PENGARUH KEBISAAN BELAJAR DI LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III DI
MIN 2 LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2019/2020
oleh Jihan Utami NIM: 160106030
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2020
PENGARUH KEBISAAN BELAJAR DI LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III DI
MIN 2 LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana pendidikan
oleh
Jihan Utami NIM: 160106030
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2020
ii
Skripsi oleh Jihan Utami, Nim : 160106030 dengan judul
“Pengaruh Kebiasaan Belajar di Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di MIN 2 Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk
diuji.
Disetujui
NIP.19781112005011009 pembimbin
g
Dr bdul uddus. M.A Dr. Muammar. M.Pd
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Jihan Utami, NIM: 160106030 dengan judul “Pengaruh Kebiasaan Belajar Di Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Di MIN 2 Lombok Barat Tahun Ajaran 2019/2020”. telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan PGMI FTK UIN Mataram pada tanggal
Dewan Penguji Dr. Abdul Ouddus. M.A (Ketua
Sidang/Pemb. I)
Dr. Muammar. M.Pd
(Sekertaris Sidang/Pemb. II) Dr. Syamsul Arifin, M.Ag (Penguji I)
Drs. H. Ralnli, M.Pd (Penguji II)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah Keguruan
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal: Ujian Skripsi Yang terhormat
Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan (FTK) Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Jihan Utami
Nim : 160106030
Jurusan/prodi :Pendidikan Guru Madrasah lbtidaiyah (PGMI) Judul :Pengaruh Kebiasaan Belajar Di Lingkungan
Sekolah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Di MIN 2 Lombok Barat Tahun Pelajaran 2019/2020
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang dan munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di munaqasyah-kan.
Wassalamu’alaikuin.Wr.Wb
NIP.19781112005011009 Dr bdul Quddus. M.A
. 1978.1112005011009
Dr. Muammar. M.Pd
OTTO
ا ۡوُهَرۡكَت ۡنَا ىٰۤ سَعَو ۡمُکـَّل ٌرۡيَخ َوُهَّو أًـــۡيَش
َش ا ۡوُّب ِحُت ۡنَا ىٰۤ سَع َو ۚ ُتـۡنَا َو ُمَلۡعَي ُ هاللَّٰو ۡؕۡمُكـَّل ٌّرَش َوُهَّو أًـــۡي
َل ۡم
َن ۡوُمَلۡعَت …
“...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak ketahui” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 216)1
1M. Quraish Shihab, Al-Qur’an Dan Maknanya, (Tanggerang: Lentera Hati, 2010), hlm, 34.
MOTTO
vii
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk;
Kedua Orang tuaku Bapak Ashabulkahfi dan Ibu Rugayah yang tak henti-hentinya memberikan doa dan semangat dengan penuh keikhlasan dan belas kasih sayang
.viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah dan taufik serta inayah-Nya, dengan izin-Mu ya Allah hamba-Mu mampu menyelasaikan skripsi ini sebagai tugas akhir dari serangkaian perkuliahan di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan belajar Di Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III Di MIN 2 Lombok Barat Tahun Ajaran 2019/2020” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan, pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada tauladan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan orang-orang mukmin yang senantiasa setia mengikuti jejak dan ajaran beliau.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini mustahil terselesaikan tanpa pertolongan Allah yang menjelmakan melalui makhluk-Nya. Oleh karena itu dengan rasa kerendahan hati dan tulus penulis menyampaikan banyak terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik bagi mereka semua.
Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Abdul Quddus MA sebagai pembimbing I dan Bapak Dr Muammar M.Pdsebagai pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, koreksi mendetail secara terus-menerus, dan tanpa bosan ditengah kesibukannya menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;
2. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag, selakuRektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbungan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai;
3. Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd sebagai ketua jurusan;
ix
4. Dr. Hj. Lubna, M.Pd., selakuDekanFakultasTarbiyahdanKeguruan UIN Mataram;
5. Bapak Lalu Wirsa S.Pd selaku kepala madrasah MIN 2 Lombok Barat, yang telah memberikan izin meneliti;
6. Bapak Hadi Sucipto selaku wali kelas IIIMIN2 Lombok Barat yang telah membantu dalam proses penelitian;
7. Siswa-siswi kelas IIIMIN 2 Lombok Baratyang telahmembantumencapaikeberhasilanpenulisanskripsiini;
8. Keluargaku yang selalu mendambakan keberhasilanku terimakasih atas semua doa, dukungan, perhatian, dan bantuannya baik berupa materi maupun nonmateri;
9. Sahabat-sahabatku tersayang yang selalu memotivasi, memberikan dukungan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini;
10. Semua teman-teman PGMIangakatan 2016 khususnya kelas A. terimakasih atas kebersamaannya, dukungan, canda tawa dan pengalaman hidup yang kalian berikan;
11. Almamaterku;
12. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga amal dari kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi sesama. Amin.
Mataram, 2020 Penulis
Jihan Utami NIM.160106030 1.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
NOTA DINAS ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
PENGESAHAN DAWAN PENGUJI ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
ABSTRAK ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
1. Rumusan Masalah ... 5
2. Batasan Masalah ... 5
C. Tujuan dan Manfaat... 6
1. Tujuan Penelitian ... 6
2. Manfaat Penelitian ... 6
D. Defisini Operasional ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN .... 9
A. Kajian Pustaka... 9
a. Kajian Teori ... 11
1. Kebiasaan Belajar Di Lingkungan Sekolah ... 11
2. Hasil Belajar ... 17
xi
3. Hakekat dan Pembelajaran Matematika ... 21
B. Kerangka Berpikir ... 25
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 28
B. Populasi dan Sampel ... 29
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 30
D. Variabel Penelitian ... 30
E. Desain Penelitian ... 31
F. Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian ... 35
G. Tekhnik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian ... 36
H. Tekhnik Analisis Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Hasil Penelitian ... 44
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 44
2. Deskripsi Data ... 51
3. Uji Instrumen ... 56
4. Pengumpulan Data Dan Penyajian Data ... 59
5. Uji Persyaratan Analisis ... 61
6. Uji Hipotesis ... 68
B. Pembahasan ... 70
BAB V PENUTUP ... 73
A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 73
Daftar Pustaka ... 75
Daftar Riwayat Hidup ... 78
Lampiran... 79
xii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Kompetensi Dasar Muatan Matematika MI, 25.
