• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERAKSI WANITA HAID DENGAN AL-QUR’AN (Studi Kasus Mahasiswi IIQ Jakarta dalam Memahami QS. Al-Wāqi’ah Ayat 79)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INTERAKSI WANITA HAID DENGAN AL-QUR’AN (Studi Kasus Mahasiswi IIQ Jakarta dalam Memahami QS. Al-Wāqi’ah Ayat 79)"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “INTERAKSI WANITA HAID DENGAN AL-QURAN (Studi Kasus Mahasiswa IIQ Jakarta Dalam Memahami QS. Al-Wāqi’ah Ayat 79)” adalah benar-benar karya asli penulis, tidak termasuk kutipan-kutipan yang telah disebutkan. Judul penelitian ini adalah : “INTERAKSI PEREMPUAN HAID DENGAN AL QURAN (Studi Kasus Mahasiswa IIQ Jakarta Dalam Memahami QS. Al-Wāqi’ah Ayat 79)” Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah berusaha menyajikan hasil yang terbaik. Ketua Program Studi Kajian dan Tafsir Al-Qur'an Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Ibu Mamluatun Nafisah, M.Ag.

Bagi mahasiswa Institut Sains Al-Qur'an Jakarta (IIQ) yang telah bersedia menjadi narasumber bagi penulis. Transliterasi ini berpedoman pada Pedoman Teknis Penulisan Proposal dan Tesis Lembaga Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta Tahun 2021. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara dengan responden yaitu mahasiswa IIQ semester II dan VIII dari Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir.

Ada beberapa alasan kenapa mahasiswi IIQ Jakarta tetap berinteraksi dengan Al-Qur'an meski sedang menstruasi. Pertama, interaksi mahasiswi IIQ Jakarta yang sedang menstruasi dengan Al-Qur'an tidak perlu dimaknai sebagai interaksi yang berdampak langsung pada Mushaf Al-Qur'an.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Maka atas dasar itu mereka memberikan toleransi bagi orang yang tidak suci (berwuḍū') untuk memegang dan membaca Al-Qur'an.

رتلا هاور(

يذم

Permasalahan

Tentunya dari pembahasan latar belakang permasalahan di atas, banyak sekali permasalahan yang berkaitan dengan penerapan hukum surat Al-Wāqi'ahayat 79 terhadap wanita yang sedang haid. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, serta status beliau sehubungan dengan larangan menyentuh Alquran bagi wanita yang sedang haid. Tanggapan lembaga berbasis Al-Qur'an yang mayoritas perempuan berpidato pada Surat Al-Wāqi'ahayat 79.

Tren digitalisasi Alquran saat ini sangat mungkin mengubah pola interaksi manusia dengan Alquran dari pola mushaf menjadi pola digital. 8Mamluatun Nafisah, “Tipologi Resepsi Tahfiz Al-Qur’an di Kalangan Mahasiswa IIQ Jakarta”, Ilmu Ushuluddin 6, no.2, Juli (2019), hal.199. Melihat luasnya pembahasan masalah yang berkaitan dengan masalah wanita haid, maka penulis disini membatasi penelitian yang akan diteliti hanya pada larangan wanita haid menyentuh Mushaf Al-Qur’an yang mengacu pada surah Al-Wāqi’ahayat. 79 sebagai patokan larangan menyentuh mushaf bagi orang-orang yang najis.

Maka fokus penulis dalam penelitian ini adalah bagaimana ayat ini dipahami oleh santri putri IIQ Jakarta, serta penerapan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari santri putri IIQ Jakarta, dimana setiap santri dituntut dengan tujuan untuk menghafalnya secara tuntas. . dengan batas waktu yang dilaksanakan di kampus, dalam hal ini ditujukan untuk jenjang Strata (S1), khususnya mahasiswa semester II dan VIII fakultas Ushuluddin dan Dakwah, program studi Al-Qur'an dan Tafsir. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana pemahaman mahasiswi IIQ Jakarta Surat Al-Wāqi'ahayat 79 tentang larangan wanita haid dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi khazanah keilmuan di bidang Al-Qur’an khususnya dalam kajian Living Qur’an sehingga dapat menjadi acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) di Fakultas Ushuluddin, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi, masukan dan bimbingan kepada masyarakat umum khususnya yang merasa tidak yakin tentang bagaimana wanita haid berinteraksi dengan Al-Qur'an dan agar tidak terjadi perselisihan akibat perbedaan pendapat. Secara praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat membuka wawasan bagi penulis dan pembaca sehingga dapat dimanfaatkan.

