• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPTD PUSKESMAS INUMAN KECAMATAN INUMAN KABUPATEN KUANTAN SINGING

N/A
N/A
Sarni Sitohang

Academic year: 2023

Membagikan "KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPTD PUSKESMAS INUMAN KECAMATAN INUMAN KABUPATEN KUANTAN SINGING"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Dokumen Pelayanan di Lingkungan Kementerian Kesehatan; Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pedoman Penatausahaan Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi; Ketentuan sistem dokumen resmi yang berlaku pada BLUD UPTD Puskesmas Inuman mengacu pada Peraturan Bupati Kuantan Singingi tentang sistem dokumen resmi di wilayah pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi dan pedoman penyusunan dokumen akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Direktorat Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2017.

Tujuan dari penyusunan pedoman naskah pelayanan BLUD UPTD Puskesmas Inuman ini adalah untuk dijadikan pedoman atau acuan bagi petugas dan pegawai di lingkungan BLUD UPTD Puskesmas Inuman dalam mengelola dokumen pelayanan. Pedoman pengelolaan naskah BLUD UPTD Puskesmas Inuman bertujuan untuk menciptakan komunikasi tertulis internal dan eksternal yang lancar, efektif dan efisien guna mendukung tertib pengelolaan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan BLUD UPTD Puskesmas Inuman. Tercapainya kesamaan pemahaman, bahasa dan penafsiran dalam pelaksanaan naskah dinas di lingkungan BLUD UPTD Puskesmas Inuman;

Dokumen resmi adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi resmi yang dibuat dan/atau diterbitkan oleh Pengelola BLUD UPTD Puskesmas Inuman yang mempunyai wilayah hukum di lingkungan Puskesmas Inuman. Surat Perintah Perjalanan Dinas merupakan surat resmi dari seorang pimpinan kepada bawahannya untuk melakukan perjalanan dinas. Undangan dan pemberitahuan merupakan dokumen resmi yang ditujukan kepada seluruh pegawai BLUD UPTD Puskesmas untuk menghadiri rapat atau acara resmi di lingkungan BLUD UPTD Puskesmas.

Naskah resmi keputusan kepala BLUD UPTD Puskesmas Inuman dibagikan kepada petugas program dan yang bersangkutan dan diarsipkan di bagian administrasi dalam bentuk soft copy.

ENGGUNAAN DAN KEWENANGAN PEJABAT PENANDATANGAN NASKAH DINAS

Stempelnya menggunakan tinta ungu dan diletakkan di sebelah kiri tanda tangan eksekutif yang menandatangani dokumen resmi dan surat-surat lainnya. Kepala BLUD UPTD Puskesmas menandatangani naskah dinas berupa rangkaian surat: surat keputusan, perintah tugas, surat perintah perjalanan dinas, surat undangan/pengumuman, surat kuasa, lembar disposisi, laporan, berita acara, surat rekomendasi. Selain surat keputusan, surat lain dapat ditandatangani oleh pegawai yang dilimpahkan wewenangnya oleh pimpinan BLUD UPTD Puskesmas Inuman apabila pimpinan BLUD UPTD Puskesmas sedang berlibur dan sedang cuti. tugas eksternal. selama lebih dari 2 hari.

Pemimpin yang dapat mengubah, meralat, mencabut, dan membatalkan akta dinas adalah pemimpin yang menandatangani akta dinas. Kebijakan adalah suatu peraturan/keputusan yang ditetapkan oleh kepala puskesmas yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab upaya kesehatan dan pelaksana kegiatan. Peraturan/keputusan kepala puskesmas dituangkan dalam pasal-pasal keputusan, atau merupakan lampiran peraturan/keputusan tersebut.

Bahan kebijakan dapat dijadikan lampiran Peraturan/Keputusan, dan ditandatangani pada halaman terakhir oleh pejabat yang menetapkan Peraturan/Keputusan tersebut. Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala Puskesmas, dengan nama ditulis tanpa gelar, dan tanpa NIP.

Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas

Perencanaan adalah : suatu proses berurutan dari kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif. Perencanaan tingkat Puskesmas (HCP) diartikan sebagai proses penyusunan rencana kegiatan Puskesmas untuk lima tahun ke depan dan satu tahun berikutnya, yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi permasalahan atau beberapa permasalahan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Perencanaan Puskesmas mencakup seluruh upaya Puskesmas yang dilaksanakan di Puskesmas, baik dalam pelaksanaan fungsi penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) maupun upaya kesehatan perseorangan (UKP) pada tingkat pertama, baik UKM esensial, maupun pengembangan sebagai Rencana Puskesmas lima tahun dan Rencana Puskesmas tahunan, yang didanai oleh pemerintah, pemerintah pusat dan daerah serta sumber pendanaan lainnya.

Sesuai dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas harus menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten. Rencana lima tahun tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.

PENDAHULUAN

BAB III. INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA UNTUK TIAP JENIS PELAYANAN DAN UPAYA PUSKESMAS

ANALISIS KINERJA

RENCANA PENCAPAIAN KINERJA LIMA TAHUN

PEMANTAUAN DAN PENILAIAN BAB VII. PENUTUP

Upaya klinis (usaha kesehatan perorangan) dan kesehatan masyarakat yang dilakukan di Puskesmas seperti upaya KIA, upaya KB, upaya PKM, dan lain-lain. Program kerja : diisi dengan program kerja yang akan dilaksanakan setiap tahun untuk mencapai tujuan berdasarkan hasil analisis kinerja, misalnya program kerja pengembangan personel, program kerja peningkatan mutu, program kerja personel pembangunan, program kerja pengembangan fasilitas, dan lain-lain. Kegiatan: Terdapat rincian kegiatan pada setiap program yang direncanakan, misalnya program pengembangan staf, kegiatan pelatihan perawat, pelatihan staf PKM, dan lain-lain.

Rencana lima tahun ini nantinya akan menjadi acuan dalam pembuatan rencana ZD tahunan yang dituangkan dalam RUK (Usulan Rencana Kegiatan). Tahapan ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan RUK untuk memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk melaksanakan tahapan perencanaan. Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis data yang dikumpulkan oleh tim yang ditunjuk oleh kepala Puskesmas.

PENYUSUNAN RUK

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

Pembina merupakan petunjuk dalam melaksanakan suatu kegiatan, sehingga dapat diartikan petunjuk yang mengatur beberapa hal, sedangkan petunjuk hanya mengatur 1 (satu) kegiatan saja.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TATA LAKSANA PELAYANAN A. Lingkup Kegiatan

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM BAB VII KESELAMATAN KERJA

PENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP

RUANG LINGKUP I TATA LAKSANA

Cara melaksanakan kegiatan adalah cara melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan. Metode ini mungkin termasuk membangun tim, rapat, melakukan audit, dll. Logging adalah pencatatan aktivitas, dan penugasan proyek menyatakan bagaimana aktivitas dicatat atau dokumentasi aktivitas dibuat. Pelaporan adalah caranya. Cara penomoran : SOP.A,B,C,D,E (A untuk administrasi, B untuk UKM, C untuk UKP, D untuk program prioritas, E untuk mutu Puskesmas) / PKM-INM / tahun terbit / Contoh nomor urut : SOP.A/PKM-INM/I/2018/001.

Tim atau panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas hanya menyikapi SOP dan memperbaikinya saja. Hal ini sangat penting karena komitmen terhadap penerapan SOP hanya dapat diperoleh dengan keterlibatan staf/unit kerja dalam penyusunan SOP. Pelaksana atau unit kerja harus mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya, kemudian tim mutu diminta memberikan jawabannya.

Daftar periksa digunakan untuk mendukung, memfasilitasi penerapan dan pemantauan SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri. Langkah pertama dalam menyiapkan daftar periksa adalah mengidentifikasi prosedur yang memerlukan daftar periksa untuk memfasilitasi implementasi dan pemantauan. Prosedur pengendalian dokumen pada BLUD UPTD Puskesmas Inuman ditetapkan oleh Kepala Puskesmas yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di Puskesmas. Tujuan pengendalian dokumen adalah untuk mengendalikan kerahasiaan dokumen, proses perubahan, penerbitan, pendistribusian dan peredaran dokumen.

Penomoran dokumen dilakukan secara terpusat di Bagian Tata Usaha dengan urutan sebagai berikut: kode dokumen/PKM-INM (singkatan Puskesmas Inuman yang mencantumkan dokumen/tahun pembuatan dokumen/Nomor urut dokumen, beserta kode dokumen di Puskesmas Inuman SOP B : kode SOP kelompok UKM.

Apabila sudah tidak berlaku lagi atau tidak digunakan maka satuan kerja wajib mengembalikan dokumen yang kadaluwarsanya kepada Bagian Tata Usaha, sehingga satuan kerja hanya mempunyai dokumen yang masih berlaku. Bagian Tata Usaha boleh memusnahkan fotokopi dokumen yang tidak sah, namun dokumen aslinya harus disimpan, dengan jangka waktu penyimpanan sesuai ketentuan peraturan penyimpanan dokumen yang berlaku di Puskesmas. Catatan pelaksanaan adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif atas kegiatan yang dilakukan atau dicapai dalam kegiatan Puskesmas dengan melaksanakan peraturan internal atau kegiatan yang direncanakan.

PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DINAS KESEHATAN

BLUD UPTD PUSKESMAS INUMAN

CATATAN LAIN-LAIN

  • SURAT PEMANGGILAN

Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, pejabat pemberi persetujuan tanggal keberangkatan/kedatangan, dan bendahara bertanggung jawab berdasarkan peraturan keuangan negara apabila negara menderita kerugian karena kesalahan atau kelalaiannya. Oleh karena itu, saya nyatakan dengan ini menyatakan bahwa saya akan melaksanakan tugas saya sepenuhnya dengan mengingat pejabat/pegawai negeri sipil dan apabila di kemudian hari isi pernyataan ini ternyata tidak benar dan menimbulkan kerugian negara, saya siap menanggungnya. kerugian tersebut. Perbandingan huruf pada judul naskah dinas antara nama pemerintah daerah dengan gelar satuan kerja perangkat daerah adalah 3:4.

PENDAHULUAN B. LATAR BELAKANG

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

SASARAN

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN’

MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

  • PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien Puskesmas Di UPTD Yankes Kecamatan Soreang Dengan Fasilitas Kesehatan Sejenis Lainnya Tahun

Salah satu Pelayanan Non Medis yang harus disediakan dan diberikan oleh pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesehatan Puskesmas Kecamatan Siak Kecil adalah pelayanan

b. bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagaimana dimaksud huruf a maka perlu ditetapkan Standar Pelayanan Publik UPTD Puskesmas Oro-Oro Ombo

bahwa UPTD Puskesmas adalah unit pelaksana teknis untuk menunjang Operasional Dinas dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat di lingkungan pemerintah

Dengan dilakukannya penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan Laporan kinerja Kepegawaian Berbasis Online kepada para pegawai bagian Tata Usaha di UPTD Puskesmas Manggis I,

Sasaran Keselamatan Pasien yang akan diterapkan di Puskesmas Cikembar meliputi: 1 Mengidentifikasi pasien dengan benar 2 Meningkatkan komunikasi yang efektif 3 Meningkatkan keamanan

bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas maka perlu ditetapkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya tentang Penilaian Kinerja di UPTD Puskesmas Modopuro.. Undang-Undang

Hubungan antara Dukungan Emosional dengan Pasien Skizofrenia di UPTD Puskesmas Sibulue Kecamatan Sibulue Kabupaten Bone Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diketahui