• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Etik Berdasarkan PMK Nomor 190 Tahun

N/A
N/A
Budi S Ketaren

Academic year: 2024

Membagikan "Kode Etik Berdasarkan PMK Nomor 190 Tahun "

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

&

&

Kode Perilaku PNS Kode Perilaku PNS

1

Kode Etik

Kode Etik

Berdasarkan PMK Nomor 190 Tahun 2018

B A G I A N K E P E G A W A I A N , S E T D I T J E N

(2)

Simplifika si

Regulasi

Penguatan Nilai-Nilai untuk Mendorong Pencapaian Visi Misi Kemenkeu & sbg Early Warning System

Amanah PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan

Jiwa Korps & Kode Etik PNS

1 1

Antisipasi atas perubahan nilai dan norma yang terjadi di masyarakat

Latar Belakang

2

2 3 3

4 4

2

(3)

UU No. 5 Tahun 2014

tentang ASN PP No. 11 Tahun

2017

tentang Manajemen PNS

PP No. 42 Tahun 2004

tentang Pembinaan Jiwa KORPS & Kode

Etik PNS

PMK 190 Tahun 2018

tentang Kode Etik & Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil

di Lingkungan Kemenkeu

PMK 190 Tahun 2018

tentang Kode Etik & Kode Perilaku Pegawai Negeri Sipil

di Lingkungan Kemenkeu

Dasar

Hukum

PP No. 53 Th. 2010 tentang Disiplin PNS

PMK No. 234/PMK.01/2015 stdd PMK No. 212/PMK.01/2017 tentang Organisasi

& Tata Kerja Kemenkeu

KMK No. 312/KMK.01/2011 tentang Nilai-Nilai Kementerian Keuangan

SE-44/MK.1/2017 tentang Himbauan Penerapan Nilai Dasar ASN Dlm Rangka Penyelenggaraan Tugas Pemerintah Bagi PNS Kemenkeu

Surat MenPANRB No. B/71/M.SM.00.00/2017 perihal Pelaksanaan Netralitas bagi ASN pada Penyelenggaraan Pilkada 2018, Pileg, & Pilpres 2019

SE-12/MK.1/2018 tentang Penerapan Nilai-Nilai Kemenkeu & Kode Etik sbg Early Warning System di Lingkungan Kemenkeu

3

(4)

PMK 29 Tahun 2007

tentang Pedoman Peningkatan Disiplin PNSPMK 29 Tahun 2007 tentang Pedoman Peningkatan Disiplin PNS

PMK 190 Tahun 2018

Tentang Kode Etik dan Kode Perilaku PNSPMK 190 Tahun 2018 Tentang Kode Etik dan Kode Perilaku PNS

Perbedaan

Ketentuan Kode Etik

PNS

4

Sebagai amanat kepada Unit Eselon I untuk menyusun Kode Etik di lingkungan kerjanya Sebagai amanat kepada Unit Eselon I untuk

menyusun Kode Etik di lingkungan kerjanya

Menurunkan dari 6 kategori dari PP 42/2004 yaitu etika bernegara, berorganisasi, bermasyarakat,

diri sendiri, dan sesama PNS

Menurunkan dari 6 kategori dari PP 42/2004 yaitu etika bernegara, berorganisasi, bermasyarakat,

diri sendiri, dan sesama PNS

Tidak mengatur langsung butir-butir perilaku Kode Etik

Tidak mengatur langsung butir-butir perilaku Kode Etik

Tidak mengatur Kode Etik bagi Jabatan Fungsional Tidak mengatur Kode Etik bagi Jabatan Fungsional

Penegakan Kode Etik diselesaikan oleh Majelis Kode Etik

Penegakan Kode Etik diselesaikan oleh Majelis Kode Etik

Berisi butir-butir Kode Etik dan memberikan keleluasaan bagi Unit Eselon I untuk membentuk

Kode Etik dan Kode Perilaku sesuai kriterianya Berisi butir-butir Kode Etik dan memberikan keleluasaan bagi Unit Eselon I untuk membentuk

