• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kel 10 Makalah Perkembangan Karir

N/A
N/A
siti wardania

Academic year: 2024

Membagikan "Kel 10 Makalah Perkembangan Karir "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGEMBANGAN KARIR BIMBINGAN KARIR

Dosen Pengampu : Rahmatika Sari Amalia, M.Psi

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Karir

Oleh :

1. Siti Wardania (210401110220)

2. Salsa Mia Fatika Sari (210401110218) 3. Salma Ainun Nabila (210401110245)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2024 - 2025

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., atas segala rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga kami (kelompok 10) dapat menyusun serta menyelesaikan makalah Pengembangan Karir yang berjudul “Bimbingan Karir”

Penyusunan makalah ini ditulis dalam rangka pemenuhan tugas dan dalam pengerjaannya tidak lepas dari bantuan serta dukungan seluruh anggota kelompok 10 . Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih atas segala ilmu dan pertolongan yang telah diberikan, pertama, kepada Rahmatika Sari Amalia, M.Psi. dosen mata kuliah yang telah berkenan memberikan perincian lengkap beserta contohnya dalam rangka pengerjaan penugasan serta pengarahan dalam penyusunan makalah ini. Kedua, teman-teman psikologi Angkatan 2021 khususnya kelas-F, yang selalu bersemangat dan bekerja sama dengan baik.

Penulis menyadari adanya kekurangan pada makalah yang telah disusun sedemikian rupa ini, sehingga penulis membuka lebar segala saran dan kritik dari pembaca. Harapannya, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi dunia pendidikan. Amin.

Malang, 31 Agustus 2024

Kelompok 10

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….

DAFTAR ISI………

BAB I ( PENDAHULUAN ) ……….

1.1 Latar Belakang…….………

1.2 Rumusan Masalah………

1.3 Tujuan…….….………

BAB II ( PEMBAHASAN )………

2.1 Pengertian Bimbingan Karir …… ……….

2.2 Tujuan Bimbingan Karir………..………

2.3 Bentuk - Bentuk Layanan Bimbingan Karir………

2.4 Landasan Bimbingan Karir ……… ………

2.5 Metode Bimbingan Karir………

2.6 Strategi Bimbingan Karir………

BAB III ( PENUTUP )………

3.1 Kesimpulan………

DAFTAR PUSTAKA ………

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bimbingan karir merupakan salah satu aspek penting dalam psikologi yang bertujuan untuk membantu individu dalam memahami dan mengembangkan potensi mereka dalam dunia kerja. Secara umum, bimbingan karir melibatkan proses sistematis yang membantu individu mengenali minat, bakat, nilai, serta pilihan karir yang sesuai dengan kepribadian dan kondisi mereka. Psikologi karir memberikan fondasi ilmiah dan teoritis yang kuat dalam memahami perilaku kerja, motivasi, serta faktor-faktor psikososial yang mempengaruhi perkembangan karir seseorang.

Dalam konteks pendidikan dan pekerjaan, bimbingan karir menjadi semakin relevan karena kompleksitas dunia kerja yang terus berubah, globalisasi, serta perkembangan teknologi yang pesat. Setiap individu dihadapkan pada berbagai pilihan karir, dan tanpa arahan yang jelas, mereka mungkin mengalami kebingungan, stres, atau ketidakpastian dalam menentukan jalur karir mereka. Oleh karena itu, bimbingan karir menjadi krusial untuk membantu individu, baik di kalangan remaja maupun dewasa, dalam membuat keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan tentang diri mereka sendiri dan peluang yang ada di pasar kerja.

Dalam praktiknya, bimbingan karir sering kali dilakukan oleh konselor karir atau psikolog yang menggunakan alat-alat penilaian seperti tes minat, inventori kepribadian, serta wawancara untuk membantu individu memahami pilihan karir yang paling sesuai.

Bimbingan karir juga melibatkan pelatihan keterampilan pengambilan keputusan, perencanaan karir, serta pengembangan strategi untuk mencapai tujuan karir.

Di Indonesia, tantangan dalam bimbingan karir sangat bervariasi, mulai dari masalah kesenjangan pendidikan, minimnya akses ke informasi pasar kerja, hingga terbatasnya sumber daya untuk pengembangan karir di daerah-daerah terpencil. Oleh karena itu, peran bimbingan karir tidak hanya penting di tingkat individu, tetapi juga secara sistemik untuk membantu menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi tuntutan pasar kerja global.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bimbingan karir?

2. Apa tujuan bimbingan karir?

3. Apa saja bentuk layanan, landasan, metode, dan strategi dalam bimbingan karir?

1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian bimbingan karir.

