• Tidak ada hasil yang ditemukan

K4 Tugas 1 PT. MINYAK JAYA ABADI

N/A
N/A
Timothy lorenzo

Academic year: 2024

Membagikan "K4 Tugas 1 PT. MINYAK JAYA ABADI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PENENTUAN LOKASI PABRIK MINYAK DENGAN METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF STUDI KASUS PT. MINYAK JAYA

ABADI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mata Analisis dan Perancangan Perusahaan pada Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa

Karawang

Dosen Pengampu: Ade Momon, S.T., M.T.

Kelas: A Disusun Oleh :

1. Muhamad Taufiq Rachmat 1810631140002 2. Reza Riswanto 1810631140028 3. Ferry Utama Dwi Putra 1810631140038

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2021

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Analisis dan Perancangan Perusahaan dengan judul “Analisa Penentuan Lokasi Pabrik Minyak Dengan Metode Kualitatif dan Kuantitatif Studi Kasus PT. Minyak Jaya Abadi”

Makalah ini telah penulis susun dengan mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing penyusunan makalah. Maka daripada itu penulis mengucapkan kata terima kasih yang sebesar-besarnya kepada;

1. Bapak DR. H. Maman Suryaman, M.MPd sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang.

2. Bapak Ir. H. Wahyudin., S.T., MT., IPM sebagai Koorprodi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang.

3. Bapak Ade Momon, S.T., M.T. sebagai Dosen pembimbing mata kuliah Analisis dan Perancangan Perusahaan.

4. Kedua Orang Tua yang telah memberikan semangat dan doa yang bermanfaat bagi penulis.

5. Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi program studi teknik industri angkatan 2018 yang juga turut membantu serta mendukung penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami sepenuhnya sadar bahwa makalah ini masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang membangun.

Karawang, 14 Mei 2021

Kelompok 4

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang …... 1

1.2. Rumusan Masalah …... 2

1.3. Tujuan Penulisan …... 3

1.4. Batasan Masalah …... 3

1.5. Asumsi Penelitian ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Pengertian Lokasi …... 6

2.2. Penentuan Lokasi Pabrik …...... 8

2.3. Jenis-jenis Lokasi Perusahaan ...... 9

2.4. Faktor-faktor Penentuan Lokasi Perusahaan ... 10

2.5. Metode Dalam Penentuan Lokasi Pabrik ... 12

2.6. Metode Kualitatif ...... 14

2.7. Metode Kuantitatif ...... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

3.1. Flowchart ... 18

3.1.1 Flowchart Metode Score Rating atau Point Rating ... 18

3.1.2 Flowchart Metode Preference Matrix (Prosedur Rangking) ... 19

3.1.3 Flowchart Metode Center of Gravity ... 20

3.1.4 Flowchart Metode Break Event Point (BEP) ... 21

3.2. Deskripsi Pemecahan Masalah …... 22

3.2.1 Deskripsi Pemecahan Masalah Metode Score Rating atau Point Rating ... 22

3.2.2 Deskripsi Pemecahan Masalah Metode Preference Matrix (Prosedur Rangking) ... 24

(4)

iii

3.2.3 Deskripsi Pemecahan Masalah Metode Pusat Gravitasi (Center of

Gravity) ... 27

3.2.4 Deskripsi Pemecahan Masalah Deskripsi Pemecahan Masalah Metode Break Even Point (BEP) ... 29

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... 32

4.1. Pengumpulan Data …... 32

4.1.1 Pengumpulan Data Pengumpulan Data Metode Kualitatif ... 32

4.1.2 Pengumpulan Data Pengumpulan Data Metode Kuantitatif ... 34

4.2. Pengolahan Data …... 35

4.2.1 Metode Kualitatif ... 35

4.2.2 Metode Kuantitatif ... 40

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 44

5.1. Analisa dan Pembahasan Metode Kualitatif ... 44

5.1.1 Metode Score Rating atau Point Rating ... 44

5.1.2 Metode Preventive Matrix (Procedur Ranking) ... 46

5.2. Analisa dan Pembahasan Metode Kuantitatif ... 49

5.2.1 Metode Center of Gravity ... 49

5.2.2 Metode Break Event Point (BEP) ... 49

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

6.1. Kesimpulan …... 51

6.2. Saran …... 52

DAFTAR PUSTAKA ... vi

(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Flowchart Metode Score Rating atau Point Rating ... 18

Gambar 3.2 Flowchart Metode Preference Matrix ... 19

Gambar 3.3 Flowchart Metode Center of Gravity ... 20

Gambar 3.4 Flowchart Metode Break Event Point ... 21

Gambar 4.1 Hasil Perhitungan Metode BEP ... 42

Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Metode BEP...

43

(6)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Faktor Biaya ... 35

Tabel 4.2 Metode Score Rating atau Point Rating ... 35

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Metode Score Rating atau Point Rating ... 39

Tabel 4.4 Metode Preference Matrix (Prosedur Rangking) ... 39

Tabel 4.5 Hasil metode Preference Matrix (Prosedur Rangking) ... 40

Tabel 4.6 Perhitungan Metode Center of Gravity ... 40

Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Metode Score Rating atau Point Rating ... 44

Tabel 5.2 Hasil metode Preference Matrix (Prosedur Rangking) ... 46

Tabel 5.3 Perhitungan Metode Center of Gravity... 49

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan zaman dan era revolusi industri yang sangat pesat serta sudah memasuki revolusi industri 4.0 bahkan sudah memasuki revolusi industri 5.0. Pada zaman yang modern ini disadari bahwa kemajuan ilmu dan teknologi semakin berkembang pesat, pun dengan dunia industri.

Perkembangan dunia industri yang sangat pesat ini juga terjadi pada industri dari berbagai macam sektor seperti halnya industri minyak yang memiliki pangsa pasar cukup luas, mulai dari pangsa pasar lokal, nasional sampai dengan internasional. Hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan yang bergerak di industri minyak semakin kompetitif, maka secara tidak langsung perusahaan dituntut untuk lebih mempersiapkan dengan baik mengenai sumber daya dan energi yang dimiliki untuk menghadapi segala risiko yang akan muncul di masa mendatang. Industri dalam proses produksi perminyakan ini suatu produksi yang dapat dikatakan cukup luas dan memiliki pangsa pasar yang sangat luas serta menjadi kebutuhan yang banyak dibutuhkan oleh banyak manusia.

Pesatnya pertumbuhan industri didukung dengan adanya tingkat volume penggunaan kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang semakin meningkat pada setiap periodenya, serta menyebabkan banyak industri yang bergerak pada bidang ban mulai membangun perusahaan yang dimana akan membuat persaingan begitu ketat untuk menarik customer. Hal ini menyebabkan perusahaan harus dapat menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi pelanggan dan dalam pemenuhannya harus tepat waktu dan sesuai dengan pangsa produksi serta memnuhi kebutuhan konsumen.

PT. Minyak Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak pada industri perminyakan dan rencananya menjadi anak usaha dan pabrik dari Pertamina BUM. Dengan adanya persaingan di sektor industri ban yang semakin kompetitif, PT. Minyak Jaya Abadi yang saat ini berfokus pada

(8)

produksi minyak berencana untuk membangun gudang baru yang Perusahaan menginginkan dengan luas area yang tersedia, target perusahaan untuk memenuhi target produksi dan distribusi dapat tercapai dengan memperhatikan biaya operasional perusahaan Sehingga, perencanaan lokasi gudang perusahaan perlu direncanakan dengan sebaik mungkin agar diperoleh lokasi gedung atau pabrik terbaik dengan biaya operasional minimum.

Dalam proses penentuan lokasi pabrik atau perusahaan dalam membangun gedung baru ini dalam proses analisa dan penentuan lokasinya PT. Minyak Jaya Abadi diantaranya yaitu menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dimana kedua metode ini dapat dibandingkan dan dianalisa dengan proses penentuan lokasi pabrik yaitu guna meningkatkan produktivitas produksi dan hal-hal yang berhubungan dengan proses produksi minyak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang sudah dijelaskan maka dalam proses analisa dalam penentuan lokasi pabrik PT. Minyak Jaya Abadi.