Kode Etik dan Kode Perilaku sesuai kriterianya

Mengacu pada Nilai-nilai Kementerian Keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan,

Kesempurnaan

Mengacu pada Nilai-nilai Kementerian Keuangan yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan,

Kesempurnaan

Mengatur butir-butir perilaku Kode Etik bagi seluruh pegawai Kemenkeu

Mengatur butir-butir perilaku Kode Etik bagi seluruh pegawai Kemenkeu

Mengatur ketentuan Kode Etik bagi Pejabat Fungsional

Mengatur ketentuan Kode Etik bagi Pejabat Fungsional

Penegakan Kode Etik diselesaikan oleh Atasan Langsung dan/atau Majelis Kode Etik Penegakan Kode Etik diselesaikan oleh Atasan

Langsung dan/atau Majelis Kode Etik

(5)

Disiplin PNS

&

Kode Etik PNS

Disiplin PNS adl kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban &

menghindari larangan yg ditentukan dlm peraturan perundang-

undangandan/atau peraturan

kedinasan yg apabila tdk ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin

Kode Etik adl pedoman sikap, tingkah Laku, dan perbuatan PNS di dalam melakukan tugasnya & pergaulan hidup

sehari-hari.

Kode Etik adl pedoman sikap, tingkah Laku, dan perbuatan PNS di dalam melakukan tugasnya & pergaulan hidup

sehari-hari.

Kode Etik & Kode Perilaku adl pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawai dlm melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-

hari yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai,

bangsa, dan negara.

Kode Etik & Kode Perilaku adl pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan pegawai dlm melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-

hari yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai,

bangsa, dan negara.

PMK No.

190/PMK.01/2018 PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

PNS

PP No. 42 Th 2004

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (adab)

17

kewajiban 15

larangan

5

(6)

Values

Pelanggaran Kode Etik Pelanggaran Disiplin Contoh

Pelanggaran sanksi Contoh

Pelanggaran Sanksi

Integritas

Tidak memasuki tempat yang dipandang tidak pantas secara etika &

moral yang berlaku dimasyarakat

Masuk ke tempat

perjudian. Sanksi Moral (terbuka

atau tertutup) Minum miras dan melakukan perjudian di tempat perjudian sehingga dimuat dalam media massa lokal.

Sanksi Hukuman Disiplin sedang (dampak negatif pd instansi).

Tidak menemui pihak yang berpotensi

menimbulkan konflik kepentingan, kecuali karena penugasan.

Menemui Debitur tanpa adanya surat tugas

terkait pekerjaan di suatu restoran.

Sanksi Moral (terbuka

atau tertutup) Menerima uang dari Debitur saat

melakukan pertemuan diluar penugasan.

Sanksi Hukuman Disiplin berat

(dampak negatif pd pemerintah dan/atau negara).

Profesionalisme Menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara bertanggungjawab hingga tuntas

Tidak mencatat tanda terima penyerahan berkas.

Sanksi Moral (terbuka

atau tertutup) Terlambat

menyampaikan surat tanggapan ke

Pemenang Lelang sehingga berpotensi menimbulkan unsur kerugian Negara.

Sanksi Hukuman Disiplin berat (dampak negatif pd pemerintah dan/atau

negara).

Menjaga informasi dan data Kemeterian

Keuangan yang bersifat rahasia

Tanpa sengaja

mempublish dokumen rahasia kantor saat melakukan foto selfie.

Sanksi Moral (terbuka

atau tertutup) Sengaja mengambil gambar dan

mempublish dokumen rahasia kantor.

Contoh

PELANGGARAN DISIPLIN PNS & KODE ETIK PNS

27

(7)

Values

Pelanggaran Kode Etik Pelanggaran Disiplin Contoh

Pelanggaran sanksi Contoh

Pelanggaran Sanksi

Sinergi

tidak menyebarkan informasi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, menimbulkan rasa kebencian.

mengarahkan teman2 di whatsApp group untuk melihat informasi

rekayasa yang

melanggar kesusilaan.

