Sifat dan Klasifikasi Mikroba
Pangan
Dosen Pengampu: Dr. Heffi Alberida, M. Si
KELOMPOK 2 01
02 05
06
Anita Silvia 21031005
Bella Amanda 21031058
Salsabila Muharani 21031152
Oktavia Permata Suri 21031030
03 04
Eby Restudila 21031121
Raisa Malika 21031090
TOPIC
KLASIFIKASI DAN IDENTIFIKASI FUNGI
KLASIFIKASI DAN IDENTIFIKASI KHAMIR
KLASIFIKASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI
01 03
02
Klasifikasi dan
Identifikasi Fungi
01
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur atau fungi adalah sel eukariotik yang tidak memiliki klorofil, tumbuh
sebagai hifa, memiliki dinding sel yang mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding selnya, mengekskresikan enzim ekstraselular ke lingkungan melalui spora, dan melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual.
- Jamur (fungi) bereproduksi secara aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi
- Sedangkan dengan cara seksual pada zigospora, askospora,
dan basidiospora.
Jamur (fungi) hidup di tempat-tempat yang lembap, air laut, air tawar, tempat yang asam dan bersimbosis dengan ganggang hingga kemudian membentuk lumut (lichenes).
Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat :
Parasit obligat
Parasit fakultatif
Saprofit
Klasifikasi Fungi
Kelasnya yaitu Schizomycetes (Yunani Schizein = memotong, memisah, + myketes = jamur) meliputi bakteri yaitu makhluk terkecil yang dapat di lihat dengan
mikroskop cahaya.
Slime Molds/jamur lendir termasuk divisio
Myxomycophyta (Yunani:
myto = lendir, myketes = jamur). Organisma ini pada
umumnya hidup sebagai saprophyt
Schizomycophyta
Myxomycophyta
Eumycophyta
Dibagi menjadi 4 divisi, yaitu:
1. Divisi Zygomycota
Divisi Zygomycotina memiliki anggota yang hampir semuanya hidup pada habitat darat, kebanyakan hidup sebagai saprofit.
Tubuhnya bersel banyak, berbentuk benang (hifa) yang tidak bersekat, dan tidak menghasilkan spora yang berflagella.
Reproduksi Zygomycotina terjadi secara aseksual dan seksual.
Zygomycotina memiliki beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya
merupakan jamur pada makanan.
Jenis-jenis jamur divisi Zygomycota
Rhizophus stolonifera Rhizophus nigricans Mucor mucedo
2. Divisi Ascomycota
Merupakan fungi yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam askus (ascus = sac atau kantung atau pundi-pundi). Askus adalah semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus biasanya
mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang disebut askorkarp atau askoma. Askomata dapat berbentuk mangkok, botol, atau seperti balon).
Siklus hidup dimulai dari askospora yang tumbuh menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu dari
beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium, yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa.
Sedangkan ujung hifa yang lainnya membentuk Anteridium.
Anteridium dan Askogonium tersebut letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid.
Contoh jamur divisi Ascomycota
Saccharomyces cerevisiae Penicillium spp.
3. Divisi
Basidiomycota
Divisi Basidiomycota
beranggotakan sekitar 25.000 spesies. Jamur ini mudah dikenal karena umumnya memiliki tubuh buah seperti payung. Walaupun sebagian jamur divisi ini dapat dikonsumsi, beberapa jamur dapat pula mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota lainnya juga dapat membahayakan tumbuhan,
misalnya menyebabkan kematian pada tanaman ladang.
Jenis-jenis jamur divisi Basidiomycota
Volvariella
volvacea Auricularia polytricha Puccinia graminis
Amanita phalloides
Agaricus
campertis Lycoperdon
Lentinus edodes
4. Divisi
Deuteromycota
Siklus hidup deuteomycota, pada cara reproduksi aseksual dengan
menghasilkan konidia atau
menghasilkan hifa khusus yang disebut konidiofor. Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi dan perusak tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga
menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu.
Contoh jamur divisi Deuteromycota
Epidermophyton Mycosporium
Aspergillus Fusarium
Dampak Positif Fungi
● Spesies Zygomycetes berguna dalam pembuatan makanan misalnya Rhizopus.
● Berperan dalam Fermentasi: Misal pada Proses pembuatan tape, yaitu jamur Aspergillus oryzae, Proses pembuatan roti, yaitu jamur Saccharomyces cereviceae, Proses pembuatan kecap, yaitu jamur Aspergillus wentii, Proses pembuatan oncom, yaitu Neurospora sithophila, Proses pembuatan keju oleh Penicellium camemberti dan Penicellium requoforti, terakhir Proses pembuatan alcohol oleh Saccharomyces ovale
● Bidang Medis: Alexander Flemming adalah orang pertama yang mengetahui khasiat penisilin, yaitu zat antibiotik yang dihasilkan oleh jamur jenis Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Namun demikian obat (antibiotik) tersebut baru dikembangkan secara besar- besaran setelah Perang Dunia II. Jamur ini dapat tumbuh dimana-mana, terutama pada buah yang telah ranum dan tampak sebagai noda hijau atau biru.
● Bidang Pertanian: Tidak disangsikan lagi, bahwa jamur sebagai organisme saprofit sangat penting dalam membantu mengembalikan kesuburan tanah. Jamur-jamur saprofit
menghancurkan kayu daun-daunan sehingga menjadi mineral kembali.
Dampak Negatif Fungi
● Aspergillus nidulans dan Aspergillus niger adalah jenis jamur yang sering hidup pada saluran telinga tengah dan menimbulkan penyakit yang dikenal dengan otomikos. Di samping itu jamur golongan Deuteromycetes sering menimbulkan penyakit kulit yang disebut dermatomikos.
● Jamur parasit pada hewan contohnya adalah Aspergillus fumigatus. Jamur ini hidup dan menimbulkan penyakit paru-paru burung. Secara umum, penyakit infeksi karena Aspergillus dikenal dengan aspergilosis.
● Jamur parasit pada tanaman budidaya, misalnya Phytophthora infestans, dikenal juga sebagai jamur lanas sebagai parasit pada tanaman kentang. Jamur ini menyebabkan busuknya pucuk atau daun-daun tanaman kentang. Jenis jamur lanas lainnya adalah Phytophthora nicotianae, parasit pada daun tembakau. Sedang Phytophthora palmifora parasit pada tanaman kelapa.
● Jamur yang menghasilkan racun, walau banyak jamur yang enak dimakan, namun tidak sedikit pula yang mengandung racun penyebab kematian baik pada ternak maupun pada manusia.
Contoh: Aspergillus flavus, yang menghasilkan racun aflatoksin, Amanita phaloides menghasilkan racun falin, yang dapat merusak sel-sel darah merah.
Klasifikasi dan
Identifikasi Khamir
02
Yeast atau sering disebut khamir dalam Bahasa
Indonesia, adalah salah satu organisme dalam kelompok mikroorganisme yang banyak tersebar di alam.
Kelompok mikroorganisme ini bisa ditemukan di udara, akuatik, dan terestrial. Selain itu juga bisa ditemukan
sebagai parasit, saprofit maupun endofit pada daun, bunga, buah yang sudah matang, biji-bijian, jamur, eksudat, serangga kotoran dan tanah. Habitat yang
disukai oleh khamir adalah pada jaringan tanaman, daun, bunga, buah-buahan, produk fermentasi, tanah
dan air (Akbar dkk, 2019).
Sel khamir memiliki ukuran, bentuk, dan warna yang bervariasi. Umumnya khamir memilki sel berbentuk bulat, semi bulat, oval, elips, atau silindris.
Khamir dapat menghasilkan pigmen berwarna hitam, merah muda, merah, jingga, dan kuning. Khamir dapat membentuk hifa palsu yang tumbuh menjadi
miselium palsu (pseudomycelium), dan ada pula khamir yang dapat membentuk miselium sejati (true mycelium), miselium palsu merupakan sel tunas khamir yang memanjang dan tidak melepaskan diri dari sel induknya, sehingga saling berhubungan membentuk rantai, misal pada Candida spp., dan
Pichia spp.
Saccharomyces cerevisiae adalah khamir penting yang pernah dieksploitasi oleh manusia, karena telah digunakan selama beberapa ribu tahun untuk produksi berbagai makanan. Selain produk rerotian dan fermentasi beralkohol tradisional, Saccharomyces cerevisiae telah digunakan untuk keperluan industri
yang beragam. Contoh aplikasinya dalam produk industri yaitu fermentasi laktosa menjadi etanol, untuk menghasilkan susu bebas laktosa (Kustyawati,
2018).
Kelompok yeast sejati (True yeasts)
termasuk kedalam kelas Ascomycetes, dengan ciri memiliki spora. Termasuk kedalam
kelompok ini adalah berbagai spesies Saccharomyces, Schizosaccharomyces, Zygosaccharomyces, Pichia, Hansenula, Debaryomyces dan
Hanseniaspora..Sedangkan pada kelompok jenis yeast sejati ini spesies yang umum digunakan dalam industri adalah
Saccharomyces cerevisiae yaitu untuk pembuatan roti, minuman beralkohol, glyserol dan enzim invertase.
Klasifikasi Khamir
Kelompok yeast yang liar (wild yeast) Kelompok yeast ini tidak
mempunyai spora.
Yeast liar ini
pertumbuhannya terkadang diharapkan ada yang tidak
diharapkan dalam suatu fermentasi. Termasuk dalam kelompok yeast ini adalah Candida, Torulopsis,
Brettanomyces, Rhodotorula, Trichosporon dan Kloeckera.
Identifikasi dan klasifikasi khamir yaitu dengan pengamatan morfologi sel, pembentukan askospora, morfologi sel vegetatif, reproduksi aseksual, ada tidaknya produksi miselium sejati,
pseudomiselium, ciri koloni, dan ciri pertumbuhan pada media cair.
Produk Yeast spesies
Susu segar, pasteurisasi Rhodotorula spp., Candida famata, C. diffluens, C.
curvata, Kluyveromyces marxianus, Cryptococcus flavus.
Mentega Rhodotorula rubra, R. glutinis, Candida famata, C.
diffluens, C. lipolytica, Cryptococcus laurentii.
Yogurt Kluyveromyces marxianus, Candida famata
Debaryomyces hansenii, Saccharomyces cerevisiae Hansenula anomala.
Keju Cottage dan segar Kluyveromyces marxianus, C. lipolytica, Candida
famata dan Candida yang lain, Debaryomyces hansenii, Cryptococcus laurentii, Sporobolmyces roseus.
Klasifikasi dan
Identifikasi Bakteri
03
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata langsung. Bakteri
adalah organisme yang jumlahnya paling banyak dibandingkan maklhluk hidup lain dan tersebar luas
didunia. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat, laut, udara dan tempat-tempat
ekstrem.
Ciri-Ciri Bakteri
● Organisme uniseluler (bersel satu).
● Prokariot (tidak mempunyai membran inti sel ).
● Tidak mempunyai klorofil.
● Tubuh berukuran antara 0,12 mikron sampai ratusan mikron
● Mempunyai bentuk tubuh yang beraneka seperti basil (batang), kokus (bulat), spirilum (spiral), kokobasil (bulat dan batang), dan vibrio (tanda baca koma).
● Memiliki dinding sel. Pada dinding sel bakteri tersusun atas
mukopolisakarida dan peptidoglikan.
Peptodoglikan terdiri dari polimer besar yang tersusun atas N-asetil glukosamin dan N-asetil muramat yang saling berikatan kovalen
● Hidup dengan bebas atau parasit.
● Hidup di lingkungan yang ekstrim seperti mata air panas, kawah atau gambut karena dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
● Hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan karena dinding selnya mengandung peptidoglikan.
● Pada dinding sel bakteri tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan.
● Bakteri mamiliki endospora yaitu kapsul yang muncul jika kondisi yang tidak
menguntungkan sebagai perisai terhadap panas dan gangguan alam.
● Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada juga yang bergerak dengan
berguling (tanpa flagella).
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Bentuk
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Pewarnaan
Gram
Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Suhu
Klasifikasi Berdasarkan Kebutuhan Oksigen
- Aerobik adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk proses metabolisme dan respirasi seluler.
- Anaerobik adalah bakteri yang tidak menggunakan oksigen dalam pertumbuhan dan metabolismenya.
- Anaerobik obligat adalah jenis yang tidak membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
- Anaerobik fakultatif membuat energi ATP dengan respirasi aerobik jika terdapat oksigen di lingkungannya, tapi bisa berganti menjadi respirasi anaerobik atau fermentasi jika tidak ada oksigen.
- Micro-aerophilic adalah jenis yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, tapi hanya dalam konsentrasi rendah. Bakteri jenis ini memerlukan oksigen karena tidak mampu melakukan fermentasi ataupun respirasi anaerobik. Tapi, jenis ini akan teracuni jika terpapar konsentrasi oksigen yang tinggi
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
TERIMA
KASIH