Tabel 4.2 kerangka Berpikir, 26.
Tabel 4.3 Variabel, 32.
Tabel 4.4 Kisi-Kisi Instrumen Kebiasaan Belajar Di Lingkungan Sekolah, 32.
Tabel 4.5 Alternatif Skor Jawaban, 36.
Tabel 4.6 Data Guru MIN 2 Lombok Barat, 48.
Tabel 4.7 Data Siswa MIN 2 Lombok Barat, 49 Tabel 4.8 Keadaan Bangunan, 50
Tabel 4.9 Data Kebiasaan Belajar Di Lingkungan Sekolah, 51.
Tabel 4.10 Data Hasil Belajar Matematika Siswa, 54.
Tabel 4,11 Rekapitulasi Validitas Item Angket Penelitian Kebiasaan Belajar, 57.
Tabel 4.12 Skor Total Sampel Penelitian Kebiasaan Belajar, 60.
Tabel 4.13 Hasil Belajar Matematika Semester Ganjil, 61.
Tabel 4.14 Uji Normalitas, 62.
Tabel 4.15 Data Variabel X dan Y Untuk Pengujian Hipotesis, 63.
Tabel 4.16 Nilai Interpretasi Koefisien Korelasi, 65.
Tabel 4.17 Rekapitulasi Proporsi Jawaban Setiap Item, 66.
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Anggota Populasi Penelitian Lampiran 2 : Daftar Nama Anggota Sampel Penelitian Lampiran 3 : Instrumen Angket Penelitian Kebiasaan Belajar Lampiran 4 : Rekapitulasi Jawaban Responden
Lampiran 5 : Data Kebiasaan Belajar Lampiran6 : Data Hasil Belajar
Lampiran 7 : Uji Hipotesis
Lampran 8 : Tabel Product Moment Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian
xiv
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DI LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III DI
MIN 2 LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN 2019/2020 Oleh:
JIHAN UTAMI 160106030 ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti dengan keberagaman hasil belajar yang dimiliki oleh siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu kebiasaan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika kelas III di MIN 2 Lombok Barat tahun pelajaran 2019/2020.
Jenis dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif. Salah satu bagian penelitian ini yaitu penelitian ex post factoData yang dikumpulkan dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Data yang terkumpul berupa angka dengan cara menyebarkan instrumen dan pengumpulan data.Responden penelitian adalah siswa/i kelas III A MIN 2 Lombok Barat sebanyak 30 responden.
Hasil penelitian menunujukkan bahwa terdapat pengaruh kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III MIN 2 Lombok Barat sebesar 0,934 (sangat kuat). Hal ini dibuktikan dari hasil uji signifikan yang diperoleh nilai thitung= 13,72 dan ttabel= 1,697 artinya thitung > ttabel (13,72>1,697). Jadi semakin tinggi kebiasaan belajar siswa maka semakin tinggi juga hasil belajar siswa dan penelitian ini tidak hanya berlaku untuk sampel saja tetapi berlaku juga untuk populasi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak Ha diterima.
“terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar di lingkungan sekolah dengan hasil belajar Matematika siswa kelas III di MIN 2 Lombok barat tahun pelajaran 2019/2020”
Kata Kunci: Kebiasaan Belajar, Lingkungan Sekolah, Hasil Belajar.
xv
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar siswa. Belajar dapat dilihat sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses melalui berbagai pengalaman sehari- hari. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, menalar, mencobakan, mengkomunikasi, dan memahami sesuatu. Kegiatan belajar dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah menciptakan kondisi lingkungan untuk belajar dan perilaku siswa adalah belajar. Perilaku tersebut terkait dengan pengembangan bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dan berupa pengetahuan, nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai sosial, seni budaya sikap, dan kecakapan atau keterampilan.2
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya pada masa yang akan datang.3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 pasal 1 menyatakan:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
2Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2017), hlm. 2
3Wawan Wahyudi, Teori Belajar Perspektif Pendidikan Islam, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, Vol.3 No.2, 2016, hlm. 193
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara”. 4
Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses belajar siswa, sebagian hasil belajar dapat dilihat dari segi sikap dan kebiasaan belajar. Seorang siswa dikatakan memiliki kebiasaan belajar yang baik, jika siswa tersebut memiliki cara-cara belajar yang baik, dengan begitu akan menciptakan suasana belajar yang benar-benar mendukung untuk belajar, begitu juga di lingkungan sekolah.