Tinjauan Pustaka

Penelitian Siti Nafisyah Nasution menitikberatkan pada kajian kualitas hadits tentang larangan menyentuh mushaf Al-Qur'an dengan menggunakan metode takhrīj al-hadīt. Sedangkan jika seseorang membaca Al-Qur'an dengan lisan atau suara keras, maka dikembalikan untuk qiyas, jika (bila sebab lupa sangat nadhir atau tidak terlalu mengkhawatirkan) maka boleh. 10 Anik Khotimah, “Persepsi Santri Pesantren di Semarang Terhadap Hadist Tentang Larangan atau Ijin Membaca Al-Qur’an Saat Haid”, (Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, UIN Walisongo Semarang, 2016).

Sedangkan fokus penelitian ini adalah pemahaman mahasiswi Jakarta IIQ terhadap surat Al-Wāki'ah ayat 79 dan penerapannya dalam praktik menghafal Al-Qur'an. 11Tuti Atianti, “Pengertian Menstruasi Terkait Larangan Membaca dan Menyentuh Mushaf Al-Qur’an Saat Haid (Studi Kasus Seorang Santri Pesantren Takhassus IIQ Jakarta”, (Skripsi Universitas, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, 2018) Hadits tentang larangan wanita haid menyentuh dan membaca Al-Qur'an praktik tajwid di kalangan santriwati di Pesantren Takhassus IIQ Jakarta.

Bahwa tingkat pemahaman cenderung tidak mempengaruhi tingkat aktivitas siswa dalam membaca dan menghafal Al-Qur'an. Sedangkan kesamaannya adalah sama-sama mengusung tema wanita haid yang berinteraksi dengan Al-Qur'an. Sedangkan fokus penelitian disertasi ini adalah pemahaman mahasiswi IIQ Jakarta terhadap surat Al-Wāqi'ah ayat 79 dalam kaitannya dengan interaksi mereka dengan Al-Quran.

Manakala persamaannya terletak pada tema yang dibangkitkan iaitu mengenai larangan wanita haid berurusan dengan al-Quran. Hasil kajian menunjukkan mengikut Mazhab Hanafi adalah dilarang sama sekali bagi wanita haid menyentuh/membaca al-Quran. Manakala menurut Madzhab Mālikī adalah benar-benar dibenarkan bagi wanita haid menyentuh/membaca al-Quran walaupun sebelum datang haid.

Kemiripannya terletak pada topik penelitian yang sama-sama mengkaji larangan berinteraksi dengan Al-Qur'an bagi wanita haid.

Pendekatan Penelitian

Sedangkan dalam penelitian ini objek penulis adalah kajian living Qur'an (interaksi mahasiswa IIQ Jakarta) dengan fokus utama pada makna surat Al-Wāki'ahayat 79. Teori fenomenologi agama ini memiliki tiga hal yang sangat penting. aspek untuk memahami pengalaman individu terhadap suatu fenomena, meliputi aspek ideologis, aspek perilaku, dan aspek material. Individu ingin budaya menjadi sesuatu, jadi dia ingin membuat budaya.

Aspek perilaku berisi tindakan apa yang dilakukan individu setelah pemaknaan yang diberikannya pada suatu fenomena atau budaya. Dalam hal ini, penulis mencoba mengungkap kesadaran atau pengetahuan dan pengalaman mahasiswa IIQ Jakarta dalam memahami tafsir surat Al-Wāqi'ah ayat 79.

Metodologi Penelitian

Sumber utama penelitian ini adalah ayat-ayat Alquran yang hidup di masyarakat atau kelompok dalam bentuk fenomena dan reaksi lain sebagai bentuk penghormatan terhadap Alquran. Sedangkan penelitian dengan menggunakan paradigma fenomenologi mempelajari fenomena sosio-kultural dari al-qur an dan hadis, dimana kita harus mengungkapkan kesadaran atau pengetahuan pelaku tentang keberadaannya dan kesadaran akan tingkah lakunya sendiri18. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti, yang diperoleh dari wawancara dengan objek terkait.19 Data primer dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi IIQ Jakarta semester II dan VIII dari Program Studi Al-Qur'an dan Tafsir, dengan mempertimbangkan latar belakang. Latar belakang pendidikan santri putri IIQ Jakarta mayoritas lulusan pesantren, sehingga tentunya hal ini akan mempengaruhi pembahasan penelitian ini.

