KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Program Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan adalah peningkatan sarana perdagangan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan aktifitas perekonomian masyarakat yang merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM. Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah melaksanakan kegiatan pembangunan Coffee Balkon ini dalam ranga meningkatakan pendapatan masyarakat kabupaten Halmahera Tengah pada umumnya dan pada Masyarakat Desa Fidi Jaya Pada Khususnya.
2. Maksud dan Tujuan a. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk membuat rencana teknis Pembangunan Gedung Coffee Balkon Kabupaten Halmahera Tengah yang meliputi perencanaan struktural maupun arsitektural.
b. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk
mendapatkan hasil perencanaan berupa drawing engineering detail dan rencana anggaran biaya terhadap bangunan Gedung Coffee Balkon Kab. Halmahera Tengah secara tepat mutu, tepat waktu, tertib administrasi dan keuangan.
3. Sasaran Sasaran kegiatan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung Coffee Balkon Kabupaten Halmahera Tengah.
4. Lokasi Kegiatan Desa Fidi Jaya Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah 5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kabupaten
Halmahera Tengah Tahun Anggaran 2024 6. Nama dan Organisasi
Pejabat Pembuat Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen pada Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Halmahera Tengah Data Penunjang
1. Data Dasar Data dasar yang digunakan bersumber dari data resmi instansi pemerintah.
2. Standar Teknis A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
a) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1)Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
2)Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
b) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan : 1) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
2)Menjamin bangunan gedung dibangun dan
dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
c) Persyaratan Struktur Bangunan :
1)Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
2)Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan arsitektur bangunan.
3) Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
4) Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur
d) Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran : 1) Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
2) Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa, secara struktur stabil selama kebakaran sehingga :
(a) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
(b) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk memadamkan api.
(c) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.
e) Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi.
1)Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya maupun pemeliharaannya.
2)Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghuninya dari bahaya akibat petir.
3)Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang
memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
f) Persyaratan ventilasi dan pengkodisian udara.
1)Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
2)Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik.
g) Persyaratan Pencahayaan.
1)Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alam maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.
2)Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata ruang udara secara baik.
B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan prasarana Gedung perkantoran yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya :
a) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam rangka implementasi
penataan bangunan dan lingkungan.
b) Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.
3. Studi-studi Terdahulu -
4. Referensi Hukum 1. Undang-undang Republik Indonesia No.26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
2. Undang-undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung;
3. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya tentang Pengadaan Barang/ JasaPemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang pedoman penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
Ruang Lingkup
1. Lingkup Kegiatan 1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara vide Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : PRT/45/M/2007 tanggal 27 Desember 2007
2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dari :
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat : 1)Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
2)Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
3)Rencana system Mekanikal / Elektrikal.
4)Rencana utilitas 5)Perkiraan biaya.
d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1)Gambar-gambar detail Arsitektur, Struktur, Utilitas dan M/E, yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
2)Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3)Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
4)Laporan akhir perencanaan.
3. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Pengadaan di dalam menyusun dokumen pelelangan dan pelaksanaan pelelangan.
4. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan dan
melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
5. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
2. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi :
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan 2. Tahap Pra-Rencana Teknis
a. Gambar-gambar Pra-rencana b. Perkiraan biaya pembangunan
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) 3. Tahap Pengembangan Rencana
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4. Tahap Rencana Detail
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat kerja (RKS).
c. Bill of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).
5. Tahap Pelelangan
- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.
3. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
-
4. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi
5. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Penyedia jasa konsultansi dapat membuat konsep perencanaan bangunan yang up to date / mengikuti perkembangan konstruksi dengan tetap mematuhi kaidah teknis yang berlaku.
6. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan Pembangunan Gedung Coffee Balkon adalah selama 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
7. Kebutuhan Personel Minimal
Posisi
Kualifikasi Tingkat
Pendidikan Jurusan Keahlian Pengalaman
Status Tenaga
Ahli Tenaga Ahli
Ketua Tim
Min. S1 Arsitektur SKA Muda Ahli Teknik Bangunan Gedung
Min. 1 thn
Tenaga Pendukung Drafter SMK atau
sederajat
Bangunan - Min. 1 thn
8. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal pelaksanaan pekerjaan adalah selama 30 (tiga puluh) hari kamlender sejak penandatanganan kontrak atau menyesuaikan proses pengadaan yang dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan.
Laporan
1. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan memuat:
a. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
b. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
c. Jadwal kegiatan penyedia jasa.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 5 (lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
2. Laporan Bulanan -
3. Laporan Antara Laporan Antara memuat :
1. Laporan data rencana/deskripsi kegiatan.
2. Metodologi pekerjaan.
3. Konsep perencanaan.
4. Draft gambar rencana.
Laporan antara harus diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kalender sejak ditandatangani surat perjanjian kerja/SPK sebanyak 5 (lima) eksamplar/buku laporan.
4. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat:
a. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan perencanaan b. Kendala dan solusi penyelesaiannya
c. Perhitungan struktur
d. Gambar-gambar detail hasil perencanaan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 7 (tujuh) hari kalender sejak berakhirnya surat perjanjian kerja/SPK sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Hal-hal Lain
1. Produksi Dalam Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan kompetensi dalam negeri.
2. Persyaratan Kerja Sama - 3. Pedoman Pengumpulan
Data Lapangan
-
4. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan petemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.
Weda, 18 Maret 2024 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Andi Sudirman Nur, S.T.
NIP. 19861114 201101 1 002