Perumusan masalah ini dirancang agar fokus dari isi makalah ini terarah dan tidak keluar dari pokok pembahasan. Masalah yang disusun antara lain sebagai berikut:

1. Apa saja metode yang digunakan dalam proses pada penentuan lokasi pabrik ?

2. Apakah saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan faktor-faktor dalam penentuan lokasi pabrik ?

3. Bagaimana perbedaan antara metode yang digunakan dalam kegiatan proses penentuan lokasi pabrik antara metode kualitatif dan metode kuantitatif ?

4. Bagaimana cara perhitungan dengan menggunakan metode yang sudah diterapkan dalam proses penentuan lokasi pabrik ?

(9)

5. Bagaimana hasil dari pengolahan data untuk metode penentuan lokasi yang tepat dan sesuai pada penentuan lokasi pabrik PT. Minyak Jaya Abadi ?

1.3 Tujuan Penulisan

Permasalahan yang telah dirancangan tentunya memiliki maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Maksud dan tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam proses pada penentuan lokasi pabrik,

2. Untuk mengetahui dan memahami mengenai apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan faktor-faktor dalam penentuan lokasi pabrik,

3. Dapat mengetahui dan memahmi mengenai perbedaan antara metode yang digunakan dalam kegiatan proses penentuan lokasi pabrik antara metode kualitatif dan metode kuantitatif,

4. Mengetahui dan memahami cara perhitungan dengan menggunakan metode yang sudah diterapkan dalam proses penentuan lokasi pabrik, dan 5. Memahami dan mengetahui mengenai bagaimana hasil dari pengolahan data untuk metode penentuan lokasi yang tepat dan sesuai pada penentuan lokasi pabrik PT. Minyak Jaya Abadi.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar permasalahan yang telah dibuat tidak melebar dari permasalahan yang dicari. Batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Hanya membahas mengenai dan mengetahui metode yang digunakan dalam proses pada penentuan lokasi pabrik,

2. Hanya membahas mengenai apa saja hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan faktor-faktor dalam penentuan lokasi pabrik,

(10)

3. Hanya membahas dan memahmi mengenai perbedaan antara metode yang digunakan dalam kegiatan proses penentuan lokasi pabrik antara metode kualitatif dan metode kuantitatif,

4. Hanya membahas dan memahami cara perhitungan dengan menggunakan metode yang sudah diterapkan dalam proses penentuan lokasi pabrik, dan

5. Hanya membahas dan mengetahui mengenai bagaimana hasil dari pengolahan data untuk metode penentuan lokasi yang tepat dan sesuai pada penentuan lokasi pabrik PT. Minyak Jaya Abadi.

1.5 Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian ini merupakan hasil dari proses analisa dan penelitian terhadap suatu penelitiannya. Asumsi pun tidak bisa dilakukan begitu saja karena harus mengacu pada studi literatur yang kami lakukan.

Dalam makalah dan penelitian ini didapatkan studi literatur yang diambil dari beberapa jurnal mengenai Analisis dan Perancangan Perusahaan dalam penentuan lokasi.

Dalam analisa dan penentuan lokasi ini ada beberapa asumsi yang dilakukan peneliti terhadap data yang telah didapatkan dari penelitian yaitu dengan menggunakan studi literatur dari beberapa jurnal dan menggunakan satu jurnal acuan dengan variabel lokasi, biaya, jarak serta faktor-faktor pada data yang digunakan dalam penelitian. Adapun dalam proses penelitian yang digunakan data-data berasal dari data fakta dan sesuai dengan lokasi yang diteliti.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah penelitian ini terdiri dari V bab dengan berbagai isi bahasan yang berbeda setiap babnya, pembahasannya sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

(11)

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi teori dasar dan ulasan penelitian-penelitian yang ada dan kajian pustaka terkait dengan topik tugas sarjana, jurnal penelitian, tugas akhir, modul praktikum, dan laporan akhir praktikum Analisis dan Perancangan Perusahaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisikan flowchart tentang langkah-langkah penelitian, deskripsi langkah penelitian, alur berpikir dalam melakukan penelitian, parameter yang digunakan dalam penelitian, tahapan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian dan teknik analisa data.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini berisikan tentang segala proses pengolahan data yang telah dikumpulkan dan dianalisa. Pengerjaan pada bab ini berpatokan terhadap proses penelitian yang telah dibuat sebelumnya serta sesuai dengan alur proses penelitian dalam menentukan lokasi pabrik.

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini yaitu bab yang membahas mengenai analisa dan pemabahasan yang dilakukan dalam menjelaskan dari proses pengumpulan dan pengolahan data mengenai proses penelitian yang digunakan untuk menentukan lokasi pabrik.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan yang menjawab rumusan masalah. Selain itu terdapat saran atau masukan yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan referensi-referensi yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dan dalam penyelesaian masalah pada penelitian ini.

(12)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Lokasi

Dalam penelitian dan analisa pada makalah ini berhubungan dengan proses dalam penentuan lokasi. Dimana dalam penentuan lokasi ini menjadi faktor utama dalam menentukan dan membuat suatu pembangunan dan perencanaan pabrik dengan baik dan sesuai. Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2006).

Lokasi usaha adalah salah satu hal utama yang perlu dipertimbangkan.

Termasuk lokasi yang strategis yang menjadi faktor penting bagi pemilik usaha untuk memilih lokasi usaha akan berdampak dalam menentukan keberhasilan usaha yang akan dijalankan. Apabila dalam pemilihan lokasi usaha yang salah, akan menyebabkan biaya operasi usaha sangat tinggi mengakibatkan usaha tersebut tidak mampu untuk bersaing dengan usaha yang lain.

Menurut pengertian dan pendapat dari ahli, dengan lokasi yang berdekatan dengan pesaing bisinis, perbisnisan dapat melakukan strategi kompetisi total baik dalam kepemimpinan harga atau produk lain yang diberikan. Untuk itu, dalam proses pemilihan lokasi usaha pengusaha harus mempertimbangkan keputusannya dengan benar agar tidak menimbulkan kerugian dikemudian harinya (Alacacer, 2003). Ada dua langkah yang perlu diperhatikan dalam memilih sebuah lokasi usaha yaitu sebagai berikut;

1. Menentukan masyarakat yang akan dituju atau dilayani.

2. Memilih lokasi disekitar masyarakat tersebut.

Teori Lokasi berusaha untuk menjelaskan distribusi kegiatan-kegiatan yang ada di suatu tempat. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi lokasi kegiatan individu, alokasi bagian yang berbeda dari wilayah di antara berbagai jenis-jenis produksi suatu perusahaan,

(13)

membagi pasar spasial antara produsen, dan distribusi fungsional kegiatan di suatu tempat. Berbagai fenomena dianalisis dengan menghapus fitur geografis yang mungkin dapat menjelaskan konsentrasi wilayah kegiatan, sehingga pilihan lokasi diinterpretasikan dengan mempertimbangkan pada kekuatan besar ekonomi yang mendorong proses lokasi seperi biaya transportasi, yang menyebar kegiatan-kegiatan di suatu tempat dan pengelompokan ekonomi, yang justru menyebabkan suatu kegiatan yang berkonsentrasi.

Dengan menyeimbangkan dua kekuatan yang bertentangan, model ini mampu menjelaskan keberadaan aglomerasi kegiatan ekonomi bahkan pada hipothesis ruang sempurna yang seragam. Model lokasi Yosi Suryani 155 berbeda sesuai dengan hipotesis pada struktur spasial demand dan pasokan yang mencerminkan tujuan dari model yang dijelaskan. Ada model-model yang bertujuan untuk menafsirkan pilihan lokasi perusahaan, dengan asumsi punctiform final dan baku bahan pasar dengan lokasi lokasi yang given.

