Kafir Dalam Tafsir As-Sira>j Al-Muni>r Karya Al-Khat}i>b al-Syirbini>”. Kata Kunci: Kafir, Al-Khat}i>b al-Syirbini>, Tafsir as-Sira>j Al-Muni>r.
Ta’ Marbu>t}ah
Syaddah (Tasydi>d)
Kata Sandang
Hamzah
Penulisan Kata
إوللها
اوفوأفنيللا
ذّىمحاوولاإ
إهّوأ
Penggunaan huruf kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada kata lain sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka huruf kapital tidak dipergunakan.
شصٌ
وللها
لله
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kafir Dalam Tafsir as-Sira>j al-Muni>r Karya al-Khat}i>b Al-Syirbini>”. Makna Kafir dalam Tafsir As-Sira>j Al-Muni>r Karya Al-Khat}i>b Al-.
PENDAHULUAN
- Rumusan Masalah
 - Batasan Masalah
 - Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
 - Kajian Pustaka
 - Metode Penelitian
 - Sistematika Pembahasan
 
Apa makna kafir dalam tafsir al-Sira>j al-Muni>r karya Al-Khat}i>b al- Syirbini>. Yaitu: Tafsir al-Sira>j al-Muni>r karya Al-Khat}i>b al-Syirbini>.
راَّفُكْلا َ
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata kafir merupakan kata yang memiliki arti orang yang tidak percaya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.27 Kata kafir berasal dari bahasa arab yang merupakan ism fa>‟il (kata pelaku) dari kafara – yakfuru – kurf (رْفُكَ–ََُرُفْكَيَ–َََرَفَك), secara lughawi (epistimologi islam) berarti yang menutupi, tidak mensyukuri.
وُتاَبَ ن َ
جيِهَي َ
Macam-Macam Kafir
Ada pandangan lain yang menyebutkan lima jenis kufr, hal ini disebutkan oleh Cahyadi Takariawan menurutnya kufr tersebut ada kufr takdzib, kufr Iba' wa Istikbar, kufr i'rad, kufr syak, dan kufr juhud.39 Berbeda dengan pendapat lain yang tidak menggolongkan besar kecil Shalih bin Fauzan menggolongkan kufur menjadi dua jenis kufur, pertama kufur besar yang meliputi kufur karena mendustakan, kufur karena enggan dan sombong, kufur karena ragu, kufur karena berpaling, dan kufur karena nifaq. Kufur yang dosa-dosanya disebutkan dalam al-Qur'an dan Sunnah sebagai dosa kufur akan tetapi tidak mencapai derajat kufur besar.41. Kafir Fi‟li>, kafir yang disebabkan oleh sebuah perbuatan, contohnya, sujud kepada berhala, bulan, matahari, membuang Al-Qur‟a>n ke tempat yang menjijikan, dan melakukan perbuatan yang hanya dilakukan oleh orang kafir, sekalipun ia merasa bahwa dirinya masih dalam keadaan muslim.44.
Pertama, kufr al-juhu>d ( ِدْىُحُجلا ُرْفُك), yakni pengakuan terhadap Tuhan di dalam hati tetapi tidak diiringi dengan ucapan. Ketiga, kufrun-ni‟mah ( ِةَوْعٌِّلا ُرْفُك), yakni menutupi-nutupi nikmat Allah di dalam arti tidak mensyukurinya, tetapi tidak menyebabkan keluar dari agama islam, hanya ancamannya sangat pedih (QS.Ibra>hi>m [14]: 7). Di dalam masyarakat dicontohkan dengan menyebarluaskan berita bohong (hadi>ts al-ifki = ِكْفِلإا ُثْيِدَح) tentang Aisyah yang dituduh berbuat tidak baik.
Keenam, kufr al-irtida>d ( ِداَدِتْرِلإا ُرْفُك), yakni keluar dari agama islam dan menjadi kafir (murtad), karena sebelumnya mereka juga telah kafir. Di dalam Al-Qur‟an, disebutkan bahwa orang murtad kalau mati, mati di dalam kekafiran (QS. Al-Baqarah [2]: 217).
Term Kafir dalam Al-Qur’an
36 ََنْوُرِفاَكلا
Pandangan Mufassir Tentang Kafir
Para ulama memiliki pendapat yang bermacam-macam dan klasifikasi yang panjang lebar berkenaan dengan kata-kata kafir.63 Tentunya dengan berbagai pendapat tersebut, pandangan ulama terkait kata kafir bermacam- macam dan memiliki pemahaman yang berbeda. Buya Hamka dalam tafsirnya al-Azhar mengartikan kata kafir yaitu orang yang tidak mau percaya, hatinya tidak percaya dan mulutnya menentang.64 Quraish Shihab mengartikan kafir yaitu orang-orang yang menutupi tanda kebesaran Allah SWT dan kebenaran yang terhampar jelas di alam raya ini,. Ibnu Katsir menyebutkan bahwa kafir orang yang menutupi kebenaran dan menyembunyikannya.66Ali> ash-Sha>buny menjelaskan bahwa kafir adalah orang yang sebenarnya melihat kebenaran, tapi tidak mau mengikutinya, mereka mendengarnya tapi tidak mau peduli kepadanya.67 Sayyid Quthb dalam tafsirnya fi> zhila>lil Qur‟a>n menjelaskan kafir adalah orang yang hatinya gelap gulita, beku, terlukis dari celah-celah gerakan yang tetap dan pasti, gerak penutup terhadap hati dan pendengaran dan penutupan terhadap pandangan dan penglihatan.68 Wahbah az-Zuhaily dalam tafsirnya al-Muni>r mengartikan bahwa orang kafir itu menutupi kenyataan.
65 Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an, Vol 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2000) Hal. 67 Ali as-S{abuny, Cahaya al-Qur‟an: Tafsir Tematik Surat al-Baqarah – al-An‟am terj.
Riwayat Hidup
Al-Khat}i>b al-Syirbini> meninggal dunia pada hari kamis selepas waktu Asar tanggal 2 Sya„ban tahun 1570 M/977 H.74.
Karya-Karyanya
Syart an-Tanbih, komentar atas karya Ibrahim bin Ali bin Yusuf bin Abdullah Abu Ishaq asy-Syirazi (w. 476 H/ 1083 M). Mugni al-Muhta>j Ila> Ma‟rifah Ma‟a>ni Alfa>z al-Minha>j, komentar atas karya Imam an-Nawawi yang berjudul Minha>j at-Ta>libi>n. As-Sira>j al-Muni>r (pelita yang bersinar), sebuah kitab tafsir, terdiri atas empat jilid.
Fath al-Kholiq Fi> Hal Alfa>z Kita>b Alfiyah Ibnu Malik, komentar atas kitab nahwu yang berjudul al-Alfiyah (seribu bait syair), karya Ibnu Malik. Al-Khat}i>b al-Syirbini> telah mencatatkan sejarah penulisan kitab ini di dalam muqaddimah kitab beliau.
نم
لاق
يف
نأرقلا
ويأرب
ريغب
ملع
أوبتيلف
هدعقم
رانلا
Khat}i>b al-Syirbini> telah mencatatkan sejarah penulisan kitab ini di dalam muqaddimah kitab beliau. Dalam muqaddimah, Al-Khat}i>b al-Syirbini> telah mencatatkan manhaj yang digunakan dalam tafsirannya. Muhammad Husayn al-Dhahabī memberi komentar tentang metodologi penaafsiran Al-Khat}i>b al-Syirbini>.
Dhahabī berpendapat bahwa tafsiran Al-Khat}i>b al-Syirbini> adalah satu tafsiran yang ringkas tapi banyak pengajarannya. Al-Khat}i>b al-Syirbini> menggunakan kalimat tanbīh dan fā‟idah untuk menerangkan lebih lanjut sesuatu tafsiran ayat. Makna Kafir dalam Tafsir As-Sira>j Al-Muni>r Karya Al-Khat}i>b Al- Syirbini>.
Tafsir as-Sira>j al-Muni>r adalah sebuah kitab tafsir karya Al-Khat}i>b al-Syirbini>, dalam kitab ini disebutkan juga mengenai penjelasan terhadap makna kafir secara jelas. Al-Khat}i>b al-Syirbini> menafsirkan pada ayat ini bahwa kufr (pelakunya disebut kafir) menurut bahasa ialah menutupi nikmat, asalnya kufr itu dengan.
دقلو
Al-Khat}i>b Al-Syirbini> membagi kafir itu atas empat macam, yakni, kufr inka>r, kufr juhu>d, kufr ina>d, kufr nifa>q. Kufr inka>r ialah orang yang tidak mengenal Allah SWT sama sekali dan tidak mau mengakui-Nya, kufr juhud ialah orang yang mengenal Allah SWT dengan hatinya, namun tidak mau mengakui/mengikrarkannya dengan lidahnya, seperti kafirnya Iblis dan Yahudi, firman-Nya }هب اورفك اىفرع اه نهءاج اولف{ (QS> Al-Baqarah[2]: 89), kufr „ina>d ialah orang yang mengenal Allah SWT dalam hatinya, dan mengakuinya dengan lidahnya, namun tidak mau melaksanakan ajaran-Nya, seperti Abi Thalib, ia berkata:.
تملع
نأب
نيد
دمحم
ريخ
نايدأ
ةيربلا
انيد
لاول
اةملامل
وأ
راذح
ةبسم
ينتدجول
احمس َ
كاذب
انيبم
Bersama Nabi itu kami akan membinasakan kalian seperti Allah SWT membinasakan kaum „Ad dan Iram. Namun setelah Allah SWT mengutus rasul ini dari bangsa Arab, mereka kafir kepadanya, dan mereka mengingkari perkataan yang mereka ucapkan dulu tentangnya. Mu‟adz bin Jabal, Bisyr bin Barra‟, dan Daud bin Salamah pernah berkata kepada mereka, “Wahai kaum Yahudi, bertaqwalah kepada Allah SWT dan masuklah Islam.
Salah seorang dari bani Nadhir menjawab, “Dia tidak datang kepada kami membawa sesuatu yang kami kenal, dan dia bukanlah rasul yang dulu kami ceritakan kepada kalian.” Maka Allah SWT menurunkan firman-Nya, “dan setelah datang kepada mereka Al-Quran dari Allah..”. Kaum Yahudi saat itu mendapat ciri-ciri Muhammad di dalam Taurat, bahwa Allah SWT akan mengutusnya lalu mereka (kaum Yahudi) akan memerangi bangsa Arab bersamanya. Al-Khat}i>b al-Syirbini> menafsirkan bahwa ayat ini pada asalnya suatu tanda yang jelas.
Allah SWT memerintahkan kepada malaikat Sa‟iq dan Syahid yang keduanya adalah malaikat penjaga neraka untuk melemparkan ke dalam api neraka seorang hamba atas kedurhakaanya dan kesombonganya. Sebagian ulama ada yang mengatakan, ”Dikatakan kepada 2 penjaga neraka masukkanlah ke dalam neraka jahannam setiap yang kufur kepada Allah SWT atau semua yang membangkang atas perintah Allah SWT, yang banyak mengingkari ayat–ayat Allah SWT, yang banyak melakukan perbuatan maksiat dan terang–terangan mengerjakan perbuatan yang diharamkan”.
لوقي
هرتسَدقوَحبصي
Menurut Al-Khat}i>b al-Syirbini> bahwa ayat ini adalah pemberitahuan dari Allah SWT bahwa orang munafiq itu adalah termasuk golongan orang kafir. Karena, Allah SWT telah menutup hati mereka sehingga keimanan tidak bisa masuk ke dalam hati mereka. Saat itu, orang Yahudi mengetahui bahwa Allah SWT akan mengutus seorang Nabi yang sifat-sifatnya telah disebutkan dalam kitab mereka (Taurat).
Lalu, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad dari kalangan Musyrik Arab, maka orang-orang Yahudi mengingkarinya. Padahal mereka tahu kebenarannya, hanya karena Nabi yang Allah SWT utus bukan dari kalangan mereka (Yahudi). Orang seperti ini adalah orang yang belum dibukakan oleh Allah SWT pintu hidayah ke dalam hati mereka.
Lebih lagi, Mereka mengatakan bahwa mereka sebelumnya hanyalah mempercandakan agama dengan mengatakan beriman kepada Allah SWT. Kemudian ia memperlihatkan pengingkaran di tengah-tengah kelompok lainnya seraya berkata: “Sesungguhnya kami hanya memperolok-olok mereka.” Maka Allah SWT menggolongan kelompok ini di dalam al-Qur‟an bahwa inilah contoh dari kufr nifa>q.
PENUTUP
Kufr Nifa>q, itu ialah orang yang mau berikrar dengan lisan namun tidak mempercayai-Nya dalam hatinya. Al-Baqarah [2] : 39, Kufr pada ayat ini memliki arti enggan, menolak, atau mengingkari suatu yang benar. Al-Baqarah [2] : 89, Kalimat kufr dalam ayat ini, beliau menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi sebelum diutusnya Nabi SAW mereka menyeru kepada orang Arab Musyrik dan mendo‟akan supaya Allah SWT datangkan di tengah-tengah mereka seorang Nabi.
Al-Khat}i>>b al- Syirbini> memberikan penjelasan yang rinci pada bagian kufr nifa>q. Penelitian ini hanya membahas tentang penafsiran kafir dalam tafsir as- Sira>j al-Muni>r karya Al-Khat}i>b al-Syirbini> melalui ayat-ayat kafir. Akan tetapi penulis memastikan bahwa kesalahan yang sifatnya sengaja tidak akan ditemukan dalam penulisan ini.
Mu‟jam al-Muhfara>sy li Ahfa>z al-Qur‟a>nil Kari>m (Beirut; Da>r al-Fikr). Beirut: Dar al-Kottob al-Ilmiyah). Konsep Kafir dalam Alqur‟an: Studi Atas Penafsiran Ashgar Ali Engineer, Nalar, Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam Vol.