Sanksi Moral (terbuka

atau tertutup) Melakukan rekayasa foto teman kantor dan menyebarkan

rekayasa foto yang melanggar kesusilaan tersebut di dunia

maya.

Sanksi Hukuman Disiplin sedang (dampak negatif pd instansi)

Pelayanan menunjukkan

kepedulian, ramah, dan santun dalam

memberikan pelayanan

Dengan sengaja tidak melayani mengacuhkan pertanyaan Petugas dari Satker yang hendak berkonsultasi ke kantor.

Sanksi Moral (terbuka

atau tertutup) Menyinggung Petugas Satker yang

mengakibatkan

terjadinya kekerasan fisik/verbal di kantor.

Sanksi Hukuman Disiplin sedang (dampak negatif pd instansi)

Kesempurnaan

terbuka terhadap usulan

perbaikan Menolak inovasi pihak lain secara agresif terkait aplikasi lelang.go.id.

Sanksi Moral (terbuka

atau tertutup) Programer merusak aplikasi lelang.go.id karena merasa itu adalah karya/ide-nya dulu, dan sekarang ada ide baru yang menghilangkan karyaya dahulu.

Sanksi Hukuman Disiplin ringan

(dampak negatif pd unit kerja

Contoh

PELANGGARAN DISIPLIN PNS & KODE ETIK PNS

28

(8)

Contoh

PELANGGARAN DISIPLIN PNS & KODE ETIK PNS

TERKAIT ISU LGBT

Tidak dengan sengaja bersikap, berucap, dan berperilaku yang tidak sesuai dengan identitas seksual dan gender yang

bersangkutan

1

Seorang pegawai wanita yang memperkenalkan teman

perempuannya sebagai pacar

Seorang pegawai laki-laki yang suka berdiskusi dengan gaya menyerupai wanita

Seorang pegawai wanita yang membawa dan memperkenalkan teman perempuannya sebagai pacar di acara-acara reuni kampus

Seorang pegawai laki-laki yang suka mempublish video yang menyerupai wanita di media sosial.

Sanksi Moral

(terbuka atau tertutup)

Sanksi Hukuman Disiplin sedang

(dampak negatif pd instansi)

Tidak dengan sengaja mengarah pada tindakan melanggar

kesusilaan dengan lawan jenis atau sesama jenis kelamin

2

Dengan sengaja memeluk atau

mencium lawan jenis atau sesama jenis kelamin tanpa ikatan pernikahan

Hidup bersama tanpa ikatan

perkawinan yang sah dengan lawan jenis kelamin dalam kurun waktu tertentu

Sanksi Moral

(terbuka atau tertutup)

Sanksi Hukuman Disiplin sedang

(dampak negatif pd instansi)

29

(9)

Tujuan

Kode Etik PNS

Mencegah pelanggaran disiplin Pegawai Kementerian Keuangan Menjaga martabat & kehormatan PNS di lingkungan Kemenkeu sesuai nilai-nilai Kemenkeu & ketentuan UU 5 Th 2014 tentang ASN

Bagi

PNS

Bagi

Organisasi

1. sebagai arah dan pedoman bagi PNS dalam bersikap, bertingkah laku dan berbuat baik didalam melaksanakan tugas maupun pergaulan hidup sehari-hari

2. mengajak PNS bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai dan sejahtera

1. sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi PN &

sebagai sistem deteksi dini (early warning system)

2. menjangkau wilayah abu-abu dlm kaitannya dengan moral PNS

3. memperbaiki iklim organisasi sehingga PNS dapat berperilaku secara etis

Manfaat

Kode Etik PNS

9

(10)

25

pasal

PMK Kode Etik & Kode Perilaku PNS di lingkungan Kemenkeu

I

Ketentuan Umum

II

Landasan

III

Kode Etik &

Kode Perilaku

IV

Pencegahan

V

Penegakan

VI

Pemantauan &

Evaluasi

VII

Kode Etik

&

Kode Perilaku

Bagi Pejabat Fungsiona

l

& UE1

VIII

Ketentuan Peralihan

IX

Ketentuan Penutup

Nilai-nilai ASN

Nilai-nilai Kemenkeu

Integritas

Profesionalis m

Sinergi

Pelayanan

Kesempurna an

Oleh Pimpinan Unit Kerja

Oleh Atasan Langsung

Pelanggaran Kode Etik &

Kode Perilaku Penegakan oleh Atasan Langsung

Pembentuka n Majelis

Mekanisme Penegakan oleh Majelis

Sanksi Moral

Monev

10

(11)