Pengertian lokasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah letak atau tempat. Sedangkan menurut beberapa para ahli pengertian lokasi adalah sebagai berikut:

a. Menurut Buchari Alma (2003) mengemukakan bahwa “lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya”.

b. Menurut Ujang Suwarman (2004),“lokasi merupakan tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk datang dan berbelanja”.

c. Menurut Kasmir (2009) lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai tempat untuk memajangkan barang- barang dagangannya.

d. Menurut Kotler (2008) “Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan iklim politik, dan sebagainya.

(14)

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan lokasi adalah tempat erusahaan beroperasi dan menghasilkan suatu barang atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan, Penentuan lokasi sangat berpengaruh dalam keberhasilan atau kesuksesan suatau usaha yang akan di bangun. Pilihan lokasi dalam teori ini ditentukan oleh usaha untuk meminimalkan biaya transportasi antar lokasi alternatif dan di bawah pengaruh aglomerasi ekonomi atau teori lokasi minimum biaya. Beberapa referensi wajib adalah model yang dikembangkan oleh Alfred Weber dan Melvin Greenhut. Ada kemudian model yang berusaha untuk mengidentifikasi daerah pasar perusahaan, yaitu pembagian pasar spasial di antara produsen. Dalam hal ini, model berhipotesis bahwa permintaan terdistribusi di wilayah yang menentukan pilihan lokasi perusahaan, ini yang diasumsikan menjadi punctiform. Kesetimbangan lokasional ditentukan oleh logika maksimalisasi keuntungan dimana setiap produsen menguasai daerah pasar sendiri (teori lokasi yang memaksimalkan laba), referensi di sini adalah dengan model wilayah pasar yang dikembangkan oleh Losch dan Hotelling (Suryani, 2015).

2.2 Penentuan Lokasi Pabrik

Dalam proses analisa dan penentuan lokasi pabrik ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasinya. Beberapa lokasi ini berkaitan dengan kondisi-kondisi yang berperan dalam proses penentuan lokasi pabrik, adapun penentuan lokasi pabrik adalah sebagai berikut:

1. Lokasi di Kota Besar (Citiy Location)

a. Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar.

b. Proses produksi sangat bergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya hanya terdapat di kota besar saja, seperti: listrik, gas, dan lain-lain.

c. Kontak dengan supplier dekat dan cepat.

d. Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan.

2. Lokasi di Pinggir Kota (Sub Urban Location) a. Upah tenaga kerja tidak sebesar di kota besar.

b. Letak relatif dekat dengan pasar daripada di luar kota.

(15)

c. Harga tanah relatif lebih murah dan tersedia cukup luas.

d. Banyak hubungan transportasi dengan kota-kota besar (pasar).

e. Dekat dengan penunjang industri.

f. Tidak perlu membangun pembangkit tenaga listrik.

g. Pajak lebih rendah.

h. Biaya gedung atau bangunan lebih rendah.

i. Persediaan tenaga kerja dibanding di luar kota.

j. Sedikit waktu tambahan dan usaha yang dikeluarkan.

k. Absen sedikit.

l. Hubungan kerja lebih akrab.

3. Lokasi di Luar Kota (Country Location)

a. Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana ekspansi yang akan datang.

b. Pajak terendah dapat diperoleh.

c. Tenaga kerja tidak trampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki.

d. Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan.

e. Baik untuk proses manufaktur produk-produk yang berbahaya.

2.3 Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan

Dalam pembahasan selanjutnya berhubungan dengan proses jenis-jenis lokasi apabila kita akan menentukan lokasi dalam pembangungan pabrik.

Dimana jenis-jenis lokasi ini dapat dilakukan suatu evaluasi dalam menentukan lokasinya dapat dijadikan proses pertimbangan. Adapun jenis- jenis dari penentuan lokasi perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah

Lokasi perusahaan ini sudah ditetapkan oleh pemerintah dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan diluar lokasi yang telah ditentukan.

b. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah

Biasanya lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah dipilih karena memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di

(16)

Cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di Yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar.

c. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam

Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam tidak bisa dipilih- pilih karena sudah dipilihkan oleh alam dan tidak dapat dipilih oleh manusaia sendiri. Contoh: Tambang aspal di Buton, Tambang gas alam di Bontang Kaltim.

d. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi

Pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor ekonomi seperti faktor ketersediaan tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan dan kedekaran dengan bahan baku, upah tenaga kerja, dan lain-lain.

2.4 Faktor-Faktor Penentuan Lokasi Perusahaan

Menurut Pendapat ahli, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Hindrayani, 2010). Faktor-faktor ini pada prakteknya berbeda penerapannya bagi satu pabrik dengan pabrik yang lain, sesuai dengan Ada 9 Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan penentuan lokasi perusahaan:

a. Lokasi Pasar

Lokasi pasar yang dekat dengan konsumen dapat memudahkan perusahaan untuk mengetahui perubahan selera konsumen, mengurangi resiko kerusakan dalam pengangkutan karen semakin jauh jarak antara pabrik dengan konsumen, semakin tinggi pula biaya distribusinya.

b. Lokasi Sumber Bahan Baku (Raw Material)

Lokasi bahan baku yang dekat dengan pabrik akan menjamin stabilitas pasokan serta mengurangi biaya bahan mentah (baku) dan bahan pendukung akibat tingginya biaya pengiriman barang-barang tersebut.

c. Alat Angkut

Alat angkut merupakan salah satu perkembangan penting dalam menentukan lokasi pabrik. Alat angkut menjamin pasokan bahan mentah

(17)

(baku) dan bahan pendukung produksi untuk perusahaan serta pengiriman barang jadi ke pelanggan. Pemilihan metode alat angkut seperti lewat jalur darat, laut dan udara sangat menentukan biaya produk barang atau jasa yang akan dihasilkan nantinya.

d. Sumber Energi (Power)

Sumber Energi yang lengkap seperti persediaan air, gas, listrik akan sangat mendukung kegiatan produksi barang atau di perusahaan karena semakin baik untuk dijadikan lokasi fasilitas produksi atau pabrik.

e. Iklim

Iklim seperti suhu dan kelembapan merupakan pertimbangan penting dalam menentukan lokasi pabrik karena dapat mempengaruhi efisiensi dan perilaku manusia setempat, seperti para karyawan yang bekerja.

f. Buruh dan Tingkat Upah

Lokasi-lokasi yang memiliki tenaga terampil dalam perusahaan yang akan dijalankan sangat berpengaruh terhadap kelancaran produksi.

Mendatangkan tenaga kerja yang jauh akan meningkatkan biaya dan juga masalah-masalah yang berkaitan dengan administrasi ketenaga kerjaan.

Hal-ha yang berkaitan dengan pola pengupahan seperti biaya hidup dan hubungan industri dengan tenaga kerja setempat terutama dengan serikat pekerja yang merupakan faktor penting dalam menentukan ketepatan tempat tersebut untuk dijadikan lokasi pabrik.

g. Undang-undang dan Sistem Perpajakan

Aturan undang-undang yang dikeluarkan pemerintah baik tingkat pusat maupun tingkat daerah berbeda maka akan mempengaruhi penentuan lokasi pabrik. Beberapa aspek yang umum diatur oleh undang- undang adalah waktu kerja maksimal, usia kerja minimal dan aspek lainnya. Disamping itu biaya pajak yang dikeluarkan oleh suatu industri akan berbeda-beda tergantung lokasi dimana pabrik akan didirikan.

h. Sikap Masyarakat

Dalan mendirikan suatu indusri baik dalam skala kecil maupun besar, perlu diperhatikan pendangan atau sikap masyarakat didaerah

(18)

tersebut, apakah masyarakat setuju atau tidak terhdap pendirian perusahaan atau pabrik tersebut. Dengan adanya suasana yang baik dengan masyarakat, maka suatu perusahaan dapat tumbuh mendapatkan keuntungan-keuntungan tertentu dalam pemilihan lokasi. Disamping itu juga keamanan kadang-kadang yang dapat memegang peranan yang sangat penting. Pabrik atau perusahaan yang dapat menganggu biasanya penempatannya lokasinya didaereah luar kota guna menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat di kota.

i. Air dan Limbah Industri (Water)

Air disesuaikan dengan produk yang dihasilkan apakah membutuhkan air yang jenis alami, jernih tidak alami atau sembarang air.

Pembuangan limbah industri berkaitan dengan tingkat pencemaran, sistem pembuangan untuk perlindungan terhadap alam sekitar dan menjaga keseimbangan ekosistem disekitar pabrik atau perusahaan.

2.5 Metode Dalam Penentuan Lokasi Pabrik

Terdapat 3 (tiga) metode yang dapat digunakan dalam penentuan lokasi pabrik, adalah sebagai berikut:

a. Metode Kualitatif

Metode ini digunakan untuk masalah-masalah yang sulit untuk di kuantitatifkan karena metode ini lebih bersifat subyektif. Dalam pengerjaan nya faktor-faktor yang di pertimbangkan faktor- diberi bobot dan diberikan nilai sesuai dengan kondisi masing-masing alternatif lokasi, lokasi dengan nilai tertinggi merupakan lokasi yang terpilih yang merupakan lokasi yang terbaik dengan perhitungan metode kualitatif.

Kelebihan metode ini sangat tergantung pada kemampuan sang analis dalam melakukan analisa bobot nilai faktor. Beberapa metode kualitatif yang ada yaitu:

1) Point Rating, dimana penentuan lokasi pabrik mengakomodasi sifat tangible dan intangible cost.

2) Preference Matrix, metode ini hampir sama dengan metode point rating hanya saja range yang diberikan skala angka antara (0-10).

(19)

b. Metode Kuantitatif

Metode ini bersifat objektif karena penilaiannya didasarkan pada ukuran-ukuran yang bisa dikualifikasikan secara nyata. Beberapa metode kuantitatif yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:

1) Metode analisa pusat gravitasi (Center of Gravity), dimana penentuan lokasi dilakukan dengan mempertimbangkan jarak masing-masing lokasi sumber bahan atau pasar dengan lokasi pabrik yang direncanakan. Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi adalah sama.

2) Metode analisis volume iaya (Break Even Point), yaitu penentuan lokasi perusahaan atau pabrik berdasarkan jangka waktu pengembalian modal yang dikeluarkan saat pabrik dibangun dan beroperasi. Semakin cepat jangka waktu pengembalian modal perusahaan, maka lokasi tersebut yang akan dipilih

3) Metode analisa transportasi program linier, yang terdiri dari 3 metode pencarian solusi awal yaitu north-west corner rules, least cost method dan vogel’s approximation method. Kemudian pencarian solusi optimal dengan menggunakan metode stepping stone dan metode modiefied distribution (Modi). Hasil dari metode ini adalah jarak yang dibutuhkan dalam mendistribusikan produk jadi nantinya. Semakin optimal jarak yang ditempuh maka lokasi tersebut yang akan dipilih.

c. Metode Kualitatif dan Kuantitatif

Metode ini merupakan gabungan dari kedua metode kualitatif dan kuatitatif, dalam hal ini faktor-faktor yang bersifat kualitatif dan kuantitatif sama-sama di perhitungkan dan pertimbangkan. Contoh metode ini adalah Metode Brown-Gibson.

(20)

2.6 Metode Kualitatif

Metode ini digunakan untuk masalah-masalah yang sulit untuk di kuantitatifkan karena metode ini lebih bersifat subyektif. Dalam pengerjaan nya faktor-faktor yang di pertimbangkan faktor- diberi bobot dan diberikan nilai sesuai dengan kondisi masing-masing alternatif lokasi, lokasi dengan nilai tertinggi merupakan lokasi yang terpilih yang merupakan lokasi yang terbaik dengan perhitungan metode kualitatif. Adapun penjelasan mengenai metode ini adalah sebagai berikut.

1. Metode Score Rating atau Point Rating

Metode ini mengakomodasi sifat tangible dan intangible cost factor. Tangible adalah aset yang bisa dilihat secara langsung. Intangible adalah aset yang tidak bisa dihitung maupun dilihat langsung secara fisik.

Berikut adalah tahapan-tahapan mengerjakan dengan Metode Score Rating atau Point Rating.

a. Identifikasikan faktor-faktor yang relevan

Dapat dilakukan dengan cara brainstorming. Misalkan diperoleh 6 faktor relevan, yaitu: ongkos produksi, ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, lingkungan, biaya hidup dan respon pasar.

b. Tentukan bobot tiap faktor

Pemberian bobot tergantung pada besarnya pengaruh faktor terhadap pencapaian tujuan atau keinginan owner.

c. Tentukan rating factor pada tiap alternatif lokasi

Harus sesuai dengan statement rating factor yang merupakan pernyataan kondisi yang diinginkan. Misalnya, untuk faktor biaya hidup diinginkan lokasi yang memiliki biaya hidup rendah, maka lokasi dengan biaya hidup rendah harus diberi rating factor yang lebih tinggi daripada lokasi lain yang biaya hidupnya lebih tinggi.

d. Hitung bobot score pada tiap lokasi untuk tiap lokasi yaitu mengalikan rating factor dengan bobot faktor.

e. Jumlahkan bobot score pada tiap lokasi.

f. Pilih lokasi yang memiliki jumlah nilai atau score tinggi.

(21)

2. Metode Preference Matrix (Prosedur Rangking)

Metode ini hampir sama dengan Metode Point Rating. Berikut adalah tahapan-tahapan mengerjakan dengan Metode Preference Matrix (Prosedur Rangking);

a. Identifikasi faktor-faktor yang relevan dan memiliki signifikasi yang berkaitan dengan proses pemilihan lokasi pabrik.

b. Pemberian bobot dari masing-masing faktor yang telah diidentifikasikan berdasarkan derajat kepentingan.

c. Memberi skor untuk masing-masing faktor yang diidentifikasi sesuai dengan skala angka (range 0-10) dari masing-masing alternatif alokasi.

d. Mengkalikan bobot dari masing-masing faktor dengan skor dari tiap alternatif yang ada (Bobot x Skor).

e. Pilih alternatif lokasi terbaik, dilihat dari nilai total (Z = Σ(Bobot x Skor)) terbesar.

2.7 Metode Kuantitatif

Metode ini bersifat objektif karena penilaiannya didasarkan pada ukuran-ukuran yang bisa dikualifikasikan secara nyata. Beberapa metode kuantitatif yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:

1. Metode Pusat Gravitasi (Center of Gravity)

Merupakan teknik matematika dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang akan meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan. Rumus Metode Pusat Gravitasi (Center of Gravity), sebagai berikut;

(22)

Keterangan :

T1 = biaya transport dari tiap titik

B1 = berat yang diangkat dari atau ke lokasi J1 = jarak dari tiap titik asal ke lokasi

2. Metode Break Even Point (BEP)

Metoda ini menggunakan dasar biaya yang dikeluarkan saat operasional:

a. Fixed cost = tidak dipengaruhi volume produksi, seperti biaya perawatan gedung, gaji tetap, dan lain-lain.

b. Variable cost = besarnya biaya dipengaruhi oleh jumlah produksi, seperti biaya material, energi, dan lain-lain.

c. Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost

d. Misalkan terdapat 2 alternatif lokasi pabrik, A dan B. Bila kapasitas pabrik yang akan dibangun adalah Q unit, diperoleh biaya sebagai berikut;

1) TCA = FCA+ Q.VCA 2) TCB = FCB+ Q.VCB

e. Kriteria Pemilihan lokasi, sebagai berikut;

1) TCA < TCB = pilih lokasi A 2) TCA > TCB = pilih lokasi B

3) TCA = TCB = bisa A atau B, bisa ditambah dengan analisa pertimbangan lain.

3. Metode Transportasi

Suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju ke beberapa tujuan dengan permintaan tertentu.

Asumsi dasar model ini adalah biaya transportasi pada suatu rute tertentu proposional dengan banyaknya unit yang dikirimkan. Pada model transportasi, yang harus diperhatikan adalah bahwa total kuantitas

(23)

pada seluruh baris harus sama dengan total kuantitas pada seluruh kolom, jika tidak, maka perlu ditambahkan kuantitas dummy. Karakteristik Metode Transportasi adalah Suatu barang dipindahkan (transported), dari sejumlah sumber ke tempat tujuan dengan biaya seminimum mungkin, dan atas barang tersebut tiap sumber dapat memasok suatu jumlah yang tetap dan tiap tempat tujuan mempunyai jumlah permintaan yang tetap.

Dibawah ini adalah beberapa dari Metode Transportasi, sebagai berikut;

a. Metode NWC (Northwest Corner Rule)

Salah satu metode transportasi yang paling mudah dilakukan, tetapi hasilnya belum tentu optimal. Dalam Northwest Corner Rule (NWC) ini, sumber dan lokasi tujuan diurutkan dari sisi kiri ke kanan dan dari atas ke bawah dalam peta data matrik.

b. Metode Least Cost (LC)

Metode ini jauh lebih baik secara umum jika dibandingkan dengan Metode Northwest Corner Rule (NWC). Hal ini karena dalam Least Cost (LC) mempertimbangkan hal-hal yang ada dalam metode transportasi, yaitu biaya selnya, sehingga mendekati solusi optimal yang diinginkan. Sel yang memiliki biaya-biaya yang tertinggi otomatis tidak akan terpakai, teteapi jika ada sel yang memiliki biaya yang sama, maka penentuan sel yang akan diisi dapat dilakukan secara bebas.

c. Metode Vogel’s Approximation Method (VAM)

Metode ini relatif lebih baik (lebih mendekati solusi optimal) daripada dua metode sebelumnya, namun lebih rumit dalam menentukan solusi. Tahapan-tahapan mengerjakan dengan Metode Metode Vogel’s Approximation Method (VAM) disesuaikan dengan alur penyelesaian dengan baik.

(24)

18 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart

3.1.1 Flowchart Metode Score Rating atau Point Rating

Mulai

Mengidentifikasi Masalah

Perhitungan dengan Menggunakan Metode Score Rating

Identifikasi Faktor-faktor Yang Relevan

Tentukan Bobot Tiap Faktor

Tentukan Rating Faktor Pada Tiap Alternatif Lokasi

Hitung Bobot Score Pada Tiap Lokasi

Jumlahkan Bobot Score Pada Tiap Lokasi

Pilih Lokasi Yang Memiliki Score Tertinggi

Apakah Data Sudah Sesuai?

Analisis

Kesimpulan

Selesai

Tidak

Ya

Gambar 3.1 Flowchart Metode Score Rating atau Point Rating Sumber: (Kelompok 4, 2020)

(25)

3.1.2 Flowchart Metode Preference Matrix (Prosedur Rangking)

Mulai

Mengidentifikasi Masalah

Perhitungan dengan Menggunakan Metode Preference Matrix

Identifikasi Faktor-faktor Yang Relevan

Tentukan Bobot Tiap Faktor

Memberi Score Untuk Masingmasing Fakto

Mengalikan Bobot Dari Masingmasing Faktor Dengan Score Dari

Tiap Alternatif Yang Ada

Pilih Alternatif Lokasi Terbaik Dilihat Dari Nilai Total (Z =

(Bobot x Score)) Terbesar

Apakah Data Sudah Sesuai?

Analisis

Kesimpulan

Selesai

Tidak

Ya

Gambar 3.2 Flowchart Metode Preference Matrix Sumber: (Kelompok 4, 2020)

(26)

3.1.3 Flowchart Metode Center of Gravity

Mulai

Mengidentifikasi Masalah

Perhitungan dengan Menggunakan Metode Pusat Gravitasi

Tetapkan Jumlah Barang Yang Dikirim Dari Lokasi ke Gudang

Distribusi

Buka Peta, Tentukan Suatu Tempat Sebagai Titik Origin (0,0)

Tempatkan Lokasi-lokasi Pasar Yang Dimiliki Perusahaan Pada Suatu Sistem Koordinat Dengan

Titik Origin Sebagai Dasar

Tentukan Koordinat Gudang Distribusi

Apakah Data Sudah Sesuai?

Analisis

Kesimpulan

Selesai

Tidak

Ya

Gambar 3.3 Flowchart Metode Center of Gravity Sumber: (Kelompok 4, 2020)

(27)

3.1.4 Flowchart Metode Break Event Point (BEP)

Mulai

Mengidentifikasi Masalah

Perhitungan dengan Menggunakan Metode Break Even Point (BEP)

Menentukan Biaya Unit Variabel

Menentukan Biaya Tetap

Menentukan Harga Jual Unit

Tentukan Volume Penjualan dan Harga Satuannya

Membuat Spreadsheet

Apakah Data Sudah Sesuai?

Analisis

Kesimpulan

Selesai

Tidak

Ya

Gambar 3.4 Flowchart Metode Break Event Point Sumber: (Kelompok 4, 2020)

(28)

3.2 Deskripsi Pemecahan Masalah

3.2.1 Deskripsi Pemecahan Masalah Metode Score Rating atau Point Rating

1. Mulai

Mulai penyusunan pada makalah ini dilakukan hari Senin, 10 Mei 2021 dengan menggunakan teknik studi literatur.

2. Mengindentifikasi Masalah

Mengindetifikasi masalah pada tahap ini melihat masalah yang akan dipecahkan dengan mengidentifikasi data-data yang diperlukan untuk dilakukan perhitungan atau pengolahan data.

Tahap ini merupakan hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan perhitungan agar data-data dapat disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

3. Perhitungan dengan Menggunakan Metode Score Rating

Setelah melakukan identifikasi masalah, dapat diketahui masalah tersebut harus diselesaikan dengan menggunakan Metode Score Rating. Selanjutnya dilakukan perhitungan agar dapat mengetahui solusi dari permasalahan studi kasus ini.

4. Identifikasi Faktor-faktor Yang Relevan

Melakukan identifikasi faktor-faktor yang relaven dapat dilakukan dengan cara brainstorming. Pada penelitian ini ditetapkan 9 faktor yang relevan, yaitu: sumber bahan baku, transportasi, lokasi pasar, buruh dan upah, sumber energi, limbah pabrik, sumber mata air, sikap masyarakat, peraturan dan pajak.

5. Tentukan Bobot Tiap Faktor

Menentukan bobot tiap faktor Pemberian bobot tergantung pada besarnya pengaruh faktor terhadap pencapaian tujuan atau keinginan pendiri perusahaan. Dimana untuk pembobotan (%) pada studi kasus ini antara lain: sumber bahan baku (25%), transportasi (20%), lokasi pasar (15%), buruh dan upah (10%), sumber energi (8%), limbah pabrik (7%), sumber mata air (5%), sikap masyarakat (5%), peraturan dan pajak (5%).

(29)

6. Tentukan Rating Faktor Pada Tiap Alternatif Lokasi

Menentukan Rating Faktor Pada Tiap Alternatif LokasiHarus sesuai dengan statement rating faktor yang merupakan pernyataan kondisi yang diinginkan. Misalnya pada penelitian ini, sumber bahan baku memiliki peranan yang sangat penting sehingga harus diberikan rating faktor yang lebih tinggi dari faktor-faktor yang lainya.

7. Hitung Bobot Score Pada Tiap Lokasi

Menhitung Bobot Score Pada Tiap LokasiPada tahap ini untuk menghitung bobot score pada tiap lokasi yaitu dengan mengalikan rating faktor dengan bobot faktor.

8. Jumlahkan Bobot Score Pada Tiap Lokasi

Setelah menghitung bobot score pada tiap lokasi, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan bobot score pada tiap lokasi untuk mendapatkan bobot score keseluruhan.

9. Pilih Lokasi Yang Memiliki Score Tertinggi

Setelah melakukan perhitungan bobot score pada setiap lokasi maka diperoleh lokasi yang memiliki score tertinggi. Lokasi tersebut terpilih sebagai lokasi terbaik untuk mendirikan pabrik.

10. Apakah Data Sudah Sesuai?

Pada tahap ini yaitu memeriksa hasil perhitungan yang sudah didapatkan. Jika terdapat kekeliruan hasil perhitungan, maka dapat dilakukan perhitungan ulang dengan mengulang kembali proses input data pada tabel yang tersedia pada sistem. Tetapi, jika hasil perhitungan dikatakan sudah sesuai, maka perhitungan dinyatakan selesai.

