• Tidak ada hasil yang ditemukan

KISI-KISI SOAL UJIAN KOMPREHENSIF MATERI KETARBIYAHAN

N/A
N/A
MURSAL TANAFIS AFTHOR

Academic year: 2024

Membagikan "KISI-KISI SOAL UJIAN KOMPREHENSIF MATERI KETARBIYAHAN "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KISI-KISI SOAL UJIAN KOMPREHENSIF MATERI KETARBIYAHAN

1. Pengertian, tujuan pendidikan Islam serta peserta didik dan pendidik menurut para ahli (Ahmad D, Marimba, Al-Syaibani, Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Al-Ghazali, Abuddin Nata, Syed Naquib al-Atas, Abd al-Rahman Shaleh Abdullah)

Menurut Al-Ghazali, pendidikan Islam yaitu pendidikan yang berupaya dalam pembentukan insan paripurna, baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Al Ghazali pula manusia dapat mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadhilah melalui ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.

tujuan pendidikan menurut al-Ghazali menekankan pada pendidikan agama dan akhlak. Menurutnya, arti dan tujuan pendidikan Islam adalah pendidikan yang berusaha dan bertujuan dalam proses pembentukan manusia seutuhnya.

Peserta didik adalah orang-orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikologis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Manusia harus sadar akan potensi rohani yang dimilikinya karena puncak kebutuhan manusia adalah mencintai dan dicintai Tuhan. Al-Ghazali seorang pemikir muslim yang masyhur dan sering disebut sebagai Hujjatul Islam . Pendidikan dijadikannya sebagai taqarub ila Allah tanpa alasan lain lagi kecuali satu. Dari pemikiran Al-Ghazali ini akan terlihat bagaimana pengendalian potensi rohani peserta didik agar terkontrol dalam perjalanan mencari ilmu pengetahuan yang kaya akan nilai.

Al-Ghazali (1997:98) berpendapat bahwa pendidik adalah sosok manusia yang secara total berkonsentrasi kepada bidang pendidikan. Ia tidak boleh melakukan aktivitas lainnya. Namun di sisi lain, ia boleh menerima imbalan materi yang proporsional untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Pengertian, tujuan dan prinsip-prinsip metode, kurikulum dan evaluasi pendidikan Islam

Pengertian kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan agama Islam berupa kegiatan, pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistimatis diberikan kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

tujuan kurikulum pembelajaran Pendidikan Agama Islam dari tahun 1994-2013 memiliki esensi yang sama, yaitu menjadikan peserta didik menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, bertakwa dan berakhlak mulia.

Prinsip-prinsip kurikulum dalam Islam antara lain : prinsip berasaskan Islam, prinsip mengarah kepada tujuan, prinsip (integritas) antar mata pelajaran, prinsip relevansi, prinsip fleksibilitas, prinsip integritas, prinsip efisiensi, prinsip kontinuitas, prinsip individualitas, prinsip kesamaan, prinsip kedinamisan, Metode pembelajaran pendidikan Islam yang dapat diterapkan, di antaranya adalah metode ceramah, demonstrasi, inquiry, diskusi, resitasi, karyawisata, sosiodrama, seminar, eksperimen, diakronik, sinkronik, problem solving, empiris, hiwar, amtsal, targhib, tarhib, keteladanan, pembiasaan.

(2)

berdasarkan standar perhitungan yang bersifat komprehensip dan seluruh aspek-asepk kehidupan mental psikologi dan spiritual religius.

Secara khusus, tujuan pelaksanaan evaluasi dalam pendidikan Islam adalah untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun afektif.

Prinsip-prinsip evaluasi pengajaran PAI meliputi; prinsip melanjutkan (continue), menyeluruh (comprehensive), objektifitas, validitas dan reliabilitas, penggunaan kriteria, kegunaan, dan praktibilitas.

3. Tanggung jawab pendidikan Islam dalam keluarga, sekolah dan masyarakat

Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, di mana pendidik yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan seorang anak adalah orang tua. Kaidah ini ditetapkan secara kodrati, karena mereka ditakdirkan menjadi orang tua anak yang dilahirkan

Tanggung jawab pendidikan ahklak ialah mengarahkan dan membimbing peserta didik agar memiliki akhlak terpuji dan terhindar dari akhlak tercela sehingga dalam kehidupan bagus akhlaknya kepada Allah SWT, pada sesama manusia dan alam semesta.