(5)

2. Mengidentifikasi tujuan bimbingan karir dalam pengembangan individu.

3. Menjelaskan bentuk layanan, landasan, metode, dan strategi dalam bimbingan karir.

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Bimbingan Karir

1. Pengertian Bimbingan Karir

Bimbingan karir adalah upaya yang dilakukan oleh konselor (ahli dan profesional) kepada klien (dalam hal ini siswa) untuk membantu memahami diri dan lingkungannya yang dihubungkan dengan proses pemilhan dan pengembangan karir melalui kegiatan bimbingan dan konseling (Afdal, Suya, Syamsu, & Uman, 2014).

menurut Fikri (2021) Bimbingan karir adalah proses membantu klien dalam memahami, menerima diri sendiri dan sekaligus mampu beradaptasi di dunia kerja nantinya. Oleh karena itu, hal terpenting dalam konseling karir adalah pemahaman, penerimaan, dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. oleh karena itu bimbingan karir merupakan suatu upaya untuk membantu individu mengenal dan memahami dirinya sendiri,mempelajari dunia kerja, dan mengembangkan masa depannya sesuai dengan cara hidup yang diharapkan. Lebih lanjut, diharapkan dengan layanan bimbingan karir, individu mampu menentukan dan mengambil keputusan karir secara tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna.

2. Tujuan Bimbingan Karir

Adapun tujuan dari bimbingan karir adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber daya manusia terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan. Tujuan bimbingan karir ini dapat dijabarkan ke dalam empat tujuan, yaitu:

a.) Tujuan Masyarakat (Societal Objective)

Untuk bertanggung jawab secara sosial, dalam hal kebutuhan dan tantangan- tantangan yang timbul dari masyarakat. Suatu organisasi yang berada di tengah- tengah masyarakat diharapkan membawa manfaat. Suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusianya agar tidak mempunyai dampak negative terhadap masyarakat.

Tujuan Organisasi

(7)

Untuk mengenal bahwa manajemen sumber daya manusia itu ada (exist), dan perlu memberikan kontribusi terhadap pendayagunaan organisasi secara keseluruhan.

Bimbingan karir bukanlah suatu tujuan dan akhir suatu proses, melainkan suatu perangkat atau alat untuk membantu tercapainya suatu tujuan organisasi secara keseluruhan.

c.) Tujuan Fungsi (Functional Objective)

Untuk memelihara (maintain) kontribusi bagian-bagian lain agar mereka (karyawan dalam tiap bagian) melaksanakan tugasnya secara optimal. Dengan kata lain setiap karyawan dalam organisasi itu menjalankan fungsinya dengan baik.

d.) Tujuan Personel (Personnel Objective)

Untuk membantu pegawai dalam mencapai tujuan-tujuan pribadinya, dalam rangka pencapaian tujuan organisasinya. Tujuan-tujuan pribadi karyawan seharusnya dipenuhi, dan ini sudah merupakan motivasi dan pemeliharaan terhadap karyawan tersebut.

2.2 Tujuan Bimbingan Karir

Tujuan bimbingan karir dapat dibedakan menjadi dua ialah tujuan umum dan khusus.

Untuk sasaran (tujuan) yang bersifat umum menurut Sikula yang dikutip Oleh Munandar sebagai berikut :

a. Meningkatkan Produktivitas;

b. Meningkatkan mutu kerja;

c. Meningkatkan ketepatan dalam human resources planning;

d. Meningkatkan moral kerja;

e. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja dan;

f. Menunjang pertumbuhan pribadi.

2.3 Bentuk – Bentuk Layanan Bimbingan Karir

Layanan bimbingan karir dengan pendekatan kelompok, baik sebagai program khusus maupun yang terintegrasi dalam kurikulum, bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

1.) Ceramah dari Narasumber

(8)

Ceramah ini bisa dilakukan oleh konselor, guru, atau narasumber lain. Untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang karir tertentu, bisa diundang ahli di bidang tersebut untuk memberikan ceramah.

