TEORI AKUNTANSI
STANDAR SETTING: POLITICAL ISSUES
Penyusun :
ULYA NUR EL MISRIYYAH (123151091) ERVINA INDRISARI (123161036) NURUL ASFIYA (123161079)
SUDARMANTO (123161102)
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA 2017
A. OVERVIEW
1. Teori Regulasi
Teori regulasi adalah aktivitas seputar peraturan menggambarkan persaudaraan diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan (eksekutif / industri) sebagai sisi permintaan / demand dan legislatif sebagai supply. Teori ini berpendapat bahwa dibutuhkan aturan-aturan atau ketentuan dalam akuntansi.
Pemerintah dibutuhkan peranannya untuk mengatur ketentuan-ketentuan terhadap apa yang harus dilakukan perusahaan untuk menentukan informasi. Ketentuan diperlukan agar semuanya baik pemakai maupun penyaji mendapatkan informasi yang sama dan seimbang. Menurut Scott (2009) terdapat dua teori regulasi yaitu public interest theory dan interest group theory. Public interest theory menjelaskan bahwa regulasi harus dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial dan interest group theory menjelaskan bahwa regulasi adalah hasil lobi dari beberapa individu atau kelompok yang mempertahankan dan menyampaikan kepentingan mereka kepada pemerintah.
Teori regulasi menunjukkan hasil dari tuntutan publik atas koreksi terhadap kegagalan pasar. Dalam teori ini kewenangan pusat termasuk badan pengawas regulator diasumsikan memiliki kepentingan terbaik dihati masyarakat. Peraturan yang dibuat pemerintah dianggap sebagai trade off antara biaya regulasi dan manfaat sosial dalam bentuk operasi omproved pasar.
Kegagalan pasar dapat terjadi diantaranya disebabkan karena:
a. Tidak ada persaingan.
b. Bariers to entry.
c. Ketidaksempurnaan gap informasi (antara pembeli dan penjual).
d. Adanya pihak yang memperoleh informasi dengan biaya yang berbeda.
e. Kepentingan konsumen yang diinterprestasikan pada regulasi.
f. Adanya agen.
g. Pemerintah tidak independen dalam mengembangkan regulasi.
Pemerintah di banyak negara telah membentuk badan pembuat peraturan yang bekerja secara independen dan berusaha untuk menghasilkan standar akuntansi dengan kualitas tinggi yang akan memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan dalam membuat suatu keputusan. Beberapa pihak yang berperan aktif dalam laporan keuangan adalah pembuat laporan keuangan dan auditor eksternal serta pembuat peraturan seperti pemerintah dan departemennya (di Indonesia ada Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia dan Bapepam).
Laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh hukum, politik, sosial dan ekonomi dimana laporan keuangan tersebut dibuat.
Terdapat banyak perbedaan pada kerangka peraturan akuntansi keuangan di masing- masing negara, tetapi ada beberapa unsur yang sama yaitu:
a. Persyaratan Wajib
Persyaratan wajib sangat berperan sebagai insentif dalam menghasilkan laporan keuangan untuk diaudit. Dibanyak negara, peraturan perusahaan menyatakan adanya peraturan bahwa direktur harus menyediakan akun yang harus diaudit.
Dengan demikian maka direktur dan auditor harus memenuhi persyaratan wajib pelaporan seperti yang dimaksudkan dalam peraturan perusahaan.
b. Tata Pengelolaan Perusahaan
Tata pengelolaan perusahaan berpedoman pada struktur, proses dan lembaga- lembaga pada sebuah organisasi yang mengalokasikan kekuasaan dan kontrol sumber daya di antara mereka. Kerangka peraturan juga dapat berisi mengenai tambahan pedoman tata kelola perusahaan dan peraturan-peraturan yang timbul dari rekomendasi sukarela sektor swasta dan aturan pencatatan di bursa saham.
c. Auditor dan Pengawasan
Auditor berperan penting dalam menjamin kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan. Auditor adalah orang dengan kualifikasi tertentu, pengalaman dan telah memiliki ijin dalam berpraktek. Auditor berkomitmen terhadap kode etik profesi seorang akuntan dan harus siap menanggung sanksi atau resiko yang akan diberikan oleh pemerintah jika terjadi pelanggaran terhadap suatu peraturan yang telah ditetapkan. Peraturan harus dijalankan dan dipatuhi karena profesi seorang auditor harus menyetujui sebuah aturan umum untuk mempertahankan hak istimewa dan melindungi hak mereka dalam berpraktek. Pengawasan diperlukan agar kinerja auditor dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan sesuai peraturan yang berlaku.
d. Badan Pelaksana Independen
Badan pelaksana independen merupakan bagian dari keseluruhan system pada pelaksanaan persyaratan pelaporan keuangan dan berperan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang mengatur dalam pembuatan laporan keuangan sesuai hukum dan standar akuntansi.
Regulasi dimaksudkan untuk melindungi konsumen dengan memperbaiki kinerja ekonomi. Berdasarkan teori regulasi yang telah muncul dan penerapannya sebagai model yang dapat digunakan dalam literatur ekonomi keuangan.
B. DUA TEORI REGULASI
1. Teori Kepentingan Publik (Public Interest Theory)
Teori yang mempunyai pandangan bahwa regulasi haruslah dapat memaksimumkan kesejahteraan social karena regulasi merupakan hasil dari permintaan publik atas koreksi kegagalan pasar, regulator berusaha sebaik mungkin memenuhi kebutuhan publik. Walaupun pandangan tersebut merupakan pandangan yang ideal, namun dalam implementasinya masih mengalami beberapa masalah. Permasalahan yang timbul dalam Public Interest Theory adalah:
a. Kesulitan dalam menentukan berapa jumlah regulasi yang harus dibuat dan apakah regulasi tersebut akan mampu memuat semua pihak.
b. Terdapat permasalahan yang serius yang terletak pada motivasi dari badan regulator. Adanya tugas yang kompleks, sulit bagi badan legislative untuk mengawasi para regulator. Kemampuan badan legislative untuk mendorong regulator bekerja untuk kepentingan public menjadi lemah karena hal ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga seringkali regulator akhirnya bekerja demi kepentingannya sendiri daripada kepentingan publik.