Tanggung jawab pendidikan masyarakat yang dimaksud adalah bagaimana masing-masing anggota masyarakat itu menciptakan suatu sistem masyarakat tersebut untuk mendidik dirinya sendiri agar bersedia anggota masyarakat yang lainnya. Karena itulah anggota masyarakat diwajibkan oleh Allah untuk menyampaikan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW (al-Qur’an dan as-Sunnah) walaupun satu ayat. Perintah menyampaikan berhubungan erat dengan

pelaksanaannya. Bahwa harus dilaksanakan terlebih dahulu kemudian disampaikan kepada orang lain. Bahwa orang itu telah memperbuat dosa besar dan memang tidak pantas menyuruh orang lain berbuat baik, tetapi diri sendiri dilupakan.

4. Pendidikan akidah, pendidikan ibadah dan pendidikan akhlak dalam konsep pendidikan Islam

pendidikan akidah adalah suatu proses usaha yang berupa pengajaran, bimbingan, pengarahan, pembinaan kepada manusia agar nantinya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan akidah Islam yang telah diyakini secara menyeluruh,

Muhammad Hasbi Ash Siddieqy mengatakan, pendidikan ibadah merupakan usah memberi kesadaran kepada manusia untuk taat kepada Allah. Sedangkan tujuan pendidikan ibadah adalah untuk menjadi 'abid (hamba Allah) yang taat.

(3)

Pendidikan akhlak adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kehendak seseorang untuk mencapai tingkah laku yang mulia dan menjadikannya sebagai kebiasaan.

5. Konsep Dasar Etika dalam Pengembangan Profesi Guru Konsep Dasar Etika Profesi

(Soetjipto,1999) Tuntutan dasar etika profesi luhur yang pertama ialah agar profesi itu dijalankan tanpa pamrih. Dr. B. Kieser menuliskan:

“Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien. Menurut keyakinan orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi luhur), para profesional wajib membuktikan keahlinan mereka semata- mata kepada kepentingan yang mereka layani, tanpa menghitung untung ruginya sendiri. Sebaliknya, dalam semua etika profesi, cacat jiwa pokok dari seorang profe-sional ialah bahwa ia mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepentingan klien.”

Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi luhur ini harus memiliki pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggota profesi, agar kepercayaan para klien tidak disalahgunakan.

Selanjutnya hal ini kita kenal sebagai kode etik. Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur menuntut seseorang untuk menjalankan tugasnya dalam keadaan apapun tetap menjunjung tinggi tuntutan profesinya.

Kesimpulannya adalah jabatan guru juga merupakan sebuah profesi. Namun demikian profesi ini tidak sama seperti profesi-profesi pada umumnya. Bahkan boleh dikatakan bahwa profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-mata segi materinya belaka.

6. Hakikat Guru Hakikat Guru

Selanjutnya, guru dapat diartikan sebagai seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkaan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik,

7. Hakikat Profesi

mengartikan profesi sebagai suatu bidang pekerjaan yang ingin ditekuni seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.

8. Hakikat Kualifikasi dan Kompetensi Guru

Kualifikasi guru adalah suatu upaya untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Kualifikasi merupakan keahlian yang diperlukan untuk menduduki sutu jabatan. Kualifikasi guru dalam kegiatan belajar mengajar menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.

(4)

Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi intelektual, kompetensi fisik, kompetensi pribadi dan kompetensi sosial (Kunandar, 2011:55).

9. Kompetensi Profesional Guru

kompetensi profesional guru adalah penguasaan materi pelajaran yang luas dan mendalam 10. Kompetensi Paedagogik Guru

kompetensi pedagogik Guru merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, Pemahaman terhadap peserta didik pengembangan kurikulum/silabus, Perancangan pembelajaran,

11. Kompetensi Kepribadian Guru

Kompetensi kepribadian guru mencakup lima subkompetensi, yaitu kepribadian mantap dan stabil, dewasa, arif, berwibawa dan berakhlak mulia. Kompetensi dalam perspektif Islam terdiri dari kompetensi personal-religius, sosial-religius, dan profesional-religius.

12. Kompetensi Sosial Guru

Kompetensi sosial yang dimiliki seorang guru adalah menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan lingkungan mereka (seperti orang tua, tetangga, dan sesama teman)

13. Hakikat Kode Etik Guru

Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di Indonesia sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.

