• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEHATAN MENTAL (MENTAL HYGIENE)

N/A
N/A
Riva Nadia Putri

Academic year: 2023

Membagikan "KESEHATAN MENTAL (MENTAL HYGIENE)"

Copied!
482
0
0

Teks penuh

Kesehatan mental mempengaruhi kehidupan sehari-hari atau masa depan seseorang, termasuk anak-anak dan remaja. Menjaga dan melindungi kesehatan mental anak merupakan aspek penting yang dapat membantu anak berkembang lebih baik di masa depan.

Sejarah Pergerakan Kesehatan Mental

Secara hukum, gerakan kesehatan mental ini diresmikan pada tanggal 3 Juli 1946, ketika ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Amerika Serikat. Gerakan kesehatan mental ini terus berkembang, sehingga pada tahun 1075 terdapat lebih dari seribu asosiasi kesehatan mental di Amerika Serikat.

Kesehatan Mental

Fungsi Kesehatan Mental

Penerapan kesehatan jiwa dalam segala bidang kehidupan (di rumah, sekolah, tempat kerja dan lingkungan lainnya) menentukan kesehatan jiwa dan dapat mencegah terjadinya gangguan jiwa. Kesehatan mental memang penting untuk dikembangkan, namun tidak semua orang dapat dengan mudah mencapai kesehatan mental.

Ruang Lingkup Kesehatan Mental

Jika kesehatan mental keluarga dipengaruhi oleh iklim psikologis keluarga, maka kesehatan mental sekolah didasarkan pada asumsi tersebut. Guru SMP dan SMA penting dalam memahami kesehatan mental siswanya yang berada dalam masa transisi.

Kesehatan Mental di Bidang Politik

Kesehatan Mental di Bidang Hukum

Sejarah kesehatan mental terbagi menjadi zaman pra-ilmiah dan zaman modern, penjelasannya sebagai berikut. Sejarah Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) Jurusan Dakwah (Komunikasi) STAIN Purwokerto.

Pengertian Mental Health atau Kesehatan Mental

Pengertian Kesehatan Jiwa Jika dilihat dari segi, menurut Soeharto Herdjen (1987), kesehatan jiwa dapat diartikan dengan berbagai macam. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kesehatan jiwa adalah keadaan jiwa manusia yang harmonis.

Karakteristik Mental Health

Aspek ± Aspek Penyesuaian Diri

Adaptasi sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial dimana individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Apa yang diserap atau dipelajari individu dalam proses berinteraksi dengan masyarakat masih belum cukup untuk menyempurnakan penyesuaian sosial yang memungkinkan individu mencapai penyesuaian diri dan sosial yang baik. Keduanya merupakan proses tumbuhnya keterampilan individu dalam rangka adaptasi sosial untuk menahan dan mengendalikan diri.

Kriteria Penyesuaian Diri

Schneiders juga mengungkapkan bahwa individu yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah mereka yang memiliki segala keterbatasan, kemampuan, dan kepribadiannya. Adaptasi merupakan kemampuan individu untuk mengubah atau memenuhi berbagai tuntutan yang dibebankan pada dirinya. Kualitas adaptasi diri dapat berubah tergantung pada situasi masyarakat dan budaya di mana adaptasi tersebut berlangsung.

Tahapan Proses Penyesuaian Diri

Jika kita mengetahui penyesuaian diri dan parameter kesehatan mental yang baik, maka kita dapat mengarahkan usaha kita dengan baik dan efektif ketika membantu orang lain. Langkah pertama yang kita mulai dalam proses penyesuaian diri yang baik adalah pemahaman (insight) dan pengetahuan tentang diri sendiri (self-knowledge). Pengendalian diri merupakan dasar integrasi pribadi, yang merupakan salah satu ciri penting orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dan salah satu standar yang baik untuk menentukan tingkat penyesuaian diri.

Faktor ± Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri

Termasuk unsur-unsur penting dalam pendidikan yang dapat mempengaruhi adaptasi individu antara lain. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan utama yang sangat penting atau bahkan tidak ada yang lebih penting dalam kaitannya dengan penyesuaian individu. Oleh karena itu, faktor agama dan budaya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan adaptasi individu.