2. Teori Kelompok Kepentingan (The Interest Group Theory)
Teori ini memberikan pandangan bahwa sebuah industri beroperasi dalam kepentingan kelompok. Teori kepentingan kelompok daripada regulasi meninjau bahwa suatu industri beroperasi mewakili sejumlah kelompok kepentingan atau konstituen. Pertimbangan beberapa industri manufaktur sebagai contoh. Perusahan- perusahaan didalam suatu industri membentuk suatu kelompok kepentingan tertentu, seperti yang dilakukan pelanggannya.Kelompok kepentingan lainnya menjadi pengamat lingkungan, yang tugasnya berkonsentrasi dalam bidang tertentu yaitu pertanggangjawaban sosial industri. Berbagai kelompok kepentingan akan melobi ke legislative untuk bermacam jumlah dan jenis regulasi. Sebagai contoh; industri dengan sendirinya meminta regulasi untuk melindungi persaingan harga yang dihadapi atau menghadapi pelanggan pada operasinya dengan industri-industri yang berhubungan. Pelanggan mungkin akan membentuk kelompok-kelompok untuk
melobi standar kualitas atau pengendalian harga. Pengamat lingkungan mungkin melobi untuk pengendalian penerbitan regulasi dari pabrik-pabrik,dll.
Pentingnya regulasi dan implementasinya dalam praktik adalah penyusunan standar akuntansi selalu berkaitan dengan due process yaitu melibatkan perwakilan konstituen penyusun laporan keuangan dan memfasilitasi public hearing, exposure drafts, dan secara umum, untuk keterbukaan, mensyaratkan voting terbanyak sebelum suatu standar diluncurkan. Karakteristik due process ini konsisten dengan teori interaksi konstituen berdasarkan konflik. Badan standar akuntansi adalah para pemain dalam permainan kompleks dimana konstituen-konstituen yang berkaitan dengan standar akan memilih strategi lobi untuk atau melawan suatu standar baru. Oleh karena itu, teori regulasi kelompok kepentingan sangat sesuai untuk menggambarkan konflik dari para konstituen daripada suatu proses hitungan. Kehendak para pemain untuk menerima suatu standar baru meningkat jika mereka merasa bahwa pandangan mereka diakomodasi. Hal ini menjelaskan perhatian pada due process sebagai suatu langkah akomodasi konflik dalam penyusunan standar. Pertimbangan-pertimbangan ini menjadikan teori regulasi kelompok kepentingan menjadi prediktor yang lebih baik akan standar baru, karena teori kelompok kepentingan secara formal mengakui eksistensi konflik konstituen. Teori regulasi dalam praktik ada kaitannya dengan isu konvergensi standar akuntansi. Menurut saya konvergensi tersebut memiliki banyak keuntungan yang dapat diperoleh apabila sebuah negara melakukan adopsi terhadap IFRS. Meskipun terdapat perbedaan penggunaan bahasa manfaat utama dari adopsi standar akuntansi adalah laporan keuangan dapat dibandingkan. Kemampuan laporan keuangan untuk dibandingkan merupakan salah satu indikator peningkatan kualitas informasi akuntansi. Selain itu manfaat yang lain misalnya mengurangi masalah agensi, meningkatkan kepercayaan investor, dan lain sebagainya juga secara gamblang menunjukkan bahwa laporan keuangan akan lebih berkualitas. Keuntungan yang diperoleh oleh sebuah negara di seluruh dunia dalam mengadopsi IFRS, yaitu:
a. Informasi keuangan menjadi lebih baik dan berguna bagi pemegang saham, b. Informasi keuangan menjadi lebih baik dan berguna bagi pemerintah, c. Laporan keungan lebih dapat dibandingkan,
d. Meningkatkan transparansi perusahaan,
e. Manajemen perusahaan lebih baik dalam operasional global, f. Mengurangi biaya modal.
3. Mana dari 2 regulasi teori yang diterapkan sebagai standard?
Interest Group Theory (Teori Kelompok Kepentingan) dianggap lebih baik sebagai predictor standard baru dari Public Interest Theory (Teori Kepentingan Publik), dikarenakan:
a. Kekuatan pasar tidak dapat selalu bergantung pada standard akuntansi yang tepat dan prosedur-prosedur yang dihasilkan.
b. Dalam Teori Kepentingan Publik, tidak diketahui bagaimana menghitung pertukaran terbaik antara konflik pengguna informasi oleh investor dan manajer.
Sehingga pemilihan standard akuntansi lebih baik didasarkan pada konflik antar pemilih daripada proses perhitungan.
c. Teori Kelompok Kepentingan secara resmi mengakui keberadaan dari pemilih yang bertentangan. Dalam teori ini, terdapat proses public hearings (dengar pendapat publik), exposure draft (rancangan paparan) dan keterbukaan dalam pemilihan suara mayoritas sebelum standard baru dikeluarkan.
d. Jika pemilih menerima standard baru, mereka merasa bahwa proses berjalan dengan adil, pandangan mereka didengar dan strategi mereka setidaknya punya kesempatan untuk diterapkan.
C. KONFLIK DAN KOMPROMI: SEBUAH CONTOH KONFLIK KONSTITUEN Di Amerika Serikat sekitar bulan November, 2009, 2 anggota DPR mengajukan perubahan yang akan mengeser pengawasan FASB (Financial Accounting Standard Board) dari SEC (Security Exchange Commission) ke Financial Services Oversight Council yang terdiri dari perwakilan US Treasury, regulator perbankan US, SEC dan beberapa badan regulasi lainnya.
Hal ini berarti jika ada dewan yang merasa bahwa prinsip atau standard akuntansi mengancam sistem stabilitas keuangan US, dewan dapat menginvestigasi dan jika disetujui oleh suara mayoritas dapat memaksa SEC untuk mengambil tindakan koreksi termasuk modifikasi atau pembatalan dari standard.
Seperti contoh asosiasi banker America yang merupakan konsituen yang penting dan berkuasa prihatin dengan akuntansi perbankan mengenai dampak dari akuntansi nilai wajar untuk instrument keuangan pada rasio modal selama tahun 2007-2008 krisis pasar
dan prihatin dengan standard baru FASB yang mengharuskan aktivitas off balance sheet dalam laporan konsolidasi.
