stabilitas nasional demi terwujudnya persatuan Indonesia dalam integrasi nasional.
2.Pemaknaan Ideologi Nasional
Pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila dilakukan melalui
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan integrasi nasional di Indonesia
3. Keinginan Untuk Bersatu
Dalam kehidupan berbangsa negara
dan berbangsa Indonesia, keinginan
untuk
mempersatukan bangsa merupakan
salah satu
perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negar
4. Antisipasi Ancaman dari Luar
mengantisipasi ancaman dari luar
dalam kaitannya dengan bahaya
globalisasi dan modernisasi, integrasi
nasional perlu diwujudkan di setiap
lapisan masyarakat yang ada tinggal di wilayah Indonesia.
mengantisipasi ancaman dari luar
dalam kaitannya dengan bahaya
globalisasi dan modernisasi, integrasi
nasional perlu diwujudkan di setiap
lapisan masyarakat
yang ada tinggal di
wilayah Indonesia.
1.4.4. Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional
1. Kurangnya
penghargaan terhadap kemajemukan
3. Kurangnya Kesadaran Diri
2. Kurangnya Toleransi
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang dilakukan oleh pemerintah maupun
masyarakat Indonesia sendiri membuat
kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan
Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyakat menjadi
salah satu penyebab konflik sosial.
Kurangnya kesadaran diri menjadi salah satu faktor yang mengambat terwujudnya integrasi nasional dimana
masyarakat menjadi lebih individualistis dan cenderung
tidak memperdulikan kondisi dan situasi
ANTISIPASI ANCAMAN
TERHADAP DISINTEGRASI
BANGSA
sumber konflik dalam masyarakat majemuk tidak saja dimunculkan dari faktor-faktor horisontal tetapi
dapat juga dipicu dari faktor-faktor vertikal.
1. Faktor Horisontal a.etnis dan ras
atau asal-usul keturunan b. bahasa
daerah c. adat-istiadat
d. agama e. budaya
material
2. Faktor Vertikal penghasilan
(ekonomi) pendidikan pemukiman
Pekerjaan Kedudukan Sosio-polotik
Berdasarkan klasifikasi di atas dapat dijelaskan bahwa kemajemukan akan menjurus ke arah intensitas konflik yang sangat horisontal bersatu dengan faktor kemajemukan vertikal pada kelompok-kelompok dalam masyarakat
yang bersangkutan. Misalnya suatu kelompok ethnis tertentu tidak hanya dihadapkan karena adanya perbedaan ras, bahasa, atau agama (faktor-
faktor horisontal) tetapi bersamaan dengan itu dihadapkan pula karena adanya perbedaan ekonomi atau kedudukan sosio-politik (faktor-faktor
vertikal).
Disintegrasi bangsa merupakan masalah
krusial yang dialami hampir semua negara majemuk, termasuk Indonesia
Indonesia adalah bangsa besar yang terdiri atas berbagai suku dengan kebudayaan daerah didalamnya yang beragam, agama,
ras dan golongan
Kemajemukan indonesia itu merupakan
kekayaan dan kekuatan yang sekaligus
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia
Bentuk-bentuk Ancaman Disintegrasi Bangsa
bentuk-bentuk ancaman disintegrasi bangsa seperti di bawah ini
1.Keperbedaan identitas budaya daerah tanpa dibarengi pandangan the politics of recognition (pandangan dan sikap
untuk menghargai keperbedaan dalam keberagaman).
2. Fanatisme sempit merupakan sikap negatif yang menganggap kelompoknyalah yang paling benar, sementara kelompok lain
harus dimusuhi. Fanatisme ini jika berbaur dengan isu SARA 3. Tumbuhnya nasionalisme ekslusif, sebagai sikap kecintaan
yang terbatas hanya diperuntukan bagi kelompoknya 4. Masih tumbuhnya penyakit budaya, seperti: prasangka,
streotipe, etnosentrisme, rasisme, diskriminasi dan scape goating (teori kambing hitam) baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
5. Kesejahteraan ekonomi yang tidak merata di antara kelompok budaya dan kesenjangan sosial yang kian melebar
Upaya Antisipasi Menangkal Ancaman Disintegrasi Bangsa
disintegrasi bangsa dapat dicegah melalui upaya:
(1) membangun harmonisasi kehidupan bermasyarakat dengan
menumbuhkan budaya toleran.
Keberagaman suku, agama, ras, dan golongan merupakan modal
kekayaan bangsa yang harus dibangun dengan interaksi harmoni
dan komunikasi saling pengertian;
(2) membangun kehidupan politik yang demokratis, ekonomi yang berkeadilan sosial, dan meminimalisir
kesenjangan sosial
Upaya ini perlu dilakukan secara konkrit, utamanya dalam mengantisipasi bentuk-bentuk
ancaman disintegrasi bangsa
1) keperbedaan identitas budaya daerah tanpa dibarengi pandangan the politics of recognition (pandangan dan sikap untuk menghargai keperbedaan dalam
keberagaman);
2) fanatisme sempit merupakan sikap negatif yang menganggap kelompoknyalah yang paling benar, sementara kelompok lain harus dimusuhi;
3) tumbuhnya nasionalisme ekslusif, sebagai sikap kecintaan yang terbatas hanya diperuntukan bagi kelompoknya;
4) tumbuhnya penyakit budaya, seperti: prasangka,
streotipe, etnosentrisme, rasisme, diskriminasi dan scape goating;
5) Kesejahteraan ekonomi yang tidak merata di antara kelompok budaya dan kesenjangan sosial yang kian melebar