14. Organisasi Asosiasi Keprofesian

Asosiasi Profesi adalah organisasi berbadan hukum yang menaungi sekelompok orang yang memiliki profesi dan keahlian yang sama serta memiliki tujuan yang sama dalam pembinaan dan pengembangan praktik berprofesi.

15. Sertifikasi Guru

Sertifikasi Guru atau Sergur merupakan sebuah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang sudah memenuhi standar profesional atau kelayakan seorang guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah

16. Pendidikan Profesi Guru

Merupakan pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik dengan persyaratan keahlian khusus dalam menjadi guru.

17. Uji Kompetensi Guru

(5)

Uji Kompetensi merupakan proses pengukuran dan penilaian atas kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural dari seorang guru, pamong belajar, pengawas sekolah, dan penilik.

18. Kebijakan Pengembangan Profesionalisme Guru

Untuk menjadi guru profesional, perlu perjalanan panjang. Dengan demikian, kenijakan pembinaan dan pengmbangan profesi guru harus dilakukan secara kontinyu, dengan serial kegiatan tertentu.

Diawali dengan penyiapan calon guru, rekruitmen, penempatan, penugasan, pengembangan profesi dan karir (lihat Gambar 1.4), hingga menjadi guru profesional sejati, yang menjalani profesionalisasi secara terus-menerus. Merujuk pada alur berpikir ini, guru profesional sesungguhnya adalah guru yang di dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bersifat otonom, menguasai kompetensi secara komprehensif, dan daya intelektual tinggi.

Pengembangan keprofesian guru adakalanya diawali dengan penilaian kinerja dan uji

kompetensi. Untuk mengetahui kinerja dan kompetensi guru dilakukan penilaian kinerja dan uji kompetensi. Atas dasar itu dapat dirumuskan profil dan peta kinerja dan kompetensinya. Kondisi nyata itulah yang menjadi salah satu dasar peningkatan kompetensi guru. Dengan demikian, hasil penilaian kinerja dan uji kompetensi menjadi salah satu basis utama desain program peningkatan kompetensi guru.

19. Materi pendidikan dalam surat Luqman ayat 12-19

surat Luqman ayat 12-19 menurut tafsir Ibnu Katsir terdiri dari dasar pendidikan aqidah, syari'ah dan akhlaq. Aspek aqidah (keimanan) adalah ajaran tentang tauhid. Aspek syari'ah adalah ajaran tentang ibadah. Aspek akhlaq adalah ajaran tentang perilaku.

20. Ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang tujuan Pendidikan

ayat-ayat tujuan pendidikan tersebut adalah, 1) QS. Al- Baqarah: 207 yang berkaitan mencari ridho Allah, 2) QS. Ali Imran: 102 yang berkaitan dengan taqwa kepada Allah, 3) QS. Al-Dzariyat: 56 yang berkaitan dengan beribadah, 4) QS. Al-Baqarah: 30 berkaitan dengan manusia sebagai khalifah dimuka bumi.

21. Kewajiban orang tua terhadap anaknya menurut hadis

“Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberi nama yang baik, memberi tempat tinggal yang baik, dan mengajari sopan santun." (HR. baihaqi).

22. QS. Al-“Alaq 1-5

(6)

Iqra` bismi rabbikallażī khalaq, khalaqal-insāna min 'alaq, iqra` wa rabbukal-akram, allażī 'allama bil- qalam, 'allamal-insāna mā lam ya'lam.

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

23. Hadis tentang metode pendidikan - metedo keteladanaan

-metode lemah lembut/kasih saying -metode deduktif

-metode perumpamaan -metode kiasan

-metode Tanya jawab -metode pengulangan -metode demonstrasi -metode ekperimen

-metode pemecahan masalah -metode deskusi

-metode pujian/ memberi kegembiraan -metode pemberian hukuman

24. Hadis tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan

ٍمِلْسُم ِلُك ىَلَع ٌةَضْيِرَف ِمْلِعْلا ُبَلَط.

Artinya “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah dari Anas ra.).