Lingkungan belajar sangat berpengaruh dalam proses pembentukan kebiasaan belajar. Orang tua dan guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kebiasaan belajar pada diri siswa. Selain itu, siswa juga seharusnya memiliki kemauan untuk memperbaiki kebiasaan belajarnya, karena walaupun orang tua dan guru memberikan dorongan yang besar tetapi siswa tidak memiliki kemauan, maka hasil yang diperoleh tidak maksimal. Kebiasaan belajar yang baik sangat perlu dimiliki oleh siswa, karena bila kebiasaan belajar siswa tidak baik maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa, begitu juga pada pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil observasi di MIN 2 Lombok Barat, diperoleh:
proses kegiatan belajar pada Mata Pelajaran Matematika yaitu permasalahan saat proses pembelajaran ialah ada siswa menganggap pembelajaran matematika sulit. Kebiasaan belajar pada pembelajaran matematika yaitu siswa masih belajar tidak teratur, seperti belajar ketika
4Ibid, hlm.194
sudah menjelang ulangan harian, bahkan hanya belajar ketika guru memberikan pekerjaan rumah. Kebiasaan belajar seperti itu tidak baik.
seharusnya siswa belajar teratur sedikit demi sedikit agar bisa menguasai materi dan mengumpulkan pekerjaan rumah yang diberikan guru tepat waktu. Oleh karena itu sangat penting bagi siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik dan efisien. Sehingga dapat dilihat mana siswa yang memiliki kesiapan belajar yang baik dan mana yang tidak 5
Kebiasaan belajar yang baik akan mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak semua siswa menunjukkan kebiasaan belajar yang kurang baik. sebagian siswa dengan sungguh-sungguh memperhatikan guru ketika menjelaskan. Selain itu siswa juga membuat catatan dari penjelasan guru. Hampir semua siswa mempersiapkan buku dan alat tulis yang digunakan untuk belajar. Dan sebagian besar siswa sangat antusias ketika guru meminta maju kedepan kelas untuk menjawab soal yang diberikan guru. Maka dari itu hasil belajar yang didapatkan oleh siswa maksimal. 6
Menurut Djaali kebiasaan belajar merupakan cara atau teknik yang sudah menetap pada diri siswa yaitu cara menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. 7 Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa hanya cara belajar siswa yang sudah menetaplah yang dapat dikatakan sebagai
5MIN 2 Lombok Barat, Observasi, Sesela, 20 Februari 2020
6Hamdani, Wawancara, Sesela, 1 Maret 2020
7Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hlm. 128
kebiasaan. Untuk memperoleh cara belajar yang menetap, siswa perlu belajar terus menerus dan bersungguh-sungguh. Kegiatan tersebut dapat dilakukan berulang-ulang pada setiap harinya dirumah maupun disekolah, sehingga terbentuklah kebiasaan belajar siswa yang baik dan efisien.
Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika. Hasil belajar matematika adalah proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah laku. Hasil belajar yang diperoleh yaitu berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dan aktivitas belajar matematika.
Dari permasalahan di atas, maka ada kemungkinan kebiasaan belajar di lingkungan sekolah mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Kebiasaan Belajar di Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III di MIN 2 Lombok Barat”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangan masalah tersebut, peneliti dapat merumuskan rumusan masalah berikut: Apakah ada pengaruh kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III di MIN 2 Lombok Barat tahun pelajaran 20192020?
2. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dengan melihat permasalahan yang komplek, maka peneliti membatasi permasalahan ini antara lain : kebiasaan belajar di lingkungan sekolah dan hasil belajar matematika.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan batasan penelitian, tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika kelas III di MIN 2 Lombok Barat tahun pelajaran 2020/2021
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang luas tentang kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika khususnya pada bidang keguruan
b. Manfaat praktis
Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah, akan diuraikan sebagai berikut:
1. Manfaat bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan belajar siswa khususnya pada Mata Pelajaran matematika
2. Manfaat bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran sesuai tema pembelajaran serta mampu membimbing siswa untuk lebih rajin belajar.
3. Manfaat bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan kepada sekolah, untuk dapat meningkatkan kebiasaan belajar yang baik di lingkungan belajar yang kondusif, sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika yang baik.
D. Definisi Operasional 1. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar adalah perilaku yang tertanam pada diri seseorang yang akan memperngaruhi belajar itu sendiri. keberhasilan siswa pada saat mengikuti pelajaran banyak bergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan.
2. Lingkungan Belajar
Lingkungan adalah sesuatu yang ada dialam sekitar yang memiliki makna dan pengaruh tertentu kepada individu. Lingkungan sekolah diusahakan senyaman mungkin pada setiap sekolah supaya memberikan rasa aman dan kepuasaan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Lingkungan belajar yang dimaksud yaitu: (1) situasi
belajar, lingkungan dan tugas-tugas yang relevan. (2) mengembangkan kecakapan hidup dalam konteks individual dan melalui negosiasi sosial, kolaborasi dan pengalaman. Jadi lingkungan belajar ini merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mendukung suatu proses pembelajaran supaya berjalan dengan efektif dan efisien.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil belajar juga pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut tergantungdari apa yang dipelajari oleh siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kebiasaan belajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Berikut ini beberapa hasil penelitian sebelumnya:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Mutik Hidayat dengan judul
“Pengaruh Kebiasaan Belajar, Lingkungan Belajar, dan Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas IX IPS di Man Bangkalan”. Hasil penelitian ini 1) Terdapat pengaruh signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Ekonomi kelas IX MAN Bangkalan.
Maknanya adalah kebiasaan belajar merupakan salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 2) Terdapat pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas IX MAN Bangkalan.
