• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jelaskan mengapa hukum Islam harus dipelajari di Fakultas Hukum

N/A
N/A
Suriati Marbun

Academic year: 2024

Membagikan " Jelaskan mengapa hukum Islam harus dipelajari di Fakultas Hukum"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jelaskan mengapa hukum Islam harus dipelajari di Fakultas Hukum ! *

Hukum Islam harus dipelarajari di Fakultas Hukum karena sebagai berikut: 1. Alasan sejarah Semua Sekolah Tinggi Hukum yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda dengan istilah “ Mohammedaansch Recht“. 2. Alasan penduduk Penduduk Indonesia mayoritas umat Islam 3.

Alasan yuridis Hukum Islam di Indonesia berlaku secara normatif dan formal yuridis. 4. Alasan konstitusional Berdasarkan Pasal 29 (1) UUD 1945 bahwa Negara Republik Indonesia

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 5. Alasan ilmiah Hukum Islam sebagai sumber ilmu pengetahuan sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri dapat dijumpai dalam daftar kode Bidang atau Disiplin Ilmu dan Teknologi UNESCO dengan judul Islamic Law

Jelaskan kerangka dasar yang membentuk hukum islam sehingga hukum islam itu berbeda dengan hukum barat ataupun hukum adat *

Hukum islam berbeda dengan hukum barat dan hukum adat lainnya karena hukum islam berasal dari agama islam dan hukum islam ini sendiri berdiri diatas 3 pilar, yaitu: 1. Iman atau Akidah Etimologis : Ikatan Teknis: Iman, keyakinan yang menjadi pegangan hidup setiap umat Islam.

Ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu kalam. 2. Hukum atau Syariah Etimologis : Jalan yang harus ditempuh umat Islam Teknis : Seperangkat norma Ilahi yang mengatur hubungan Allah- manusia, hubungan manusia-manusia, hubungan manusia- benda/lingkungan. Ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu fikih atau fiqh 3. Kesusilaan atau akhlak/moral Kesusilaan atau akhlak/moral biasa disebut dengan khulu’ Artinya perangai, sikap, tingkah laku, watak, budi pekerti terhadap Allah SWTdan Makhluk. Akhlak : 1. Akhlak terhadap Allah SWT ; 2. Akhlak terhadap manusia dan benda/lingkungan. Dalam sistem Hukum Islam juga terdapat ada lima (5) hukum atau kaidah sebagai patokan yang disebut al-ahkam al-khamsah (ahkamul khamsah) atau penggolongan hukum yang lima atau biasa disebut juga sebagai hukum taklifi. Hukum Taklifi adalah sesuatu yang menuntut suatu pengerjaan dari mukallaf atau menuntut untuk berbuat atau memberikan pilihan kepadanya antara melakukan dan meninggalkannya. Kelima jenis kaidah yang disebut al-ahkam al-khamsah (hukum taklifi) tersebut, adalah : 1. JAIZ / MUBAH/ IBAHAH Kebebasan memilih untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan. 2. SUNNAT Melakukan suatu perbuatan karena jelas manfaatnya bagi pelaku. 3. MAKRUH Sebaiknya perbuatan itu tidak dilakukan karena jelas tidak berguna dan merugikan orang lain. 4. FARDHU / WAJIB Adanya perintah yang wajib untuk melakukan suatu perbuatan. 5. HARAM Adanya perintah untuk tidak melakukan atau larangan melakukan suatu perbuatan.

