2.1 Sejarah Perusahaan
Pada era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat sehingga persaingan dalam dunia kerja menjadi semakin ketat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan kerja praktek. Mahasiswa dituntut memiliki kesiapan dalam menghadapi dunia pekerjaan dan menerapkan ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan. Kerja praktek merupakan suatu bentuk pembekalan terhadap mahasiswa untuk memahami dan mengaplikasikan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dibangku perkuliahan dalam dunia kerja. Mahasiswa Teknik Kimia diharapkan mampu untuk meningkatkan pemahaman baik dari segi keilmuan maupun keterampilan dasar agar dapat menjadi seorang professional. Oleh karena itu, kerjasama antara perusahaan dengan institute perguruan tinggi perlu terus ditingkatkan agar dunia akademik dapat mengikuti perkembangan dunia industri yang sedang berkembang pesat. Salah satu industri yang saat ini sedang berkembang yaitu industri semen.
Industri semen merupakan salah satu industri yang sangat berpengaruh dalam pembangunan. Industri semen sekarang ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan pesat yang terjadi dalam dunia industri semen ini ditandai dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang bergerak dibidang yang sama sudah mulai bermunculan di Indonesia. Indarung Padang atau yang sekarang lebih dikenal dengan PT Semen Padang merupakan pabrik semen pertama yang beroperasi di Indonesia. Kemudian pada tahun 1957 berdiri pabrik semen kedua yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur dan pada tahun 1968 pendirian pabrik semen Tonasa yang akhirnya bergabung menjadi SGG (Semen Gresik Grup).
Industri semen memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan pembangunan infrastruktur dengan kegiatan operasi produksi semen. Mulai dari produksi, pengelolahan bahan baku sampai produksi akhir. Hampir semua perusahaan semen, baik BUMN maupun swasta menambah kapasitas produksi
5
dalam beberapa tahun terakhir guna mengejar kekurangan pasokan semen dipasar domestik. Sehingga industri semen menjadi salah satu penopang dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Olengga dan Fitriya., 2020). PT Semen Padang adalah salah satu perusahaan produsen dan distributor semen yang dikenal memiliki reputasi yang baik dengan sistem produksi yang sangat matang.
Gambar 2.1 Sejarah PT. Semen Padang
PT Semen Padang merupakan industri semen pertama di Indonesia yang berlokasi di provinsi Sumatera Barat. Pada tahun 1896 Ir. Carl Christophus Lau tertarik dengan batu-batuan yang terdapat di Bukit Karang Putih dan Bukit Ngalau, kemudian pada tanggal 25 Januari 1907 Ir. Carl Christophus mengajukan permohonan kepada Hindia-Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung dan pada tanggal 16 Agustus 1907 permohonan tersebut disetujui.
Pada tanggal 18 Maret 1910 industri semen didirikan untuk pertama kalinya dengan nama NV Nederlandesch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). pabrik yang berlokasi di Indarung ini mulai beroperasi dengan kapasitas 22.900 ton pertahun dan pada tahun 1939 produksinya meningkat sebesar 172.000 ton pertahun (Yunardi, 2012)
Ketika proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, pabrik semen ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan diberi nama Kilang Semen Indarung. Pada tanggal 5 Juli 1958, industri ini di nasionalisasikan oleh Pemerintahan Republik Indonesia dari tangan Pemerintahan Belanda. Kemudian
sejak tanggal 17 Februari 1971 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1971, Semen Padang dirubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas (PT) berdasarkan Akta No. 5 tanggal 4 Juli 1972 yang dibuat dihadapan Notaris Julian Nomrod Siregar Gelar Mangaraja Namora Sh.
Peningkatan kapasitas produksi di Indarung I menjadi 300.000 ton pertahun sehingga pada tahun 1975 dibangun pabrik Indarung II dengan kapasitas 600.000 ton pertahun dan mulai beroperasi pada tahun 1979. Di tahun 1981 dilakukan menambahan pabrik Indarung III A dan III B dengan kapasitas masing- masing 600.000 ton/tahun. Kemudian pabrik Indarung III C dibangun pada tahun 1994. Dalam perkembangannya pabrik Indarung III A dinamakan dengan pabrik Indarung III sedangkan pabrik Indarung III B dan III C yang menggunakan satu Kiln yang sama diberi nama pabrik Indarung IV. Pada tanggal 16 Desember 1998 diresmikan pabrik Indarung V sehingga kapasitas produksi menjadi meningkat sebesar 5.570.000 ton pertahun. Pada tahun 1999 pabrik Indarung I berhenti beroperasional, dikarenakan pabrik Indarung I menggunakan proses basah sehingga dianggap kurang efisien dikarenakan biaya operasional yang digunakan cukup tinggi dan limbah yang dihasilkan cukup banyak.