Diikuti keberatan yang kuat dari konstituen lainnya seperti kelompok perlindungan investor, kamar dagang US, pimpinan SEC dan asosiasi accounting America, perubahan ditarik dan diganti dengan Financial Services Oversight Council untuk review dan komen atas standard akuntansi. Karena SEC berkuasa, maka perubahan baru secara substansi melemahkan yang asli (awal).
Intinya, konflik antara pembuat standard dan konstituen yang kena dampak bahwa standard tidak dapat ditentukan dalam kekosongan. Jika perlu, konstituen yang tidak mendapat apa yang mereka harapkan, mereka dapat banding ke proses politik.
D. DISTRIBUSI MANFAAT DARI INFORMASI, REGULASI PENGUNGKAPAN WAJAR
Distribusi manfaat dari informasi menjadi sulit karena melibatkan penilaian kewajaran dari pihak yang terkait. Masyarakat mengatasi distribusi informasi ini dengan membiarkannya pada kekuatan pasar dimana regulasi akan bertindak bila kemungkinan gagal. Regulasi dimaksudkan untuk meningkatkan kewajaran dari distribusi informasi sesuai dengan SEC Regulation FD (Fair Disclousure) yang diadopsi tahun 2000, yang melarang perusahaan menyeleksi pengungkapan informasi, sebagai contoh: analis.
Regulasi FD muncul dari keprihatinan bahwa “big guys” (investor besar) mempunyai sumber daya baik secara langsung atau dengan kata lain mempunyai akses istimewa ke analis untuk mendapatkan dan menganalisa informasi. Selain itu “big guys” mempunyai kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat untuk memperoleh informasi dalam yang istimewa secara langsung dari manajemen. Sedangkan investor kecil tidak beruntung dalam memperoleh informasi.
Itulah sebabnya SEC meningkatkan kepercayaan publik dengan mengharuskan perusahaan memberikan informasi kepada siapapun dalam pasar secara adil dan membantu likuiditas pasar.
E. KRITERIA UNTUK STANDARD SETTING 1. Decision Usefulness
Semakin informatif tentang kinerja perusahaan di masa depan yang diberikan dari sebuah sistem informasi akan semakin kuat reaksi investor terhadap informasi yang diproduksi oleh sistem. Keberhasilan sebuah standar baru adalah bahwa
keputusan itu dapat berguna. Tidak menjamin bahwa standard yang memberikan keputusan berguna yang terhebat adalah yang terbaik bagi masyarakat karena investor tidak membayar secara langsung atas informasi akuntansi sehingga mereka mungkin
“overuse” (pemakaian berlebihan). Jadi standard dapat dipandang sebagai keputusan yang bermanfaat namun masyarakat dapat memandangnya lebih buruk karena harga untuk memproduksi informasi tersebut tidak diperhitungkan.
2. Reduction of Information Asymmetry
Pasar dapat memotivasi manajemen dan investor untuk menghasilkan informasi. Sayangnya pasar sendiri tidak dapat menjamin jumlah yang tepat untuk informasi yang diproduksi, salah satu alasannya karena adanya asimetri informasi.
Pembuat standard harus mengurangi asimetri informasi sebagai kriteria untuk standard baru. Mengurangi asimetri informasi membuat standard menjadi cukup efektif, dimana informasi akuntansi keuangan dapat digunakan oleh lebih dari satu individu. Pengurangan asimetri informasi meningkatkan operasional pasar karena investor melihat investasi lebih sebagai lahan bermain yang juga berakibat berkurangnya perhatian investor pada estimasi resiko, pengurangan penyebaran penawaran dan memperluas likuiditas pasar. Pengurangan asimetri informasi juga menimbulkan biaya sebagaimana keputusan informasi yang berguna.
3. Konsekuensi Ekonomi dari Standar Baru
Salah satu dari kerugian dari pengakuan standar baru ialah kerugian akan dikenakannya standar tersebut pada tiap perusahaan dan manajer untuk mengikuti standar tersebut. Kerugian juga muncul atas terjadinya kontrak kekakuan, sebagai sebuah probabilitas peningkatan dari pelanggaran perjanjian hutang dan efek dari level kepuasan manajer dari aliran pendapatan bonus masa depan. Kerugian ini dapat mempengaruhi kebijakan operasi dan keuangan dari manajer.
Pengurangan dari kebebasan manajer untuk memilih dari kebijakan akuntansi yang berbeda yang sering terjadi ketika standar baru di implementasikan juga merupakan sumber dari konsekuensi ekonomi.
Pertimbangan ini menunjukkan bahwa pembuat standar harus menimbang konsekuensi ekonomi yang mungkin dari standar baru dan kesediaan konstituen untuk menerimanya. Hal ini memungkinkan konsekuensi ekonomi dari standar baru akan lebih selama diskusi yang mengarah pada standar.
4. Consensus
Konsekuensi ekonomi mengarah langsung kepada kritera terakhir, berasal dari aspek pengaturan standar politik. Struktur dan proses dari badan pengaturan standar di desain untuk mendorong sebuah persetujuan umum. Namun, jika diantara para pemilih terjadi konflik yang parah, bahkan dalam suatu proses pemilihan tidak selalu bisa mencegah banding ke proses politik. Disimpulkan diawal bahwa proses penyusunan standar terlihat paling konsisten dengan regulasi teori kelompok kepentingan. Tentu, secara teknis, dan bahkan secara teoritis, suatu kebenaran tidak cukup untuk memastikan keberhasilan standar.
5. Kesimpulan
Pembuat standar akuntansi dapat dikendalikan dengan kegunaan keputusan dan pengurangan kesenjangan informasi. Walaupun, ketika kriteria ini penting, mereka tidak cukup untuk membuktikan pengaturan standar yang berhasil. Penting juga untuk mempertimbangkan kepentingan yang sah dari manajemen dan unsur- unsur lain, dan untuk secara penuh memberi perhatian ke proses hukum. Disimpulkan bahwa karena permasalahan keuangan, aktual proses dari penyusunan standar lebih baik di jelaskan dengan teori kelompok kepentingan regulasi dibandingkan dengan teori kepentingan umum.