Kode Etik dan Kode Perilaku Integritas

INTEGRITAS: berpikir, berkata, berperilaku, dan bertindak dengan baik dan benar serta selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral

PASAL & huruf j: “tidak menemui pihak yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, kecuali dengan penugasan”

PASAL 7 huruf m: “tidak memasuki tempat yang dipandang tidak pantas secara etika dan moral yang berlaku di masyarakat, seperti tempat prostitusi dan perjudian, kecuali karena penugasan”

Masuk ke tempat perjudian

Menemui Debitur tanpa ada surat

tugas terkait pekerjaan, di luar kantor (mis. di suatu

restoran)

Contoh

Pelanggaran:

Contoh

Butir Kode Etik & Kode Perilaku:

11

(12)

menjaga citra, harkat dan martabat Kemenkeu di berbagai forum, baik formal maupun informal di dalam maupun di luar negeri

bersikap netral dalam Pemilihan Calon Presiden

& Wakil Presiden, Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah, serta Anggota Legislatif Pusat dan Daerah

berbicara dan bertindak secara jujur dan pantas sesuai dengan fakta dan kebenaran sesuai ketentuan yang berlaku

menjunjung tinggi norma yang berlaku dalam masyarakat serta Kode etik dan kode perilaku profesi memegang teguh sumpah jabatan

PNS

menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan

menggunakan media sosial dengan bijak

menjadi teladan serta menegakkan Kode etik dan kode perilaku

Kode Etik dan Kode Perilaku

Integritas

Butir-butir Kode Etik & Kode Perilaku INTEGRITAS lainnya....

12

(13)

tidak menunjukkan gaya hidup hedonisme sebagai bentuk empati kepada masyarakat terutama kepada sesama Pegawai

Tidak dengan sengaja mengarah pada tindakan melanggar kesusilaan dengan lawan jenis atau sesama jenis kelamin

tidak bertindak sewenang-wenang, melakukan perundungan (bullying) dan/atau pelecehan terhadap pegawai/pihak lain baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja tidak melakukan perbuatan yang

melanggar norma kesopanan dan norma kesusilaan yang dapat menurunkan citra Pegawai dan/atau organisasi

Tidak dengan sengaja bersikap, berucap, dan berperilaku yang tidak sesuai dengan identitas seksual dan gender yang bersangkutan mengajukan permohonan izin

setiap akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk kepentingan pribadi

Kode Etik dan Kode Perilaku

Integritas

13

Butir-butir Kode Etik & Kode Perilaku

INTEGRITAS lainnya....

(14)

Kode Etik dan Kode Perilaku Profesionalisme

PROFESIONALISME: bekerja dengan tuntas dan akurat berdasarkan kompetensi terbaik dan penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi

Tidak mencatat tanda terima

penyerahan berkas

Tanpa sengaja mempublish dokumen rahasia

kantor saat melakukan selfie/foto di

kantor.

PASAL 8 huruf c:

“menyelesaikan tugas/pekerjaan secara bertanggungjawab hingga tuntas”

PASAL 8 huruf f: “menjaga informasi dan data Kementerian Keuangan yang bersifat rahasia”

14

Contoh

Pelanggaran:

Contoh

Butir Kode Etik & Kode

Perilaku:

(15)

mengutamakan kepentingan bangsa dan organisasi di atas

kepentingan pribadi bekerja sesuai standar operasional prosedur dan kewenangan jabatan

menyusun rencana/sasaran kinerja yang hendak dicapai mengoptimalkan kompetensi yang

dimiliki untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan disiplin dalam

pemanfaatan waktu

bekerja berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya bersikap dan bertutur kata secara sopan

Kode Etik dan Kode Perilaku

Profesionalisme

15

Butir-butir Kode Etik & Kode Perilaku

PROFESIONALISME lainnya....