11. Analisis

Menganalisi data-data yang telah dihitung untuk mengetahui apakah data-data tersebut telah sesuai atau tidak, sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan dalam penelitian ini dan dapat diketahui solusi optimal yang didapatkan oleh suatu organisasi.

Proses analisa ini bertujuan untuk membandingkan data yang

(30)

sudah diolah kemudian dilakukan analisa untuk pengambilan keputusan sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Agar data-data yang telah dihasilkan dapat dilihat apakah data- data tersebut perlu adanya perbaikan atau tidak sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

12. Kesimpulan

Setelah semua proses dilakukan, kemudian menyimpulkan hasil yang diperoleh atau solusi yang didapatkan terkait dengan permasalahan sesuai dengan studi kasus yang diangkat pada penelitian ini. Kesimpulan ini merupakan rangkuman dari beberapa pokok pembahasan yang dibahas yaitu berupa fakta, bukti, dan lain sebagainya. Kesimpulan ini dapat dikatakan sebagai langkah akhir dalam penyusunan makalah ini.

13. Selesai

Seluruh proses penelitian dan penyusunan makalah ini selesai.

3.2.2 Deskripsi Pemecahan Masalah Metode Preference Matrix (Prosedur Rangking)

1. Mulai

Mulai penyusunan pada makalah ini dilakukan hari Senin, 10 Mei 2021 dengan menggunakan teknik studi literatur.

2. Mengidentifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah pada tahap ini melihat masalah yang akan dipecahkan dengan mengidentifikasi data-data yang diperlukan untuk dilakukan perhitungan atau pengolahan data.

Tahap ini merupakan hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan perhitungan agar data-data dapat disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

3. Perhitungan dengan Menggunakan Metode Preference Matrix Setelah melakukan identifikasi masalah, dapat diketahui masalah tersebut harus diselesaikan dengan menggunakan metode

(31)

preference matrix. Selanjutnya dilakukan perhitungan agar dapat mengetahui solusi dari permasalahan studi kasus ini.

4. Identifikasi Faktor-faktor Yang Relevan

Mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dapat dilakukan dengan cara brainstorming. Pada penelitian ini ditetapkan 9 faktor yang relevan, yaitu: sumber bahan baku, transportasi, lokasi pasar, buruh dan upah, sumber energi, limbah pabrik, sumber mata air, sikap masyarakat, peraturan dan pajak.

5. Tentukan Bobot Tiap Faktor

Menentukan bobot tiap faktor pemberian bobot tergantung pada besarnya pengaruh faktor terhadap pencapaian tujuan atau keinginan pendiri perusahaan. Dimana untuk pembobotan (%) pada studi kasus ini antara lain: sumber bahan baku (25%), transportasi (20%), lokasi pasar (15%), buruh dan upah (10%), sumber energi (8%), limbah pabrik (7%), sumber mata air (5%), sikap masyarakat (5%), peraturan dan pajak (5%).

6. Memberi Score untuk Masing-masing Faktor

Memberikan score pada masing-masing faktor yang diidentifikasi sesuai dengan skala angka (range 0-10) dari masing- masing alternatif alokasi.

7. Mengalikan Bobot Dari Masing-masing Faktor dengan Score Dari Tiap Alternatif Yang Ada.

Pada tahap ini mengalikan setiap bobot dari masing-masing faktor dengan score dari tiap alternatif yang ada untuk mendapatkan nilai pada setiap alternatif.

8. Pilih Alternatif Lokasi Terbaik Dilihat Dari Nilai Total (Z = (Bobot x Score)) Terbesar

Pada tahap ini diperoleh alternatif lokasi yang memiliki nilai total alternatif terbesar yang dimana jika lokasi tersebut memiliki nilai alternatif lebih besar dibandingkan dengan lokasi lain, maka lokasi tersebut terpilih sebagai lokasi terbaik untuk mendirikan pabrik.

(32)

9. Apakah Data Sudah Sesuai?

Pada tahap ini yaitu memeriksa hasil perhitungan yang sudah didapatkan. Jika terdapat kekeliruan hasil perhitungan, maka dapat dilakukan perhitungan ulang dengan mengulang kembali proses input data pada tabel yang tersedia pada sistem. Tetapi, jika hasil perhitungan dikatakan sudah sesuai, maka perhitungan dinyatakan selesai.

10. Analisis

Menganalisis data-data yang telah dihitung untuk mengetahui apakah data-data tersebut telah sesuai atau tidak, sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan dalam penelitian ini dan dapat diketahui solusi optimal yang didapatkan oleh suatu organisasi. Proses analisa ini bertujuan untuk membandingkan data yang sudah diolah kemudian dilakukan analisa untuk pengambilan keputusan sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Agar data-data yang telah dihasilkan dapat dilihat apakah data-data tersebut perlu adanya perbaikan atau tidak sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian.

11. Kesimpulan

Setelah semua proses dilakukan, kemudian menyimpulkan hasil yang diperoleh atau solusi yang didapatkan terkait dengan permasalahan sesuai dengan studi kasus yang diangkat pada penelitian ini. Kesimpulan ini merupakan rangkuman dari beberapa pokok pembahasan yang dibahas yaitu berupa fakta, bukti, dan lain sebagainya. Kesimpulan ini dapat dikatakan sebagai langkah akhir dalam penyusunan makalah ini.

12. Selesai

Seluruh proses penelitian dan penyusunan makalah ini selesai.

(33)

3.2.3 Deskripsi Pemecahan Masalah Metode Pusat Gravitasi (Center of Gravity)

1. Mulai

Mulai penyusunan pada makalah ini dilakukan hari Senin, 10 Mei 2021 dengan menggunakan teknik studi literatur.

2. Mengidentifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah pada tahap ini melihat masalah yang akan dipecahkan dengan mengidentifikasi data-data yang diperlukan untuk dilakukan perhitungan atau pengolahan data.

Tahap ini merupakan hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan perhitungan agar data-data dapat disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

3. Perhitungan dengan Menggunakan Metode Pusat Gravitasi

Setelah melakukan identifikasi masalah, dapat diketahui masalah tersebut harus diselesaikan dengan menggunakan Metode Pusat Gravitasi. Selanjutnya dilakukan perhitungan agar dapat mengetahui solusi dari permasalahan studi kasus ini.

4. Tetapkan Jumlah Barang Yang Dikirim Dari Lokasi ke Gudang Distribusi

Pada tahap ini yaitu menetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke gudang distribusi yang akan dicari lokasinya tiap periode tertentu.

5. Buka peta, Tentukan Suatu Tempat Sebagai Titik Origin (0,0) Pada tahap ini menentukan tempat sebagai titik origin berdasarkan denah lokasi.

6. Tempatkan Lokasi-lokasi Pasar Yang Dimiliki Perusahaan Pada Suatu Sistem Koordinat Dengan Titik Origin Sebagai Dasar

Pada tahap ini lokasi pasar yang dimiliki oleh perusahaan ditempatkan pada suatu sistem koordinat dengan titik origin sebagai dasar.

7. Tentukan Koordinat Gudang Distribusi

(34)

Menentukan koordinat gudang distribusi melalukan perhitungan untuk mendapatkan koordinat x dan y pusat gravitasi.

8. Apakah Data Sudah Sesuai?

Pada tahap ini yaitu memeriksa hasil perhitungan yang sudah didapatkan. Jika terdapat kekeliruan hasil perhitungan, maka dapat dilakukan perhitungan ulang dengan mengulang kembali proses input data pada tabel yang tersedia pada sistem. Tetapi, jika hasil perhitungan dikatakan sudah sesuai, maka perhitungan dinyatakan selesai.

9. Analisis

Menganalisis data-data yang telah dihitung untuk mengetahui apakah data-data tersebut telah sesuai atau tidak, sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan dalam penelitian ini dan dapat diketahui solusi optimal yang didapatkan oleh suatu organisasi. Proses analisa ini bertujuan untuk membandingkan data yang sudah diolah kemudian dilakukan analisa untuk pengambilan keputusan sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Agar data-data yang telah dihasilkan dapat dilihat apakah data-data tersebut perlu adanya perbaikan atau tidak sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian.