Jelaskan tujuan hukum Islam berkaitan dengan pemeliharaan harta sertakan contoh ! *

Hukum islam melindungi hak manusia untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal dan sah serta melindungi kepentingan harta seseorang, masyarakat maupun negara. Termasuk

(2)

dalam hal ini adalah pengaturan secara rinci dalam peralihan harta melalui kewarisan. Contohnya - Dalam kasus pencurian. Hukum Islam (Syariat Islam) telah menetapkan sanksi atas kasus pencurian dengan potong tangan bagi pelakunya. Hal ini merupakan sanksi yang sangat keras untuk mencegah segala godaan untuk melakukan pelanggaran terhadap harta orang lain. - Dalam hal warisan. Pembagian besarnya warisan dalam hukum islam terhadap anak laki-laki dan perempuan anak laki-laki dua berbanding satu dengan anak perempuan, yang berarti anak laki- laki mendapat bagian yang lebih besar daripada anak perempuan

Jelaskan yang dimaksud dengan hukum wadhi dan sertakan contoh ! *

Hukum wadh’i yaitu hukum yang mengandung sebab, syarat dan halangan terjadinya hukum dan hubungan hukum. 1. Sebab atau illat, sesuatu yang tampak dan dapat dijadikan tanda adanya hukum ; 2. Syarat, sesuatu yang kepadanya tergantung suatu hukum ; 3. Halangan atau mani’, sesuatu yang dapat menghalangi hubungan hukum. Contohnya : dalam hal perzinahan bagi pelaku yang belum menikah dalam hal pernikahan yang menyebabkan perceraian

1. TA’ABUDY, HARUS DIIKUTI SEPERTI APA ADANYA. BIASANYA BERKAITAN DENGAN AYAT-AYAT HUKUM TENTANG IBADAH DAN KELUARGA KARENA AYATNYA TERINCI, JELAS DAN PASTI ;

2. TAAQULLY, DAPAT DIKEMBANGKAN BAGI AYAT-AYAT AL QUR’AN YANG TIDAK RINCI DAN FUNDAMENTAL;

3. MENURUT Q.S ALI IMRAN:7, SIFAT AYAT : A.MUHKAM(AT), AYAT YANG KETENTUANNYA JELAS,DAPAT DIPAHAMI. SIFAT TEKS ADA YANG QATH’I (JELAS DAN TIDAK MUNGKIN DITAFSIRKAN LAGI) DAN DZANNY.

B.MUTASYABIH(AT) YAITU AYAT

1. TA’ABUDY, Harus diikuti seperti apa adanya. Biasanya berkaitan dengan ayat-ayat hukum tentang ibadah dan keluarga karena ayatnya terinci, jelas dan pasti;

2. TAAQULLY, Dapat dikembangkan bagi ayat-ayat Alqur’an yang tidak rinci dan fundamental;

Sedangkan Menurut Q.S Ali Imran: 7

(3)

1. Masa RASULULLAH SAW

MASIH BERUPA PENULISAN WAHYU-WAHYU YANG DITULISKAN SEADANYA DAN DIHAFALKAN OLEH PARA PENULIS SEKALIGUS PENGHAFAL WAHYU.

MASIH BERUPA PENULISAN WAHYU-WAHYU YANG DITULISKAN SEADANYA DAN DIHAFALKAN OLEH PARA PENULIS SEKALIGUS PENGHAFAL WAHYU.

Pada masa RASULULLAH SAW Al Quran masih berupa penulisan wahyu-wahyu yang dituliskan seadanya dan dihafalkan oleh para penulis sekaligus penghafal wahyu. Masih berupa penulisan wahyu-wahyu yang dituliskan seadanya dan dihafalkan oleh para penulis sekaligus penghafal wahyu.

TULISAN-TULISAN SEDERHANA DIKUMPULKAN DALAM SATU MUSHAF OLEH ZAID BIN TSABIT DAN DISIMPAN OLEH ABU BAKAR.

2. Masa KHALIFAH ABU BAKAR

Tulisan-tulisan sederhana dikumpulkan dalam satu mushaf oleh Zaid Bin Tsabit dan disimpan oleh Abu Bakar

(4)

Masa KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB

MUSHAF DIPELIHARA KEASLIAN DAN KEBENARANNYA DENGAN MENYIMPANNYA PADA JANDA RASUL,HAFSAH WANITA PENGHAFAL AYAT YANG JUGA BISA BACA DAN TULIS.