Maknanya adalah lingkungan sekitar sangat mempengaruhi perkembangan pribadi siswa. 3) Terdapat pengaruh dukungan orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas IX MAN Bangkalan. Maknanya adalah orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu. 4) Terdapat pengaruh kebiasaan belajar,
lingkungan belajar, dan dukungan orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajara ekonomi siswa kelas IX MAN Bangkalan. Maknanya adalah bahwa keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor kebiasaan belajar yang baik.8
Adapun persamaan dalam penelitian yang dilakukan oleh Mutik Hidayat dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang kebisaan belajar, lingkungan belajar. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu tentang kebiasaan belajar di lingkungan sekolah. Adapun perbedaannya adalah penelitian Mutik Hidayat menggunakansimple random sampling, sedangkan penelitian ini menggunakan ekspost facto. Dilihat dari judul penelitian Mutik Hidayat menggunakan tiga variabel yaitu kebiasaan belajar, lingkungan belajar dan dukungan orang tua terhadap prestasi belajar sedangkan penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu kebiasaan belajar di lingkungan sekolah dan hasil belajar.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Anisah Kauniyah Hidayati dengan judul “Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Hasil
8Mutik Hidayat, Pengaruh Kebiasaan Belajar, Lingkungan Belajar dan Dukungan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas IX IPS di MAN Bangkalan, (Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan 2015)
Belajar Siswa Kelas IV SD Se-Gugus II Piyungan” metode penelitian ini menggunakan metode penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif yang berbentuk korelasi.
dalam penelitian ini terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SD se-Gugus II Kecamatan Piyungan tahun ajaran 2015/2016. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan belajar dan hasil belajar.9
Adapun persamaan yang dilakukan oleh Anisah Kauniyah Hidayati dengan penelitian ini adalah sama-sama menunujukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar dan hasil belajar, jenis penelitiannya kuantitatif dengan menggunakan metode ekspost facto.
Adapun perbedaannya adalah penelitian Anisah Kuaniyah Hidayati menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk korelasi artinya kegiatan mengumpulkan data untuk menentukan adanya hubungan antara beberapa variabel. sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif artinya hubungan yang
9Anisah Kauniyah Hidayati, Hubungan Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Se-Gugus II Piyungan, (Skripsi, Jurusan Pgsd Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2016)
bersifat sebab akibat salah satu variabel (Independen) mempengaruhi variabel lain (dependen).
1. Kajian Teori
a. Kebiasaan Belajar di Lingkungan Sekolah 1. Kebiasaan Belajar
Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil belajar mempunyai korelasi positif dengan kebiasaan belajar atau study habit. Witherington dalam Andi Mappiare 1983 mengartikan kebiasaan belajar merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis.10
Annurahman, berpendapat bahwa kebiasaan belajar adalah perilaku seseorang yang tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri-ciri dalam aktifitas belajar yang dilakukannya.11 Slamento juga mengungkapkan bahwa kebiasaan belajar akan mempengaruhi belajar itu sendiri yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan sikap, kecakapan dan keterampilan, diantaranya pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsentrasi dan mengerjakan tugas.12
10Djaali, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), hlm.128
11Annurahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2019), hlm. 185
12Slamento, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 82
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar merupakan sikap atau perilaku yang sudah menetap pada diri siswa dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri-ciri dalam aktifitas belajarnya.
2. Aspek-aspek Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar tentunya ada kebiasaan belajar yang baik ada yang kurang baik.13 Adapun aspek-aspek kebiasaan belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu:
a. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya.
Kebiasaan belajar yang baik dimulai dari membuat jadwal. Hasil belajar akan berjalan dengan baik apabila siswa dapat membagi waktu belajarnya, yaitu dengan membuat jadwal dan melaksanakannya dengan teratur dan disiplin. Siswa yang menyusun jadwal dan mampu melaksanakannya yaitu siswa yang mampu memanfaatkan waktu yang tersedia setiap hari hanya untuk kegiataan belajar, makan, tidur, olahraga dan lain sebagainya.
b. Membaca dan membuat catatan
Setiap siswa yang ingin meningkatkan hasil belajar ia harus teratur membaca buku pelajaran setiap harinya, membuat catatan atau tanda-tanda, memanfaatkan
13Ibid, hlm. 83
perpustakaan dan lain sebagainya. Catatan yang dibuat dengan jelas dan rapi membuat siswa mudah untuk mempelajari materi sehingga dapat meraih hasil belajar yang diharapkan.
c. Konsentrasi
Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran terhadap sesuatu hal dengan menyampingkan hal yang tidak ada hubungannya. Pemusatan pemikiran adalah kebiasaan yang dapat dilatih, bukan bakat atau pembawaan. Dengan adanya konsentrasi yang baik, siswa dapat menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Siswa yang memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran dan konsentrasi dalam belajar merupakan kunci untuk berhasil dalam belajar.
d. Mengerjakan tugas
Mengerjakan tugas dengan baik akan membuat siswa berhasil dalam belajar karena dapat melatih kemampuan siswa terhadapa materi yang dipelajari. Hal itu karena siswa memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. 14
Jadi dapat disimpulkan bahwa, keberhasilan belajar siswa dapat diperoleh apabila siswa dapat menerapkan kebiasaan belajar dengan baik. kebiasaan belajar bukan
14Ibid, hlm. 83-91
bawaan dari lahir, tetapi siswa sendiri yang dapat membentuk kebiasaan belajar melalui saran-saran yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kebiasaan belajar yang baik.
3. Peranan Kebiasaan Belajar dalam Kegiatan Belajar
Kebiasaan belajar cenderung menguasai perilaku siswa pada setiap kali mereka melakukan kegiatan belajar. Karena kebiasaan mengandung motivasi yang kuat. Pada umumnya setiap orang bertindak berdasarkan force of habit sekalipun ia tahu, bahwa ada cara lain yang mungkin lebih menguntungkan.
Hal ini disebabkan oleh kebiasaan sebagai cara yang mudah dan tidak memerlukan konsetrasi dan perhatian yang besar.
Sesuai dengan law of effect dalam belajar, perbuatan yang menimbulkan kesenangan cenderung untuk diulang. Oleh karena itu, tindakan berdasarkan kebiasaan bersifat mengukuh.15
4. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan.
Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek lingkungan ini dalam
15Djaali, Psikologi Pendidikan...hlm.128
proses pembelajaran haruslah saling mendukung sehingga siswa merasa nyaman disekolah dan semangat mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan atau keterpaksaan.