2.) Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok adalah metode di mana peserta membahas masalah atau pertanyaan tertentu bersama-sama. Semua peserta memiliki kedudukan yang setara dan saling berbagi pendapat.Berikut macam-macam

a.) Panel : Panel diskusi adalah pembicaraan yang sudah direncanakan sebelumnya di depan audiens tentang topik tertentu, biasanya melibatkan tiga hingga tujuh pembicara dan dipandu oleh seorang moderator.

b.) Kelompok Studi Kecil :Kelompok studi kecil adalah diskusi yang bertujuan untuk membahas suatu masalah dengan cepat dari berbagai sudut pandang.

c.) Panel Formal : Panel formal adalah diskusi panel di mana audiens terlibat secara aktif.

d.) Simposium : Simposium adalah serangkaian pidato singkat di depan audiens, dengan setiap pidato membahas aspek berbeda dari suatu topik, dipandu oleh seorang moderator.

e.) Seminar : Seminar adalah diskusi ilmiah yang dilakukan untuk merumuskan dasar pembahasan terhadap suatu masalah.

f.) Lokakarya (Workshop) : Lokakarya atau workshop adalah pertemuan kerja di mana peserta menyampaikan masalah yang kemudian dibahas dan dipecahkan bersama-sama, bertujuan untuk pengembangan profesional dalam pekerjaan sehari-hari.

3.) Karyawisata

Karyawisata adalah kegiatan yang mencakup unsur bekerja, belajar, dan berwisata.

Kegiatan ini bisa diartikan sebagai belajar sambil berwisata atau berwisata sambil berkarya.

4.) Pengajaran Unit

Pengajaran unit adalah metode yang membantu siswa memahami suatu pekerjaan melalui perencanaan bersama yang berpusat pada siswa dan fokus pada masalah yang cukup luas.

5.) Sosiodrama

Sosiodrama adalah metode pendidikan di mana peserta memainkan peran tertentu untuk lebih memahami keterampilan dan sikap dalam hubungan antar manusia.

(9)

6.) Hari Karir (Career Days)

Hari karir adalah hari-hari tertentu yang dipilih untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan karir.

2.4 Landasan Bimbingan Karir

Bimbingan karir didasarkan pada berbagai landasan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaannya. Landasan ini terbagi menjadi empat kategori utama:

1) Landasan Filosofis

Bimbingan karir didasarkan pada prinsip demokrasi dalam pendidikan, yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan dan mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Prinsip ini menekankan bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakangnya, memiliki kesempatan untuk mengejar cita-cita dan mencapai pendidikan sesuai dengan bakat dan minat mereka. Ini mencerminkan komitmen terhadap keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan.

2) Landasan Sosiologis

Dalam perspektif sosiologis, bimbingan karir dianggap krusial dalam kehidupan masyarakat. Setiap anggota masyarakat diharapkan aktif berpartisipasi dalam dunia kerja, bekerja sama untuk menciptakan dan melaksanakan kegiatan yang mendukung kemajuan masyarakat. Dengan kemajuan masyarakat, terdapat tuntutan agar individu lebih dinamis dalam memenuhi kebutuhan pembangunan yang semakin kompleks.

Keberagaman dan kompleksitas kehidupan masyarakat mempengaruhi dunia kerja, mendorong individu untuk bersaing dan memenuhi kebutuhan pribadi mereka. Selain itu, nilai-nilai sosial yang berkembang di berbagai bidang kerja mencerminkan perubahan dalam masyarakat,

3) Landasan Pedagogis

Dari sudut pandang pendidikan, bimbingan karir berfokus pada pengembangan sikap positif terhadap dunia kerja. Proses pendidikan dirancang untuk membantu individu menghargai dan mencintai pekerjaan yang mereka pilih, mendorong mereka untuk berkomitmen dan berdedikasi tinggi dalam pekerjaan tersebut. Pendidikan juga bertujuan mempersiapkan individu menjadi pribadi yang mandiri dan mampu bekerja secara otonom. Dengan demikian, pendidikan merupakan langkah awal yang penting

(10)

dalam membentuk individu menjadi tenaga kerja yang profesional dan siap berkontribusi secara efektif di dunia kerja

4) Landasan Psikologis

Landasan psikologis bimbingan karir berfokus pada potensi manusia untuk berkembang dan beradaptasi dalam dunia kerja. Ini mencakup kemampuan berpikir profesional, di mana individu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses dalam karir mereka. Selain itu, setiap individu menghadapi tugas-tugas perkembangan yang bervariasi pada setiap tahap kehidupan, yang mempengaruhi bagaimana mereka membentuk dan mengembangkan karir mereka.

Aspek penting lainnya adalah aktualisasi diri, yaitu kemampuan untuk mengembangkan potensi maksimal, menghargai nilai-nilai kemanusiaan, serta mengakui martabat diri dan orang lain. Selain itu, individu memiliki dorongan untuk mengabdi kepada masyarakat dan memerlukan lingkungan kerja yang mendukung kolaborasi serta saling membantu untuk mewujudkan tujuan bersama.