10. Kesimpulan

Setelah semua proses dilakukan, kemudian menyimpulkan hasil yang diperoleh atau solusi yang didapatkan terkait dengan permasalahan sesuai dengan studi kasus yang diangkat pada penelitian ini. Kesimpulan ini merupakan rangkuman dari beberapa pokok pembahasan yang dibahas yaitu berupa fakta, bukti, dan lain sebagainya. Kesimpulan ini dapat dikatakan sebagai langkah akhir dalam penyusunan makalah ini.

11. Selesai

Seluruh proses penelitian dan penyusunan makalah ini selesai.

(35)

3.2.4 Deskripsi Pemecahan Masalah Metode Break Even Point (BEP) 1. Mulai

Mulai penyusunan pada makalah ini dilakukan hari Senin, 10 Mei 2021 dengan menggunakan teknik studi literatur.

2. Mengidentifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah pada tahap ini melihat masalah yang akan dipecahkan dengan mengidentifikasi data-data yang diperlukan untuk dilakukan perhitungan atau pengolahan data.

Tahap ini merupakan hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan perhitungan agar data-data dapat disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

3. Perhitungan dengan Menggunakan Metode Break Even Point (BEP)

Setelah melakukan identifikasi masalah, dapat diketahui masalah tersebut harus diselesaikan dengan menggunakan Metode Break Even Point (BEP). Selanjutnya dilakukan perhitungan agar dapat mengetahui solusi dari permasalahan studi kasus ini.

4. Menentukan Biaya Unit Variabel

Menentukan biaya unit variabel pada tahap ini biaya variabel hadir dalam dua karakteristik yaitu total biaya variabel yang akan berubah secara proporsional dengan mengikuti perubahan volume atau kapasitas yang semakin besar kapasitas yang digunakan maka akan semakin besar juga total biaya variabel dan juga berlaku sebaliknya. Kemudian karakteristik yang kedua adalah biaya per unit yang tetap atau konstan.

5. Menentukan Biaya Tetap

Menentukan biaya tetap Pada tahap ini biaya tetap saling berkaitan dengan kapasitas atau volume.

6. Menentukan Harga Jual Unit

Menentukan harga jual unit dihitung setelah ditemukan berapa biaya-biayanya dan berapa harga jual per unit atas produk

(36)

yang dijual dengan mempertimbangkan berbagai faktor penting dalam penentuan harga jual.

7. Tentukan Volume Penjualan dan Harga Satuannya

Menentukan volume penjualan dan harga satuannya dengan titik impas sama dengan total biaya tetap yang dibagi dengan selisih antara harga satuan dan biaya variabelnya. Tidak hanya itu biaya tetap dinyatakan sebagai total semua biaya overhead untuk perusahaan.

8. Membuat Spreadsheet

Pada tahap spreadsheet yaitu merencanakan secara impas untuk setiap tingkat penjualan dan harga produk. Kemudian akan dibuatkan suatu grafik yang menunjukkan bahwa akan melakukan break even untuk masing-masing harga dan volume penjualan yang diharapkan atas produk yang dihasilkan sebuah perusahaan.

9. Apakah Data Sudah Sesuai?

Pada tahap ini yaitu memeriksa hasil perhitungan yang sudah didapatkan. Jika terdapat kekeliruan hasil perhitungan, maka dapat dilakukan perhitungan ulang dengan mengulang kembali proses input data pada tabel yang tersedia pada sistem. Tetapi, jika hasil perhitungan dikatakan sudah sesuai, maka perhitungan dinyatakan selesai.

10. Analisis

Menganalisis data-data yang telah dihitung untuk mengetahui apakah data-data tersebut telah sesuai atau tidak, sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan dalam penelitian ini dan dapat diketahui solusi optimal yang didapatkan oleh suatu organisasi. Proses analisa ini bertujuan untuk membandingkan data yang sudah diolah kemudian dilakukan analisa untuk pengambilan keputusan sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Agar data-data yang telah dihasilkan dapat dilihat apakah data-data tersebut perlu adanya

(37)

perbaikan atau tidak sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

11. Kesimpulan

Setelah semua proses dilakukan, kemudian menyimpulkan hasil yang diperoleh atau solusi yang didapatkan terkait dengan permasalahan sesuai dengan studi kasus yang diangkat pada penelitian ini. Kesimpulan ini merupakan rangkuman dari beberapa pokok pembahasan yang dibahas yaitu berupa fakta, bukti, dan lain sebagainya. Kesimpulan ini dapat dikatakan sebagai langkah akhir dalam penyusunan makalah ini.

12. Selesai

Seluruh proses penelitian dan penyusunan makalah ini selesai.

(38)

32 BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Pengumpulan Data Metode Kualitatif

Pada pengumpulan data metode kualitatif kami anggota kelompok berencana untuk mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang minyak bumi yang bernama PT. Jaya Minyak Abadi.

Setelah melakukan analisis dan mempertimbangkan faktor-faktor subjektif dan objektif yang dibutuhkan, terpilih tiga (3) alternatif lokasi yang dijadikan sebagai tempat pendirian pabrik yaitu Karawang, Bogor, dan Bekasi.

Dalam penentuan lokasi prabrik yang strategis dari ketiga alternatif lokasi tersebut kami sebagai pendiri pabrik belum mengetahui lokasi mana yang benar-benar tepat untuk dijadikan sebagai lokasi pendirian pabrik. Kami ingin memilih lokasi yang akan menentukan keberhasilan perusahaan hubungannya dengan biaya operasi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing dipasar. Oleh karena itu kami perlu menganalisis dan memperhitungkan lokasi yang tepat sebagai lokasi pendirian pabrik dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan dibandingkan tingkat keuntungan yang diperoleh. Berikut merupakan data faktor subjektif dan objektif yang dijadikan sebagai faktor pertimbangan untuk pendirian pabrik beserta nilai bobotnya, diantaranya.

Pada pengumpulan dan pengolahan data untuk kualitatif telah ditentukan 9 faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan PT. Jaya Minyak Abadi, diantaranya;

1. Sumber bahan baku, dilihat dari jumlah lokasi yang dapat menyediakan bahan baku minyak bumi dari PT. Jaya Minyak Abadi masing-masing lokasi.

(39)

2. Transportasi, dipertimbangkan dari luas jalan dan akses transportasi untuk kendaraan besar serta kemudahan akses jalan bebas hambatan.

3. Lokasi pasar, dilihat dari lokasi dominan dari para customer PT.

Jaya Minyak Abadi.

4. Buruh dan Upah, dilihat dari status pendidikan serta nilai UMR dari masing-masing lokasi.

5. Sumber energi, dilihat dari ketersediaan energi listrik, bahan bakar kendaraan dan energi lainnya.

6. Sumber mata air, dilihat dari ketersediaan air bersih dilokasi tempat akan didirikannya pabrik.

7. Limbah pabrik, dilihat dari lokasi pengolahan limbah dari masing- masing lokasi apakah memadai dan sanggung mengolah limbah produksi PT. Jaya Minyak Abadi.

8. Sikap masyarakat, dilihat dari pandangan masyarakat sosial suatu lokasi terhadap pembangunan pabrik.

9. Peraturan dan pajak, dilihat dari peraturan pemerintah dan pajak dari masing-masing lokasi.

Berikut meruapakan sembilan faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik berserta nilai bobotnya masing-masing sebagai berikut:

1. Sumber Bahan Baku 25%

2. Tansportasi 20%

3. Lokasi Pasar 15%

4. Buruh & Upah 10%

5. Sumber Energi 8%

6. Sumber Mata Air 5%

7. Limbah Pabrik 7%

8. Sikap Masyarakat 5%

9. Peraturan & Pajak 5%

(40)

4.1.2 Pengumpulan Data Metode Kuantitatif 1. Metode Center of Gravity

Dengan menggunakan metode Center of Gravity, memudahkan perusahaan untuk menentukan lokasi gudang yang cocok untuk dijadikan tempat penyimpanan dengan perkiraan bahwa biaya distribusi yang dikeluarkan dari lokasi gudang ke lokasi distributor tidak besar. Perusahaan akan mengirimkan produk kepada distributor di berbagai wilayah dengan menggunakan jasa alat angkut atau transportasi darat (truk).