Oleh karenanya dalam pelaksanaan proses pembelajaran setiap guru harus menciptakan suasana belajar yang humanis, bebas dan menyenangkan. Suasana interaksi proses pembelajaran dapat hidup, memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar dan lingkungan belajar dikelas yang kondusif. Agar pembelajaran benar-benar kondusif, maka guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan kondisi pembelajaran tersebut. Diantara yang akan diciptakan guru untuk kondisi tersebut yaitu penciptaan lingkungan belajar disekolah.16
b. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa setelah mengalami proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasil
16Jejen Musfah, Redesain Pendidikan Guru: Teori Kebijakan dan Praktik, (Jakarta:
Pranamedia, 2015), Hal. 203
belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.17
Oemar Hamalik menyatakan bahwa “hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dan persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku.” Misalnya, pemuasan kebutuhan masyarakatdan pribadi secara utuh.
Belajar merupakan proses yang kompleks dan terjadinya perubahan perilaku siswa setelah dilakukan penilaian. Guru harus dapat mengamati terjadinya perubahan tingkah laku tersebut setelah dilakukan penilaian. Tolak ukur keberhasilan siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya mengikuti tes akhir. Kemudian dari tes itulah guru menentukan hasil belajar siswanya.18
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Aktivitas bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung secara wajar. Kadang lancar dan kadang tidak.
Kadang cepat menangkap apa yang diajarkan kadang terasa sangat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangat tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.
17Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya, 2011), hlm. 2
18Ibid, hlm. 56-58
Beberapa masalah dalam belajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut:
a. Faktor internal
1. Faktor jasmaniyah yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor jasmaniyah yaitu panca indra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti mengalami sakit, cacat tubuh kelainan tingkah laku dan lain sebagainya.
2. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas (a) faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki. (b) faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribbadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi, penyesuaian diri.19
b. Faktor Eksternal
Adapun faktor eksternal juga terdiri dari tiga macam yaitu:
1. Lingkungan sosial berupa sekolah seperti semangat para guru, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi belajar seorang siswa.
19Uzer Usman dan Lilies Setiawati, Upaya Optimal Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), hlm. 10
2. Lingkungan non sosial seperti gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3. Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode serta gaya belajar yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.20
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar diatas, seorang guru dituntut untuk dapat membangkitkan program pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Hasil Belajar Matematika
Hasil adalah prestasi dari suatu kegiataan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.21 Hasil adalah prestasi dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang
20Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 138
21Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surakarta: Usaha Nasional,2012), hlm. 19
setelah mempelajari suatu objek (pengetahuan, sikap, atau keterampilan).22
Setelah menelusuri uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar matematika.
c. Hakekat dan Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Matematika
Menurut bahasa Latin matematika berasal dari kata
“mathematics” atau “Mathema” yang berarti belajar atau hal yang dipelajari.23 Matematika adalah ratunya ilmu (mathematics is the queen of sciences). Maksudnya ialah matematika itu tidak bergantung kepada bidang studi lain agar dapat dipahami orang dengan cepat , kita harus menggunakan simbol dan istilah yang cermat yang dipakai bersama.
Kemudian menurut istilah Somardyono mengemukakan bahwa matematika adalah produk dari pemikiran intelektual manusia.24
22Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukuran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 15
23Aisyah Nyimas, dkk, Pengembangan Pembelajaran Matematika SD, (Jakarta:
Dapertemen Pendidkan Nasional, 2007), hlm. 5
24 Sumardyono, Karakteristik Matematika dan Implikasi Terhadap Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta: Dapertemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm.5
Herman Hudoyo mengatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide, konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif.25
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah suatu ilmu yang sangat penting karena dapat membantu dalam mempelajari ilmu yang lain. Penugasan tentang ilmu matematika mutlak diperlukan bagi siswa upaya menyiapkan persaingan ilmu pengetahuan.
2. Tujuan Pembelajaran Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
25Herman Hudoyo, Pembelajaran Matematika Menurut Kontruktivisme, (Malang:
Universitas Negeri Malang, 2005), hlm. 41
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.26
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika
Adapun ruang lingkup dalam pembelajaran matematika untuk MI sebagai berikut: bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan data.
a. Bilangan,
1) Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
2) Menaksir hasil operasi hitung.
b. Geometri dan Pengukuran
1) Mengidentifikasi bangun datar dan bangun ruang menurut sifat, unsur, atau kesebangunannya.
2) Melakukan operasi hitung yang melibatkan keliling, luas, volume, dan satuan pengukuran.
26Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Standar Isi Pembelajaran Matematika MI, hlm.12
3) Menaksir ukuran panjang, luas, volume dari benda atau bangun geometri.
4) Mengidentifikasi sifat garis dan sudut dalam pemecahan masalah.
c. Pengolahan Data
1) Mengumpulkan, menyajikan, dan menafsirkan data 2) Menentukan dan menafsirkan peluang suatu kejadian27 4. Kompetensi Dasar Muatan Matematika.
Kompetensi Dasar adalah kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar merupakan konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai siswa.28 Kompetensi dasar ini tidak bisa dibuat-buat sendiri karena sudah ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia.
27Nasruddin, Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika, Vol. 2, 2013, hlm. 70
28Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014, hlm.3
Tabel 4.1
Kompetensi Dasar Muatan Matematika MI.29 Kompetensi Dasar
Pecahan Sederhana
1.1 keliling segitiga dan persegi panjang menggunakan benda konkrit
2.1 Sudut bangun datar tanpa satuan baku 3.1 Hubungan antara dua bangun datar dan antara bangun ruang dan bangun datar 4.1 penghitungan waktu berdasarkan data sehari-hari
B. Kerangka Berpikir
Kebiasaan belajar adalah salah satu perilaku yang tertanam pada diri seseorang yang akan mempengaruhi belajar itu sendiri.
keberhasilan siswa pada saat mengikuti pelajaran banyak bergantung kepada kebiasaan belajar yang teratur dan berkesinambungan.