2.5 Metode Bimbingan Karir

Bimbingan karir menggunakan berbagai metode untuk membantu individu dalam menentukan dan mengembangkan jalur karir mereka. Menurut Hartono (2016), terdapat lima metode utama dalam bimbingan karir, yaitu antara lain:

1. Metode Psiko Dinamik

Metode ini mempelajari bagaimana pengalaman masa lalu mempengaruhi sikap, kemampuan, dan minat yang berhubungan dengan pilihan karir. Aspek utama dari metode ini termasuk:

a.) Pengalaman dan Pilihan Jabatan

Menilai bagaimana pengalaman masa lalu mempengaruhi keputusan karir berdasarkan perilaku yang tampak dari kepribadian.

b.) Pengalaman Masa Kecil dan Sikap Orang Tua

Mengkaji dampak pengalaman awal dan sikap orang tua terhadap sikap dan orientasi karir anak.

c.) Perlakuan Orang Tua dan Kebutuhan Rasa PuasMenganalisis bagaimana perlakuan orang tua, seperti perlindungan berlebihan atau penolakan, mempengaruhi kepuasan diri anak.

d.) Pengasuhan dan Perilaku Orang Tua

(11)

Menilai bagaimana cara orang tua mengasuh dan perilaku mereka mempengaruhi orientasi karir anak di masa depan.

e.) Pengalaman Masa Lalu dan Pilihan Karir

Meneliti bagaimana pengalaman sebelumnya membentuk sikap dasar, minat, dan kapasitas yang berpengaruh pada pilihan pekerjaan di masa dewasa.

2. Metode Behavioral

Metode ini meneliti bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan karir, seperti pengalaman sosial, interaksi dengan orang lain, serta bakat, minat, dan aspirasi pribadi, berperan dalam pemilihan pekerjaan. Fokusnya adalah pada bagaimana faktor- faktor tersebut mendukung atau menghambat proses pengambilan keputusan dalam memilih karir.

3. Metode Kognitif

Metode ini dikembangkan oleh Ginzberg, Super, dan Halland, yaitu teori yang mempelajari bagaimana faktor-faktor hereditas, budaya, dan kondisi intelektual saling berinteraksi dalam menentukan keputusan karir. Metode ini berfokus pada bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi pilihan karir melalui interaksi antara potensi bawaan dan pengaruh lingkungan serta layanan yang tersedia. Dengan menekankan peran dari faktor-faktor ini, metode kognitif membantu memahami bagaimana individu membuat keputusan karir yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi mereka.

4. Metode Transcendental

Metode ini meneliti hubungan antara perkembangan karir, kematangan profesional, dan konsep diri individu. Fokusnya adalah pada pola kemampuan kerja, identifikasi peran, dan penyesuaian karir seiring waktu. Metode ini juga mempertimbangkan bagaimana perbedaan individu mempengaruhi kepuasan dan keberhasilan dalam pekerjaan mereka.

5. Metode Developmental Career Counseling

Metode ini memandang pemilihan dan pengembangan karir sebagai bagian dari proses perkembangan individu. Terdapat dua tahap utama dalam metode ini yaitu :

(1) antisipasi, di mana individu memikirkan dan merencanakan karir mereka

(2) implementasi, di mana mereka menerapkan keputusan tersebut dan menyesuaikan diri dalam pekerjaan. Kedua tahap ini saling berkaitan dan mencerminkan bagaimana perkembangan pribadi mempengaruhi pilihan, pencapaian, dan kemajuan dalam pendidikan serta karir.

(12)

2.6 Strategi Bimbingan Karir

Untuk mencapai tujuan bimbingan karir, setiap pembimbing dapat menggunakan strategi yang berbeda-beda, tergantung pada latar belakang pendidikan, keahlian, serta kondisi objektif klien yang mereka hadapi. Meskipun demikian, secara umum strategi- strategi tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: strategi instruksional, strategi substansial, dan strategi permainan (Huizinga, 1990).

a. Strategi instruksional : adalah pendekatan dalam penyelenggaraan bimbingan karir yang diintegrasikan ke dalam proses pengajaran. Strategi ini sangat cocok diterapkan oleh tenaga pengajar karena lebih menekankan pada pemberian informasi dibandingkan dengan pemrosesan informasi secara mendalam. Namun, jika pemrosesan informasi karir dijadikan fokus utama dalam strategi ini, hasilnya akan lebih efektif dan tepat sasaran.Secara mendasar, strategi instruksional bukanlah bimbingan karir itu sendiri, melainkan sebuah metode pengajaran yang mengadopsi prinsip-prinsip bimbingan karir dengan fokus utama pada penyampaian informasi terkait karir. Pendekatan ini menggabungkan bimbingan karir dengan pembelajaran melalui pemrosesan informasi karir secara klasikal, dengan menggunakan berbagai metode atau teknik pembelajaran.

