Kimia Dasar II
Redoks dan Elektrokimia
Dr. Edi Pramono
Prodi Kimia FMIPA UNS
REDOKS
• Ingat kembali materi redoks SMA
• Reaksi kimia melibatkan perubahan bilangan oksidasi
• Bilangan Oksidasi (+ / -)
– Ditambahkan pada penulisan atom sebagai muatan – Atom bebas bilangan oksidasi (biloks) = 0
– Golongan logam cenderung memiliki biloks (+) – H (+1) & F (-1)
– Oksigen (-2)
– Golongan halogen (-1)
Reaksi Redoks
• Oksidasi mengalami peningkatan biloks
• Reduksi mengalami punurunan biloks
• Reduktor
• Oksidator
2Na + Cl2 2NaCl 2Mg + O2 2MgO
Menyetarakan reaksi Redoks
• Reaksi biasanya terjadi pada kondisi asam/basa
• Metode setengah reaksi untuk suasana asam
1. Bagi reaksi dalam masing-masing setengah reaksinya 2. Setarakan atom selain H dan O
3. Setarakan Oksigen pada sisi yang kekurangan oksigen dengan penambahan H2O
4. Setarakan Hidrogen dengan penambahan H+ pada sisi yang kekurangan H
5. Setarakan muatan dengan penambahan elektron
6. Setarakan jumlah elektron pada oksidasi dan reduksi dan jumlahkan reaksi
Contoh
Setarakan reaksi berikut jika terjadi pada kondisi asam MnO4- + H2SO3 SO42- + Mn2+
1. Setengah reaksi
MnO4- Mn2+
H2SO3 SO42- 2. Setarakan atom selain H & O
3. Setarakan O dengan penambahan H2O MnO4- Mn2+ + 4H2O
H2O + H2SO3 SO42- 4. Setarakan H
8H+ + MnO4- Mn2+ + 4H2O H2O + H2SO3 SO42- + 4H+
5. Setarakan muatan dengan penambahan e- 5e- + 8H+ + MnO4- Mn2+ + 4H2O
H2O + H2SO3 SO42- + 4H+ + 2e-
6. Setarakan jumlah elektron dan jumlahkan reaksi
2 (5e- + 8H+ + MnO4- Mn2+ + 4H2O) (H2O + H2SO3 SO42- + 4H+ + 2e-) x5 ---
10e- + 16H+ + 2MnO4- 2Mn2+ + 8H2O 5H2O + 5H2SO3 5SO42- + 20H+ + 10e-
---
2MnO4- + 5H2SO3 2Mn2+ + 3H2O + 5SO42- + 4H+
Redoks pada suasana Basa
• Tambahkan 3 tahapan:
7. Tambahkan kedua sisi dengan OH- sejumlah H+
8. Kombinasikan H+ dan OH- menjadi H2O 9. Koreksi jumlah H2O sisi kanan dan kiri
Contoh
• Reaksi pada contoh sebelumnya namun terjadi pada suasana basa:
• Tambahkan OH-
4OH- + 2MnO4- + 5H2SO3 2Mn2+ + 3H2O + 5SO42- + 4H+ + 4OH-
• Kombinasi H+ dan OH- menjadi H2O
4OH- + 2MnO4- + 5H2SO3 2Mn2+ + 3H2O + 5SO42- + 4H2O
• Koreksi total H2O
4OH- + 2MnO4- + 5H2SO3 2Mn2+ + 7H2O + 5SO42-
Asam dan O
2sebagai oksidator
• Pada berbagai reaksi ionosiasi logam seringkali digunakan asam kuat untuk mengoksidasi
logam tersebut
• Asam yang dapat digunakan
– HNO3 – H2SO4
• O2 seringkali berperan sebagai oksidator pada oksidasi senyawa organik
– Kita lebih mengenal pada reaksi pembakaran
Beberapa Bilangan Oksidasi logam
• Logam “dapat” memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu
• Kestabilan spesies mengikuti kestabilan pegisian elektron pada orbitalnya
• Pada logam alkali cenderung berbiloks +1; alkali tanah +2
• Logam transisi
– Beberapa stabil dengan biloks lebih dari satu
• Cu = +1 & +2
• Fe = + 2 & +3
• Mn = +2; +4; +7
• Au = +1 & +3
– Tahapan perubahan biloks pada beberapa logam transisi dapat dipelajari dengan diagram Latimer dan Frost
Diagram latimer untuk Fe
Reaksi antar ion logam
• Mengikuti sistem pada deret Volta
• Bisa ditentukan dengan perhitungan potensial kimia (E) reaksi
Elektrokimia
• Sel Galvani
*Reaksi kimia menghasilkan energi listri
Elektrokimia
• Elektroda
– Katoda terjadi reaksi reduksi – Anoda terjadi reaksi oksidasi
• Notasi sel
– Contoh pada reaksi Ag+ dan Cu2+
Cu(s) I Cu2+(aq) II Ag+(aq) I Ag(s)
– Anoda (kiri) II Katoda (kanan)
– Adakalanya digunakan elektroda innert jika terdapat spesimen berupa cairan/larut; contoh
– Zn(s) I Zn2+(aq) II Fe2+(aq), Fe3+(aq) I Pt(s)
Elektrokimia
• Elektrolisis energi listrik untuk menggerakkan reaksi kimia
• Beberapan satuan Internasional
– Potensial (Volt, V) energi yang dihasilkan per Coulomb.
1 V = 1 J/C
1 C = 1 Ampere x 1 Sec = 1 As 1 mol e- = 96500 C
1 F = 96500 C/mol e-
Contoh
• Elektrolisis pada logam X bermuatan +2 dilakukan
dengan mengalirkan arus 3A selama 2 jam. Jika diakhir percobaan dihasilkan logam X sebanyak 7,11 g; maka Ar dari logam tersebut adalah…
– Petunjuk : X2+ X melibatkan 2e- ( 2 mol elektron)
– Dari data arus dan waktu diperoleh berapa C (coulomb) – Dari C dikonversi ke mol e-
– Untuk reaksi per 2 mol e- : Massa= (mol e-/2) x Ar
Sehingga Ar = (2 x massa produk) / mol e-
Potensial Sel E
sel• E0 potensial standar ([X] 1M, 1 atm, T 298K)
• E potensial diukur pada suhu tertentu E0sel = E0reduksi - E0oksidasi
• Pada elektroda hidrogen E0H+ = 0 V
• Potensial standar reduksi beberapa spesi ditunjukkan pada slide berikutnya
E0sel = E0reduksi - E0oksidasi
*) dalam perhitungan jangan merubah + / - E0
Contoh
• Reaksi Ag-Cu pada sel galvani (E0Ag+ = +0,8V;
E0Cu2+=+0,34V)
E0sel = E0red – E0oks = E0Ag+ – E0Cu2+
= 0,8 – 0,34 = + 0,46 V
Potensial reduksi standar Ag lebih positif dibandingkan Cu sehingga Ag akan mengalami reduksi
Kesepontanan Reaksi
• Parameter sponan ΔS atau ΔG
• Korelasi E0sel dan ΔG0
– Ingat materi termokimia sester sebelumnya – ΔG memberikan informasi kalor yg digunakan
untuk melakukan kerja / kerja maksimum sistem – Secara matematis diperoleh
- ΔG = n F Esel
– n jumlah elektron; F konstanta Faraday (96500 C)
• Reaksi spontan jika ΔG < 0; sehingga jika kita dapatkan E > 0 reaksi akan spontan.
sel
0 0
sel
ΔG = - nFE atau
ΔG = - nFE
E
0sel dan kesetimbangan
• Ingat kembali korelasi ΔG0 dengan konstanta kesetimbangan
• Sehingga
0
0 0
sel
ΔG = RT ln Kc dan
ΔG = - nFE
0
- nFE sel = RT ln Kc
E
0sel dan kesetimbangan
• Kita rubah natural logaritmic ke logaritma berbasis 10 yaitu ln x = 2,303 log x
• Dan pada kondisi standar T 298K; F 96500 C; R 8,314 J.mol-1.K-1.
0 sel 0
sel
- nFE = RT ln Kc E = RT ln Kc
nF
0 sel
0,0592 V
E = log Kc
n
*) dari data E sel atau konstanta kesetimbangan bisa ditentukan
E
selVs Konsentrasi
• Persamaan Nernst
• Pada reaksi secara umum berlaku ΔG = ΔG0 + RT ln Q
Dari penurunan sebelumnya -n F Esel = - n F E0sel + RT ln Q Esel = E0sel – RT ln Q
0 sel
E = RT ln Q
sel nF
E 0
sel
0,0592
E = log Q
sel n E
E
selVs Konsentrasi
• Jumlah n adalah total elektron yang terlibat;
misal dari setangah reaksi masing2 melibatkan 3e pada oksidasi dan 2e pada reduksi; maka n=6
• Jika dalam sel terdapat fasa gas, cair (aq), padat;
maka yang dilibatkan dalam perhitungan adalah fasa gas & cair
• Fasa gas dimasukan nilai tekanan gas tesebut;
misal penggunaan ellektroda H, maka akan
menghasilkan gas H2 dan bisa diinput tekanan gas H2
contoh
0 sel
Oksidasi 0,0592
E = log
n Reduksi
E sel
Prediksi dan Aplikasi
• Dalam suatu reaksu
– ΔG < 0 sel galvani
– ΔG > 0 sel elektrolisis
• Beberapa Aplikasi :
– Pengorbanan elektroda dalam penanggulangan korosi
– Teknologi Batere
– Fuel cell (sel bahan bakar)
– Electroplating atau penyepuhan
Pengumuman UTS
• UTS Kimia dasar II akan dilaksanakan 13 April 2020 pkl.
07:15-09:15
• Remidi (jika diperlukan) akan dilaksanakan pada minggu yang sama
• Soal dalam bentuk Pilihan ganda atau gabungan pilihan ganda dan essay
• Sifat ujian open book
• Pertanyaan akan dibuat dengan platform dari google form; oleh karena itu pastikan Anda mendapatkan sinyal yang terbaik sehingga tidak bermasalah dalam submit jawaban.
• Tidak menutup kemungkinan pertanyaan yang diberikan dalam latihan akan keluar di ujian