F. REGULATOR DARI KESENJANGAN INFORMASI
Baru-baru ini, teori regulasi telah resmi mengakui bahwa, seperti hal lainnya regulator menghadapi kesenjangan informasi – banyak informasi yang dibutuhkan regulator, seperti informasi keuangan, informasi tersebut berada di tangan manajer yang mempunyai pengaruh pada produsen akan monopoli informasi tentang perusahaan. Lalu, regulator tidak dapat mengamati upaya dari para manajer. Dengan demikian, para regulator menghadapi pemilihan yang merugikan dan permasalahan moral.
t = X + ᵠ(e)
t = total kompensasi manajer
X = menunjukkan kelebihan kompensasi
ᵠ(e) = upaya manajer ᵠ = peningkatan, fungsi cembung dari usaha.
π = pq – C – t
pq = keuntungan bagi perusahaan dari memproduksi informasi yang berkualitas (q)
C = biaya untuk memproduksi informasi dari kualitas (q) t = total kompensasi manajer
C = ( β – e ) q
β = parameter spesifik dari perusahaan e = upaya manajer
q = biaya produksi
Dari perspektif akuntansi, terpampang sebuah model :
- Jika pembuat standar mengikuti teori kepentingan umum, sejauh optimal secara social dari pengaturan standar tersebut memungkinkan untuk beberapa pengurangan kualitas laba sehingga sesuai dengan batas kemampuan mamajer untuk menerima kompensasi lebih dari yang dibutuhkan untuk mencapai utilitas pemesanan.
- Sejauh akuntan dapat mengurangi jumlah informasi yang beredar secara internal, masalah akan kelebihan kompensasi manajer dapat berkurang.
- Peraturan optimal merupakan suatu spesifikasi dari perusahaan, dikarenakan karakteristik perusahaan dan manajer berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa daripada meletakkan standar nilai yang berlaku untuk semua perusahaan, para regulator harus memungkinkan fleksibilitas dalam pelaporan kualitas.
Asumsi dari model yang diuraikan diatas ialah hanya sebuah batasan. Keterbatasan utama adalah bahwa kita telah menganggap hanya kegiatan dari perusahaan yang memiliki informasi berkaitan. Sebuah model yang lebih rumit akan mengakui bahwa biaya modal mempengaruhi keputusan produk perusahaan pula, dengan demikian, model efek regulasi informasi di spectrum yang lebih luas dari kegiatan perusahaan.
Keterbatasan lain adalah bahwa model – model yang ada mengasumsikan teori kepentingan public regulasi, sedangkan kita menyimpulkan bahwa kelompok teori kepentingan yang lebih baik berlaku untuk regulasi di bidang akuntansi.
G. INTEGRASI INTERNASIONAL PASAR MODAL 1. Konvergensi Standar Akuntansi
Akuntansi di negara manapun, berlangsung dalam lembaga-lembaga sosial, politik, hukum, dan ekonomi negara itu. dalam buku ini, kami telah mengambil pasar amerika utara yang berorientasi di lembaga besar dari yang diberikan. Namun karena
pasar modal menjadi lebih terintegrasi di seluruh dunia, investor yang berinvestasi adalah perusahaan di luar negeri, yang adat, lembaga, dan standar akuntansi mungkin berbeda dari investor negara itu sendiri. bisa dibilang, integrasi mengarah ke pasar modal yang bekerja lebih baik, biaya modal yang lebih rendah dan peningkatan investasi, dan kontrak terintegrasi lebih efisien dari harga pasar. akibatnya, setiap evaluasi aspek politik pengaturan standar sekarang harus memperhitungkan integrasi internasional .
Salah satu respon terhadap integrasi pasar modal adalah untuk mengejar standar akuntansi internasional. tujuan dasar dari IASB adalah sejauh standar tersebut diterima regulator sekuritas sebagai pengganti GAAP lokal, beberapa biaya bursa akan jatuh. ini harus menurunkan biaya penyusunan laporan keuangan perusahaan, biaya modal mereka, karena mereka lebih mampu memanfaatkan sumber pembiayaan yang lebih lancar .
Bukti empiris mendukung argumen ini. Covrig, DeFond, dan Hung (2007) mempelajari kepemilikan saham reksadana untuk sampel perusahaan- perusahaanbesardari 29 negara, termasuk Negara Amerika Serikat dan Kanada.
Mereka menemukan bahwa reksadana foreight (yaitu, dana tidak terletak di negara yang sama sebagai perusahaan sampel) termasuk dalam portofolio mereka secara signifikan jumlah yang lebih tinggi dari saham perusahaan yang telah secara suka rela mengadopsi standar IASB, terhadap perusahaan yang menggunakan GAAP lokal mereka. Juga Tan, Wang, dan Welker (2011) mempelajari 25 negara yang mengadopsi standar IFRS selama 1988-2007, menemukan bahwa jumlah analis asing (yaitu, analis terletak di negara selain negara mengadopsi IFRS meningkat) berikut perusahaan di negara mengadopsi. Mereka juga menemukan bahwa akurasi pendapatan perkiraan analis asing meningkat. Peningkatan akurasi lebih besar sebagai perbedaan antara IFRS dan negara asal sebelumnya (yaitu, lokal) GAAP meningkat.
Hasil ini menunjukkan peningkatan laporan keuangan komparatif dari adopsi IFRS.
Namun, standar akuntansi AS memiliki pengaruh di seluruh dunia juga, terutama untuk perusahaan-perusahaan asing yang ingin meningkatkan modal di Amerika Serikat. Pertanyaan covergence kemudian menjadi, harus konvergensi adalah untuk IASB atau FASB standar? Sebuah respon untuk berkumpul dua standar ini satu sama lain.
Dalam hal ini, Perjanjian Norwalk 2002 antara FASB dan IASB melakukan dua badan untuk bekerja menuju standar kualitas yang tinggi.Beberapa kemajuan
telah dibuat kearah IASB / FASB standar konvergensi.Misalnya, IFRS 2 membutuhkan membebankan dari Esos, seperti halnya ASC 718-10-30 (Bagian 8.6).
IFRS 3 membutuhkan metode pembelian akuntansi untuk goodwill dibeli.Goodwill tidak diamortisasi tetapi tunduk tes penurunan nilai.Persyaratan ini mirip dengan PSAK 142 (sekarang ASC 350-20-35) (lihatBagian 7.11.2).Kedua standar IASB dan FASB sekarang memerlukan pendapatan komprehensif lain (Bagian 1.10) untuk segera mengikuti laba bersih dalam satu pernyataan laba rugi komprehensif, atau dalam sebuah pernyataan terpisah segera setelah dalam laporan laba rugi bersih. Juga, pemberian penghentian pengakuan dari IFRS 9 yang menyatu dengan ASC 860-20 (Bagian 7.8).
