• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isomerisme Senyawa Kompleks

N/A
N/A
Budii ii

Academic year: 2024

Membagikan "Isomerisme Senyawa Kompleks"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Isomerisme Senyawa

Kompleks

Dimas Satya P 21106030071

(2)

Introduction

 Isomerisme merupakan fenomena /

gejala pada molekul-molekul atau ion-ion yang mempunyai rumus kimia sama

tetapi struktunya berbeda

 Isomerisme dalam senyawa kompleks terjadi pada senyawa-senyawa kompleks atau ion kompleks yang mempunyai

rumus kimia sama tetapi strukturnya

berbeda

(3)

Senyawa atau ion kompleks dapat memiliki isomer terutama disebabkan oleh :

 Perbedaan distribusi ligan didalam dan diluar bola-koordinasi

 Perbedaan distribusi ligan pada dua atau lebih atom pusat

 Isomer ligan

(4)

Senyawa kompleks yang mempunyai isomerisme hanya kompleks-kompleks yang bereaksi sangat lambat atau

kompleks inert

Kompleks-kompleks yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks labil, sering

bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil

karena

...

(5)

Isomer

(Rumus kimianya sama tetapi mempunyai sifat-

sifat yang berbeda)

Isomer Struktural (adanya perbedaan

ikatan)

Isomer Ruang (ikatannya tetap sama,tetapi penataan ligannya yang berbeda)

Isomer optik

Isomer geometri (cis-

trans)

Isomer tautan Isomer

koordinasi

(6)

Pada dasarnya isomer senyawa kompleks dibedakan atas sifat ikatannya, yaitu :

Isomer struktur (structural isomerism) jikka ikatan-ikatannya berbeda

Isomer ruang (stereo isomerism) jika

ikatan-ikatannya identik

(7)

Isomeris me

Struktur

al

(8)

Isomerisme struktural

Senyawa-senyawa kompleks yang menunjukkan gejala isomerisme struktural memiliki rumus kimia sama akan tetapi strukturnya berbeda

Gejala isomerisme yang termasuk isomerisme struktural :

Isomerisme tautan

Isomerisme koordinasi Isomerisme ionisasi

Isomerisme solvat (hidrasi)

(9)

Isomerisme tautan (Linkage isomerism)

Senyawa-senyawa kompleks yang

menunjukkan gejala isomerisme tautan akan memiliki ligan yang sama akan tetapi ikatan antara ion pusat dan ligan adalah melalui atom donor yang berbeda.

Ligan-ligan yang memiliki atom-atom donor yang berbeda seperti ligan SCN- (:SCN dan :NCS) dan NO2- (:NO2- dan :ONO-) dapat berikatan dengan ion pusat melalui atom donor yang berbeda

Contoh :

Senyawa kompleks [Co(NH3)5(ONO)]Cl2 yang berwarna merah merupakan pasangan isomerisme tautan dari [Co(NH3)5(NO2)]Cl2 yang berwarna kuning

(10)

Isomerisme tautan (Linkage isomerism)

[Co(NH3)5(ONO)]Cl2 Pentaamminenitritoco

balt(III) chloride [Co(NH3)5(NO2)]Cl2

Pentaamminenitrocob alt(III) chloride

(11)

Isomerisme Koordinasi

Gejala isomerisme koordinasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa kompleks yang terdiri dari kation dan anion kompleks.

Isomerisme ini terjadi apabila ligan-ligan yang terikat pada suatu ion pusat dapat dipertukarkan dengan ligan- ligan yang terikat pada ion pusat yang lain.

(12)

Lanjutan...

Contoh :

Senyawa kompleks dengan rumus CoCr(NH3)6(CN)6 mempunyai beberapa kemungkinan isomerisme, yaitu

[Co(NH3)6][Cr(CN)6] [Co(NH3)6] 3+

+

[Cr(CN)6] 3-

[Co(NH3)5(CN)][Cr(NH3)(CN)5] [Co(NH3)5(CN)] 2+ + [Cr(NH3)(CN)5] 2-

[Co(NH3)4(CN)2][Cr(NH3)2(CN)4] [Co(NH3)4(CN)2] + + [Cr(NH3)2(CN)4] -

[Co(NH3)3(CN)3][Cr(NH3)3(CN)3] [Co(NH3)3(CN)3] + [Cr(NH3)3(CN)3]

[Co(NH3)2(CN)4][Cr(NH3)4(CN)2] [Co(NH3)2(CN)4] - + [Cr(NH3)4(CN)2] +

[Co(NH3)(CN)5][Cr(NH3)5(CN)] [Co(NH3)(CN)5] 2- + [Cr(NH3)5(CN)] 2+

[Co(CN)6][Cr(NH3)6] = [Cr(NH3)6][Co(CN)6] [Co(CN)6] 3- + [Cr(NH3)6] 3+

(13)

Isomerisme Ionisasi

Gejala isomerisme ionisasi hanya terjadi

pada senyawa

kompleks ionik Senyawa kompleks ionik menunjukkan gejala isomerisme ionisasi apabila

terjadi pertukaran antara dua macam ion dengan muatan sama ataupun

berbeda.

Pada pertukaran tersebut, anion bukan ligan berubah menjadi ligan, sebalinya anion yang merupakan ligan berubah menjadi anion bukan ligan sehingga diperoleh ion-ion kompleks yang sama atau berbeda muatan.

(14)

Lanjutan...

Contoh :

[Co(NH

3

)

5

Br]SO

4

(berwarna violet tua) dengan [Co(NH

3

)

5

OSO

3

]Br (berwarna merah violet)

 Pada kedua kompleks tersebut bilangan oksidasi ion pusat adalah sama, yaitu +3

 Kompleks pertama kation kompleksnya adalah [Co(NH

3

)

5

Br]

2+

, sedangkan pada kompleks kedua kation kompleksnya adalah [Co(NH

3

)

5

OSO

3

]

+

 Dua kompleks tersebut dapat larut dalam air dan anion-anion bukan

ligan yang ada dapat dikenali dengan menambahkan pereaksi-

pereaksi tertentu

(15)

Lanjutan...

Contoh :

 Kompleks pertama dapat dikenali berdasarkan terbentuknya endapan warna putih karena penambahan larutan barium nitrat.

[Co(NH

3

)

5

Br]SO

4 (aq)

+ Ba(NO

3

)

2 (aq)

 [Co(NH

3

)

5

Br](NO

3

)

2 (aq)

+ BaSO [Co(NH

4 (s) 3

)

5

(OSO

3

)]Br

2 (aq)

+ Ba(NO

3

)

2 (aq)

 Kompleks kedua dapat dikenali berdasarkan terjadinya warna kuning pucat yang timbul pada penambahan larutan perak nitrat

[Co(NH

3

)

5

(OSO

3

)]Br

2 (aq)

+ AgNO

3(aq)

 [Co(NH

3

)

5

(OSO

3

)]NO

3

(aq)

[Co(NH + AgBr

(s)3

)

5

Br]SO

4 (aq)

+ AgNO

3(aq)

(16)

Isomerisme Hidrasi (Solvat)

Isomerisme ini terjadi

akibat adanya

pertukaran antara ligan

netral dengan anion

bukan ligan dan

sebaliknya

(17)

Lanjutan...

Contoh :

Senyawa –senyawa :

[Cr(H

2

O)

6

]Cl

3

.[Co(H

2

O)

5

Cl]Cl

2

.H

2

O dan [Co(H

2

O)

4

Cl

2

]Cl.2H

2

O

Pada senyawa tersebut H

2

O yang semula terikat pada ion Cr

3 +

digantikan oleh anion bukan ligan Cl

-

. Molekul air yang digantikan berubah fungsinya dari ligan menjadi air hidrat atau air kristal.

Nama dari senyawa-senyawa diatas :

[Cr(H2O)6]Cl3 : heksaakuakromium(III) klorida atau heksaakuakromium(3+) klorida

[Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O : pentaakuaklorokromium(III) klorida monohidrat

[Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O : tetraakuadiklorokromium(III) klorida dihidrat

(18)

Isomerisme Hidrasi

Isomer hidrasi melukiskan cara molekul air terikat dalam kompleks yang bersangkutan.

Senyawa

CrCl

3

.6H

2

O memiliki tiga isomer yaitu :

Anhidrat [Cr(H2O)6]Cl3 : berwarna violet

Monohidrat

[Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O : berwarna biru-hijau

Dihidrat

[Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O : berwarna hijau

Masing-masing isomer tersebut dalam larutannya ternyata menghasilkan ion kompleks dan stoikiometri anion Cl- yang berbeda- beda yang dapat diendapkan oleh ion Ag+ berlebihan. Secara berurutan yaitu 3Cl- , 2Cl- dan Cl- .

(19)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes

icons by Flaticon, and infographics &

images by Freepik

Thank s!

Please keep this slide for attribution

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kimia berjudul “ Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Kompleks Besi(III) dengan Ligan 1,10-Fenantrolin dan Anion Trifluorometanasulfonat” telah dapat

bertujuan untuk mengetahui metode sintesis, formula dan berbagai karakteristik senyawa kompleks yang terbentuk. Terbentuknya senyawa kompleks ditandai dengan

Uji efektivitas senyawa kompleks dilakukan dengan penentuan aktivitas enzim lipase terhadap substrat p - nitrofenilpalmitat dengan adanya senyawa kompleks

penentuan kadar kobal dalam senyawa kompleks yang dibuat dapat dilakukan dengan cara membuat kurva standar dari senyawa kobal pada konsentrasi yang memberi serapan

Oleh karena itu, senyawa kompleks hasil sintesis memiliki kemungkinan struktur dimer ionik dengan tu sebagai ligan jembatan seperti yang diberikan pada Gambar 1. Kemungkinan

Senyawa kompleks adalah suatu senyawa yang terdiri dari kation yang memiliki orbital kosong (sering disebut atom pusat) dengan suatu molekul/ anion yang memiliki

Senyawa benzena merupakan komponen dasar dalam kimia organik dan memiliki berbagai aplikasi dalam industri, termasuk sebagai bahan baku untuk sintesis berbagai senyawa kimia, pelarut,

Nama unsur-unsur, kation, anion dan rumus kimia senyawa