• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Intelgensi, Kepribadian, Motivasi, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Intelgensi, Kepribadian, Motivasi, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Intelgensi, Kepribadian, Motivasi, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya

Oleh:

Muhammad Hadid Muzadalah

Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Brawijaya [email protected]

Dosen pembimbing :

Prof. Dr. H. Armanu., SE., M.SC.

ABSTRAK

Berwirausaha adalah menciptakan peluang dengan membuka lapangan pekerjaan.

Jiwa berwirausaha usaha akan tumbuh saat minat wirausaha dapat ditanamkan pada mahasiswa. Minat wirausaha dipengaruhi oleh faktor intelegensi, kepribadian, motivasi, dan lingkungan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh intelegensi, kepribadian, motivasi, dan lingkungan keluarga terhadap minat wirausaha mahasiswa Jurusan Manajemen FEB UB. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun 2015 dan 2016 Jurusan Manajemen FEB Ub. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 104 responden yang merupakan mahasiswa Jurusan Manajemen tahun 2015 dan 2016 . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampel. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor intelegensi dan motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan, faktor kepribadian memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan dan faktor lingkungan keluarga memiliki pengaruh negative dan dapat menurunkan minat wirausaha mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya.

Kata kunci : Intelegensi, Kepribadian, Motivasi, Lingkungan keluarga, dan Minat wirausaha.

1. PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini, diikuti dengan teknologi yang semakin berkembang dan kuat menimbulkan berbagai macam pengaruh yang dirasakan oleh berbagai negara, terutama pada bagian perdagangan. Berdasarkan hasil rilis Global Entrepreneurship

2017 yang dilakukan the Global Entrepreneurship and Development Institute, Amerika menyebutkan secara global, Indonesia menempati perikat ke 90 dari 137 negara. Posisi ini meningkat jika dibandingkan pada tahun 2016. “Rendahnya peringkat ini menunjukkan bahwa kita masih belum mampu mengolah keuangan

(2)

kita yaitu jumlah pasar yang sangat besar” kata Darmin, dalam perayaan diesnatalis ke 54 Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Kamis (5/1/2017).

Statistik tenaga kerja bulan agustus tahun 2018 penduduk yang lulusan Universitas sekitar 7,48%.

Menunjukkan pendidikan masyarakat Indonesia kurang efisien dalam menyambut kedatangan MEA, karena pengembangan soft skill SDM kurang memenuhi standart persaingan.

Sehingga memnyebabkan tingkat pengangguran tiap tahun semakin meningkat khususnya di lulusan sarjana.

Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2018 pengangguran adalah individu yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, tingkat pengangguran di indonesia mencapai 6,87 juta Data angka pengangguran turun menjadi 5,01% pada tahun terakhir, namun dari tingkat lulusan diploma dan Universitas makin banyak yang tidak bekerja.

Hasil survei Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIMPI) 2016, mahasiswa yang telah lulus dari perguruan tinggi negeri atau swasta yang belum mendapatkan pekerjaan atau pengangguran terdidik sebanyak 83% responden mahasiswa cenderung ingin menjadi karyawan,

sementara yang ingin berwirausaha hanya 4%. Hal ini menunjukkan bahwa minat wirausaha pada mahasiswa masih rendah. Dibutuhkan dukungan untuk merubah pola pikir pada mahasiswa agar setelah lulus tidak hanya berorientasi mencari pekerjaan, namun juga memikirkan cara untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Jiwa berwirausaha akan tumbuh saat minat wirausaha dapat ditanamkan pada mahasiswa.

Universitas Brawijaya adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri terkemuka di Indonesia yang didirikan pada tahun 1963 dengan kampus utamanya terletak di kota Malang, Jawa Timur. Universitas Brawijaya mempunyai kewajiban melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memiliki daya saing baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional. Rencana Stategis UB (2015 – 2019 : 11) Universitas Brawijaya diharapkan pada tahun 2025 menjadi perguruan Tinggi dengan predikat World Class Entrepreneurial University yang sanggup mensejajarkan dirinya dengan Universitas terkemuka di dunia. Salah satu fakultas yang bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang ekonomi dan bisnis melalui riset adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB).

Buku pedoman FEB UB (2015:1) tujuan FEB UB adalah untuk menghasilkan lulusan yang berjiwa

(3)

wirausaha serta memperluas pengetahuan ilmu Ekonomi & Bisnis untuk modal kewirausahaan dengan basis nilai lokal dan mendunia dengan cara memberikan pendidikan, pelatihan, pendampingan, dan konsultasi untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) yang memiliki 3 Jurusan yaitu Ilmu Ekonomi, Akuntansi, Manajemen.

Manajemen adalah salah satu Jurusan di FEB UB dengan misi untuk menyelenggarakan pendidikan manajemen dan bisnis yang berkualitas maka setiap mahasiswa diharapkan dapat memulai bisnis dengan berwirausaha setelah lulus di Fakultas Ekonomi & Bisnis di UB.

Menurut Farida & Burkhin (2016) penentu minat berwirausaha terdiri dari 3 faktor yaitu faktor kepribadian seperti kebutuhan akan prestasi dan efikasi diri (self efficacy), faktor lingkungan keluarga, dan faktor demografis seperti gender, umur, latar belakang pendidikan dan pengalaman pekerjaan.