25. Ayat tentang proses kejadian manusia Al-mu’minum ayat 12- 14

اَن ْوَسَكَف اًمَٰظِع َةَغ ْضُمْلٱ اَنْقَلَخَف ًةَغ ْضُم َةَقَلَعْلٱ اَنْقَلَخَف ًةَقَلَع َةَفْطّنلٱ اَنْقَلَخ ّمُث . ٍنيِكّم ٍراَرَق ىِف ًةَفْطُن ُهَٰنْلَعَج ّمُث . ٍنيِط نِم ٍةَلَٰلُس نِم َن َٰسنِ ْلٱ اَنْقَلَخ ْدَقَلَو

َنيِقِل َٰخْلٱ ُنَس ْحَأ ُ ّلٱ َكَراَبَتَف ۚ َرَخاَء اًقْلَخ ُهَٰنْأَشنَأ ّمُث اًم ْحَل َمَٰظِعْلٱ

(7)

Arab-Latin: wa laqad khalaqnal-insāna min sulālatim min ṭīn, ṡumma ja'alnāhu nuṭfatan fī qarārim makīn, ṡumma khalaqnan-nuṭfata 'alaqatan fa khalaqnal-'alaqata muḍgatan fa khalaqnal-muḍgata 'iẓāman fa kasaunal-'iẓāma laḥman ṡumma ansya`nāhu khalqan ākhar, fa tabārakallāhu aḥsanul-khāliqīn

26. Arti ayat tentang proses kejadian manusia

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik"

27. Asbab al-wurud hadis tentang Niat Menuntu ilmu

28. Contoh hormat kepada guru

Contoh sikap hormat dan patuh kepada guru adalah sebagai berikut: a. Mengucapkan salam ketika bertemu guru. b. Sopan dan santun dalam berbicara. c. Mendengarkan saat guru menjelaskan pelajaran.

29. Hadis hormat kepada guru Hadist Menghormati Guru

اَنِمِلاَعِل ْفِرْعَيَو ،اَنَريِغَص ْمَحْرَيَو ،اَنَريِبَك ّلِجُي ْمَل ْنَم اّنِم َسْيَل

Artinya:“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).”

(H.R. Ahmad).

30. Hadis tentang tanggungjawab kepala rumah tangga

Rasulullah bersabda, “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Dan seorang suami menjadi pemimpin bagi keluarganya.” Kelima yaitu kepala keluarga harus bergaul dengan keluarganya secara baik meskipun ada sesuatu yang tidak menyenangkannya.

31. Tafsir dari ayat

32. Ayat tentang evaluasi pendidikan

Khususnya firman Allah Swt., dalam surah az-Zalzalah ayat 7-8 dan al-Baqarah ayat 31-34 mengandung evaluasi pendidikan.

(8)

33. Ayat tentang alam semesta

Allah SWT berfirman: ” Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (Al Baqarah ayat 29).

34. Menjelaskan pengelompokan Sejarah Sumber Primer

Sumber primer dalam ilmu sejarah adalah suatu kesaksian dari seseorang yang menyaksikan peristiwa bersejarah secara langsung dengan indera yang dimilikinya. Sumber primer juga dapat berupa dokumen- dokumen, arsip, surat kabar, naskah perjanjian, dan alat mekanis.

Sumber Sekunder

Berbeda dengan sumber primer, sumber sekunder adalah kesaksian orang yang tidak sengaja terlibat atau melihat peristiwa bersejarah.sumber sekunder dapat berupa lisan, tulisan, dan audio-visual yang tidak sezaman dengan peristiwa yang terjadi.

Sumber Tersier

Sumber tersier merupakan sumber yang berdasarkan laporan penelitian ahli sejarah. Contohnya adalah buku-buku sejarah. Pada sumber tersier, biasanya penulis tidak melakukan penelitian langsung.

35. Memahami manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam

Mempelajari sejarah kebuadayaan islam bertujuan untuk mengetahui berbagai masalah kehidupan umat manusia yang berkaitan dengan hukum islam. Selain itum agar kita juga mengetahui berbagai masalah kehidupan umat islam yang disertai dengan maju mundurnya kebudayaan islam tu sendiri.