Mushaf dipelihara keaslian dan kebenarannya dengan menyimpannya pada janda rasul, hafsah wanita penghafal ayat yang juga bisa baca dan tulis

KHALIFAH USMAN BIN AFFAN

MUSHAF DISALIN KE DALAM SUHUF UNTUK DIJADIKAN AL QUR’AN STANDAR BAGI PEMELUK AGAMA ISLAM DIMANAPUN BERADA.

Mushaf disalin kedalam suhuf untuk dijadikan Alquran standar bagi pemeluk agama Islam dimanapun berada

(5)

-Sebab: di mana seseorang akan melakukan sesuatu ketika ada dorongan, misalnya seseorang merasa sudah memasuki usia yang matang dan mempunyai karir yang mapan keluarga juga sudah mendukung untuk melaksakan perkawinan. Maka ia akan tergerak untuk menikah -Syarat: Suatu kondisi dimana dibutuhkan sesuatu untuk melakukan sesuatu.Misalnya ketika pasangan yang sudah lama menikah, ternyata sang suami mulai bertindak kasar terhadap istri dan suami berselingkuh maka untuk menghindari sakit hati yang dapat menjurus terhadap perbuatan fisik yang berlebihan maka pasangan tersebut dapat bercerai

-Halangan: keadaan dimana sesuatu tidak bisa dilakukan karena sesuatu. Misalnya seorang pria dan wanita dewasa dan memiliki pekerjaan yang layak sudah berpacaran sangat lama kemudian telah memiliki rencana untuk menikah, tetapi mendapat suatu halangan karena keduanya memiliki agama yang berbeda dan tidak direstui oleh keluarga masing-masing, oleh karenanya pernikahan tidak bisa dilakukan.

Mahkumfih

Untuk melakukan pernikahan, maka pihak terkait harus berakal sehat sadar akan apa yang harus dilakukan kan dan apa yang akan dilakukan melakukan sesuatu yang bersifat mungkin atau dalam kemampuan pihak terkait untuk dilakukan atau tinggalkan

Mahkumbih

Suatu hukum yang bersifat wajib seperti sunnat mubah makruh atau bahkan haram

misal pernikahan menjadi wajib hukumnya ketika pasangan bersangkutan telah melakukan

hubungan badan sebelum menikah yang ketauan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun wawancara dilakukan terkait dengan penelitian ini adalah: Pihak-pihak yang melakukan praktik pemaksaan perkawinan wanita di bawah umur dengan laki-laki

Sebelum jangka waktu kontrak seperti yang tertulis pada pasal satu Surat Perjanjian ini berakhir, PIHAK PERTAMA tidak dibenarkan meminta PIHAK KEDUA untuk mengakhiri jangka

1) Rahin dan Murtahin Pihak-pihak yang melakukan perjanjian Rahn, yakni Rahin dan Murtahin harus mengikuti syarat syarat berikut kemampuan, yaitu berakal sehat. 2)

pergaulan bebas, pengetahuan masyarakat, ekonomi. Maka dari itu strategi yang dilakukan KUA Pekalongan dalam mengatasi pernikahan dini di Kecamatan Pekalongan

Sedangkan Pihak KUA Kecamatan Sumberrejo tidak melayani pernikahan sejenis, pihak KUA berupaya melakukan pendekatan persuasif kepada pasangan perkawinan sejenis yang

pernikahan dini Pengantar: Wawancara ditanyakan kepada Tetangga terdekat dari suami istri yang melakukan pernikahan dini dengan maksud untuk mendapatkan informasi dan data tentang

Adapun pernikahan yang terakhir dalam perkawinan adat Mandar dari hasil wawancara oleh Bapak Abd Rahman menjelaskan “Ada satu pernikahan yang tercela dan bisa saja berakhir dengan

Beliau juga beranggapan bahwa kebanyakan dari mereka yang melakukan pernikahan dini adalah mereka yang berpendidikan rendah, sehingga jika mereka berkeluarga mereka belum mampu mengasuh