Adapun beberapa lokasi distributor dan biaya transportasi yang dibutuhkan dalam mendistribusikan produk dari pabrik ke setiap distributor adalah sebagai berikut:

a. Karawang – Jakarta = Rp. 1.500.000,- per truk dengan jarak ± 70 km.

b. Karawang – Depok = Rp. 1.800.000,- per truk dengan jarak ± 86 km.

c. Karawang – Tangerang = Rp. 2.200.000,- per truk dengan jarak ± 95 km.

d. Karawang – Bogor = Rp. 2.600.000,- per truk dengan jarak ± 100 km.

Berdasarkan rincian biaya transportasi di atas menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan perusahaan cukup besar karena jarak lokasi gudang dengan para distributor yang jauh. Oleh karena itu, dengan menentukan lokasi gudang yang strategis akan mempermudah proses pengiriman barang sehingga jarak antar lokasi pengiriman barang tidak terlalu jauh agar perusahaan dapat meminimalisasi biaya transportasi.

2. Metode Break Event Point (BEP)

Terdapat beberapa alternatif lokasi dalam menentukan lokasi dalam mendirikan pabrik pada PT. Jaya Minyak Abadi yaitu Karawang, Bogor, dan Bekasi. Adapun nilai besarnya biaya tetap

(41)

dan variabel pada masing-masing alternatif lokasi yaitu seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Faktor Biaya

Sumber: (Kelompok 4, 2021)

Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 700 unit dan 1.400 unit untuk setiap lokasi.

4.2 Pengolahan Data 4.2.1 Metode Kualitatif

1. Metode Score Rating atau Point Rating

Tabel 4.2 Metode Score Rating atau Point Rating

Sumber: (Kelompok 4, 2021)

Pada tabel diatas diketahui faktor-fakotr yang dipertimbangkan berdasarkan lokasi-lokasi yang telah dipilih dilakukan penilaian berdasarkan statemen RF dan rating faktor sesuai analisis berdasarkan penilaian subjektif dan objektif.

Adapaun tahapan perhitungan bobot score pada tiap lokasi sebagai berikut:

a. Lokasi Karawang

1) Sumber Mata Air (RF x Bobot)

= 80 x 25%

Karawang Bogor Bekasi

Biaya Tetap (FC) Rp 1.500.000 Rp 1.200.000 Rp 900.000 Biaya Variabel/unit (VC) Rp 1.200 Rp 1.600 Rp 2.000 Harga Jual/unit Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Marginal Income/unit (P-VC) Rp 2.800 Rp 2.400 Rp 2.000

Faktor Lokasi

Statement RF

Rating Factor

Statement RF

Rating Factor

Statement RF

Rating Factor 1 Sumber Bahan Baku Sangat Baik 80 Sangat Baik 70 Sangat Baik 70

2 Transportasi Murah 70 Cukup 60 Mahal 50

3 Lokasi Pasar Tinggi 95 Tinggi 95 Tinggi 95

4 Buruh dan Upah Tinggi 50 Rendah 70 Tinggi 60

5 Sumber Energi Tinggi 70 Cukup 60 Tinggi 70

6 Sumber Mata Air Cukup 60 Tinggi 70 Cukup 60

7 Limbah Pabrik Baik 50 Baik 50 Baik 50

8 Sikap Masyarakat Baik 75 Baik 70 Cukup 60

9 Peraturan dan Pajak Tinggi 75 Tinggi 70 Tinggi 75

No Faktor

Karawang Bogor Bekasi

(42)

= 20

2) Transportasi (RF x Bobot)

= 70 x 20%

= 14

3) Lokasi Pasar (RF x Bobot)

= 95 x 15%

= 14,25

4) Buruh & Upah (RF x Bobot)

= 50 x 10%

= 5

5) Sumber Energi (RF x Bobot)

= 70 x 8%

= 5,6

6) Sumber Mata Air (RF x Bobot)

= 60 x 5%

= 3

7) Limbah Pabrik (RF x Bobot)

= 50 x 7%

= 3,5

8) Sikap Masyarakat (RF x Bobot)

= 75 x 5%

= 3,75

9) Peraturan & Pajak (RF x Bobot)

= 75 x 5%

= 3,75 b. Lokasi Bogor

1) Sumber Mata Air (RF x Bobot)

= 70 x 25%

= 17,5

2) Transportasi (RF x Bobot)

= 60 x 20%

(43)

= 12

3) Lokasi Pasar (RF x Bobot)

= 95 x 15%

= 14,25

4) Buruh & Upah (RF x Bobot)

= 70 x 10%

= 7

5) Sumber Energi (RF x Bobot)

= 60 x 8%

= 4,8

6) Sumber Mata Air (RF x Bobot)

= 70 x 5%

= 3,5

7) Limbah Pabrik (RF x Bobot)

= 50 x 7%

= 3,5

8) Sikap Masyarakat (RF x Bobot)

= 70 x 5%

= 3,5

9) Peraturan & Pajak (RF x Bobot)

= 70 x 5%

= 3,5 c. Lokasi Bekasi

1) Sumber Mata Air (RF x Bobot)

= 70 x 25%

= 17,5

2) Transportasi (RF x Bobot)

= 50 x 20%

= 10

3) Lokasi Pasar (RF x Bobot)

= 95 x 15%

(44)

= 14,25

4) Buruh & Upah (RF x Bobot)

= 60 x 10%

= 5

5) Sumber Energi (RF x Bobot)

= 70 x 8%

= 5,6

6) Sumber Mata Air (RF x Bobot)

= 60 x 5%

= 3

7) Limbah Pabrik (RF x Bobot)

= 50 x 7%

= 3,5

8) Sikap Masyarakat (RF x Bobot)

= 60 x 5%

= 3

9) Peraturan & Pajak (RF x Bobot)

= 75 x 5%

= 3,75

Dengan menghitung total dari bobot score tiap alternatif lokasi didapatkan lokasi yang terpilih berdasarkan nilai bobot tertinggi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Metode Score Rating atau Point Rating  Sumber: (Kelompok 4, 2020)
Gambar 3.2 Flowchart Metode Preference Matrix  Sumber: (Kelompok 4, 2020)
Gambar 3.3 Flowchart Metode Center of Gravity  Sumber: (Kelompok 4, 2020)
Gambar 3.4 Flowchart Metode Break Event Point  Sumber: (Kelompok 4, 2020)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Score hasil audit terakhir untuk point ini adalah 3 karena review PM selalu Improvement dilakukan dengan me- review PM yang dimiliki. Persentase PMR dihitung

19 Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Bab I, Pasal 1 angka 3.. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini

1) Isilah data diri anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada urutan I tentang identitas responden. 2) Berilah tanda silang (×) pada pilihan jawaban a, b,

Dalam bab ini akan dikemukakan hasil penelitian dan pembahasan dari pelatihan 3-point 5-post drill’s pada club bolabasket putra SMA Negeri 1 Taman.. dari variabel terikat,

3. Batasan yang terdapat dalam implementasi perangkat lunak Pengembangan Aplikasi Pendistribusian Barang Berdasarkan Rute Terpendek Dan Daya Tampung Dengan Metode

Waktu edar merupakan waktu yang ditempuh oleh alat untuk 1 (satu) kali pekerjaan, waktu edar alat muat dimulai dari saat menggali sampai pada posisi mulai menggali

No Judul Penulis Permasalahan Metode Sumber Hasil 1 Analisis Kinerja Karyawan Berdasarkan Key Performance Indicator Dengan Menggunakan Metode Human Resources Scorecard

Dalam penelitian berkaitan dengan implementasi metode Webqual 4.0 dan IPA , di antaranya: 1 Abdul Gani, Suparni, dan Lilyani Asri Utami dalam website Vislog PT Citra Surya Utama, untuk