Data hasil observasi aktivitas guru saat penerapan model Mind Mapping pada siklus II adalah sebagai berikut. Data hasil observasi aktivitas siswa dengan menggunakan model mind map pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Pelatihan Membuat Karya Seni Mozaik untuk Meningkatkan Sikap Sosial Siswa Tunagrahita Kelas V SLB Negeri 2 Buleleng
Training on Making Mosaic Artwork to Improve the Social Attitude of Students Mental Retardation Fifth Grade of SLB
Buleleng
Pelatihan pembuatan karya seni mozaik untuk meningkatkan sikap sosial siswa kelas V SLB Negeri 2 Buleleng. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan karya seni mozaik dapat meningkatkan sikap sosial siswa tunagrahita di Kelas V SLB Negeri 2 Buleleng.
PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS IV DI SDN 1 KARANGAN
THE APLICATION OF REWARD AS AN EFFORT TO INCREASE MOTIVATION AND COGNITIVE TEST RESULT FOR STUDENTS
Meningkatnya motivasi belajar siswa akan membuat siswa termotivasi untuk belajar dan memperhatikan materi pembelajaran yang diberikan, sehingga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan. Siswa yang tertarik dengan imbalan akan berusaha menjawab pertanyaan dengan benar dan cepat.
IMPLEMENTASI METODE LIPIRTUP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR
SDN NGINO II SEMANDING
LIPIRTUP METHOD IMPLEMENTATION TO INCREASE THE ABILITY TO WRITE POETRY IN ELEMENTARY SCHOOL4 th
CLASS SDN NGINO II SEMANDING
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah, bagaimana cara meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas IV SDN Ngino 02? Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas 4 SDN Ngino II Semanding.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENARI BALI SISWA TUNARUNGU DENGAN MEDIA KAMUS TARI REJANG DEWA
IMPROVE BALI DANCING SKILLS IN DEAF STUDENTS WITH REJANG DEWA’S DANCE DICTIONARY MEDIA
Media kamus tari ini akan memuat gambaran gerak-gerak pada tarian yang akan ditarikan yaitu tari Rejang Dewa. Media kamus tari ini akan memuat gambaran gerak-gerak pada tarian yang akan ditarikan yaitu tari Rejang Dewa.
PENGARUH MODUL PEMBELAJARAN IPA TERINTEGRASI NILAI AGAMA TERHADAP PENGEMBANGAN KARAKTER
MANDIRI SISWA
THE INFLUENCE OF SCIENCE LEARNING MODULES INTEGRATED RELIGIOUS VALUES TOWARDS THE
INDEPENDENT CHARACTER DEVELOPMENT
Kelompok pertama yang diajar dengan menggunakan modul pembelajaran terpadu nilai-nilai agama disebut kelas eksperimen, sedangkan kelompok yang tidak menggunakan modul pembelajaran ini disebut kelas kontrol. Selanjutnya kelas eksperimen mendapat perlakuan menggunakan modul pembelajaran terpadu nilai-nilai agama, dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan dalam penelitian ini adalah observasi yang bertujuan untuk memperoleh data tentang pengaruh modul pembelajaran saintifik terintegrasi nilai-nilai agama terhadap karakter mandiri siswa.
Artinya terdapat pengaruh penggunaan modul pembelajaran IPA terintegrasi nilai-nilai agama yang ditunjukkan dengan selisih mean kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 3,61306. Secara statistik perbedaan terbesar terjadi pada kelas eksperimen yang mendapat perlakuan melalui modul pembelajaran IPA yang terintegrasi dengan nilai-nilai agama. Modul pembelajaran sains diintegrasikan dengan nilai-nilai agama sesuai dengan konsep Islamisasi sains, yaitu dengan memadukan pengetahuan umum dengan nilai-nilai Islam.
Jadi terdapat selisih hasil sebesar 17,34 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan modul pembelajaran IPA terintegrasi nilai-nilai agama terhadap karakter mandiri nyata siswa pada kelas eksperimen yaitu kelas.
PENGARUH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
KOVARIABEL KEMAMPUAN NUMERIK DAN KEMAMPUAN VERBAL
THE EFFECT OF CONTEXTUAL LEARNING IMPLEMENTATION ON MATHEMATICAL LEARNING RESULTS WITH NUMERICAL
ABILITY AND VERBAL ABILITY
Kemampuan verbal dan kemampuan numerik merupakan salah satu ciri yang dimiliki siswa yang berpotensi mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar matematika setelah dilakukan pengendalian kemampuan numerik dan kemampuan verbal. Tujuan penelitian ini adalah hasil belajar matematika hasil perlakuan antara pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan pendekatan konvensional dengan kovariat kemampuan numerik dan kemampuan verbal.
Jadi Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional karena kemampuan numerik dikuasai siswa kelas VI SD Gugus I Kabupaten Negara. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional setelah dikuasai keterampilan verbal pada siswa kelas VI SD Gugus I Kecamatan Negara. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual dan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional karena kemampuan numerik dan kemampuan verbal terkontrol pada siswa kelas VI SD Gugus I Kecamatan Negara.
Pengaruh penerapan model pembelajaran kontekstual berbasis lingkungan terhadap minat dan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 5 Bunutan.
PROBLEMATIKA GURU DALAM IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA KURIKULUM 2013
DI SD AL-MUSLIM WARU SIDOARJO
TEACHER PROBLEMATICS IN AUTHENTIC ASSESSMENT IMPLEMENTATION IN 2013 CURRICULUM AT AL-MUSLIM
ELEMTARY SCHOOL WARU SIDOARJO
Komponen-komponen analisis data interaktif Mile dan Huberman Sumber: Miles dan Huberman (Miles, Huberman dan Saldana, 2014: 14)
Meskipun guru informan 3 belum sepenuhnya memahami pengertian penilaian autentik, namun ia memahami teknik-teknik yang digunakan dalam melakukan penilaian autentik. Hal ini jelas menyulitkan guru dalam melakukan penilaian autentik karena banyaknya siswa yang harus diawasi. Temuan tersebut sejalan dengan temuan I Made Enra dkk (2015: abstrak) yang menemukan bahwa kendala guru dalam pelaksanaan penilaian autentik adalah jumlah siswa tidak sebanding dengan jumlah guru.
Pendukung lainnya adalah perlunya asisten pengajar yang mempunyai tugas khusus untuk melaksanakan penilaian otentik selama proses pembelajaran. Temuan ini sejalan dengan temuan I Made Enra dkk (2015: ringkasan) bahwa salah satu hambatan guru dalam menerapkan penilaian autentik adalah ketersediaan waktu untuk melakukan penilaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua permasalahan yang dihadapi guru dalam penilaian autentik dapat diatasi oleh guru itu sendiri, kecuali yang bersumber dari dukungan pimpinan sekolah.
Guru secara umumnya telah memahami konsep pentaksiran dan konsep pentaksiran autentik serta perkaitan antara kurikulum 2013 dengan pentaksiran autentik.
PEMAHAMAN NILAI PHI (π) TERHADAP RUMUS KELILING LINGKARAN PADA MAHASISWA PGSD 2018 UNIROW TUBAN
UNDERSTANDING VALUE PHI (Π) ON CIRCUMFERENCE OF CIRCLES AT PGSD 2018 UNIROW STUDENTS
Maka dalam hal ini perlu diketahui pemahaman nilai phi (π) pada rumus keliling lingkaran bagi siswa PGSD Unirow Tuban angkatan 2018. Pada soal c bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membedakan nilai phi (π) pada rumus keliling lingkaran yang berjumlah 14 siswa saja. Pada soal d bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mencari nilai fi (π) pada lingkaran, dengan 12 siswa berhasil menjawab.
Pada soal D, terdapat 12 siswa yang sudah memahami cara mencari nilai fi (π) pada rumus lingkaran, dan sebanyak 63 siswa masih belum memahami cara mencari nilai fi (π). Selain itu siswa juga kesulitan dalam memahami terutama soal-soal titik C dan titik D yang berkaitan dengan asal usul nilai phi (π) dan cara mencari nilai phi (π) itu sendiri. Jika persentasenya pada soal C, siswa mampu menjawab arti nilai phi (π) sebanyak 18,66% dari total sampel siswa.
Sumber : tabel 2 Hasil tes pemahaman siswa terhadap nilai phi(π) (2019) Pada gambar 2 dijelaskan bahwa sebanyak 26 siswa mempunyai kategori baik dengan nilai rata-rata 75, dengan konversi huruf B.
PENGEMBANGAN E-LEARNING MENGGUNAKAN PORTAL PEMBELAJARAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP
DASAR IPA 2 DI ERA DISRUPTION
DEVELOPMENT OF E-LEARNING USING STUDENT LEARNING PORTAL ON COURSES OF SCIENCE BASIC CONCEPT 2 IN
THE DISRUPTION ERA
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul “Pengembangan e-learning menggunakan portal pembelajaran mahasiswa konsep dasar mata kuliah IPA 2 di era disrupsi”. Uji coba kelompok kecil ini akan melihat praktik awal penggunaan media e-learning menggunakan portal pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah Dasar-dasar Sains 2 di era disrupsi. Respon mahasiswa terhadap penggunaan media e-learning menggunakan portal pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah konsep dasar IPA 2 di era disrupsi.
Data hasil belajar mahasiswa menggunakan media e-learning menggunakan portal pembelajaran mahasiswa pada konsep inti mata kuliah IPA 2 di era disrupsi seperti terlihat pada Tabel 7. Efektivitas media e-learning menggunakan portal pembelajaran mahasiswa berbasis konsep IPA 2 pada usia gangguan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (MCC). Pada penelitian dan pengembangan ini dihasilkan produk media e-learning menggunakan portal pembelajaran siswa konsep dasar IPA 2 di era disrupsi.
Jadi media e-learning menggunakan portal pembelajaran mahasiswa pada mata kuliah konsep dasar IPA 2 di era disrupsi layak digunakan.
TINGKAT KEEFEKTIFAN MEDIA PAPERCRAFT STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS V SDN GEDONGOMBO III KECAMATAN SEMANDING KABUPATEN TUBAN
THE EFFECTIVENESS OF THE EARTH AND SUN STRUCTURAL PAPERCRAFT MEDIA TOWARDS SCIENCE LEARNING
OUTCOMES OF FIFTH GRADE STUDENTS OF GEDONGOMBO III ELEMENTARY SCHOOL
SEMANDING TUBAN
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah; (1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas V SDN Gedongombo III sebelum dan sesudah menggunakan Media Papercraft Struktur Bumi dan Matahari; (2) mendeskripsikan tingkat keefektifan media Papercraft Struktur Bumi dan Matahari pada siswa kelas V SDN Gedongombo III Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. SDN Gedongombo III sebelum dan sesudah diberikan media pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan Media Struktur Bumi dan Matahari Papercraft. Sedangkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas V SDN Gedongombo III sebelum dan sesudah menggunakan Papercraft Struktur Media Bumi dan Matahari, peneliti menggunakan uji T berpasangan.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA struktur bumi dan matahari pada siswa kelas V SDN Gedongombo III Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban sebelum dan sesudah diberikan media seni kertas pada struktur bumi. bumi dan matahari. Peneliti memilih media Papercraft untuk struktur Bumi dan Matahari untuk mengatasi permasalahan yang ada karena papercraft merupakan media pemodelan 3D. Hal ini menunjukkan bahwa media seni kertas struktur bumi dan matahari efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Gedongombo III pada materi struktur bumi dan matahari, dengan kategori sedang.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa sekolah dasar sebelum dan sesudah menggunakan media kertas tentang struktur bumi dan matahari dengan nilai t = -9,144 dan p = 0,000.
ANALYSIS OF EARLY ABILITY 21 st CENTURY SKILLS STUDENTS OF SD TEACHERS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan awal keterampilan abad 21 agar dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 tidak hanya mengutamakan keterampilan kognitif, tetapi juga keterampilan proses siswa. Sejalan dengan pemikiran Wagner, pembelajaran berbasis keterampilan abad 21 menurut (BSNP, 2006) meliputi: (a) Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, yaitu kemampuan berpikir kritis, lateral dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah; (b) Keterampilan komunikasi dan kolaborasi, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak; (d) Keterampilan komunikasi dan kolaborasi, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak; (e) Kemampuan berkreasi dan berinovasi (Creativity and Innovation Skills), mampu mengembangkan kreativitasnya untuk menghasilkan berbagai penemuan inovatif; (f) Pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan awal abad 21 calon guru sekolah dasar tahun ajaran 2018/2019. Indikator keterampilan abad 21 diadaptasi dari NEA (2002) yang terdiri dari 4 aspek Learning and Innovation Skills-4Cs yang terdiri dari berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas. Penelitian ini memberikan data tentang keterampilan abad 21 dalam berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi dan kreativitas.
Hasil data keterampilan berpikir kritis abad 21 menunjukkan hasil rata-rata kurang dari 30% untuk setiap indikatornya.
PENGEMBANGAN MEDIA “COMIC LIFE” UNTUK GERAKAN LITERASI SISWA KELAS III
DI SEKOLAH DASAR
DEVELOPMENT OF “COMIC LIVE” MEDIA FOR
STUDENT LITERATION MOVEMENT IN ELEMENTARY SCHOOL
Arina, Eka, Pengembangan Media (Comic Life).…..untuk gerakan literasi yang valid pada siswa kelas III SD, 2) Mengetahui daya tarik respon siswa terhadap media Comic Life berdasarkan angket siswa. Pada tahap uji coba terbatas ini, media Comic Life yang dikembangkan diimplementasikan di sekolah dasar. Tanggapan pengguna terhadap pengembangan media 'Comic Life' untuk gerakan literasi siswa kelas III sekolah dasar.
Setelah selesai kegiatan literasi (membaca buku jahil sebelum memulai pembelajaran) dengan menggunakan media “Comic Life”. Tanggapan Pengguna Terhadap Media Kehidupan Komik Untuk Gerakan Literasi Siswa III. kelas sekolah dasar. Pengembangan Media Kehidupan Komik untuk Gerakan Literasi yang dilaksanakan di SD Negeri Punten 01 Batu.
Berdasarkan hasil persentase yang diperoleh diketahui bahwa media Comic Life dapat digunakan pada kelas III Sekolah Dasar.
ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS II SDN JATIDUKUH
MOJOKERTO
ANALYSIS ON LEARNING PROCESS’ USING THE SAINTIFIC APPROACH OF CURRICULUM 2013 IN GRADE II
ELEMENTARY SCHOOL JATIDUKUH MOJOKERTO
Berdasarkan uraian masalah diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas II. kelas SDN Jatidukuh Mojokerto. Penelitian yang dilakukan peneliti berkaitan dengan analisis proses pembelajaran pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di kelas II SDN Jatidukuh Mojokerto meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kendala-kendala yang dihadapi guru selama kegiatan belajar mengajar. Uraian komponen-komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (LPP) dengan pendekatan saintifik belum lengkap, yaitu menurut hasil wawancara peneliti dengan guru, sebagai berikut.
Berikut gambaran pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di kelas II SDN Jatidukuh. Hasil observasi dan wawancara mengenai pelaksanaan pembelajaran pendekatan saintifik yang dilaksanakan di kelas II kurang maksimal. Hasil penelitian mengenai kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di SDN Jatidukuh Mojokerto khususnya kelas II belum sepenuhnya menerapkan pendekatan saintifik sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam kurikulum 2013.