Isomerisme Senyawa
Kompleks
Dimas Satya P 21106030071
Introduction
Isomerisme merupakan fenomena /
gejala pada molekul-molekul atau ion-ion yang mempunyai rumus kimia sama
tetapi struktunya berbeda
Isomerisme dalam senyawa kompleks terjadi pada senyawa-senyawa kompleks atau ion kompleks yang mempunyai
rumus kimia sama tetapi strukturnya
berbeda
Senyawa atau ion kompleks dapat memiliki isomer terutama disebabkan oleh :
Perbedaan distribusi ligan didalam dan diluar bola-koordinasi
Perbedaan distribusi ligan pada dua atau lebih atom pusat
Isomer ligan
Senyawa kompleks yang mempunyai isomerisme hanya kompleks-kompleks yang bereaksi sangat lambat atau
kompleks inert
Kompleks-kompleks yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks labil, sering
bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil
karena
...
Isomer
(Rumus kimianya sama tetapi mempunyai sifat-
sifat yang berbeda)
Isomer Struktural (adanya perbedaan
ikatan)
Isomer Ruang (ikatannya tetap sama,tetapi penataan ligannya yang berbeda)
Isomer optik
Isomer geometri (cis-
trans)
Isomer tautan Isomer
koordinasi
Pada dasarnya isomer senyawa kompleks dibedakan atas sifat ikatannya, yaitu :
Isomer struktur (structural isomerism) jikka ikatan-ikatannya berbeda
Isomer ruang (stereo isomerism) jika
ikatan-ikatannya identik
Isomeris me
Struktur
al
Isomerisme struktural
Senyawa-senyawa kompleks yang menunjukkan gejala isomerisme struktural memiliki rumus kimia sama akan tetapi strukturnya berbeda
Gejala isomerisme yang termasuk isomerisme struktural :
Isomerisme tautan
Isomerisme koordinasi Isomerisme ionisasi
Isomerisme solvat (hidrasi)
Isomerisme tautan (Linkage isomerism)
Senyawa-senyawa kompleks yang
menunjukkan gejala isomerisme tautan akan memiliki ligan yang sama akan tetapi ikatan antara ion pusat dan ligan adalah melalui atom donor yang berbeda.
Ligan-ligan yang memiliki atom-atom donor yang berbeda seperti ligan SCN- (:SCN dan :NCS) dan NO2- (:NO2- dan :ONO-) dapat berikatan dengan ion pusat melalui atom donor yang berbeda
Contoh :
Senyawa kompleks [Co(NH3)5(ONO)]Cl2 yang berwarna merah merupakan pasangan isomerisme tautan dari [Co(NH3)5(NO2)]Cl2 yang berwarna kuning
Isomerisme tautan (Linkage isomerism)
[Co(NH3)5(ONO)]Cl2 Pentaamminenitritoco
balt(III) chloride [Co(NH3)5(NO2)]Cl2
Pentaamminenitrocob alt(III) chloride
Isomerisme Koordinasi
Gejala isomerisme koordinasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa kompleks yang terdiri dari kation dan anion kompleks.
Isomerisme ini terjadi apabila ligan-ligan yang terikat pada suatu ion pusat dapat dipertukarkan dengan ligan- ligan yang terikat pada ion pusat yang lain.
Lanjutan...
Contoh :
Senyawa kompleks dengan rumus CoCr(NH3)6(CN)6 mempunyai beberapa kemungkinan isomerisme, yaitu
[Co(NH3)6][Cr(CN)6] [Co(NH3)6] 3+
+
[Cr(CN)6] 3- [Co(NH3)5(CN)][Cr(NH3)(CN)5] [Co(NH3)5(CN)] 2+ + [Cr(NH3)(CN)5] 2-
[Co(NH3)4(CN)2][Cr(NH3)2(CN)4] [Co(NH3)4(CN)2] + + [Cr(NH3)2(CN)4] -
[Co(NH3)3(CN)3][Cr(NH3)3(CN)3] [Co(NH3)3(CN)3] + [Cr(NH3)3(CN)3]
[Co(NH3)2(CN)4][Cr(NH3)4(CN)2] [Co(NH3)2(CN)4] - + [Cr(NH3)4(CN)2] +
[Co(NH3)(CN)5][Cr(NH3)5(CN)] [Co(NH3)(CN)5] 2- + [Cr(NH3)5(CN)] 2+
[Co(CN)6][Cr(NH3)6] = [Cr(NH3)6][Co(CN)6] [Co(CN)6] 3- + [Cr(NH3)6] 3+
Isomerisme Ionisasi
Gejala isomerisme ionisasi hanya terjadi
pada senyawa
kompleks ionik Senyawa kompleks ionik menunjukkan gejala isomerisme ionisasi apabila
terjadi pertukaran antara dua macam ion dengan muatan sama ataupun
berbeda.
Pada pertukaran tersebut, anion bukan ligan berubah menjadi ligan, sebalinya anion yang merupakan ligan berubah menjadi anion bukan ligan sehingga diperoleh ion-ion kompleks yang sama atau berbeda muatan.
Lanjutan...
Contoh :
[Co(NH
3)
5Br]SO
4(berwarna violet tua) dengan [Co(NH
3)
5OSO
3]Br (berwarna merah violet)
Pada kedua kompleks tersebut bilangan oksidasi ion pusat adalah sama, yaitu +3
Kompleks pertama kation kompleksnya adalah [Co(NH
3)
5Br]
2+, sedangkan pada kompleks kedua kation kompleksnya adalah [Co(NH
3)
5OSO
3]
+ Dua kompleks tersebut dapat larut dalam air dan anion-anion bukan
ligan yang ada dapat dikenali dengan menambahkan pereaksi-
pereaksi tertentu
Lanjutan...
Contoh :
Kompleks pertama dapat dikenali berdasarkan terbentuknya endapan warna putih karena penambahan larutan barium nitrat.
[Co(NH
3)
5Br]SO
4 (aq)+ Ba(NO
3)
2 (aq) [Co(NH
3)
5Br](NO
3)
2 (aq)+ BaSO [Co(NH
4 (s) 3)
5(OSO
3)]Br
2 (aq)+ Ba(NO
3)
2 (aq)
Kompleks kedua dapat dikenali berdasarkan terjadinya warna kuning pucat yang timbul pada penambahan larutan perak nitrat
[Co(NH
3)
5(OSO
3)]Br
2 (aq)+ AgNO
3(aq) [Co(NH
3)
5(OSO
3)]NO
3(aq)
[Co(NH + AgBr
(s)3)
5Br]SO
4 (aq)+ AgNO
3(aq)
Isomerisme Hidrasi (Solvat)
Isomerisme ini terjadi
akibat adanya
pertukaran antara ligan
netral dengan anion
bukan ligan dan
sebaliknya
Lanjutan...
Contoh :
Senyawa –senyawa :
[Cr(H
2O)
6]Cl
3.[Co(H
2O)
5Cl]Cl
2.H
2O dan [Co(H
2O)
4Cl
2]Cl.2H
2O
Pada senyawa tersebut H
2O yang semula terikat pada ion Cr
3 +digantikan oleh anion bukan ligan Cl
-. Molekul air yang digantikan berubah fungsinya dari ligan menjadi air hidrat atau air kristal.
Nama dari senyawa-senyawa diatas :
[Cr(H2O)6]Cl3 : heksaakuakromium(III) klorida atau heksaakuakromium(3+) klorida
[Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O : pentaakuaklorokromium(III) klorida monohidrat
[Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O : tetraakuadiklorokromium(III) klorida dihidrat
Isomerisme Hidrasi
Isomer hidrasi melukiskan cara molekul air terikat dalam kompleks yang bersangkutan.
Senyawa
CrCl
3.6H
2O memiliki tiga isomer yaitu :
Anhidrat [Cr(H2O)6]Cl3 : berwarna violet
Monohidrat
[Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O : berwarna biru-hijau
Dihidrat
[Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O : berwarna hijau
Masing-masing isomer tersebut dalam larutannya ternyata menghasilkan ion kompleks dan stoikiometri anion Cl- yang berbeda- beda yang dapat diendapkan oleh ion Ag+ berlebihan. Secara berurutan yaitu 3Cl- , 2Cl- dan Cl- .
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
Thank s!
Please keep this slide for attribution