Beberapa metode tersebut meliputi pengajaran unit, home room, karyawisata, ceramah dari tokoh atau narasumber, penggunaan media audio visual, bibliografi, pelatihan kerja, career day, wawancara, dan paket bimbingan karir.

b. Strategi substansial : merupakan bentuk penyelenggaraan bimbingan karir melalui hubungan interpersonal (antara pembimbing dengan klien). Strategi ini lazim dipergunakan oleh pembimbing dalam bentuk wawancara konseling. Untuk mempergunakan strategi ini, diperlukan penguasaan teori dan praktik konseling, di samping disiplin ilmu penunjang yang terkait. Contoh teknik yang termasuk dalam strategi ini adalah teknik genogram dan konseling karir.

c. Strategi perm ainan : adalah pendekatan alternatif dalam pelaksanaan bimbingan karir.

Metode ini dilakukan melalui kegiatan bermain yang dirancang untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran. Permainan itu sendiri adalah sebuah aktivitas sukarela yang dilakukan dalam ruang dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya, mengikuti aturan yang telah disepakati bersama. Aturan-aturan ini diterima secara sukarela tetapi tetap mengikat sepenuhnya. Tujuan dari permainan terletak pada aktivitas itu sendiri,

(13)

yang biasanya disertai dengan perasaan tegang dan gembira, serta memberikan pengalaman yang berbeda dari kehidupan sehari-hari.

(14)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Bimbingan karir merupakan bagian penting dari psikologi yang berperan dalam membantu individu mengenali, memahami, dan mengembangkan potensi serta pilihan karir mereka. Secara umum, bimbingan karir dalam psikologi bertujuan untuk membantu individu dalam pengambilan keputusan karir yang tepat, yang sesuai dengan minat, bakat, nilai, serta kondisi pasar tenaga kerja. Melalui proses ini, individu tidak hanya mampu menentukan jalur karir yang paling sesuai bagi mereka, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan dan dinamika dunia kerja yang terus berkembang.

Dalam bimbingan karir terdapat enam landasan pedoman dalam pelaksanaan bimbingan karir, lima metode dalam bimbingan karir yang dimana memiliki fungsi yang berbeda-beda terdiri dari Metode Psiko Dinamik, Metode Behavioral, Metode Kognitif, Metode Transcendental, dan Metode Developmental Career Counseling . serta dalam bimbingan karir memiliki strategi-strategi yang dapat mencapai tujuan bimbingan karir terdiri dari strategi intruksional, Strategi substansial dan strategi permainan.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Afdal, A., Suya, M., Syamsu, S., & Uman, U. (2014). Bimbingan Karir Kolaboratif dalam Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 2(3), 1–7. https://doi.org/10.29210/110000

Bimo Walgito, Bimbingan+konselingg,(studi&karier), (Yokyakarta: C.V Andi Offset, 2010),202-203.

Fikri, K. O. (2021, August). Pengembangan Modul Digital Career Awareness bagi Siswa SMP Kelas VII. In Prosiding Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (Vol. 1).

Hartono, D. (2016). BIMBINGAN KARIER. Kencana.

Huizinga, J. (1990). Homo Ludens: Fungsi dan Hakekat Permainan dalam Budaya. LP3ES.

Sukardi Dewa Ketut, Bimbingan Karir Di Sekolah-sekoalah, (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), 489.

Sukardi Dewa Ketut, Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah, 490

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh konseling karir secara kelompok terhadap efikasi diri pengambilan keputusan studi lanjut pada siswa SMA. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas

Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai bakat serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja

Pedoman Pembinaan Minat Bakat dan Karir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini terdapat dalam Keputusan Dekan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Layanan

Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu

Dengan memiliki efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir yang tinggi, maka individu akan mampu mempertahankan pilihan program studinya meskipun lingkungan kurang

Layanan informasi karir yang merupakan bagian dari proses bimbingan adalah sebagai upaya membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah

Layanan informasi karir yang merupakan bagian dari proses bimbingan adalah sebagai upaya membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah

Kondisi sosio-ekonomi keluarga siswa ada tiga tingkatan yaitu : ada yang kondisi sosio-ekonominya rendah, sedang dan tinggi; 2 perencanaan karir siswa disesuaikan dengan bakat, minat