DINAR MAHARANI SAFITRI (202001500070) MUHAMMAD REJA FAUZAN (202001500068
DEWI SYAHARANI (202001500053) MUSSOKHEH (202001500072)
TEORI
KEPRIBADIAN SULIVAN & ERIK
ERIKSON
● A. Biografi
● Herbert "Harry" Stack Sullivan adalah seorang psikiater dan psikoanalis Neo-Freudian Amerika yang berpendapat bahwa "kepribadian tidak akan pernah dapat diisolasi dari hubungan antarpribadi yang kompleks
● Kelahiran: 21 Februari 1892, New York, Amerika
● Meninggal: 14 Januari 1949, Paris, Perancis
● Kebangsaan: Amerika
● Pendidikan: Universitas Cornell
● Partner: James Inscoe Sullivan (1927–)
● Organisasi didirikan: William Alanson White Institute.
Dia percaya bahwa kecemasan dan gejala psikiatri lainnya muncul dalam konflik mendasar antara individu dan lingkungan manusia mereka dan bahwa perkembangan kepribadian juga terjadi melalui serangkaian interaksi dengan orang lain.
A. BIOGRAFI :Harry Stack Sullivan
B.Teori Interpersonal
1. Latar Belakang (Dimensi Umum Kepribadian)
Harry Stack Sulivan adalah pencipta segi pandangan baru yang dikenal dengan nama interpersonal theory of psychiatry. Ajaran pokok teori ini dalam hubungannya dengan teori kepribadian ialah bahwa kepribadian adalah “pola yang relative menetap dari situasi-situasi antarpribadi yang berulang yang menjadi cirri kehiupan manusia” (1953, hlm 111).
“Sebuah kepribadian tidak pernah bisa diisolasikan dalam kompleks
relasi-relasi antarpribadi yang didalamnya dia tinggal dan membuat
keberadaannya jadi demikian” (Sullivan, 1953a, hlm 10).
2. Pandangan Dasar Tentang Kepribadian / Prinsip-Prinsip Dasar
Sullivan mengemukakan suatu pandangan yang lebih bersifat psikologi-sosial tentang perkembangan kepribadian yaitu suatu pandangan dimana pengaruh- pengaruh yang unik dari hubungan-hubungan manusia diberi peran yang semestinya, yang menempatkan faktor sosial menentukan perkembangan psikologis.
Sullivan tidak menolak faktor-faktor fisiologis sebagai hal yang menentukan perkembangan kepribadian, sebab ia berpendapat bahwa kadang-kadang pengaruh-pengaruh sosial yang berlawanan dengan kebutuhan fisiologis seseorang bisa menyebabkan pengaruh yang merugikan kepribadiannya.
C. Aplikasi Teori Interpersonal
1. Struktur Kepribadian
Sullivan tegas memandang sifat dinamik
kepribadian, sehingga merendahkan konsep id-
ego-superego-dan lain-lain. Yang membuat
kepribadian menjadi statis atau stabil. Namun
ternyata dia juga memberi tempat penting
dalam teorinya beberapa aspek kepribadian
yang nyata-nyata stabil dalam waktu yang
lama: dinamisme, personifikasi, system self,
dan proses kognitif.
ASPEK KEPRIBADIAN
• Ibu-Jahat, Ibu-Baik (Bad- Mother, Good-Mother)
• Personifikasi “Aku” (Me Personification)
• Personifikasi Eiditik (Eiditick Personification)
PERSONIFIKAS DINAMISME I
PROSES KOGNITIF
(SELF SYTEM)
SISTEM DIRI
2. Dinamika Kepribadian
Sullivan memandang kehidupan manusia sebagai system energi, dimana perhatian utamanya adalah bagaimana
menghilangkan tegangan yang ditimbulkan oleh keinginan dan
kecemasan. Energy dapat berwujud dalam bentuk tegangan
atau dalam bentuk tingkah laku itu sendiri.
Tegangan adalah potensi untuk brtingkah laku yang disadari
atau tidak disadari. Ada sua sumber tegangan utama, yakni: tegangan-tegangan
yang disebabkan oleh kebutuhan
a. TEGANGAN
LANJUTAN…..
● Kebutuhan (needs)
Kebutuhan yang mula pertama muncul adalah tegangan yang timbul akibat
ketidakseimbangan biologis didalam diri individu atau ketidakmampuan fisikokimis antara individu dengan lingkungannya.
● Kecemasan (Anxiety)
Definisi Sullivan tentang kecemasan:”rasa cemas adalah sebuah tegangan yang
berlawanan dengan tegangan-tegangan kebutuhan dan memerlukan tindakan yang tepat untuk bisa melepaskannya”
TEGANGAN
LANJUTAN…
b. Transformasi energi
Transformasi energy
adalah tegangan yag ditransformasikan menjadi tingkahlaku, baik tingkahlaku
terbuka maupun tertutup.
Lanjutan…
Sullivan (1953b)
mempostulasikan tujuh epos atau tahapan perkembangan, dan masing-masing krusial bagi pembentukan kepribadian manusia.
3. PERKEMBANGAN
KEPRIBADIAN
Masa Kanak-Kanak (Childhood)
Masa bayi ( infacy) Masa Anak Muda (Juvenile Era)
Masa Remaja-Awal (Early Adolescense) Masa Praremaja
(Preadolescense)
Masa Remaja Akhir (Late Adolescense)
Tahapan Perkembangan
Masa Dewasa
(Adulthood)
Teori Sullivan cukup komprehensif, namun di kalangan ahli psikologi tidak sepopuler teori Freud, Jung, Adler, dan Erikson. Hal baru yang menjadi kekuatan teorinya adalah memakai hubungan interpersonal sebagai fokus analisis kepribadian. Secara umum, teorinya mudah dicerna dan mudah dipraktekkan Kurangnya popularitas mungkin disebabkan oleh keterikatan erat Sullivan dengan psikiatri.Gagasan-gagasan Sullivan memiliki kekurangan ketidak mampuan menulis dengan baik
D. KRITIK TERHADAP
TEORI SULIVAN
Biografi Erik Erikson
Erikson lahir di Jerman, 15 Juni 1902 dari orang tua Denmark yang dipisahkan sebelum kelahirannya. Pada 1927 ia mulai mengajar di Wina Segera Erikson mendaftar ke Wina Psikoanalitik Institute dan mulai analisis pribadi dengan Anna Freud. Erikson dianggap salah satu merupakan terang dan paling menjanjikan siswa. Pada tahun 1933 Erikson pindah boston,Amerika, Erikson membuka praktik pribadi dan menjadi kota psikoanalitik anak pertama. Erikson telah diberi janji di Harvard Medical School dan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, dan ia segera berafiliasi juga dengan Harvard
Psychological Clinic dan Hakim Baker Pusat Bimbingan, klinik perintis untuk pengobatan anak-anak yang terganggu emosinya.
Dari Harvard, Erikson pindah ke University of California di Berkeley, di mana ia menulis bukunya pertama yang penting, "Childhood and Society"Kemudian, sebagai protes pemecatan universitas anggota fakultas yang menolak tanda royalti Erikson mengundurkan diri dari posisinya.
Pada tahun 1960 ia kembali ke Harvard sebagai profesor psikologi sampai pensiun pada tahun 1970.
A. Teori Post Freudian
Erikson mengambil psikoanalitik sebagai dasar teorinya Erikson berpendapat bahwa masa dewasa bukanlah sebuah hasil dari pengalaman-pengalaman masa lalu tetapi merupakan proses kelanjutan dari tahapan sebelumnya.
Konsep dasar kepribadian manusia menurut Erik Erikson tidak hanya dipengaruhi oleh keinginan/dorongan dari dalam diri individu, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar.
Teori Post Freudian
Dorongan-dorongan yang menguntungkan disalurkan dengan cara yang baik dan normative. Pada diri individu terdapat bermacam-macam dorongan yang setiap saat muncul
ego tidak membiarkan tingkah laku seseorang itu sembarangan atau acak tetapi tingkah laku yang dilahirkan itu hendaknya merupakan tingkah laku yang berpola dan menurut aturan tertentu
ego tidak membiarkan tingkah laku seseorang itu sembarangan atau acak tetapi tingkah laku yang dilahirkan itu hendaknya merupakan tingkah laku yang berpola dan menurut aturan tertentu
Berfungsinya ego pada diri individu untuk menerima rangsangan dari luar kemudian
menyimpannya dan setelah itu dapat mempergunakannya
untuk sesuatu keperluan coping behavior.
Berfungsinya ego pada diri individu untuk menerima rangsangan dari luar kemudian
menyimpannya dan setelah itu dapat mempergunakannya
untuk sesuatu keperluan coping behavior.
FAKTOR LUAR
FUNGSI EGO
KOGNITIF FUNGSI
PENGAWASAN FUNGSI EGO
IMPULSE ECNOMIC
B.Penelitian berdasarkan teori erik erikson
MERCURY VENUS NEPTUNE
Banyak psikolog telah tertarik oleh ide Erikson tentang pembentukan identitas. James Marcia (1980),Marcia dan
rekan kerjanya menugaskan orang-orang muda untuk mengisi empat status identitas yang berbeda: pencapaian identitas, penyitaan, difusi identitas, dan moratorium. sistem
empat-kategori ini tampaknya menjadi perbaikan pada sistem dua kategori, identitas vs kebingungan identitas, yang pertama kali diusulkan oleh Erikson. Menurut Marcia,
prestasi identitas timbul pada saat orang tersebut telah mengalami masa krisis, dan telah menyelesaikan krisis dan
membuat komitmen untuk misalnya tujuan kerja tertentu.
45%
15%
40%
Aplikasi Teori Post Freudian
Erikson mengembang-modifikasikan teori freud mengenai struktur kepribadian sebelumnya. Ia lebih menekankan pengembangan teorinya kepada unsur “ego”
dan hubungannya dengan Id. Diantaranya adalah:
1. Struktur kepribadian
EGO KREATIF Ego Otonomi Fungsional
Aspek psikososial
2. Dinamika kepribadian
● Tahap Pertama (Infancy / Masa Bayi)
Ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya.
● Tahap Kedua (Childhood / Masa Kanak-Kanak Awal)
Ditandai adanya kecenderungan autonomy – shame, doubt. Pada
masa ini sampai batas-batas tertentu anak sudah bisa berdiri
sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari
botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya, tetapi di pihak
lain dia telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam
berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan
dari orang tuanya.
● Tahap Ketiga (Play Age/Masa Bermain)
Sering disebut dengan masa pra sekolah (Preschool Age) yang ditandai dengan adanya kecenderungan initiative – guilty. Pada masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia mengalami kegagalan.
● Tahap Keempat (School Age/Masa Sekolah)
Ditandai adanya kecenderungan industry–inferiority. Sebagai kelanjutan dari perkembangan tahap sebelumnya, pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya.
Lanjutan……
● Tahap kelima (adolescence/masa remaja)
Di sini, anak sudah mulai menjadi remaja. Masa ini merupakan masa pencarian identitas. Akan ada berbagai macam gangguan yang harus diatasi agar dapat mencapai identitasnya. Jika tidak maka akan terjadi krisis identitas.
● Tahap keenam (young adulthood/masa dewasa awal) Dalam tahap ini, orang dewasa awal siap dan ingin menyatukan identitasnya dengan orang lain. Pendekatan yang mencerminkan fakta bahwa kita mencintai, memelihara persahabatan, dan
pekerjaan, kita membaginya dengan orang lain.
Lanjutan……
● Tahap Ketujuh (middle adutlhood/ dewasa madya)
Krisis psikososial yang ditandai dengan perhatian terhadap apa yang dihasilkan serta pembentukan dan penetapan garis
pedoman untuk generasi mendatang.
● Tahap Kedelapan (late adulthood/ dewasa akhir)
Integritas, kebijaksanaan dan keputus-asaan, mewarnai tahap usia ini .
Lanjutan…
Implikasi bagi Bimbingan dan Konseling
Implikasi dari teori Psikososial Erik Erikson bagi Bimbingan dan Konseling adalah dengan adanya teori konseling yang dapat digunakan yaitu konseling ego yang dipopulerkan oler Erik Erikson, konseling ini dinamakan konseling ego karena memiliki ciri khas yang lebih menekankan pada fungsi ego yang merupakan energi psikologikal individu, dibanding id dan superego sesuai dengan apa yang menjadi bahasan dalam teori psikososial Erik Erikson itu sendiri.
Teknik Konseling Ego
Pengawalan Pengontrolan proses
Transferensi Counter
transference Diagnosis
& interpretasi
Apabila konseli sudah menyadari masalahnya, proses konseling diarahkan ke Pembentukan Tingkah Laku Baru
Fungsi ego
Impulse Economics (Fungsi dorongan ekonomis) Kemampuan ego untuk tidak hanya mengontrol dorongan-dorongan, tetapi menyalurkannya ke arah tingkah laku yang lebih dapat diterima dan berguna.
Cognitive Function (Fungsi kognitif)Kemampuan ego untuk menganalisis dan berpikir logis mengatasi perasaan, ini merupakan kemampuan ego yang bebas dari pengaruh id.
Controlling Function (Fungsi Pengawasan) Kemampuan ego untuk memusatkan usaha penyelesaian tugas tanpa diganggu oleh perasaan.
Lanjutan
● Kritik Terhadap Teori Erik Erikson
Dalam kemampuannya mengorganisasi pengetahuan, teori
Erikson sebagian besar terbatas hanya pada tahapan
perkembangan. Teorinya tidak mampu mengarahkan persoalan,
seperti sifat pribadi atau motivasi dan keterbatasan yang datang
dari kurangnya kemampuan teori untuk mencari makna akan apa
yang diketahui mengenai kepribadian manusia. Kedelapan
tahapan perkembangan mempertahankan pernyataan akan
bagaimana siklus kehidupan seharusnya dan penemuan
penelitian di area ini biasanya cocok dengan kerangka aliran
Erikson. Akan tetapi, teorinya kurang memiliki lingkup yang
cukup untuk dinilai tinggi dalam kriteria ini.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik
Terima kasih
THANKS!