Peneliti sebelumnya Dwi Yuli Setiawan (2018) menempatkan lingkungan keluarga sebagai variabel dependen yang memunculkan berbagi faktor yang mempengaruhi minat wirausaha bahwa faktor lingkungan keluarga memberi pengaruh positif namun tidak signifikan. Lingkungan keluarga dengan indikator fungsi keluarga, sikap, dan perlakuan orang tua terhadap anak, status ekonomi

tidak mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa.

Menurut Suryana (2013:80) wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan.

pengetahuan kewirausahaan bisa didapat melalui pembelajaran.

Penelitian Galih Noviantoro (2017) menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan dapat mempengaruhi minat wirausaha di mahasiswa Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Penelitian Adnan (2017) menunjukkan bahwa Faktor kepribadian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat wirausaha.

Hal ini sejalan dengan penelitian Adelina Citradewi (2015) menunjukkan bahwa kepribadian memiliki pengaruh positif terhadap minat wirausaha mahasiswa universitas negeri semarang Faktor motivasi berwirausaha menjadi hal yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan mahasiswa dalam berwirausaha. Menurut Theory of Planned Behavior (TPB) keputusan berwirausaha dipengaruhi oleh salah satu faktor internal yaitu motivasi. Semakin tinggi motivasi yang mahasiswa maka semakin tinggi minat dalam berwirausaha.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Pengaruh Intelegensi, Kepribadian, Motivasi, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha

(4)

Mahasiswa Jurusan Manajemen FEB UB”

2. Tinjauan Pustaka Kewirausahaan

Menurut Alma (2000) entreprenuer adalah perilaku inovatif dan kreatif menjadikan sebuah dasar sumber daya, motivasi penggerak, strategi untuk mencapai tujuan, dan pantang menyerah dalam proses menghadapi segala rintangan hidup.

Menurut Suryana (2003) kewirausahaan/ entrepreneurship adalah kesuksesan dapat di capai dengan cara berfikir kreatif dan inovatif menjadi dasar, pantang menyerah menjadi sumber daya.

Menurut Hisrich. (2008) entrepreneur merupakan suatu upaya untuk menghadapi resiko dari segi keuangan, fisik, dan resiko kegagalan dalam berwirausaha setelah itu mendapatkan kompensasi moneter yang telah didapatkan dan kepuasan dan kemandirian pribadi.

Menurut Zimmerer, Scarborough &

Wilson (2009) wirausaha adalah individu yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam mengambil resiko dan ketidakpastian dengan cara melakukan identifikasi kesempatan dan menyatukan modal yang dibutuhkan sehingga mendapat modal yang besar dan menjadi bisnis baru. Menurut Hendro, (2011:30) Entrepreneurship adalah suatu proses menciptakan suatu nilai yang baru sehingga dapat dinikmati oleh manusia.

Minat wirausaha

Minat berwirausaha terdiri dari dua kalimat yaitu minat dan wirausaha, suatu kegiatan atau aktivitas yang menimbulkan ketertarikan dan rasa suka pada hal tertentu tanpa ada perintah dari siapapun. Menurut Winarsih (2014 : 4) perasaan suka dan mempunyai ketertarikan pada suatu kegiatan tanpa ada perintah disebut dengan minat. Menurut Wahyono, (2014) variabel yang mempengaruhi keputusan dalam berbisnis yaitu faktor kepribadian individu dan lingkungan sekitar. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2006:656) menyatakan bahwa suatu ketertarikan pada hati yang tingi kepada sesautu yang dapat dilihat dari gairah dan keinginan disebut dengan minat.

Menurut Fishbein dan Ajzen, (1975) Theory of Planned Behavior (TPB) teori yang menjelaskan niat individu dan di perluas menjadi Theory of Reasoned Action (TRA) mendefiniskan bahwa niat individu terhadap perilaku terbentuk oleh dua variabel utama yaitu attitude toward the behacior dan subjective norms di dalam TPB menambahkan satu variabel yaitu perceived behavior control. Perencanaan dilakukan oleh setiap entrepreneur sebelum memulai wirausahanya, perilaku entrepreneur yang dibutuhkan dalam melakukan bisnis saangat berpengaruh untuk kemajuan bisnis yang akan di jalankan seperti yang dikatakan “TPB is suitable to explain any behavior

(5)

which requires planning, such as entrepreneurship” (Ajzen (1991).

Intelegensi

Intelegensi dalam definisi kolektif adalah pengertian beberapa individu atau perkumpulan yang disetujui, mengartikan yang diambil dari ensiklopedia, kamus, atau artikel ilmiah. Menurut AllWordsDictionary (2006) intelegensi adalah kemampuan untuk menggunakan memori, pengetahuan, pengalaman, pemahaman, penalaran, imajinasi dan penilaian untuk menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Menurut Marican Psychological Association (2006) intelegensi adalah individu yang mempunyai kemampuan yang berbeda dengan individu lainnya untuk memahami ide – ide kompleks, keterampilan dalam menyesuaikan diri secara efektif dengan lingkungan sekitar, berfikir logis, dan menghadapi masalah. Intelegensi adalah keahlian mental yang bertujuan untuk berfikir secara rasional.

Intelegensi dapat dilihat melalui proses berfikir secara rasional dalam menyelesaikan masalah dan tergambarkan dari aktivitas yang berpusat pada adaptasi diri terhadap kondisi sekitar dan memecahkan kasus yang timbul.

Menurut Salam, (2005:5) pengetahuan adalah suatu pemahaman yang di miliki dan menghasilkan tugas yang sudah tau, dan ada bermacam – macam

pemahaman yang terdapat pada manusia, yaitu (1) pemahaman biasa, (2) pemahaman pengetahuan, (3) ilmu pengetahuan berlandaskan logika, (4) pemahaman kepercayaan.

Menurut Winkel, (2004: 283) pengetahuan adalah ingatan yang ada didalam fikiran sesuai dengan ilmu yang sudah dipelajari. Sedangkan menurut Djaali (2012:77) pengetahuan (knowledge) adalah keahlian untuk menghafal, mengingat, memahami atau mengulangi informasi yang pernah diberikan.

Pengertian menurut para pakar dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah keahlian untuk mempelajari suatu hal dengan cara mengingat dan menyimpan di dalam fikiran individu berdasarkan keadaan yang sudah diinformasikan sehingga individu tersebut mengerti terkait fakta yang sudah didapat.

Kepribadian

Menurut Suryana (2013:27) berpendapat bahwa ada 6 ragam karakter entrepreneur yaitu dapat dilihat dari:

a. Percaya Diri dan Mandiri Menurut Basrowi (2011), kewirausahaan untuk perguruan tinggi adalah kepercayaan diri merupakan panduan sikap dan keyakinan individu dalam menghadapi tugas atau pekerjaan.

Pada pengaplikasiannya, perilaku kepercayaan ini menjadikan perilaku dan kepercayaan untuk mengawali, melaksanakan, serta menuntaskan

(6)

peran atau kewajiban yang diterima.

Individu yang mempunyai rasa optimis yang tinggi harus mempunyai rasa kepercayaan, berkeyakinan, kemandirian, dan tidak bergantung pada suatu hal, sehingga condong mempunyai keyakinan akan keahlian untuk meraih kesuksesan. Kunci kesuksesan dalam berbisnis yaitu dengan mengetahui diri sendiri dan entrepreneur yang berhasil yaitu entrepreneur yang independen dan optimis.

b. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Individu yang mendahulukan kewajiban dan pencapaian yaitu individu yang lebih mendahulukan kualitas dalam berprestasi, orientasi terhadap tujuan, ketekunan dan ulet, pekerja keras, memiliki dukungan yang kuat, energik, dan mempunyai inisiatif yang tinggi.

c. Keberanian Menghadapi Resiko

Keinginan dan keahlian dalam menyelesaikan resiko adalah kunci utama dalam dunia bisnis.

Keberanian yang tinggi untuk menyelesaikan resiko dengan pemikiran yang logis dan rasa percaya diri menghasilkan kepercayaan diri sehingga menumbuhkan sifat independen dan keahlian pada diri sendiri.

Individu yang mempunyai rasa optimisme yang tinggi relative dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi tanpa ragu dan menunggu bantuan individu lainnya. Hal ini

dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi kepercayaan individu pada diri sendiri, maka semakin tinggi kesanggupan individu tersebut dalam memberikan dampak pada hasil dan pertimbangan yang dianggap individu lain sebagai resiko.

d. Berorientasi ke Masa Depan Individu yang beradaptasi di masa yang akan datang yaitu individu yang mempunyai pemahaman serta penglihatan yang jauh ke masa depan dan terus berusaha, berkarsa, dan berkarya. Kunci dalam berorientasi di masa depan adalah keahlian untuk menumbuhkan sesuatu yang inovatif.

Tantangan dalam pembaharuan di masa depan merupakan tantangan bagi inovator, sehingga setiap wirausahawan atau entrepreneur tidak pernah merasa lega dengan niat dan pekerjaan yang sudah didapatkan sehingga setiap entrepreneur selalu menduga peluang untuk mengembangankan bisnisnya dengan menggunakan informasi dan keadaan ekonomi di kalangan pasar.

e. Kepemimpinan

Entrepreneur yang sukses mempunyai sifat pemimpin, perintis menjadi pedoman yang patut dijadikan panuntan bagi individu lain, memiliki penampilan yang berbeda dan memiliki kharismatik dalam memimpipn suatu kelompok.

Pemimpin dapat memanfaatkan keahlian kreativitas dan inovasinya dalam menunjukkan barang atau jasa yang sudah di hasilkan dengan lebih cepat di bandingkan yang lain.

(7)

Menggunakan variasi sebagai sesuatu yang menambahkan nilai pada suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, variasi bagi pemimpin yang mempunyai jiwa bisnis merupakan modal untuk menemukan nilai pembaruan.

f. Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas dan inovasi adalah suatu sifat yang di miliki oleh individu dan didapat dengan cara pengetahuan yang luas akan informasi dan kemajuan trend serta lingkungan. Kemampuan tersebut didapatkan saat individu memperbanyak keahlian, kreativitas dan inovasi juga dapat muncul saat terdapat peluang dalam bisnis.

Wirausaha dapat memanfaatkan peluang yang ada dan melakukan inovasi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Sifat orsinil ini muncul saat entrepreneur tersebut bisa mandiri, mempunyai pemahaman yang berbeda, mempunyai ide yang inovatif, dan keahlian dalam melakukan sesuatu.

Menurut Zimmerer (1996) kreativitas adalah cara untuk mengembangakan kemahiran, individu dalam memanfaatkan otak sebelah kiri sedangkan untuk belajar memanfaatkan pengetahuan dan kreativitas menggunakan otak sebelah kanan. “Inovasi adalah menemukan suatu pemikiran untuk menambah nilai barang atau melakukan sesuatu yang baru (sosial/ekonomik). Menurut Gede Raka, (2001) untuk menumbuhkan

kepribadian yang inovatif individu tersebut harus membandingkan hasil pembaharuan dengan seksama adalah suatu peristiwa terkoordinasi (John Adair,1996).

Sifat kreativitas dan inovasi dapat mempengaruhi keorsinilan individu dalam menjalankan bisnis.

Kreativitas adalah keahlian dalam berfikir yang merupakan gagasan kreatif dari yang lainnya, dan inovasi adalah keahlian untuk mengerjakan sesuatu yang berlainan. Nilai inovatif , kreatif, dan fleksibel adalah variabel dari keorsinilan individu. Ciri individu yang memiliki karakter kreatif dapat dilihat terhadap transparansi, rasa optimis yang tinggi, kepandaian dalam berbicara, kepuasan, memiliki rasa menyelesaikan tugas secara tuntas dan mempunyai imajinasi yang tinggi.

Kreativitas dan inovasi mempunyai ruang lingkup yang setara dalam mencapai tujuan tapi memiliki maksud yang tegas. Kreativitas yaitu tindakan untuk menuju inovasi yang memiliki berbagai tahap. Kreativitas berhubungan dengan pembaruan gagasan yang berguna sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau mengambil ide yang berguna dan di terapkan. Entrepreneur harus memiliki keahlian dalam mengunakan intelektualnya secara kreatif dan berkarakter inovatif yang menjadi permulaan, sumber daya tenaga penggerak tujuan, strategi, niat

(8)

dan proses menghadapi tantangan hidup.

Motivasi

Motivasi adalah proses psikologis yang mendasar dan merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan perilaku individu tersebut. Motivasi berfungsi untuk menggerakan individu dalam memperlihatkan sikap untuk menggapai cita – cita yang ingin dicapai. Menurut Abu Ahmadi (2004) motivasi adalah suatu dukungan yang berlandaskan pada satu tujuan.

Menurut Gerungan (1966) motivasi merupakan keinginan kuat yang timbul pada diri sendiri dan melakukannya tanpa ada perintah, dan menurut Lindzey (1975) motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku yang didasari oleh motif kebutuhan.

Menurut Sulistiyani (2003) motivasi adalah suatu proses kontribusi untuk memberikan dukungan pada mitra kerja supaya dapat bekerja dengan satu tujuan dalam organsisasi secara optimal dan sudah ada batasannya. Sedemikian menurut Sedarmayanti (2009), motivasi adalah dominasi atau kemahiran individu dalam ikut andil dalam sebuah aktivitas yang bertujuan untuk pekerjaan, merupakan suatu ungkapan senang yang dirasakan secara umum terhadap penyelesaian akan kewajiban yang ada seperti rasa kesenangan, perasaan ini lebih mengarah pada kerelaan dalam menyelesaikan tugas untuk

mencapai suatu keinginan. Menurut Siagian (2009), motivasi adalah pemberian kekuatan dukungan supaya dapat ikut andil dalam pencapaian tujuan dalam suatu kelompok. Menurut Hasibuan (2010) motivasi adalah kemampuan dalam memberikan perintah kepada mitra kerja dalam suatu kelompok sehingga dapat bekerja sama dan mencapai cita – cita dalam suatu kelompok tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan Center for Entreprenurial Research (Zimmerer

& Scarborough, 1998) menemukan hasil sebanyak 69% pelajar kelas menengah keatas ingin memulai memulai bisnisnya sendiri dan keinginan utamanya adalah be their own bosses.

Adapun variabel motivasi yang mendorong keinginan berbisnis adalah sebagai berikut :

1. Penghasilan

Merupakan hasil yang didapatkan berupa jasa ataupun benda yang berguna bagi kehidupan.

Berbisnis adalah kegiatan yang dilakukan individu untuk menghasilkan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan untuk memenuhi kebutuhan itu menumbuhkan minat dalam diri sendiri untuk menjadi entrepreneur.

2. Penghargaan (Status Sosial) Entrepreneur akan memperoleh popularitas, menjaga pandangan dan ketergantungan pada individu lainnya. Tujuan untuk meningkatkan

(9)

status sosial dapat menjadi pedoman dan modal untuk entrepreneur.

3. Rasa Senang pada Bidang Kewirausahaan

Rasa senang merupakan pengekspresian dalam unsur motivasi. Ungkapan ekspresi individu pada kejadian tertentu memiliki perbedaan ekspresi seperti perasaan gembira pada aspek kewirausahaan yang telah dicapai, kemampuan, serta kebebasan untuk berbisnis. Faktor ini dapat mempengaruhi ekpresi senang pada aspek bisnis dan dapat menumbuhkan keinginan untuk menjadi entrepreneur.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) motivasi sebagai sumber modal berupa kapasitas mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi wirausaha yaitu sebuah dukungan yang terikat pada satu tujuan yaitu memperoleh imbalan berupa keuntungan, kebebasan, tujuan personal dan rasa independensi yang didasari oleh motif kebutuhan.

Lingkungan keluarga

Entrepreneurial process dapat diperkuat dengan eksistensi kondisi atau variabel lingkungan. Variabel ini terdiri menjadi 4 variabel yaitu lingkungan fisik, lingkungan ekonomi, lingkungan organisasi atau kelembagaan dan lingkungan individu. Kesuksesan entrepreneur yaitu childhood family environment terdiri dari birth order (urutan

kelahiran), parent’s occupation (pekerjaan orang tua), social status (status sosial) dan parental relationship (hubungan dengan orang tua).

Hasil observasi dari Hisrich dan Brush mendapatkan hasil bahwa 50 persen dari 408 entrepreneur berjenis perempuan adalah anak pertama.

Pendapat yang diajukan adalah anak pertama atau anak semata wayan akan mendapatkan ketertarikan yang lebih dari orang tua untuk mengembangkan rasa optimis dan sumber daya sosial supaya dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaannya.

Percaharian orang tua yang menjadi pembisnis 50 persen akan mendapatkan anak yang memiliki jiwa untuk berbisnis. Orang tua memiliki keterikatan secara umum, apakah entrepreneur atau bukan, dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan kewirausahaan anak karena orang tua memiliki peran untuk mendukung anaknya menjadi mandiri (Hisrich dan Candida, 1986).

Orang tua yang bermata pencaharian secara independen atau berbisnis akan mempengaruhi kepastian anaknya dalam memilih tujuan untuk bekerja wiraswasta atau bekerja sebagai pegawai yang digaji.

Pengetahuan pada masa anak – anak yang didapatkan dari orang tuanya akan menjadi pertimbangan sikap anak untuk bekerja. Orang tua yang bermata pencaharian sebagai pembisnis, alternatif pertama anaknya ketika mempunyai pilihan bekerja

(10)

akan jatuh pada entrepreneurship (self employment). Hasil observasi yang dilaksanakan di Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan bahwa kondisi individu yang berdampak pada sifat kewirausahaan adalah sifat toleransi, didikan orang tua dan pendidikan.

Dampak role model kondisi dari keluarga, diperoleh pula kondisi organisasi yang kebanyakan memberikan dampak terhadap keinginan berwirausaha seperti guru, teman, pasangan, atau pengusaha sukses yang diketahuinya. Dukungan teman dapat berdampak pada semangat dalam berbisnis karena dalam berwirausaha dibutuhkan relasi yang berfungsi untuk sharing atau berdiskusi dengan bebas. Teman dapat memberikan dorongan, perhatian, semangat, bantuan ataupun kritikan yang berfungsi untuk membangun jiwa entrepreneur menjadi lebih baik dalam mencapai kesuksesan dalam berwirausaha.

Menurut Buchari (2011:8) variabel yang diperlukan untuk mengukur kondisi keluarga antara lain :

a. Dukungan keluarga

Keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung individu agar lebih semangat dalam mencapai sesuatu dan dukungan keluarga menjadi hal yang positif ketika individu tersebut ingin memulai usaha atau menjalankan suatu bisnis.

b. Pekerjaan orang tua

Mata pencaharian orang tua akan berdampak pada pemilihan pekerjaan terhadap anak. Hal in dapat dilihat dari kebiasaan orang tua bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan memberikan arahan pada anaknya untuk menjadi PNS. Jika orang tuanya bekerja dalam bidang bisnis, maka anaknya akan diarahkan bekerja dalam bidang bisnis.

Hipotesis Penelitian

H1 : Intelegensi berdampak positif terhadap minat wirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

H2 : Kepribadian berdampak positif terhadap minat wirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

H3 : Motivasi berdampak positif terhadap minat wirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

H4 : lingkungan keluarga berdampak positif terhadap minat wirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan explanatory research yang bertujuan untuk menguji hubungan antar variabel yang ada di hipotesis dengan menggunakan metode kuantitaif.

(11)

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Brawijaya Fakultas Ekonomi & Bisnis, Malang.

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Manajemen tahun 2015 dan 2016.

Hasil dan Pembahasan Uji Validitas

Variabel R

Hitung R Tabel Keptusan

X1 0.583 0.1793 Valid X2 0.456 0.1793 Valid X3 0.587 0.1793 Valid X4 0.62 0.1793 Valid X5 0.397 0.1793 Valid X6 0.626 0.1793 Valid X7 0.47 0.1793 Valid X8 0.316 0.1793 Valid X9 0.537 0.1793 Valid X10 0.567 0.1793 Valid X11 0.632 0.1793 Valid X12 0.396 0.1793 Valid X13 0.57 0.1793 Valid X14 0.406 0.1793 Valid X15 0.563 0.1793 Valid X16 0.552 0.1793 Valid X17 0.384 0.1793 Valid X18 0.419 0.1793 Valid X19 0.438 0.1793 Valid

X20 0.436 0.1793 Valid X22 0.341 0.1793 Valid X23 0.602 0.1793 Valid X24 0.553 0.1793 Valid X25 0.482 0.1793 Valid X26 0.35 0.1793 Valid X27 0.485 0.1793 Valid X28 0.223 0.1793 Valid X29 0.612 0.1793 Valid X30 0.577 0.1793 Valid X31 0.522 0.1793 Valid X32 0.26 0.1793 Valid X33 0.367 0.1793 Valid Y1 0.779 0.1793 Valid Y2 0.864 0.1793 Valid Y3 0.885 0.1793 Valid Y4 0.674 0.1793 Valid Y5 0.813 0.1793 Valid Dari Tabel 4.8 menunjukkan uji validitas masing – masing item variabel. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 104 responden, dengan sampel tersebut didapatkan angka pada tabel Pearson Produck Moment bahwa seluruh angka tersebut berada diatas rtabel yaitu sebesar 0,1793 dan kolom signifikansi menunjukkan angka yang berada dibawah 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument yang dipakai dalam observasi adalah valid.

(12)

Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha Keterangan Intelegensi 0.692 Reliable Kepribadian 0.820 Reliable Motivasi 0.729 Reliable Lingkungan

Keluarga

0.753 Reliable Minat

Wirausaha

0.865 Reliable Berdasarkan hasil instrument di atas bahwa seluruh variabel independen (X1,X2,X3,X4) dan variabel dependen (Y) memiliki Cronbach Alpha > 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument yang dipakai dalam observasi ini adalah reliabel.

Uji Multikolinieritas

Berdasarkan hasil pengujian diatas dengan melihat nilai Tolerance, jika lebih besar dari 0.1 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) diharuskan lebih kecil dari 10, dengan begitu dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Hasil pengujian Tabel 4.12, nilai VIF

menunjukkan bahwa keempat variabel bebas yakni Intelegensi (X1), Kepribadian (X2), Motivasi (X3), dan Lingkungan Keluarga (X4) memiliki nilai VIF < 10 dan memiliki nilai Tolerance > 0.1 dengan demikian dapat dijelaskan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel.

Uji Normalitas

Menurut grafik normal plot pada grafik tersebut, maka dapat diketahui jika titik – titik pada sumbu diagonal tersebar mengikuti garis diagonal. Pola ini menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas karena titik – titik yang muncul mengikuti garis diagonal.

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada pola yang jelas pada grafik Scatterplot, serta titik – titik meyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini Variab

el

Toler ance

VIF X1 0.467 2.143 X2 0.398 2.517 X3 0.548 1.825 X4 0.832 1.201

(13)

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sehingga model regresi ini layak digunakan untuk memprediksi pengaruh Intelegensi, Kepribadian, Motivasi, dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Wirausaha.

Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil pengujian di atas bahwa nilai adjusted R2 0.509.

hal ini dapat diartikan bahwa 50,9%

Minat Wirausaha mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi &

Bisnis Universitas Brawijaya, Malang dipengaruhi oleh Intelegensi, Kepribadian, Motivasi, dan Lingkungan Keluarga. Sedangkan sisanya 49,1% Minat Wirausaha dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti.

Uji F

ANOVAa

Model

Sum of Square

s df

Mean Squar

e F Sig.

1 Regre ssion

da 4 144.489 31.36 1

.000

Resid ual

520.629 113 4.607

Total 1098.58 5

117

a. Dependent Variable: Minat Wirausaha b. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Kepribadian, Motivasi, Intelegensi

Berdasarkan pada Tabel 4.13, dapat diketahui bahwa nilai Fhitung

adalah 31.361. sedangkan, nilai Ftabel

adalah 2.29. karena nilai Fhitung >

Ftabel, yaitu 31.361 > 2.29. maka hal ini dapat diartikan bahwa Intelegensi, Kepribadian, Motivasi, dan Lingkungan Keluarga secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Minat Wirausaha. sehingga dapat diartikan bahwa model regresi pada uji F dapat digunakan untuk melakukan peramalan pada variabel Intelegensi, Kepribadian, Motivasi, dan Lingkungan Keluarga sebagai variabel independen dan Minat Wirausaha sebagai variabel dependen.

Uji t

Model Unstandardized Coefficients

Standard ized Coeffici

ents t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -1.000 2.081 -.481 .632 Intelegensi .316 .103 .292 3.081 .003 Kepribadian .100 .059 .173 1.687 .094 Motivasi .293 .068 .379 4.337 .000 Lingkungan

Keluarga

-.011 .047 -.017 -.240 .811

a. Dependent Variable: Minat Wirausaha

1. Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa thitung pada variabel Intelegensi 3.081 > ttabel 1.65 dan

Model Summary

Model R

R Squar

e

Adjuste d R Square

Std. Error of the Estimate

1 .725a .526 .509 2.146

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Kepribadian, Motivasi, Intelegensi

(14)

nilai signifikan 0.003 <

signifikansi 0.05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas

< level of significance (α = 5%).

Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dalam variabel Intelegensi terhadap Minat Wirausaha di mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

2. Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai thitung pada variabel kepribadian adalah sebesar 1.687 <

ttabel 1.65 dan nilai signifikan 0.094

> 0.05. hasil pengukian tersebut menunjukkan probabilitas > level of significance (α = 5%). Hal ini berarti variabel kepribadian tidak berpengaruh positif terhadap Minat Wirausaha di mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

3. Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa thitung pada variabel Motivasi adalah sebesar 4.337>

ttabel 1.65dan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05. hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa probabilitas < level of signifiicance (α= 5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan pada Minat Wirausaha di mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.

4. Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa thitung pada variabel Lingkungan Keluarga adalah sebesar -0.240< ttabel 1.65 dan nilai

signifikan sebesar 0.811> 0.05.

hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa probabilitas

> level of signifiicance (α= 5%). Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap Minat Wirausaha di mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi &

Bisnis Universitas Brawijaya.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Intelegensi, Kepribadian, Motivasi, dan Lingkungan keluarga terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya berikut:

1. Intelegensi berpengaruh positif terhadap minat wirausaha di mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya. Hal ini menunjukkan apabila intelegensi di tingkatkan maka terjadi peningkatan secara signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi &

Bisnis Universitas Brawijaya.

2. Kepribadian berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi &

Bisnis Universitas Brawijaya. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kepribadian ditingkatkan maka minat kewirausahaan juga akan meningkat namun tidak signifikan.

3. Motivasi memiliki pengaruh positif terhadap minat wirausaha mahasiswa

(15)

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya, karena nilai sig. < 0.05.

hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Motivasi mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi &

Bisnis Universitas Brawijaya maka minat berwirausahanya akan ikut meningkat secara signifikan.

4. Lingkungan Keluarga memiliki pengaruh negative terhadap minat wirausaha mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi &

Bisnis Universitas Brawijaya, karena nilai Sig. > 0.05. hal ini menunjukkan bahwa jika lingkungan keluarga mengalami peningkatan yang tinggi maka akan menurunkan minat wirausaha mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi &

Bisnis Universitas Brawijaya.

Saran

Berdaarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat disarankan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Universitas Brawijaya diharapkan dapat meningkatkan daya saing mahasiswa dalam melakukan bisnis dan memperbanyak kegiatan bisnis yang dibutuhkan mahasiswa sehingga dapat menunjang saat mahasiswa menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan visi Universitas Brawijaya yaitu menjadi world class entrepreneur university.

2. Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya diharapkan dapat membantu dan memberikan dukungan kepada mahasiswa

memiliki kualitas terbak dan dapat menjadi wirausaha dengan kemampuan yang baik dibidang kewirausahaan.

3. Program Studi di Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya diharapkan lebih banyak memberikan teori dan praktek kepada mahasiswa serta dosen yang kompeten dalam bidang kewirausahaan sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan pengalaman yang lebih bermanfaat setelah mahasiswa menyelesaikan studi dan siap untuk berwirausaha.

4. Mahasiswa haruslah memiliki keinginan yang kuat dalam menambah wawasan bisnis dan lebih bisa mengenali diri sendiri supaya dapat mengembangkan skill dan menambah soft skill yang dibutuhkan setelah lulus dan siap untuk berwirausaha.

5. Peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa selain intelegensi, kepribadian, motivasi dan lingkungan keluarga. Selain itu peneliti dapat menggunakan metode tambahan dan dapat dilakukan pada objek yang berbeda.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Agusmiati, Dini, And Agus Wahyudin. "Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian, Dan Motivasi, Terhadap Minat Berwirausaha Dengan Self Efficacy Sebagai Variabel

Moderating." Economic

Education Analysis Journal 7.3 (2018): 878-893.

Ali, F. (2015). “BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Meningkat dari Tahun Sebelumnya”.

http://Bisniskeuangan.kompas.

com pada tanggal 1 Oktober 2016

Alma, B. (2011). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum.

Bandung: Alfabeta.

Anwar. 2009. Pemahaman Individu, Observasi, Cheklist, Interview, Kuesioner dan Sosiometri.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anoraga, Pandji. 2003. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta:

Rineka Cipta.2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi. Jakarta:

Rineka Cipta.2009. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Budi. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niat Kewirausahaan

(Entrepreneurial

Intention)(Studi Terhadap Mahasiswa Universitas Islam

Negeri Suska

Riau)." Menara 12.1 (2013):

12-22.

Basrowi. (2011). Kewirausahaan Untuk Peguruan Tinggi.

Bandung: Alfabeta.

Bisnis. Edisi 4. Buku 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Bogor: Ghalia Indonesia

Citradewi, Adelina. Pengaruh Kepribadian, Pendidikan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Aktivitas Berwirausaha Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

Diss. Universitas Negeri Semarang, 2015.

Ditjen Pen/Wrt/04/I/2015 Edisi Januari Warta Ekspor “Peluang dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas Asean” diambil dari WARTA EKSPOR Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.

Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara

Fahmi, Irham, 2016. Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan: Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Geoffrey, G., Meredith Et Al. (2002).

Kewirausahaan Teori Dan Praktik. Terjemahan Oleh Andre Asparsayogi. Jakarta:

Pustaka Binaman Pressindo.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan

(17)

Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasan, M Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Hendro. (2011). Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Hidayat, Dede Rahmat. 2015. Teori dan Aplikasi : Psikologi Kepribadian dalan Konseling.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Hisrich R.D., Peters M.P. & Shepherd D.A. (2008). Entrepreneurship.

Jakarta: Salemba Empat.

Irda, Irda. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Wirausaha Siswa Smk Negeri 1 Makassar.

Diss. Universitas Negeri Makassar, 2019.

Mualimah, Umi. Analisis Pengaruh Faktor Motivasi, Lingkungan Dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa

(Studi Kasus Pada Koperasi Mahasiswa Stain Salatiga Tahun 2014). Diss. Iain Salatiga, 2015.

Muladi Wibowo, “Pembelajaran Kewirausahaan Dan Minat Wirausaha Lulusan Smk, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik, Ekplanasi, Volume 6 Nomor 2 Edisi September 2011.

Mulyadi, Deddy, 2015. Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan. Bandung: Alfabeta Noviantoro, Galih, And Diana

Rahmawati. "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Akuntansi Fe Uny." Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi 6.1 (2018).

Nugrahaningsih, H., & Muslim, R.

(2016). Pengaruh Kepribadian, Pengetahuan dan Motivasi terhadap Minat Berwirausaha dengan Perencanaan Strategis sebagai Variabel Moderating pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Jurnal Online Internasional &

Nasional, 3(2), 1–20.

Pengaruh Motivasi, Kepribadian Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (Uir)

(18)

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Rahayu, Yasinta Dwi, And S. Pd Agus Susilo. Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Praktik Untuk Meningkatkan Sikap Dan Niat Kewirausahaan Mahasiswa. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018.

Robbins, S.P & Timothy A. Judge.

2015. Perilaku Organisasi.

Jakarta: Salemba Empat.

Safitri, A. R., & Rustiana, A. (2016).

Pengaruh Pendidikan

Kewirausahaan dan

Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha Siswa Jurusan Pemasaran. Eeaj, 5(3), 889–

901.

Saiman, L. (2009). Kewirausahaan, Teori, Praktik, dan Kasus- kasus. Jakarta: Salemba Empat Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Bandung: Pustaka Setia

Schrunk, D. H., Pintrich, P. R., &

Meege, J. L. (2012). Motivasi Dalam Pendidikan: Teori, Penelitian Dan Aplikasi.

Jakarta: Pt. Indeks.

Sekaran, Uma. 2009. Research Methods for Business : Metodologi Penelitian untuk Setiawan, Dwi Yuli. "Pengaruh

Perilaku Proaktif, Lingkungan Keluarga Dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap

Minat Berwirausaha Mahasiswa Stie Putra Bangsa Kebumen." (2018).

Siregar, Syofian. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Kenavana.

Siswadi, Yudi. "Analisis Faktor Internal, Faktor Eksternal Dan Pembelajaran Kewirausahaan Yang Mempengaruhi Minat

Mahasiswa Dalam

Berwirausaha." Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis 13.1 (2014).

Sofyan, H. & Uno, B.H. (2004). Teori Motivasi Dan Aplikasinya Dalam Penelitian. Jakarta:

Nurul Jannah.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

Suharti, Lieli, And Hani Sirine.

"Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan

(Entrepreneurial

Intention)." Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan 13.2 (2011): 124-134.

Sujanto, Lubis Agus, Hadi. 2006.

Psikologi Kepribadian, Jakarta:

Bumi Aksara.

Sulistiyani, Ambar Teguh, Rosidah.

2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Ulfah, Nadhirah. Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Terhadap Minat Wirausaha Kaum Santri Di Pondok Pesantren Ar-Riyadh

(19)

Palembang. Diss. Uin Raden Fatah Palembang, 2016.

Universitas Psikologi “ Faktor yang mempengaruhi Intelegensi”

diambil dari

Https://Www.Universitaspsikol ogi.Com/2018/04/Definisi- Sejarah-Faktor-

Mempengaruhi-

Inteligensi.Html pada tanggal 20 februari 2020.

Wanto, S.F. (2014). Hubungan Kemandirian Dan Motivasi Berwirausaha Dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas Smk N 1 Seyegan. (Skripsi).

Yogyakarta: Uny.Yogyakarta : Graha Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan Kepribadian terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor kepribadian terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor kepribadian terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas

Berdasarkan hasil uji pengaruh parsial dengan uji t, diketahui seluruh variabel bebas, yakni variabel konsep diri, dan lingkungan keluarga, berpengaruh positif dan

Berdasarkan hasil uji pengaruh parsial dengan uji t, diketahui seluruh variabel bebas, yakni variabel konsep diri, dan lingkungan keluarga, berpengaruh positif dan

Berdasarkan nilai estimate, dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif pada perilaku pengelolaan keuangan keluarga namun tidak signifikan, artinya semakin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara serempak dan parsial dari kepribadian (X1) dan lingkungan keluarga (X2), terhadap Minat Berwirausaha (Y). Subjek

Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh signifikan faktor-faktor; kepribadian, motivasi diri, komitmen organisasi