Karakteristik Penyesuaian Diri

Individu mencari berbagai cara untuk beradaptasi sebagai pengalaman terhadap keadaannya saat ini, misalnya seorang siswa yang merasa kurang mampu dalam melaksanakan tugas menulis makalah akan mencari bahan dalam upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan cara membaca buku, konsultasi, diskusi. , dll. Individu memperoleh banyak pengetahuan melalui pembelajaran dan keterampilan yang dapat membantunya beradaptasi, misalnya seorang guru akan mencoba mempelajari berbagai ilmu untuk meningkatkan profesionalismenya. Misalnya, seorang siswa yang gagal mengetik mengatakan bahwa mesin tiknya rusak, padahal dia sendiri tidak bisa mengetik.

Pengaruh Penyesuaian Diri

Memiliki persahabatan dengan individu lain Individu mempunyai hubungan yang mendalam dengan kerabatnya sehingga mampu saling membutuhkan dengan kerabat tersebut. Hal ini juga ditandai dengan keadaan dimana individu mempunyai kedudukan atau pekerjaan yang diakui oleh masyarakat. Individu dalam situasi ini melakukan perilaku yang melanggar aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Sudut Pandang Penyesuaian diri

Hubungan Penyesuaian Diri dengan Kesehatan Mental Penyesuaian diri adalah kemampuan individu dalam beradaptasi Penyesuaian diri adalah kemampuan individu dalam memenuhi harapan kelompok. Individu yang sehat harus mampu memahami harapan kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan mengambil tindakan yang konsisten dengan harapan tersebut. Kaitan antara kesehatan mental dan penyesuaian diri adalah kunci penyesuaian yang sehat.Dasar-dasar yang penting untuk penyesuaian diri yang baik merupakan bagian integral dari keseluruhan proses penyesuaian.

Penyesuaian Diri yang Normal

Sumber penyesuaian diri yang normal lainnya adalah individu yang mampu melakukan penyesuaian diri positif ditandai dengan hal-hal berikut (Sunarto & Hartono: 1994). Penyesuaian diri yang normal ditandai dengan tidak adanya emosi berlebihan atau emosi destruktif. Proses penyesuaian yang normal ditandai dengan sejumlah pertumbuhan atau perkembangan terkait cara menyelesaikan situasi yang penuh konflik, frustrasi, dan ketegangan.

Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan dimana individu mempunyai kesejahteraan yang dibuktikan dengan mampu mewujudkan potensi diri, mampu mengatasi tekanan hidup normal dalam berbagai situasi kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan produktif, serta mampu berkarya. berkontribusi pada komunitasnya. Pengakuan bahwa kesehatan adalah keadaan keseimbangan antara diri sendiri, orang lain dan lingkungan membantu masyarakat dan individu untuk memahami bagaimana mempertahankan dan meningkatkannya (WHO, 2004).

Perkembangan Kesehatan Mental Era Modern

Dalam beberapa dekade terakhir, beberapa organisasi kesehatan mental bermunculan, seperti American Social Hygiene Association (ASHA) dan American Federation for Sex Hygiene. Untuk meningkatkan kesehatan mental seluruh warga negara Amerika Serikat, melalui penelitian, investigasi, manajemen kasus eksperimental, diagnosis, dan pengobatan; Gerakan kesehatan mental ini terus berkembang, sehingga pada tahun 1075 terdapat lebih dari seribu asosiasi kesehatan mental di Amerika Serikat.

Gaya hidup modern tidak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat tetapi juga memberikan dampak negatif. Modernisasi tidak hanya menghasilkan kemajuan material dan non material yang pada akhirnya dapat mengangkat taraf hidup manusia, harkat dan martabat bangsa, negara, dan masyarakat.

Kesehatan Mental Anak dan Remaja di Masa Kini

Memahami kesehatan jiwa pada anak dan remaja berarti perlu dipahami faktor mana yang dapat mengganggu kesehatan jiwa (faktor risiko) dan faktor mana yang dapat melindungi kesehatan jiwa anak (faktor protektif). Anak yang memiliki kesehatan mental mempunyai ciri-ciri yang dapat kita amati dalam proses tumbuh kembangnya. Untuk mengetahui kesehatan mental seorang anak, penting untuk melihat faktor-faktor dalam diri anak, keluarga, dan lingkungan.

Konsep Kesehatan Mental Dalam Al-4XU¶DQ 'DUi Perspektif Tafsir Al ± Mishbah

Kedua*: Ayat Al-Quran tentang kesehatan jiwa yang diterapkan dalam kesabaran menghadapi cobaan, Allah Q.S. Al-Qur'an merupakan kitab yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, serta mengatur tatanan kehidupan di muka bumi guna menjadi pedoman kebahagiaan dunia dan akhirat. Kesehatan jiwa dalam pandangan Al-Qur'an adalah pengembangan dan pemanfaatan potensi jiwa dengan niat ikhlas beribadah.

Implikasi Peran Agama Bagi Kesehatan Mental Terhadap Pendidikan Agama Terhadap Pendidikan Agama

Jenis-jenis gangguan jiwa

Gangguan jiwa maksudnya yang menonjol adalah gejala psikologis dari unsur psikis Maramis, (2010). Hal ini menunjukkan bahwa gejala gangguan kepribadian (psikopati) dan gejala neurosis hampir sama pada orang dengan kecerdasan tinggi atau rendah. Merupakan gangguan jiwa psikotik atau non-psikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak.

Proses diagnosis gangguan jiwa

Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan persyaratan sosial, adat istiadat, atau norma. Gangguan perilaku bisa berasal dari diri anak atau mungkin dari lingkungan, namun pada akhirnya kedua faktor tersebut saling mempengaruhi. Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi perilaku anak dan seringkali lebih menentukan karena lingkungan dapat diubah sehingga gangguan perilaku dapat dipengaruhi atau dicegah.

Diagnosis Multiaksial

Rincian diagnosis Multiaksial

Greene (2005) mengemukakan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan kekhawatiran pada seseorang yang mengeluh bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Hall & Lindzey (Supratiknya, 1995), kecemasan adalah keadaan tegang yang diakibatkan oleh suatu dorongan hati. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kecemasan merupakan suatu keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang merupakan reaksi terhadap perubahan lingkungan.

Pola Respon Cemas

Kecemasan merupakan suasana hati yang ditandai dengan efek negatif yang melibatkan perasaan, perilaku dan gejala ketegangan fisik atau reaksi fisiologis, dimana seseorang dengan perasaan cemas mengantisipasi kemungkinan bahaya atau kemalangan di masa depan. Kecemasan disebut kecemasan neurotik, yaitu kecemasan yang tidak memiliki penyebab dan ciri objektif.

Teori Teori Kecemasan

Sejak kecil, mereka sudah merasa khawatir, takut, dan tidak yakin terhadap hal-hal sehari-hari. Teori ini menyatakan bahwa kecemasan dapat dilihat sebagai sesuatu yang dikondisikan oleh rasa takut terhadap rangsangan lingkungan tertentu. Kecemasan adalah ketakutan akan ketidakberdayaan seseorang dan reaksi terhadap kehidupan yang kosong dan tidak berarti.

Faktor kecemasan

Kecemasan ini disebabkan oleh hal-hal yang tidak jelas dan tidak ada hubungannya, terkadang disertai perasaan takut yang mempengaruhi seluruh kepribadian. Timbulnya gejala kecemasan sangat bergantung pada kondisi individu, dalam artian pengalaman emosional atau konflik mental yang terjadi pada individu akan memudahkan munculnya gejala kecemasan. Kecemasan ini disebabkan oleh hal-hal yang tidak jelas dan tidak ada hubungannya, terkadang disertai perasaan takut yang mempengaruhi seluruh kepribadian penderitanya.

Gejala dan tanda kecemasan

Gangguan kecemasan adalah gangguan yang ditandai dengan ketakutan atau kecemasan yang tidak realistis, tidak rasional, dan tidak diungkapkan secara intens dengan cara yang jelas. Gangguan fobia adalah ketakutan yang terus-menerus terhadap suatu objek atau situasi yang tidak sebanding dengan ancamannya. Orang dengan gangguan stres akut mungkin merasa bingung atau seolah-olah dunia ini adalah tempat dalam mimpi atau tempat yang tidak nyata.

Kepribadian Pada Gangguan Kecemasan

Orang dengan reaksi stres traumatis cenderung menghindari rangsangan yang membangkitkan kenangan akan trauma tersebut. Seseorang dengan kepribadian introvert akan cenderung merenung dan mengkritik dirinya sendiri atas setiap kesalahan atau teguran yang diterimanya. Setiap kesalahan yang dilakukannya akan menimbulkan beban psikologis sehingga dapat memicu rasa cemas.

Intervensi Gangguan Kecemasan

Tipe kepribadian ekstrovert cenderung dipengaruhi oleh dunia luar, dan bersifat terbuka, sehingga orang dengan tipe kepribadian ekstrovert jarang merasakan kecemasan dalam hidupnya (Feist, 2010).

Referensi

Dokumen terkait

Sukiman, (2012), berpendapat bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat

I ngener al ,st udentact i vi t ywi l lber educedi ft hesubj ectmat t erpr ovi ded byt het eacherdoesnotat t r acthi sat t ent i on,l ear ni ngmat er i alal soneeds t obesel ect