36. Memahami Pembabakan Sejarah Pendidikan Islam 37. Memahami Tahapan Dakwah Rasulullah SAW.

Tahap pertama, secara sembunyi-sembunyi

Tahap kedua, secara terang-terangan tetapi hanya lisan Tahap ketiga, secara terang-terangan dan melibatkan senjata Tahap keempat, titik tolak penerapan hukum jihad

38. Memahami metode pendidikan yang diterapkan Nabi dalam mengajar para sahabat.

Metode pendidikan yang dilakukan Rasulullah dalam mendidik sahabat- sahabatnya melalui1) metode ceramah, menyampaikan wahyu yang baru diterimanya dan memberikan penjelasanpenjelasanserta keterengan- keterangannya; 2) dialog;. 3) diskusi atau tanya jawab; 4) metodeperumpamaan, misalnya orang mukmin itu laksana satu tubuh, bila sakit salah satu anggota tubuhmaka anggota tubuh lainnya akan turut merasakannya; 5) metode kisah, misalnya kisah beliau dalmperjalanan isra' dan miraj dan kisah

(9)

tentang pertemuan nabi Musa dengan nabi Khaidir; 6) metodepembiasaan: membiasakan kaum muslimin shalat berjamaah; 7) metode hafalan misalnya parasahabat dianjurkan untuk menjaga al-Quran dengan menghafalnya.

39. Memahami pengertian khalifah ar Rasyidin

Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata yakni Khulafa' dan Ar- Rasyidin. Khulafa' berarti jama' dari khalifah yang memiliki arti “pengganti“. Sedangkan kata Ar-Rasyidin yaitu “mendapat petunjuk.” Jadi Khulafaur Rasyidin adalah para pengganti yang mendapatkan petunjuk.

40. Memahami nama-nama khalifah ar rasyidin dan dapat menyebutkannya.

Khulafaur rasyidin terdiri dari empat sahabat dekat Nabi Muhammad SAW yang memimpin secara bergantian, yakni Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Mereka semua adalah sosok khalifah yang jujur lagi menegakkan kebenaran.

41. Memahami masa awal ide pembukuan al-Quran Pada Masa Abu Bakar Siddiq

menghadap Abu Bakar ra. dan mengajukan usul kepadanya agar mengumpulkan dan membukukan Alquran karena dikhawatirkan akan musnah, sebab peperangan Yamamah telah banyak membunuh para qari'. dan musnah, awalnya Abu Bakar ra.

42. Memahami dan dapat menyebutkan nama-nama khalifah bani Umayyah 1. Mu'awiyah bin Abu Sufyan (41-60 H/661-680 M)

2. Yazid bin Mu'awiyah (60-64 H/680-683 M) 3. Mu'awiyah bin Yazid (64-64 H/ 683-683 M) 4. Marwan bin Hakam (64-65 H/683-685 M) 5. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M) 6. Al-Walid bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M) 7. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/ 715-716 M) 8. Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/715-720M) 9. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H/720-724 M) 10. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/724-743 M) 11. Walid bin Yazid (125-126 H/743-744 M)

12. Yazid bin Walid (126-127 H/744-744 M)

(10)

13. Ibrahim bin Walid (127-127 H/744-745 M) 14. Marwan bin Muhammad (127-132 H/745-750 M)

43. Memahami dan dapat menyebutkan nama-nama khalifah bani Abbasiyyah

Al- Qaim, Al-Muqtadi, Al-Mustazir, Al-Mustarsyid, Ar-Rasyid, Al- Muqtafi, Al-Mustanjid, Al-Mustadi, An-Nasir, Az-Zahir, Al- Mustansir, Al-Musta'sim.

44. Makna filsafat dan filsafat pendidikan Islam

Makna filsafat adalah suatu pandangan tentang dunia dan segala hal di dalamnya.

Filsafat Pendidikan Islam adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang berlandaskan ajaran-ajaran agama Islam tentang hakikat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh kepribadiannya dijiwai oleh ajaran Islam.45. Cabang-cabang Filsafat (Ontology – Epistemology)

a. Ontologi

Ontologi atau seringkali disebut dengan istilah metafisika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang menjelaskan mengenai hakikat segala sesuatu yang ada dan membahas mengenai watak yang sangat mendasar atau ultimate dari benda ataupun realitas yang ada di belakang pengalaman yang langsung.

Pada dasarnya, ontologi menjelaskan mengenai segala hal yang ada, pertanyaan yang akan dibongkar tidak terbatas, misalnya saja apa hakikat ruang dan waktu, materi, gerak, dan perubahan tersebut? Apa asal mula alam jagad raya ini? dan pertanyaan lainnya. Kaitannya dengan pendidikan, ontologi ilmu pendidikan membahas mengenai hakikat substansi dan juga pola organisasi ilmu pendidikan.

b. Epistemologi

Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang mengamati tentang asal mula, metode-metode, susunan, dan sahnya sebuah pengetahuan. Pertanyaan yang paling mendasar yaitu Apa itu mengetahui?