(16)

mengindahkan etika berkomunikasi dalam bercakap-cakap, bertelepon, menerima tamu, dan surat-menyurat termasuk surat elektronik (e-mail) serta media komunikasi lainnya berpenampilan, berpakaian, dan

memakai sepatu kerja sesuai dengan ketentuan dan standar etika yang berlaku

menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan ruang kerja, termasuk tidak merokok di luar area merokok yang disediakan tidak merespon kritik dan saran

dengan negatif secara berlebihan

tidak menyalahgunakan tanda pengenal (name tag) Pegawai saat jam kerja atau keperluan dinas tidak bertato di bagian tubuh yang terbuka

tidak memakai tindik (piercing), kecuali penggunaan di daun telinga khusus untuk Pegawai perempuan atau karena alasan keagamaan

Kode Etik dan Kode Perilaku

Profesionalisme

16

Butir-butir Kode Etik & Kode Perilaku

PROFESIONALISME lainnya....

(17)

Kode Etik dan Kode Perilaku Sinergi

Etika dalam berkomitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkuaIitas

mengajak teman- teman di whatsApp group

untuk melihat informasi rekayasa yang

melanggar kesusilaan PASAL 9 huruf j: “tidak

menyebarkan informasi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, menimbulkan rasa kebencian dan/atau permusuhan”

17

Contoh

Pelanggaran:

Contoh

Butir Kode Etik & Kode

Perilaku:

(18)

mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia serta mengembangkan sikap tenggang rasa antar sesama manusia

menghormati dan menghargai perbedaan latar belakang, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan tidak memecah belah persatuan dan kesatuan

bangsa bersikap kooperatif dengan unit

kerja lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas

menghargai masukan, pendapat dan gagasan orang lain

Kode Etik dan Kode Perilaku

Sinergi

18

Butir-butir Kode Etik & Kode Perilaku

SINERGI lainnya....

(19)

menjaga komitmen terhadap keputusan bersama dan implementasinya bersedia untuk berbagi solusi, informasi dan/atau

data sesuai kewenangan untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pekerjaan

memberikan kesempatan menunaikan ibadah ketika rapat kerja/tugas kedinasan sedang berlangsung melaksanakan kegiatan terkait

tugas/jabatannya dengan izin atau sepengetahuan atasan

Kode Etik dan Kode Perilaku

Sinergi

19

Butir-butir Kode Etik & Kode Perilaku

SINERGI lainnya....

(20)

Kode Etik dan Kode Perilaku Pelayanan

PELAYANAN: memberikan pelayanan untuk memenuhi kepuasan pemangku kepentingan dan dilaksanakan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat, dan aman

Dengan sengaja tidak melayani &

mengacuhkan Wajib Pajak yang

datang

berkonsultasi ke kantor

PASAL 10 huruf a:

menunjukkan kepedulian, ramah, dan santun dalam memberikan pelayanan

20

Contoh

Pelanggaran:

Contoh

Butir Kode Etik & Kode

Perilaku:

(21)

berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas berupaya memberikan layanan yang tepat

waktu, cepat, dan transparan

memberikan pelayanan sesuai kompetensi dan dalam hal terdapat permasalahan, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam penyelesaian permasalahan menerima pihak lain yang tidak terkait dengan pekerjaan di

luar jam kerja, atau pada jam kerja dengan seizin atasan dan/atau sepanjang tidak mengganggu pekerjaan/layanan

tidak membeda-bedakan dan bersikap adil dalam memberikan pelayanan

Kode Etik dan Kode Perilaku

Pelayanan

21

Butir-butir Kode Etik & Kode Perilaku

PELAYANAN lainnya....

(22)

Kode Etik dan Kode Perilaku Kesempurnaan

Etrika dalam Kesempurnaan melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik

Selalu bekerja asal- asalan dan meninggalkan pekerjaan yang belum

diselesaikan begitu saja (untuk cuti liburan/pulang lebih

awal), tanpa memperdulikan kebutuhan urgent

dari stakeholder.