Berdasarkan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-326/ MK.
016/1995 tanggal 5 Juni 1995, pemerintahan melakukan konsolidasi atas tiga buah pabrik semen milik pemerintah yaitu PT Semen Padang, PT Semen Gresik dan PT Semen Tonasa yang terealisasikan pada tanggal 15 September 1995 (Yunardi,2012).
2.1.1 Informasi Umum
Nama Perusahaan : PT Semen Padang Logo Perusahaan :
Gambar 2.2 Logo PT.Semen Padang
Jenis : Persero
Alamat : Kantor Pusat Jl. Raya Indarung, Padang 25237 Sumatera Barat Telp. (0751) 815250, Fax. 0751-815590
Website : www.semenpadang.co.id
2.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 2.3 Perubahan logo PT. Semen Padang
Logo PT Semen Padang (PTSP) pertama kali diciptakan pada 1910, semasih bernama Nederlandsch Indische Portland Cement (Pabrik Semen Hindia- Belanda). Logonya berbentuk bulat, terdiri atas dua lingkaran (besar dan kecil) dengan posisi lingkaran kecil berada di dalam lingkaran besar. Di antara kedua lingkaran terdapat tulisan “Sumatera Portland Cement Work”. Di dalam lingkaran kecil terdapat huruf N.I.P.C.M, dingkatan dari “Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij, sebuah pabrik semen Indarung, 15 km di timur kota Padang (semen padang, 2021). Logo tersebut hanya berumur 3 tahun karena pada tahun 1913 dibuat sebuah logo baru dimana logo barunya hanya mengalami perubahan pada penulisan NIPCM ditambah dengan NV. Kemudian ditambah gambar seekor kerbau jantan dalam lingkaran kecil tampak sedang berdiri menghadap kearah kiri dengan latar panorama alam Minangkabau.
Logo itu kemudian diubah ladi pada tahun 1928 dimana kata Naderlandsch Indische diubah menjadi Padang. Jadi tulisan diantara kedua lingkaran tersebut yaitu N.V Padang Portland Cement Maatschapij . Dibagian bawah tertulis pabrik Indarung dekat Padang, Sumatera Tengah, yang ditulis
dengan huruf lebih kecil. Di dalam lingkaran kecil, selain gambar kerbau terdapat gambar seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan sebelah kanan kerbau sambil memegang tali kerbaunya. Adapula gambar sebuah rumah adat, keliatan hanya dua gonjongnya, di belakang sebelah kanan kerbau. Panorama dilatator belakang ditambah dengan lukisan Gunung Merapi, lambing sumarak ramah Minang. Gambar kerbau tetap ditampilkan mendominasi di lingkaran kecil tersebut.
Kedatangan Jepang membawa perubahan, NV PPCM diganti dengan Semen Indarung. Logo PT Semen Padang hanya dilakukan perubahan pada tulisan yaitu dari bahasa Belanda menjadi bahasa Indonesia sampai tahun 1949.
Setelah itu ada sedikit perubahan, yaitu tulisan Semen Indarung diubah menjadi Kilang Semen Indarung. . Ketika Belanda kembali ke Indonesia pada tahun 1950, nama NVPPCM muncul kembali. Logo tersebut dimodifikasi kembali pada tahun 1958, seiring dengan kebijakan pemerintah pusat tentang nasionalisme perusahaan asing. Logo yang berbentuk bulat dipertahankan, tetapi tulisan NVPPCM diganti dengan Semen Padang Pabrik Indaroeng, gambar kerbau tetap ada namun gambar anak laki-laki, rumah adat, dan gambar panorama Gunung Merapi diganti dengan gambar atap rumah gadang dengan lima gonjong di atas gambar kerbau.
Pada tahun 1970 logo PT Semen Padang diperbaharui lagi, dimana dua lingkaran dihilangkan sehingga tulisan Padang Portland Cement Indonesia dibuat melingkar sekaligus menjadi pembatasnya. Gambar kerbau hanya ditampilkan kepalanya saja dengan posisi menghadap ke depan dan terdapat moto PT Semen Padang yang berbunyi “Kami Telah Berbuat Sebelum yang Lain Memikirkan”.
Namun, pada tahun 1972 logo tersebut dimodifikasi dengan memunculkan dua garis lingkaran yaitu besar dan kecil. Perubahan terjadi lagi pada tahun 1991, saat tulisan Padang Portland Cement menjadi Padang Cement Indonesia.
Pada 1 Juli 2012, PT Semen Padang kembali melakukan perubahan logo.
Pada perubahan ini PT Semen Padang tidak melakukan perubahan yang bersifat fundamental karena brand perusahaan tertua di Indonesia ini dinilai sudah kuat.
Pergantian ini dilakukan dengan pertimbangan, logo yang dipakai sebelumnya memiliki ciri, tanduk kerbau kecil dan complicated (rumit). Mata kerbau
kelihatan old (tua), gonjong dominan, dan telinga terlihat off position. Pada logo baru disempurnakan menjadi, tanduk kerbau menjadi besar dan kokoh/melindungi, mata kelihatan tajam/tegas, gonjong menjadi sederhana (crown), dan telinga pada posisi “on” (selalu mendengar). Logo baru ini memiliki kriteria dan karakter yang kokoh (identitas semen), universal (tidak kedaerahan), lebih simple (mudah diingat/memoriable) serta lebih konsisten (Semen padang, 2021).
2.1.3 Perkembangan Perusahaan a. Tahun 1910 – 1942
Pada tahun ini dibangunnya pabrik semen pertama dan tertua di Indonesia dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappiji (NVNIPCM) pada 18 maret 1910 dengan akte notaries Johanes Piede Smidth di Amsterdam, Belanda (Ramadhani, 2017).
b. Tahun 1942 – 1945
Pada perang Dunia II, jepang menguasai Indonesia yang menyebabkan pabrik semen diambil alih oleh Manajemen Asano Cement Jepang.
c. Tahun 1945 – 1947
Ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pabrik semen diambil alih oleh pemeritahan Indonesia dan berganti nama menjadi Kilang Semen Indarung.
d. Tahun 1947 – 1958
Pada agresi militer I tahun 1947, pabrik semen kembali diambil alih oleh Belanda pada april 1948 dan berganti nama menjadi NV Padang Portland Cement Maatschappiji (NVPPCM).
e. Tahun 1958 – 1961
Pada tahun ini beberapa Badan Penyelenggara Perusahaan-Perusahaan Industri dan Tambang (BAPPIT) menasionalisasikan semua perusahaan Belanda termasuk semen padang pada 5 Juli 1958.
f. Tahun 1961 – 1971
Pada tahun ini perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rahabilitasi dan pengembangan kapasitas pada pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton pertahun. Pabrik menerima banyak masukan dan selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas dan proses basah keteknologi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.
g. Tahun 1971 – 1995
Setelah resmi bernama PT Semen Padang maka pengangkatan direksi ditentukan berdasarkan RUPS sesuai dengan keputusan Mentri Keuangan No.
304/MK/1972 berlaku semenjak perusahaan berstatus PT (Persero) h. Tahun 1995 – 1998
Berdasarkan surat Mentri Keuangan Republik Indonesia No.S-326?
MK/016/1998 tanggal 5 Juni 1995, pemerintahan melakukan konsolidasi atas tiga buah pabrik semen milik pemerintahan, yaitu PT Semen Padang, PT Semen Gresik dan PT Semen Tonasa menjadi Semen Gresik Group (SGG) yang terealisasi pada 15 September 1995.
i. Tahun 2013
Pemerintah mengalihkan kepemilikan seharusnya dari PT. Semen Padang ke PT Semen Gresik Group, Tbk (Persero) bersama dengan pembangunan pabrik Indarung V. Pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen Gresik Group bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia Group, Tbk (Persero) dengan anak perusahaan PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Semen Gresik Group dan Thang Long Cement Company (TLCC Vietnam). Saat ini PT Semen Padang memiliki 6 unit pabrik, yaitu pabrik Indarung I, II, III, IV, V dan IV tetapi hanya 5 pabrik yang beroperasi. Pabrik Indarung I beroperasi dengan proses basah sehingga berdasarkan pertimbangan efisiensi dan populasi pabrik ini tidak beroperasi lagi. Total kapasitas produksi PT Semen Padang saat ini adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Kapasitas Produksi PT Semen Padang
No Pabrik Kapasitas (ton/tahun)
1. Indarung II 660.000
2. Indarung III 660.000
3. Indarung IV 1.620.000
4. Indarung V 2.300.000
5. Indarung VI 3.000.000
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan 2.2.1 Struktur Organisasi PT Semen Padang
PT. Semen Padang merupakan salah satu perusahaan yang berada dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk persero. Struktur organisasi berbentuk line dan staf dilingkungan Direktorat Jendral Industri Kimia, Departemen Perindustrian.Pada sistem ini, kekuasaan tertinggi berada pada pemegang saham, yaitu pemerintah melalui Dewan Komisaris. Berikut merupakan struktur organisasi dan manajemen di PT Semen Padang.
Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT.Semen Padang 1. Direktur Komersial
Direktorat Komersial bertanggung jawab langsung kepada direktur utama dan akan membawahi beberapa unit kerja, yaitu :
a) Departemen Penjualan
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : Biro penjualan wilayah I
1) Biro penjualan wilayah II 2) Biro penjualan wilayah III 3) Biro penjualan luar negeri 4) Biro promise dan analisa pasar 5) Biro adminitrasi penjualan
b) Departemen Distribusi dan Transportasi
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : 1) Biro pengantongan II
2) Biro distribusi dan transportasi I 3) Biro distribusi dan transportasi II 4) Biro pabrik kantong
5) Staf evaluasi dan perencanaan distrans c) Departemen Pengadaan
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : 1) Biro pengadaan jasa
2) Biro pengadaan barang 3) Biro pengelolaan persediaan
4) Biro perencanaandan pengendalian pengadaan 2. Direktur Produksi
Direktur prosuksi bertanggung jawab terhadap direktur utama dan membawahi beberapa departemen, yaitu :
a) Departemen Tambang
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : 1) Biro penambangan
2) Biro pemeliharan alat 3) Biro pemeliharaan alat berat
4) Biro perencanaan pengembangan dan evaluasi tambang 5) Bidang SHE tambang
b) Departemen Produksi II/III
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : 1) Biro prosuksi II/III
2) Biro pemeliharaan mesin II/III
3) Biro pemeliharaan listrik dan instrument II/III 4) Biro pengantongan I
c ) Departemen Produksi IV
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : 1) Biro produksi IV
2) Biro pemeliharaan mesin IV
3) Biro pemeliharaan listrik dan instrument IV 4) Biro laboratorium proses
5) Biro produksi semen dan pengantongan dumai d) Departemen Produksi V
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : 1) Biro produksi V
2) Biro pemeliharaan mesin V
3) Biro pemeliharaan listrik dan instrument V 4) Biro tenaga
e) Departemen Tenaga Pabrik
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : 1) Biro rendal produksi dan manajemen energy 2) Biro evaluasi dan pengendalian pemeliharaan 3) Biro sistem manajemen dan informasi pabrik
4) Staf pemantauan dan pengendalian emisi, pengelolahan limbah dan material curah
5) Biro rekayasa 6) Biro workshop
7) Biro konstruksi dan pelayaan pabrik f) Departemen Quality Assurance dan SHE
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya yaitu : 1) Biro Quality assurance dan pelayanan teknis
2) Biro SHE
3) Biro inovasi dan AFR 4) Biro capex
5) Staf direktur produksi 3. Direktur Keuangan
Direktorat produksi langsung bertanggung jawab terhadap direktur utama dan membawahi beebrapa departemen, yaitu :
a) Departemen Akutansi dan Keuangan
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya : 1) Biro bendahara
2) Biro hutang piutang
3) Biro perpajakan dan asuransi
4) Biro akutansi keuangan dan asset manajemen 5) Biro akutansi manajemen
b) Departemen Akutansi dan Keuangan
Departemen ini dibantu oleh beberapa biro, diantaranya : 1) Biro pembinaan pendidikan dan latihan 2) Biro personalia
3) Biro perencaan dan pengembangan SDM 4) Staf direktur keuangan
2.2.2 Struktur Organisasi Departemen Produksi Indarung IV PT. Semen Padang
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Departemen Produksi IV PT. Semen Padang 2.2.3 Struktur Ekonomi Perusahaan
Untuk produksi semen Portland I, Super Masonry Cemen (SMC) dan Portland Pozzolan Cement (PPC), PT. Semen Padang memiliki daerah pemasaran yang meliputi seluruh wilayah provinsi dipulau Sumatera, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Untuk produk-produk lainnya dipasarakan ke daerah-daerah yang memerlukan. Selain dipasarkan kedalam negeri, PT. Semen Padang juga mengekspor produknya ke luar negeri diantaranya yaitu Bangladesh, Myanmar, Srilanka, Maldives, Philipina, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Timur, Madagaskar, Kuwait dan lain-lain.
PT. Semen Padang mendistribusikan sekitar 63% produknya dalam kemasan zak dan curah melalui jalur laut, sedangkan sisanya dalam kemasan zak, big bag dan curah didistribusikan melalui jalur darat. Produk yang didistribusikan melalui
jalur darat akan dipasarkan kedaerah Sumatera Barat, Tapanuli Selatan, Riau Daratan, Bengkulu dan Jambi. Proses pengantongan untuk pendistribusikan jalur darat dilakukan di Packing Plant Indarung (PPI), Sedangkan untuk pendistribusian jalur laut dilakukan pengantongan di Teluk Bayur.