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu variabel X dan variabel Y
29Kurikulum 2013, Standar Isi Pembelajaran Matematika MI, hlm.14
Tabel 4.2
Bagan Kerangka Berpikir
Dari kajian teori diatas, maka kerangka berpikir dalam penelitian kuantitatif ini dengan adanya kebiasaan belajar di lingkungan sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap Mata Pelajaran matematika. Dan dengan adanya kebiasaan belajar di lingkungan belajar yang baik akan mempengaruhi hasil belajar matematika siswa dengan optimal
Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pada kebiasaan belajar dilingkungan sekolah. Oleh karena itu, terdapat pengaruh kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika di MIN 2 Lombok Barat tahun pelajaran 2019/2020.
C. Hipotesis Penelitian
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata “hupo” (sementara) dan “theis” (pernyataan atau teori).
Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli
Hasil Belajar Matematika (Y) Kebiasaan Belajar di
Lingkungan Sekolah (X)
menafsirkan hipotesis adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.30 Sedangkan arti lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.31 Jadi hipotesis adalah dugaan sementara untuk merumuskan sebuah masalah agar masalah tersebut terbukti melalui pengumpulan data-data berupa angka.
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha: Terdapat pengaruh kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa di MIN 2 Lombok Barat tahun pelajaran 2019/2020.
Ho: Tidak terdapat pengaruh kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa di MIN 2 Lombok Barat tahun pelajaran 2019/2020.
30Syofian Sireger, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hlm.65
31Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif R DAN D), (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 96
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Ex Post Fact. ‘ex post facto’ artinya sesudah fakta. Ex post facto sebagai penelitian yang menunjukkan kepada perlakuan atau manipulasi variabel bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi, tinggal melihat efeknya pada variabel terikat. 32 kerlinger mengartikan ex post facto sebagai pencarian empirik yang sistematik dalam ilmuan tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi atau karena menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Gay mengatakan bahwa dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menentukan sebab atau alasan adanya perbedaan tingkah laku atau status kelompok individu.33
Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan instrumen yang menghasilkan data angka. Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan
32 Nana Sudjana dan Ibrahim, penelitian dan penilaian pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algensindo), 2012, hal 56
33 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidkan, (Jakarta: Kencana, 2016), hlm. 15
mengumpulkan data, menentukan hubungan, serta mengidentifikasi perbedaan antar kelompok data. 34
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Penelitian yang dilakukan seseorang yang ingin meneliti semua elemen dalam wilayah penelitian dinamakan penelitian populasi.35 Menurut Endang Mulyatiningsih populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti. 36
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah jumlah keseluruhan subjek yang ditetapkan. Berdasarkan pendapat diatas, bahwa populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa di MIN 2 Lombok Barat berjumlah 90 siswa.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.37 Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan sebagian atau wakil dari populasi. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi bersifat relatif
34 Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (jakarta: Kencana, 2011), hlm. 174-175
35Ibid, hal. 255
36Atiaturrahmaniah, Penelitian Pendidikan, (Selong Lombok Timur: STKIP Hamzanwadi, 2014), hlm. 117.
37Ibid, hal. 256
kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.38.
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas bahwa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III di MIN 2 Lombok Barat tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 30 orang siswa.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan pada semester ganjil.
Penelitian ini dilakukan di MIN 2 Lombok Barat Jln. TGH. Arif Kebon Lauq, Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, pada kelas III.
D. Variabel Penelitian
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya. 39 variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat
a. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas ini adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar di lingkungan sekolah.
38Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R DAN D), (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 124
39 Sudaryono, Metode Penelitian Pendidkan, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2016), hlm.
45
b. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat ini adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat pada penelitian ini yaitu hasil belajar matematika siswa. 40
E. Desain Penelitian
Desain penelitian ini yaitu Expost Facto yaitu sesudah fakta, yang menunjukkan kepada perlakuan atau manipulasi variabel bebas X yang telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi, hanya melihat faktor-faktor atau peristiwa yang telah terjadi dan melihat efeknya pada variabel terikat Y.
Tabel 4.3 Variabel
Keterangan:
X : kebiasaan belajar dilingkungan sekolah (variabel bebas) Y : hasil belajar matematika (variabel terikat)
F. Instrumen/ Alat dan Bahan Penelitian 1. Uji Instrumen
Instrumen yang dilakukan pada penelitian ini yaitu angket tentang kebiasaan belajar dilingkungan sekolah. Instrumen pada penelitian ini menggunakan angket tentang kebiasaan belajar dilingkungan sekolah.
40Ibid, hlm. 60-61
X Y
Sebelum angket tersebar, terlebih dahulu membuat landasan kisi-kisi angket dan kisi-kisi tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk pembuatan angket. Kisi-kisi angket dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
kisi-kisi instrumen kebiasaan belajar di lingkungan sekolah sebelum uji coba Variabel Indikator Deskriptor Jumlah
butir
Item soal
Kebiasaan belajar dilingkungan sekolah
Menentukan target yang akan dicapai
Kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran
matematika
10 1,3,4,13,14, 15,16,18,20, 21
Meluangkan waktu untuk belajar atau mengerjakan tugas
10 2,5,6,7,8,9,1 0,11,12,17
Hasil belajar matematika
Kemampuan siswa dalam dalam
mengerjakan soal UAS matematika
Siswa mampu
mengerjakan soal UAS matematika
10 19,22,23,24, 25,26,27,28, 29,30
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tes dengan menggunkan angket atau kuesioner dengan 30 pertanyaan yang menyangkut kebiasaan belajar siswa.
1. Uji validitas
Uji validitas ini menggunakan validitas Angket. Uji validitas ini berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi atau konsep yang harus diukur.41 Pengujian ini dilakukan untuk menguji dan memberikan saran terhadap kesesuaian indikator pada variabel yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini divalidasi oleh ahli Dosen Matematika yaitu Ibu Nunja Muyassarah.
2. Uji Validitas Butir/Item
Dengan adanya uji validitas butir dapat diketahui bahwa apakah butir soal dapat valid atau tidak. Butir soal dikatakan valid apabila korelasinya sama atau diatas batas signifikansi. Sebaliknya, butir soal dikatakan tidak valid, juka koefisien korelasinya negatif atau lenih kecil dari batas signifikansi.42 Maka dari itu untuk pengujian dapat menggunakan rumus korelasi yang digunakan oleh pearson dengan rumus r product moment yaitu:
41Syofian Sireger, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, (Raja Gerindo Persada,2010), hlm.76
42Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), hlm.
281
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑛(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2][𝑛(∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2] Keterangan:
𝑛 = jumlah responden
𝑥 = skor variabel ( jawaban responden)
𝑦 = skor total dari variabel untuk responden ke-n 3. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono reliabilitas adalah instrumen yang mencirikan tingkat konsistensi. Pengujian reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.43 Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha cronbach karena instrumen penelitian ini menggunakan angket.
Rumus alpha cronbach adalah:
r 11 = {(𝑛−1)𝑛 } {1 −∑ 𝜎∑ 𝜎𝑖2
𝑡2}
keterangan:
r 11 = reliabilitas yang dicari
∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap item
43Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitaif, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm.
30
𝜎𝑡2= varians total. 44
G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan sekunder dalam suatu penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.45 Adapun tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
1. Angket/Kuesioner
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.46
Sehubung dengan penelitian ini, maka angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana subjek penelitian atau responden memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.
44Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), hlm. 122
45Syofian Sireger, Statistik Deskriptif untuk Penelitian, (Raja Gerindo Persada, 2010), hlm. 39
46Sugiyono, Metode...,hlm. 142
Tabel 4.5 Jawaban
Pernyataan
Alternatif Skor Jawaban
Peryantaan YA TIDAK
1 0
Skor alternatif dibuat dengan skala Guttman. Skala guttman yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas seperti jawaban ya-tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah dan lain sebagainya.
Selain dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda, skala guttman dapat juga dibuat dalam bentuk daftar checklist. Untuk jawaban positif seperti setuju, benar, ya, dan semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negarif seperti, tidak setuju, salah dan lain sebagainya diberi skor 0.47
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, data yang relevan penelitian.48 Dokumentasi dilakukan sebagai bukti telah melakukan kegiatan tersebut. Teknik dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk memperoleh nama-nama siswa dan nilai hasil belajar Matematika
47Djaali, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), hlm.
29
48Sudaryono, Metode Penelitian Pendidkan, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2016), hlm.
90
pada semester ganjil 2019/2020 yang akan menjadi sampel penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari responden atau sumber data terkumpul,
1. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kegiatan penelitian mempunyai distribusi/sebaran yang normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dapat digunakan Chi Kuadrat :
Rumus : 𝑋2 = ∑(𝑓𝑜−𝑓ℎ)𝑓ℎ 2 Keterangan
𝑋2 = chi kuadrat
𝑓𝑜 = frekuensi yang diobservasi 𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan.49 b. Uji Validitas Butir/Item
Dengan adanya uji validitas butir dapat diketahui bahwa apakah butir soal dapat valid atau tidak. Butir soal dikatakan valid apabila korelasinya sama atau diatas batas signifikansi.
49Sugiyono, Metode...,hlm. 241
Sebaliknya, butir soal dikatakan tidak valid, juka koefisien korelasinya negatif atau lenih kecil dari batas signifikansi.50 c. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono reliabilitas adalah instrumen yang mencirikan tingkat konsistensi. Pengujian reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.51 Tahapan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha cronbach karena instrumen penelitian ini menggunakan angket.
Rumus alpha cronbach adalah:
r 11 = {(𝑛−1)𝑛 } {1 −∑ 𝜎∑ 𝜎𝑖2
𝑡2}
keterangan:
r 11 = reliabilitas yang dicari
∑ 𝜎𝑖2 = jumlah varians skor tiap item 𝜎𝑡2= varians total. 52
50Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), hlm.
281
51Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitaif, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm.
30
52Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), hlm. 122
2.Uji Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Ha= Terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III di MIN 2 Lombok Barat tahun pelajaran 2019/2020.
Ho= Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar di lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas III di MIN 2 Lombok barat tahun pelajaran 2019/2020.
Langkah yang ditempuh dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan koefisien korelasi antara kebiasaan belajar di lingkungan sekolah (X) terhadap hasil belajar matematika siswa (Y)
Untuk menghitung bagaimana hubungan antara variabel X dengan Y digunakan koefisien Korelasi Product Moment Person sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑛(∑ 𝑋2) − (∑ 𝑋)2][𝑛(∑ 𝑌2) − (∑ 𝑌)2] Keterangan:
𝑟𝑥𝑦= koefisien korelasi antara variabel X dan Y 𝑥 = skor variabel X
𝑦 = skor variabel Y
𝑛 = jumlah sampel.53
c. Perhitungan koefisien penentu atau indeks determinasi
Bertujuan untuk melihat besarnya presentase hubungan antara variabel X dan Y dengan rumus:
KP = 𝑟2𝑥 100%, dimana KP adalah besarnya koefisien penentu (determinan) dan r adalah koefisien korelasi.
d. Uji Signifikansi
Setelah diketahui hubungan antara variabel X dan Y maka dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui apakah hubungan tersebut mempunyai keberartian, maka perlu dilakukan pengujian terhadap hipotesis.
t= r√(n−2
√(1−𝑟2
keterangan:
r= angka indeks product moment n= jumlah sampel
𝑟2= kuadrat angka indeks product moment.
Kaidah pengujian:
Jika t hitung ≥ t tabel maka korelasi signifikan Jika t hitung ≤ t tabel maka korelasi tidak signifikan
Selanjutnya mencari angka t tabel pada tingkat kepercayaan α=0,05 dengan derajat kebebasan (dk)= n-2. Dapat ditentukan bahwa Ha diterima jika t hitung >t tabel.
53Sugiyono, Metode..... hlm.241
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
a. Sejarah Berdirinya MIN 2 Lombok Barat
MIN 2 Lombok Barat yang terletak dikawasan lintas senggigi ditengah perkampungan antara Dusun Barat Kubur dan Dusun Kebun Lauq, yang masyarakatnya sangat heterogen dalam hal sosial ekonominya dan kehidupan berorganisasi, hal inilah kadang-kadang yang membuat sebagian masyarakat kurang simpati untuk memasukkan putra-putri mereka ke MIN 2 Lombok Barat.
Walaupun dari segi fasilitas cukup memadai, ditambah lagi dengan banyaknya SD dan MI Swasta sekitarnya, mengingat Madrasah ini sebelum di Negerikan dan sebelum berada dibawah Yayasan AL- Mu’iny.
Madrasah ini pada mulanya berada dibawah naungan Organisasi Nahdatul Wathan (NW). Namun karena sesuatu dan lain hal para pengurus bersepakat untuk keluar dari NW dan mendirikan yayasan Independen dengan nama Al-Mu’iny sampai saat ini yayasan tersebut masih eksisditengah-tengah masyarakat.
Hal itulah yang masih punya dampak sampai saat ini, terbukti dengan adanya sebagian masyarakat Dusun Kebon Lauq dan Barat Kubur yang tinggal disekitar MIN 2 Lombok Barat, yang
menyekolahkan putra-putrinya ke SD dan MI NW walaupun letaknya lebih jauh dan fasilitasnya serta mutunya bukan unggulan.
Akhir-akhir ini khususnya pada tahun ajaran 2000/2011 masyarakat semakin sadar dan mulai tertarik dengan keberadaan MI Negeri terlebih lagi di MIN 2 Lombok Barat banyak dilaksanakan kegiatan-kegiatan dari BEP seperti In House Trainning, KKG, BP 3 dan lain sebagainya, sehingga pada penerimaan siswa baru tahun ini jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Disamping hal-hal tersebut diatas juga dilakukan upaya- upaya lewat pendidikan Tokoh masyarakat, Remaja Masjid dan orang tua siswa bahkan dengan Pemerintah yang ada di Desa dan Kecamatan dan juga lewat penyuluhan pada kesempatan yang memungkinkan.
Sejauh dengan perkembangan waktu dan tuntutan zamn, MIN 2 Lombok Barat tengah membenahi diri sebagai upaya mewujudkan lembaga pendidikan yang bermutu agar out put MIN 2 Lomnok Barat bisa berkiprah dimasyarakat mengingat di desa saat ini tengah berkembang kerajinan seni ukir yang diperkuat lagi dengan beroperasinya pasar seni Sesela, dan akhirnya nanti MIN 2 Lombok Barat akan menjadi tumpuan harapan dan pilihan masyarakat Lombok Barat secara umum.54
54Dokumentasi, Sejarah berdirinya MIN 2 Lombok Barat, 4 September 2020.
b. Visi dan Misi Sekolah
1) Visi MIN 2 Lombok Barat
Terwujudnya madrasah unggul baik imtaq maupun iptek, berwawasan kebangsaan, disiplin tinggi dan tanggap lingkungan.
2) Misi MIN 2 Lombok Barat
a. Menyelenggarakan pendidikan agama islam sehingga terbina siswa yang memiliki wawasan keislaman dan berahlak mulia.
b. Memadukan keunggulan sekolah dengan keunggulan- unggulan yang ada dalam masyarakat untuk mengembangkan interaksi lembaga pendidikan dengan masyarakat
c. Membangun sinergi antar lembaga-lembaga pendidikan yang ada dalam rangka mempercepat peningkatan kualitas pendidikan / pengajaran masing-masing.
d. Menumbuhkan kesadaran orang tua dan masyarakat tentang pentingnya pendidikan dalamrangka meningkatkan mutu serta partisipasi dalam pendidikan.
e. Mengembangkan pendidikan / pengajaran IPTEK yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktifitas bangsa.
c. Profil MIN 2 Lombok Barat
Adapun Profil MIN 2 Lombok Barat adalah sebagai berikut:
Nama Madrasah : MIN 2 Lombok Barat Nomor Statistik Madrasah : 111152010002
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
Otonomi Daerah : Kabupaten Lombok Barat
Kecamatan : Gunungsari
Desa/Kelurahan : Sesela Jalan dan Nomor : TGH. Arif
Kode Pos :83351
Telepon : 0370-6605249
Faximile/Fax : -
Daerah : Pedesaan
Status Madrasah : Negeri Kelompok Madrasah : Model
Akreditasi : A (Tanggal 11 Mei 2018)
Surat Keputusan/Sk : 515a Tahun 1995 Tgl 25-11-1995
Penerbit Sk : Dapertemen Agama
Tahun Berdiri : 1967 Tahun Perubahan : 1995-1999 Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi