Pelayanan kesehatan berupa skrining penyakit jantung bawaan dan hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir sangat diperlukan. Setelah menyelesaikan materi inti ini, peserta dapat menjelaskan latar belakang program skrining bayi baru lahir.
Analisis situasi PJB Kritis dan gangguan Hipotiroid Kongenital bayi baru lahir
Bayi baru lahir tentunya dapat menambah dan melengkapi informasi mengenai Kebijakan Program Pemeriksaan Bayi Baru Lahir. Hal inilah yang melatarbelakangi program skrining bayi baru lahir yang tentunya dapat menambah dan melengkapi informasi mengenai Kebijakan.
SEKARANG SAYA TAHU
Program Skrining Bayi Baru Lahir merupakan program prioritas penurunan angka kematian bayi yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dengan sasaran seluruh bayi baru lahir, meliputi pelayanan Penatalaksanaan Terpadu Bayi Usia Muda (MTBM), skrining hipotiroid kongenital, dan penyakit jantung bawaan (PJB). penyaringan. ) kritis.
Materi Pokok 2
Tujuan Program Skrining Bayi Baru Lahir
Skrining PJB Kritis Tujuan umum
Tujuan Program Skrining PJK Kritis harus dipahami oleh semua pihak, baik tenaga kesehatan maupun masyarakat, khususnya ibu hamil atau keluarga ibu hamil. Tujuan dari program skrining HK juga harus dipahami oleh semua pihak, seperti halnya skrining PJK kritis; yaitu (tenaga kesehatan dan masyarakat perlu mengetahui hal ini, khususnya ibu hamil atau keluarga ibu hamil).
Materi Pokok 3
Strategi Kebijakan Program Skrining Bayi Baru Lahir
Strategi Kebijakan Program Skrining Penyakit Jantung Bawaan Kritis
Pemantauan dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan program skrining hipotiroid kongenital, khususnya pemantauan jumlah fasilitas kesehatan yang mampu melakukan pengambilan sampel dan/atau pemeriksaan sampel SHK. Pemantauan dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan program skrining hipotiroid kongenital, khususnya pemantauan jumlah fasilitas kesehatan yang mampu melakukan pengambilan sampel dan/atau pemeriksaan sampel SHK.
TES FORMATIF
Adanya kebijakan mengenai program skrining sangat diperlukan dalam pelaksanaan program skrining PJK kritis dan program skrining HK, agar pelaksanaan program tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Tujuan dari program skrining PJK kritis adalah untuk mendeteksi secara dini adanya PJB kritis pada bayi baru lahir (usia 24-48 jam), sedangkan tujuan program skrining HK adalah untuk mendeteksi hipotiroidisme kongenital pada bayi baru lahir (usia 48 – 72 jam). ) untuk melacak. ).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Pra Hamil, Hamil, Melahirkan, dan Setelah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual.
DAFTAR ISTILAH
MATA PELATIHAN INTI 1
SKRINING PJB KRITIS (INPOST)
Skrining neonatal adalah istilah yang menggambarkan berbagai tes yang dilakukan pada beberapa hari pertama kehidupan bayi yang dapat membedakan bayi yang mungkin memiliki kelainan dengan bayi yang tidak. Tujuan skrining neonatus adalah untuk mendeteksi sedini mungkin kelainan pada anak, dimana gejala klinis belum muncul, memberikan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kecacatan atau kematian pada anak, yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak. potensi.
DESKRIPSI SINGKAT Skrining PJB Kritis
Hingga saat ini, belum ada angka global kematian neonatal akibat PJB kritis di Indonesia. Satu dari 100 bayi baru lahir mengalami penyakit jantung bawaan (PJB) dan sekitar satu dari 1.000 kelahiran) mengalami PJK kritis.
TUJUAN PEMBELAJARAN
MATERI POKOK
Penyakit jantung bawaan kritis (PJK) adalah bagian dari penyakit jantung bawaan yang menyebabkan gejala parah dan mengancam jiwa yang memerlukan intervensi dalam tahun pertama kehidupan. Insiden penyakit jantung bawaan di Amerika Serikat dan Eropa bervariasi antara 7 hingga 9 kasus per 1.000 kelahiran hidup.
MATERI POKOK 1
Penyakit jantung bawaan adalah penyebab kematian paling umum pada tahun pertama kehidupan, menyumbang 3% dari seluruh kematian bayi dan lebih dari 40% dari seluruh kematian akibat kelainan bawaan. Keadaan ini disebabkan oleh sirkulasi transisi pada 6-8 minggu pertama kehidupan serta mekanisme kompensasi tubuh untuk menjaga keseimbangan normal.
Konsep skrining PJB dan PJB Kritis
Pemeriksaan fisik yaitu murmur jantung, untuk mendeteksi PJK kritis hanya mendeteksi separuh dari PJK kritis. Pemeriksaan fisik yaitu murmur jantung, untuk mendeteksi PJK kritis hanya mendeteksi separuh dari PJK kritis.
MATERI POKOK 2 Sirkulasi Darah Janin
Sekarang Anda sudah tahu seperti apa gambaran dan peredaran darah janin dan bayi setelah lahir (bayi baru lahir). Mekanisme perubahan peredaran darah ini penting dalam mengubah peredaran darah janin yang tadinya bergantung pada plasenta menjadi peredaran darah yang mandiri dan sesuai dengan kebutuhan bayi setelah lahir.
MATERI POKOK 3
OVK ditujukan agar orang tua memahami pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan serta tujuan, manfaat dan teknik pemeriksaan. Selain itu, orang tua bayi baru lahir juga harus mengetahui bahwa pemeriksaan skrining PJK dilakukan pada semua bayi baru lahir sebagai prosedur. Studi menunjukkan bahwa berbagai faktor sosial seperti tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, budaya, termasuk demografi (perkotaan atau pedesaan) dapat mempengaruhi penerimaan orang tua terhadap bayi baru lahir sehubungan dengan temuan tersebut.
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Skrining PJB
Informasikan kepada orang tua bayi mengenai tujuan pemeriksaan, teknik melakukan pemeriksaan, dan peralatan yang digunakan yaitu pulse oximeter (lihat pembahasan pada subtopik 4). Informasi kepada orang tua yang anaknya diduga mengidap penyakit jantung koroner harus diberikan secara empatik dan jelas. Informasikan kepada orang tua mengenai kondisi bayi agar dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.
MATERI POKOK 4
Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan jenis kelainan bawaan yang paling umum terjadi pada bayi baru lahir dan dianggap sebagai masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hoffman dan Kaplan melaporkan bahwa kejadian PJK berkisar antara 4 sampai 50 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian pada PJK adalah syok kardiogenik atau hipoksemia, terutama akibat penutupan duktus arteriosus pada minggu pertama setelah lahir pada bayi dengan PJK kritis.
Pengukuran Saturasi Oksigen
- Pengenalan alat pulse oksimeter
- Jenis jenis pulse oksimeter
- Kadar saturasi oksigen
- Hal yang perlu diperhatikan
Oksimeter denyut (hanya oksimeter denyut dengan denyut nadi): Beberapa oksimeter denyut hanya memberikan denyut per pembacaan menit (bpm) tanpa pembacaan SpO2. Seorang bayi perempuan, usia 36 jam, datang dengan keluhan sesak napas, dilakukan pemeriksaan pulse oximeter dengan hasil pada tangan kanan 96% dan kaki kanan 94%. Bayi perempuan usia 32 jam tampak sehat, dilakukan pemeriksaan pulse oximeter dengan hasil pada tangan kanan 89% dan kaki kanan 92%.
KUNCI JAWABAN
Apabila hasilnya masih menunjukkan perbedaan saturasi lebih dari 3% antara tangan kanan dan kaki kanan, dilakukan pemeriksaan ulang kedua. Apabila hasil skrining masih menunjukkan selisih 3% antara tangan kanan dan kaki kanan, maka hasil skrining dinyatakan GAGAL, bayi harus segera dirujuk. Dampak skrining oksimetri nadi pada deteksi penyakit jantung bawaan yang bergantung pada saluran: studi skrining prospektif di Swedia pada 39.821 bayi baru lahir.BMJ.
DAFTAR PUSTAKA
Effectiveness of neonatal pulse oximetry screening for the detection of critical congenital heart disease in daily clinical routine: results from a prospective multicenter study. The role of pulse oximetry in newborn screening for congenital heart disease: A scientific statement from the AHA and AAP AMERICAN ACADEMY OF PEDIATRICS SECTION ON CARDIOLOGY.
MATA PELATIHAN INTI 2
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL (SHK)
2 Deteksi dini kelainan bawaan melalui skrining bayi baru lahir penting dilakukan agar Indonesia memiliki generasi penerus yang lebih baik. Skrining bayi baru lahir untuk mengetahui kelainan bawaan memungkinkan intervensi dini dan cepat. Kebanyakan bayi baru lahir dengan hipotiroidisme kongestif tidak memiliki gejala klinis saat lahir, sehingga seringkali menyebabkan keterlambatan diagnosis.
DESKRIPSI SINGKAT
Hipotiroidisme kongenital adalah suatu kondisi kekurangan hormon tiroid yang melibatkan sumbu hipotalamus-hipofisis-tiroid (HPT) saat lahir. Deteksi dini hipotiroidisme kongenital melalui skrining HK pada bayi baru lahir sangat penting untuk mencegah keterlambatan pengobatan, sehingga diharapkan seluruh petugas kesehatan dapat mengetahui langkah yang tepat dalam melakukan skrining hipotiroidisme. mampu melakukan CH di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Kebijakan skrining hipotiroid kongenital (CH) merupakan bagian dari arah kebijakan program kesehatan anak secara keseluruhan.
Konsep Skrining Hipotirioid Kongenital
- Pengertian
- Gejala dan tanda kelainan
- Patofisiologi
- Dampak
Kelainan Hipotiroid Kongenital Pada Bayi Baru Lahir Mari kita simak bersama materi berikut ini. Hipotiroidisme kongenital adalah suatu kondisi berkurangnya atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang terjadi saat bayi lahir. Skrining hipotiroidisme kongenital (CHS) merupakan skrining yang dilakukan pada bayi baru lahir (BBL) untuk mengetahui adanya penurunan atau disfungsi kelenjar tiroid yang didapat sejak bayi dilahirkan.
MATERI POKOK 2
Setelah skrining: Tindak lanjut hasil tes, tes konfirmasi bayi positif, diagnosis dan penatalaksanaan HK. Deteksi dini HK melalui SHK merupakan strategi terbaik untuk mendeteksi bayi dengan HK dengan memeriksa kadar hormon perangsang tiroid (TSH). Pada bab ini kita akan mempelajari bagaimana melakukan seluruh proses screening dengan benar, mulai dari screening pendahuluan, melakukan prosedur pengambilan sampel yang benar, serta mengetahui cara menyimpan dan mengolah spesimen untuk tahap selanjutnya guna memperoleh hasil screening yang sesuai.
Proses Skrining Hipotirioid Kongenital (SHK)
- Persiapan
- Langkah-langkah Pengambilan Spesimen
- Tata laksana spesimen
- Pengiriman Spesimen
Darah yang keluar diteteskan pada kertas saring khusus hingga lingkaran kertas terisi penuh darah dan dikirim ke laboratorium SHK setelah dikeringkan. Jika terjadi kesalahan sampel, maka sampel harus diambil kembali sebelum dikirim ke laboratorium SHK. Setelah dilakukan pemeriksaan bayi dengan pengambilan sampel darah di fasilitas kesehatan, sampel tersebut dikirim ke laboratorium yang ditunjuk pemerintah untuk dilakukan pemeriksaan TSH.
Tindak Lanjut Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK)
Hasil tes laboratorium
Hasil pemeriksaan skrining setiap pasien dari laboratorium tempat pemeriksaan SHK akan diberitahukan kepada institusi kesehatan pengirim spesimen. Setelah menerima hasil pemeriksaan skrining dari laboratorium, pihak institusi kesehatan sebaiknya segera menghubungi orang tua bayi untuk menginformasikan hasil dan langkah selanjutnya. Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan saat melacak kasus, jadi kita akan melanjutkan ke materi berikutnya.
Tes konfirmasi
Bila diperoleh hasil yang sama, yaitu FT4 normal dan kadar TSH 6-20 mU/L, maka bayi didiagnosis menderita hipotiroidisme kongenital primer dan harus segera ditangani. Jika kadar FT4 normal, namun kadar TSH 6-20 mU/L, maka perlu dilakukan tes FT4 dan TSH ulang 2 minggu setelah tes konfirmasi. Apabila diperoleh hasil yang sama, FT4 normal dan kadar TSH 6-20 mU/L, maka diagnosis HK ditegakkan dan segera dilakukan pengobatan.
MATA PELATIHAN INTI 3
PENGORGANISASIAN SKRINING BAYI BARU LAHIR
Skrining dini hipotiroidisme kongenital dapat dilakukan melalui skrining bayi baru lahir dengan mengambil darah dari tumit anak kemudian mengirimkannya ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan TSH. Kami memiliki panduan langkah demi langkah yang sistematis, yang dikenal sebagai algoritma, untuk menerapkan deteksi dini atau skrining bayi baru lahir. Skrining bayi baru lahir dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan sejak awal persalinan, sehingga dapat diprediksi sedini mungkin jika terdeteksi adanya kelainan.
Algoritma kerja skrining bayi baru lahir
Persiapan Sebelum Skrining (Pra-Skrining)
Skrining
Setelah seluruh lingkaran kertas saring terisi, kompres tempat tusukan dengan kain kasa steril sambil mengangkat tumit anak hingga berada di atas kepala anak. Algoritma kerja skrining PJK kritis diawali dengan memberikan informasi kepada orang tua tentang skrining dengan pulse oximeter anak. Melakukan skrining bayi baru lahir merupakan deteksi dini terhadap kelainan yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir.
Mekanisme kerja jejaring Skrining bayi baru lahir
Peran koordinator wilayah adalah sebagai pusat konsultasi dan koordinasi pelaksanaan program SHK di wilayah kabupaten/kota terkait. Dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan program SHK di wilayah kabupaten/kota. Kegiatan yang dilakukan dalam mendukung program SHK pada tingkat pelayanan kesehatan kabupaten/kota antara lain:
Logistik Skrining bayi baru lahir
Perencanaan
Perhitungan kebutuhan juga memperhitungkan jumlah kertas saring dan tombak yang tersisa dari tahun sebelumnya dan umur (kedaluwarsa) alat kesehatan. Tanggal kadaluarsa rata-rata kertas saring dan parit adalah dua tahun. Misal: mulai tahun 2022 masih tersisa 12 kartu filter dengan masa berlaku 3 bulan. Jadi perhitungan jumlah kebutuhan kertas saring pada tahun 2023, jika diperhatikan sisa kertas saring pada tahun 2022 adalah buah.
Formulir Pencatatan Dan Pelaporan
Swab alkohol, kain kasa steril, dan sarung tangan dihitung sesuai pedoman penghitungan kebutuhan alat kesehatan. Kebutuhan rak pengering dihitung berdasarkan jumlah kelahiran di fasilitas kesehatan, dengan memperhatikan jumlah maksimal kertas saring yang ada di rak pengering.Kantong plastik diperlukan untuk membungkus sampel darah agar sampel darah dapat dikirim ke rumah sakit. laboratorium SHK. agar tidak rusak jika terkena air/cairan selama proses pengangkutan. Formulir pendaftaran dan pelaporan dapat digunakan lebih dari satu tahun, tergantung jumlah bayi yang mendapat layanan PGK di fasilitas kesehatan.
Pemeliharaan Alat kesehatan umumnya mempunyai masa habis pakai (kadaluarsa). Bila alat kesehatan tidak disimpan