Namun, perbedaan tetap.Misalnya, standar IASB tidak mengizinkan metode persediaan LIFO, 10 IAS 16 memungkinkan penilaian kembali atas properti, plats, dan peralatan, sedangkan biaya historis umumnyadigunakan di AmerikaSerikat dan Kanada. Biaya pengembangan mungkin dikapitalisasi berdasarkan IAS 38, sedangkan di AmerikaSerikat, hampir semua R & D dibebankan. Saat ini, standar pada instrumen keuangan dan kerugian pinjaman pengadaan tidak konvergen (Bagian 7.5.2).Lihat juga Teori dalam Praktek 13.1.Mengingat perbedaan yang tetap, kemajuan lebih lanjut pada konvergensi standar akan memakan waktu dan mungkin akan membutuhkan pengembangan lebih lanjut dari Kerangka Konseptual (Bagian 3.7.1).
2. Pengaruh kebiasaan dan lembaga yang pada pelaporan keuangan
Seperti disebutkan, pelaporan keuangan dipengaruhi oleh kebiasaan dan institusi lokal. Lingkungan hukum di suatu negara merupakan contoh penting. Bola, Kothari, dan Robin (BKR, 2000), dalam sebuah penelitian yang mencakup 1985- 1995, dibandingkan kualitas pelaporan keuangan di beberapa negara hukum umum (australia, Kanada, Inggris, Amerika Serikat) untuk pelaporan kualitas di negara hukum kode (france, Jerman, Jepang). Di negara-negara hukum umum, standar akuntansi yang ditetapkan, dalam berbagai derajat, di sektor swasta, dan berorientasi terutama untuk investor. Dalam kontras, standar di negara hukum kode weree mengatur bygoverments primaly, maka tunduk pada pengaruh politik yang lebih daripada di bawah hukum umum. Akibatnya, konstituen tambahan diwakili dalam struktur tata kelola perusahaan di bawah hukum kode, seperti bank, asosiasi bisnis, dan serikat buruh. Akibatnya, BKR menunjukkan, ada informasi yang kurang asimetri di negara hukum kode, karena konstituen penting adalah orang dalam daripada orang luar.
Jika demikian, insiders akan cepat belajar, misalnya, tentang keuntungan dan kerugian besar. akibatnya, ada kurang perlu untuk ketepatan waktu dalam menyampaikan informasi ini di luar perusahaan. Jadi BKR meramalkan bahwa pelaporan keuangan memiliki lag pengakuan yang lebih besar di negara-negara hukum kode relatif terhadap negara-negara hukum umum.
BKR juga meramalkan bahwa pelaporan keuangan akan kurang konservatif di negara hukum kode. Sejak orang dalam berpengaruh akan sudah menyadari kerugian besar, mereka dengan cepat dapat memberikan tekanan pada manajemen untuk mencegah dan memperbaikinya, tanpa menunggu prssure yang timbul dari pelanggaran kovenan utang dan reaksi pasar modal untuk pengungkapan publik berita buruk. akibatnya, ada kurang perlu untuk standar konservatif, seperti tes penurunan nilai, relatif terhadap negara hukum umum. berlaku, biaya agensi dari kontrak antara manajer dan pemilik yang lebih rendah di bawah hukum kode.
Untuk menguji prediksi mereka, BKR mempelajari sampel besar tahun perusahaan berakhir dari negara-negara yang terlibat. mereka mengukur pendapatan ekonomi oleh perubahan nilai saham perusahaan selama setahun (disesuaikan dengan transaksi modal). mengakui lag kemudian dievaluasi oleh HUBUNGAN bersih terjadinya hubungan pendapatan rendah ekonomi menunjukkan lag pengakuan yang lebih besar antara kejadian dari suatu economicgain atau kurang danp enggabungan ke dalam laporan keuangan. Hasil empiris mereka menunjukkan asosiasi secara signifikan lebih rendah untuk negara-negara kode hukum, konsisten dengan prediksi mereka.
Untuk menguji pelaporan konservatif, BKR menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan (Basu 1997). mereka mengevaluasi hubungan antara pendapatan ekonomi dan melaporkan laba bersih secara terpisah untuk perusahaan dengan pendapatan ekonomi yang negatif dan positif. ingat bahwa pasar yang efisien akan menawar sampai harga saham perusahaan dengan berita ekonomi yang baik dan tawaran bawah harga perusahaan dengan memiliki berita pendapatan ekonomi negatif daripada kabar baik. Akibatnya, hubungan antara berita ekonomi buruk dan laba bersih. Hasil empiris BKR ini secara luas konsisten dengan prediksi mereka akuntansi kurang konservatif di bawah kode hukum.
Tinggi beban pengakuan dan akuntansi kurang konservatif menunjukkan bahwa pelaporan keuangan di negara-negara hukum kode dari kualitas lebih rendah daripada di bawah hukum umum. Namun, ini tidak berarti bahwa pelaporan keuangan
di bawah kode hukum, perlu lebih oportunistik daripada di bawah hukum umum.
Sebaliknya, perbedaan-perbedaan ini mencerminkan perbedaan mendasar di lembaga, biaya agensi, dan struktur tata kelola perusahaan.
Negara-negara dalam studi BKR tidak pada saat menggunakan standar akuntansi internasional. misalnya, standar IASB belum diadopsi oleh Uni Eropa.
kemudian kita mungkin tergoda untuk menyimpulkan bahwa jika semua negara mengadopsi standar internasional, biaya yang lebih tinggi kepada investor menafsirkan dan menganalisis laporan keuangan perusahaan asing dalam menghadapi perbedaan seperti ketepatan waktu dan konservatisme akan menghilang. Namun, harus berhati-hati tentang kesimpulan seperti itu. bahkan standar akuntansi yang sangat fleksibel, mereka memungkinkan pertimbangan yang cukup dan kebijaksanaan dalam penerapan kebijakan akuntansi. Dalam hal ini, bola, robin, dan wu mempelajari sampel dari perusahaan tahun 1984 sampai 1996 dari hongkong, singapura, malaysia, thailand. semua negara-negara ini telah mengadopsi standar tinggi quallty, seperti IASB, yang memiliki asal-usul mereka di negara-negara hukum. Namun, karakteristik instutional di empat negara yang khas dari kode hukum, yaitu lebih besar dan pengaruh perbankan dan utang pribadi. ini mengurangi biaya agensi kontrak utang dan manajerial, karena informasi yang dibutuhkan untuk pemantauan dan tindakan korektif dapat dikomunikasikan antara orang dan bukan pikiran untuk pengungkapan keuangan. ini mengurangi kebutuhan untuk pelaporan yang tepat waktu dan konservatif, seperti dalam studi BKR. BRW menemukan bahwa pelaporan keuangan di negara-negara, seperti pengakuan rata-rata oleh anak dan konservatisme, itu mirip dengan orang-orang dari negara-negara hukum, ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa mengambil begitu saja bahwa standar kualitas tinggi dengan sendirinya, meningkatkan pelaporan keuangan.
Komplikasi tambahan standar akuntansi internasional adalah bahwa pemerintahan dapat mempengaruhi pelaporan keuangan. di beberapa negara, perusahaan mungkin diperbolehkan, atau bahkan didorong, untuk menutupi kerugian yang besar sehingga untuk menghindari kebangkrutan, yang akan mempermalukan pemerintah. memang, kinerja buruk perusahaan sendiri memiliki insentif untuk kelancaran pengakuan keuntungan jika mereka dapatkan dari pemerintah.
3. Penerapan Standar Akuntansi
Standar akuntansi harus diterapkan jika memiliki kontribusi terhadap kualitas pelaporan keuangan yang baik. Penerepaan standar IASB menjadi perhatian sejak
penerapan IOSCO tidak memiliki kekuatan penerapan formal. Penerapan standar akuntansi tergantung pada wilayah hukum yang mengadopsi standar IASBI.
Penerapan ini kurang memadai, kita tidak yakin dalam penerapan kualitas standar yang tinggi bisa sesuai dalam prakteknya. Investor mungkin menghadapi masalah serius, yang dapat merugikan. Jika sistem legal, stock exchange dan securities regulator tidak menerapkan aplikasi standar akuntansi untuk menyediakan lingkungan yang stabil bagi pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi. Sebuah isu yang memiliki hubungan dalam permasalahan penerapan standar akuntansi adalah perlindungan untuk investor kecil, di banyak negara, badan usaha dikontrol oleh keluarga,institusi besar dan pemerintah para pemegang saham minoritas memiliki permasalahan dalam mengontrol kepentingan mereka, hal ini membuat terjadi berbagai macam permasalahan atas konfolik kepentingan, karena beberapan kepentingan minoritas tidak dapat disalurkan dengan baik sehingga menyebabkan capital market tidak bekerja dengan baik. Auditing merupakan sebuah mekanisme penerapan yang sangat penting,sebagaimana fungsi audit yang memberikan kontribusi terhadapa kepercayaan investor.
4. Keuntungan dari Mengadopsi Standar Akuntansi yang Berkualitas Tinggi Beberapa penelitian telah membuktikan bahwasannya penerapan standar akuntansi yang berkualitas tinggi dapat memberikan keuntungan yang sangat banyak terhadap pelakunya. Beberapa untungan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga dalam pengadopsian standar akuntansi yang berkualitas tinggi adalah sebagai berikut:
a. Daske, Hail, Leuz and Verdi (DHLV; V;2008)
Dalam penelitian mereka terhadap pengadopsian IASB yang dilakukan 26 negara yang tergabung dalam uni eropa didapatkan hasil bahwasannya terdapat kenaikan yang signifikan atas liquiditas pasar.
b. Landsman, Maydew, and Thornock (LMT;2012)
Dalam penelitian mereka terhadap 16 negara yang mengadopsi IASBI, bahwasannya penerapan ini menghasilkan informasi yang sangat baik yang memliki nilai yang sangat tinggi yang dapat menurunkan singkronisasi pasar.
Standar akuntansi yang tinggi juga dapat mengembangkan efisiensi kontrak kompensasi managerial.
c. Daske, Hail, Leuz and Verdi (DHLV; 2013)
Dalam analisa mereka terhadap 30 negara yang sukarela dalam mengadopsi IASBI, bahwasannya penerapan standar tersebut dapat meningkatkan keuntungan ekonomi.
5. Hubungan Kualitas Antara IASBI dan FASB GAAP
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bart, Landsman, Lang and Williams (BLLW; 2012) dapat disimpulkan bahwasannya terdapat bukti yang bermacam macam atas hubungan lualitas antara IFRS dan FASB GAAP, bagaimanapun perbandingan dan kualitas antara dua set standar akan berjalan beriringan sejalan dalam suatu waktu jika standar standar tersebut memiliki progress yang konvergen.
6. Should Standard Setters Compete ?
Sebuah alternatif untuk standar konvergensi untuk masing-masing negara adalah memungkinkan di yurisdiksinya untuk menggunakan standar domestik akuntansi atau IASB (atau set lain dari standar, cemara masalah ini). Secara khusus, seperti yang disebutkan di atas, anggaplah bahwa SEC adalah untuk memungkinkan semua perusahaan di yurisdiksinya untuk digunakan, tanpa rekonsiliasi, baik AS GAAP atau IASB GAAP. Persaingan di industri diatur (seperti pengaturan standar) dianggap oleh Armstrong dan Sappington. Mereka menyimpulkan bahwa tidak ada
"satu ukuran cocok untuk semua" jawaban atas pertanyaan kompetisi. Sebaliknya, setiap pengenalan kompetisi akan bersama dan proses yang kompleks, dan harus disesuaikan dengan industri yang bersangkutan. Mereka regulasi ada gunanya memperkenalkan kompetisi, karena kesejahteraan sosial akan menjadi industri pengaturan standar terlalu rumit untuk menghitung tingkat terbaik sosial dari pengaturan standar, pertanyaan dari persaingan antara pembuat standar patut dipertimbangkan. Meskipun kurangnya untuk menjawab persaingan di antara pembuat standar, AS tidak menawarkan beberapa kesimpulan umum. Sebagai contoh, ada potensi keuntungan persaingan ketika skala ekonomi yang rendah. Ini tampaknya akan menjadi kasus dalam pengaturan standar karena tidak mungkin bahwa biaya unit FASB per standar akan meningkat secara substansial jika itu struktur organisasi yang sama, tampaknya tidak mungkin bahwa biaya yang lebih rendah dari salah satu dari mereka akan mendorong bisnis lain di luar. AS juga menyimpulkan bahwa ada potensi keuntungan persaingan ketika regulator ada pada kelemahan informasi relatif
terhadap perusahaan yang bersangkutan. Hal ini sepertinya menjadi kasus dalam pengaturan standar.
Meskipun sumber daya setter standar dan kecanggihan, ada kemungkinan bahwa perusahaan memiliki informasi yang lebih baik daripada setter standar tentang kebijakan akuntansi yang optimal. Kemudian, seperti yang dibahas dalam bagian dalam bagian 13.6 (bagian opsional), regulator bertindak untuk membatasi kemampuan manajer untuk mengeksploitasi / keuntungan informasi nya, tapi pada biaya mengurangi kualitas yang diatur dalam informasi. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar perusahaan memilih kebijakan akuntansi sendiri. Jika demikian, mungkin persaingan antar pembuat standar, dengan memungkinkan perusahaan individu untuk memilih GAAP terbaik disesuaikan dengan lingkungan informasi tertentu yang, akan meningkatkan kualitas rata-rata dari pelaporan keuangan. Dengan demikian, tampaknya ada manfaat potensial untuk kompetisi. Tapi, ada juga peningkatan biaya sejauh investor luar AS harus mendukung dua setter standar daripada satu. Kami kemudian memiliki pertanyaan: apakah pemanfaatan potensi lebih besar daripada peningkatan biaya? Pertanyaan memperkenalkan kompetisi ke dalam proses pengaturan standar dibahas oleh Dye dan Sunder (2001).
Salah satu efek yang mungkin, mereka menyarankan, adalah "perlombaan ke bawah,"
dimana setiap setter menurunkan standar sehingga dapat menarik perusahaan dan manajer mereka jauh dari yang lain. Akibatnya, potensi manajemen laba buruk meningkat. Hasil ini adalah analog dengan Nash equilibrium hasil pertandingan yang dibahas.
7. Haruskah Amerika Serikat Mengadopsi Standar IASB ?
Sebuah alternatif untuk persaingan untuk negara bersatu, seperti banyak negara lain, untuk mengadopsi standar IASB. Pada tahun 2010, SEC memulai rencana kerja untuk mengevaluasi dampak pada sekuritas pasar Amerika Serikat yang akhirnya mengadopsi standar IASB. Selanjutnya, 2012 SEC staff meneliti adopsi standar IASB secara rinci. Berdasarkan laporan ini, tampaknya bahwa satu waktu "big bang" adopsi standar IASB, seperti yang terjadi di Kanada. Apa yang tampaknya lebih mungkin adalah proses bertahap, dibantu dengan meningkatkan standar konvergensi. Laporan ini mencerminkan beberapa skeptisisme bahwa lebih prinsip berdasarkan standar IASB cocok untuk banyak Amerika Serikat. Aplikasi dan menunjukkan kebutuhan FASB untuk mempertahankan pengaruh signifikan dalam
memastikan bahwa setiap standar IASB yang disesuaikan dengan kebutuhan Amerika Serikat.
Hati-hati dalam menuju IASB standar adopsi konsisten dengan banyak penelitian akuntansi internasional diuraikan di awal bagian ini, di mana kita melihat bahwa sebagian besar manfaat dari adopsi IASB terjadi di negara-negara dengan GAAP lokal jauh berbeda dari IASB, dan dengan peraturan pasar modal yang relatif lemah dan penegakan hukum. Di Amerika Serikat, IASB dan FASB GAAP memiliki banyak kesamaan, dan penegakan melalui sistem hukum dan peraturan yang kuat.
Selain itu, sebagai standar konvergensi berlangsung, perbedaan antara dua set standar akan terus menurun. Juga, untuk mendapatkan dalam hal operasi yang lebih baik dari pasar modal jika standar IASB diadopsi.
Namun, ada beberapa bukti bahwa IFRS adopsi bisa mendapatkan keuntungan bahkan negara-negara dengan pasar modal peraturan yang kuat dan penegakan hukum. Misalnya, Chalmers, Clinch dan Godfrey (2011) didokumentasikan peningkatan relevansi nilai dan persistensi laba berikut adopsi IFRS di australia.
Namun demikian, manfaat pasar modal adopsi IFRS oleh negara-negara bersatu tidak jelas. Pertanyaan adalah, apakah ada manfaat lain untuk konvergensi?
Salah satu manfaat tersebut akan laporan keuangan yang lebih rendah biaya persiapan untuk perusahaan multinasional yang berbasis di AS. Banyak anak dari perusahaan- perusahaan ini di negara-negara yang telah mengadopsi standar IASB. Oleh karena itu perlu untuk anak perusahaan tersebut untuk mempersiapkan pernyataan IASB untuk pemerintah daerah, tetapi mereka kemudian harus diterjemahkan dengan standar FASB untuk tujuan konsolidasi dengan induk perusahaan. Manfaat lain yang mungkin adalah bahwa semakin besar orientasi prinsip fleksibilitas berdasarkan standar IASB relatif terhadap aturan berdasarkan standar FASB akan memungkinkan perusahaan- perusahaan yang ingin melakukannya untuk mengadopsi pelaporan keuangan berkualitas tinggi, lebih cocok dengan karakteristik masing-masing. Namun, karena tampaknya ada sedikit perbedaan dalam kualitas keseluruhan dari dua set standar, manfaat tersebut akan menjadi kecil. Akan ada biaya untuk mengadopsi standar IASB. Ini termasuk salah satu biaya waktu transisi persiapan laporan keuangan, biaya audit meningkat dan biaya kontrak yang timbul efek bentuk akuntansi varibales digunakan dalam kontrak yang ada. Seperti disebutkan, biaya tambahan juga akan timbul karena investor domestik Amerika Serikat akan harus menjadi akrab dengan
standar IASB, dan bagaimana standar-standar ini akan menentukan tarif dalam menghadapi sistem hukum Amerika Serikat.
Secara keseluruhan, hasil yang paling mungkin adalah bahwa adopsi apapun akan dilakukan secara bertahap, dibantu dengan terus standar konvergensi. Apakah proses konvergensi ini akan terus ke titik di mana perbedaan antara dua set standar minimal masih harus dilihat. Namun, bahkan jika adopsi harus berupa berharga perspektif ekonomi, ada kemungkinan bahwa Amerika Serikat konstituen politik dan kelembagaan akan melobi untuk mendukung Amerika Serikat pembuat standar mempertahankan pengaruh signifikan atas standar akuntansi Amerika Serikat. Dalam hal ini, menarik untuk dicatat bahwa di 2013 kerangka konseptual, yang IASB menyatakan bahwa proyek kerangka konseptual yang tidak lagi dilakukan bersama dengan FASB, meskipun rilis bersama pasal 1 dan 3 proyek. Mungkin, IASB sekarang menyadari bahwa adopsi IFRS Amerika Serikat tidak mungkin, dan mulai pergi dengan caranya sendiri. Perhatikan bahwa sejauh dua badan mengadopsi kerangka kerja konseptual yang berbeda, standar masa depan konvergensi juga terancam.
8. Summary of Accounting for International Capital Markets Integration
Harus ditekankan bahwa pelaporan keuangan yang tampaknya menjadi kualitas rendah dari Amerika Utara tidak selalu opportunistik, tapi mungkin bukan efisien mencerminkan perbedaan adat istiadat, struktur kelembagaan, keterlibatan pemerintah dan penegakan hukum. Namun demikian, pasar modal diseluruh dunia semakin terintegrasi. baik pasar modal kerja memberikan kontribusi bagi kesejahteraan sosial melalui biaya yang lebih rendah dari modal dan peningkatan investasi dalam negeri. bukti empiris menyarankan bahwa peraturan pengungkapan yang kuat dan penegakan edequate dapat berkontribusi untuk pasar bekerja lebih baik.
Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi, seperti orang-orang dari IASB, memiliki peran untuk bermain dalam mewujudkan pasar bekerja lebih baik. memang, studi empiris menunjukkan bahwa adopsi standar IASB disertai dengan kualitas laba yang lebih tinggi dan meningkatkan investasi asing. Namun, adopsi standar IASB tidak dengan sendirinya menjamin pelaporan kualitas yang lebih tinggi. Penerapan standar perlu ditegakkan oleh peraturan perusahaan dan kewajiban auditor. Bahkan kemudian, investor dan pembuat standar perlu menyadari bahwa kebiasaan yang berbeda dan struktur kelembagaan terus mempengaruhi pelaporan yang sebenarnya.
Jika investor yang berinvestasi di negara anothet pada kekuatan standar IASB
menderita kerugian yang timbul dari pelaporan kegagalan, mereka mungkin bereaksi dengan menyalahkan standar daripada kegagalan mereka untuk menyadari dampak dari faktor-faktor tertentu negara pada kualitas reproting. Karena hal ini lebih sulit untuk mengubah kebiasaan dan instutions dari standar akuntansi, perbedaan lingkunganhidup asing kemungkinan akan bertahan selama bertahun-tahun. sebagai hasilnya, integrasi lengkap dari standar akuntansi akan memakan waktu lama jika memang diinginkan sama sekali. Sementara itu, beberapa kemampuan perusahaan untuk memilih untuk menghapuskan standar akuntansi.
H. CONCLUSSION AND SUMMING UP
Didalam arti, seluruh buku ini hadir untuk fokus pada pengaturan standar. Kami melihat, dalam Bab 2, di bahwa akuntansi kondisi ideal dan standar pelaporan yang tidak diperlukan, karena hanya ada satu cara untuk akun, atas dasar nilai-nilai sekarang dari arus kas masa depan perusahaan. Memang, di bawah kondisi ideal yang bisa mempertanyakan apakah akuntansi keuangan diperlukan sama sekali.
Untungnya, dalam pandangan kesimpulan kami dalam Bagian 2.6 bahwa akuntan tidak akan diperlukan dalam kondisi ideal, kondisi tersebut tidak ada. Akibatnya, penghitungan keuangan menjadi jauh lebih menantang. Asimetri informasi adalah sumber utama dalam tantangan. Kita telah melihat dua jenis utama dari asimetri informasi. Yang pertama adalah seleksi yang merugikan. Artinya, manajer dan orang dalam lainnya biasanya tahu lebih dari investor luar negara dan prospek perusahaan. Di sini, tantangan akuntansi adalah untuk menyampaikan informasi dari dalam ke luar perusahaan, dengan demikian meningkatkan investor pengambilan keputusan, membatasi kemampuan orang untuk mengeksploitasi keuntungan informasi mereka, dan meningkatkan operasi pasar modal.
Yang kedua jenis asimetri informasi adalah moral hazard. yaitu, upaya yang diberikan oleh seorang manajer adalah unobservable kepada pemegang saham dan pemberi pinjaman di semua perusahaan kecil. di sini, menantang akuntansi adalah untuk provide ukuran infomative kinerja manajerial. ini memungkinkan untuk memotivasi usaha manajer, melindungi pemberi pinjaman dan menginformasikan pasar tenaga kerja manajerial. Penting untuk menyadari bahwa sistem akuntansi yang terbaik memenuhi tantangan pertama dan memenuhi tantangankedua, sehingga pelaporan keuangan yang sebenarnya merupakan kompromi antara keduanya. Khusus, investor perlu keputusan informasi yang relevan untuk membantu mereka memprediksi kinerja perusahaan di masa
depan. ini berarti informasi berdasarkan nilai karena nilai-nilai saat ini umumnya prediktor terbaik dari nilai-nilai masa depan. Namun, masalah volatilitas dan kemungkinan realibility rendah nilai wajar mengurangi keinformatifan laba bersih tentang kinerja manajer. sejauh akuntansi biaya historis atau lebih umumnya, akuntansi konservatif kurang tunduk pada masalah pengukuran kinerja manajer, bisa dikatakan bahwa lebih baik memenuhi tantangan memungkinkan kontrak yang efisien. akibatnya, meskipun konsentrasi pembuat standar akuntansi nilai sekarang, nilai saat ini dan sejarah akuntansi berbasis biaya harus diperdagangkan.