PASAL 11 Huruf c: senantiasa berupaya untuk memberikan kinerja dan/atau layanan yang terbaik.

22

Contoh

Pelanggaran:

Contoh

Butir Kode Etik & Kode

Perilaku:

(23)

terbuka terhadap informasi atau pengetahuan baru

Terbuka terhadap usulan perbaikan

berupaya menjaga dan melakukan implementasi atas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

tidak menghalangi kreativitas/gagasan/pendapat yang bernilai tambah demi kemajuan organisasi tidak menghalangi upaya inovasi yang tidak

bertentangan dengan peraturan perundang- undangan

Kode Etik dan Kode Perilaku

Kesempurnaan

23

Butir-butir Kode Etik & Kode Perilaku

KESEMPURNAAN lainnya....

(24)

Mekanisme Pencegahan

Pelanggaran Kode Etik

1 2

Pimpinan

Unit Kerja Atasan

Langsung

• Memberikan keteladanan

• Melakukan pembinaan

• Pengawasan terhadap bawahannya

• Memberdayakan UKI di unitnya

• Berkoordinasi dengan Itjen dalam melaksanakan pengawasan

• Berkoordinasi dengan BPPK untuk

mengupayakan pemahaman kode etik dan kode perilaku

(mis. melalui penyelenggaraan pelatihan)

• Menginternalisasi Nilai-nilai dan Kode Etik &

Kode Perilaku Kemenkeu

24
(25)

Aduan/Temuan dapat diproses ATSUNG, jika TIDAK:

• Mengandung unsur kesengajaan/berencana dan tanpa paksaaan;

• Mengandung unsur pengulangan (kecuali untuk dugaan pelanggaran yang mengandung unsur SARA

& Asusila); dan,

• Berdampak terhadap kinerja, citra, dan/atau merugikan organisasi/pemerintah/negara.

Aduan/Temuan dapat diproses ATSUNG, jika TIDAK:

• Mengandung unsur kesengajaan/berencana dan tanpa paksaaan;

• Mengandung unsur pengulangan (kecuali untuk dugaan pelanggaran yang mengandung unsur SARA

& Asusila); dan,

• Berdampak terhadap kinerja, citra, dan/atau merugikan organisasi/pemerintah/negara.

Mekanisme Penegakan

Pelanggaran Kode Etik

1

Atasan Langsung

Majelis Kode Etik & Kode Perilaku

Aduan/Temuan harus diproses MAJELIS, jika MENGANDUNG:

• Unsur kesengajaan/berencana dan tanpa paksaaan;

• Unsur pengulangan (kecuali untuk dugaan pelanggaran yang mengandung unsur SARA &

Asusila); dan,

• Berdampak terhadap kinerja, citra, dan/atau merugikan organisasi/pemerintah/negara.

25

Berita Acara Dialog Penguatan Kode Etik

Berita Acara Dialog

Penguatan Kode Etik

Pernyataan

Tidak Bersalah Pernyataan Tidak Bersalah

SANKSI MORAL:

(a) Terbuka, atau (b) Tertutup

SANKSI MORAL:

(a) Terbuka, atau (b) Tertutup

2

(26)

Pembentukan Majelis oleh Pejabat yang Berwenang (PyB) Pengadua

n

(dari Pegawai/

Masyarakat)

Panggilan ke-I

(max. 7Hk sebelum tgl pemeriksaan)

Dalam hal Dugaan Pelanggaran Kode Etik,

mengandung unsur:

kesengajaan dan tanpa paksaan;

pengulangan;

berdampak terhadap kinerja, citra dan/atau merugikan

Organisasi/Pemerintah/Negara.

Dalam hal Dugaan Pelanggaran Kode Etik,

mengandung unsur:

kesengajaan dan tanpa paksaan;

pengulangan;

berdampak terhadap kinerja, citra dan/atau merugikan

Organisasi/Pemerintah/Negara.

Melalui:

1. forum pertemuan resmi PNS 2. upacara bendera

3. papan pengumuman (max.3 hari)

4. media massa (max.3 hari) 5. forum lain yang dipandang

sesuai

Melalui:

1. forum pertemuan resmi PNS 2. upacara bendera

3. papan pengumuman (max.3 hari)

4. media massa (max.3 hari) 5. forum lain yang dipandang

sesuai Temuan

(dari Atasan Terlapor/UKI/

Itjen)

Penelitian Mandiri oleh Atasan Langsung (dapat bekerja sama dengan UKI) Peneliti

an oleh Atasan Langsu

ng

Pemeriksaa n oleh Majelis

Ya

Td k

Tdk Hadi

r

Dialog Penguatan

Kode Etik (max.7Hk sejak

terbukti) Dialog Penguatan

Kode Etik (max.7Hk sejak

terbukti)

Panggilan ke-II (max. 7Hk setelah tgl pemeriksaan ke-1)

Hadir

Hadir

Terbukti Bersalah

Sank si Mora

l Sank

si Mora

l Pernyata

an Tidak Bersalah Pernyata an Tidak Bersalah

Tdk Hadir

Terbukt i Bersala

h Terbukti Tdk Bersala h

Terbukt i Tdk Bersala h

Tanggapan/

Pembelaan oleh Terlapor

Dugaan Pelanggaran terkategori:

Disiplin Pegawai

Diproses sesuai SOP Penegakan

Disiplin

Berita Acara Dialog Penguatan Kode Etik (oleh Atasan

Langsung)

Surat Pernyataan

(atasan langsung)/ Keputusan Tdk

Bersalah (Majelis)

Surat Pernyataan

(atasan langsung)/ Keputusan Tdk

Bersalah (Majelis) Di Ruang Tertutup, dihadiri

Terlapor dan Pejabat/Pihak TerkaitDi Ruang Tertutup, dihadiri Terlapor dan Pejabat/Pihak Terkait Terlapor wajib

Membuat Pernyataan Permohonan Maaf dan/atau Penyesalan

Terlapor wajib Membuat Pernyataan Permohonan Maaf dan/atau Penyesalan

Tidak Bersedia

Bersedia Hukuman

Disiplin Ringan Hukuman

Disiplin Ringan

Seles ai Seles

ai

Mul ai Mul

ai

Dalam menentukan bentuk sanksi moral, Majelis

mempertimbangkan.:

1. Nilai/budaya masy.

setempat;

2. Cakupan pihak yang dirugikan akibat pelanggaran; dan 3. Dampak pelanggaran

terhadap citra Unit/Organisasi.

Dalam menentukan bentuk sanksi moral, Majelis

mempertimbangkan.:

1. Nilai/budaya masy.

setempat;

2. Cakupan pihak yang dirugikan akibat pelanggaran; dan 3. Dampak pelanggaran

terhadap citra Unit/Organisasi.

Pernyataan Secara Tertutup

(oleh PyB atau Pejabat yang ditunjuk, max. 15Hk

sejak Kep.Majelis) Pernyataan Secara Tertutup

(oleh PyB atau Pejabat yang ditunjuk, max. 15Hk

sejak Kep.Majelis)

Pernyataan Secara Terbuka (oleh PyB

atau Pejabat yang ditunjuk, max. 15Hk

sejak Kep.Majelis) Pernyataan Secara

Terbuka (oleh PyB atau Pejabat yang ditunjuk, max. 15Hk

sejak Kep.Majelis)

Mekanisme Detil

Penegakan Dugaan Pelanggaran Kode Etik

26 Dugaan Pelanggaran terkategori:

Pelanggaran KODE ETIK & KODE PERILAKU

(27)

Menteri Keuangan

Menteri Keuangan

Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama an MK

Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama an MK

Pejabat Pimpinan Tinggi Madya an MK

Pejabat Pimpinan Tinggi Madya an MK

Pejabat Administrator an MK

Pejabat Administrator an MK

Pembentukan Majelis Kode Etik

dilakukan oleh:

• Pejabat Pimpinan Tinggi Madya

• Pejabat Fungsional (JF) Ahli Utama

• Pejabat lain yang berkedudukan setara

• Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

• JF Ahli Madya

• Pejabat lain kedudukan setara

• Pejabat Administrator

• Pejabat Pengawas

• JF Ahli Muda

• JF Keterampilan Penyelia

• Pejabat Pelaksana

• JF Ahli Pratama

• JF Keterampilan Mahir

• JF Keterampilan Mahir

• JF Keterampilan pemula

27

Subjek yg Diperiksa

Subjek yg Diperiksa

Subjek yg Diperiksa

Subjek yg Diperiksa

Kriteria Anggota Majelis

• Jumlah min. 5 orang dan harus ganjil.

• Jabatan tidak boleh lebih rendah dari Terlapor.

• Mengandung unsur UKI.

(28)

Pemantauan & Evaluasi

• Disampaikan secara berjenjang kepada Sekretariat Unit Eselon I / unit setara Eselon II yang menangani kepatuhan internal di unit Eselon I masing-masing sebagai bahan penyusunan laporan

monitoring & evaluasi masing-masing UE I.

Hasil pemrosesan terhadap dugaan Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku

Laporan Hasil Penelitian

Berita Acara Dialog Penguatan Kode Etik dan Kode Perilaku Laporan Hasil Sidang Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku,

dan/atau

Keputusan pengenaan sanksi moral

28

1 1

2

2

(29)

Pemantauan & Evaluasi

Pimpinan Unit Eselon I menyampaikan laporan monitoring dan evaluasi kepada Inspektur Jenderal dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal c.q.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia min. 1 tahun sekali.

Itjen melakukan koordinasi dengan atasan langsung dalam hal :

a. Atasan langsung belum

melakukan penelitian atas dugaan pelanggaran kode etik

b. Terdapat ketidaksesuaian dalam menentukan simpulan dan

rekomendasi hasil penelitian oleh atasan langsung

c. PyB tidak menindaklanjuti hasil rekomendasi dari Majelis Kode Etik

29

3 3

4

4

(30)

Ketentuan

Tambahan

30

Penyusunan Kode Etik dan Kode Perilaku profesi JABATAN FUNGSIONAL diatur sesuai ketentuan mengenai Manajemen

PNS

(PP 11/2017 Pasal 101: disusun oleh Organisasi Profesi JF) Setiap Unit Eselon I di lingkungan

Kemenkeu dapat menyusun ketentuan lebih lanjut mengenai Kode Etik dan Kode Perilaku sesuai

kondisi dan karakteristik masing- masing.

30

(31)

31

4516 / 4522

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi penegakan Kode Etik Advokat Indonesia terhadap perilaku advokat yang melanggar kode etik belum berjalan secara maksimal karena beberapa hal, antara lain

tidak sesuai dengan Kode Etik Advokat, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan hukum / skripsi dengan judul: “PENEGAKAN KODE ETIK ADVOKAT INDONESIA TERHADAP PERILAKU

Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru sebagai pedoman sikap perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik,

DATA PELANGGARAN KODE ETIK ANGGOTA POLRI/PNS SATUAN FUNGSI INTELKAM POLRES MATARAM POLRES MATARAM BULAN JULI S/D DESEMBER TAHUN

Kode etik menjadi pedoman bagi guru untuk tetap profesional. Setiap guru yang memegang keprofesionalannya sebagai pendidik akan selalu berpegang pada kode etik guru. Sebab kode

Jadi Kode Etik Warga Sekolah adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh semua warga sekolah sebagai pedoman sikap perilaku dalam mengikuti

Kode Etik adalah pedoman tertulis yang berisi norma-norma etik yang dijadikan sebagai pedoman berpikir, bersikap, dan bertindak bagi dosen AA YKPN dalam melakukan

Ketentuan umum pasal 1 yang berbunyi Kode Etik Pustakawan Indonesia adalah sebagai berikut sebagaimana tercantum dalam Bab I Kode Etik Pustakawan Tahun 2006: 1 Pedoman tertulis yang