Oleh karena itu, peneliti harus terampil dalam pengumpulan data agar diperoleh data yang valid20. Narasumber dalam wawancara ini adalah mahasiswa IIQ Jakarta semester II dan VIII program studi Al-Qur'an dan Tafsir. Ada tiga langkah analisis data yang akan peneliti gunakan dalam penelitian ini seperti pada proses analisis yang dijelaskan oleh Mohd.

Data yang lebih sedikit akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih banyak. Hal ini dilakukan dengan pemikiran bahwa ketika peneliti memulai penelitian, maka dengan sendirinya akan mendapatkan data yang banyak dan relatif beragam bahkan sangat rumit, oleh karena itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data24 b. Mengenai teknik penulisan skripsi ini, penulis menggunakan Pedoman Teknis Penulisan Proposal dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang diterbitkan oleh LPPI IIQ Jakarta, tahun 2021.

Bab kedua berisi hal-hal yang berkaitan dengan tafsir para ulama terhadap Surat Al-Wāqi'ah ayat 79 tentang wanita haid dalam Islam dan hubungannya dengan Al-Qur'an. Terutama Al-Qur'an yang dipadukan dengan wanita haid atau bisa dibilang wanita yang tidak dalam keadaan suci. Bab keempat berisi hasil kajian yang akan menganalisis hubungan antara pemahaman dan pengalaman mahasiswi IIQ Jakarta terhadap interaksinya dengan Al-Qur'an.

Bab ini mencakup bagaimana pengetahuan yang mereka miliki pada akhirnya mengarah pada pemahaman mereka tentang berinteraksi dengan Al-Qur'an, dan kemudian bagaimana pemahaman mereka dapat memengaruhi pengalaman mereka dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an.

PENUTUP

Saran

Ahmad Sukardja, dkk, Dies VIII Institut Ilmu Al-Quran (IIQ), Jakarta: PT. At-Tabari, Jami al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an Jilid 23, Bairut: Muassasah ar-Risalah, 2000. Kementerian Agama RI, Al-Quran dan Terjemahan Juz 1–30, Edisi Revisi, Bandung: Gema Pers Risalah, 1992.

Efendi, Djohan, Pesan Al-Qur'an Mencoba Menemukan Hakikat Kitab Suci, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2012. Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, “Pengibaran Bendera Al-Qur'an” anit an', (25 tahun IIQ Jakarta). Profil Lembaga Tahfiz Al-Qur'an di Nusantara, Cet.I, T.tp: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2011.

Subhan, Zaitunah, Al-Qur'an dan Perempuan, Menuju Kesetaraan Gender dalam Tafsir, Jakarta: Prenamedia Group, 2018. Muhaimin, Tahfidz Al-Qur'an Lauhun Panduan Menghafal Al-Qur'an di Pondok Pesantren Pendidikan Islam dan Formal ( Tsanawiyah, Aliyah, dan Perguruan Tinggi), Jakarta: Transpustaka, 2013. Jakfar, Mohammad, dkk, “Lembaga Tahfizh Al-Qur'an dalam Sejarah Pendidikan Islam,” Jurnal Pendidikan Luar Ruang 14, no.1, Mei (2020).

Nafisah, Mamluatun, “Tipologi Resepsi Tahfiz Al-Qur’an di Kalangan Mahasiswa IIQ Jakarta”, Ilmu Ushuluddin 6, no.2, Juli (2019). Sa'dijah, Chalimatus, "Studie van Takhrij Hadith Menstruerende vroue wat die Quran lees", Esoteric: Journal of Morals and Sufism xx, no.xx, (2020). Perspectives on Living Qur’an and Social Change”, Jurnal Diya al-Afkar Study of the Qur’an and al-Hadits 5, no.1, (2017).

Zainunnashih, Ahmad, “Pandangan Ulama tentang Kemampuan Wanita Menstruasi Membaca dan Menyentuh Al-Qur’an”, Skripsi Sarjana, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2013. Zaimsyah, Rahmi, “Evaluasi Perkembangan Program Tahfidzh di Institut Ilmu Islam -Qur'an Jakarta”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. Hingga akhirnya bisa kuliah di Ushuluddin dan Fakultas Dakwah di Institut Al-Qur'an dan Tafsir di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur, peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan anugerah-Nya peneliti dapat menyelesaikan karya tulis penelitian yang berjudul

Berdasarkan beberapa penelitian tentang metode pembelajaran Al- Qur‟an yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, penulis dalam penelitian ini membahas mengenai