Apa asal mula pengetahuan kita? Bagaimana cara kita mengetahui bahwa kita memiliki pengetahuan?

Bagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan? Dan pertanyaan lainnya. Dengan begitu, epistemologi membahas mengenai hakikat objek formal dan juga material ilmu pendidikan.

46. Hakikat manusia; perspektif Islam

Hakikat manusia adalah sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi yang terdiri dari tiga unsur, yaitu:

unsur jasmani, unsur akal, dan unsur ruhani. Jadi, Hakikat manusia adalah sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: jasmani (pisik, nafsu), akal (rasio), dan rohani (psikis, roh).

47. Aliran-aliran filsafat pendidikan 1. Filsafat Pendidikan Esensialisme 2. Filsafat Pendidikan Progresivisme

(11)

3. Filsafat Pendidikan Konstruktivisme 4. Filsafat Pendidikan Parenialisme

48. Pemikiran filsafat pendidikan Islam al-Ghazali dan Muhammad Iqbal

Al Ghazali menekankan tugas pendidikan adalah mengarah pada realisasi tujuan keagamaan dan akhlak, dimana fadhilah (keutamaan) dan taqarrub kepada Allah merupakan tujuan yang paling penting dalam pendidikan. pembentukan insan paripurna, baik di dunia maupun di akhirat.

Seseorang yang diibaratkan sebagai tokoh yang telah mendapatkan pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun pengetahuan umum. Dan lebih dari pada itu mereka yang telah memperoleh pengetahuan kasyf dan telah mencapai ma’rifah. Menurut Ahmad bin Muhammad ibn ‘Ajibah al-Hasani mengutip pandangan Dhun al-Unn al-Mishry sebagaimana dikutip Dahlan Tamrin bahwa siapa yang mengharapkan al-Tawa>du al- Haqi>qy hendaknya mengarahkan dirinya pada keagungan Allah dan dengan melihat

kekuasaan-Nya sehingga hilanglah kekuasaan dirinya, karena diri dengan semua potensi menjadi rendah di hadapan kehebatan-Nya. Al-Tawa>du demikian ini tidak lain adalah

milik orang ‘arif bi Allah

(12)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) a. Pengertian Manajemen

Menurut Henry Fayol, pengertian manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien

b. Substansi manajemen

SUBSTANSI MANAJEMEN

Ruang Lingkup / Bidang Garapan AP / MP 1. Administrasi / Manajemen kurikulum dan pengajaran.

2. Administrasi / Manajemen ketenagaan pendidikan.

3. Administrasi / Manajemen peserta didik (siswa, mahasiswa, pemuda, orang tua).

4. Administrasi / Manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

5. Administrasi / Manajemen pembiayaan pendidikan.

6. Administrasi / Manajemen hubungan sekolah lembaga pendidikan dengan masyarakat.

c. Prinsip-prinsip manajemen

1. Pembagian Kerja (Division of Work) 2. Wewenang dan Tanggung Jawab 3. Disiplin

4. Kesatuan Perintah (Unity of Command) 5. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction)

6. Mengutamakan Kepentingan Organisasi di Atas Pribadi 7. Penggajian Karyawan

8. Pemusatan (Centralization) 9. Hierarki (Tingkatan) 10. Ketertiban (Order) 11. Keadilan dan Kejujuran Stabilitas Kondisi Karyawan 12. Prakarsa (Initiative)

13. Semangat Kesatuan dan Semangat Korps

(13)

d. Prinsip-prinsip pengawasan

1. Independensi, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan semata-mata untuk kepentingan lembaga peradilan, tanpa ditumpangi oleh kepentingan-kepentingan lainnya;

2. Objektivitas, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan dengan menggunakan kriteria- kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yang antara lain adalah : hukum acara, peraturan perundang-undangan yang terkait, petunjuk-petunjuk Mahkamah Agung, kode etik dan Code of Conduct hakim;

3. Kompetensi, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan oleh aparat/personil yang ditunjuk untuk itu dengan wewenang, pertanggungjawaban, dan uraian tugas yang jelas;

4. Formalistik, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan berdasarkan aturan dan mekanisme yang telah ditentukan;

5. Koordinasi, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan dengan sepengetahuan pihak- pihak terkait untuk mencegah terjadinya Over-Lapping;

