K3: Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Presentasi ini akan membahas tentang pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan penyakit akibat kerja (PAK). Kita akan mempelajari konsep dasar K3 dan PAK,
mengidentifikasi jenis-jenis PAK dan faktor risikonya, serta membahas langkah-langkah pencegahan dan pengendalian PAK.
by Agit Fadhila
Tujuan
Memahami konsep dasar K3 dan
penyakit akibat kerja (PAK)
Mengidentifikasi
jenis-jenis PAK dan faktor risikonya
Membahas langkah- langkah pencegahan dan pengendalian
PAK
Definisi dan Konsep Dasar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tindakan dan kebijakan yang diambil untuk melindungi pekerja dari risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Penyakit yang disebabkan atau diperparah oleh
faktor pekerjaan atau lingkungan kerja.
Jenis-Jenis Penyakit Akibat Kerja
Gangguan Pendengaran
Tuli akibat
kebisingan, misalnya di pabrik atau industri manufaktur.
Tuli akibat getaran, misalnya akibat
penggunaan alat berat yang menimbulkan getaran.
Gangguan Pernafasan
Silikosis penyakit paru akibat paparan debu silika.
Asbestosis penyakit paru akibat paparan debu asbes.
Gangguan
Muskuloskeletal
Penyakit ini menyerang sistem otot, tulang,
sendi, ligamen, dan jaringan penopang tubuh.
Penyakit Kulit
Dermatitis, disebabkan oleh kontak langsung dengan zat iritan atau alergen,
Alergi Kulit,
disebabkan oleh reaksi alergi terhadap zat
tertentu di tempat kerja.
Faktor Risiko Penyakit Akibat Kerja
Faktor Fisik
Suhu ekstrem, kebisingan yang berlebihan, dan getaran yang kuat dapat menyebabkan penyakit akibat kerja.
Faktor Kimia
Paparan bahan kimia berbahaya seperti asap, uap, dan debu dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Faktor Biologi
Mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur dapat
menyebabkan infeksi dan penyakit.
Faktor Ergonomis
Posisi kerja yang tidak nyaman dan pengulangan gerakan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal.
Faktor Psikososial
Stres kerja, beban kerja yang tinggi, kurangnya kontrol atas pekerjaan, konflik di tempat kerja, dan kurangnya dukungan sosial merupakan faktor psikososial yang dapat meningkatkan risiko penyakit akibat kerja.
Dampak Penyakit Akibat Kerja
Terhadap Karyawan Terhadap Perusahaan
Berkurangnya Produktivitas Penurunan produktivitas perusahaan Penurunan Kesehatan Fisik Peningkatan biaya kompensasi dan
perawatan kesehatan
Penurunan Kesehatan Mental Dampak negatif terhadap reputasi perusahaan
Pencegahan dan Pengendalian
Pencegahan dan pengendalian penyakit akibat kerja (PAK) sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja.
Berikut adalah beberapa langkah penting dalam pencegahan dan pengendalian PAK:
• Identifikasi Bahaya: Kenali dan nilai risiko di tempat kerja (contoh:
paparan bahan kimia, kebisingan).
• Pengendalian Teknikal: Modifikasi tempat kerja dan alat untuk mengurangi risiko. Contoh: ventilasi, pengendalian kebisingan.
• Pengendalian Administratif: Pelatihan dan pengaturan waktu kerja.
• Alat Pelindung Diri (APD): Gunakan APD dengan benar dan konsisten.
• Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Pantau kesehatan pekerja secara rutin untuk deteksi dini PAK.
Kesimpulan
Karyawan Sehat, Perusahaan
Sejahtera
Karyawan yang sehat dan
bebas dari penyakit akibat kerja akan lebih produktif dan
bersemangat, yang berdampak positif pada kinerja perusahaan.
Lingkungan Kerja Aman dan Sehat
Mencegah dan mengendalikan penyakit akibat kerja
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua karyawan.
Peningkatan Produktivitas
Dengan mengurangi risiko penyakit akibat kerja,
perusahaan dapat
meningkatkan produktivitas
dan mencapai tujuan bisnisnya
dengan lebih efektif.
Penutup
Mencegah penyakit akibat kerja adalah tanggung jawab bersama. Karyawan dan perusahaan harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Dengan langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Quiz:
1. Apa yang dimaksud dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK)?
2. Sebutkan satu contoh penyakit akibat kerja yang sering terjadi di Kantor!