6. Integrasi dan Sinkronisasi, dalam pengertian bahwa pengawasan dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait, untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam melakukan pengawasan

7. Efisien, Efektif dan Ekonomis dalam pengertian bahwa pengawasan harus dilakukan dengan waktu yang cepat, biaya yang ringan, dan dengan hasil yang bermanfaat secara maksimal.

e. Unsur manajemen sumber daya manusia 1. Man (Manusia)

2. Money (Uang) 3. Material (Bahan) 4. Machine (Mesin) 5. Method (Metode) 6. Market (Pasar)

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan.” 1) Pada dasarnya, Sumber Daya Manusia berupa manusia yang dipekerjakan disebuah organisasi sebagai perencana dan pelaksana sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu. Berangkat dari itu maka sangat pentinglah SDM dimaksud untuk diutamakan diperhatikan pengelolaannya dengan baik, baik untuk ketersediannya maupun kompetensinya/kemampuannya.

f. Prinsip-prinsip manajemen keuangan

Ada beberapa prinsip manajemen keuangan sekolah, yaitu transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.

g. Substansi manajemen

SUBSTANSI MANAJEMEN

Ruang Lingkup / Bidang Garapan AP / MP 1. Administrasi / Manajemen kurikulum dan pengajaran.

2. Administrasi / Manajemen ketenagaan pendidikan.

3. Administrasi / Manajemen peserta didik (siswa, mahasiswa, pemuda, orang tua).

4. Administrasi / Manajemen sarana dan

(14)

prasarana pendidikan.

5. Administrasi / Manajemen pembiayaan pendidikan.

6. Administrasi / Manajemen hubungan sekolah lembaga pendidikan dengan masyarakat.

h. Sumber-sumber dasar manajemen dan tokoh-tokoh manajemen dari masa kemasa Tokoh Manajemen

Peter F. Drucker.

W. Edwards Deming.

Max Weber.

Frederick Winslow Taylor.

Henry Gantt dan Taylor.

Frank dan Lillian Gilbreth.

Mary Parker Follet.

Henry Fayol.

i. Nilai guna dan penyusutan arsip / JRA

Nilaiguna arsip ialah nilai arsip yang didasarkan pada kegunaannya bagi kepentingan pengguna arsip.

Aplikasi MS Word dalam penulisan karya ilmiah j. Aplikasi MS PPT untuk presentasi karya ilmiah k. Konsep enterpreuner

Pendidikan entrepreneur adalah satu konsep pendidikan yang memberikan semangat padapeserta didik untuk kreatif dan inovatif dalam mengerjakan sesuatu hal. Pola pendidikansedemikian ini menuntut peserta didik untuk bisa produktif.

l. Mengenali segmentasi pasara jasa pendidikan

Segmentasi pasar merupakan proses membagi pasar menjadi kelompok konsumen serupa dan memilih kelompok yang paling tepat untuk dilayani oleh perusahaan. Pasar terdiri dari banyak pembeli dengan perbedaan pendapatan, sikap, keinginan, dan perilaku membelinya. Perbedaan ini disebabkan adanya kebutuhan dan keinginan yang unik, sehingga setiap konsumen adalah pasar tersendiri. Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran

Berdasarkan paparan diatas, materi-materi pendidikan yang ada dalam konsep al-Zarnuji meliputi : Materi akidah, hukum Islam yang meliputi : hukum-hukum Ibadah dan Muamalah,

Dan bahan pengajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), meliputi 7 (tujuh) unsur pokok, yaitu: unsur keimanan, unsur ibadah, unsur Al-Qur’an, unsur akhlak, unsur syari’ah, unsur

Penerapan model pembelajaran Discovery Learning cocok diterapkan pada mapel Pendidikan Agama Islam aspek Akidah, Akhlak, Fiqih, dan tarikh serta kebudayaan

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agma Islam melalui bimbingan, pengarahan dan

Kata kunci: guru pendidikan agama islam, akhlak, moral Pendahuluan Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan

Tujuan dikembangkannya soal uji komprehensif ini yang terdiri dari konsep keislaman, ilmu Pendidikan islam, metode pembelajaran yaitu agar soal yang dihasilkan berstandar atau

Kontribusi Pesantren Roudlotul Islam yang berupa Pendidikan dan Pengajaran dalam Pembinaan Akhlak Masyarakat di Desa Rambigundam Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa